• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN Pengertian Kemampuan Mengoperasikan Komputer

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN Pengertian Kemampuan Mengoperasikan Komputer"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

2.1. Kajian Teoritis

2.1.1 Pengertian Kemampuan Mengoperasikan Komputer a. Hakikat Komputer

Menurut Blissmer (dalam Hasyim, 2008: 1) komputer adalah alat elektronik yang mampu melakukan beberapa tugas, yaitu menerima input, memproses input sesuai dengan instruksi yang diberikan, menyimpan perintah dan hasil pengelolaannya, serta menyediakan output dalam bentuk informasi.

Menurut Hendrik (dalam Hasyim, 2008: 89) asal kata, komputer berasal dari kata to compute yang artinya menghitung. Maka Komputer jika diterjemahkan ke dalam bahasa yang mudah kita cerna adalah alat yang dapat menghitung. Mengenai alat hitung sebenarnya sudah ada sejak zaman dahulu. Orang-orang primitif zaman dahulu mempergunakan jari-jari tangannya dan jari-jari kakinya untuk menghitung jumlah ternak mereka. Kemudian saat jumlah ternak meningkat, mereka menggunakan batu kerikil untuk menghitung. Alat perhitungan yang dikenal sejak lama disebut Abacus.

Komputer terdiri dari beberapa perangkat keras (Hardware) yang terdiri dari central processing unit (CPU), keyboard, dan monitor. CPU berfungsi sebagai pengolah data atau otaknya komputer, keyboard sebagai alat bantu pemasukan data huruf dan angka ataupun perintah kontrol terhadap komputer untuk mengoperasikan suatu pengolahan data tertentu. Monitor adalah alat penampil huruf, angka dan gambar. Adanya perkembangan teknologi elektronika dan

(2)

informatika telah memberikan perangkat tambahan pada sebuah komputer personal seperti mouse (alat bantu kontrol komputer untuk mengoperasikan perintah-perintah program secara mudah), modem (alat bantu untuk mengubah data digital ke bentuk data voice atau sebaliknya sehingga data dari sebuah komputer dapat dikomunikasikan ke komputer lain melalui saluran telepon biasa, radio komunikasi ataupun stasiun bumi), kartu game dan suara (sound card), kartu video (video card), kartu penerima televisi, kartu penerima radio dan ethernet card sertamacam-macam alat pencetak/printer (desk jet, buble jet, laser jet, plotter) dan alat penterjemah gambar cetakan (digitizer dan scanner).

b. Kemampuan Mengoperasikan Komputer

Keahlian dalam penggunaan komputer dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk mengoperasikan komputer didukung dengan kemampuan intelektual yang memadai baik diperoleh melalui bakat bawaan maupun dengan cara belajar. Menurut Doyle (2009: 38) kemampuan mengoperasikan komputer didefinisikan sebagai judgement kapabilitas seseorang untuk menggunakan komputer/sistem informasi/teknologi informasi. Menurutnya, masing-masing orang percaya bahwa kemampuan mengoperasikan komputer yang dimilikinya tidak berhubungan dengan pengalaman masa lampau tetapi lebih difokuskan pada kemampuannya untuk tugas-tugas tertentu yang sedang dihadapi. Hal ini memperlihatkan bahwa dengan kepercayaan atau keyakinan yang kuat pada kemampuannya, seseorang melihat tugas-tugas tertentu yang sulit yang menggunakan program komputer sebagai sebuah peluang untuk dapat menguasai

(3)

berbagai program komputer. Dengan keyakinan tersebut, kemampuan yang dimiliki seseorang akan cenderung dapat mengatasi kesulitan yang sedang dihadapi.

Menurut Bandura (dalam Doyle, 2009: 41) kemampuan mengoperasikan komputer diartikan sebagai “kepercayaan seseorang yang mempunyai kemampuan untuk mengoperasikan komputer yang dipengaruhi oleh motivasidan perilaku.”

Definisi tersebut menunjukan bahwa karakteristik kunci dari kemampuan diri yaitu: komponen skill (keahlian) dan ability (kemampuan) dalam hal mengorganisir dan melaksanakan suatu tindakan. Dalam konteks komputer, kemampuan berkomputer menggambarkan persepsi individu tentang kemampuannya mengoperasikan komputer untuk menyelesaikan suatu tugas yang mengunakan program tertentu seperti paket-paket software untuk analisis data dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.

