Kompetensi keahlian Teknik Konstruksi Kayu Halaman 1 dari 99
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan tersusunnya kurikulum tingkat satuan pendidikanjenjang pendidikan dasar dan menengah, mengacu pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP).
Berdasarkan Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan dan Panduan yang dikeluarkan BNSP, setiap satuan pendidikan dalam hal ini SMK Negeri 5 Surakarta harus dapat menyiapkan kurikulum yang akan digunakan sebagai kurikulum operasional.
Menurut UU RI Nomor 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 Butir 19, menyatakan bahwa : Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum, pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.(UU Nomor 20 Tahun 2003 Bab X Pasal 36 Butir 2)
Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah dibawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen Agama Kabupaten / Kota untuk pendidikan dasar dan propinsi untuk pendidikan menengah (UU Nomor 20 Tahun 2003 Bab X. Pasal 38 ayat 2)
Kurikulum tingkat satuan pendidikan dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan peserta didik. Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah, mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, penjelasan ini sesuai dengan pasal 17 ayat 1 dan 2, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.(PP 19/2005 Bab I Pasal 1 butir 15)
Berdasarkan aturan tersebut, maka:
1. Kurikulum disusun oleh satuan pendidikan SMK Negeri 5 Surakarta dan komite sekolah.
2. Kurikulum SMK Negeri 5 Surakarta dimaksudkan untuk memungkinkan adanya penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada.
3. SMK Negeri 5 Surakarta perlu mencermati dan memperhatikan berbagai kepentingan dalam kerangka pengembangan kurikulum yang relevan bagi permasalahan saat ini dan masa datang.
4. Kurikulum SMK Ngeri 5 Surakarta harus bersifat baku tetapi tetap fleksibel, karena itu secara periodik harus tetap divalidasi sesuai kebutuhan pada jamannya..
Kompetensi keahlian Teknik Konstruksi Kayu Halaman 2 dari 99
2. Tujuan Pengembangan
Kurikulum SMK Negeri 5 Surakarta berpola pada :
1. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional (UU Nomor 20 Tahun 2003 BAB X Pasal 36 (1)
2. Penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan berpedoman pada panduan yang disusun oleh BSNP. (PP 19 Pasal 16)
3. Materi pembelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan disesuaikan dengan kebutuhan kompetensi keahlian untuk memenuhi standar kompetensi kerja di dunia kerja.
4. Permen Diknas No.22 Implikasi dari struktur kurikulum SMK butir 2
5. Undang – undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab IX Pasal 35 (1) dan (2): menyatakan : (1) Standar nasional pendidikan terdiri atas :
1. Standar isi, 2. Standar proses,
3. Standar kompetensi lulusan, 4. Tenaga kependidikan, 5. Sarana dan prasarana, 6. Pengelolaan,
7. Pembiayaan, dan
8. Penilaian Pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala. (2) Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum,
tenaga pendidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan dan pembiayaan.
3. Prinsip Pengembangan
3.1. Prinsip pengembangan Kurikulum SMK Negeri 5 Surakarta berdasarkan pola pemikiran sebagai berikut :
3.1.1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, serta kepentingan peserta didik dan lingkungannya,
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Peserta didik memiliki posisi sentral, berarti segala kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.
3.1.2. Beragam dan terpadu,
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.
Kompetensi keahlian Teknik Konstruksi Kayu Halaman 3 dari 99
3.1.3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum harus memberikan kegiatan pembelajaran peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
3.1.4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan,
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha/industri dan dunia kerja. Oleh karena itu, upaya pengembangan kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik dan kecakapan vokasional merupakan keniscayaan.
3.1.5. Menyeluruh dan berkesinambungan,
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
3.1.6. Belajar sepanjang hayat,
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
3.1.7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
3.2. Acuan operasional Kurikulum SMK Negeri 5 Surakarta berdasarkan pola pemikiran sebagai berikut :
3.2.1. Peningkatan Iman dan Taqwa serta Akhlak Mulia,
Keimanan dan ketaqwaan serta Akhlak Mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum yang disusun harus memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia.
3.2.2. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik,
Pendidikan merupakan proses sistematis untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (Afektif, Kognitif, Psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional dan sosial, spiritual, dan kinestetik peserta didik.
3.2.3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan,
Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.
Kompetensi keahlian Teknik Konstruksi Kayu Halaman 4 dari 99
3.2.4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional,
Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang otonom dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, keduanya harus ditampung secara berimbang dan saling mengisi. 3.2.5. Tuntutan Dunia Kerja,
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh-kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi
3.2.6. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni,
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni (IPTEKS) sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan IPTEKS.
3.2.7. Agama,
Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan Iman dan Taqwa serta Akhlak Mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut mendukung peningkatan Iman, Taqwa dan Akhlak Mulia
3.2.8. Dinamika perkembangan global,
Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antar bangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
3.2.9. Persatuan nasional dan nilai-nilai Kebangsaan,
Pendidikan diarahkan untuk membangun Karakter dan Wawasan Kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara Persatuan dan Kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus mendorong berkembangnya Wawasan dan Sikap Kebangsaan serta Persatuan Nasional untuk memperkuat keutuhan Bangsa dalam Wilayah NKRI.
3.2.10. Kondisi Sosial Budaya masyarakat setempat,
Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik Sosial Budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman Budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum mempelajari Budaya dari daerah dan Bangsa lain 3.2.11. Kesetaraan Jender,
Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang berkeadilan dan memperhatikan Kesetaraan Jender.
3.2.12. Karakteristik satuan pendidikan dalam hal ini adalah SMK Negeri 5 Surakarta
Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas SMK Negeri 5 Surakarta.
Kompetensi keahlian Teknik Konstruksi Kayu Halaman 5 dari 99
BAB II
TUJUAN
1. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan
Pendidikan Menengah Kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahlaq mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
1. Visi SMK Negeri 5 Surakarta
Menciptakan teknisi tingkat menengah yang profesional
2. Misi SMK Negeri 5 Surakarta
a. Mendidik dan Melatih Peserta Didik yang berkarakter
b. Mendidik dan Melatih Peserta Didik sesuai kebutuhan dunia kerja c. Mendidik dan Melatih Peserta Didik agar memiliki karakter enter presen d. Mewujudkan sekolah sebagai wadah pengembangan daya kreasi dan inovasi e. Mewujudkan sekolah berstandar internasional
f. Memberikan pelayanan prima pada pelanggan.
3. Tujuan Sekolah
Tujuan penyelenggaraan pendidikan di SMK Negeri 5 Surakarta adalah :
a. Menciptakan tamatan yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. b. Membekali peserta didik untuk mengembangkan kepribadian akademik dan dasar-dasar
keahlian yang kuat dan benar melalui pembelajaran normatif, adaptif dan produktif. c. Menyiapkan peserta didik untuk memasuki dunia kerja serta mengembangkan sikap
profesionalisme dan mampu berwirausaha.
d. Memberikan pengalaman yang sesungguhnya agar peserta didik menguasai keahlian produktif berstandar, budaya industri yang berorientasi kepada standar mutu, nilai-nilai ekonomi serta membentuk etos kerja yang tinggi, produktif dan kompetitif.
e. Mewujudkan status sekolah menjadi SMK Nasional Berstandar Internasional.
