• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N Nomor : 07/G/2016/PTUN-SMD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N Nomor : 07/G/2016/PTUN-SMD"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

Halaman 1 dari 72. Putusan No. 07/G/2016/PTUN-SMD

P U T U S A N

Nomor : 07/G/2016/PTUN-SMD

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda yang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa tata usaha negara pada peradilan tingkat pertama dengan acara biasa telah menjatuhkan Putusan sebagaimana tersebut di bawah ini, dalam sengketa antara:

Nama : PT. MADU INDAH SEJAHTERA, diwakili oleh Hj. NAFSIAH, S.Sos.

Kewarganegara : Indonesia.

Pekerjaan : Direktur Utama PT. MADU INDAH SEJAHTERA.

Alamat : : Jalan A.M. Sangaji No. 27 RT. 13 Kelurahan Baru Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Dengan ini memberikan kuasa kepada : 1. UJANG SUPENDI, S.H.;

2. LOLITA PRAMUDIARTY, S.H.; 3. RIZKY PRASETYA, S.H.

Kesemuanya berkewarganegaraan Indonesia, Para Advokat dan Penasehat Hukum “UJANG SUPENDI, S.H., & REKAN” beralamat di Jalan Ramania Nomor 05 E Voorvo, Kota Samarinda, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 20 Februari 2016.

Selanjutnya disebut sebagai pihak --- PENGGUGAT;

M E L A W A N :

BUPATI KUTAI KARTANEGARA, berkedudukan di Jalan Wolter Monginsidi No. 01, Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Dengan ini memberi kuasa kepada :

(2)

Halaman 2 dari 72. Putusan No. 07/G/2016/PTUN-SMD N I P : 19671102 199603 1 001

Jabatan : Kepala Bagian Administrasi Hukum Setkab.Kutai Kartanegara.

2. Nama : ABDUL KADIR, S.H., M.Si. N I P : 19700717 20000 1 005

Jabatan : Kepala Sub. Bag Bantuan Hukum Setkab. Kutai Kartanegara.

3. Nama : JOKO ADI WIBOWO N I P : 19741030 200604 1 009

Jabatan : Staf Bagian Bantuan Hukum Setkab. Kutai Kartanegara.

4. Nama : HARMAN, S.H.

N I P : 19840625 201001 1 013

Jabatan : Staf Bagian Bantuan Hukum Setkab. Kutai Kartanegara.

5. Nama : SURATNO, S.H. N I P : 19840625 201001 1 013

Jabatan : Staf Bagian Bantuan Hukum Setkab. Kutai Kartanegara.

6. Nama : EDY IRIANTO, S.H. N I P : 19840625 201001 1 013

Jabatan : Staf Bagian Bantuan Hukum Setkab. Kutai Kartanegara.

Kesemuanya berkewarganegaraan Indonesia, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Bupati Kutai Kartanegara, beralamat Jalan Wolter Monginsidi No. 01 Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor : 03/SKK-Bankum/III/2016 tanggal 22 Maret 2016.

(3)

Halaman 3 dari 72. Putusan No. 07/G/2016/PTUN-SMD Pengadilan Tata Usaha Negara tersebut telah membaca:

1. Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda Nomor : 07/PEN-DIS/2016/PTUN-SMD tanggal 10 Maret 2016 tentang Penetapan Lolos Dismissal; 2. Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda Nomor :

07/PEN/2016/PTUN-SMD tanggal 10 Maret 2016 tentang Penetapan Penunjukan Majelis Hakim;

3. Penetapan Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda Nomor : 07/PEN/2016/PTUN-SMD tanggal 10 Maret 2016 tentang Penunjukan Panitera Pengganti;

4. Penetapan Hakim Ketua Majelis Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda Nomor : 07/PEN-PP/2016/PTUN-SMD tanggal 10 Maret 2016 tentang Pemeriksaan Persiapan; 5. Penetapan Hakim Ketua Majelis Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda Nomor :

07/PEN-HS/2016/PTUN-SMD tanggal 21 April 2016 tentang Penetapan Penentuan Hari Sidang;

6. Berkas perkara Nomor: 07/G/2016/PTUN-SMD;

7. Telah mempelajari surat-surat bukti dan surat-surat lainnya yang diajukan para pihak di persidangan;

8. Telah memeriksa dan mendengar keterangan saksi-saksi di persidangan; 9. Telah mendengar keterangan Para Pihak di persidangan;

TENTANG DUDUK SENGKETA

Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan gugatannya tertanggal 08 Maret 2016 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda pada tanggal 08 Maret 2016 dengan register perkara Nomor : 07/G/2016/PTUN-SMD yang telah diperbaiki secara formal pada Pemeriksaan Persiapan tanggal 21 April 2016 yang mengemukakan dalil-dalil sebagai berikut :

(4)

Halaman 4 dari 72. Putusan No. 07/G/2016/PTUN-SMD Bahwa yang menjadi obyek sengketa dalam gugatan ini adalah mengenai :

Keputusan Tata Usaha Negara berupa Keputusan Bupati Kutai Kartanegara Nomor : 590/525.29/26/A.Ptn tertanggal 28 November 2013 Tentang Izin Lokasi Untuk Perkebunan Kelapa Sawit PT. Agro Bumi Kaltim Di Desa Teluk Bingkai, Lamin Pulut Dan Lamin Telihan Kecamatan Kenohan seluas ± 11.600 Hektar;

Bahwa Surat yang diterbitkan oleh Tergugat berupa Keputusan Bupati Kutai Kartanegara Nomor : 590/525.29/26/A.Ptn tertanggal 28 November 2013 Tentang Izin Lokasi Untuk Perkebunan Kelapa Sawit PT.Agro Bumi Kaltim Di Desa Teluk Bingkai, Lamin Pulut Dan Lamin Telihan, Kecamatan Kenohan seluas ± 11.600 Hektar merupakan Keputusan Tata Usaha Negara yang bersifat konkret, individual dan final sehingga memenuhi ketentuan untuk dijadikan obyek gugatan pada Pengadilan Tata Usaha Negara sesuai Pasal 1 angka 9 Undang - Undang RI No.51 Tahun 2009 tentang perubahan Kedua Atas Undang - Undang RI No. 9 Tahun 2004 Jo Undang - Undang RI No. 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, yang berbunyi :

(9). Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan hukum Tata Usaha Negara yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat konkret, individual dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata;

II. TENGGANG WAKTU PENGAJUAN GUGATAN.

Bahwa obyek gugatan yaitu Surat Keputusan Bupati Kutai Kartanegara berupa Keputusan Bupati Kutai Kartanegara Nomor : 590/525.29/26/A.Ptn tertanggal 28 November 2013 Tentang Izin Lokasi Untuk Perkebunan Kelapa Sawit PT.Agro Bumi Kaltim Di Desa Teluk Bingkai, Lamin Pulut Dan Lamin Telihan Kecamatan Kenohan baru diketahui oleh Penggugat saat pemeriksaan persiapan pada tanggal 6 april 2016, oleh karenanya pengajuan gugatan a-quo masih dalam tenggang waktu pengajuan gugatan sesuai dengan ketentuan Pasal 55 Undang - Undang RI No.51 Tahun 2009 tentang perubahan Kedua Atas Undang - undang RI No. 9 Tahun 2004 Jo Undang - Undang RI No. 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, yang berbunyi :

(5)

Halaman 5 dari 72. Putusan No. 07/G/2016/PTUN-SMD “Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu 90 (sembilan puluh) hari terhitung sejak saat diterimanya atau diumumkan-nya Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara”.

Dan Surat Edaran Mahkamah Agung RI No.2 Tahun 1991, yang pada pokoknya menyatakan bahwa perhitungan tenggang waktu dihitung secara kasuistis, yaitu 90 (sembilan puluh) hari sejak saat Pihak Ketiga mengetahui-nya.

III. PIHAK YANG BERKEPENTINGAN MENGAJUKAN GUGATAN.

1. Bahwa sebelum dikeluarkan-nya Surat Keputusan Bupati Kutai Kartanegara berupa Keputusan Bupati Kutai Kartanegara Nomor : 590/525.29/26/A.Ptn tertanggal 28 November 2013 Tentang Izin Lokasi Untuk Perkebunan Kelapa Sawit PT.Agro Bumi Kaltim Di Desa Teluk Bingkai, Lamin Pulut Dan Lamin Telihan Kecamatan Kenohan seluas ± 11.600 Hektar oleh Tergugat, Penggugat telah terlebih dahulu telah mengajukan permohonan ijin lokasi perkebunan kelapa sawit dilokasi tersebut kepada Tergugat sesuai Surat Permohonan Ijin Lokasi Untuk Perkebunan Kelapa Sawit PT.Madu Indah Sejahtera Nomor : 07/MIS-TGR/LM/XII/2010 tanggal 02 Desember 2010;

2. Bahwa selama proses pemenuhan syarat - syarat permohonan ijin lokasi tersebut, Penggugat telah memenuhi syarat -syarat terkait permohonan ijin yang diminta Tergugat sebagaimana ketentuan yang berlaku dan mengeluarkan biaya - biaya terkait proses untuk memenuhi syarat yang diminta Tergugat seperti biaya peninjauan lokasi, biaya pengukuran, advis tekhnis dan lain - lain yang apabila diperhitungan-kan telah cukup besar yang telah dikeluarkan Penggugat;

3. Bahwa tindakan Tergugat yang tidak menerbitkan ijin lokasi perkebunan kelapa sawit yang dimohonkan Penggugat, akan tetapi ternyata pada tahun 2013 dilokasi tersebut Tergugat telah mengeluarkan ijin lokasi perkebunan kelapa sawit kepada kepada PT.Agro Bumi Kaltim, dengan tanpa sepengetahuan dan memberikan jawaban terlebih dahulu kepada Penggugat terkait permohonan ijin yang telah diajukan, jelas telah sangat merugikan Penggugat baik dari segi kepastian hukum maupun secara biaya

(6)

Halaman 6 dari 72. Putusan No. 07/G/2016/PTUN-SMD yang telah dikeluarkan;

4. Bahwa dengan demikian atas hal tersebut Penggugat telah memenuhi alasan untuk mengajukan gugatan sebagaimana ketentuan Pasal 53 ayat (1) Undang - Undang RI No.51 Tahun 2009 tentang perubahan Kedua Atas Undang - undang RI No. 9 Tahun 2004 Jo Undang - undang RI No. 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang berbunyi :

(1). Seseorang atau Badan Hukum perdata yang merasa kepentingan nya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan gugatan tertulis kepada Pengadilan yang berwenang berisi tuntutan agar keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/ atau rehabilitasi;

