• Tidak ada hasil yang ditemukan

By : Mega Permata Sari*, Yeni Erita, M.Pd** dan Azhari Syarief, M.Si**

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "By : Mega Permata Sari*, Yeni Erita, M.Pd** dan Azhari Syarief, M.Si**"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Peoples behavior in Maintaining Environmental Cleanliness Attractions Root Bridge in South Coastal District of Bayang

By :

Mega Permata Sari*, Yeni Erita, M.Pd** dan Azhari Syarief, M.Si** * Mahasiswa Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera barat

**Dosen Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

This study aims to determine the behavior of the community in keeping the environment clean attraction root bridge . The problem in this study are : 1 ) Community Behavior in the Environment Keeping Attractions dikecamatan Shaded Bridge Aka the South Coast .

2 ) Management of Environmental hygiene Attractions Root Bridge in the district of South Coastal shadow .

This type of research is qualitative research . Determination of informants obtained by purposive sampling technique . The research location is in kenagaraian Puluik - Puluik subdistrict of North Bayang . Informants in this study is the head of the Department of Tourism and Culture , Head , manager of Community Leaders and Visitor Attractions . Data collection techniques used were observation, interviews , and written documentation .

Based on the results of field research shows that environmental hygiene Attractions Root Bridge Kebersihanya not awake much garbage strewn on the location , attractions Root Bridge has the attraction that the bridge is made from the roots of the banyan are formed by the local society . Governments have to enter into the profile Attractions Attractions region , and the government has also been promoting the attractions through the mass media . People are also often hold mutual help to clean the environment Attractions Root Bridge .

(3)

Perilaku Masyrakat dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan Objek Wisata Jembatan Akar di Kecamatan Bayang Pesisir Selatan

Oleh :

Mega Permata Sari*, Yeni Erita, M.Pd** dan Azhari Syarief, M.Si** * Mahasiswa Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera barat

**Dosen Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan objek wisata jembatan akar. Permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1) Perilaku Masyarakat dalam Menjaga kebersihan Lingkungan Objek Wisata Jembatan Aka dikecamatan Bayang Pesisir Selatan. 2) Pengelolaan kebersihan Lingkungan Objek Wisata Jembatan Akar dikecamatan Bayang Pesisir Selatan.

Jenis penelitian ini penelitian kualitatif. Penentuan informan diperoleh dengan teknik purposive sampling. Lokasi penelitian adalah di kenagaraian Puluik-Puluik kecamatan Bayang Utara. Informan dalam penelitian ini adalah kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Camat, pengelola Tokoh Masyarakat dan Pengunjung Objek Wisata. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi dan tulisan.

Berdasarkan hasil penelitian dilapangan menunjukan bahwa kebersihan lingkungan Objek Wisata Jembatan Akar Kebersihanya belum terjaga banyak sampah-sampah berserakan di lokasi, Objek Wisata Jembatan Akar mempunyai daya tarik yaitu jembatannya terbuat dari akar-akar beringin yang dibentuk oleh masyrakat setempat. Pemerintah sudah memasukan Objek Wisata kedalam profil kawasan Objek Wisata, dan Pemerintah juga sudah mempromosikan Objek Wisata tersebut melalui media masa. Masyarakat juga sering mengadakan gotong-royong untuk membersihkan lingkungan Objek Wisata Jembatan Akar.

(4)

PENDAHULUAN

Negara yang sedang berkembang seperti di Indonesia, pembangunan nasional harus dilaksanakan dalam usaha untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat serta lebih rinci lagi kedalam tujuan pembagunan nasional yaitu mewujudkan masyarakat adil, makmur yang merata dan spritual yang berdasarkan pancasila. Dalam kaitannya dengan pengembangan pariwisata, maka masalah kebersihan harus diperhatikan oleh suatu daerah. Suatu daerah tidak mungkin bisa bertahan sebagai daerah tujuan wisata apabila tingkat kebersihannya rendah. Antisipasi terhadap tingkat kebersihan ini terlihat dari dilaksanakannya program sapta pesona pariwisata oleh pemerintah.Gamal Suwantoro (1997 dalam levi lora 2012)