4. Tujuan Kompetensi Keahlian
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Surakarta untuk setiap Kompetensi Keahlian meiliki tujuan sebagai berikut :
a. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa bagi para peserta didiknya.
b. Mendidik peserta didik agar menjadi warga negara yang bertanggungjawab.
c. Mendidik peserta didik agar dapat menerapkan hidup sehat, memiliki wawasan pengetahuan dan seni.
d. Mendidik peserta didik dengan keahlian dan keterampilan dalam kompetensi keahlian tertentu agar dapat bekerja baik secara mandiri/berwirausaha atau mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenega kerja tingkat menengah.
e. Mendidik peserta didik agar mampu memilih karier, berkompetensi dan mengembangkan sikap profesional dalam kompetensi keahlian yang ditekuninya.
Kompetensi keahlian Teknik Konstruksi Kayu Halaman 6 dari 99
f. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan sebagai bekal bagi yang berminat untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
g. Menyelenggarakan sistem pendidikan teknik yang berkualitas dan beretos kerja tinggi. h. Memenuhi kebutuhan tenaga teknisi industri yang terampil di bidang Rekayasa Perangkat
Lunak.
i. Mendidik tenaga kerja yang disiplin mempunyai loyalitas yang tinggi.
j. Mendidik tenaga kerja yang mampu bersaing baik tingkat nasional, regional maupun global.
k. Mendidik Tenaga terampil yang mampu menciptakan lapangan kerja. l. Mengembangkan Unit Produksi Rekayasa Perangkat Lunak.
m. Menyalurkan tenaga kerja yang profesional di bidang Rekayasa Perangkat Lunak sesuai dengan kebutuhan DU/DI.
Kompetensi keahlian Teknik Konstruksi Kayu Halaman 7 dari 99
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
Struktur dan Muatan Kurikulum pada jenjang pendidikan menengah kejuruan yang tertuang dalam Standar Isi meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut.
1. Kelompok Mata Pelajaran Agama dan Akhlak Mulia
2. Kelompok Mata Pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian 3. Kelompok Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 4. Kelompok Mata Pelajaran Estetika
5. Kelompok Mata Pelajaran Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelima kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan dan atau kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 7.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK disusun dengan memperhatikan kelompok mata pelajaran tersebut dan cakupan sebagaimana tertuang pada tabel 1.
Tabel 1. Cakupan Kelompok Mata Pelajaran
No Kelompok Mata
Pelajaran Cakupan
Mata Pelajaran Terkait
1. Agama dan Akhlak Mulia
Kelompok Mata Pelajaran Agama dan Akhlak Mulia, dimaksudkan untuk
membentuk peserta didik menjadi manusia yang Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta Berakhlak Mulia. Akhlak mulia mencakup etika, Budi Pekerti, atau Moral sebagai perwujudan dari Pendidikan Agama.
Agama, Pendidikan Kewarganegaraan Pengembangan Diri, IPA, Seni Budaya, IPS, Penjaskes, Matematika dan Kejuruan. 2. Kewarganegaraan dan Kepribadian
Kelompok Mata Pelajaran Kewarga-Negaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk
wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti
korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Agama, Kewarga-negaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Seni Budaya, Penjaskes, dan Pengembangan Diri.
3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Kelompok Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi pada SMK dimaksudkan untuk menerapkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, membentuk
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika,
Kompetensi keahlian Teknik Konstruksi Kayu Halaman 8 dari 99
No Kelompok Mata
Pelajaran Cakupan
Mata Pelajaran Terkait
kompetensi, kecakapan, dan kemandirian kerja.
IPA, IPS,
Kejuruan, KKPI, dan Muatan Lokal. 4. Estetika Kelompok Mata Pelajaran Estetika
dimaksudkan untuk meningkatkan
sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan
kebersamaan yang harmonis.
Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Seni Budaya, KKPI, Kejuruan dan Muatan Lokal.
5. Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelompok Mata Pelajaran Jasmani, Olahraga dan Kesehatan pada SMK dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat. Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan, seperti
keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.
Penjaskes, IPA, dan Muatan Lokal.
Isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar peserta didik pada satuan pendidikan. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi Kurikulum Mata Pelajaran
Merujuk pada penjelasan Pasal 15 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, tujuan pendidikan menengah kejuruan utamanya adalah mempersiapkan peserta didik untuk mampu bekerja pada bidang tertentu.
Agar dapat bekerja secara efektif dan efisien serta dapat mengembangkan keahlian dan keterampilan, peserta didik harus memiliki stamina yang tinggi, menguasai bidang keahliannya dan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi, dan mampu berkomunikasi sesuai dengan tuntutan pekerjaannya, serta memiliki kemampuan mengembangkan diri, maka struktur kurikulum pendidikan kejuruan dalam hal ini Sekolah Menengah Kejuruan diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut.
Kurikulum SMK berisi mata pelajaran wajib, mata pelajaran Kejuruan, Muatan Lokal, dan Pengembangan Diri.
Menurut UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 37, kurikulum SMK wajib memuat:
Kompetensi keahlian Teknik Konstruksi Kayu Halaman 9 dari 99
1. Pendidikan Agama;
2. Pendidikan Kewarganegaraan; 3. Bahasa;
4. Matematika;
5. Ilmu Pengetahuan Alam; 6. Ilmu Pengetahuan Sosial; 7. Seni dan Budaya;
8. Pendidikan Jasmasi dan Olah raga; 9. Keterampilan/kejuruan, dan
10. Muatan lokal.
Atas dasar itu, maka mata pelajaran wajib pada kurikulum SMK terdiri atas Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa, Matematika, IPA, IPS, Seni dan Budaya, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Keterampilan/Kejuruan (terdiri atas Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi, Kewirausahaan dan mata pelajaran kejuruan). Mata pelajaran ini bertujuan untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya dalam spektrum manusia kerja.
Mata pelajaran Kejuruan terdiri atas beberapa mata pelajaran yang dikelompokkan dalam Dasar Kompetensi Kejuruan (DKK) dan Kompetensi Kejuruan (KK), dikembangkan mengacu pada Standar Kompetensi Kerja (SKK) melalui proses analisis.
Jika standar kompetensi mata pelajaran kelompok DKK tidak dijumpai pada SKK, maka Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) dapat dirumuskan melalui analisis kompetensi kejuruan melalui langkah-langkah :
1. Mendata standar kompetensi yang terdapat pada SKK;
2. Mengidentifikasi kompetensi yang sifatnya mendasar dan melandasi prinsip-prinsip keilmuan, dan kompetensi yang menjadi prasyarat untuk kompetensi kejuruan;
3. Mengidentifikasi materi-materi pendukung pada indikator kompetensi kejuruan.
Selanjutnya kompetensi-kompetensi yang tertuang dalam DKK dan KK dikelompokkan dalam standar kompetensi baru yang menjadi nama mata pelajaran sesuai dengan Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan berdasarkan Keputusan Dirjen Mandikdasmen nomor 251/C/KEP/MN/2008 tanggal 22 Agustus 2008.