Menurut Indriantoro (dalam Doyle, 2009: 67) keahlian berkomputer seseorang didefinisikan sebagai “kemampuan dalam penggunaan aplikasi komputer, sistem operasi, penanganan file dan perangkat keras, penyimpanan data dan penggunaan tombol keyboard.” Keahlian seseorang dalam penggunaan komputer digunakan sebagai proksi dari pengendalian internal individu dalam konteks teknologi informasi, misalnya seseorang yang mempunyai level kemampuan berkomputer yang tinggi merasa lebih kuat dalam mengendalikan aktifitas yang dilakukan dalam penggunaan teknologi informasi dibandingkan dengan orang yang mempunyai level kemampuan berkomputer (self efficacy) yang rendah.

(4)

Berdasarkan definisi-definisi tersebut, dapat dijelaskan bahwa keahlian dalam penggunaan komputer menunjukkan penguasaan seseorang terhadap komputer berkaitan dengan paket-paket software, program-program computer yang didukung dengan adanya bakat baik yang diperoleh melalui bakat alami maupun dengan cara belajar. Keahlian seseorang dalam penggunaan komputer timbul dengan adanya judgement dalam diri seseorang mengenai kemampuan yang dimiliki sehingga seseorang merasa bahwa tugas-tugas yang sulit yang melibatkan penggunaan komputer menjadi bisa diatasi dengan mudah.

Mampu adalah cakap dalam menjalankan tugas, mampu dan cekatan. Kata kemampuan sama artinya dengan kecekatan. Mampu atau kecekatan adalah kepandaian melakukan sesuatu pekerjaan dengan cepat dan benar. Seseorang yang dapat melakukan dengan cepat tetapi salah tidak dapat dikatakan mampu. Spencer and Spencer (dalam Uno, 2010:62) mendefinisikan kemampuan sebagai “Karakteristik yang menonjol dari seseorang individu yang berhubungan dengan kinerja efektif dan/superior dalam suatu pekerjaan atau situasi”.

Poerwadarminta (2007: 742) mempunyai pendapat lain tentang kemampuan yaitu mampu artinya kuasa (bisa, sanggup) melakukan sesuatu, sedangkan kemampuan artinya kesanggupan, kecakapan, kekuatan. Pendapat lain dikemukakan juga oleh Nurhasnah (2007: 552) bahwa mampu artinya (bisa, sanggup) melakukan sesuatu, sedangkan kemampuan artinya kesanggupan, kecakapan. Sehubungan dengan hal tersebut Didik Tuminto (2007: 423) menyatakan bahwa kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan atau kekuatan.

(5)

Demikian pula apabila seseorang dapat melakukan sesuatu dengan benar tetapi lambat, juga tidak dapat dikatakan mampu. Seseorang yang mampu dalam suatu bidang tidak ragu-ragu melakukan pekerjaan tersebut, seakan-akan tidak pernah dipikirkan lagi bagaimana melaksanakannya, tidak ada lagi kesulitan-kesulitan yang menghambat. Ruang lingkup kemampuan cukup luas, meliputi kegiatan berupa perbuatan, berfikir, berbicara, melihat, dan sebagainya. Akan tetapi, dalam pengertian sempit biasanya kemampuan lebih ditunjukkan kepada kegiatan yang berupa perbuatan.

Kemampuan dalam mengoperasikan komputer adalah belajar salah satu proses yang terjadi pada kehidupan manusia. Sedikit atau banyak, sengaja atau tidak disengaja, proses belajar selalu terjadi pada manusia. Manusia tidak hanya menggantungkan diri pada komponen komputer saja diri, tetapi manusia dibekali oleh kemampuan untuk mengolah sistem menjadi suatu bentuk yang bermanfaat. Hasil dari olah kemampuan ini, bisa disebut dengan belajar Pada dasarnya kegiatan belajar tidak hanya terjadi di kelas atau suatu ruang tertentu, dan melalui proses belajar mengajar seperti layaknya seorang guru dengan murid. Akan tetapi bentuk kegiatan belajar tidak mengikat, artinya dapat dilakukan dimana saja, kapan saja, dan apa saja. Dimana belajar dapat dilakukan di semua tempat, dapat dilakukan kapan pun tidak terikat waktu, jam atau hari dan aspek yang dipelajari mencakup semua aspek kehidupan, baik manusia sebagai mahkluk individual, sosial, di bidang industri, bidang klinis, bidang sosial dan lain-lain.

