The Influence of Sonication Duration on Thin Film of PANI-Ag/Ni on Its
Crystalinity and Conductivity
Faradilla Parasmayanti
1)*, Dr. Markus Diantoro, M.Si
1), Nasikhudin,
S.Pd, M.Sc
1)Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang. Jl. Semarang 5 Malang 65145
e-mail: faradilla.parasmayanti@gmail.com
Abstrak. The development of conductive polymers very rapidly at this time, as shown by the presence of studies that annually produce new discoveries of potential application of technology development. Polyaniline (PANI) is a conductive polymer that has a single-double alternation bonds or conjugation which is composed of repetition of aniline monomers. The existence of these bonds allows the flow of electrons in the polymer chains that become conductive polyaniline. Polyaniline (PANI) is one of the most intensive polymers studied, due to the ease of synthesis process, electrical properties have high stability, conductivity can be controlled by doping and more soluble in organic solvent. Optimalization of polyaniline makes by doped polyaniline with
AgNO3 which have high conductivity. Variation of sonication duration can give effect on its
crystalinity and conductivity.Preparation of PANI consists of preparing of PANI-ES I then
continued by making PANI-EB by adding NH4OH. EB was added with CSA to form
PANI-ES II. After succesfully synthezed PANI-PANI-ES II is the next process in PANI and Ag then given sonication treatment varies with time. The process of PANI-Ag coating solution on nickel substrat done using dynamic spin coating method. Longer sonication variation has a goal to increase crystalinity and conductivity PANI-Ag/Ni . Then PANI-Ag/Ni can be characterized by FTIR, XRD, SEM-EDX, and conductivity measurement.Form the FTIR spectra showed that EB and ES Polyaniline has been succesfully synthesized with the existence of the corresponding wavenumber peaks. XRD histogram also showed a crystalline phase with comparable increase in the crystalinity of the films with the sonication. Similarly, the result of SEM showed that the longer the sonication time give rise to more homogeneous material. Increase sonication time improve the conductivity of the film.
Keywords:
Polianilin, AgNO3, spin coating, Thin Film PANI-Ag/Ni, sonication, crystalinity, conductivity.PENDAHULUAN
Polianilin (PANI) merupakan salah satu polimer konduktif yang paling intensif diteliti, karena kemudahan pada proses sintesis, sifat listriknya memiliki kestabilan yang tinggi, konduktivitasnya dapat dikontrol melalui doping dan lebih mudah larut dalam
pelarut organic(Walace,2009). Doping
merupakan metode penambahan pengotor atau dopan untuk meningkatkan sifat tertentu dari suatu material. Metode doping pada penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas dari polianilin. Selain itu, Film Tipis PANI-Ag merupakan cara untuk mengaplikasikan pada piranti elektronik melalui pelapisan pada substrat konduktif, salah satunya adalah perak. Pemberian variasi lama sonikasi akan mempengaruhi aspek kristalinitas dari Film Tipis PANI-Ag tersebut sehingga PANI-Ag memiliki struktur film yang lebih rapat. Selain
itu variasi tersebut juga dapat menaikkan konduktivitas dari Film Tipis PANI-Ag,
sehingga Film Tipis tersebut menjadi lebih konduktif(Olad,2007).
Bentuk film Ag+ Polianailin dengan
metode spin coating akan berdampak lebih meningkatkan keunggulan dari film tersebut (Indah,2011). Adapun keunggulannya antara lain, yaitu dalam bentuk dua dimensi sehingga spin lebih mudah terorientasi
dengan arah yang hampir sama,
pertumbuhan kristal mengikuti struktur dari substrat dan interface antara bahan yang
dilapiskan dengan substrat akan
menimbulkan sifat baru yang tidak pernah
ditemui pada Kristal(Tanigaki,2009).
Metode spin coating akan memberikan hasil film dalam skala nano, selain itu prosesnya murah dan mudah dilakukan. Selanjutnya, akan ditinjau nilai spesifik konduktivitas
pada pengaruh frekuensi dan analisis struktur film tipis PANI-Ag/Ni untuk mengetahui karakteristiknya.