1. Struktur Kurikulum
Struktur Kurikulum Spektrum 2008 SMK Negeri 5 Surakarta meliputi subtatnsi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama empat tahun, mulai kelas X, XI dan XII.
Struktur Kurikulum yang digunakan meliputi dua unsur utama;
a. Struktur Kurikulum Baku yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional sebagai acuan dasar dalam pembuatan Kurikulum Spektrum 2008 SMK Negeri 5 Surakarta;
b. Kurikulum Spektrum 2008 SMK Negeri 5 Surakarta sebagai Struktur Kurikulum Implementatif.
Kompetensi keahlian Teknik Konstruksi Kayu Halaman 10 dari 99
1.1. Struktur Kurikulum Baku
Tabel 1. Struktur Kurikulum Baku
STRUKTUR KURIKULUM SPEKTRUM 2008 SMK NEGERI 5 SURAKARTA
BIDANG STUDI KEAHLIAN : Teknologi dan Rekayasa PROGRAM STUDI KEAHLIAN : Teknik Bangunan KOMPETENSI KEAHLIAN : Teknik Konstruksi Kayu
PROGRAM / MATA PELAJARAN DURASI WAKTU
( JAM ) a) A. Mata Pelajaran 1. Program Normatif b) 1.1. Pendidikan Agama 192 1.2. Pendidikan Kewarganegaraan 192 1.3. Bahasa Indonesia 192
1.4. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 192
1.5. Seni Budaya 128 2. Program Adaptif b) 2.1. Matematika 516 2.2. Bahasa Inggris 440 2.3. Fisika 276 2.4. Kimia 192
2.5. Ilmu Pengetahuan Alam 192
2.6. Ilmu Pengetahuan Sosial 128
2.7. Kewirausahaan 192
2.8. Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi 202
3. Program Produktif b)
3.1. Dasar Kompetensi Kejuruan 140
3.1.1. Menerapkan dasar-dasar Gambar Teknik 37
3.1.2. Menerapkan ilmu statika dan tegangan
27
3.1.3. Mengidentifikasi ilmu Bangunan Gedung
32
3.1.4. Memahami Bahan Bangunan
26
3.1.5. Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja
18
3.2. Kompetensi Kejuruan 1044 c)
3.2.1. Pengetahuan Dasar Konstruksi Bangunan 156
3.2.2. Mekanika Teknik Bangunan 70
3.2.3. Merencanakan pekerjaan konstruksi kayu 28
3.2.4. Membuat gambar kerja dan daftar
komponen pekerjaan konstruksi kayu 48 3.2.5. Menghitung kebutuhan bahan pekerjaan
konstruksi kayu 28
3.2.6. Membuat sambungan dan hubungan kayu 45
3.2.7. Membuat komponen pekerjaan kayu 36
Kompetensi keahlian Teknik Konstruksi Kayu Halaman 11 dari 99
PROGRAM / MATA PELAJARAN DURASI WAKTU
( JAM ) a)
3.2.9. Menggunakan peralatan mesin tetap
( Statis )
42
3.2.10. Membuat kusen,daun pintu dan jendela
kayu
66
3.2.11. Membuat perancah kayu dan memasang
kuda-kuda kayu
27
3.2.12. Memasang bekisting kayu
28
3.2.13. Memasang rangka penutup lantai kayu
27
3.2.14. Memasang rangka dan penutup dinding
dari kayu dan partisi
55
3.2.15. Memasang kusen kayu pada bangunan
55
3.2.16. Memasang daun pintu/jendela pada kusen
kayu
28
3.2.17. Memasang kaca pada kusen/daun
pintu/jendela kayu
29
3.2.18. Memasang tangga kayu dan ralling kayu
29
3.2.19. Memasang rangka dan penutup plafon33
3.2.20. Memasang rangka atap system portalsederhana dan system kuda-kuda
50
3.2.21. Melaksanakan pekerjaan finishingkonstruksi kayu
30
3.2.22. Menggambar bangunan gedung dan RA
49
3.2.23. Menggambar Auto Cad Bangunan gedumg49
B. Muatan Lokal 1. Bahasa Daerah 72 3. Auto Cad
120
C. Pengembangan Diri (192 ) Keterangan notasi : a)Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang digunakan oleh setiap Kompetensi Keahlian.
Kompetensi Keahlian yang memerlukan waktu lebih, jam tambahannya diintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang sama di luar jumlah jam yang dicantumkan.
b)
Terdiri dari berbagai mata pelajaran yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan setiap Kompetensi Keahlian.
c)
Jumlah jam Kompetensi Kejuruan pada dasarnya sesuai dengan kebutuhan standard kompetensi kerja yang berlaku di dunia kerja tetapi tidak boleh kurang dari 1044 jam. d)
Ekuivalen 2 jam pembelajaran (per minggu).
Durasi jam yang tertulis pada struktur kurikulum adalah jumlah jam pembelajaran tatap
muka, 2 jam pembelajaran praktik di sekolah atau 4 jam pembelajaran praktIk di
DU/DI setara dengan 1 jam tatap muka.
Alokasi waktu untuk Praktik Kerja Industri (Prakerin) diambil dari durasi waktu mata pelajaran Kompetensi Kejuruan (1044 jam).
Implikasi dari struktur kurikulum di atas dijelaskan sebagai berikut:
a. Di dalam penyusunan struktur kurikulum SMK, mata pelajaran dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu kelompok Program Normatif, Adaptif, dan Program Produktif.
Kompetensi keahlian Teknik Konstruksi Kayu Halaman 12 dari 99
Kelompok Program Normatif adalah mata pelajaran yang dialokasikan secara tetap yang meliputi Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia,
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Seni Budaya.
Kelompok Program Adaptif terdiri atas mata pelajaran Bahasa Inggris, Matematika,
IPA, IPS, Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi, dan Kewirausahaan.
Kelompok Program Produktif terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang dikelompokkan dalam Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan.
Kelompok program adaptif dan produktif adalah mata pelajaran yang alokasi
waktunya disesuaikan dengan kebutuhan Kompetensi Keahlian, dan dapat
diselenggarakan dalam blok waktu atau alternatif lain.
b. Materi pembelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan disesuaikan dengan kebutuhan Kompetensi Keahlian untuk memenuhi standar kompetensi di Dunia Kerja.
c. Evaluasi pembelajaran dilakukan setiap akhir penyelesaian satu standar kompetensi atau beberapa penyelesaian kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran.
d. Pendidikan SMK diselenggarakan dalam bentuk Pendidikan Sistem Ganda. e. Alokasi waktu satu jam pelajaran tatap muka adalah 45 menit.
f. Beban belajar SMK meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka, praktik di sekolah
dan kegiatan kerja praktik di dunia usaha/industri ekuivalen dengan 40 jam per minggu.
g. Minggu efektif penyelenggaraan pendidikan SMK adalah 38 minggu dalam satu
tahun pelajaran.
Berdasarkan struktur kurikulum dan implikasinya disusun struktur kurikulum untuk masing-masing satuan pendidikan sesuai Kompetensi Keahlian masing-masing.
