• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KREATIVITAS TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 15 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KREATIVITAS TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 15 MEDAN."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

;~~-:

-·",

" ·...___..,..

...

i ' '· '

I'''

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KREATI\IlYAS

TERHADAP BASIL BELAJAR LOMPAT JAUH SISWA KELAS XI

SEKOLAH MENENGAB ATAS (SMA) NEGERI 15 MEDAN

TESIS

Oleh:

JULIPER SIMANJUNTAK

NIM: 071188230046

PA.SCASARJANA

lTNIVI~RSITAS

NEGERI MEDAN

(2)

;~~-:

-·",

" ·...___..,..

...

i ' '· '

I'''

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KREATI\IlYAS

TERHADAP BASIL BELAJAR LOMPAT JAUH SISWA KELAS XI

SEKOLAH MENENGAB ATAS (SMA) NEGERI 15 MEDAN

TESIS

Oleh:

JULIPER SIMANJUNTAK

NIM: 071188230046

PA.SCASARJANA

lTNIVI~RSITAS

NEGERI MEDAN

(3)

!

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KREATIVITAS TERHADAP BASIL BELAJAR LOMPAT JAUH SISWA KELAS XI

SEKOLAB MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 15 MEDAN

Disusun dan diajukan Oleh:

JULIPER SIMANJUNTAK NIM: 071188230046

Telah Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis Pada Tanggal6 Oktober 2011 dan Dinyatakan Telah Memenuhi

Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Ge1ar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Pembimbing I

Menyetujui, Tim Pembimbing,

Medan, 6 Oktober 2011

Pembimbing II

Prot Dr. Binsar Panjaitan, M.Pd NIP.195708011980031001

(4)

Persetujuan Dewan Penguji

Ujian Tesis Magister Pendidikan

t.

Prof. Dr. Binsar Panjaitan, M.Pd NIP. 19570801 198003 tOOl Pembimbing I

2. Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd. NIP. 19581008 198103 1002

Pembimbing D

3. Prof. Dr. Sabat Siagian, M.Pd. NIP. 19610104 198703 1017 Narasumber

4. Prof. Dr. Agung Sunamo, M.Pd. NIP. 19660115 199203 1003 Narasumber

5. Dr. Keysar Panjaitan, M.Pd.

NIP.l%005311~ 1001

Narasumber

Mabasiswa

Nama NIM

Tanggal Ujian

(5)

Pernyataan Tidak Melakukan Plagiat dan Memalsukan Data I

Saya yang bertanda tangan dibawah

ini :

Nama JULIPER SIMANJUNT

AK.

NIM 071 {88230046

Angkatan

Prodi

Judul Tesis

XII

Teknologi Pendidikan

PENGARUH GA

YA

MENGAJAR DAN KREATIVIT AS

TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH SISWA

KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI

15MEDAN.

dengan

ini

menyatakan bahwa :

1. benar tesis saya adalah karya saya sendiri, bukan dikerjakan orang lain;

2. saya tidak melakukan plagiat dalam penulisan tesis saya;

3. saya tidak ada merobah atau memalsukan data penelitian saya.

Jika temyata di kemudian

hari

terbukti saya telah melakukan salah satu

hal

di atas,

maka saya bersedia dikenai sanksi yang berlaku berupa pencopotan gelar saya.

Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Diketahui oleh

BI,

Syarifuddin, M.Sc., Ph.D. NIP. 19591122 198601 1 001

Medan, 23 September 2011

Saya yang membuat pemyataan,

Juliper Simanjuntak

(6)

ABSTRACT

Juliper Simanjuntak, NIM 071188230046, The Effect of Teaching Style

and Creativity on their Performance in a Long Jump Practices of Student Grade XI SMA Negeri 15 School of Medan. Thesis, Postgraduate

Program,

State University ofMedan, 2011.

This study aimed to (1) determine whether their performance in a long jump that is coached in a inclusive teaching method got higher rate than their performance that is coached in a command teaching style, (2) to know whether their performance as student with a higher creativity in a long jump than those student with a lower creativity, and (3) to determine whether there is interaction between the teaching style and creativity in influencing their performance in a long jump as student.

The population to this study are those student grade XI IP A of SMA Negeri 15 School of Medan addressed Jl. Sekolah Pembangunan No.I7 Medan totally 155 students involved 76 students. This research was conducted as long as half Semester of Study Year 2010/2011. This

research

adopted a quacy experiment method with factorial design 2 x 2. In analyzing the data applied ANA VA 2 x 2 technique. In order to determine the students having a higher creativity and lower creativity in this research entrust it to a Team of Psychologist. In knowing test instrument validity of long jump is having advices from experts (judgment experts) whereas for reliability test applied test and retest (need completed in two times test with 3 days interval), then the result is counted using a moment product formulation.

The result of hypothesis showed that (1) students as coached in inclusive method they got performance a higher rate in long jump compared to the students as coached with a command method. The result indicated with FllOUilt = 15.94 > F table = 3.92 on significance result of a 0.05; (2) Students having a higher creativity got result more higher in long jump than the students having a lower creativity. The rate indicated F COWit

=

10.82 > F

table=

3.82 in significant rate of a

0.05; (3) there is found an interaction between the teaching style and creativity in influencing their performance in long jump, with the note in Fc:ount = 105.32 > F table = 3.82 with significant rate of a 0.05.

[image:6.529.39.472.63.521.2]
(7)

ABSTRAK

JuUper Simanjuntak, NIM 071188230046, Pengaruh Gaya Mengajar

dan

Kreativitas Terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh Siswa Kelas XI Sekolah

Menengah Atas (SMA) Negeri I

5

Medan. Tesis,

Program

PascasaJjana

Universitas Negeri Medan, 201 I.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui apakah basil belajar lompat

jauh siswa yang diajar dengan gaya mengajar inldusi lebih tinggi dari hasiJ bel~ar

Iompat jaub siswa yang diajar dengan gaya mengajar komando,(2) mengetahui apakah basil belajar lompat jauh siswa yang memilik.i kreativitas tinggi lebih

tinggi dari basil bell\iar lompat jaub siswa yang memiliki kreativitas rendah,dan

(3) untuk mengetahui apakah ada interaksi antara gaya mengajar dan kreativitas

dalam mempengarubi basil belajar lompat jauh siswa.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri IS Medan yang beralamat JI.Sekolah Pembangunan No. 17 Medan yang berjumlah 155 orang siswa dengan jumlah sampel 76 orang siswa. Penelitian ini dilakukan pada semester genap Tahun Pembelajaran 2010/2011. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi

eksperimen dengan rancangan faktorial 2 x 2. Teknik analisis data menggunakan

ANA VA 2 x 2. Untuk menentukan siswa yang memiliki kreativitas tinggi dan

kreativitas rendah dalam penelitian ini sepenuhnya diberi kepercayaan kepada ahlinya yaitu Tim Psikolog. Untuk menguji validitas instrumen lompatjauh yaitu dengan meminta pendapat dari ahli (judgment experts ) sedangkan untuk uji

reliabilitas dilakukan tes dan retes (dilakukan dua kali tes dengan selang

waktu

3

bari), kemudian basilnya dibitung menggunakan rum us product moment

Hasil pengujian bipotesis menunjukkan

bahwa:

(1) siswa yang diajar

dengan gaya mengajar inldusi memiliki basil bell\iar lompat jaub

yang

lebih tinggi

dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan gaya mengajar komando. Hal ini

dituf\iukkan oleb F hiiUng = 15,94 > F label= 3,92 pada

taraf

signifikansi

a=

0,05;

(2) Siswa yang memilik.i kreativitas tinggi memiliki basil belajar lompatjauh yang

lebih tinggi dari pada siswa yang memilik.i kreativitas rendab. Hal ini ditunjukkan

oleh F hitun& = 10,82 > F label = 3,82 pada

taraf

signifikansi

a=

0,05; (3) Terdapat

interaksi antara gaya mengajar dan kreativitas dalam mempengaruhi basil belajar

lompat jauh. Hal ini ditunjukkan oleh F hilllllg

=

105,32 > F label

=

3,82 pada taraf

signifikansi

a=

0,05.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi para

guru

Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan untuk mengembangkan dan memilih

(8)

KATAPENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala kasih karuniaNya

penulis dapat mengerjakan dan menyelesaikan tesis ini dengan baik. Tesis ini

disusun sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program magister

pada Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan. Tesis ini

berjudul "Pengaruh Gaya Mengajar dan Kreativitas Terhadap Hasil Belajar

Lompat Jauh Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 15 Medan".

Banyak pihak yang senantiasa memberikan bantuan, dukungan maupun

motivasi sehingga penelitian ini dapat diselesaikan. Oleh sebab itu dengan segala

kerendahan hati dan rasa tulus, penulis mengucapakan terima kasih dan apresiasi

yang setinggi-tingginya kepada Bapak Prof. Dr. Binsar Panjaitan, M.Pd. selaku

dosen Pembimbing I dan Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd. selaku

dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan, araban,

masukan, dan motivasi mulai dari penyusunan proposal hingga penulisan tesis ini.

Pada kesempatan ini juga, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih

dan penghargaan kepada, yang terhormat:

I. Prof. Dr. Sabat Siagian, Prof. Dr. Agung Sunarno,M.Pd. dan Dr. Keysar

Panjaitan, M.Pd sebagai narasumber/dosen penguji yang telah banyak

memberi masukan kepada penulis.

2. Prof. Dr. lbnu Hajar M.Si, selaku rektor Universitas Negeri Medan.

(9)

3. Prof. Dr. Belferik Manullang, M.Pd, selaku direktur Pascasarajana

Unimed dan Syarifuddin, M.Sc. Ph.D. selaku Asisten Direktur I

Pascasarjana Unimed.

4. Prof. Dr. Sabat Siagian, M.Pd. selaku Ketua Prodi Teknologi Pendidikan,

dan Dr. R. Mursid, MPd. selaku Sekretaris Teknologi Pendidikan serta

staf yang ada.

5. Para dosen di lingkungan Pascasarjana Unimed, yang telah menabur benih ilmu dan pengetahuan kepada penulis selama perkuliahan.

6. Drs. Hasan Basri, MM. selaku Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan.

7. Drs. Darwin Siregar, M.Pd. selaku Kepala Sekolah Menengah Atas

Negeri 15 Medan, bapak/ibu guru serta stafpegawai yang ada di Sekolah

Menengah Atas Negeri 15 Medan.

8. Bapak Drs.P. Lumbangaol, Drs. G. Simbolon, M.Pd., dan Drs. P. Ginting,

selaku guru mata pelajaran penjasorkes Sekolah Menengah Atas Negeri 15

Medan.

9. Isteri tercinta Dermalince Sitinjak, M.Pd, yang selalu setia dan sabar

mendampingi serta memberi dorongan kepada penulis dalam

melaksanakan perkuliahan hingga penulisan tesis ini, serta motivasi yang

istimewa dari anak-anak tersayang, yaitu Josua Desmonda, Jesenia Dirda,

Jessica Dorinda dan Jordana Donlia.

10. Kedua orang tua saya Ayahanda St. Gr. A.Simanjuntak Aim dan lbunda

(10)

II. Mertua saya S.Sitinjak/ St.T.br.Panjaitan, yang telah memberikan

nasehat-nasehat kepada penulis.

12. Rekan-rekan mahasiswa Teknologi Pendidikan Angkatan XII, khususnya

Kelas B-1 yang telah memberikan dukungan dan bantuan baik waktu

perkuliahan maupun dalam penulisan tesis ini.

13. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang

telah memberikan bantuan baik material maupun spritual kepada penulis.

Atas bantuan dan bimbingan yang penulis terima, penulis mengucapkan

terima kasih dan berdoa semoga Tuhan Yang Maha Pengasih sealu melimpahkan

berkat dan rahmat-Nya kepada kita semua.

Akhimya penulis sampaikan semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi

pembaca, terutama dalam dunia pendidikan dalam mencerdaskan bangsa.

Terimakasih.

Medan,

Penulis.

Agustus 20 11

Juliper Simanjuntak.

(11)

DAFI'ARISI

Halaman

ABSTRACT ... i

ABSTRAK ... ii

KATAPENGANTAR ... iii

DAFTAR 181... vi

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR GAMBAR... X DAFT AR LAMPIRAN.. ... .. . .. ... ... ... . ... ... .. ... . .. . ... ... ... ... .... xi

BAB I PENDAHULUAN... l A. Latar Belakang . . . .. .. . . 1

B. Identifikasi Masalah . . ... 9

C. Pembatasan Masalah ... 10

D. Rumusan Masalah ... 10

E. Tujuan Penelitian.. .. . .. . .. . .. . ... .. ... . .. . . .. . .. . ... .. . ... .. 11

F. Manfaat Penelitian ... 12

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS... 13

A. Deskripsi Teoritis ... ... 13

l. Hakikat Hasil Belajar Lompat Jauh ... 13

2. Hakikat Gaya Mengajar . . . 26

a. Gaya Mengajar Inklusi . . . 31

b. Gaya Mengajar Komando . . . .. .. . . .. . .. . . ... .. . . ... 38

3. Hakikat Kreativitas . . .. ... . . .. . . .. . . .. . .. . .. . ... .. 45

B. Penelitian yang Rei evan ... 52

C. Kerangka Berpikir ... 52

1. Perbedaan Pengaruh Gaya Mengajar Inklusi dan Gaya Mengajar Komando terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan... .. . . .. . ... .. . .. . . .. . . .. .. . . .. . . 52

2. Perbedaan Pengaruh Tinggi Rendahnya Kreativitas terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan ... 56

3. Interaksi Antara Gaya Mengajar dengan Kreativitas terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. .• . . . 59

D. Pengajuan Hipotesis Penelitian . . . ... 61

BAB III METODOLOGI PENELITIAN . . . .. . . .. . .. . . .. . .. . .. . ... 63

A. Tempat dan Waktu Penelitian . . .. . .. . .. . .. . . .. . . .. . . .. . .. 63

B. Populasi dan Sam pel Penelitian . . . .. . ... 63

(12)

D. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan . . . 65

E. Pengontrolan Perlakuan . . . .. 67

F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 69

G. Defenisi Operasional . ... . .. . . .. . . ... .. . .. . .. . . .. ... .. . .. . ... 75

H. Uji Coba Instrumen ... 76

I. Teknik Analisis Data . .... ... .. .. .. .. .... .. .. .. ... . .. ... . . .... .. 77

J. Hipotesis Statistik . . . .. . . .. 78

BAB IV. HASIL PENELITIAN ... 79

A. Deskripsi Data Penelitian . . . .. .. .. . .. . .. . .. . .. . .. .. . .. .. . .. .. . 79

1.