Perilaku adalah cara bertindak menunjukkan tingkah laku seseorang, selanjutnya pola tingkah laku merupakan mode tingkah laku yang dipakai seseorang dalam melaksanakan kegiatan. Prilaku atau tingkah laku merupakan perbuatan perbuatan manusia baik terbuka maupun tidak terbuka, perilaku atau tingkah laku merupakan tingkah laku yang dapat dianggap secara langsung melalui panca indra.

Lingkungan hidup adalah sistim kehidupan dimana terdapat campur tangan manusia terhadap ekosistemnya, kebersihan lingkungan merupakan faktor utama dalam kehidupan semua lapisan masyarakat khususnya keluarga berkewajiban untuk menjaga kebersihan lingkungan sadar akan lingkungan yang bersih diharapkan dapat menciptakan kondisi lingkungan yang optimal baik bagi kesehatan maupun kehidupan yang sehat bagi masyarakat secara menyeluruh (Ryadi 1986:6).

Lingkungan objek wisata pada saat ini banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk daerah hiburan. Bila dilihat dari kenyataan sekarang daerah objek wisata sering dijadikan tempat pembuangan sampah bangkai binatang, limbah rumah tangga sehingga di daerah objek wisata tidak lagi terjaga kebersihanya, malahan menjadi rusak oleh prilaku masyarakat yang bermukim di sekitar lingkungan objek wisata tersebut. apabila objek wisata tersebut terjaga kebersihanya maka objek wisata tersebut, akan dapat dijadikan sebagai tempat objek wisata bagi wisatawan yang akan menguntungkan bagi pemerintah dan juga masyarakat sekitarnya. (Bakarruddin: 2009)

Pemanfaatan daerah objek wisata sangat mempengaruhi kebersihanya melihat perkembangan pemukiman dewasa ini maka objek wisata menjadi salah satu tujuan untuk hiburan. Karena objek wisata menyediakan kemudahan bagi kehidupan sehari-hari. Kemudahan yang dimaksud adalah dalam hal menyediakan air, tanah yang mudah di gali untuk penimbunan sampah, pembuangan kotoran manusia (hajat manusia). tidak perlu lagi biaya dalam membuat wc (Kordinal 1993:3) dilihat dari potensi tempat yang dimiliki oleh daerah objek wisata, cukup menarik manusia untuk daerah objek wisata sebagai salah satu tempat hiburan.

Salah satu objek wiata yang berkembang saat ini adalah jembatan akar. Jembatan akar (minang: jembatan aka)dua kata benda yang mempunyai perbedaan makna, namun dalam pengabunganya kata-katanya merupakan salah satu objek wisata yang unik jembatan nya terbuat dari akar-akar kayu serta banyak kunjungi oleh masyarakat .

Keunikan jembatan akar terlihat dari kontruksinya yang berbeda dengan

(5)

jembatan-jenbatan lain. Jembatan biasanya terbuat dari kayu atau besi. jembatan berfungsi untuk menghungkan dua bagian jalan yang terputus adanya rintangan-rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai,

Objek Wisata Jembatan Akar terletak di kenagarian Puluik-puluik Kecamatan Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan, kehadiran jembatan Akar di Kecamatan Puluik-Puluik mampu merubah daerah tersebut menjadi salah satu Daerah Tujuan Wisata di Kabupaten Pesisir Selatan. Berdasarkan wawancara penulis dengan tokoh masyarakat Kampuang Puluik-Puluik bahwa Jembatan Akar di buat oleh seorang tokoh masyrakat yang bernama Pakiah sokan pada tahun 1916 dengan tujuan untuk menghungi dua desa yang terpisah oleh sungai yaitu desa Puluik-Puluik dan desa Lubuak silau. Dimasa hidup nya pakiah sokan adalah seorang ulama yang mengembangkan ajaran islam di bayang dengan mengajarkan sariah kepada penduduk sekitar. (Zulkarnain, harun. 2002.)