1.2. Struktur Kurikulum Implementatif
Struktur Kurikulum Spektrum 2008 SMK Negeri 5 Surakarta meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama empat tahun, mulai kelas X, XI dan XII, Mata Pelajaran beserta alokasi waktu pada struktur kurikulum SMK tercantum pada tabel berikut :
Kompetensi keahlian Teknik Konstruksi Kayu Halaman 13 dari 99
Tabel 2. Struktur Kurikulum Implementatif
STRUKTUR KURIKULUM IMPLEMENTASI
KURIKULUM SPEKTRUM 2008 SMK NEGERI 5 SURAKARTA
BIDANG STUDI KEAHLIAN : Teknologi dan Rekayasa PROGRAM STUDI KEAHLIAN : Teknik Bangunan KOMPETENSI KEAHLIAN : Teknik Konstruksi Kayu
Komponen Durasi Waktu
(jam) Kelas / Semester X XI XII 1 2 3 4 5 6 A. Mata Pelajaran 1. Program Normatif 896 1.1. Pendidikan Agama 192 2 2 2 2 2 2 1.2. Pendidikan Kewarganegaraan 192 2 2 2 2 2 2 1.3. Bahasa Indonesia 192 2 2 2 2 2 2 1.4. Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan 192 2 2 2 2 2 2 1.5. Seni Budaya 128 1 1 1 1 -- -- 2. Program Adaptif 2138 2.1. Matematika 516 7 7 7 7 7 7 2.2. Bahasa Inggris 440 4 4 4 4 7 7 2.3. Fisika 276 3 3 3 3 3 3 2.4. Kimia 192 2 2 2 2 2 2
2.5. Ilmu Pengetahuan Alam 192 2 2 2 2 2 2 2.6. Ilmu Pengetahuan Sosial 128 2 2 1 1 1 1
2.7. Kewirausahaan 192 2 2 2 2 2 2
2.8. Keterampilan Komputer dan Pengelolaan
Informasi 202 2 2 2 2 2 2
3. Program Produktif 0
3.1. Dasar Kompetensi Kejuruan 140 3.1.1. Menerapkan dasar-dasar
Gambar Teknik 37 3 3 -- -- -- --
3.1.2. Menerapkan ilmu statika dan
tegangan 27 2 2 -- -- -- --
3.1.3. Mengidentifikasi ilmu
Bangunan Gedung 32 2 2 -- -- -- --
3.1.4. Memahami Bahan Bangunan 26 2 2 -- -- -- --
3.1.5. Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja 18 1 1 -- -- -- --
3.2. Kompetensi Kejuruan 1044
3.2.1. Pengetahuan Dasar
Konstruksi Bangunan 156 8 8 -- -- -- --
3.2.2. Mekanika Teknik Bangunan 70 -- -- 2 2 -- --
3.2.3. Merencanakan pekerjaan
konstruksi kayu 28 -- -- 1 1 -- --
3.2.4. Membuat gambar kerja dan
Kompetensi keahlian Teknik Konstruksi Kayu Halaman 14 dari 99
konstruksi kayu
3.2.5. Menghitung kebutuhan bahan
pekerjaan konstruksi kayu 28 -- -- 1 1 -- --
3.2.6. Membuat sambungan dan
hubungan kayu 45 -- -- 2 2 -- --
3.2.7. Membuat komponen
pekerjaan kayu 36 -- -- 2 2 -- --
3.2.8. Menggunakan peralatan
tangan dan listrik 36 -- -- 2 2 -- --
3.2.9. Menggunakan peralatan
mesin tetap ( Statis ) 42 -- -- 2 2 -- --
3.2.10. Membuat kusen,daun pintu
dan jendela kayu 66 -- -- 4 4 -- --
3.2.11. Memasang Perancah Kayu
dan memasang kuda-kuda 27 -- -- -- -- 1 1
3.2.12. Memasang bekisting Kayu 28 -- -- -- -- 1 1
3.2.13. Memasang rangka penutup
lantai kayu 27 --- -- -- -- 1 1
3.2.14.
Memasang rangka dan penutup dinding dari kayu dan partisi
55 -- -- -- -- 2 2
3.2.15. Memasang kusen kayu pada
bangunan 55 -- -- -- -- 2 2
3.2.16. Memasang daun pintu/jendela
pada kusen kayu 28 -- -- -- -- 1 1
3.2.17.
Memasang kaca pada kusen/daun pintu/jendela kayu
29 -- -- -- -- 1 1
3.2.18. Memasang tangga kayu dan
ralling kayu 29 -- -- -- -- 1 1
3.2.19. Memasang rangka dan
penutup plafon 33 -- -- -- -- 1 1
3.2.20.
Memasang rangka atap system portal sederhana dan system kuda-kuda
50 -- -- -- -- 2 2
3.2.21. Melaksanakan pekerjaan
finishing konstruksi kayu 30 -- -- -- -- 1 1
3.2.22. Menggambar bangunan
gedung dan RA 49 -- -- -- -- 2 2
3.2.23. Menggambar Auto Cad
Bangunan gedumg 49 -- -- -- -- 2 2 B. Muatan Lokal 192 1. Bahasa Daerah 72 2 2 - - -- -- 3. Auto Cad 120 -- -- 2 2 2 2 C. Pengembangan Diri 0 SUB TOTAL 4410 TOTAL 4410 53 53 53 53 54 54
Kompetensi keahlian Teknik Konstruksi Kayu Halaman 15 dari 99
1.3. Penghitungan Jam Terstruktur
Penghitungan jam terstruktur untuk kompetensi produktif dilakukan melalui langkah-langkah berikut :
a. Penentuan alokasi waktu mata pelajaran didasarkan hasil analisis kebutuhan waktu pada silabus yang terdiri atas jam tatap muka (TM) / teori, praktik di sekolah (PS) dan praktik industri (PI). Kolom jam untuk praktik di sekolah (PS) atau praktik di industri (PI) tidak harus selalu terisi jam, tergantung pada tuntutan waktu kebutuhan penugasan kompetensi.
b. Mengkonversi jam estimasi untuk TM, PS dan PI dengan ketentuan konversi 1-2-4. c. Menghitung jumlah total jam terstruktur berdasarkan rumus :
+
=
Keterangan :
EJ TM = Estimasi jam Tatap Muka EJ PS = Estimasi jam Praktik Sekolah EJ PI = Estimasi jam Praktik Industri
Misalnya satu Kompetensi Dasar membutuhkan jam belajar sbb : Tatap muka (TM) = 6 jam
Praktik di sekolah (PS) = 8 jam Praktik di industri (PI) = 20 jam Maka :
Jumlah jam terstruktur : (6/1 + 8/2 + 20/4) = 6 + 4 + 5 = 15 jam Jumlah jam belajar di sekolah : 6 + 8 = 14 jam
Jumlah jam di industri (dalam bentuk prakerin) = 20 jam
Total jam belajar di sekolah dan industri (terjadwal) adalah : 6 + 8 + 20 = 34 jam.
