• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 20

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 20"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

P

ERTUMBUHAN

E

KONOMI

 Perekonomian Kalimantan Selatan jasa-jasa sebesar 8,19 persen pada tahun 2010 mencapai  Besaran PDRB Kalimantan Selatan

sedangkan atas dasar harga konstan (tahun 2000) mencapai  Secara triwulanan, PDRB Kalimantan Selatan

to-q) sebesar minus 8,53 persen, persen.

 Dari sisi penggunaan, PDR konsumsi pemerintah 15,40

ekspor sebesar 21,65 persen yang terdiri atas

 Semua komponen PDRB penggunaan mengalami pertumbuhan pada tahun tertinggi pada komponen

pemerintah 8,53 persen, dan

ekspor mengalami pertumbuhan negatif sebesar minus  Laju pertumbuhan ekonomi tahun

konsumsi rumah tangga 3,29 lainnya.

 PDRB perkapita atas dasar harga berlaku pada tahun PDRB perkapita tahun 2009

1. PERTUMBUHAN EKONOMI

Perekonomian Kalimantan Selatan pada tahun 20

2009. Nilai Produk Domestk Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan pada tahun 20 sedangkan pada tahun 2009 sebesar Rp.

2010 naik sekitar 7 triliun rupiah yaitu dari Rp.

Berita Resmi Statistik No. 08/02/63/Th XI

KONOMI

K

ALIMANTAN

S

ELATAN

T

AHUN

20

Kalimantan Selatan tahun 2010 tumbuh sebesar 5,58 persen, dengan pertumbuhan tertinggi di sektor persen dan terendah di sektor pertanian 2,43 persen. Pertumbuhan

mencapai 5,60 persen.

Kalimantan Selatan selama tahun 2010 atas dasar harga berlaku mencapai Rp sedangkan atas dasar harga konstan (tahun 2000) mencapai Rp. 30,67 triliun.

Kalimantan Selatan triwulan IV-2010 menurun dibandingkan dengan triwulan III persen, namun bila dibandingkan dengan triwulan IV-2009

RB digunakan untuk memenuhi konsumsi rumah tangga sebesar 0 persen, pembentukan modal tetap bruto atau investasi fisik 2 ekspor sebesar 21,65 persen yang terdiri atas ekspor 71,48 persen dan impor 49,52

B penggunaan mengalami pertumbuhan pada tahun komponen pembentukan modal tetap bruto sebesar 12,30 persen,

dan pengeluaran konsumsi rumah tangga 7,39 persen ekspor mengalami pertumbuhan negatif sebesar minus 4,87 persen.

Laju pertumbuhan ekonomi tahun 2010 sebesar 5,58 persen didorong oleh sumber utama pertumbuhan 3,29 persen, diikuti pembentukan modal tetap bruto 2,04 persen,

atas dasar harga berlaku pada tahun 2010 mencapai Rp. 16,09 sebesar Rp. 14.44 juta (1.586,62 US $).

PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2010

Perekonomian Kalimantan Selatan pada tahun 2010 mengalami pertumbuhan sebesar 5, . Nilai Produk Domestk Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan pada tahun 20

sebesar Rp. 29,05 triliun. Bila dilihat berdasarkan harga berlaku PDRB Kalimantan Selatan tahun yaitu dari Rp. 51,46 triliun pada tahun 2009 menjadi Rp. 58,54 triliun

No. 10/02/63/Th XI

/02/63/Th XIV 7 Februari 2011

1

2010

dengan pertumbuhan tertinggi di sektor . Pertumbuhan ekonomi tanpa migas

atas dasar harga berlaku mencapai Rp 58,54 triliun,

dibandingkan dengan triwulan III-2010 (q-2009 (y-on-y) tumbuh sebesar 6,30

B digunakan untuk memenuhi konsumsi rumah tangga sebesar 49,83 persen, persen, pembentukan modal tetap bruto atau investasi fisik 20,74 persen, dan net

52 persen.