Jembatan yang dibuat oleh pakih sokan adalah jembatan yang terbuat dari akar pohon beringin. Akar tersebur dililikan ke bambu, lama lama kelamaan akar tersebut membentuk seperti jembatan. Dengan alasan tersebut jembatan itu disebut dengan jembatan akar.

kondisi lingkungan objek wisata di kecamatan Bayang masih jauh harapan, dimana sepanjang objek wisata tersebut sering ditemukan sampah berserakan, kotoran manusia, bangkai binatang, dan limbah rumah tangga, sehinga menimbulkan polusi udara dan berbagai penyakit akibat lingkungan tidak bersih, melihat adanya kenyataan tersebut keadaan ini mungkin disebabkan kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat yang berada disekitar objek wisata tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

METODOLOGI PENELITAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan data secara alamiah yaitu untuk menjawab masalah yang telah di rumuskan. Penelitian ini menjalani langkah-langkah serta proses untuk sampai pada suatu kesimpulan ,artinya mencari informasi sebanyak mungkin melalaui informasi dan pengamatan di lapangan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil temuan di lapangan dan sesuai dengan tujuan penelitian maka disimpulkan hasil dari wawancara dengan beberapa informasi dapat di ambil kesimpulan bahwa prilaku masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan objek wisata jembatan akar di kecamatan bayang pesisir selatan.

Pertama, Mengenai perilaku masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan objek wisata jembatan akar kecamatan bayang utara kabupaten pesisir selatan. Dari hasil wawancara di lapangan perilaku masyarakat terhadap menjaga kebersihan lingkungan jembatan dilihat dari kebersihannya belum terjaga karna banyak sampah-sampah yang berserakan di sekitar lokasi objek wisata tersebut.

Objek wisata jembatan akar merupakan salah satu objek wisata unik yang mempunyai jembatan yang terbuat dari akar-akar pohon beringin yang berada di kenagarian Bayang Utara Pesisir Selatan. Dalam upaya pengembanganya banyak mengalami berbagai hambatan. Setelah penulis melakukan penelitian kelapangan dan beberapa informasi yang penulis dapatkan, hambatan-hambatan yang ditemui dalam pengembangan objek wisata jembatan akar antara lain.

a) Warung atau kedai

Objek wisata jembatan akar di kecamatan Bayang Utara kalau hari biasa Cuma ada beberapa kedai sekitar 3 atau 4, tapi kalau hari libur atau

(6)

memasuki bulan ramadhan (limau-limau) munkin lebih dari 5 kedai. b) Mushala atau mesjid

Objek wisata jembatan akar di kenagarian Puluik-Puluik cuma ada 1 mushala dan pengunjung yang datang bisa shalat di mushala tersebut.

Kedua, Pengelolaan kebersihan lingkungan objek wisata jembatan akar belum terjaga dengan baik karena masih banyak sampah-sampai yang berserakan d lokasi objek wisata tersebut, sehingga sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu kunci yang menentukan laju perkembangan pembangunan di suatu kawasan atau daerah. Oleh karena itu SDM yang dimiliki oleh kenagarian Puluik-Puluik perlu dikelola secara tepat sesuai dengan karakteristiknya. Agar objek wisata jembatan akar bisa terkelola dengan baik oleh masyarakat setempat.

Berdasarkan wawancara penulis dengan bapak dinas pariwisata, bapak Wali Kampuang, bahwasanya objek wisata jembatan akar ini sudah dipromosikan melalui media masa.