1.4. Penentuan Jam Prakerin
Jumlah jam untuk Praktik di Industri (Prakerin) tergantung pada ketentuan yang dipersyaratkan industri dan seberapa erat hubungan Sekolah dengan Industri.
Untuk menentukan jam Prakerin dapat dihitung dengan langkah-langkah berikut : a. Menjumlahkan estimasi jam real untuk Praktik di Industri bagi setiap Kompetensi yang tertuang dalam Silabus,
b. Menghitung total jam Praktik di Industri untuk seluruh kompetensi sehingga diperoleh jumlah/angka tertentu, misalnya 62,66 jam.@ 45 menit
c. Menghitung total kebutuhan waktu Prakerin (dalam bulan) sbb :
(Total jam Praktik Industri)/245 x 1 bulan = (501 jam/245) x bulan = 2 bulan
d. Menghitung jumlah kebutuhan jam terstruktur untuk praktik di industri sbb : Total jam praktik industri/4) x 1 jam = .... jam
(501/8) x 1 jam = 63 jam
Keterangan :
Nilai 245 diperoleh dari 4 x 61 (angka 4 adalah jumlah minggu/bulan; angka 61 adalah jumlah jam kerja/minggu @ 45 menit)
EJ TM 1 EJ PS 2 EJ PI 4
Kompetensi keahlian Teknik Konstruksi Kayu Halaman 16 dari 99
Jumlah jam 63 akan diambil dari jumlah jam terstruktur mata pelajaran Kompetensi Kejuruan (1044).
1.5. Alokasi Jam Mata Pelajaran Program Produktif
Program Produktif terdiri dari beberapa mata pelajaran yang dikelompokkan ke dalam mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan (DKK) dan Kompetensi Kejuruan (KK), dengan alokasi jam 140 jam untuk DKK dan 1044 jam untuk KK. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk mendistribusikan jam DKK dan KK dengan menggunakan tabel berikut.
Tabel 3. Perhitungan Distribusi Jam
Mata Pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan
No
Mata Standar ∑ jam / ∑ perte - Total Alokasi Waktu Jam Pelajaran Kompetens pertemuan muan Jam ( x 1 TM
) PS ( x 2 ) PI ( x 4 ) Terstruktur 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 I PROGRAM NORMATIF 1 Pendidikan Agama 6 36 216 192 0 0 192 2 Pendidikan Kewarganegaraan 6 36 216 192 0 0 192 3 Bahasa Indonesia 6 36 216 192 0 0 192
4 Pend. Jasmani Olah Raga dan Kesehatan 6 36 216 192 0 0 192
5 Seni Budaya 2 36 72 128 0 0 128
Jumlah Jam Normatif 26 936 896
II PROGRAM ADAPTIF
1 Bahasa Inggris 15 36 540 516 0 0 516
2 Matematika 21 36 756 440 0 0 440
3 Ilmu Pengetahuan Alam 6 36 216 192 0 0 192
4 Fisika 9 36 324 276 0 0 276
5 Kimia 6 36 216 192 0 0 192
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 36 144 128 0 0 128
7 KKPI 4 36 144 202 0 0 202
8 Kewirausahaan 6 36 216 192 0 0 192
Jumlah Jam Adaptif 71 2556 2138
Kompetensi keahlian Teknik Konstruksi Kayu Halaman 17 dari 99
No Pelajaran Mata Kompetensi Standar ∑ jam / perte muan ∑ perte - muan Total Jam
Alokasi Waktu Jam Terstruk
tur
TM PS PI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Dasar Kompetensi Kejuruan 140
1.1. Menerapkan dasar-dasar
Gambar Teknik 3 30 90 6
20
(40) (44) 11 37
1.2. Menerapkan ilmu statika dan
tegangan 2 30 60 4 18 (36) (20) 5 27 1.3. Mengidentifikasi ilmu Bangunan Gedung 2 30 60 8 22 (44) (8) 2 32
1.4. Memahami Bahan Bangunan 2 30 60 4 (32) 16 (24) 6 26
1.5. Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja 1 32 32 4 (28) 14 18
302 96 140
2. Kompetensi Kejuruan
2.1. Pengetahuan Dasar Konstruksi
Bangunan 8 36 288 48 96 (192) (48) 12 156 2.2. Mekanika Teknik 2 36 72 68 2 (4) 70 2.3. Merencanakan pekerjaan konstruksi kayu 1 36 36 24 2 (4) 2 (8) 28 2.4.
Membuat gambar kerja dan daftar komponen pekerjaan konstruksi kayu
2 36 72 32 (24) 12 4
( 16) 48
2.5. Menghitung kebutuhan bahan
pekerjaan konstruksi kayu 1 36 36 24
2
(4) (8) 2 28
2.6. Membuat sambungan dan
hubungan kayu 2 30 60 30
15
(30) 45
2.7. Membuat komponen pekerjaan
kayu 2 34 68 24
2
(4) (40) 10 36
2.8. Menggunakan peralatan tangan
dan listrik 2 34 68 24
2
(4) (40) 10 36
2.9. Menggunakan peralatan mesin
tetap ( Statis ) 2 36 72 30
3
(6) (36) 9 42
2.10. Membuat kusen,daun pintu dan
jendela kayu 4 36 144 36
6
(12) (96) 24 66
2.11. Memasang perancah kayu dan
memasang kuda-kuda 1 36 36 22
3
(6) (8) 2 27
2.12. Memasang bekisting kayu 1 36 36 24 (4) 2 (8) 2 28
2.13. Memasang rangka penutup
lantai kayu 1 36 36 24
3
(4) (8) 2 27
2.14 Memasang rangka dan penutup
dinding dari kayu dan partisi 2 36 72 42
11
(22) (8) 2 55
2.15 Memasang kusen kayu pada
bangunan 2 36 76 42
11
Kompetensi keahlian Teknik Konstruksi Kayu Halaman 18 dari 99
No Pelajaran Mata Kompetensi Standar ∑ jam / perte muan ∑ perte - muan Total Jam
Alokasi Waktu Jam Terstruk
tur
TM PS PI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2.16 Memasang daun pintu/jendela
pada kusen kayu 1 36 36 24
2
(4) (8) 2 28
2.17. Memasang kaca pada
kusen/daun pintu/jendela kayu 1 36 36 24
4
(8) (4) 1 29
2.18. Memasang tangga kayu dan
ralling kayu 1 36 36 24
4
(8) (4) 1 29
2.19. Memasang rangka dan penutup
plafon 1 36 36 30
3
(6) 33
2.20. Memasang rangka atap system portal sederhana dan system kuda-kuda
2 36 72 36 (20) 10 4 (16) 50
2.21. Melaksanakan pekerjaan
finishing konstruksi kayu 1 36 36 24
6
(12) 30
2.22. Menggambar bangunan gedung dan RA
2 36 72 36 8
(16) (20) 5 49
2.23. Menggambar Auto Cad
Bangunan gedumg 2 36 72 36
8
(16) (20) 5 49
44 1576 404 1044
3. Muatan lokal Kompetensi Kejuruan 1044
3.1. Bahasa Daerah 2 36 72 72 0 0 72 3.3. Auto Cad 4 36 144 120 0 0 120 Jumlah 6 216 192 Jumlah Total 60 2094 500 1376 Penjelasan Tabel 3 : Bagian pertama
1. Kolom 1 : Diisi dengan nomor urut
2. Kolom 2 : Diisi dengan nama mata pelajaran (hasil analisis pengelompokan kompetensi yang ditetapkan oleh Direktorat PSMK)