B penggunaan mengalami pertumbuhan pada tahun 2010, dengan pertumbuhan persen, pengeluaran konsumsi 9 persen. Sedangkan komponen net

oleh sumber utama pertumbuhan yaitu, persen, dan sisanya dari komponen

juta (1.767,50 US$) sementara

pertumbuhan sebesar 5,58 persen dibanding tahun . Nilai Produk Domestk Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan pada tahun 2010 mencapai Rp. 30,67 triliun PDRB Kalimantan Selatan tahun 4 triliun tahun 2010.

(2)

Berita Resmi Statistik No. 08/02/63/Th XIV 7 Februari 2011

2

Selama tahun 2010, semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan positif. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor jasa-jasa sebesar 8,19 persen, diikuti oleh sektor listrik, air dan gas bersih 7,79 persen, sektor pertambangan dan penggalian 7,57 persen, sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan 7,19 persen, sektor perdagangan, hotel dan restoran 6,89 persen, sektor konstruksi 6,48 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi 6,44 persen, sektor industri pengolahan sebesar 2,87 persen dan terkecil adalah sektor pertanian sebesar 2,43 persen.

Tingginya pertumbuhan sektor jasa-jasa terutama didorong oleh pertumbuhan pada subsektor jasa pemerintahan. Peningkatan pengeluaran konsumsi pemerintah sepanjang tahun 2010 baik melalui anggaran APBN dan APBD berimbas pada peningkatan nilai tambah pada jasa pemerintahan. Sementara itu kinerja sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan yang salah satunya tercermin pada kinerja perbankan memperlihatkan kecenderungan terus membaik. Dari laporan Bank Indonesia, kredit yang disalurkan oleh perbankan yang ada di Kalimantan Selatan mengalami peningkatan demikian pula dengan jumlah simpanan masyarakat pada perbankan. Selain itu lembaga pembiayaan mengalami pertumbuhan kinerja yang sangat signifikan karena besarnya permintaan kredit barang elektronik dan kendaraan bermotor.

Tabel 1

Nilai PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009 - 2010 dan Laju Pertumbuhan Tahun 2010

Lapangan Usaha

Atas Dasar Atas Dasar Laju Sumber

Harga Berlaku Harga Konstan 2000 Pertumbuhan Pertumbuhan

(Juta Rupiah) (Juta Rupiah) 2010 2010

2009 2010 2009 2010 (Persen) (Persen)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan

dan Perikanan 11.380.214 12.487.663 7.087.238 7.259.482 2,43 0,59

2. Pertambangan dan Penggalian 11.014.924 12.828.103 6.331.865 6.811.200 7,57 1,65

3. Industri Pengolahan 5.071.961 5.611.080 3.157.343 3.247.974 2,87 0,31

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 294.424 346.673 144.309 155.553 7,79 0,04

5. Konstruksi 3.182.653 3.569.931 1.603.457 1.707.344 6,48 0,36

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7.698.123 8.956.143 4.426.975 4.731.902 6,89 1,05

7. Pengangkutan dan Komunikasi 4.737.673 5.319.611 2.522.355 2.684.844 6,44 0,56

8. Keuangan, Real Estate dan Jasa

Persh 2.623.321 3.023.569 1.175.552 1.260.123 7,19 0,29

9. Jasa-jasa 5.456.882 6.399.046 2.602.535 2.815.703 8,19 0,73

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 51.460.176 58.541.819 29.051.631 30.674.124 5,58 5,58 PDRB Tanpa Migas 50.813.676 57.862.527 28.578.333 30.165.695 5,69

(3)

2. PERTUMBUHAN EKONOMI

Kinerja perekonomian Kalimantan Selatan pada Triwulan IV konstan menurun sebesar minus 8,53

kontraksi beberapa sektor pada triwulan

pertanian mengalami penurunan cukup signifikan yaitu minus 3 yaitu telah berakhirnya masa panen khususnya pada komoditas

cuaca. Anomali cuaca berakibat pada beberapa daerah mengalami banjir dan merusak lahan pertanian sawah. yang mengalami penurunan yaitu sektor pertambangan dan penggalian minus

dan jasa perusahaan minus 2,13 persen. Se positif (Tabel 2).