IV. DASAR - DASAR GUGATAN.

1. Bahwa Penggugat adalah perusahaan swasta nasional yang memiliki rencana membangun perkebunan Kelapa Sawit yang terletak di Desa Lamin Pulut, Lamin Telihan dan Teluk Bingkai, Kecamatan Kenohan, Kabupaten Kutai Kertanegara, Provinsi Kalimantan Timur seluas ± 18.201 Ha (delapan belas ribu dua ratus satu hektar);

2. Bahwa atas adanya rencana tersebut, Penggugat pada tanggal 2 Desember 2010 telah mengajukan permohonan kepada Tergugat berdasarkan Surat Permohonan Ijin Lokasi Untuk Perkebunan Kelapa Sawit PT. Madu Indah Sejahtera Nomor : 07/MIS-TGR/LM/XII/2010 tanggal 02 Desember 2010 ;

3. Bahwa Penggugat telah memenuhi persyaratan - persyaratan yang ditentukan oleh Tergugat dalam mengajukan permohonan ijin lokasi perkebunan kelapa sawit, yakni dengan telah melampirkan berkas syarat-syarat tersebut pada saat permohonan tersebut diajukan;

4. Bahwa selain Penggugat telah memenuhi syarat/ berkas yang diminta oleh Tergugat, pula Penggugat juga telah mendapatkan rekomendasi dari Pejabat setempat yakni Camat Kenohan, Kepala Desa Lamin Pulut, Kepala Desa Lamin Telihan dan Kepala Desa Teluk Bingkai sesuai masing -masing :

(7)

Halaman 7 dari 72. Putusan No. 07/G/2016/PTUN-SMD a) Surat Camat Kenohan No.536/013.a/KN-VII/2011 tanggal 6 Juli 2011 Perihal

Rekomendasi Perkebunan Sawit An.PT.Madu Indah Sejahtera seluas 18.201 Ha; b) Rekomendasi Kepala Desa Lamin Pulut No.09.2005/135/05-LP/XII/2010 tanggal 1

Desember 2010 ;

c) Rekomendasi Kepala Desa Lamin Telihan No.09.2004/174/LT-VIII/2011 tanggal 10 Agustus 2011;

d) Rekomendasi Kepala Desa Teluk Bingkai No.09.2006/140/DS-TB/XI/2011 tanggal 15 November 2011;

5. Bahwa didalam menindak lanjuti permohonan Penggugat, Tergugat melalui Dinas Perkebunan telah melakukan peninjauan lokasi dan telah dikeluarkan Advis Teknis atas permohonan pembangunan perkebunan kelapa sawit yang diajukan Penggugat, dengan menyatakan lokasi yang dimohonkan Penggugat tidak terdapat ijin usaha perkebunan pihak lain sesuai Surat Kepala Dinas Perkebunan No.503/491/Peng-XII/2011 tanggal 6 Desember 2011 Perihal Advis Teknis Permohonan Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit;

6. Bahwa selain itu Tergugat melalui Dinas Kehutanan maupun Badan Perencanaan Pembangunan Daerah di dalam mengeluarkan kajian teknis telah melakukan peninjauan dan pengukuran lokasi yang dimohonkan, dengan hasil dikeluarkan-nya kajian klarifikasi kawasan yang menyatakan lokasi yang dimohonkan oleh Penggugat berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan RI No.SK.554/Menhut-II/2013 tanggal 2 Agustus 2013, areal yang dimohonkan sudah ditetapkan menjadi Kawasan Budidaya Non Kehutanan (KBNK/Areal Penggunaan lain/APL) sehingga merupakan kewenangan Pemerintahan Daerah didalam mengeluarkan ijin lokasi pembangunan perkebunan kelapa sawit yang dimohon kan Penggugat berdasarkan Surat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah No.050.13/944/BAPP-V.11/IX/2013 tanggal 11 September 2013;

7. Bahwa meskipun terdapat advis maupun kajian teknis dari Tergugat, namun hingga saat ini Tergugat belum juga memberikan jawaban apapun atas permohonan yang telah dimohon-kan Penggugat tersebut;

(8)

Halaman 8 dari 72. Putusan No. 07/G/2016/PTUN-SMD 8. Bahwa ternyata pada tanggal 28 November 2013 Tergugat telah mengeluarkan ijin lokasi perkebunan kepala sawit diatas lokasi yang dimohonkan Penggugat yakni kepada PT.Agro Bumi Kaltim berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kutai Kertanegara berupa Keputusan Bupati Kutai Kertanegara Nomor : 590/525.29/26/A.Ptn tertanggal 28 November 2013 Tentang Izin Lokasi Untuk Perkebunan Kelapa Sawit PT.Agro Bumi Kaltim Di Desa Teluk Bingkai, Lamin Pulut Dan Lamin Telihan Kecamatan Kenohan seluas 11.600 Hektar;

9. Bahwa tindakan Tergugat yang telah mengeluarkan Keputusan sesuai Obyek Sengketa tersebut, dengan tanpa terlebih dahulu memberikan jawaban atas permohonan ijin lokasi yang diajukan Penggugat, jelas telah sangat merugikan kepentingan Penggugat, yang mana kerugian yang dimaksud antara lain :

a) Tidak diperoleh nya hak untuk memperoleh kepastian hukum dan rasa aman dan nyaman dalam berusaha;

b) Merasa dipermainkan Tergugat, karena 2 bulan sebelum dikeluarkannya Obyek Sengketa tersebut, pada tanggal 11 September 2013, Tergugat melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) masih menindak lanjuti proses permohonan ijin yang Penggugat ajukan dengan mengirim surat kepada Penggugat;

c) Kerugian materiil yang cukup besar didalam memenuhi syarat - syarat yang wajib dipenuhi Penggugat terkait proses permohonan ijin lokasi (Peninjauan lokasi, pengukuran dan lain-lain);

d) Hilang-nya hak untuk mendapatkan pelayanan yang berkualitas dari penyelenggaraan pelayanan publik sebagaimana dimaksud pada pasal 18 huruf i Undang - undang No.25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik yang berbunyi : “Masyarakat berkak a.... Dst; i. Mendapatkan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan asas dan tujuan pelayanan;

10. Bahwa selain kerugian tersebut, Keputusan Tata Usaha Negara sebagaimana dimaksud yakni “obyek sengketa” yang diterbitkan oleh Tergugat telah mengandung cacat hukum sebab dikeluarkan dengan bertentangan dengan peraturan perundang -undangan yang

(9)

Halaman 9 dari 72. Putusan No. 07/G/2016/PTUN-SMD berlaku dan asas umum pemerintahan yang baik sebagaimana ketentuan yang telah diatur dalam Pasal 53 ayat (2) Undang - Undang RI No.51 Tahun 2009 tentang perubahan Kedua Atas Undang - undang RI No. 9 Tahun 2004 Jo Undang - undang RI No. 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang berbunyi :

(2) Alasan - alasan yang dapat digunakan dalam gugatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah :

A. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan peraturan perundang - undangan ;

B. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan asas - asas umum pemerintahan yang baik;

11. Bahwa Obyek Sengketa tersebut telah bertentangan dengan peraturan perundang - undangan yaitu antara lain :

A. Bahwa obyek sengketa tersebut didalam bagian memperhatikan tidak tercantum maupun terdapat proposal yang telah terlebih dahulu disetujui Kepala Dinas Perkebunan Kab.Kutai Kartanegara atau rekomendasi persetujuan/ advise teknis dari Kepala Dinas Perkebunan Kab.Kutai Kartanegara, hal ini membuktikan obyek sengketa tersebut dikeluarkan dengan tanpa terlebih dahulu memenuhi persyaratan sebagaimana ketentuan Pasal 7 ayat (3) huruf d Peraturan Daerah Kabupetan Kutai Kertanegara No. 35 Tahun 2000 Tentang Pelaksanaan dan Prosedur Pemberian Izin Usaha Perkebunan di Kabupaten Kutai yang menjelaskan bahwa untuk memperoleh ijin sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Perusahaan harus menyampaikan permohonan yang dilengkapi persyaratan : (d). Proposal mengenai usaha yang akan dilakukan yang telah mendapatkan persetujuan Kepala Dinas;

B. Bahwa Obyek Sengketa tidak sah/ cacat hukum karena dikeluarkan sebelum Tergugat melaksanakan kewajiban nya kepada Penggugat untuk menjawab permohonan yang Penggugat ajukan ditolak atau diterima sebagaimana ketentuan Peraturan Daerah Kabupetan Kutai Kertanegara No. 35 Tahun 2000 Tentang Pelaksanaan dan Prosedur Pemberian Izin Usaha Perkebunan di

(10)

Halaman 10 dari 72. Putusan No. 07/G/2016/PTUN-SMD Kabupaten Kutai dalam Pasal 7 ayat (4) yang menjelaskan bahwa dalam waktu 2 (dua) bulan sejak permohonan tersebut diterima Pejabat Pemberi Ijin harus memutuskan permohonan ijin tersebut dapat diberikan atau ditolak;

C. Bahwa Jangka waktu obyek sengketa yang berlaku selama 3 (tiga) tahun yang diberikan oleh Tergugat kepada PT.Agro Bumi Kaltim telah bertentangan dengan ketentuan Pasal 5 Peraturan Menteri Negara Agraria / Kepala Badan Pertanahan Nasional No.2 tahun 1999 Tentang Izin Lokasi yang menjelaskan jangka waktu iin lokasi yang diberikan dengan luasan sampai dengan 25 (dua puluh lima) hektar yakni hanya 1 (satu) tahun;

12. Bahwa asas - asas pemerintahan yang baik yang dilanggar oleh Tergugat didalam menerbitkan obyek sengketa tersebut sebagaimana dalam Undang - undang No.28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme yaitu :

A. Asas Kepastian Hukum.

Asas dalam negara hukum yang mengutamakan landasan peraturan perundang - undangan , kepatutan, dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggaraan negara. Bahwa obyek sengketa tersebut telah memberikan ketidak pastian hukum kepada

Penggugat, karena Penggugat lah yang mendapat-kan rekomendasi dari aparatur (Camat dan Para Kepala Desa) maupun masyarakat setempat, untuk membangun usaha perkebunan kelapa sawit dilokasi tersebut akan tetapi telah diterbitkan ijin kepada pihak lain oleh Tergugat;

B. Asas Tertib Penyelenggaraan Negara.

Asas yang menjadi landasan keteraturan, keserasian dan keseimbangan dalam pengendalian penyelenggaraan negara;

Bahwa tindakan Tergugat yang menerbitkan obyek sengketa, sebelum menjawab permohonan penggugat yang diajukan telah diterima atau ditolak, merupakan cermin bahwa Tergugat tidak tertib didalam menyelenggarakan negara;

(11)

Halaman 11 dari 72. Putusan No. 07/G/2016/PTUN-SMD Asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan negara dengan tetap memperhatikan perlindungan hak asasi pribadi, golongan dan rahasia negara;

Bahwa tindakan Tergugat yang tidak memberitahukan kepada Penggugat terkait diterbitkannya obyek sengketa dan menjawab pertanyaan - pertanyaan Penggugat terkait proses perijinan jelas merupakan sikap menutup diri, tidak jujur dan sikap diskriminatif Tergugat;

D. Asas Kecermatan.

Asas Kecermatan menghendaki agar badan/Pejabat Tata Usaha Negara senantiasa bertindak secara hati-hati agar tidak menimbulkan kerugian bagi warga masyarakat. Timbulnya kerugian itu dapat terjadi baik karena akibat tidak mengeluarkan keputusan yang dimohonkan atau karena tidak melakukan suatu perbuatan yang seharusnya dilakukannya.