Belajar adalah salah satu proses yang terjadi pada kehidupan manusia. Sedikit atau banyak, sengaja atau tidak disengaja, proses belajar selalu terjadi pada

(6)

manusia. Manusia tidak hanya menggantungkan diri pada komponen komputer saja diri, tetapi manusia dibekali oleh kemampuan untuk mengolah sistem menjadi suatu bentuk yang bermanfaat. Hasil dari olah kemampuan ini, bisa disebut dengan belajar Pada dasarnya kegiatan belajar tidak hanya terjadi di kelas atau suatu ruang tertentu, dan melalui proses belajar mengajar seperti layaknya seorang guru dengan murid. Akan tetapi bentuk kegiatan belajar tidak mengikat, artinya dapat dilakukan dimana saja, kapan saja, dan apa saja. Dimana belajar dapat dilakukan di semua tempat, dapat dilakukan kapan pun tidak terikat waktu, jam atau hari dan aspek yang dipelajari mencakup semua aspek kehidupan, baik manusia sebagai mahkluk individual, sosial, di bidang industri, bidang klinis, bidang sosial dan lain-lain.

Seperti yang tercantum dalam Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Sekolah Dasar, Teknologi Informasi dan Komunikasi mempunyai pengertian dari dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi mempunyai pengertian yang luas yang meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi Komunikasi mempunyai pengertian segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Karena itu, Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas tentang segala aspek yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media menggunakan teknologi tertentu.

(7)

Menurut Hamalik (2008:162) kemampuan dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu sebagai berikut :

1) Kemampuan intrinsik adalah kemampuan yang tercakup di dalam situasi belajar dan menemui kebutuhan dan tujuan-tujuan siswa.

2) Kemampuan ekstrinsik adalah kemampuan yang hidup dalam diri siswa dan berguna dalam situasi belajar yang fungsional.

Menurut Uno (2007:23) hakikat kemampuan belajar adalah “Dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Indikator kemampuan belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil.

2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar. 3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan. 4) Adanya penghargaan dalam belajar.

5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.

6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.

Lingkungan belajar yang kondusif yaitu kondisi pembelajaran yang benar-benar sesuai dan mendukung kelancaran serta kelangsungan proses pembelajaran. Adapun fungsi dari kemampuan ini adalah sebagai berikut :

a) Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa kemampuan maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar.

(8)

b) Kemampuan berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan ke pencapaian tujuan yang diinginkan.

c) Kemampuan berfungsi sebagai penggerak. Besar kecilnya kemampuan akan menentukan cepat lambatnya pekerjaan.

d. Bentuk-Bentuk Kemampuan Mengoperasikan Komputer

Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan kemampuan baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan kemampuan, pelajar dapat mengembangkan aktivitas, pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar. Terkait dengan motif ektrinsik ini ada motif sosial, yang timbul dalam interaksi dengan lingkungan. Motif ini mendorong berbuat dalam mencapai tujuan yang digariskan dirinya maupun yang digariskan lingkungan sosial. Sardiman (2009:92-95) mengatakan, ada beberapa bentuk cara untuk menumbuhkan kemampuan dalam kegiatan belajar di sekolah, yaitu sebagai berikut :

a. Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa, yang utama justru untuk mencapai angka/nilai yang baik.

b. Hadiah

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai kemampuan, tetapi tidaklah selalu demikian, karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk sesuatu pekerjaan. c. Saingan/kompetisi

(9)

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat kemampuan untuk mendorong belajar siswa.

d. Ego-involvement

Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk kemampuan. e. Memberi ulangan

Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Oleh karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan sarana kemampuan

f. Mengetahui hasil

Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka ada kemampuan pada diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat.

g. Pujian

Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu diberiakan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan kemampuan yang baik.

h. Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat kemampuan.