Laju Pertumbuhan PDRB Triwulanan Menurut Lapangan usaha

Lapangan Usaha

(1)

1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan

2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 5. Konstruksi

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi

8. Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan 9. Jasa-jasa

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) PDRB Tanpa Migas 2,43 0,59 0 2 4 6 8 10

Berita Resmi Statistik No. 08/02/63/Th XI PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN IV-2010

Kalimantan Selatan pada Triwulan IV-2010 yang digambarkan oleh PDRB atas dasar harga 53 persen dibanding triwulan sebelumnya (q to q). Penurunan tersebut

pada triwulan IV ini. Pertumbuhan negatif pada triwulan IV-2010

pertanian mengalami penurunan cukup signifikan yaitu minus 31,34 persen. Penyebab penurunan ini selain siklus musiman, yaitu telah berakhirnya masa panen khususnya pada komoditas tanaman padi, juga dipengaruhi

cuaca. Anomali cuaca berakibat pada beberapa daerah mengalami banjir dan merusak lahan pertanian sawah.

yang mengalami penurunan yaitu sektor pertambangan dan penggalian minus 6,41 persen, dan sektor keuangan, real estat persen. Sementara itu sektor-sektor lainnya selama triwulan IV

Tabel 2

Laju Pertumbuhan PDRB Triwulanan Menurut Lapangan usaha (Persentase)

Lapangan Usaha

Triw III 2010 Triw IV 2010

Terhadap Terhadap

Triw II 2010 Triw III 2010 (q to q) (q to q)

(2) (3)

Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan 17,14 -31,34

Pertambangan dan Penggalian 6,70 -6,41

0,74 1,37

1,93 0,62

8,13 9,80

Perdagangan, Hotel dan Restoran 5,39 2,96

Pengangkutan dan Komunikasi 5,94 4,67

Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan 5,07 -2,13

8,95 3,41

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 8,73 -8,53

PDRB Tanpa Migas 8,87 -8,65 7,57 2,87 7,79 6,48 6,89 6,44 1,65 0,31 0,04 0,36 1,05 0,56

Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB

Kalimantan Selatan Tahun 2010

Laju Pertumbuhan Sumber Pertumbuhan

/02/63/Th XIV 7 Februari 2011

3

yang digambarkan oleh PDRB atas dasar harga persen dibanding triwulan sebelumnya (q to q). Penurunan tersebut disebabkan adanya 2010 ini terutama karena sektor . Penyebab penurunan ini selain siklus musiman, tanaman padi, juga dipengaruhi oleh faktor terjadinya anomali cuaca. Anomali cuaca berakibat pada beberapa daerah mengalami banjir dan merusak lahan pertanian sawah. Sektor lain , dan sektor keuangan, real estat sektor lainnya selama triwulan IV mengalami pertumbuhan

Triw IV 2010 Triw IV 2010 Terhadap Terhadap Triw III 2010 Triw IV 2009

(y on y) (4) 2,47 9,81 3,10 7,01 7,62 5,91 6,43 10.03 9,10 6,30 6,43 7,19 8,19 0,56 0,79 0,73

(4)

Berita Resmi Statistik No. 08/02/63/Th XIV 7 Februari 2011

4

Selanjutnya perekonomian Kalimantan Selatan pada triwulan IV-2010 bila dibandingkan dengan triwulan IV-2009 (y on y) mengalami pertumbuhan sebesar 6,30 persen. Seluruh sektor ekonomi mengalami pertumbuhan positif yaitu sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan mencapai pertumbuhan tertinggi sebesar 10,03 persen, diikuti oleh sektor pertambangan dan penggalian tumbuh 9,81 persen, dan sektor jasa-jasa tumbuh 9,10 persen. Sementara sektor lainnya mengalami pertumbuhan positif namun tidak sebesar ketiga sektor diatas (tabel 2).

