• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH RENDAM AIR GARAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT NYERI PADA PENDERITA GOUT DI DESA KAUMAN KECAMATAN WLINGI KABUPATEN BLITAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH RENDAM AIR GARAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT NYERI PADA PENDERITA GOUT DI DESA KAUMAN KECAMATAN WLINGI KABUPATEN BLITAR"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH RENDAM AIR GARAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT NYERI PADA PENDERITA GOUT DI DESA KAUMAN KECAMATAN WLINGI KABUPATEN BLITAR

(The Influence Of Salt Water Soak To Decrease Pain Level On Uric Acid Sufferers In Kauman Village Wlingi Subdistrict Blitar District)

ANIK NURIDAYANTI

STIKES Ganesha Husada Kediri

ABSTRAK

Asam urat adalah suatu sindrom klinis yang mempunyai gambaran khusus yang sering dijumpai di masyarakat, penyakit ini disebabkan oleh tingginya kadar asam urat di dalam darah. Serangan asam urat biasanya disertai dengan tanda-tanda radang seperti nyeri, bengkak, panas, sakit bila digerakkan, dan kulit diatas sendi yang terkena tampak kemerahan. Dengan adanya masalah tersebut bisa dilakukan rendam air garam untuk menurunkan tingkat nyeri pada asam urat. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh rendam air garam terhadap penurunan tingkat nyeri pada asam urat di desa kauman kecamatan wlingi kabupaten blitar.

Desain penelitian menggunakan Desain Pra Eksperiment dengan One Group pre test post test Desain, populasinya seluruh penderita asam urat yang ada di Desa Kauman Kecamatan wlingi Kabupaten Blitar, sampel sebanyak 20 responden, diambil dengan teknik total sampling. Variabel bebas adalah rendam air garam pada penderita asam urat. Data dikumpulkan dengan observasi. Data dianalisis dengan uji Willcoxon dengan kemaknaan p < 0,05.

Hasil penelitian didapatkan 13 responden (65,0 %) mengalami penurunan tingkat nyeri dan terdapat pengaruh rendam air garam terhadap penurunan tingkat nyeri pada penderita asam urat (Willcoxon, p value 0,000 < 0,05, maka Ho di tolak). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada pengaruh rendam air garam terhadap penurunan tingkat nyeri sebelum dan sesudah dilakukan rendam air garam.

Disarankan untuk penderita asam urat untuk menerapkan rendam air garam ini sebagai salah satu jalan alternatif dalam upaya menurunkan tingkat nyeri.

Kata Kunci : Tingkat nyeri, Asam urat, Rendam air Garam

ABTRACT

Uric acid is a clinical syndrome which has a specific overview which often found in the community, this disease is caused by high level of uric acid in the blood. Uric acid attacks are usually followed with inflamation such as pain, swelling, heat, pain when moved,and reddish skin. Therefore, do salt water soak can decrease pain level. The purpose of this researchis to know the influence of salt water soak to decrease pain level on uric acid sufferers in Kauman Village, Wlingi sub-district, Blitar District.

The research design nusing Pra-experimental Design with one group pretest posttest design, the population is all uric acid sufferers in Kauman Village, Wlingi Sub-district, Blitar district. The samples are 20 respondents, taken with total sampling technique. The free variable is salt water soak in uric acid sufferers. Data were collected by observation. Data were analyzed by Willcoxon test with significance p<0,05.

The result of there search shows that there were respondents (65,0%) experienced a decreaseof pain level and there was effect of salt water soak to decrease pain level on uric acid sufferers (Willcoxon, p value 0,000 < 0,05, hence H0

(2)

was rejected). The conclusion of this research that there is influence of salt water soak to decrease pain level before and after treatment.

I suggest to uric acid sufferers to do salt water soak as alternative to reduce pain level.