Hasil

Belajar Lompat Jauh Siswa yang Diajar dengan Gaya Mengajar Inklusi . . . 79

2. Hasil Belajar Lompat Jauh Siswa yang Diajar dengan Gaya Mengajar Komando ... 81

3. Hasil Belajar lompat Jauh Siswa yang Memiliki .Kreativitas Tinggi . . .. .. .. . .. .. . .. .. .. .. . .. . . .. . .. .. . .. . . . ... 82

4. Hasil Belajar Lompat Jauh Siswa yang Memiliki K.reativitas Rendah . .. . . .. . .. . .. .. .. ... .. . .. . .. . . .. .. . . .. . .. ... 83

5. Hasil Belajar Lompat Jauh Siswa yang Diajar dengan Gaya Mengajar Inklusi dan Memiliki Kreativitas Tinggi .. 84

6. Hasil Belajar Lompat Jauh Siswa yang Diajar dengan Gaya Mengajar Komando dan Memiliki Kreativitas Tinggi ... 86

7. Hasil Belajar Lompat Jauh Siswa yang Diajar dengan Gaya Mengajar lnklusi dan Memiliki Kreativitas Rendah ... 87

8. Hasil Belajar Lompat Jauh Siswa yang Diajar dengan Gaya Mengajar Komando dan Memiliki Kreativitas Rendah ... 88

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 90

I. Uji Normalitas Data... 90

2. Uji Homogenitas Varians ... 92

C. Pengujian Hipotesis . . . .. . .. . . .. . . .. . .. . . .. .. .. ... 95

D. Pembahasan... ... 100

E. Keterbatasan Penelitian .. . . .. .. .. . . .. .. . . .. .. . . .. . . .. ... 108

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN... 110

A. Simpulan... 110

B. Implikasi .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . . . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. 110

C. Saran .... ... . .. . ... ... ... .... ... ... . ... ... .. 113

DAFTARPUSTAKA ... 114

(13)
[image:13.522.42.476.49.625.2]

DAFTAR TABEL

Tabell.

2.

Hal am an

Hasil Bela jar Lompat Jauh . . . 6

Perbedaan antara Gaya Komando (Command Style) dengan Gaya Inklusi (Inclusion Style) ... 44

3. Perbedaan KaralteristikGaya Mengajar lnklusi dan Gaya Mengajar Komando . . . .. 56

4. Desain Faktorial2 x 2 ... 65

5. Kisi-Kisi Instrumen Lompat Jauh ... 70

6. Kriteria Skor Penilaian Lorn pat Jauh ... 72

7. Formulir Penilaian oleh Testee ... 73

8. Kisi-Kisi Tes Kreativitas ... 74

9. Distribusi Hasil Belajar Lompat Jauh Siswa dengan Gaya Mengajar Inklusi ... 80

10. Distribusi Hasil Belajar Lompat Jauh Siswa dengan Gaya Komando ... 81

11. Distribusi Hasil Belajar Lompat Jauh Siswa yang Memiliki Kreativitas Tinggi . . . 82

12. Distribusi Hasil Belajar Lompat Jauh Siswa yang Memiliki Kreativitas Rendah . . . .. . . 84

13. Distribusi Hasil Belajar Lompat Jauh Siswa dengan Gaya Mengajar Komando dan Memiliki Kreativitas Tinggi ... 85

14. Distribusi Hasil Belajar Lompat Jauh Siswa dengan Gaya Mengajar Komando yang Memiliki Kreativitas Rendah ... 86

15. Distribusi Hasil Belajar Lompat Jauh Siswa dengan Gaya Mengajar Inklusi yang Memiliki Kreativitas Tinggi. ... 88

16. Distribusi Hasil Belajar Lompat Jauh Siswa dengan Gaya Mengajar Inklusi yang memiliki Kreativitas Rendah... 89

17. Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa yang Diajar Dengan Gaya Mengajar lnklusi dan Komando ... 91

(14)

Yang Memiliki Kreativitas Tinggi dan Kreativitas Rendah.. 91

19. Hasil Uji Nonnalitas Data Hasil Belajar Lompat Jauh Siswa Yang Diajar dengan Gaya Mengajar Inklusi dan Gaya Mengajar Komando kepada Siswa yang memiliki Kreativitas Tinggi dan Kreativitas Rendah . . . .. 92

20. Rangkuman Homogenitas Menurut Data Gaya Mengajar .... 93

21. Rangkuman Homogenitas Menurut Data Kreativitas .. .. .... 93

22. Perhitungan Homogenitas

Data

Hasil Penelitian . . . ... 94

23. Perhitungan Varians Gabungan ... 94

24. Rangkuman Data Hasil Penelitian . . . 95

25. Hasil Perhitungan Anava . . . ... 90

26. Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Lanjut dengan Uji Tuckey ... 99

(15)

DAFTARGAMBAR

[image:15.516.43.480.52.580.2]

Halaman

Gambar l. Anatomi dari Gaya Pembelajaran Inklusi.. ... 33 2. Anatomi dari Gaya Pembelajaran Komando ... 39 3. Histogram Hasil Belajar Lompat Jauh Siswa dengan Gaya

Mengajar Inklusi ... 80 4. Histogram Hasil Belajar Lompat Jauh Siswa dengan Gaya

Mengajar Komando ... 82 5. Histogram Hasil Belajar Lompat Jauh Siswa yang Memiliki

Kreativitas Tinggi ... 83 6. Histogram Hasil Belajar Lompat Jauh Siswa yang Memiliki

Kreativitas Rendah ... 84 7. Histogram Hasil Belajar Lompat jauh Siswa dengan Gaya

Mengajar Komando dan Memiliki Kreativitas Tinggi ... 86 8. Histogram Hasil Belajar Lompat Jauh Siswa dengan Gaya

Mengajar Komando dan Memiliki Kreativitas Renda ... 87 9. Histogram Hasil Belajar Lompat Jauh Siswa dengan Gaya

Mengajar Inklusi dan Memiliki Kreativitas Tingg ... 88 10. Histogram Hasil Belajar Lompat jauh Siswa dengan Gaya

Mengajar Inklusi dan Memiliki Kreativitas Rendah ... 90 11. Grafik Interaksi Antara Gaya Mengajar dengan Kreativitas

(16)

DAFTAR

LAMPIRAN

Hal am an

Lampiran l. Validitas Instrumen ... 118

2. Petunjuk Pelaksanaan Lompat Jauh . . . .. . . 120

3. Surat Keterangan ... ... 121

4. Analisis Reliabilitas Tes Lompat Jauh ... ... 125

5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) . . .. . . .. . .. . . 127

6. Skenario Pembelajaran . . . 175

7. Nilai Hasil Belajar Lompat Jauh Siswa ... 199

8. Distribusi Frekuensi Data Penelitian Gaya Mengajar Komando . . . 200

9. Distribusi Frekuensi Data Penelitian Gaya Mengajar lnklusi . . . 203

1 0. Distribusi Frekuensi Data Kreativitas Tinggi . . . 206

II. Distribusi Frekuensi Data Kreativitas Rendah . . . .. 209

12. Distribusi Frekuensi Data Gaya Mengajar Komando dengan Kreativitas Tinggi . . . .. 212

13. Distribusi Frekuensi Data Gaya Mengajar Komando Dengan Kreativitas Rendah . . . .. . . .. 215

14. Distribusi Frekuensi Data Gaya Mengajar Inklusi dengan Kreativitas Tinggi . . . .. 218

15. Distribusi Frekuensi Data Gaya Mengajar Inklusi dengan Kreativitas Rendah . . . 221

16. Perhitungan Uji Normalitas . . . 224

17. Perhitungan Uji Homogenitas . ... ... . .. ... . .. .. . . .. . ... .. . ... . 230

18. Analisis Faktoria1 ... 232

19. Uji Lanjutdengan Uji Tuckey... 238

(17)

DAFTAR

LAMPIRAN

Hal am an

Lampiran l. Validitas Instrumen ... 118

2. Petunjuk Pelaksanaan Lompat Jauh . . . .. . . 120

3. Surat Keterangan ... ... 121

4. Analisis Reliabilitas Tes Lompat Jauh ... ... 125

5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) . . .. . . .. . .. . . 127

6. Skenario Pembelajaran . . . 175

7. Nilai Hasil Belajar Lompat Jauh Siswa ... 199

8. Distribusi Frekuensi Data Penelitian Gaya Mengajar Komando . . . 200

9. Distribusi Frekuensi Data Penelitian Gaya Mengajar lnklusi . . . 203

1 0. Distribusi Frekuensi Data Kreativitas Tinggi . . . 206

II. Distribusi Frekuensi Data Kreativitas Rendah . . . .. 209

12. Distribusi Frekuensi Data Gaya Mengajar Komando dengan Kreativitas Tinggi . . . .. 212

13. Distribusi Frekuensi Data Gaya Mengajar Komando Dengan Kreativitas Rendah . . . .. . . .. 215

14. Distribusi Frekuensi Data Gaya Mengajar Inklusi dengan Kreativitas Tinggi . . . .. 218

15. Distribusi Frekuensi Data Gaya Mengajar Inklusi dengan Kreativitas Rendah . . . 221

16. Perhitungan Uji Normalitas . . . 224

17. Perhitungan Uji Homogenitas . ... ... . .. ... . .. .. . . .. . ... .. . ... . 230

18. Analisis Faktoria1 ... 232

(18)

DAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalab

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) adalah suatu

proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan

kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan

perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan

belajar diatur secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan

perkembangan seluruh ranah, jasmani, psikomotor, kognitif, dan afektif setiap

siswa.

Badan Standar Nasional Pendidikan, (2006) mencantumkan bahwa

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari

pendidikan secara keseluruhan. Mata Pelajaran ini bertujuan untuk

mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan

berpikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan

moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas

jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis

dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

Pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

(Penjasorkes) merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib dimuat pada

kurikulum pendidikan dasar dan menengah. (UU Nomor 20/2003 tentang Sistem

(19)

2

untuk semua jurusan di Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan alokasi waktu 2

jam pelajaran setiap minggu dalam bentuk praktik.

Samsudin (2008: 11) menyatakan sebagai berikut:

Salah satu masalah utama dalam pendidikan jasmani di Indonesia,

hingga dewasa ini, ialah belum efektifuya pengajaran pendidikan

jasmani olahraga dan kesehatan di sekolah-sekolah dasar, sekolah lanjutan, dan bahkan perguruan tinggi. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya ialah terbatasnya kemampuan guru pendidikan jasmani dan terbatasnya sumber-sumber yang digunakan untuk mendukung proses pengajaran pendidikan jasmani.

Kualitas guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan yang ada pada

sekolah dasar dan lanjutan pada umumnya kurang memadai. Mereka kurang

mampu dalam metaksanakan profesinya secara kompeten. Mereka belum berhasil

melaksanakan tanggungjawabnya untuk mendidik siswa secara sistematik melalui

pendidikanjasmani olahraga dan kesehatan. Tampak pendidikanjasmani olahraga

dan kesehatan belum berhasil mengembangkan kemampuan dan keterampilan

anak secara menyeluruh, baik fisik, mental, maupun intelektual (Kantor Menpora,

1983).

Hal ini disebabkan kebanyakan guru pendidikan jasmani olahraga dan

kesehatan di sekolah dasar adalah bukan guru khusus yang secara normal

mempunyai kompetensi dan pengalaman yang terbatas dalam bidang pendidikan

jasmani. Mereka kebanyakan adalah guru kelas yang harus mampu mengajar

berbagai mata pelajaran yang salah satunya adalah pendidikan jasmani.

Berdasarkan hasil pengamatan serta diskusi dengan guru-guru pendidikan

jasmani olahraga dan kesehatan tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) yang

(20)

3

bahwa gaya mengajar yang dilakukan oleh guru dalam praktek pendidikan

jasmani olahraga dan kesehatan cenderung tradisional, dan kurang bervariasi.

Model metode-metode praktek dipusatkan pada

guru

(teacher centered) dimana

para siswa melakukan latihan fisik berdasarkan perintah yang ditentukan oleh

guru. Latihan-latihan tersebut hampir tidak pemah dilakukan oleh anak sesuai

dengan inisiatif sendiri (student centered).

Guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan tradisionil cenderung

menekankan pada penguasaan keterampilan cabang olahraga. Pendekatan yang

dilakukan seperti halnya pelatihan olahraga. Dalam pendekatan ini, guru

menentukan tugas-tugas ajamya kepada siswa melalui kegiatan fisik tak ubahnya

seperti melatih suatu cabang olahraga Kondisi seperti ini mengakibatkan tidak

optimalnya fungsi pengajaran pendidikan jasmani sebagai medium pendidikan

dalam rangka pengembangan pribadi anak seutuhnya.

Penerapan model pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan

kesehatan tradisional sering mengabaikan tugas-tugas ajar yang sesuai dengan

taraf perkembangan anak. Mengajar anak-anak SD disamakan dengan anak-anak

SL TP. Bentuk-bentuk modifikasi baik dalam peraturan, ukuran lapangan, maupun

jumlah pemain tidak diperhatikan. Karena tidak dilakukan modifikasi, sering

mereka tidak mampu dan gagal untuk melaksanakan tugas yang diberikan dalam

bentuk kompleks oleh guru. Sebagai akibat dari kondisi seperti ini, anak dapat

menjadi kurang senang terhadap pelajaran pendidikan jasmani. Tugas-tugas ajar

yang merupakan keterampilan kompleks itu sesungguhnya hanya mampu

(21)

4

yang sederhana, maka dapat diramalkan tingkat keberhasilan siswa dalam

menyelesaikan tugas yang harus dipelajari tergolong rendah (Samsudin, 2008).

Di sisi lain kurikulum yang dipakai saat ini adalah Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) yaitu kurikulum operasional yang disusun dan

dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan (Depdiknas, 2006).

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum berbasis kompetensi

yang berorientasi kepada siswa. Pendekatan pembelajaran dipusatkan kepada

siswa (student centered).

Salah satu ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga,

dan

Kesehatan adalah permainan dan olahraga yang didalamnya termasuk atletik.

Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang tertua, yang telah dilakukan oleh

manusia sejak zaman purba sampai dewasa ini. Bahkan boleh dikatakan sejak

adanya manusia di muka bumi ini atletik sudah ada, karena gerakan-gerakan yang

terdapat dalam cabang olahraga atletik seperti berjalan, berlari, melompat, dan

melempar adalah gerakan yang dilakukan oleh manusia dalam kehidupannyan

sehar-hari. Tidak berlebihan sejarah mengemukakan, bahwa atletik adalah ibu dari

semua cabang olahraga (mother of sport). Atletik berasal dari bahasa Yunani, yaitu athlon atau athlum yang artinya pertandingan, perlombaan, pergulatan, atau

perjuangan, sedangkan orang yang melakukannya dinamakan athleta atau atau

atlet. Dengan demikian dapat dikemukakan, bahwa atletik adalah satu cabang

olahraga yang dipertandingkan atau diperlombakan yang meliputi atas

(22)

5

Salah satu nomor cabang atletik yang cukup diminati oleh peserta didik

adalah nomor lompat yang terdiri dari lompat jauh, lompat tinggi, lompat jangkit

dan lompat tinggi galah. Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia sering

melakukan gerakan melompat Gerakan melompat tersebut adalah bentuk-bentuk

gerakan yang terdapat dalam atletik, kecenderungan untuk melompat itu sangat

jelas sekali dapat dilihat pada anak-anak. Melakukan gerakan melompat bagi

anak- anak merupakan salah satu cara mengadakan komunikasi non verbal dan

berekspresi yang sangat berarti. Apabila bentuk gerakan melompat yang

dilakukan oleh anak-anak tersebut dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar

pendidikan jasmani (khususnya dalam pembelajaran atletik) dengan baik, maka

akan sangat bermanfaat sekali bagi pendidikan di sekolah, yaitu dengan jalan

dibimbing, diarahkan, dan dikembangkan sebagaimana mestinya, maka akan

dapat menunjang dalam merealisasikan tujuan-tujuan pendidikan. Terutama yang

erat kaitannya dengan pertumbuhan dan perkembangan jasmani, menta~ emosional, dan sosial yang selaras dalam upaya membentuk dan mengembangkan

kemampuan gerak dasar.

Lompat jauh merupakan salah satu nomor pada cabang lompat yang sering

diajarkan di sekolah karena sarana dan prasarana yang diperlukan mudah untuk

diadapatkan. Sekolah hanya menyediakan bale lompat yang berisikan pasir yang

Jembut sepanjang lebih kurang I 0 meter dan Iebar 2, 75-3,00 meter, kemudian ada

lintasan untuk melakukan lari awalan minima140 meter." Lompatjauh terdiri dari

unsur-unsur: awalan, tumpuan, melayang di udara dan mendarat"

(23)

6

Hasil wawancara peneliti dengan guru yang mengajar Pendidikan Jasmani

Olahraga dan Kesehatan di SMA Negeri 15 Medan temyata masih banyak siswa

yang tidak dapat mencapai KKM indikator untuk lompat jauh. Adapun KKM

(Kriteria Ketuntasan Minimal) untuk lorn pat jauh adalah dapat melakukan awalan,

tolakan, sikap melayang dan mendarat dengan benar di bak pasir serta penguasaan

materi 75% dan mencapai jarak lompatan minimal rata-rata 2,50 meter. Hal ini

dapat dilihat untuk perbandingan pada tabel basil rata-rata belajar lompatjauh di

[image:23.522.34.472.54.496.2]

bawahini:

Tabell. Basil Belajar lompat jaub

No. Tabuu Pembelajarau Basil Belajar Lompat Jaub

I. 2007/2008 2,20

2. 200812009 2,15

3.

2009/2010 2,35

Hasil pengamatan peneliti di SMA Negeri 15 Medan, bahwa guru yang

mengajar mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan cenderung

memakai gaya mengajar komando dan latihan. Guru masih jarang memakai gaya

mengajar inklusi. Hal inilah yang membuat peneliti tertarik untuk membantu guru

dan siswa agar mampu meningkatkan kemampuannya dalam lompat jauh,

sehingga Hasil belajar lorn pat jauh siswa dapat tercapai. Diharapkan dengan gaya

mengajar guru yang bervariasi dengan memakai gaya mengajar inklusi siswa lebih

tertarik untuk belajar lompat jauh dan sekaligus mengembangkan kreativitas

(24)

7

Salah satu masalah yang selalu menarik perhatian para pakar dan

masyarakat pada umumnya ialah hubungan antara inteligensi dan kreativitas.

Apakah orang yang intelelgensinya tinggi juga kreatif, atau apakah orang yang

kreatif selalu mempunyai inteligensi yang tinggi?.

Guilford (dalam Munandar 2009) menjelaskan bahwa kreativitas adalah

kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian

terhadap suatu masalah. Guilford juga menambahkan bahwa bentuk pemikiran

kreatif masih kurang mendapat perhatian dalam pendidikan, sebab di sekolah yang

dilatih adalah penerimaan pengetahuan, ingatan, dan penalaran (berfikir logis).

Dalam pidatonya yang terkenal

pada

tahun 1950 menyatakan Bahwa

pengembangan kreativitas ditelantarkan dalam pendidikan fonna~ padahal amat

bermakna bagi pengembangan potensi anak secara utuh dan bagi kemajuan ilmu

pengetahuan dan seni budaya.

Dewasa ini tampak adanya kesenjangan antara kebutuhan akan kreativitas

dan perwujudannya di dalam masyarakat pada umumnya, dan di khususnya dalam

pendidikan di sekolah. Pendidikan di sekolah lebih berorientasi pada

pengembangan inteligensi (kecerdasan) dari pada pengembangan kreativitas,

sedangkan keduanya sama pentingnya untuk mencapai keberhasilan dalam belajar

dan dalam hidup. Pendidik (guru dan orang tua) masih kurang dapat memahami

arti kreativitas ( yang meliputi aptitude dan non-aptitude traits) dan bagaimana

mengembangkannya pada anak dalam tiga lingkungan pendidikan : di rumah, di

(25)

8

Kenyataan praktek di lapangan pada umumnya siswa mengalami

hambatanlkesulitan dalam mempelajari lompat jauh di sekolah. Beberapa

kesulitan tersebut adalah sebagai berikut: (1) sekolah belum memiliki lapangan

lompat jauh sama sekali, (2) sekolah sudah memiliki lapangan lompat jauh, tetapi

masih kurang memadai, (3) sekolah sudah memiliki lapangan lompat jauh yang

telah memadai, tetapi basil belajar lompat jauh kurang memuaskan karena alokasi

waktu yang tersedia untuk mempelajari lompat jauh adalah relatif singkat 1 atau 2

kali pertemuan dalam satu semester, (4) pada umumnya siswa hanya mau

mempelajari lompat jauh hanya pada saat proses pembelajaran menurut program

semester, (5) kurangnya pemahaman siswa tentang tujuan dan manfaat lompat

jauh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tubuh, (6) gaya mengajar

guru

yang kurang bervariasi, (7) gaya belajar siswa yang monoton, dan (8) kurang

dapat mengkonsentrasikan pikiran pada

saat

proses pembelajaran.

Sekolah Menengah Atas Negeri 15 Medan, merupakan salah satu sekolah

tempat menampung siswa-siswi SMA yang berprestasi di bidang olahraga dari

berbagai daerah kabupatenlkota yang ada di . Provinsi Sumatera Utara. sekaligus

tempat pembinaan atlet. Sekolah tersebut sudah memiliki sarana dan prasarana

yang memadai, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di sekolah

tersebut, sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan memerlukan sarana dan

(26)

9

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada Jatar belakang masalah di atas, dapat

diidentifikasi beberapa pennasalaban yang berkaitan dengan usaha peningkatan

basil prestasi belajar lompat jauh siswa dengan penerapan gaya-gaya

pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan sebagai berikut: Apa

sajakah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi basil belajar lompat jauh?

Bagaimana sebarusnya cara mengajarkan teknik lompat jauh kepada siswa?

Apakah jenis pendekatan yang harus digunakan guru agar siswa dapat menguasai

materi pelajaran? Apakah ada pengarub jenis gaya pembelajaran yang diterapkan

guru terbadap pencapaian prestasi belajar siswa? Apakah tingkat kreativitas yang

dimiliki siswa dapat mempengarubi basil prestasi belajar lompat jauh? Apakah

dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan

memerlukan sarana dan prasarana yang cukup? Apakah semua gaya pembelajaran

dapat dipergunakan dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan

kesehatan? Apakah gaya mengajar inklusi (inclusion style) dapat memberikan basil yang signifikan terhadap peningkatan pencapaian basil prestasi lompat jauh

siswa? Apakah gaya mengajar komando (command style) dapat memberikan basil yang signifikan terhadap peningkatan basil pencapaian prestasi belajar siswa?

Apakah ada pengarub gaya mengajar komando (command style) dan gaya mengajar inklusi (inclusion style) terhadap peningkatan pencapaian prestasi basil

belajar lompat jaub siswa? Apakah terdapat perbedaan gaya mengajar komando

(27)

10

jaub?. Apakah siswa memiliki tingk:at kreativitas yang berbeda? Apakah siswa

yang memiliki kreativitas tinggi akan memperoleb basil prestasi belajar lompat

jaub yang lebih baik? Apakah guru masih perlu ditingkatkan kemampuannya?

Apakab materi yang diberikan masib kurang sesuai dengan basil yang akan

dicapa~ atau kurang memperhitungkan kebutuhan siswa? Sebenarnya masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan dan masing-masing

pertanyaan tersebut perlu diteliti apabila kita ingin meningk:atkan basil prestasi

belajar lompatjaub siswa.

C. Pembatasan Masalab

Mengingat banyaknya permasalahan yang akan dikemukakan dalam

identifikasi masalah, dan keterbatasan yang dimiliki peneliti, baik menyangkut

waktu, dana, tenaga, teori-teori, dan supaya penelitian dapat dilakukan lebih

mendalam, maka ruang lingk:up permasalahan yang akan dikaji perlu dibatasi agar

lebib jelas dan terarah sesuai dengan permasalahan dan tujuan yang bendak

dicapai. Penelitian ini akan dilakukan di SMA.Negeri 15 Medan Kelas XI IP A TP

2010/2011. Variabel yang akan diteliti adalah Gaya Mengajar, Kreativitas, dan

Hasil Belajar Lompat Jaub. Adapun yang akan diteliti adalah Pengaruh Gaya

Mengajar dan Kreativitas terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh.

D. Perumusan Masalab

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, perumusan masalah yang akan

(28)

11

I. Apakah kelompok siswa yang diajar dengan gaya mengajar inklusi

memperoleh basil belajar lompat jauh lebih tinggi dibandingkan dengan

kelompok siswa yang diajar dengan gaya mengajar komando?

2. Apakah kelompok siswa yang memiliki kreativitas tinggi memperoleh

basil belajar lompat jauh lebib tinggi dibandingkan dengan kelompok

siswa yang memiliki kreativitas rendah?

3. Apakab terdapat interaksi antara gaya mengajar dan kreativitas siswa

terhadap basil belajar lompatjauh?

E.Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalab di atas, penelitian ini bertujuan untuk

mengungkapkan:

1. Perbedaan basil belajar lompat jauh antara kelompok siswa yang diajar

dengan gaya mengajar inklusi dengan kelompok siswa yang diajar dengan

gaya mengajar komando.

2. Perbedaan basil belajar lompatjauh antara kelompok siswa yang memiliki

kreativitas tinggi dengan kelompok siswa yang memiliki kreativitas

reo dab.

3. Apakah ada interaksi antara gaya mengajar dan kreativitas siswa terhadap

(29)

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis.

12

Penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan

guna meningkatkan kualitas pembelajaran yang berkaitan dengan gaya mengajar

dan kreativitas siswa serta bahan perbandingan bagi peneliti lain yang ingin

melanjutkan penelitian selanjutnya tentang permasalahan yang sama. Sumbangan

pemikiran bagi guru, pengelola, pengembang dan lembaga-lembaga pendidikan

dalam memahami dinamika dan karakteristik siswa.

2. Manfaat Praktis.

Penelitian ini bermanfaat bagi guru sebagai acuan atau bahan

pertimbangan dalam memilih atau menggunakan gaya mengajar dalam

pembelajaran lompat jauh. Sebagai bahan informasi keefektifan penggunaan gaya

(30)

BABV

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian bipotesis dan pembahasan basil penelitian

pada bab IV, maka dapat dikemukakan beberapa simpulan, implikasi dan

saran sebagai berikut:

I. Hasil belajar lompat jaub siswa yang diajar dengan gaya mengajar inklusi

lebib tinggi dari pada basil belajar lompat jauh siswa yang diajar dengan

gaya mengajar komando.

2. Hasil belajar lompat jauh siswa yang memiliki kreativitas tinggi lebih

tinggi dari basil belajar lompat jauh siswa yang memiliki kreativitas

rendah.

3. Terdapat interaksi antara gaya mengajar dan kreativitas terbadap basil

belajar lompat jaub siswa Kelas XI SMA Negeri I 5 Medan. Dalam

meningk.atkan basil belajar lompat jaub, siwa yang memiliki kreativitas

tinggi lebib efektif menggunakan gaya mengajar inklusi, sedangkan siswa

yang mempunyai kreativitas rendah, lebib efektif menggunakan gaya

mengajar komando.

B. ImpUkasi

Berdasarkan simpulan dari basil penelitian ini yang menyatakan bahwa

siswa yang diajar dengan gaya mengajar inklusi memiliki basil lompat jauh

yang lebib tinggi dibandingkan jika diajar dengan gaya mengajar komando.

Dengan demikian diharapkan agar guru mempunyai pengalaman, pemahaman,

(31)

111

dan wawasan dalam memilih gaya mengajar. Dengan penguasaan gaya-gaya

mengajar yang dimiliki para guru dapat menciptakan pembelajaran Jompat

jauh yang menarik dan tidak membosankan bagi siswa. Untuk itu perlu

kiranya di5osialisasikan dan dilatih kepada guru-guru yang mengajarkan

pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan tentang penerapan gaya-gaya

mengajar yang bervariasi dan efektif. Dengan menggunakan gaya mengajar

inklusi dan gaya mengajar komando, sesuai dengan temuan penelitian dapat

meningkatkan basil belajar dalam lompat jauh.

Salah satu tujuan pembelajaran adalah bagaimana mengaktifkan siswa.,

melibatkan siswa untuk terus mau belajar bukan karena dipaksa. Untuk itu

guru perlu menciptakan suasana bel~ar yang menyenangkan bagi anak terutama dalam pembelajaran lompat jauh.

Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu

yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata., yang relatif lebih

berkualitas dari yang telah ada sebelumnya. Sedangkan berpikir kreatif adalah

sebuah kebiasaan dari pikiran yang dilatih dengan memperhatikan instuisi,

menghidupkan imajinasi, mengungkapkan kemungkinan-kemungkinan baru,

membuka sudut pandang yang menakjubkan. dan membangkitkan ide-ide

yang tidak terduga., berpikir kreatif membutuhkan ketekunan, disiplin diri, dan

perhatian penuh. Maka untuk siswa yang memiliki kreativitas tinggi, guru

harus dapat memilih gaya mengajar yang sesuai dengan karakteristiknya.,

(32)

112

pembelajaran, sehingga pembelajaran menjadi kurang menyenangkan dan

membosankan.

Gaya mengajar inklusi merupakan gaya mengajar yang memberikan

kesempatan kepada siswa untuk menentukan dan mengembangkan ide-ide

kreatifhya dengan bantuan dari guru berupa kertas kerja dan standar kerja.

Guru sebagai contoh. Siswa akan berusaha mengulanginya dengan cara yang

berbeda dari siswa lainnya, dengan demikian siswa mempunyai motivasi yang

kuat untuk berbeda dari siswa lain.

Gaya mengajar komando yang digunakan dalam pemebelajaran lompat

jauh untuk siswa yang memiliki kreativitas rendah juga menghasilkan basil

yang cukup tinggi. Hal ini berarti gaya mengajar komando cocok dalam

pembelajaran lompat jauh bagi siswa yang memiliki kreativitas rendah.

Karena kreativitas rendah akan merasa terbebani dengan sesuatu hal yang

baru, dalam hal ini guru harus dapat memberikan materi pembelajaran yang

dapat dicema sehingga mudah dipahami oleh siswa dan dapat melakukan

lompatjauh dengan tepat dan benar.

Oleh karena perbedaan kreativitas yang dimiliki siswa menuntut guru

untuk mengetahui dan memahami dalam mengajarkan suatu gerakan dengan

demikian guru dapat merancang gaya mengajar yang sesuai dengan

karakteristik siswa. Memang tidak mudah karena dalam suatu kelas terdapat

tingkat kreativitas yang berbeda, maka guru dituntut untuk lebih menguasai

(33)

113

satu gaya saja, karena tidak ada satu gaya mengajar yang cocok untuk semua

karakter siswa.

C. Saran

1. Dalam melakukan penelitian hendaknya dilakukan di lapangan yang

memenuhi standar, juga memperhatikan cuacal iklim agar pelaksanaan

penelitian lebih maksimal sesuai dengan rancangan penelitian.

2. Untuk mengetahui kreativitas siswa, disarankan kepada guru untuk

melakukan tes kreativitas.

3. Guru harus memperhatikan kreativitas siswa sebelum menentukan gaya

mengajar yang akan diterapkan dalam pembelajaran lompat jauh.

4. Disarankan kepada guru agar menerapkan gaya mengajar inklusi untuk

pembelajaran lompat jauh.

5. Bagi siswa yang memiliki kreativitas rendah sebaiknya guru menggunakan

gaya mengajar komando dalam pembelajaran lorn pat jauh.

6. Bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lanjutan, agar

memperbanyak sampel penelitian agar dapat dianalisis lebih akurat, dan

juga perlu memperhatikan keterbatasan dalam penelitian ini sehingga basil

(34)

114

DAFTAR PUSTAKA

AECT. (1997) The Defenition of Educational of Tecnology, Washington, D.C:Assocition for Educational Communications and Tecnnology.

Adisasmita.Yusuf. (1997). Strategi lnstruksiona/ Pendidikan jasmani dan

Olahraga. Jakarta: PPS IKIP Jakarta.

Ade.M, Purwadi, Wira S.l. (2008), Pendidikan jasmani dan 0/ahraga, Jakarta: Universitas Terbuka.

Andrei.A.G. (2005). Mega Kreativitas, Batam: Karisma Publishing Group.

Arikunto, S. (2007). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara.

Arsyad, A. ( 2007). Media Pembelajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Bono. ( 2007). Revolusi berpikir, Bandung: Ka.ifa.

Bloom, B, S. (1982). Human Characteristik and School Learning, New York: Me Graw-Hill Broh Company.

Budiningsih. (2005).Be/ajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT Rineka Cipta.

Brunner, J. (1996). The Cultural of Education, London:Harvard University Press.

Buzan. T. (2005), Mind Map untuk Meningkatkan Kreativitas, Jakarta: PT.Gramedia.

Claxton, G & Lucas, B. (2004). Be Creative, Tangerang: Karisma Publishing Group.

Conny,S.R. (2009). Kreativitas Keberbakatan.Jakarta: PT Indeks.

Dahar, R. W. (1989). Teori-teori Be/ajar. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Dahlan, MD. (1984). Model-Model mengajar, Bandtmg: CV Diponegoro.

Dewi. Pengaroh Gaya mengajar dan Kesegaran Jasmani Terhadap Keterampilan Gerak Dasar Manipulatif Melempar pada SiswaSekolah Dasar Gajah Mada Medan, Tesis, Medan PPs Universitas Negeri Medan 2007.

Dick, Wand Carey, L. Carey, J.O.( 2001). The Systematic Design of Instruction,

(35)

115

Dimyati & Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT.Rineka Cipta.

Djaali, H. (2008). Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara.

Djamarah, S.B. (1994). Prestasi Be/ajar dan Kompetensi Guru, Surabaya: Usaha Nasional.

Gagne, R.M. (1977). The Conditioning of Learning. New York: Holt, Rinehart and Winston.

_ _ , R.M. Brigs, L.J. (1979). Principles of Instructional Design, New York: Holt, Rinehart and Winston.

Gredler, M.E.B. (1986). Be/ajar dan Membelajarkan. Jakarta: Rajawali Grafindo Persada.

Guilford, J.P. 1981. Three Faces oflntelect "Dalam W.B. Barbe.& J.S. Renzulli (Ed). Psychology and Education of the Gifted, New York: Irvington.

Hamalik,

0.

(2005). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem,

Jakarta: PT Bumi Aksara.

James. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kreativitas Terhadap Hasil Belajar Fisik.a Siswa Sekolah Menegah Atas (SMA) Negeri I Lubuk Pakam, Tesis,

Medan PPs Universitas Negeri Medan 2008.

Jarver. (2007). Be/ajar dan Berlatih Atletilc, Bandung: Pionir Jaya.

Jasmin, J. (2007). Mengajar dengan Metode Kecerdasan Mqjemulc, Bandung: Penerbit Nuansa.

Julia,J. (2007), Mengajar dengan Metode Kecerdasan Majemulc, Bandung: Penerbit Nuansa.

Johson , Elaine 8.(2009). Contextual Teaching and Learning Bandung: MLC

Komsin. ( 2005). ATETIK 1, Semarang: Universitas Negeri Semarang Press.

Lou,J.A. (2009), Pembelajaran yang Kreatif Menarik, Jakarta: PT.Indeks. Lauster, P. ( 2008). Tes Kepribadian. Jakarta: PT Bumi Aksara.

(36)

ll6

Mardiana, A.Purwadi, Satya WI. (2008). Pendidikan Jasmani dan Olahraga,

Jakarta : Penerbit Universitas Terbuka.

Mosston, M. (1981). Teaching Physical Education, Ohio: Charles E.Merrill

Publishing Company.

Mubin dan Cahyadi, A. (2006). Psikologi Perkembangan, Ciputat: PT Ciputat

Press.

Muhajir. (2007). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Bandung:

Penerbit Erlangga.

Munandar,U. (1990). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah,

Jakarta: PT Gramedia.

_ _ _ __, (2009). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, Jakarta: Rineka

Cipta.

Mulyasa. E. (2007). Menciptakan pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

NN. (1996). The Encyclopedia Americana International, USA: Grolier

Incorporated.

Panjaitan, B. (2006). Karakteristik Pebelajar dan Kontribusinya Teradap Hasil

Be/ajar, Medan: Penerbit Poda.

Prawiradilaga, S. Dewi. (2007). Prinsip Disain Pembelajaran. Jakarta: Fajar

lnterpratama Offset

Purwanto, S. 2008. Kreativitas Verbal (Online), (http://klinis, wordspress.com.

diakses 3 Juni 2011)

Reigeluth, C.M.( 1983)./nstructional Design Theoriies and Models, An Overview

of Their Gramedia Currect Status. London: Laurence Erlbaums

Assosiates.

R.Bakir.S. (2009), Menjadi Kreati[. Tangerang: Karisma Publishing Group

Romizowsky, A.J. (1981). Designing Instructional System, New York: Nichol

Publishing Company.

Samsudin. (2008). Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan,

(37)

117

Siregar Y. Indra : Pengaruh Pemberian Umpan Balik dan Kemampuan Motorik Terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh Siswa Putra Madrasah Aliyah Negeri Medan, Test's, Medan Universitas Negeri Medan Universitas Negeri Medan 2010.

Sanjaya, W. (2007). StraJegi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidilcan. Jakarta: Prenada Media Group.

Sijabat, BS. (2008), Membesar/can Anak dengan Kreatif, Yogjakarta: Penerbit Andi.

Sne1becker, G.E. (1974). Learning Fheory, Instructional Theory and

Psycoeducational Design. New York: Mc.Graw-Hill.

Soekamto, T. (1993). Perancangan dan Pengembangan Sistem Instrulrsional,

Jakarta: IntermedUa.

Spiegel, R,Murray. (2004). Schaum's Easy Outline, Jakarta Penerbit Erlangga.

Sumiati dan Asra. (2007). Metode Pembelajaran, Bandung: CV Wacana Prima.

Sudjana. (1992). Metoda Statistilca, Bandung: Tarsito.

Sudrajat, A. (2008). Artikel Berita KTSP (Kurikulum Tingkat Sa~ Pendidikan).

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Bandung: Penerbit Alfabeta.

Suherman dkk..( 2001 ) Pembelajaran Atletilc, Jakarta: Depdiknas.

Sukardi. (2005). Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara.

Syah. M. (2009). Psi/cologi Be/ajar. Jakarta: PT Raja Grafmdo Persada.

Uno, H.B. (2007). Teori Motivasi & Pengulcurannya, Jakarta : Bumi Aksara.

_ _ _ . (2007). Model Pembelajaran, Jakarta: Bumi Ak.sara

_ _ _ . (2007). Profesi Kependidilcan,Jakarta: Bumi Ak.sara. ·

Wallace, AB. (2006). Merevolusi Ketajaaman Perhatian, Bandung: Yayasan

Gambar

table = creativity got result more higher in long 3.92 on significance result of a 0.05; (2) Students having a higher jump than the students having a lower
Tabell. Hasil Bela jar Lompat Jauh . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Gambar l. Anatomi dari Gaya Pembelajaran Inklusi.. .......................... 33
Tabell. Basil Belajar lompat jaub

Referensi

Dokumen terkait

Januari 20L5, terhitung mulai tanggal 16 Januari 2015 telah nyata melaksanakan tugas sebagai Ketua Satuan Pengawas lnternal (SPl) Universitas Negeri Malang Masa

Analisis studi kelayakan bisnis pada Jawatop Bakery di Kelurahan Pasteur,Kecamatan Sukajadi Bandung.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Bersama ini disampaikan Keputusan Menteri Negara Agraria /Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 16 Tahun 1997 tentang Perubahan Hak Milik menjadi Hak Guna Bangunan atau

1.. Prospek usaha ini selain untuk melestarikan budaya bangsa juga menjajikan akan keuntungan yang didapat. Dalam pemasarannyapun batik mengalami perkembangan dan kemajuan

My beloved Daddy for being everything to me. I’m so grateful being your first daughter.. Designing a set material for English Conversation at SMP Negeri 15

Electrodeposition is a process involving a reduction reaction of a dissolved metal in an electrolyte solution which occurs at an electrode surface.. It is usually carried out in

Menurut penulis unsur sengaja atau kesengajaan dalam Pasal 372 KUHP termasuk dalam corak kesengajaan sebagai maksud untuk mencapai suatu tujuan yang langsung, karena terdakwa I dan

Informasi adalah data yang telah diringkas/disimpulkan atau diolah untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.. Pengantar Teknologi Informasi Prajanto Wahyu Adi,