3. Kolom 3 : Diisi dengan sejumlah stándar kompetensi mata pelajaran dimaksud (kolom 2)
4. Kolom 4 : Diisi dengan jumlah kebutuhan jam per pertemuan (berdasarkan empirik dan hasil analisis silabus).
5. Kolom 5 : Diisi dengan prediksi jumlah / frekuensi pertemuan 6. Kolom 6 : Diisi dengan hasil perkalian kolom 4 dan 5
7. Kolom 7/8 : Diisi dengan alokasi jam untuk Tatap Muka, Praktik Sekolah yang merupakan distribusi dari Total jam (kolom 6)
8. Kolom 9 : Diisi dengan estimasi jam untuk Praktik Industri
9. Kolom 10 : Diisi dengan hasil perhitungan jam Tatap Muka, Praktik Sekolah, Praktik Industri dengan perbandingan 1:2:4
Bagian kedua
1. Langkah selanjutnya kolom 4 dan 5 dari tabel 3 di atas digunakan untuk menyusun jadwal pelajaran.
2. Penyusunan jadwal kompetensi per mata pelajaran harus memperhatikan urutan kompetensi yang tertera pada diagram pencapaian kompetensi.
Kompetensi keahlian Teknik Konstruksi Kayu Halaman 19 dari 99
3. Pelaksanaan sistem blok juga tetap dapat dilakukan karena total jam Tatap Muka dan Praktik Sekolah sudah diperoleh, tinggal membagi dengan blok waktu yang diinginkan.
4. Sedangkan kolom 10 merupakan alokasi jam yang akan tertera pada struktur kurikulum.
2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar 2.1. Standar Kompetensi
2.1.1. Pengertian Standar Kompetensi
Menurut buku Standar Kompetensi Nasional yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional tahun 2003, menyatakan bahwa : standar kompetensi adalah penyataan – pernyataan mengenai pelaksanaan tugas / pekerjaan di tempat kerja yang digambarkan dalam bentuk hasil luaran :
2.1.1.1. Apa yang diharapkan dapat dilakukan oleh pekerja,
2.1.1.2. Tingkat kesempurnaan pelaksanaan kerja yang diharapkan dari pekerja 2.1.1.3. Bagaimana menilai bahwa kemampuan pekerja telah berada pada
tingkat yang diharapkan.
2.1.2 Definisi Standar Kompetensi
Standar kompetensi dapat didefinisikan sebagai suatu kemampuan yang dilandasi oleh pengalaman, keterampilan dan didukung sikap kerja dan penerapannya di tempat kerja yang mengacu pada unjuk kerja yang dipersyaratkan.
Standar kompetensi bukan berarti hanya kemampuan menyelesaikan suatu tugas / pekerjaan, tetapi dilandasi pula bagaimana dan mengapa tugas itu dikerjakan.
Dengan kata lain standar kompetensi meliputi faktor – faktor yang mendukung, seperti pengetahuan dan kemampuan untuk mengerjakan suatu tugas dalam kondisi normal di tempat kerja serta kemampuan mengalihkan dan menerapkan kemampuan dan pengetahuan pada situasi dan lingkungan yang berbeda. Dengan demikian standar kompetensi merupakan rumusan tentang kemampuan yang dimiliki seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan / tugas yang didasari atas pengetahuan, keterampilan yang didukung sikap kerja dan penerapannya sesuai unjuk kerja yang dipersyaratkan.
Dengan dikuasainya kompetensi tersebut oleh seseorang maka yang bersangkutan akan mampu :
2.1.2.1. Membuat pendekatan dengan cara bagaimana suatu tugas/pekerjaan itu dilakukan.
2.1.2.2. Menggorganisasikan dengan cara bagaimana agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan se-efektif dan se-efesien mungkin.
2.1.2.3. Berbuat untuk setiap apa yang harus dilakukan, bilamana terjadi sesuatu keadaan yang berbeda dengan rencana semula.
2.1.2.4. Menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan persoalan/masalah atau melaksanakan tugas dengan kondisi yang berbeda.
2.1.3. Manfaat
Standar kompetensi dibutuhkan oleh instansi dan institusi yang berkaitan dengan pengembangan dan pembinaan sumberdaya manusia, sesuai kebutuhannya.
2.1.3.1. Standar kompetensi bagi sebuah lembaga penyedia jasa pendidikan, SMK Negeri 5 Surakarta mempunyai azas manfaat :
Kompetensi keahlian Teknik Konstruksi Kayu Halaman 20 dari 99
2.1.3.1.1. Memberikan informasi untuk pengembangan program kurikulum.
2.1.3.1.2. Mendorong konsistensi dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan dan menetapkan kualifikasi. 2.1.3.1.3. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan serta penilaian dan sertifikasi.
2.1.3.2. Untuk dunia industri dan usaha, standar kompetensi bermanfaat untuk :
2.1.3.2.1. Menentukan organisasi kerja dan desain kerja 2.1.3.2.2. Dipakai dalam menyusun uraian jabatan 2.1.3.2.3. Membantu proses recruitment
2.1.3.2.4. Membantu dalam proses penilaian / evaluasi pekerja / karyawan dan pengembangannya
2.1.3.2.5. Mengembangkan program pelatihan yang spesifik berdasarkan kebutuhan dunia usaha / dunia industri terkait.
2.1.3.2.6. Struktur Standar Kompetensi
Setiap standar kompetensi minimal harus memuat unsur – unsur sebagai berikut :
2.1.4.1. Kode Unit kompetensi
Kode unit kompetensi bertujuan untuk mempermudah dalam proses pengelolaannya. Kode unit terdiri dari beberapa huruf dan angka yang disepakati oleh para pengembang standar kompetensi dan industri / usaha terkait.
2.1.4.2. Judul / Unit Kompetensi
Judul memberikan penjelasan umum tentang pekerjaan yang harus dilakukan atau menjelaskan suatu pekerjaan yang akan dilakukan. Judul ditulis dengan mengarah pada hasil yang ingin dicapai dan harus singkat, jelas dan menggunakan kata kerja aktif.
2.1.4.3. Uraian Kompetensi
Uraian memberikan penjelasan singkat kegunaan kompetensi tersebut dan kemungkinannya berhubungan / terkait dengan kompetensi lain (jika ada).
2.1.4.4. Elemen / Sub Kompetensi
Elemen / Sub Kompetensi merupakan dasar pembentukan standar kompetensi atau merupakan elemen aspek utama yang dibutuhkan untuk terciptanya unit kompetensi tersebut.
2.1.4.5. Kriteria Unjuk Kerja
Pernyataan yang mengidentifiksikan hasil akhir yang perlu dinilai bila kompetensi tersebut telah dicapai. Kriteria unjuk kerja menunjukkan pengetahuan, keterampilan dan pengeretian serta dituangkan dalam kalimat pasif yang mengarah pada pembendaan (kata benda). Kriteria unjuk kerja ini merupakan standar kerja untuk setiap elemen / sub kompetensi.