(10)

Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. j. Minat

Di depan sudah diuraikan bahwa soal kemampuan sangat erat hubungannnya dengan unsur minat. Kemampuan muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat kemampuan yang pokok. k. Tujuan yang diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan merupakan alat kemampuan yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar.

e. Prinsip–Prinsip Kemampuan Mengoperasikan Komputer

Kenneth Hover (dalam Hamalik, 2008:163-166) mengemukakan prinsip- prinsip kemampuan mengoperasikan Komputer sebagi berikut: a) Pujian lebih efektif daripada hukuman. b) Semua murid mempunyai kebutuhan-kebutuhan psikologis (yang bersifat dasar) tertentu yang harus mendapatkan kepuasan. c) Kemampuan yang berasal dari dalam individu lebih efektif daripada kemampuan yang dipaksakan dari luar. d) Terhadap (jawaban) yang serasi (sesuai dengan keinginan) perlu dilakukan usaha penguatan (reinforcement). e) Kemampuan itu mudah menjalar atau tersebar terhadap orang lain. f) Pemahaman yang jelas terhadap tujuan-tujuan akan merangsang kemampuan. g) Tugas - tugas yang dibebankan oleh diri sendiri akan menimbulkan minat yang lebih besar untuk mengerjakannya daripada apabila tugas-tugas itu dipaksakan oleh guru. h) pujian-pujian yang datangnya dari luar (external reward) kadang-kadang diperlukan dan

(11)

cukup efektif untuk merangsang minat yang sebenarnya. i) Teknik dan proses mengajar yang bermacam–macam adalah efektif untuk memelihara minat murid. j) Manfaat yang telah dimiliki oleh murid adalah bersifat ekonomis. k) Kegiatan – kegiatan yang akan merangsang minat murid – murid yang kurang mungkin tidak ada artinya (kurang berharga) bagi siswa yang tergolong pandai. l) Kecemasan yang besar akan menimbulkan kesulitan belajar. m) Kecemasan dan frustasi yang lemah dapat membantu belajar dapat juga lebih baik.

2.2 Hakikat Metode Drill

Menurut Rusman (2012: 290) metode drill adalah suatu metode dalam pembelajaran dengan jalan melatih siswa terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan.

Menurut Hubbert (dalam Rusman, 2012: 292) Hakikat Metode Drill adalah Bila kita berbicara mengenai metode pembelajaran, banyak sekali metode yang tentunya telah teruji tingkat keberhasilannya dalam menghantarkan untuk tercapainya kompetensi tujuan pembelajaran. Salah satu metode yang dibicarakan disini adalah metode drill. Dalam aktivitas pembelajaran anak merupakan individu berproses mencapai keberhasilan, tahapan dalam mencapai keberhasilan tersebut dilalui dengan suatu proses panjang secara bertahap sedikit demi sedikit.

Kerumitan materi pembelajaran semakin meningkat sesuai dengan perkembangan serta kematangan usia mental anak. Dengan metode yang tepat maka metode pembelajaran akan meningkatkan keefektifan proses pembelajaran, sedemikian rupa membantu mengurangi kerumitan materi. Ketidaktepatan dalam penerapan metode secara praktis akan menghambat proses belajar mengajar yang

(12)

akan membuang waktu dan tenaga secara percuma. Karena metode merupakan salah satu syarat untuk mencapai efisiensi aktifitas pembelajaran. Metode termasuk persoalan yang esensial, karena tujuan pendidikan itu akan tercapai secara tepat guna manakala jalan yang ditempuh untuk menuju cita-cita tersebut benar-benar tepat.

Dalam kegiatan pembelajaran terdapat aktifitas dan interaksi yang bersifat mutlak yaitu adanya interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan belajar merupakan suatu sistem yang terdiri dari unsur tujuan, bahan pelajaran, strategi, alat, siswa dan guru, semua unsur atau komponen tersebut saling berkaitan, saling mempengaruhi dan semuanya berfungsi dengan berorientasi pada tujuan. Pembelajaran lebih bersifat aktif dimana semua komponen ini saling melengkapi satu sama lain serta visi yang di bawa adalah mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri.

2.2.1 Pengertian Metode Drill

Sebelum mendefinisikan tentang metode drill terlebih dahulu mengetahui tentang metode mengajar itu sendiri. Metode mengajar adalah cara guru memberikan pelajaran dan cara murid menerima pelajaran pada waktu pelajaran berlangsung, baik dalam bentuk memberitahukan atau membangkitkan. Oleh karena itu peranan metode pengajaran ialah sebagai alat untuk menciptakan proses belajar mengajar yang kondusif. Dengan metode ini diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan mengajar guru, dengan kata lain terciptalah interaksi edukatif antara guru dengan siswa. Dalam interaksi ini guru berperan sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan siswa berperan sebagai

(13)

penerima atau yang dibimbing. Proses interaksi ini akan berjalan dengan baik jika siswa lebih aktif di bandingkan dengan gurunya. Metode mengajar yang baik adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa dan sesuai dengan kondisi pembelajaran. Menurut Hardini dan Puspitasari (2012: 45) bahwa metode merupakan cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Oleh karena itu, untuk mendorong keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar, guru harus mengerti langkah-langkah dari pelaksanaan suatu metode pembelajaran.