EKSPERIMEN
BAHAN
Bahan yang digunakan adalah anilin, 0.2
M HCl, aquades, Ammonium
Peroxidisulphate (NH4)2S2O8, NH4OH,
Aceton, AgNO3, Camphor-10-Sulfonic Acid
(CSA), Klorofom dan substrat Nikel.
SINTESIS PANi EB
Sintesis polianilin ES dengan menimbang bahan ammonium peroxidisulfat 5,71 gram, aniline 1,82 mL, HCl 0,2 M 50 mL dan aquades 50 mL. Langkah pertama dengan membentuk dua fasa, yaitu fasa organik dan fasa anorganik. Fasa organik terbantuk atas anilin dan HCl dan fasa anorganik terbentuk atas ammonium peroxidisulfat dan aquades. Setelah didiamkan selama satu jam, kedua larutan tersebut dicampur untuk proses polimerisasi. Proses ini berlangsung selama 24 jam, yang hasil akhirnya akan membentuk endapan berwarna hijau. Endapan polianilin ES I dicuci dengan menggunakan deionic water berkali-kali hingga sisa larutan berubah menjadi bening. Endapan ini diberikan doping
NH4OH 0,2 M untuk proses deprotonasi.
Laruatan tersebut distirer pada suhu ruang selama 4 jam, kemudian didiamkan hingga 24 jam. Terjadi pengulangan perlakuan berupa penyaringan dan pencucian. Endapan yang terbentuk adalah endapan polianilin EB. Polianilin EB berwarna biru, kemudian
diannealing dengan suhu 80oC
masing-masing sampel diannealing selama 5 jam.
SINTESIS PANI DOPING Ag
Pembuatan larutan diawali dengan pencampuran dan penggerusan 1 gram Polianilin EB dan 1,227 gram CSA. Kedua bahan tersebut digerus selama 15 menit.
Persiapan kedua, dengan melarutka AgNO3
pada 5 mL aceton dengan kemolaran 0,5 M. Ketiga bahan tersebut dilarutkan pada peralut kloroform sebanyak 10 mL. Untuk memecah
ikatan didalamnya, dilakukan proses sonikasi selama 15, 45,75,105 dan 135 menit. Tahap selanjutnya, larutan ini membutuhkan waktu 24 jam untuk proses protonasi kembali. Larutan tersebut kemudian disaring, larutan hasil saringan merupakan bahan utama yang dilapiskan pada substrat nikel.
SINTESIS FILM TIPIS
Proses pelapisan larutan PANI-Ag melalui spin coating dengan menggunakan kecepatan angular spi 1500 rpm selama 1 menit. Proses ini, dilanjutkan dengan annealing pada suhu
120oC selama 5 jam. Film tipis PANI-Ag/Ni
akan di karakterisasi kristalinitas dan
konduktivitas.
KARAKTERISASI
Pada penelitian ini cara pengambilan data
yaitu dengan beberapa karakterisasi.
Diantaranya karakterisasi FTIR dimana
hasilnya berupa panjang gelombang hasil vibrasi dari gugus ikatan polianilin EB. Karakterisasi XRD untuk polianilin ES II dimana hasil yang didapatkan berupa
puncak-puncak hasil dari difraksi sinar X.
Karakterisasi SEM-EDAX untuk mengetahui permukaan morfologi Film tipis PANI-Ag/Ni.Serta karakterisasi konduktivitas untuk menghitung konduktivitasnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis FTIR, hasil dari FTIR dari polianilin EB eksperimen akan menunjukkan vibrasi gugus ikatan yang ada dalam bahan. Penentuan keberhasilan dari polianilin EB hasil eksperimen dapat disesuaikan dengan model yang ada (penelitian sebelumnya). Polianilin EB dari penelitian dapat dikatakan berhasil apabila terdapat enam puncak yang menentukan gugus fungsi yang terdapat pada sampel. Enam puncak tersebut antara lainberapad pada pancang gelombang 1581 cm-1 ,
1489 cm-1 , 1377 cm-1 , 1303 cm-1 , 1151 cm-1,
dan 820 cm-1(Devi, 2011). Sedangkan untuk
keberhasilan polianilin ES yaitu terdapat
671,23 cm-1 , 756,1 cm-1, 1215,15 cm-1 dan
Gambar 1: (a) PANI EB (b) PANI ES
Dalam pengamatan muncul kesamaan dari
beberapa sintesis polianilin EB yang
terbentuk, adapun perbedaan yang terbentuk bukan merupakan puncak-puncak yang tajam.