2.1.4.6. Kondisi Unjuk Kerja / Persyaratan Pelaksanaan
Menunjukkan sejumlah fungsi yang berbeda, antara lain : menunjukkan hubungan antara pekerjaan yang dilakukan, mengaitkan unit kompetensi dengan pengetahuan dan kebutuhan perusahaan, memfokuskan kepada apa yang dinilai. Peraturan, prosedur yang berlaku digunakan sebagai referensi.
Kompetensi keahlian Teknik Konstruksi Kayu Halaman 21 dari 99
Acuan penilaian / indikator kompetensi berhubungan dengan unit kompetensi secara terpadu dan memberikan panduan tentang interprestasi standar kompetensi dan peneilaian terhadap standar kompetensi. Acuan penilaian / indikator kompetensi dapat memberikan :
2.1.4.7.1. Aspek dari kompetensi yang perlu diberikan tekanan pada saat penilaian
2.1.4.7.2. Penilaian apa yang perlu dilakukan bersamaan
2.1.4.7.3. Pengetahuan yang diperlukan, terkait dan mendukung tercapainya kompetensi tersebut
2.1.4.7.4. Menjelaskan tentang metode penilaian 2.1.4.7.5. Kompetensi kunci
2.1.4.8. Kompetensi Kunci
Kompetensi kunci adalah kemampuan dasar atau generik yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu tugas / pekerjaan di suatu industri / usaha.
2.1.4.9. Level Kompetensi
Level kompetensi dimaksudkan sebagai pengelompokan tingkat kemampuan dalam menyelesaikan suatu tugas / pekerjaan berdasarkan pada derajat kesulitan atau kompleksitas tugas / pekerjaan.
2.2. Standar Kompetensi Lulusan
Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan; Standar Kompetensi Lulusan meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau seluruh kelompok mata pelajaran.
Standar Kompetensi ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 Pasal 1 :
(1) Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik.
(2) Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi standar kompetensi lulusan minimal satuan pendidikan dasar dan menengah, standar kompetensi lulusan minimal kelompok mata pelajaran, dan standar kompetensi lulusan minimal mata pelajaran.
(3) Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum pada Lampiran Peraturan Menteri ini.
Penetapan standar kompetensi dalam penyusunan Kurikulum Spektrum 2008 SMK Negeri 5 Surakarta menggunakan acuan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 pada lampiran, sebagai berikut :
a. Standar kompetensi lulusan meliputi :
Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP), merupakan profil lulusan SMK.
Standar Kompetensi Lulusan Kelompok Mata Pelajaran. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran (SKL-MP)
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SK-KD), merupakan kompetensi minimum setiap subsatansi mata pelajaran.
Keseluruhan standar kompetensi lulusan tersebut adalah kompetensi minimum yang harus dilaksanakan. Setiap satuan pendidikan dapat menambahkan
Kompetensi keahlian Teknik Konstruksi Kayu Halaman 22 dari 99
kompetensi – kompetensi yang dinilai penting untuk menunjang mutu dan relevansi kompetensi lulusan.
b. Standar Kompetensi Program Produktif ditetapkan mengacu pada Standar Kompetensi Kerja (SKK) yang berlaku di dunia kerja. Direktorat Pembinaan SMK telah menyiapkan Standar Kompetensi dimaksud dalam bentuk SK dan KD.Mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan (DKK) dan Kompetensi Kejuruan (KK) yang dimuat dalam Spektrum Keahlian, meliputi :
Standar Kompetensi Mata Pelajaran Dasar Kejuruan, diambil dari Standar Kompetensi Kerja (SKK) atau standar kompetensi kerja lain yang berlaku di dunia kerja yang merupakan kompetensi prasyarat untuk Kompetensi Keahlian tertentu, atau berdasarlan akar keilmuan yang disusun oleh SMK bersama Komite Sekolah berdasarkan tuntutan kebutuhan mata pelajaran kompetensi kejuruan untuk Kompetensi Keahlian tertentu.
Standar Kompetensi Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan, diambil dari Standar Kompetensi Kerja (SKK) atau standar kompetensi kerja lain yang berlaku di dunia kerja untuk level kualifikasi lulusan SMK.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Muatan Lokal, disusun oleh SMK dan Komite Sekolah sesuai dengan ciri khas dan potensi daerah termasuk keunggulan daerah, serta selaras dengan Kompetensi Keahlian.
2.2.1. Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan
Sesuai Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 bertujuan untuk : Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
2.2.2. Standar Kompetensi Lulusan SMK
1. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan perkembangan remaja
2. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya
3. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya
4. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial
5. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global
6. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif
7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan
8. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk pemberdayaan diri
9. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik
10. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks
11. Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial 12. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab 13. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
ecara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia 14. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya
Kompetensi keahlian Teknik Konstruksi Kayu Halaman 23 dari 99
15. Mengapresiasi karya seni dan budaya
16. Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok
17. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta kebersihan lingkungan
18. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun
19. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat
20. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain
21. Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan estetis
22. Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa Indonesia dan Inggris
23. Menguasai kompetensi program keahlian dan kewirausahaan baik untuk memenuhi tuntutan dunia kerja maupun untuk mengikuti pendidikan tinggi sesuai dengan kejuruannya
2.2.3. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran a. Pendidikan Agama Islam SMK/MAK
1. Memahami ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan fungsi manusia sebagai khalifah, demokrasi serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
2. Meningkatkan keimanan kepada Allah sampai Qadha dan Qadar melalui pemahaman terhadap sifat dan Asmaul Husna
3. Berperilaku terpuji seperti husnuzzhan, taubat dan raza dan meninggalkan perilaku tercela seperti isyrof, tabdzir dan fitnah 4. Memahami sumber hukum Islam dan hukum taklifi serta
menjelaskan hukum muamalah dan hukum keluarga dalam Islam 5. Memahami sejarah Nabi Muhammad pada periode Mekkah dan
periode Madinah serta perkembangan Islam di Indonsia dan di dunia
b. Pendidikan Agama Kristen SMK
1. Mewujudkan nilai-nilai kristiani dalam pergaulan antar pribadi dan kehidupan sosial
2. Merespon berbagai bentuk kehidupan modern, perkembangan budaya dan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan mengacu pada ajaran Kristen
3. Bertanggung jawab sebagai orang Kristen dalam kehidupan gereja, masyarakat dan bangsa
4. Menyampaikan berita damai dan menjadi pembawa damai sejahtera
c. Pendidikan Agama Katolik SMK
1. Peserta didik dapat menguraikan pemahaman tentang pribadinya sebagai pria dan wanita serta sebagai Citra Allah yang memiliki akal budi untuk berpikir kritis serta memiliki suara hati dan kehendak yang bebas untuk bertindak secara bertanggung jawab.
2. Peserta didik menguraikan pemahaman tentang pribadi Yesus Kristus yang diwartakan oleh Kitab Suci dan diajarkan oleh Gereja dan bagaimana upaya nyata meneladani dalam hidup sehari-hari.