Bahwa tindakan Tergugat yang telah menerbitkan Obyek Sengketa dengan tidak hati - hati serta tidak mencermati dahulu permohonan ijin yang telah diajukan Penggugat diatas lokasi ‘obyek sengketa” tersebut sehingga menimbulkan kerugian kepada Penggugat, dapat disimpulkan Tergugat telah melakukan ketidak cermatan didalam menjalankan pemerintahannya;

E. Asas Profesionalitas.

Asas yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Bahwa Tergugat dalam menerbitkan obyek sengketa terlihat sangat tidak profesional, hal ini terlihat 2 bulan sebelum diterbitkan nya obyek sengketa, Tergugat melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) masih menindak lanjuti proses permohonan ijin yang Penggugat ajukan dengan mengirim surat kepada Penggugat, maka terlihat obyek sengketa tersebut diterbitkan tanpa melalui prosedur yang benar;

(12)

Halaman 12 dari 72. Putusan No. 07/G/2016/PTUN-SMD 13. Bahwa oleh karena dikeluarkannya “Objek Sengketa” tersebut oleh Tergugat bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan bertentangan dengan “asas - asas umum pemerintahan yang baik”, maka seharusnya-lah “Objek Sengketa” dinyatakan Tidak Sah Dan Batal Demi Hukum, serta wajib-lah Tergugat diperintahkan untuk mencabut “Objek Sengketa”, sebagaimana Pasal 53 Ayat (2) Huruf a dan b Undang - Undang RI No.51 Tahun 2009 tentang perubahan Kedua Atas Undang - undang RI No. 9 Tahun 2004 Jo Undang - undang RI No. 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara;

14. Bahwa penundaan ‘Keputusan Tergugat’ sangatlah diperlukan, apabila ‘Objek Sengketa’ tetap dilaksanakan, maka akan menimbulkan kerugian yang lebih besar dialami oleh Penggugat, yaitu antara lain :

a. Bahwa dikhawatirkan obyek sengketa digunakan sebagai dasar PT.Agro Bumi Kaltim untuk melakukan Land Clearing diatas areal lokasi obyek sengketa tersebut, sehingga lahan akan menjadi rusak dan sulit untuk dipergunakan kembali;

b. Bahwa dikhawatirkan obyek sengketa digunakan sebagai dasar untuk melakukan pembebasan/ ganti rugi kepada Para Pemilik Lahan diareal lokasi obyek sengketa tersebut, sehingga apabila telah dibebaskan/ diberikan ganti rugi akan dijadikan dasar oleh Badan Pertanahan Nasional untuk menerbitkan hak atas tanah kepada PT.Agro Bumi Kaltim;

c. Bahwa khawatir obyek sengketa tersebut diperjual belikan kepada Pihak lain oleh PT. Agro Bumi Kaltim;

Oleh karenanya Penggugat meminta kepada Ketua / Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda agar Tergugat diperintahkan untuk melakukan penundaan pelaksanaan ‘Objek Sengketa’ selama pemeriksaan sengketa ini berjalan hingga gugatan ini berkekuatan hukum tetap;

Berdasarkan hal - hal yang telah diuraikan tersebut diatas Penggugat memohon kepada Ketua / Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda berkenan memeriksa dan memutus perkara ini dengan amar sebagai berikut :

(13)

Halaman 13 dari 72. Putusan No. 07/G/2016/PTUN-SMD I. DALAM PENUNDAAN.

- Mengabulkan permohonan penundaan pelaksanaan Obyek Sengketa berupa Keputusan Bupati Kutai Kartanegara Nomor : 590/525.29/26/A.Ptn tertanggal 28 November 2013 Tentang Izin Lokasi Untuk Perkebunan Kelapa Sawit PT.Agro Bumi Kaltim Di Desa Teluk Bingkai, Lamin Pulut Dan Lamin Telihan Kecamatan Kenohan seluas 11.600 Hektar;

II. DALAM POKOK PERKARA.

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;

2. Menyatakan batal atau tidak sah Keputusan Bupati Kutai Kartanegara Nomor : 590/525.29/26/A.Ptn tertanggal 28 November 2013 Tentang Izin Lokasi Untuk Perkebunan Kelapa Sawit PT.Agro Bumi Kaltim Di Desa Teluk Bingkai, Lamin Pulut Dan Lamin Telihan Kecamatan Kenohan seluas 11.600 Hektar ;

3. Memerintahkan Tergugat mencabut Keputusan Bupati Kutai Kertanegara Nomor : 590/525.29/26/A.Ptn tertanggal 28 November 2013 Tentang Izin Lokasi Untuk Perkebunan Kelapa Sawit PT.Agro Bumi Kaltim Di Desa Teluk Bingkai, Lamin Pulut Dan Lamin Telihan Kecamatan Kenohan seluas 11.600 Hektar;

4. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini;

Demikian gugatan ini Penggugat ajukan, atas perkenan Bapak Ketua/Majelis Hakim menerima, memeriksa serta mengabulkannya dihaturkan terima kasih.

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat melalui kuasa hukumnya telah mengajukan Jawaban tertanggal 19 Mei 2016, yang mengemukakan dalil-dalil bantahan sebagai berikut;

I. DALAM EKSEPSI

A. EKSEPSI MENGENAI PERUBAHAN (OBYEK) SENGKETA SAAT PEMERIKSAAN PERSIAPAN TIDAK SAMA DENGAN GUGATAN FINAL SEHINGGA TIDAK SINKRON.

(14)

Halaman 14 dari 72. Putusan No. 07/G/2016/PTUN-SMD 1. Bahwa TERGUGAT terlebih dahulu menolak seluruh dalil-dalil dari

Penggugat kecuali untuk hal-hal yang secara tegas telah diakuinya;

2. Bahwa segala hal yang TERGUGAT uraikan mohon dianggap satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam berkas Jawaban ini;

3. Bahwa apa yang digugat dan dipermasalahkan oleh Penggugat pada awal hingga beberapa kali melakukan Mediasi dalam Perkara No. 07/G/2016/PTUN-SMD di Pengadilan Tata Usaha Negara tanggal 23 Maret 2016 adalah terkait dengan adanya Surat Permohonan PT. MADU INDAH SEJAHTERA No. 07/MIS – TGR/LM/XII/2010 tanggal 2 Desember 2010 terkait dengan Permohonan Ijin Lokasi Perkebunan Kelapa Sawit yang terletak di Desa Lamin Pulut Kampung Telian Teluk Bingkai Kecamatan Kenohan seluas 18.210 ha.

4. Namun demikian dalam hal pokok yang disengketakan diakhir Mediasi adalah sudah dilakukan Perubahan yang cukup mendasar terhadap Pokok Gugatan dan/ atau Materi Gugatan awal (obyek gugatan sudah berbeda). 5. Dengan demikian, terhadap Eksepsi MENGENAI PERUBAHAN

(OBYEK) SENGKETA SAAT PEMERIKSAAN PERSIAPAN TIDAK SAMA DENGAN GUGATAN FINAL SEHINGGA TIDAK SINKRON mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili dan memutus perkara a quo sudah selayaknya apabila Majelis Hakim menolak Gugatan Penggugat atau setidak-tidaknya Gugatan Penggugat tidak dapat diterima.

B. EKSEPSI MENGENAI GUGATAN PENGGUGAT PREMATUR : KARENA PERUBAHAN GUGATAN (OBYEK) SENGKETA SAAT PEMERIKSAAN PERSIAPAN TIDAK SAMA DENGAN OBYEK SENGKETA GUGATAN FINAL.

1. Bahwa yang menjadi alas hak PENGGUGAT dalam Gugatannya pada awalnya intinya adalah menyangkut mengenai Surat Permohonan PT. MADU INDAH SEJAHTERA No. 07/MIS – TGR/LM/XII/2010 tanggal 2

(15)

Halaman 15 dari 72. Putusan No. 07/G/2016/PTUN-SMD Desember 2010 terkait dengan Permohonan Ijin Lokasi Perkebunan Kelapa Sawit yang terletak di Desa Lamin Pulut Kampung Telian Teluk Bingkai Kecamatan Kenohan seluas 18.210 ha yang belum ada tanggapan dari Instansi terkait.

2. Bahwa Sedangkan Obyek sengketa yang dituangkan dalam Gugatan yang sudah final adalah berupa Surat Keputusan Bupati Kutai Kartanegara No. 590/525.29/26/A.Ptn tanggal 28 November 2013 tentang Ijin Lokasi Untuk Perkebunan Kelapa sawit PT. Agro Bumi Kaltim di Desa Teluk Bingkai, Lamin Pulut dan Lamin Telihan Kecamatan Kenohan seluas + 11.600 ha; 3. Bahwa mengenai Surat Permohonan PT. MADU INDAH SEJAHTERA

No. 07/MIS – TGR/LM/XII/2010 tanggal 2 Desember 2010 terkait dengan Permohonan Ijin Lokasi Perkebunan Kelapa Sawit yang terletak di Desa Lamin Pulut Kampung Telian Teluk Bingkai Kecamatan Kenohan seluas 18.210 ha yang tidak ada tanggapan dari Instansi terkait adalah merupakan Fiktif Negatif.

4. Bahwa Gugatan Penggugat yang didaftarkan pada tanggal 08 Maret 2016 dalam perkara Tata Usaha Negara No. 07/G/2016/PTUN-SMD dan telah diperbaiki oleh Penggugat pada tanggal 21 April 2016 yang pada awalnya gugatannya adalah terkait dengan Surat Permohonan PT. Madu Indah Sejahtera No. 07/MIS-TGR/LM/XII/2010 tanggal 2 Desember 2010 yang tidak mendapatkan tanggapan dari instansi yang berwenang, dan ternyata pada akhir Sidang Pemeriksaan Persiapan ternyata merubah obyek sengketa; 5. Bahwa Penggugat mengetahui adanya Obyek Sengketa adalah pada saat

Sidang Pemeriksaan Persiapan Akhir tanggal 6 April 2016, yang nota bene adalah sudah berbeda dengan pokok gugatan awal yang telah dilakukan Sidang Persiapan sebelumnya (sidang Pemeriksaan Persiapan I tanggal 23 Maret 2016).