Keywords: Pain Level, Uric Acid, Salt Water Soak

Correspondence: Anik Nuridayanti, e-mail: anik.nuridayanti@gmail.com

STIKes Ganesha Husada Kediri, Jl. Soekarno Hatta Gg. Budaya Cipta II No. 2 Tepus Kediri

PENDAHULUAN

Asam urat dikenal luas sebuah penyakit yang bernama gout yang sering dinamakan sebagai “penyakit para raja dan raja dari penyakit” karena sering muncul pada kelompok masyarakat dengan kemampuan sosial ekonomi tinggi. Sebagaimana diketahui, kelompok masyarakat sosial ekonomi tinggi sering mengkonsumsi daging (yaitu keluarga kerajaan pada zaman dahulu), akibatnya menimbulkan rasa sakit yang teramat sangat. Kepercayaan kuno menyatakan bahwa penyakit ini disebabkan oleh luka yang jatuh tetes demi tetes kedalam sendi (Damayanti, 2012). Pada umumnya yang terserang asam urat adalah pria yang telah lanjut usia, sedangkan pada perempuan didapati hingga memasuki menopause. Perjalanan penyakit biasanya mulai dengan suatu serangan atau seseorang memiliki riwayat pernah memeriksakan kadar asam uratnya yang nilai kadar asam urat darahnya lebih dari 7 mg/dl, dan semakin lama semakin tinggi (Tamher at.all., 2009).Asam urat merupakan salah satu jenis reumatik yang sering dijumpai di masyarakat, penyakit ini disebabkan oleh tingginya kadar asam urat di dalam darah. Serangan asam urat biasanya disertai dengan tanda-tanda radang seperti nyeri, bengkak, panas, sakit bila digerakkan, dan kulit diatas sendi yang terkena tampak kemerahan (Dalimartha Setiawan, 2008).

Prevalensi asam urat di Amerika berlipat ganda dalam populasi usia 40-75 tahun. Dalam kajian kedua prevalensi asam urat pada populasi dewasa di Inggris di perkirakan sebesar 1,4%. Dengan puncaknya lebih dari 7% pada pria usia 40-75 tahun (beyond, 2013). WHO (2011). Dalam pembahasan asam urat mendata penderita gangguan-gangguan sendi di Indonesia mencapai 81% dari populasi,

hanya 24% yang pergi ke dokter. Sedangkan 71% cenderung langsung mengkonsumsi obat-obatan pereda nyeri yang dijual bebas. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai negara yang paling tinggi menderita gangguan sendi jika dibandingkan dengan negara di Asia lainnya seperti, Hongkong, Malaysia, Singapore, dan Taiwan (Adi, 2010). Di Indonesia prevalensi penyakit asam urat pada usia 55-64 tahun 45%, usia 65-74 tahun 51,9%, usia ≥75 tahun 54,8% (riskesdas, 2013). Prevalensi penyakit asam urat berdasarkan diagnosa tenaga kesehatan di Indonesia 11,9% dan berdasarkan diagnosis atau gejala 24,7%. Angka ini menunjukkan bahwa nyeri akibat asam urat sudah sangat mengganggu aktivitas masyarakat Indonesia (Riskesdas, 2013). Sedangkan prevalensi di Jawa timur pada tahun 2007 sebanyak 28% dari 4.209.817 lansia menderita penyakit asam urat (Depkes RI, 2008). Di Desa Kauman Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar terdapat 20 orang yang menderita penyakit asam urat. Setelah dilakukan studi pendahuluan pada tanggal 1 November 2017 di Desa Kauman Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar dengan jumlah 20 responden, hasil dari observasi dengan 10 responden terdiri dari 6 laki-laki, dan 4 perempuan, mereka mengeluh nyeri karena asam urat. Hal ini merupakan pengaruh dari pola hidup yang buruk atau kurang sehat, yang nantinya berdampak pada produktivitas kerja. Kondisi ini dapat menurunkan kualitas hidup dari masing-masing penderita.