Puncak utama yang teramati adalah 1548 cm
-1
, 1488 cm-1, 1308 cm-1, 1171cm-1 dan 827
cm-1 merupakan ketetapan yang harus dimiliki
puncak Polianilin Emeraldine Base untuk
menunjukkan kesesuaian terbentuknya
Polianilin dedoping(Wankhede.2013).
Pada Gambar 1 ditunjukkan puncak-puncak utama dalam rentang yang hampir sama, yakni pada panjang gelombang 1593,2
cm-1, 1492,9 cm-1, 1456,26 cm-1 , 1300,02 cm
-1
, 1166,93 cm-1 dan 817,82 cm-1. Puncak pada
panjang gelombang 1593,2 cm-1 merupakan
getaran yang dihasilkan olehC=N, regangan
pada cincin quinoid, getaran pada 1492,9 cm-1
hasil vibrasi dari C=C, regangan pada cincin
benzoid, getaran pada 1456,26 cm-1 hasil N-H,
regangan cincin benzoid, getaran pada
1300,02 cm-1 menunjukkan ikatan aromatik
C-N, getaran pada 1166,93 cm-1 merupakan
hasil bidang bengkokan hasil vibrasi C-H, dan
817,82 cm-1 menunjukkan ikatan C-H keluar
pada bidang. Pada spektra diatas terdapat
empat puncak yang sesuai yakni 3028,24 cm
-1
, 1234,44 cm-1, 792,74 cm-1 dan 684, 73 cm-1.
Hal ini menunjukkan bahwa Polianilin ES II berhasil disintesis.
Pola difraksi hasil XRD Film Tipis PANI-Ag/Ni adalah untuk melihat kristalinitas dari film tipis yang terbentuk. Pada penelitian Safenaz tahun 2012 puncak-puncak
polianilin terjadi pada 2θ 5,2o[8]. Dan hasil
difraksi XRD pada Film Tipis PANI-Ag/Ni dengan waktu sonikasi 15 menit, 45 menit, 75 menit, 105 menit dan 135 menit terjadi pada
2θ 5,2092o , 5,1585o , 5,1684o , 5,1472o , dan
5,1311o.
Gambar 2 Pola Difraksi XRD Film Tipis
PANI-Ag/Ni
Puncak PANI-Ag terbentuk pada 2θ 38,2o,
44,3o, 64,5o dan 77,4o (Wankhede.2013). Pada
pola difraksi PANI-Ag/Ni yang telah
dilakukan puncak-puncak yang terjadi adalah
2θ 44,3104o, 44,3983o, 44,2976o, 44,3946o
dan 44,3715o. Hal ini menunjukkan bahwa
PANI-Ag/Ni berhasil disintesis.
Kristalinititasnya pun nampak semakin naik sebanding dengan waktu sonikasi yang
semakin lama. Nampak bahwa tinggi puncak
dari masing-masing Film Tipis PANI-Ag/Ni
tersebut semakin lama semakin tinggi
sebanding dengan semakin lama waktu sonikasi hal ini terjadi karena semakin lama waktu sonikasi bahan akan semakin kristalin.
Gambar 3 Morfologi Permukaan Film
Tipis PANI-Ag/Ni waktu sonikasi 135 menit Pada hasil SEM nampak morfologi Film Tipis Polianilin murni adalah beruba serat berporos dan granul. Sedangkan untuk morfologi Film Tipis PANI-Fe/Ag adalah serat berporos merata pada seluruh permukaan film(Tai.2010). Sedangkan pada hasil uji morfologi permukaan film tipis Pani-Ag/Ni nampak adanya serat-serat yang tersebar merata pada seluruh sampel. Hal ini menunjukkan bahwa sampel telah homogen.