Upaya pengembangan objek wisata sangat ditentukan sekali oleh kemampuan dari pihak-pihak pengelola wisata daerah yang bersangkutan, dengan kata lain berhasil atau tidaknya suatu daerah dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata di tentukan oleh pihak pengelola dan sikap masyarakat (Yoeti: 1996)

Peningkatan hasil produk wisata yang baik di tuntut adanya pengelolaan dan pelaksanaan dalam mengembangkan pariwisata, dengan kata lain tidak terlepas dari kerja sama yang baik dari semua pihak yang terbaik. Untuk itu dalam pengembangan objek wisata jembatan akar ini perlu adanya kerja sama semua pihak yang ada.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kebersihan lingkungan objek wisata Jembatan Akar belum terjaga dengan baik karna disekitar objek wisata

jembatan akar masih banyak sampah-sampah yang berserakan karna kurangnya kesadaran dari masyarakat atau pengunjung yang datang ke objek wisata tersebut.

2. Upaya yang telah dilakukan oleh pengelola kebersihan dan masyarakat dalam membersihkan lingkungan objek wisata jembatan akar belum terjaga dengan baik karna masih bnyak sampah yang berserakan dan cara pengelolaan nya juga belum terlaksana, dan pemerintah sudah turun tangan dalam upaya membersihkan lingkungan di sekitar lokasi objek wisata jembatan akar tapi kebersihanya tidak berlangsung lama dan pemerintah juga sudah mempromosikan objek wisata tersebut melalui media masa. Masyarakat sering juga mengadakan gotong- royong untuk membersihkan

lokasi disekitar objek wisata.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penulis menyarankan beberapa hal-hal yaitu; kepada masyarakat kenegarian puluik-puluik kecamatan bayamg utara agar meningkatkan kebersihan lingkungan objek wisata jembatan akar karna masih banyak sampah-sampah yang berserakan di sekeliling lokasi objek wisata tersebut dan kepada pengelola jembatan akar agar lebih memperhatikan lagi tentang kebersihan lingkungan supaya lingkungan kelihatan bersih. Dilokasi jembatan akar dapat melayani para pengunjung dalam berbelanja dengan baik, karna hal tersebut akan mendatangkan kenyamanan bagi para pengunjung

DAFTAR PUSTAKA

Afrizal. 2008. Pengantar Metode Penelitian Kualitatif: Laboratorium Sosiologi FISIP Unand.

(7)

Bakaruddin. Perkembangan Permasalahan Kepariwisataan. Padang: UNP Press.

Cahyono, 2010: 10” pengeloaan kebersihan lingkungan UNP pres Dirjen wisata, 1987, pengantar kebersihan

lingkungan : jakarta

Efrida, Ade. 2012 “Pengelolaan Kebersihan Lingkungan Objek Wisata Dikenagariaan Au Kuniang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat” Skripsi.

Efrida ade soerworto, 2012:12 tentang upaya masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Fitri dkk., (2013), menentukan kelas umur simpai dapat dilakukan dengan mengetahui ukuran tubuh dan warna rambut simpai yaitu pada individu dewasa

Inkubasi tabung mikrosentrifus kedua selama 10 menit pada temperatur ruang (bolak-balikkan tabung 2-3 kali selama masa inkubasi) untuk melisis sel-sel darah

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah memberikan pengertian mengenai pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah yaitu penyediaan dana atau tagihan yang

Ditambahkan juga minimal dua buah kotak centang untuk memilih penerima (siapa yang harus dihubungi). Nilai action dari form adalah URL dari halaman kontak. Data form

Itulah sebabnya banyak persoalan, keributan, atau konflik dalam gereja, karena ada pemimpinnya yang melayani menurut pola “apa yang dipikirkan manusia.” Maka

Dari hasil proses running menunjukkan bahwa kecepatan angin di daerah Amamapare Timika-Papua mempunyai potensi untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi angin, karena

Buton Utara surat izin belajar/pernyataan mengikuti studi lanjut 365 15201002710242 DARWIS SDN 5 Wakorumba Utara Kab... Peserta Nama Peserta

Adapun beberapa hal pada rancangan yang perlu untuk diperbaiki dan menjadi masukkan untuk perancangan Perancangan Kampung Kebun Bersusun di Jogoyudan, dengan Pendekatan Open