Tingginya kadar asam urat dalam darah juga dapat menyebabkan gout atritis. Kondisi ini dipicu oleh meningkatnya asupan makanan yang banyak mengandung purin, dan kurangnya mengkonsumsi air putih,

(3)

sehingga proses pembuangannya melalui ginjal menurun (Krisnatuti, 2006). Jika asupan dan pola makan tidak diubah maka kadar asam urat dalam darah yang berlebihan akan menimbulkan penumpukan kristal asam urat yang menyebabkan penyakit asam urat (gout) (Misnadiarly, 2007). Asam urat banyak dialami oleh golongan usia produktif (Krisnatuti, 2006). Faktor-faktor yang mempengaruhi penyakit asam urat adalah umur, jenis, kelamin , genetik , obesitas, cedera sendi, pekerjaan, dan olah raga (Rabes, 2009).Asam urat dapat mengganggu kenyamanan dalam beraktivitas akibat nyeri sendi, selain itu juga dapat menyebabkan resiko komplikasi yang tinggi seperti nefropati asam urat akut, dan hipertensi. Berdasarkan berbagai dampak yang ditimbulkan, penyakit asam urat memerlukan penanganan yang tepat dan aman, penyakit asam urat dapat dilakukan secara farmakologis dan non farmakologis.

Terapi farmakologi harus diminimalkan penggunaannya, karena obat-obatan tersebut dapat menyebabkan ketergantungan dan juga memiliki kontraindikasi, oleh sebab itu terapi secara non farmakologis dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu, relaksasi, meningkatkan intake cairan (air putih), kompres hangat, diet rendah purin dengan cara mengatur pola hidup dan asupan makanan dengan mengurangi makanan yang mengandung tinggi purin seperti, kacang-kacangan dan jeroan, makanan bersantan, gorengan, emping mlinjo, menjaga ideal tubuh dan berolah raga (Krisnatuti, 2006). Melakukan rendam larutan air garam hangat dapat mengurangi tingkat nyeri pada bagian yang terkena asam urat. Dengan merendam bagian yang terkena asam urat, darah akan mengalir lebih lancar dan penggumpalan asam urat pada persendian juga akan berkurang. Garam mengandung beberapa zat kimia seperti unsur sodium dan natrium. Unsur sodium penting untuk mengatur keseimbangan cairan didalam tubuh, selain itu bertugas dalam transmisi saraf dan kerja otot.

METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini adalah kuantitatif, dengan menggunakan desain

Pra Eksperiment dengan One Group Pretest Postest Design, yaitu sutu teknik penelitian untuk mengetahui hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan satu kelompok subyek, artinya, subyek penelitian diobservasi kembali setelah diberi perlakuan (Nursalam, 2013).

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 7 Juni sampai 14 Juni 2017. Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu di Desa Kauman Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar. Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita asam urat di Desa Kauman Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar dengan jumlah 20 orang yang menderita asam urat. Sampel dalam penelitian ini adalah semua orang yang mengalami nyeri asam urat di Desa Kauman Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar sebanyak 20 orang. Sebagian pederita yang mempunyai riwayat mengkonsumsi obat allopurinol dan hasil laboratorium yang menunjukkan kadar asam urat tinggi. Normal kadar asam urat laki-laki 2 - 7 mg/dl, perempuan 2 - 6 mg/dl.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan lembar observasi dengan skala VAS (Visual Analog Scale) yaitu untuk menilai skala nyeri pada asam urat dengan cara memberikan lembar observasi kepada responden dan menjelaskan tentang skala nyeri 0-10.

Proses pengumpulan data setelah peneliti mendapat persetujuan dari pembimbing penelitian dan telah memperoleh surat pengantar atau ijin melaksanakan penelitian dari Ketua STIKes Ganesha Husada Kediri, surat pengantar selanjutnya diserahkan ke Kelurahan Desa Kauman Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar. Setelah dari Kelurahan Desa Kauman mendapat surat balasan bahwa peneliti mendapat izin untuk melakukan penelitian. Selanjutnya untuk pengambilan data awal sebelumnya peneliti mendengar cerita dari seorang bidan kalau seseorang itu sering datang dengan keluhan nyeri pada persendian, dan sebagian dari keluhan beberapa warga sendiri kalau sering mengalami nyeri pada persendian dan mengkonsumsi obat allopurinol dan menunjukkan hasil test laboratorium. Lalu penderita mengisi informed consent jika setuju menjadi responden kemudian penderita diberi lembar observasi. Kemudian

(4)

peneliti mengukur tingkat nyeri sebelum dilakukan rendam air garam, dilakukan rendam air garam, setelah itu dilakukan pengukuran tingkat nyeri kembali.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Penurunan Skala Nyeri Sebelum Dilakukan Rendam Air Garam di Desa Kauman Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar Tahun 2017.

Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa sebagian besar responden mengalami nyeri sedang 16 responden (80%) dari total 20 responden.

Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Penurunan Skala Nyeri Sesudah Dilakukan Rendam Air Garam di Desa Kauman Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar Tahun 2017.

Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa sebagian besar responden mengalami nyeri ringan 15 responden (75%) dari total 20 responden (100%).

Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 1 diketahui bahwa sebagian besar responden mengalami nyeri

sedang 16 responden (80%) dari total 20 responden.

Sebelum dilakukan rendam air garam sebagian responden mengalami nyeri sedang dan nyeri ringan.Nyeri yang dialami penderita di Desa Kauman Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar tersebut di sebabkan karena kadar asam urat dalam darah tinggi, sehingga penderita tersebut mudah merasakan nyeri. Selain itu juga ada beberapa faktor yang mempengaruhi nyeri seperti usia, jenis kelamin, budaya, dan sebagainya.

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.6 diketahui bahwa sebagian besar responden mengalami nyeri ringan 15 responden (75%) dari total 20 responden (100%).

Setelah dilakukan rendam air garam untuk menurunkan tingkat nyeri pada penderita asam urat sangat efektif. Karena setelah dilakukan rendam air garam tingkat nyeri pada asam urat menurun dibandingkan sebelum dilakukan rendam air garam yaitu sebagian besar responden mengalami nyeri ringan dan nyeri sedang. Setelah nyeri hilang penderita tersebut bisa melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik.

Dari hasil penelitian diketahui adanya pengaruh rendam air garam terhadap penurunan tingkat nyeri pada penderita asam urat. Hasil tersebut seperti yang tercantum pada tabel 2 diketahui jika tingkat nyeri pada asam urat sesudah diberikan rendam air garam mengalami penurunan. Signifikan pengaruh rendam air garam ditunjukkan oleh nilai Asym. Sig. (2Tailed) (p value 0,000<α 0,05), maka H0 ditolak yang berarti ada Pengaruh Rendam Air Garam terhadap Penurunan Tingkat Nyeri pada Penderita Asam Urat di Desa Kauman Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh rendam air garam terhadap penurunan tingkat nyeri pada penderita asam urat. Karena semakin sering diberikan rendam air garam akan semakin tinggi penurunan tingkat nyeri pada penderita. Rendam air garam mampu melancarkan sirkulasi darah, membersihkan tubuh dari racun-racun, menumbuhkan rasa rileks, menurunkan stress.

(5)

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Tingkat nyeri sebelum dilakukan rendam air garam sebagian besar mengalami nyeri sedang yaitu sebanyak 16 responden (80%), dan yang mengalami nyeri ringan 4 responden (20%).

Tingkat nyeri setelah dilakukan rendam air garam sebagian besar mengalami nyeri ringan yaitu sebanyak 15 responden (75%), yang nyeri sedang yaitu sebanyak 2 responden (10%), dan yang tidak nyeri yaitu sebanyak 3 responden (15%).

Ada pengaruh rendam air garam terhadap penurunan tingkat nyeri pada penderita asam urat di Desa Kauman Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar.

Saran

Bagi Responden: Disarankan bagi pasien untuk sesering mungkin melakukan olahraga, pola hidup sehat, dan dapat menambah wawasan yang berguna bagi keluarga mengetahui manfaat dan mampu memberikan rendam air garam untuk menurunkan tingkat nyeri pada asam urat.

Bagi Profesi keperawatan: Diharapkan dengan adanya hasil penelitian ini sebagai tambahan aplikasi ilmu keperawatan Medikal Bedah untuk pelayanan kesehatan.

Bagi Institusi Pendidikan: Diharapkan agar institusi pendidikan dapat menjadikan penelitian ini sebagai bahan kajian untuk dilanjutkan ke penelitian yang lebih dalam dan mengembangkan wawasan tentang penderita asam urat.