Gambar 4 Grafik Nilai Konduktivitas
Film Tipis PANI-Ag/Ni
Larutan PANI yang didoping dengan
perak akan menyebabkan naiknya
konduktivitas. Perak merupakan bahan
logam dengan kristalinitas dan
konduktivitas yang sangat tinggi. Pada Tabel 4.4 menunjukkan nilai konduktivitas naik sebanding dengan lama waktu sonikasi akan membuat ukuran kristal akan semakin kecil sehingga kristalinitas akan semakin besar. Dimana semakin kristalin suatu bahan akan semakin naik
konduktivitas bahan tersebut. Pada
Gambar 4.8 nampak bahwa semakin lama
waktu sonikasi menyebabkan bahan
semakin konduktif hal in i terjadi karena
bahan Film Tipis PANI-Ag/Ni semakin kristalin..
KESIMPULAN
Pengaruh lama sonikasi terhadap
kristanilitas adalah semakin lama waktu
sonikasi akan semakin meningkatkan
kristalinitas Film Tipis PANI-Ag/Ni. Hal ini ditunjukkan pada hasil difraksi XRD yakni
terjadi peningkatan puncak pada 2 =5,20.
Puncak ini menunjuukan meningkatnya
puncak dari polianilin. Nilai kristalinitas bahan pun juga meningkat yakni paling rendah pada Film Tipis PANI-Ag/Ni dengan waktu sonikasi 15 menit dan paling tinggi yakni pada Film Tipis PANI-Ag/Ni dengan waktu sonikasi 135 menit.Pengaruh lama sonikasi terhadap konduktivitas bahan adalah semakin lama waktu sonikasi akan semakin konduktif. Adapun nilai hasil konduktivitas hasil uji menggunakan I-V Meter adalah 336,41338 s/cm , 568,69882s/cm , 582,56952 s/cm, 612,44488 s/cm dan 853,04822 s/cm
DAFTAR RUJUKAN
Wallace, G. Gordon, Spinks, M Geoffrey,Kane-Maguire, Teasdale,
Peter.R.2009. Conductive
Electroactive polymers Iintelligent Polymer System. Perancis:CRC Pres. Olad, Ali, & Nabavi, Reza. (2007).
Application of Polyaniline for the Reduction of Toxic Cr(VI) in Water. Journal of Hazardous Materials, 147, 845–851
.
Indah Purwaningtyas. Devi. 2011.
Fabrikasi Film Tipis PANI-Fe/Ag melalui Medode Spin Coating serta Karakterisasi Struktur dan Dielektisitas.Malang. Universitas Negeri Malang.
Tanigaki Nobuta, Heck Claire, dkk.
2009. Oriented Thin Film of PANI by Friction Transfer Method. Mol. Cryst Liq Cryst, Vol 505 pp 80-86. Avaliable online. DOI
10.80/15421400902942169. Maddu.Akhiruddin, Wahyuni Setyanto.
Tri, dkk. 2008. Sintesis dan Karakterisasi Nanoserat Polianilin. Jurnal Nanosains dan
Nanoteknologi Vol.1 pp 2. ISSN 1979-0880. Intutut Pertanian Bogor Mutoharoh.Nazilah. 2011. Fabrikasi Film
Tipis PANI-Cu/Ag melalui Medode Spin Coating serta Karakterisasi Struktur dan Dielektisitas.Malang. 0 200 400 600 800 1000 0 15 30 45 60 75 90 105120135 K o n d u k tiv it a s ( s /c m )
Universitas Negeri Malang. [7]Varma, S.J. et al. 2010.An Investigation on the High Temperature Respon of Highly Conducting Polyaniline
Films.International Conference on Advance in Polymer Technologhy, Feb. 26-27,2010,India,Page No. 119.
India.
Wankhede, Y.B, dkk. 2013. Synthesis and Characterization of Silver
Nanoparticles Embedded in Polyaniline Nanocomposite.
Advantace Material Letters. 2013, 4(1), 89-90. DOI:
10.5185/amlett.2013.icnano.108
.
Reda. M. Safenaz, M.A. Sheikha. 2012. Synthesis and Electrical Properties of Polyaniline Composite with Silver Nanoparticles.Advances in Materials Physics and Chemistry,2012, 75-81.
Tai, H., et al., J. Mater. Sci. Technol., 2010, 26(7), 605-613.