Salah satu usaha yang tidak boleh ditinggalkan oleh guru adalah bagaimana guru memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang mempengaruhi dalam proses belajar mengajar. Kerangka berpikir yang demikian bukanlah suatu hal yang aneh tetapi nyata dan memang betul-betul dipikirkan oleh guru. Dari definisi metode mengajar, maka metode drill adalah suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari. Dalam buku Nana Sudjana (2009: 76), metode drill adalah satu kegiatan melakukan hal yang sama, berulang-ulang secara sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau menyempurnakan suatu ketrampilan agar menjadi bersifat permanen. Ciri yang khas dari metode ini adalah kegiatan berupa pengulangan yang berkali-kali dari suatu hal yang sama. Dengan demikian terbentuklah pengetahuan-siap atau ketrampilan-siap yang setiap saat siap untuk di pergunakan oleh yang bersangkutan.

(14)

Menurut Putrayasa (2009: 2) ada beberapa langkah-langkah metode driil adalah sebagai berikut:

a. Siswa harus diberi pengertian yang mendalam sebelum diadakan latihan tertentu.

b. Latihan untuk pertama kalinya hendaknya bersikap diagnostik:

a) Pada taraf permulaan jangan diharapkan reproduksi yang sempurna. b) Dalam percobaan kembali harus diteliti kesulitan yang timbul. c) Respon yang benar harus diperkuat.

d) Baru kemudian diadakan variasi, perkembangan arti dan kontrol c. Masa latihan secara relativ singkat, tetapi harus sering dilakukan. d. Pada waktu latihan harus dilakukan proses essensial.

e. Di dalam latihan yang pertama-tama adalah ketepatan, kecepatan dan pada akhirnya kedua-duanya harus dapat tercapai sebagai kesatuan.

f. Latihan harus memiliki arti dalam rangka tingkah laku yang lebih luas. a) Sebelum melaksanakan, pelajar perlu mengetahui terlebih dahulu arti

latihan itu.

b) Ia perlu menyadari bahwa latihan-latihan itu berguna untuk kehidupan selanjutnya.

c) Ia perlu mempunyai sikap bahwa latihan-latihan itu diperlukan untuk melengkapi belajar.

(15)

Menurut Putrayasa (2009: 98) ada beberapa langkah-langkah metode driil adalah sebagai berikut:

a. Kelebihan Metode Drill

Bahan pelajaran yang diberikan dalam suasana yang sungguh-sungguh akan lebih kokoh tertanam dalam daya ingatan murid, karena seluruh pikiran, perasaan, kemauan dikonsentrasikan pada pelajaran yang dilatihkan.

a) Anak didik akan dapat mempergunakan daya fikirannya dengan bertambah baik, karena dengan pengajaran yang baik maka anak didik akan menjadi lebih teratur, teliti dan mendorong daya ingatnya.

b) Adanya pengawasan, bimbingan dan koreksi yang segera serta langsung dari guru, memungkinkan murid untuk melakukan perbaikan kesalahan saat itu juga. Hal ini dapat menghemat waktu belajar disamping itu juga murid langsung mengetahui prestasinya.

b. Kekurangan Metode Drill

1. Latihan yang dilakukan di bawah pengawasan yang ketat dan suasana serius mudah sekali menimbulkan kebosanan.

2. Tekanan yang lebih berat, yang diberikan setelah murid merasa bosan atau jengkel tidak akan menambah gairah belajar dan menimbulkan keadaan psikis berupa mogok belajar/latihan.

3. Latihan yang terlampau berat dapat menimbulkan perasaan benci dalam diri murid, baik terhadap pelajaran maupun terhadap guru.

4. Latihan yang selalu diberikan di bawah bimbingan guru, perintah guru dapat melemahkan inisiatif maupun kreatifitas siswa.