Bagi Peneliti: Diharapkan peneliti selanjutnya mengembangkan dan memperluas penelitian dengan tema serupa dan mengkaji lebih spesifik kembali tentang manfaat dari rendam air garam untuk penurunan tingkat nyeri pada penderita asam urat.

Bagi Peneliti Lain: Diharapkan bagi peneliti lain untuk lebih lanjut untuk meneliti variabel-variabel yang belum diteliti, dan metode yang berbeda untuk memperoleh hasil yang akurat.

Bagi Masyarakat: Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat menambah informasi tentang pencegahan, pengobatan, dan perawatan pada penyakit asam urat

yang berguna untuk mengurangi dan mengatasi risiko penyakit asam urat.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S 2010, Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik, PT Rineka Cipta, Jakarta Arnot, 2009. Pustaka kesehatan Populer

Pengobatan

Praktis:Perawatan Alternatif dan Tradisional, volume 7, PT Bhuana Ilmu, Jakarta Dalimarta, Setiawan,. 2008. Herbal

Untuk asam Urat. Jakarta : Penebar Swadaya

Damayanti, D 2012, Mencegah dan Mengobati Asam Urat, Araska, Yogjakarta

Depkes. 2010. Kejadian Asam Urat

Jawa Timur.

www.depkesri.co.id

Hidayat, 2010. Metode Penelitian Kesehatan Paradigma Kuantitaif. Surabaya. Health Books Publishing.

Junadi, I 2012, Rematik dan Asam Urat, PT Bhuana Ilmu Populer, Jakarta

Kertia, N 2009, Asam Urat, PT Bentang Pustaka, Yogyakarta

Notoatmodjo, 2012, Metodologi Penelitian kesehatan, PT Rineka Cipta, Jakarta Nursalam, 2008. Konsep dan

Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan VIII. Jakarta : Salemba Medika

2011. Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

2013, Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis, Edisi 3, Salemba Medika, Jakarta Potter, P.A., & Perry, A.G (2005). Buku

Ajar Fundamental

Keperawatan. Ed ke-4. Jakarta: EGC

Smeltzer, Dkk 2010. Brunner & Suddarth's Textbook of Medical-Surgical Nursing. Ed ke-12. America: Wolters Kluwer Health.

Smeltzer dan Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.

(6)

Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Sugiyono, 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sustrani L, Dkk 2007, Asam Urat, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

The National Center on Physical Activity and Disability Exercise. Aquatic Therapy. Chicago: Departement of Disability and Human

Gambar

Tabel 1  Distribusi  Frekuensi  Responden  Berdasarkan  Penurunan  Skala  Nyeri  Sebelum  Dilakukan  Rendam  Air  Garam  di  Desa  Kauman  Kecamatan  Wlingi  Kabupaten  Blitar Tahun 2017

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi kelapa sawit yang ditanam pada lahan akan memberikan perubahan pada tanah itu sendiri mulai dari bertambahnya ruang pori, terjadi perubahan tekstuPenyebaran perkebunan

Dalam upaya mencapai keberhasilan melalui kebijakan Boyolali Pro Investasi, Pemkab Boyolali terus melakukan kajian-kajian mengenai beberapa aturan yang dapat menarik

Untuk pencegahan radang gusi itu sebenarnya sangat mudah, cukup dengan menjaga kebersihan mulut kita. Karena penyebab utama radang gusi adalah plak, maka terapi

Menjadi kiai kampung tidaklah mudah, selain harus memiliki keahlian di bidang ilmu agama layaknya kiai pesantren, juga mesti mempunyai keterampilan dalam hal

Bait al-Ḥikmah memiliki daya dorong, baik langsung maupun tidak langsung, yang cukup besar dan luas terhadap kemajuan kebudayaan dan peradaban pada masa Abbasiyah

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka saran yang diberikan adalah (1) Pembelajaran fisika hendaknya menggunakan model yang dapat membawa siswa ikut

Sedangkan yang masih menjadi perdebatan sekarang ini adalah Hubungan antara kepribadian dengan golongan darah belum menemukan titik temu, bila dilihat dalam kajian