3. STRUKTUR PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2009 DAN 2010

Distribusi PDRB menurut sektor ekonomi atau lapangan usaha atas dasar harga berlaku Kalimantan Selatan tahun 2010 tidak menunjukkan perubahan yang cukup berarti dibandingkan struktur ekonomi tahun 2009. Tiga sektor utama yaitu sektor pertanian, sektor pertambangan dan sektor perdagangan, hotel dan restoran mempunyai peranan sebesar 58,54 persen pada tahun 2010. Sektor pertanian memberi kontribusi sebesar 21,33 persen, sektor pertambangan dan sektor perdagangan masing-masing mempunyai peranan sebesar 21,91 persen dan 15,30 persen. Terjadi pergeseran peranan antara sektor pertanian dan sektor pertambangan dan penggalian pada tahun 2010 ini, dimana untuk pertama kalinya share/peranan sektor pertambangan lebih tinggi dibanding sektor pertanian.

Tabel 3

Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009 - 2010 (Persentase)

Lapangan Usaha 2009 2010

(1) (2) (3)

1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 22,11 21,33

2. Pertambangan dan Penggalian 21,40 21,91

3. Industri Pengolahan 9,86 9,58

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 0,57 0,59

5. Konstruksi 6,18 6,10

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 14,96 15,30

7. Pengangkutan dan Komunikasi 9,21 9,09

8. Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan 5,10 5,16

9. Jasa-jasa 10,60 10,93

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 100,00 100,00

PDRB Tanpa Migas 98,74 98,84

Dibandingkan dengan struktur ekonomi tahun 2009, pada tahun 2010 terjadi penurunan peranan pada empat sektor yaitu sektor pertanian, sektor industri pengolahan, sektor konstruksi dan sektor pengangkutan dan komunikasi. Peranan sektor pertanian turun dari 22,11 persen menjadi 21,33 persen, sektor industri pengolahan dari 9,86 persen menjadi 9,58 persen, sektor konstruksi dari 6,18 persen menjadi 6,10 persen dan sektor pengangkutan dan komunikasi dari 9,21 persen menjadi 9,09 persen.

(5)

Berita Resmi Statistik No. 08/02/63/Th XIV 7 Februari 2011

5

4. PDRB MENURUT PENGGUNAAN

PDRB atas dasar harga berlaku pada tahun 2010 senilai Rp. 58, 54 triliun sebagian besar digunakan untuk konsumsi rumahtangga sebesar Rp. 29,17 triliun. Komponen penggunaan lainnya meliputi pengeluaran untuk konsumsi net ekspor sebesar Rp. 12,68 triliun, pengeluaran untuk konsumsi lembaga swasta nirlaba sebesar Rp. 277,41 milyar, pengeluaran konsumsi untuk pemerintah sebesar Rp. 9,02 triliun, dan pembentukan modal tetap bruto sebesar Rp. 12,14. Dibandingkan dengan tahun 2009 PDRB atas dasar harga berlaku meningkat dari Rp. 51,41 triliun menjadi Rp. 58,54 triliun. Hal tersebut didukung oleh peningkatan pada seluruh komponen penggunaan, seperti terlihat pada tabel berikut.