(16)

5. Karena tujuan latihan adalah untuk mengkokohkan asosiasi tertentu, maka murid akan merasa asing terhadap semua struktur-struktur baru dan menimbulkan perasan tidak berdaya.

2.2.4. Penerapan Metode Drill Dalam Mengoperasikan Komputer.

Penerapan metode Drill pada materi sebelumnya, sudah mempelajari jenis-jenis komputer, macam-macam komponen komputer berupa hardware beserta cara pemasangan komponen-komponen tersebut dengan benar. Selanjutnya, Anda akan mempelajari langkah-langkah mengoperasikan komputer dengan baik dan benar agar komputer terhindar dari bahaya kerusakan. Dalam membelajarkan siswa, guru hendaknya memperhatikan jalannya pembelajaran serta faktor-faktor sebagai berikut:

a) Jelaskan terlebih dahulu tujuan atau kompetensi (misalnya sesudah pembelajaran selesai siswa akan dapat mempraktikannya dengan tepat tentang materi yang telah dilatihnya).

b) Tentukan dan jelaskan kebiasaan, ucapan, kecekatan, gerak tertentu, dan lain sebagainya yang akan dilatihan, sehingga siswa mengetahui dengan jelas apa yang harus mereka kerjakan.

c) Pusatkan perhatian siswa terhadap bahan yang akan atau sedang dilatihkan itu, misalnya dengan menggunakan animasi yang menarik dalam tampilan komputer.

d) Gunakan selingan latihan, supaya tidak membosankan dan melelahkan.

e) Guru hendaknya memerhatikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa, serta mendiagnosis kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa. Kesalahan

(17)

dibetulkan secara klasikal, sedangkan kesalahan perorangan dibenarkan secara perorangan.

f) Latihan tidak boleh terlalu lama atau terlalu cepat. Lamanya latihan dan banyak bahan yang dilatihkan harus disesuaikan dengan keadaan, kemampuan, serta kesanggupan para siswa.

Model drill dalam Pembelajaran Berbasis Komputer pada dasarnya merupakan salah satu model pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang konkret melalui penciptaan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana yang sebenarnya. Hal ini sesuai dengan karakteristik pada drill dalam pembelajaran berbasis komputer yang dasarnya merupakan salah satu model pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret melalui penyediaan latihan-latihan soal yang bertujuan untuk menguji performance dan kemampuan siswa melalui kecepatan penyelesaian soal-soal latihan yang diberikan, Nurhayati, (2011: 1).

Langkah-langkah mengoperasikan komputer dengan baik dan benar. Berikut ini disajikan panduan dalam menyalakan dan mematikan komputer sesuai dengan prosedur. Pelajari dengan baik materi panduan pengoperasian komputer di bawah ini.

1. Menyalakan Komputer

Saat memulai pekerjaan dengan komputer, pertama kali Anda harus memperhatikan hubungan kabel ke PLN. Pastikan semua kabel terhubung dengan konektornya. Rapikanlah jaringan kabel dengan menata sedemikian rupa. Keluarkan disk drive, kemudian sistem komputer biasanya di-mulai dengan

(18)

menyalakan catu daya (power supply) atau menekan tombol ON. Tunggu hingga proses booting selesai, sampai muncul tampilan desktop. Tampilan ini menunjukkan bahwa komputer telah siap dioperasikan, Anda tinggal menekan tombol Start dan memilih program. Booting merupakan suatu program yang berisi perintah siap pakai yang digunakan dan difungsikan untuk memulai, memeriksa, dan mengomunikasikan dengan diskdrive, keyboard, dan monitor. Sejumlah perintah ini disebut BIOS (Basic Input Output System). Jika Anda menyalakan komputer, tunggulah beberapa saat karena BIOS akan memeriksa semua hardware (keyboard, hardisk, floopydisk, CDR/W atau DVD R/W dan lain-lain) dan memori. BIOS akan menampilkan pesan kesalahan jika menemukan masalah. BIOS kemudian me-load sistem operasi yang Anda miliki, misalnya Windows ke memori. Meskipun sistem operasi sudah aktif, BIOS tetap menangani banyak pekerjaan penting yaitu menampilkan karakter di monitor, menerima karakter dari keyboard, serta membaca dan menulis sector ke hardisk atau disket. Perlu Anda pahami bahwa menyalakan komputer/booting bukanlah hal yang sulit, namun perlu juga dipahami demi keselamatan peralatan komputer Anda. Booting dibedakan menjadi dua, yaitu cold booting dan warm booting.

a. Cold Booting

Cold booting disebut juga booting dingin merupakan cara untuk menyalakan komputer dari proses awal, yaitu komputer masih dalam keadaan dingin atau masih dalam posisi OFF. Adapun caranya tekan tombol CPU pada posisi ON.