(16)

Halaman 16 dari 72. Putusan No. 07/G/2016/PTUN-SMD 6. Bahwa, maka jelas Gugatan PENGGUGAT adalah PREMATUR atau belum waktunya PENGGUGAT mengajukan gugatan a quo di Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda.

C. GUGATAN PENGGUGAT KABUR TERKAIT TIDAK JELASNYA OBYEK SENGKETA (Obscuur Libel)

1. Bahwa Gugatan Penggugat dalam perkara A quo adalah mengingat bahwa dalam Sidang Pemeriksaan Persiapan awal adalah jelas bahwa yang dipermasalahkan oleh Penggugat adalah terkait dengan atau Substansi Materi Pokoknya adalah terkait dengan Surat Permohonan PT. Madu Indah Sejahtera No. 07/MIS-TGR/LM/XII/2010 tanggal 2 Desember 2010 yang tidak mendapatkan tanggapan dari instansi yang berwenang;

2. Bahwa pada sidang Pemeriksaan sudah jelas dan terang benderang bahwa Substansi Materi Pokoknya adalah terkait dengan Surat Permohonan PT. Madu Indah Sejahtera No. 07/MIS-TGR/LM/XII/2010 tanggal 2 Desember 2010 yang ditujukan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Cq. Bagian Administrasi Pertanahan.

3. Bahwa ternyata setelah dilakukan Sidang Persiapan terakhir Penggugat melakukan Perubahan total terhadap Substansi Materi Pokoknya yaitu berupa Surat Keputusan Bupati Kutai Kartanegara No. 590/525.29/26/A.Ptn tanggal 28 November 2013 tentang Ijin Lokasi Untuk Perkebunan Kelapa Sawit PT. Agro Bumi Kaltim di Desa Teluk Bingkai, Lamin Pulut dan Lamin Telihan Kecamatan Kenohan seluas ± 11.600 ha, sehingga dengan demikian dapat berakibat “MERUGIKAN KEPENTINGAN TERGUGAT DALAM MELAKUKAN PEMBELAAN. Dengan demikian bahwa Pengurangan Gugatan tidak boleh merugikan Tergugat (Vide Pasal 127 RV).

4. Bahwa Perihal Perubahan Gugatan sebagaimana dimaksud Pasal 127 RV dilarang atau tidak dibenarkan Perubahan atau Pengurangan, apabila hal itu mengubah atau menambah Pokok Gugatan;

(17)

Halaman 17 dari 72. Putusan No. 07/G/2016/PTUN-SMD 5. Bahwa menurut Subekti yang dimaksud Pokok Gugatan adalah kejadian Materiil Gugatan. Dengan demikian Perubahan Gugatan yang dibenarkan oleh hukum adalah Perubahan yang tidak mengubah dan menyimpang dari kejadiaan Materiil, hal ini beralaskan Hukum bahwa apabila Perubahan mengemukakan KEADAAN BARU SEHINGGA AKAN BERAKIBAT ADANYA Perubahan Hubungan Hukum lain dari yang semula, dengan demikian akan berpengaruh pada DASAR-DASAR TUNTUTAN maupun peristiwa-peristiwa yang menjadi dasar Tuntutan (Soepomo, Sudikno).

6. Bahwa dengan demikian berdasarkan fakta-fakta tersebut terurai diatas menunjukkan bahwa Penggugat telah salah melakukan Perubahan Gugatan yang menyangkut Obyek Gugatan atau Pokok Perkara dalam gugatan yang jelas-jelas bertentangan dengan Dasar Hukum yang mengaturnya sebagaimana yang tertuang dalam Pasal 127 RV, oleh karena sudah sepatutnya apabila Gugatan Penggugat ditolak atau setidak-tidaknya gugatan Penggugat tidak dapat diterima.

DALAM POKOK PERKARA

1. Bahwa TERGUGAT menolak semua dalil-dalil Para Penggugat kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diakui oleh TERGUGAT;

2. Bahwa hal-hal yang telah dikemukakan oleh TERGUGAT dalam bagian Eksepsi sekaligus Jawaban Tergugat mohon dianggap satu kesatuan yang tidak terpisahkan termasuk juga dalam pokok perkara ini;

3. Bahwa berdasarkan Azas Hukum Publik (Hukum Administrasi Negara), yaitu

ASAS PRAESUMPTIO IUSTAE CAUSA/VERMOEDEN VAN RECHTMATIG

(Asas Keabsahan Keputusan Pemerintah), yang menegaskan bahwa suatu tindakan / keputusan pemerintah harus tetap dianggap sah sebelum ada Pembatalan atau Pencabutan;

4. Bahwa Surat Permohonan Penggugat yaitu Surat Permohonan PT. Madu Indah Sejahtera No. 07/MIS-TGR/LM/XII/2010 tanggal 2 Desember 2010 terkait dengan Permohonan Ijin Lokasi Untuk Perkebunan Kelapa Sawit yang terletak di Desa

(18)

Halaman 18 dari 72. Putusan No. 07/G/2016/PTUN-SMD Lamin Pulut Kampung Telian Teluk Bingkai Kecamatan Kenohan seluas ± 18.210 ha;

Bahwa terhadap Surat Permohonan Penggugat yaitu Surat Permohonan PT. Madu Indah Sejahtera No. 07/MIS-TGR/LM/XII/2010 tanggal 2 Desember 2010 terkait dengan Permohonan Ijin Lokasi Untuk Perkebunan Kelapa Sawit yang terletak di Desa Lamin Pulut Kampung Telian Teluk Bingkai Kecamatan Kenohan seluas ± 18.210 ha yang tidak ditanggapi oleh Tergugat itu adalah menjadi wewenang Tergugat dalam hal ini Bupati Kutai Kartanegara selaku Kepala Daerah;

5. Bahwa setelah dilakukan Verifikasi terhadap semua dokumen Administrasi Penggugat yang pada kesimpulannya adalah tidak diprosesnya Permohonan Penggugat dengan alasan adalah tidak lengkapnya Permohonan (Vide PERDA Kab. Kutai Kartanegara No. 1 Tahun 2012 tentang Penetapan Ijin Lokasi Pasal 7 Ayat (2) huruf (j);

Pasal 7 Ayat (2) huruf (j) :

Permohonan sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1) melampirkan persyaratan yang terdiri dari :

a. Foto Copy Akte Pendirian Perusahaan yang sudah disahkan oleh Menteri Hukum Dan HAM Republik Indonesia;

b. Foto Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) Komisaris Utama, Direktur Utama serta Struktur Pengurus Harian;

c. Foto Copy NPWP, SIUP, SITU, TDP yang masih berlaku; d. Surat Keterangan Domisili;

e. Rekomendasi kesesuaian dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten; f. Peta/Sket Lokasi dengan skala yang jelas;

g. Pernyataan kesanggupan akan memberikan ganti rugi dan / atau menyediakan tanah Pengganti bagi Pemilik tanah/ yang berhak atas tanah;

h. Uraian rencana Penggunaan/Pemanfaatan tanah dari kegiatan usaha yang akan dilaksanakan;

i. Surat Persetujuan BKM (bagi Perusahaan PMA/PMDN) dan j. Surat Pernyataan Kesediaan untuk melakukan kemitraan.

Bahwa terhadap ketentuan huruf (j) diatas bahwa masyarakat sekitar rencana lokasi kegiatan PT. Madu Indah Sejahtera adalah menarik dukungan terhadap keberadaan PT. Madu Indah Sejahtera, sehingga apabila terjadi hal yang demikian itu akan memicu timbulnya managemant konflik yang berimbas pada stabilitas keamanan serta terganggunya Penggugat akan melangsungkan kegiatan usahanya.

(19)

Halaman 19 dari 72. Putusan No. 07/G/2016/PTUN-SMD Mengingat bahwa suatu Kegiatan Badan Usaha (PT. Madu Indah Sejahtera) yang menurut rencana akan bergerak dibidang Perkebunan Kelapa Sawit selain terpenuhinya persyaratan Administrasi juga perlunya Pertimbangan Dukungan dari Masyarakat sekitar Lokasi, yang mana bahwasanya antara Perusahaan wajib masyarakat harus dijadikan mitra dalam menjalankan usahanya.

6. Bahwa Gugatan Penggugat terhadap adanya rekomendasi dari Pejabat setempat mulai dari Camat Kenohan, Kepala Desa Lamin Pulut, Kepala Desa Lamin Telihan, dan Kepala Desa Teluk Bingkai terhadap rencana Permohonan Ijin Lokasi Untuk Perkebunan Kelapa Sawit yang terletak di Desa Lamin Pulut Kampung Telian Teluk Bingkai Kecamatan Kenohan seluas ± 18.210 ha itu adalah bukan jaminan untuk mendapatkan Perijinan berupa Ijin Lokasi seperti maksud dan tujuan dari Penggugat;

Bahwa rekomendasi dari Pejabat setempat mulai dari Camat Kenohan, Kepala Desa Lamin Pulut, Kepala Desa Lamin Telihan, dan Kepala Desa Teluk Bingkai terhadap rencana Permohonan Ijin Lokasi, yang mana bahwasanya Rekomendasi tersebut adalah bersifat memberikan ijin dalam arti tidak alasan untuk menghalang-halangi dan / atau menghambat rencana kegiatan usaha dibidang perkebunan yang masih dalam Proses Permohonan, namun demikian bahwa Pejabat setempat mulai dari Camat Kenohan, Kepala Desa Lamin Pulut, Kepala Desa Lamin Telihan, dan Kepala Desa Teluk Bingkai itu adalah bukan Pihak yang menjamin namun sekedar memberikan dukungan, oleh karena pengambil Keputusan terhadap Perijinan Investasi dalam hal ini Ijin Lokasi adalah Bupati Kepala Daerah.

7. Bahwa terkait Advis Tekhnis melalui Dinas Perkebunan yang telah melakukan Peninjauan Lokasi, itu adalah sudah benar karena areal dimaksud adalah cocok untuk dilakukan kegiatan Perkebunan, sehingga Penggugat salah persepsi dalam memahaminya makna dari Advis Tekhnis tersebut, karena Advis tehnis adalah Pelayanan Administrasi biasa Pada Pihak manapun yang memohon sehingga tidak dapat dijadikan dasar oleh Penggugat sebagai Surat Penjaminan Pemberian Ijin Lokasi;

(20)

Halaman 20 dari 72. Putusan No. 07/G/2016/PTUN-SMD Bahwa sesuai dengan Pasal 6 Ayat (1) dan ayat (2) PERATURAN DAERAH KUTAI KARTANEGARA NOMOR 1 TAHUN 2012 tentang Penetapan Ijin Lokasi dijelaskan :

Pasal 6 Ayat (1) : Kewenangan Pemberian Ijin Lokasi berada pada Bupati Kutai Kartanegara;

Pasal 6 Ayat (2) : Kewenangan Pemberian Ijin Lokasi sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dapat dilimpahkan Kepada Pejabat yang bertanggungjawab dibidang Pertanahan.