Tabel 4

Nilai PDRB Menurut Penggunaan Tahun 2009 - 2010 dan Laju Pertumbuhan Tahun 2010

Menurut Penggunaan

Atas Dasar Atas Dasar Laju Sumber

Harga Berlaku Harga Konstan 2000 Pertumbuhan Pertumbuhan

(Juta Rupiah) (Juta Rupiah) 2010 2010

2009 2010 2009 2010 (Persen) (Persen)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Konsumsi Rumahtangga 26.030.573 29.168.499 12.924.755 13.880.484 7,39 3,29 2. Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 239.564 277.412 121.306 131.357 6,68 0,03 3. Konsumsi Pemerintah 7.696.866 9.016.845 3.648.369 3.946.535 8,53 1,03 4. PMTB 10.273.360 12.141.100 4.811.923 5.403.667 12,30 2,04 5. Perubahan stok (6.871.468) (4.738.235) (2.071.223) (1.835.665) (11,37) 0,81 6. Net Ekspor 14.091.281 12.676.198 9.616.500 9.147.746 (4,87) (1,61) - Ekspor 35.620.492 41.842.996 18.550.509 20.716.213 - Impor 21.529.211 29.166.798 8.934.009 11.568.467

Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) 51.406.176 58.541.819 29.051.630 30.674.125 5,58 5,58

Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan pada tahun 2010 yang tercatat sebesar 5,58 persen, didorong oleh hampir semua komponen PDRB penggunaan, yakni konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 7,39 persen, konsumsi lembaga swasta nirlaba 6,68 persen, konsumsi pemerintah 8,53 persen, pembentukan modal tetap bruto 12,30 persen. Sementara net ekspor mengalami pertumbuhan negatif sebesar minus 4,87 persen. Pertumbuhan PDRB tahunan tersebut merupakan pertumbuhan komulatif dari PDRB triwulanan yang terbentuk pada tahun yang bersangkutan (tabel 4).

Pertumbuhan ekonomi 5,58 pada tahun 2010 terutama bersumber dari komponen konsumsi rumahtangga yaitu sebesar 3,29 persen. Sementara pembentukan modal tetap bruto dan konsumsi pemerintah memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan masing-masing sebesar 2,04 persen dan 1,03 persen.

(6)

Berita Resmi Statistik No. 08/02/63/Th XIV 7 Februari 2011

6

Tabel 5

Laju Pertumbuhan PDRB Triwulanan Menurut Penggunaan (Persentase)

Menurut Penggunaan

Triw III 2010 Triw IV 2010 Triw IV 2010

Terhadap Terhadap Terhadap

Triw II 2010 Triw III 2010 Triw IV 2009

(q to q) (q to q) (y on y)

(1) (2) (3) (4)

1. Konsumsi Rumahtangga 3,59 0,19 5,51

2. Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 2,72 (0,98) 9,74

3. Konsumsi Pemerintah 7,76 16,92 12.94 4. PMTB 5,76 2,23 9,46 5. Perubahan Stok 79,88 (611,79) (72,27) 6. Net Ekspor 5,71 (19,98) (37,86) - Ekspor 3,05 (7,29) (9,14) - Impor 0,78 4,13 33,59

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 8,73 (8,53) 6,30

Semua komponen penggunaan pada triwulan IV-2010 dibandingkan dengan triwulan III-2010 (q to q) mengalami perlambatan kecuali konsumsi pemerintah yang mengalami percepatan. Laju pertumbuhan tertinggi pada triwulan IV-2010 terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi pemerintah yaitu sebesar 16,92 persen. Pada triwulan ini, belanja anggaran pemerintah digenjot untuk memenuhi target anggaran tahunan. Oleh karena itu belanja barang dan belanja pegawai pada triwulan ini mencapai puncak selama satu tahun ini. Sementara itu komponen konsumsi rumah tangga, pembentukan modal tetap bruto dan impor masing-masing meningkat sebesar 0,19 persen, 2,23 persen dan 4,13 persen.

PDRB menurut penggunaan pada triwulan IV-2010 terhadap triwulan IV-2009 ( y o y) mengalami peningkatan pada hampir semua komponen penggunaan. Tingkat pertumbuhan yang tertinggi ternyata juga terjadi pada komponen konsumsi pemerintah 12,94 persen, diikuti oleh konsumsi lembaga swasta nirlaba 9,74 persen, pembentukan modal tetap bruto sebesar 9,46 persen, dan konsumsi rumahtangga 5,51 persen. Sedangkan komponen net ekspor mengalami konstraksi dengan tumbuh negatif sebesar minus 37,86 persen. Pertumbuhan negatif pada komponen net ekspor ini menandakan bahwa impor lebih banyak daripada ekspor.