(19)

Warm booting disebut juga booting panas, yaitu proses menjalankan komputer dari komputer yang sudah dalam keadaan ON biasanya warm booting dilakukan apabila cold booting mengalami kegagalan, sehingga cara ini dikenal sebagai cara me-reset. Cara menjalankan warm booting adalah dengan menekan secara bersama tombol-tombol Ctrl + Alt + Del. Setelah proses booting selesai selanjutnya pada layar komputer akan muncul tampilan desktop, tampilan ini menunjukkan bahwa komputer telah siap dioperasikan, Anda tinggal menekan tombol start dan memilih program.

2. Mematikan Komputer

Setelah selesai bekerja menggunakan komputer, sebaiknya komputer dimatikan. Namun, dalam mematikan haruslah mengikuti prosedur yang benar agar terhindar dari kerusakan pada sistem operasinya, maupun kerusakan pada hardware yaitu hilangnya file-file sistem Himem.sys. Langkah-langkah mematikan komputer dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pada komputer yang sudah ada sistem operasinya dan komputer yang belum ada sistem operasinya.

2.3 Kajian Penelitian Yang Relevan

Budiyanto S, 2005. Meningkatkan kemampuan mengoperasikan komputer melalui metode drill pada pelajaran TIK di SDN 1 Moluo Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam mengoperasikan komputer melalui metode drill dapat dilakukan dengan hasil pembelajaran menunjukkan adanya peningkatan yaitu pada siklus I memperoleh nilai rata-rata keterampilan siswa mencapai 62 % dengan kategori cukup, sedangkan pada siklus II, memperoleh nilai rata-rata keterampilan siswa

(20)

mencapai 84 % dengan kategori baik. Artinya bahwa pembelajaran TIK melalui metode drill ini mampu memperbaiki dan mengoptimalkan kualitas pembelajaran yang dilakukan melalui tindakan kelas.

Perbedaan dengan penelitian ini adalah terletak pada lokasi penelitian. sedangkan persamaan penelitian ini adalah sama membahas tentang materi kemampuan mengoperasikan komputer melalui metode drill.

Adapun judul yang diambil oleh peneliti adalah Meningkatkan kemampuan mengoperasikan komputer melalui metode drill pada siswa kelas V di SD Negeri 1 Moluo Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara.

2.4 Hipotesis Tindakan

Yang menjadi hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah jika melalui metode drill maka kemampuan megoperasikan komputer pada siswa kelas V SD Negeri 1 Moluo akan meningkat.

2.5 Indikator Kinerja

Indikator keberhasilan penelitian ini tentang peningkatan kemampuan mengoperasikan komputer melalui metode drill di kelas V SD Negeri 1 Moluo Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara, minimal mencapai 75 % dari jumlah siswa yang di kenai tindakan memperoleh nilai KKM 70.

Referensi

Dokumen terkait

Di sisi lain, modul evaluasi pada sistem pembelajaran cerdas dengan domain materi pembelajaran bahasa pemrograman, harus mampu mengevaluasi jawaban siswa atas pertanyaan

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh konsentrasi KOH dan waktu reaksi terhadap karakteristik (densitas dan viskositas) biodiesel pada

Untuk produk ini, penilaian keselamatan kimia sesuai dengan peraturan EU REACH No 1907/2006 tidak dilakukan. Informasi lain

: Bahwa untuk melaksanakan Peraturan Gubernur Banten Nomor 17 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Sekolah Menengah Atas Negeri, Sekolah Menengah

Untuk membangun kemandirian dan peningkatan pendapatan peternak rakyat pola kemitraan pada budidaya tidak dapat diandalkan, Sebabnya adalah karena dengan karakteristik

Penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH KEBIJAKAN STRUKTUR MODAL, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN SIZE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN” (Studi Pada Perusahaan

1) Tahapan-tahapan dari pelaksanaan layanan konseling individu untuk meningkatkan kemampuan interaksi sosial penyandang tunanentra di masyarakat. 2) Teknik-teknik yang