Bahwa yang memberi kewenangan memberikan Ijin Lokasi adalah Bupati Kutai Kartanegara melalui dan/ atau dilimpahkan Kepada Pejabat yang bertanggungjawab dibidang Pertanahan untuk memberikan Pertimbangan tekhnis terhadap pemberian ijin lokasi yang mana didalam pelayanan Administrasi dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Terpadu.

8. Bahwa Lokasi yang dimohonkan oleh Pemohon PT. Madu Indah Sejahtera/Penggugat berdasarkan SK menteri Kehutanan No. 554/Menhut-II/2013 tanggal 2 Agustus 2013 telah berubah status kawasannya menjadi Kawasan Budidaya Non Kehutanan (APL) sebagaimana juga dijelaskan dalam Surat Klarifikasi Kawasan dari Badan Perencanaan Pembangunan daerah No. 005.13/994/BAPP-V.11/IX/2013 tanggal 11 September 2013 maupun Kajian Tehnis dari Dinas Kehutanan, informasi mengenai Kajian Teknis tersebut bersifat umum dan dapat diminta oleh setiap orang/Badan dan atau pihak yang memerlukan. Advis tehnis tersebut hanya berdasarkan Analisa Peta Citra Satelit dan belum dilakukan Peninjauan maupun Pengukuran seperti apa yang disebutkan oleh Penggugat dalam Gugatannya pada poin 6. Sehingga advis tehnis tersebut diatas tidak dapat dipakai sebagai Jaminan atas terbitnya suatu Ijin Lokasi.

9. Bahwa Gugatan Penggugat halaman 5 poin 7 dengan ini Tergugat sangat berkeberatan dan menolaknya karena bahwa terhadap beberapa Permohonan PT. MADU INDAH SEJAHTERA / Penggugat yang ditujukan kepada Tergugat No. 07/MIS-TGR/LM/XII/2010 tanggal 2 Desember 2010 belum Tergugat tanggapi karena lokasi yang di mohon Permohonan/Penggugat masuk dalam kawasan Hutan,

(21)

Halaman 21 dari 72. Putusan No. 07/G/2016/PTUN-SMD Kemudian Penggugat mengirimkan Surat kembali yang ditujukan Kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara cq. Bagian Administrasi Pertanahan No. 58/MIS-TGR/VII/2013 tanggal 16 September 2013 yang intinya sama dengan Permohonan surat terdahulu seperti apa yang didalilkan oleh Penggugat;

Bahwa terhadap Permohonan PT. MADU INDAH SEJAHTERA / Penggugat yang ditujukan kepada Tergugat dengan suratnya No. 58/MIS-TGR/VII/2013 tanggal 16 September 2013 yang intinya sama dengan Permohonan surat terdahulu dengan ini TERGUGAT telah menanggapinya dengan Suratnya No. 958.1/590/PPT/A.PTN/XI/2013 tanggal 11 Nopember 2013 Perihal “KLARIFIKASI STATUS LAHAN IJIN LOKASI KEBUN” yang pada Poin 4 surat Balasan Tergugat tanggal 11 Nopember 2013 berbunyi sebagai berikut :

Poin 4, Berbunyi sebagai berikut : Dari Penjelasan Poin 2 dan 3 diatas maka Permohonan PT. MADU INDAH SEJAHTERA tidak dapat kami Proses, atas nama Pemerintah Kabupaten Kutai kartanegara kami mengucapkan terima kasih kepada PT. MADU INDAH SEJAHTERA atas keinginan untuk berinvestasi di Kabupaten Kutai Kartanegara. Bahwa dari data-data yang telah terungkap dan akan Tergugat jadikan bukti di Persidangan nanti bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara sudah dan telah menindaklanjuti dan/atau membalas Permohonan dari Pemohon PT. MADU INDAH SEJAHTERA, dengan demikian menunjukan bahwa Fakta sudah tidak terbantahkan lagi bahwa Tergugat telah memberikan Jawaban dan / atau balasan Kepada Pemohon PT. MADU INDAH SEJAHTERA / Penggugat, dengan demikian sudah cukup alasan bagi Majelis Hakim Yang Mulia yang Memeriksa, Mengadili dan Memutus Perkara A quo untuk Menolak Gugatan Penggugat atau setidak-tidaknya Gugatan Penggugat tidak dapat diterima.

10. Bahwa terhadap Penerbitan Ijin Lokasi oleh Bupati Kutai Kartanegara No. 590/525.29/26/A.Ptn tanggal 28 November 2013 tentang Ijin Lokasi untuk Perkebunan Kelapa Sawit PT. AGRO BUMI KALTIM di Desa Teluk Bingkai, Lamin Pulut dan Lamin Telian Kecamatan Kenohan seluas 11.600 ha.

(22)

Halaman 22 dari 72. Putusan No. 07/G/2016/PTUN-SMD Bahwa terhadap Penerbitan Ijin Lokasi atas nama PT. AGRO BUMI KALTIM oleh Bupati Kutai Kartanegara sudah dilakukan verifikasi, Pemeriksaan dan Penelitian berkas yang telah memenuhi Persyaratan yang kemudian, telah dilakukan rapat Presentasi Ijin Lokasi yang menyetujui Permohonan PT. AGRO BUMI KALTIM dan sebagaimana Notulen Rapat tanggal 06 Nopember 2013, maka dengan Pertimbangan cukup terhadap Permohonan PT. AGRO BUMI KALTIM terhadap adanya Ijin Lokasi dapat diproses;

Adapun yang menjadi Pertimbangan utama dalam Penerbitan Ijin Lokasi untuk Perkebunan adalah dengan melakukan penguasaan tanah dalam skala luas, tidak semata-mata hanya diperlukan syarat administrasi belaka, namun hal lain yang menjadi pertimbangan untuk diberikan Ijin Lokasi Perkebunan adalah :

a. Status Kawasan lahan; b. Kemampuan tanah;

c. Kemampuan investasi untuk mengusahakan perkebunan;

d. Kemampuan managerial untuk mengelola budidaya perkebunan;

e. Keseriusan investasi perkebunan yang dibuktikan dengan kemampuan permodalan dan pengalaman mengelola perkebunan;

f. Arahan tata ruang;

g. Persetujuan Pimpinan Kepala Daerah berdasarkan pertimbangan teknis dan keyakinan pimpinan selaku Kepala Daerah sebagai pemegang otoritas Persetujuan Penggunaan Tanah di Kawasan Non Budidaya Kehutanan di Wilayah Kabupaten Kota yang bersangkutan, serta persyaratan-persyaratan administrasi lainnya yang perlu dilengkapi oleh Pemohon ( PT. AGRO BUMI KALTIM ).

11. Gugatan Penggugat dalam perkara a quo pada poin 9 halaman 6 dengan ini Tergugat sangat berkeberatan dan menolak dengan tegas alasan bahwasanya : Permohonan PT. MADU INDAH SEJAHTERA / Penggugat Suratnya No. 07/MIS-TGR/LM/XII/2010 tanggal 2 Desember 2010 memang belum Tergugat tanggapi karena lokasi yang dimohon masih berstatus Kawasan Hutan sebagaimana mestinya, namun Penggugat mengirimkan Surat kembali yang ditujukan Kepada Pemerintah daerah Kabupaten Kutai Kartanegara cq. Bagian Administrasi

(23)

Halaman 23 dari 72. Putusan No. 07/G/2016/PTUN-SMD Pertanahan No. 58/MIS-TGR/VII/2013 tanggal 16 September 2013 yang intinya sama dengan permohonan surat terdahulu seperti apa yang didalilkan oleh Penggugat;

Bahwa Tergugat sudah dengan jelas pernah membahas Permohonan Penggugat surat No. 58/MIS-TGR/VII/2013 tanggal 16 September 2013 yang intinya sama dengan Permohonan surat terdahulu dengan Balasan Tergugat Surat No. 958.1/590/PPT/XI/2013 tanggal 11 Nopember 2013 Perihal ‘KLARIFIKASI STATUS LAHAN IJIN LOKASI KEBUN”.

Bahwa dengan adanya tanggapan yang disampaikan oleh Tergugat berdasarkan balasan tersebut diatas tentu apa yang didalilkan Penggugat dalam Gugatannya dapat sudah terbantahkan, sehingga sudah tepat apabila Majelis Hakim Yang Mulia Yang Memeriksa, Memutus, Perkara A quo dapat Menolak Gugatan Penggugat atau setidak-tidaknya Gugatan Penggugat dapat diterima;

Bahwa dengan dasar balasan Tergugat tersebut diatas sebagai Pelayan Publik telah melaksanakan kewajibannya kepada masyarakat yang perlu mendapatkan tanggapan, sehingga tidak ada yang dirugikan serta dapat memberikan Kepastian Hukum;

Bahwa selaku Tergugat dalam perkara A quo tidak mempermainkan PT. MADU INDAH SEJAHTERA / Penggugat dan siapa saja yang berinvestasi dan ingin mengembangkan usahanya di Kabupaten Kutai Kartanegara selalu menanggapinya, dan apa yang telah dilakukan oleh Tergugat sudah terbukti bahwa Permohonan Penggugat yang ditujukan Kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Cq. Bagian Admistrasi Pertanahan No. 58/MIS-TGR/VII/2013 tanggal 16 September 2013 sudah terjawab berdasarkan Surat Jawaban Tergugat No. 958.1/590/PPT/XI/2013 tanggal 11 Nopember 2013 Perihal “KLARIFIKASI STATUS LAHAN IJIN LOKASI KEBUN”.

Bahwa disamping itu juga terhadap Surat Tergugat No. 07/MIS-TGR/LM/XII/2010 tanggal 2 Desember 2010 yang tidak memberikan tanggapan dengan dasar adalah

(24)

Halaman 24 dari 72. Putusan No. 07/G/2016/PTUN-SMD Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara Pasal 3 Ayat (1, 2 dan 3);

Pasal 3 Ayat (1) Apabila Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara tidak mengeluarkan Keputusan, sedangkan hal itu menjadi kewajibannya, maka hal tersebut disamakan dengan Keputusan Tata Usaha Negara;

Pasal 3 Ayat (2) Jika suatu Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara tidak mengeluarkan Keputusan, yang DIMOHON, sedangkan jangka waktu sebagaimana ditentukan dalam Peraturan Perundang-undangan dimaksud telah lewat, maka Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara tersebut dianggap telah MENOLAK mengeluarkan Keputusan yang dimaksud;

Pasal 3 Ayat (3) Dalam hal Peraturan Perundang-undangan yang bersangkutan tidak menentukan jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Ayat (2), maka setelah jangka waktu EMPAT BULAN sejak diterimanya Permohonan, Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang bersangkutan dianggap telah mengeluarkan Keputusan Penolakan.