Dilihat dari pola distribusi PDRB penggunaan, komponen konsumsi rumahtangga masih merupakan penyumbang terbesar dalam penggunaan PDRB Kalimantan Selatan meski peranannya menurun dari 50,58 persen pada tahun 2009 menjadi sebesar 49,83 persen pada tahun 2010. Komponen lainnya mengalami peningkatan yaitu pengeluaran konsumsi pemerintah dari 14,96 persen menjadi 15,42 persen, pembentukan modal tetap bruto dari 19,96 persen menjadi 20,77 persen pada tahun 2010 dan impor dari 41,48 persen menjadi 49,89 persen (Tabel 6).

(7)

Berita Resmi Statistik No. 08/02/63/Th XIV 7 Februari 2011

7

Tabel 6

Struktur PDRB Menurut Penggunaan Tahun 2009 - 2010 (Persentase)

Menurut Penggunaan 2009 2010

(1) (2) (3)

1. Konsumsi Rumahtangga 50,58 49,83

2. Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 0,47 0,47

3. Konsumsi Pemerintah 14,96 15,40 4. PMTB 19,96 20,74 5. Perubahan Inventori (13,35) (8,09) 6. Net Ekspor 27,38 21,65 Ekspor 69,22 71,48 Dikurangi Impor 41,84 49,82

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 100,00 100,00

5. PDRB DAN PENDAPATAN PERKAPITA

PDRB perkapita merupakan PDRB (atas dasar harga berlaku dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun). Pada tahun 2010 angka PDRB perkapita diperkirakan mencapai Rp. 16,09 juta (1.586,62 US$) dengan laju peningkatan sebesar 11,40 persen dibandingkan dengan PDRB perkapita tahun 2009 sebesar Rp. 14,44 juta (1.767,50 US $).

Tabel 7

PDRB dan Pendapatan Per Kapita Kalimantan Selatan Tahun 2009 - 2010 (Persentase)

Uraian 2009 2010

(1) (2) (3)

PDRB Per Kapita Atas Dasar harga Berlaku

- Nilai (rupiah) 14.441.856,00 16.138.897,00

- Indeks Peningkatan (persen) 9,72 10,58

- Nilai (US$) 1.586,67 1.773,12

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian, persepsi pemilih perempuan yang memiliki persepsi tidak baik atau menyatakan tidak percaya bahwa visi, misi dan program kerja Ida Astuti (Tan Mei Hwa) sebagai Calon

Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audiovisual sudah berjalan dengan baik hal ini berdasarkan perolehan rata-rata 83%, keaktifan

Penelitian tentang “Pengembangan Karakter Religius Siswa Melalui Kegiatan Ektrakulikuler Muhadhoroh di Pondok Modern MTs Darul Hikmah Tawangsari Tulungagung”

tersebut tidak lebih hanya sebatas sesuatu yang dibangga- banggakan, lebih jauh lagi umat muslim merasa bahwa teks yang dihasilkan sudah final dan tidak perlu

a) Buat empat buah kuadran sebagai tempat menggambar hasil proyeksi. b) Buat garis diagonal 45 0 miring ke kanan di kuadran III. c) Buat gambar pandangan atas di kuadran

Langkah selanjutnya adalah dilakukan penilaian KPI pada setiap kriteria dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada expert dengan menggunakan skala likert

Dimintai pendapat oleh Khalifah dan menyampaikan pendapat kepada Khalifah dalam aktivitas dan perkara- perkara praktis yang berkaitan dengan pemeliharaan urusan dalam masalah

1. Data .txt tersebut diimport ke software Geopsy dengan cara membuka software Geopsy, lalu pada toolbar File, klik Import dan pilih data-datanya. Nama komponen dan frekuensi