Kompetensi keahlian Teknik Konstruksi Kayu Halaman 24 dari 99
3. Peserta didik dapat menguraikan pemahaman makna Gereja, fungsi dan sifat-sifatnya serta hubungannya dengan dunia dan bagaimana menghayati dalam hidup bergereja.
4. Peserta didik menguraikan fungsi Gereja yaitu melanjutkan perutusan Yesus untuk mewartakan Kerajaan Allah dan melibatkan diri dalam perutusan itu untuk memperjuangkan martabat dan hak asasi manusia dengan menegakkan nilai-nilai Kerajaan Allah, antara lain: keadilan, kejujuran dan keutuhan lingkungan hidup
d. Pendidikan Agama Hindu SMK
1. Memahami Atman sebagai sumber hidup, Hukum Karma dan Punarbhawa, dan ajaran Moksa sebagai tujuan tertinggi
2. Memahami sifat-sifat Tri Guna dan Dasa Mala, ajaran Tat Twam Asi, Catur Warna, Catur Asrama, dan Catur Purusartha
3. Memahami tata cara persembahyangan, pelaksanaan Yadnya dalam kehidupan, dan perkawinan menurut Hindu (Wiwaha)
4. Memahami pokok-pokok ajaran Weda (Weda Sruti dan Smerti) sebagai sumber hukum Hindu
5. Memahami struktur, hakikat dan pelestarian kesucian tempat suci 6. Memahami perhitungan hari-hari suci menurut Hindu
7. Memahami kepemimpinan menurut Niti Sastra dan hakekatnya 8. Memahami proses penciptaan dan pralaya alam semesta
9. Memahami nilai-nilai budaya Dharma Gita, seni keagamaan Hindu dan sejarah perkembangan agama Hindu di India dan negara lainnya
e. Pendidikan Agama Buddha SMK
1. Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Tri Ratna dengan mengetahui fungsi serta terefleksi dalam moralitas (sila), meditasi (samadhi), dan kebijaksanaan (panna)
2. Memiliki kemampuan untuk memahami dan meyakini hukum alam 3. Membaca Paritta dan Dhammapada serta mengerti artinya
4. Beribadah (kebaktian) dengan baik dan benar sesuai dengan tuntunan masing-masing aliran
5. Meneladani sifat, sikap dan kepribadian Buddha, Bodhisattva, dan para siswa utama Buddha
6. Memiliki kemampuan dasar berpikir logis, kritis, dan kreatif untuk memecahkan masalah
7. Memahami sejarah kehidupan Buddha Gotama 8. Memahami peran agama dalam kehidupan sehari-hari
9. Memiliki bekal pengetahuan dan kemampuan untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi
f. Pendidikan Kewarganegaraan SMK/MAK
1. Memahami hakekat bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia 2. Menganalisis sikap positif terhadap penegakan hukum, peradilan
nasional, dan tindakan anti korupsi
3. Menganalisis pola-pola dan partisipasi aktif dalam pemajuan, penghormatan serta penegakan HAM baik di Indonesia maupun di luar negeri
4. Menganalisis peran dan hak warganegara dan sistem pemerintahan NKRI
5. Menganalisis budaya politik demokrasi, konstitusi , kedaulatan negara, keterbukaan dan keadilan di Indonesia
Kompetensi keahlian Teknik Konstruksi Kayu Halaman 25 dari 99
6. Mengevaluasi hubungan internasional dan sistem hukum internasional
7. Mengevaluasi sikap berpolitik dan bermasyarakat madani sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
8. Menganalisis peran Indonesia dalam politik dan hubungan internasional, regional, dan kerja sama global lainnya
9. Menganalisis sistem hukum internasional, timbulnya konflik internasional, dan mahkamah internasional
g. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan SMK/MAK
1. Mempraktekkan keterampilan permainan dan olahraga dengan menggunakan peraturan
2. Mempraktekkan rangkaian senam lantai dan irama serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
3. Mempraktekkan pengembangan mekanik sikap tubuh, kebugaran jasnani serta aktivitas lainnya
4. Mempraktekkan gerak ritmik yang meliputi senam pagi, senam aerobik, dan aktivitas lainnya
5. Mempraktekkan kegiatan dalam air seperti renang, permainan di air dan keselamatan di air
6. Mempraktekkan kegiatan-kegiatn di luar kelas seperti melakukan perkemahan, penjelajahan alam sekitar, mendaki gunung, dan lain-lain
7. Memahami budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari seperti perawatan tubuh serta lingkungan yang sehat, mengenal berbagai penyakit dan cara mencegahnya serta menghindari narkoba dan HIV
h. Bahasa Indonesia SMK/MAK Tingkat Semenjana
1. Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian dan
penerimaan informasi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari 2. Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
3. Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis berupa teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
4. Menulis
Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi dalam bentuk teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
Tingkat Madia
1. Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian dan penerimaan informasi yang berkaitan dengan pekerjaan 2. Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi yang berkaitan dengan pekerjaan
Kompetensi keahlian Teknik Konstruksi Kayu Halaman 26 dari 99
3. Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis berupa teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan pekerjaan 4. Menulis
Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi dalam bentuk teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan pekerjaan
Tingkat Unggul
1. Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan penyampaian dan penerimaan informasi yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana
2. Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana
3. Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami wacana tulis berupa teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana
4. Menulis
Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan penyampaian informasi dalam bentuk teks, grafik, dan tabel yang berkaitan dengan kegiatan ilmiah sederhana
i. Bahasa Inggris SMK/MAK Level Novice
1. Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk mendengarkan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
2. Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk
menyampaikan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
3. Membaca
Memahami makna dalam wacana tulis interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk
menyimak permintaan dan perintah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
4. Menulis
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan secara tertulis permintaan dan perintah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
Kompetensi keahlian Teknik Konstruksi Kayu Halaman 27 dari 99
Level Elementary
1. Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk mendengarkan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan pekerjaan
2. Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk
menyampaikan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan pekerjaan
3. Membaca
Memahami makna dalam wacana tulis interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk
menyimak permintaan dan perintah yang berkaitan dengan pekerjaan 4. Menulis
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan secara tertulis permintaan dan perintah yang berkaitan dengan pekerjaan
Level Intermediate
1. Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk mendengarkan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan keprofesian
2. Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk
menyampaikan permintaan dan perintah yang berkaitan dengan keprofesian
3. Membaca
Memahami makna dalam wacana tulis interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyimak permintaan dan perintah yang berkaitan dengan keprofesian
4. Menulis
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal, dalam bentuk menyampaikan secara tertulis permintaan dan perintah yang berkaitan dengan keprofesian
j. Matematika SMK Kelompok Teknologi
1. Memahami konsep operasi bilangan riil serta penerapannya dalam pemecahan masalah
2. Memahami konsep aproksimasi kesalahan serta penerapannya dalam pemecahan masalah
3. Memahami sistem persamaan linier, pertidaksamaan linier, dan persamaan kuadrat, serta penerapannya dalam pemecahan masalah 4. Memahami logika matematik dalam pernyataan majemuk dan