Dengan demikian atas dasar dan ketentuan diatas bahwa Tergugat adalah sudah tepat dalam mengambil sikap diam terhadap Permohonan Surat Tergugat No. 07/MIS-TGR/LM/XII/2010 tanggal 2 Desember 2010, namun disisi lain Tergugat sudah menanggapi Surat Penggugat yang ditujukan Kepada Pemerintah Daearah Kabupaten Kutai Kartanegara Cq. Badan Administrasi Pertanahan No. 58/MIS-TGR/VII/2013 tanggal 16 September 2013, dengan demikian menunjukan Amanah Undang-undang No. 25 Tahun 2009 Pasal 18 tentang Pelayanan Publik;

Bahwa terhadap kerugian yang cukup besar seperti apa yang didalilkan oleh Penggugat tentu itu adalah hanyalah Pernyataan yang tidak benar oleh karena Tergugat dalam proses Ijin Lokasi tidak pernah ada PUNGUTAN BIAYA dan apabila Penggugat tetap mendalilkan yang demikian, selaku Tergugat mohon dipersilahkan kepada Penggugat untuk membuktikan dipersidangan;

12. Bahwa gugatan Penggugat pada Perkara A quo halaman 6 poin 10 dengan ini Tergugat sangat berkeberatan dan sudah sepatutnya menolaknya mengingat bahwa terhadap terbitnya Obyek Sengketa berupa Surat Keputusan Bupati Kutai Kartanegara No. 590/525.29/26/A.Ptn tanggal 28 November 2013 tentang Ijin Lokasi Untuk Perkebunan Kelapa Sawit PT. AGRO BUMI KALTIM di Desa Teluk

(25)

Halaman 25 dari 72. Putusan No. 07/G/2016/PTUN-SMD Bingkai, Lamin Pulut dan Lamin Telian Kecamatan Kenohan seluas 11.000 ha adalah sudah TELAH SESUAI DENGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN, BAIK DARI SEGI KEWENANGAN, PROSEDUR ATAU PERSYARATAN, MAUPUN DARI SEGI SUBSTANSINYA berdasarkan keputusan Presiden Republik Indonesia No. 34 Tahun 2003 Pasal 2 Ayat (1) dan Ayat (2) huruf a tentang Kebijakan Nasional di Bidang Pertanahan Jo. PERATURAN DAERAH KUTAI KARTANEGARA NOMOR 1 TAHUN 2012 tentang Penetapan Ijin Lokasi Jo Keputusan Kepala BPN No. 2 Tahun 1999 tentang Ijin Lokasi.

Bahwa terhadap Penerbitan berupa Surat Keputusan Bupati Kutai Kartanegara No. 590/525.29/26/A.Ptn tanggal 28 November 2013 tentang Ijin Lokasi Untuk Perkebunan Kelapa Sawit PT. AGRO BUMI KALTIM di Desa Teluk Bingkai, Lamin Pulut dan Lamin Telian Kecamatan Kenohan seluas 11.000 ha tidak bertentangan dengan Pasal 53 Ayat (2) Undang-Undang RI Undang-Undang No. 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang RI No. 9 Tahun 2004 Jo. Undang-Undang RI No. 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara; Bahwa justru malahan sebaliknya Terhadap Permohonan Penggugat No. 58/MIS-TGR/VII/2013 tanggal 16 September 2013 yang intinya sama dengan Permohonan surat terdahulu sudah Tergugat tanggapi dengan Balasan Tergugat Surat No. 958.1/590/PPT/A.Ptn/XI/2013 tanggal 11 Nopember 2013 Perihal “KLARIFIKASI STATUS LAHAN IJIN LOKASI KEBUN”. Dengan adanya surat balasan tersebut dari Tergugat menolak Permohonan Penggugat atas Surat Permohonan Penggugat tersebut yang sudah dilakukan Penolakan.

13. Gugatan Penggugat pada halaman 7 poin 11 kami selaku Tergugat sangat berkeberatan dan dengan tegas menolaknya dengan alasan bahwa :

a. Bahwa terhadap terbitnya Obyek Sengketa berupa Surat Keputusan Bupati Kutai Kartanegara No. 590/525.29/26/A.Ptn tanggal 28 Nopember 2013 tentang Ijin Lokasi Untuk Perkebunan Kelapa Sawit PT. AGRO BUMI KALTIM di Desa Teluk Bingkai, Lamin Pulut dan Lamin Telian Kecamatan Kenohan seluas

(26)

Halaman 26 dari 72. Putusan No. 07/G/2016/PTUN-SMD 11.000 ha secara Kewenangan, Substansi, dan Prosedural telah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku jadi tidak ada Peraturan yang dilanggar oleh Tergugat dalam Penerbitan Obyek Sengketa;

b. Bahwa Penggugat telah keliru dan kurang memahami terhadap Prosedur Ijin Lokasi yang mana advis tehknis yang diperlukan adalah Advis Tehknis Pertanahan dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan Advis Tehknis Penggunaan Tanah dari Bagian Administrasi Pertanahan Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara yang mana bahwa PT. ARGO BUMI KALTIM telah memenuhi persyaratan sehingga diberikan Ijin Lokasi dan mendapatkan Persetujuan dari Bupati selaku Kepala Daerah.

Bahwa terkait dengan Ijin Perkebunan adalah Ijin Budidaya yang berdiri sendiri namun demikian merupakan rangkaian dari ijin-ijin sebelumnya yang harus dipenuhi sebagai legalitas dalam melaksanakan kegiatan. Namun terkait dengan Ijin Lokasi Perkara A quo harus terbit terlebih dahulu baru kemudian mengurus AMDAL dan selanjutnya Ijin Perkebunan dalam melengkapi semua Persyaratan Administrasi dalam Ijin Lokasi sesuai PERATURAN DAERAH KUTAI KARTANEGARA NOMOR 1 TAHUN 2012 tentang Penetapan Ijin Lokasi Pasal 7 Ayat (1 dan 2), baru melakukan pengurusan ijin berikutnya.

Oleh karena itu pemikiran dan anggapan Gugatan Penggugat halaman 7 huruf Ĕadalah terlalu PREMATUR yang sudah terlalu jauh masuk substansi ke Ijin Perkebunan, sedangkan Obyek Sengketa Perkara A quo adalah terkait dengan Penebitan Ijin Lokasi.

c. Bahwa Gugatan Penggugat pada halaman 7 Poin (11. B) Tergugat sangat berkeberatan dan tidak beralaskan hukum oleh karena itu patutlah untuk ditolaknya mengingat bahwa Terhadapa Obyek Sengketa Surat Keputusan Bupati Kutai Kartanegara No. 590/525.29/26/A.Ptn tanggal 28 November 2013 tentang Izin Lokasi Untuk Perkebunan Kelapa Sawit PT. AGRO BUMI KALTIM telah sesuai dengan TELAH SESUAI DENGAN PERTAURAN PERUNDANG-UNDANGAN, BAIK DARI SEGI KEWENANGAN, PROSEDUR ATAU

(27)

Halaman 27 dari 72. Putusan No. 07/G/2016/PTUN-SMD PERSYARATAN, MAUPUN DARI SEGI SUBSTANSUNYA. Dengan demikian terhadap terbitnya Obyek Sengketa tidak ada Peraturan yang dilanggar. Bahwa sekali lagi terhadap terbitnya Obyek Sengketa dalam Perkara A quo belum masuk ranahnya ke Perijinan Perkebunan, sehingga Penggugat sangat keliru apabila dikait-kaitkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Negara No. 35 Tahun 2000 tentang Pelaksanaan dan Prosedur Pemberian Ijin Usaha Perkebunan di Kabupaten Kutai.

d. Bahwa terhadap terbitnya Obyek Sengketa berupa Surat Keputusan Bupati Kutai Kartanegara No. 590/525.29/26/A.Ptn tanggal 28 November 2013 tentang Izin Lokasi Untuk Perkebunan Kelapa Sawit PT. AGRO BUMI KALTIM seluas 11.600 ha adalah tidak bertentangan dengan Peraturan Menteri Agraria No. 2 Tahun 1999 pasal 5 seperti dalil Penggugat dalam gugatannya.

Bahwa masa berlaku terhadap Obyek Sengketa adalah 3 tahun itu sudah sesuai dan tidak bertentangan dengan Peraturan Menteri Agraria No. 2 Tahun 1999 tentang Ijin Lokasi Pasal 5 :

Pasal 5 : Ayat (1) Ijin Lokasi diberikan untuk jangka waktu sebagai berikut : a. Ijin Lokasi seluas sampai dengan 25 ha : 1 tahun

b. Ijin Lokasi seluas lebih dari 25 s/d 50 ha : 2 tahun

c. Ijin Lokasi seluas lebih dari 50 ha : 3 tahun

Bahwa oleh karena terhadap luasan Obyek Sengketa berupa Surat Keputusan No. 590/525.29/26/A.Ptn tanggal 28 November 2013 tentang Izin Lokasi Untuk Perkebunan Kelapa Sawit PT. AGRO BUMI KALTIM seluas 11.600 ha jangka waktu 3 tahun adalah sudah sesuai yang mengacu pada peraturan diatas karena dilihat dari luasan adalah sudah memenuhi Peratuuran Menteri Agraria No. 2 Tahun 1999 tentang Ijin Lokasi Pasal 5 . Jadi dengan demikian bahwa dalil Gugatan Penggugat sudah terbantahkan, oleh karena itu sudah tepat apabila gugatan Penggugat ditolak atau setidak-tidaknya Gugatan Penggugat tidak dapat diterima.

(28)

Halaman 28 dari 72. Putusan No. 07/G/2016/PTUN-SMD 14. Bahwa Tergugat dalam menerbitkan Obyek Sengeta berupa Surat Keputusan No. 590/525.29/26/A.Ptn tanggal 28 November 2013 tentang Izin Lokasi Untuk Perkebunan Kelapa Sawit PT. AGRO BUMI KALTIM tidak ada Peraturan yang dilanggar terutama berkaitan dengan Asas-asas Pemerintahan Yang Baik sebagaimana dalam Undang-undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

A. Asas Kepastian Hukum

Bahwa terhadap Asas kepastian Hukum ini Tergugat dalam Menerbitkan Obyek Sengketa telah menggunakan Landasan Peraturan Perundang-undangan Kepatutan dan Keadlian dalam setiap Penyelenggaraan Negara;

Bahwa terhadap Rekomendasi yang diberikan oleh Aparatur diantaranya adalah Camat dan Para Kepala Desa maupun masyarakat setempat terhadap rencana akan membangun Perkebunan Kelapa Sawit oleh PT. Madu Indah Sejahtera, Rekomendasi adalah bentuk persetujuan tidak menghalang-halangi dan memperbolehkan untuk rencana melakukan kegiatan seperti maksud dan tujuan dari Penggugat, namun demikian Rekomendasi merupakan bukan suatu jaminan dapat atau tidaknya diterbitkan Ijin Lokasi atas Permohonan Penggugat oleh karena kewenangan pemberian Ijin Lokasi ada pada Bupati.

B. Asas Tertib Penyelenggaraan Negara

Bahwa Asas Tertib Penyelenggaraan Negara adalah yang menjadi Landasan Ketentuan, Keserasian dan Keseimbangan dalam pengendalian Penyelenggaraan Negara;

Bahwa Tergugat dalam menerbitkan Obyek Sengketa telah memenuhi Asas Tertib Penyelenggaraan Negara, terbukti bahwa Surat Permohonan Penggugat yang ditujukan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara cq. Bagian Administrasi Pertanahan No. 58/MIS-TGR/VII/2013 tanggal 16 September 2013 sudah terjawab berdasarkan Surat Jawaban Tergugat No. 958.1/590/PPT/A.PTN/XI/2013 tanggal 11 Nopember 2013 Perihal : “KLARIFIKASI STATUS LAHAN IJIN LOKASI KEBUN”.

(29)

Halaman 29 dari 72. Putusan No. 07/G/2016/PTUN-SMD Bahwa Jawaban Tergugat terhadap Permohonan Penggugat sudah terpenuhi jauh sebelum Terbitnya Obyek Sengketa yang diberikan Kepada PT. AGRO BUMI KALTIM surat sudah dijawab dan terkait isi dari Jawaban Tergugat tersebut tentu Penggugat sudah mengerti dan memahami.

C. Asas Keterbukaan

Bahwa terhadap Asas ini Tergugat selalu memberikan informasi yang benar, jujur dan tidak diskriminatif serta memperhatikan Perlindungan Hak Asasi Pribadi, golongan dan Rahasia Negara;

Bahwa terhadap Penerbitan Obyek Sengketa oleh Tergugat adalah terbuka untuk umum artinya bisa diketahui oleh Publik, bagi yang punya kepentingan bagi siapa saja yang serius ingin menanamkan Investasinya di Pemerintah daerah Kabupaten Kutai Kartanegara dalam hal Perkebunan, namun perlu diperhatikan itu semua berdasarkan kemampuan Pemohon sendiri dan Keyakinan Pimpinan terhadap maksud dan tujuan selain syarat administrasi terpenuhi.

Bahwa dengan adanya Jawaban Tergugat dengan surat No. 958.1/590/PPT/A.PTN/XI/2013 tanggal 11 Nopember 2013 Perihal “KLARIFIKASI STATUS LAHAN IJIN LOKASI KEBUN” yang isinya Penggugat sudah mengetahui tentu dengan demikian antara Tergugat dan Penggugat memastikan bahwa tidak ada Hubungan Hukum terhadap diterbitkannya obyek sengketa berupa Surat Keputusan Bupati Kutai Kartanegara No. 590/525.29/26/A.Ptn tanggal 28 November 2013 tentang Ijin Lokasi Untuk Perkebunan Kelapa Sawit PT. AGRO BUMI KALTIM.

D. Asas Kecermatan

Bahwa Tergugat dalam menerbitkan Obyek Sengketa Surat Keputusan Bupati Kutai Kartanegara No. 590/525.29/26/A.Ptn tanggal 28 November 2013 tentang Ijin Lokasi Untuk Perkebunan Kelapa Sawit PT. AGRO BUMI KALTIM sudah melalui pertimbangan yang cukup dan sangat hati-hati dalam penerbitannya sehingga Penggugat tidak dirugikan;

(30)

Halaman 30 dari 72. Putusan No. 07/G/2016/PTUN-SMD Bahwa dengan pertimbangan yang cukup dan penuh kehati-hatian tersebut maka terbitlah Obyek Sengketa, sehingga tidak ada yang merasa dirugikan akibat terbitnya obyek sengketa perkara a quo, justru masyarakat diuntungkan dengan adanya PT. AGRO BUMI KALTIM yang bergerak dibidang perkebunan, dan tentu akan membawa perubahan kehidupan masyarakat lingkar kebun menjadi sejahtera, dengan demikian tidak ada masyarakat yang dirugikan.

E. Asas Profesionalisme

Bahwa terhadap Penerbitan Obyek Sengketa Surat Keputusan Bupati Kutai Kartanegara No. 590/525.29/26/A.Ptn tanggal 28 November 2013 tentang Ijin Lokasi Untuk Perkebunan Kelapa Sawit PT. AGRO BUMI KALTIM sudah mmelalui Prosedur dan Substansif.

Bahwa yang dimaksud Asas Proporsionalitas dalam Asas-asas Umum Pemerintahan Yang Baik menurut konsep hukum administrasi dinamakan “Asas Keseimbangan” (evenredigheidsbegensel/principle of proportionality). Bahwa Asas Kesimbangan, artinya hukuman jabatan yang diberikan kepada seorang pejabat harus terdapat kesimbangan dengan kesalahan. Bahwa pabila asas keseimbangan tersebut dikaitkan dengan dalil-dalil gugatan Posita 9 surat Gugatan Penggugat, jelas menunjukkan ketidakpahaman Penggugat terhadap arti dan makna dari asas keseimbangan, karena dalil-dalil Penggugat hanya mendasarkan pada penerbitan keputusan Tergugat, jadi bukan mengenai keseimbangan hukuman jabatan yang diberikan kepada seorang pejabat.

Dengan demikian dalil-dalil Gugatan Posita 9 surat Gugatan Penggugat adalah dalil yang keliru dan tidak beralasan hukum.

15. Bahwa Surat Keputusan Bupati Kutai Kartanegara No. 590/525.29/26/A.Ptn tanggal 28 November 2013 tentang Ijin Lokasi Untuk Perkebunan Kelapa Sawit PT. AGRO BUMI KALTIM diterbitkan berdasarkan prosedur yang benar dan telah melalui tahapan urutan perijinan yang sesuai dengan BERDASARKAN Keputusan Presiden

(31)

Halaman 31 dari 72. Putusan No. 07/G/2016/PTUN-SMD Republik Indonesia No. 34 Tahun 2003 Pasal 2 Ayat (1) dan Ayat (2) huruf a tentang Kebijakan Nasional di Bidang Pertanahan Jo PERATURAN DAERAH KUTAI KARTANEGARA NOMOR 1 TAHUN 2012 tentang Penetapan Ijin Lokasi dan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) No. 2 Tahun 1999 tentang Ijin Lokasi.

Dengan demikian bahwa Tergugat dalam menerbitkan Obyek Sengketa telah tepat dan benar sehingga Sah menurut hukum dan telah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

16. Bahwa Gugatan Penggugat terhadap Penundaan seperti halnya pada poin 14 halaman 9 dengan ini Tergugat kurang sependapat dan menolaknya karena bahwa terhadap Obyek Sengketa telah tepat dan benar sehingga Sah menurut Hukum dan telah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku sehingga tidak akibat Hukum bagi pihak lain lebih-lebih dapat merugikan Pihak lain.

a. Bahwa PT. AGRO BUMI KALTIM yang telah diberikan Ijin Lokasi berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kutai Kartanegara No. 590/525.29/26/A.Ptn tanggal 28 November 2013 sebelum melakukan kegiatan di lapangan mempunyai hak dan kewajiban sesuai dengan PERATURAN DAERAH KUTAI KARTANEGARA NOMOR 1 TAHUN 2012 tentang Penetapan Ijin Lokasi Pasal 10 huruf (a) dan Pasal 11 huruf (a)

Pasal 10 : Pemegang Ijin mempunyai Hak sebagai berikut :

Huruf (a) membebaskan dan / atau melepaskan hak Penguasaan / kepemilikan atas tanah dalam areal Ijin Lokasi dari hak dan Kepentingan pihak lain berdasarkan kesepakatan dengan (Pemegang haka tau pihak yang mempunyai kepentingan tersebut dengan cara Pemberian ganti kerugian/santunan, bagi hasil atau bentuk lain yang disepakati.

Pasal 11 : Pemegang Ijin mempunyai Kewajiban sebagai berikut :

Huruf (a) membebaskan dan/atau melepaskan hak penguasaan/kepentingan atas tanah pada areal Ijin Lokasi. Bahwa berpedoman pada hal tersebut diatas maka Pemegang Ijin Lokasi tidak diperkenankan untuk melakukan kegiatan termasuk kegiatan LAND

(32)

Halaman 32 dari 72. Putusan No. 07/G/2016/PTUN-SMD CLEARING sebelum melakukan membebaskan dan/atau melepaskan hak penguasaan/kepemilikan atas tanah pada areal Ijin Lokasi.

b. Bahwa sudah jelas setelah diberikan Ijin Lokasi berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kutai Kartanegara No. 590/525.29/26/A.Ptn tanggal 28 November 2013 berkewajiban untuk membebaskan dan/ atau melepaskan hak penguasaan/ kepemilikan atas tanah pada areal Ijin Lokasi berdasarkan Pasal 10 huruf (a) dan Pasal 11 huruf (a) diatas.

c. Bahwa Obyek Sengketa berupa Surat Keputusan Bupati Kutai Kartanegara No. 590/525.29/26/A.Ptn tanggal 28 November 2013 yang diberikan kepada PT. AGRO BUMI KALTIM tidak bisa dipindah tangankan dan / atau diperjual belikan yang mengcu pada PERATURAN DAERAH KUTAI KARTANEGARA NOMOR 1 TAHUN 2012 tentang Penetapan Ijin Lokasi Pasal 14 Ayat (3) dan Pasal 15 huruf (c).

Pasal 14 Ayat (3) Ijin Lokasi tidak dapat dipindahtangankan kepada pihak lain; Pasal 15 Huruf (c) dipindahtangankan kepada pihak lain tanpa persetujuan Bupati.

I. DALAM PENUNDAAN :

- Menolak permohonan Penggugat dalam Penundaan.

II DALAM EKSEPSI :

1. Mengabulkan Eksepsi TERGUGAT untuk seluruhnya;

2. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima seluruhnya (Niet Onvanklelijke Verklard).

III. DALAM POKOK PERKARA

1. Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

2. Menyatakan Sah Surat Bupati Kutai Kartanegara No. 590/525.29/26/A.Ptn tanggal 28 November 2013 tentang Ijin Lokasi Untuk Perkebunan Kelapa Sawit PT. AGRO BUMI KALTIM di Desa Teluk Bingkai, Lamin Pulut dan Lamin Telian Kecamatan Kenohan seluas 11.600 ha.

(33)

Halaman 33 dari 72. Putusan No. 07/G/2016/PTUN-SMD 3. Menolak mencabut Surat Bupati Kutai Kartanegara No. 590/525.29/26/A.Ptn tanggal 28 November 2013 tentang Ijin Lokasi Untuk Perkebunan Kelapa Sawit PT. AGRO BUMI KALTIM di Desa Teluk Bingkai, Lamin Pulut dan Lamin Telian Kecamatan Kenohan seluas 11.600 ha.

4. Membebankan biaya yang timbul dalam perkara ini kepada Penggugat.

Atau apabila Majelis Hakim yang memeriksa, memutus dan mengadili perkara ini berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya ( Ex Aequo et Bono)

Menimbang, bahwa terhadap jawaban Tergugat tersebut, Penggugat mengajukan Repliknya tertanggal 26 Mei 2016, dan Tergugat mengajukan Dupliknya tertanggal tertanggal 09 Juni 2016 ;

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, Penggugat melalui kuasanya telah mengajukan bukti-bukti tertulis berupa foto copy surat - surat yang telah bermeterai cukup dan telah dicocokkan dengan asli atau foto copynya di persidangan, bukti-bukti surat tersebut diberi tanda P - I sampai dengan P - 28, sebagai berikut :

Bukti P - 1 : Foto Copy Dari Foto Copy Keputusan Bupati Kutai Kartanegara Nomor : 590/525.29/25/A.Ptn tentang Izin Lokasi Untuk Perkebunan Kelapa Sawit PT. Agro Bumi Kaltim di Desa Teluk Bingkai, Lamin Pulut, dan Lamin Telihan Kecamatan Kenohan, tanggal 28 November 2013;

Bukti P - 2 : Foto Copy Dari Foto Copy Salinan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT. Madu Indah Sejahtera No. 68 Tanggal 10 Februari 2007 dibuat dihadapan Achmad Dahlan, S.H., Notaris & P.P.A.T. di Samarinda;

Bukti P - 3 : Foto Copy Sesuai Dengan Aslinya Salinan Akta Perubahan PT. Madu Indah Sejahtera No. 88 Tanggal 22 Desember 2007, dibuat dihadapan Wa’siah, S.H., Sp.N, Notaris & PPAT di Samarinda;

(34)

Halaman 34 dari 72. Putusan No. 07/G/2016/PTUN-SMD Bukti P - 4 : Foto Copy Dari Foto Copy Keputusan Menteri Hukum Dan HAM RI No.AHU-16702.AH.01.01.Tahun 2008 Tentang Pengesahan Badan Hukum Perseroan PT. Madu Indah Sejahtera tanggal 04 April 2008; Bukti P - 5 : Foto Copy Sesuai Dengan Aslinya Salinan Akta Berita Acara Rapat

PT. Madu Indah Sejahtera No. 17 Tanggal 16 Juni 2010 dibuat dihadapan Silvanus Deddy Nugroho, S.H., M.Kn., Notaris di Samarinda;

Bukti P - 6 : Foto Copy Sesuai Dengan Aslinya Surat Permohonan Ijin Lokasi Untuk Perkebunan Kelapa Sawit PT. Madu Indah Sejahtera Nomor : 07/MIS-TGR/LM/XII/2010 tanggal 02 Desember 2010 ditujukan kepada Bupati Kepala Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara;

Bukti P - 7 : Foto Copy Sesuai Dengan Aslinya Tanda Terima Surat Permohonan Ijin Lokasi Untuk Perkebunan Kelapa Sawit An. PT. Madu Indah Sejahtera;

Bukti P - 8 : Foto Copy Sesuai Dengan Aslinya Proposal Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit PT. Madu Indah Sejahtera;

Bukti P - 9 : Foto Copy Dari Foto Copy Surat Nomor : 25/MIS-TGR/LM/VI/2011 tanggal 07 Juni 2011 Perihal : Permohonan Rekomendasi Untuk Perkebunan Kelapa Sawit, yang ditujukan kepada Bapak Camat Kenohan;

Bukti P - 10 : Foto Copy Sesuai Dengan Aslinya Rekomendasi Kepala Desa Lamin Pulut Kecamatan Kenohan Nomor : 09.2005/135/DS-LP/XII/2010 tanggal 01 Desember 2010;

Bukti P - 11 : Foto Copy Sesuai Dengan Aslinya Surat Camat Kenohan, Nomor : 536/013.a/KN-VII/2011 tanggal 06 Juli 2011 Perihal : Rekomendasi Perkebunan Kelapa Sawit An. PT. Madu Indah Sejahtera seluas 18.201 Ha.

(35)

Halaman 35 dari 72. Putusan No. 07/G/2016/PTUN-SMD Bukti P - 12 : Foto Copy Sesuai Dengan Aslinya Rekomendasi Kepala Desa Lamin Telihan Kecamatan Kenohan Nomor : 09.2004/174/LT-VIII/2011 tanggal 10 Agustus 2011;

Bukti P - 13 : Foto Copy Sesuai Dengan Aslinya Rekomendasi Kepala Desa Teluk Bingkai Kecamatan Kenohan Nomor : 09.2006/140/DS-TB/XI/2011 tanggal 15 November 2011;

Bukti P - 14 : Foto Copy Dari Foto Copy Surat Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor : 522.21/3662/DK-II/2011 tanggal 02 Agustus 2011 Perihal : Klarifikasi Status Kawasan;

Bukti P - 15 : Foto Copy Dari Foto Copy Surat Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor : 050/655/SET-BAPP/2011 tanggal September 2011 Perihal : Klarifikasi Kawasan, yang ditujukan kepada Sdr. Direktur Utama PT. Madu Indah Sejahtera di Tenggarong ;

Bukti P - 16 : Foto Copy Dari Foto Copy Surat Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor : 503/491/Peng-XII/2011 tanggal 06 Desember 2011 Perihal : Advis Teknis Permohonan Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit, yang ditujukan kepada Sdr. Direktur Utama PT. Madu Indah Sejahtera di Tenggarong ;

Bukti P - 17 : Foto Copy Dari Foto Copy Surat Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Nomor : 050.13/944/BAPP-V.11/IX/2013 tanggal 11 September 2013 Perihal : Klarifikasi Kawasan, yang ditujukan kepada Sdr. Direktur Utama PT. Madu Indah Sejahtera di Tenggarong ;

Bukti P - 18 : Foto Copy Sesuai Dengan Aslinya Peta Usulan Lokasi Perkebunan Kelapa Sawit PT. Madu Indah Sejahtera ;

Bukti P - 19 : Foto Copy Dari Foto Copy Daftar Koordinat Permohonan Ijin Lokasi Usaha Perkebunan Kelapa Sawit PT. Madu Indah Sejahtera ;

(36)

Halaman 36 dari 72. Putusan No. 07/G/2016/PTUN-SMD Bukti P - 20 : Foto Copy Sesuai Dengan Aslinya Peta Lampiran Advis Telaahan Penataan Ruang Rencana Perkebunan Kelapa Sawit PT. Madu Indah Sejahtera dari BAPPEDA Kabupaten Kutai Kartanegara ;

Bukti P - 21 : Foto Copy Dari Foto Copy Peta Telahan Status Kawasan Hutan PT. Madu Indah Sejahtera Dari Dinas Kehutanan kabupaten Kutai Kartanegara;

Bukti P - 22 : Foto Copy Dari Foto Copy Surat Nomor : 07/MIS-TGR/LM/XII/2010 tanggal 02 Desember 2010 Perihal : Permohonan Ijin Lokasi Untuk Perkebunan Kelapa Sawit, yang ditujukan kepada Yth. Ibu Bupati Kepala Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara di Tenggarong;

Bukti P - 23 : Foto Copy Sesuai Dengan Aslinya Surat Nomor : 07/MIS-TGR/LM/I/2016 tanggal 20 Januari 2016 Perihal : Permohonan Ijin Lokasi Untuk Perkebunan Kelapa Sawit, Bapak Pj. Bupati Kutai Kartanegara di Tenggarong ;

Bukti P - 24 : Foto Copy Dari Foto Copy Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Nomor 35 Tahun 2000 Tentang Pelaksanaan Dan Prosedur Pemberian izin Usaha Perkebunan Di Kabupaten Kutai;

Bukti P - 25 : Foto Copy Sesuai Dengan Aslinya Surat Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur Nomor : 525.4/740/PT-II/2014 tanggal 5 Peruari 2014 Perihal : Penolakan Pembangunan Kebun Kelapa Sawit dan HTI, yang ditujukan kepada Kepala Dinas Perkebunan Dan Kehutanan Kabupaten Kutai Kartanegara di Tenggarong ;

Bukti P - 26 : Foto Copy Dari Foto Copy Surat Gubernur Kalimantan Timur Nomor : 593.41/8264/Pem.Um.C/III/2014 tanggal 14 Maret 2014 Perihal : Penolakan dari Desa Lamin Pulut dan Desa Teluk Bingkai Kecamatan Kenohan terhadap PT. Agro Bumi Kaltim yang bergerak

Referensi

Dokumen terkait

Menurut hasil lokakarya keperawatan (Depkes RI 1989), rumusan yang dapat digunakan untuk perhitungan kebutuhan tenaga keperawatan adalah sebagai berikut : Prinsip

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan air kelapa dan gliserol pada penyimpanan sperma berpengaruh nyata terhadap fertilitas spermatozoa

Berdasarkan ulasan tersebut di atas, selanjutnya fenomena ter- sebut akan dibahas dalam pemba- hasan tentang bagaimana langkah- langkah eksplorasi teknik Face dan

Timpanometri adalah suatu tekhnik pemeriksaan yang objektif dari membran timpani, perubahan tekanan udara pada liang telinga tengah, timpanometri menilai mobilitas membran

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bising pesawat udara dengan Taraf Intensitas 75,31 skala WECPNL, dengan lama paparan lebih dari 1 tahun sudah dapat

atau Pb dalam udara, dan merkuri dalam bulu bebek. Tahap selanjutnya adalah memperkirakan jumlah masyarakat exposed yang ada, dengan memperhatikan ada tidaknya riwayat kontak

Selain itu pada lokus internal tidak terkontrol stabil, Responden S mengatribusikan penyebab yang terjadi karena kesal terhadap suami yang overprotective dengan

Berdasarkan pemaparan diatas maka peneliti tertarik untuk mengangkat masalah tersebut menjadi penelitian yang berjudul “Upaya Guru Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa