• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Metode Chi-Squared Automatic Interaction Detection pada Klasifikasi Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa FMIPA UNIROW

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Implementasi Metode Chi-Squared Automatic Interaction Detection pada Klasifikasi Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa FMIPA UNIROW"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Technology Science and Engineering Journal, Vol 1 No 1 February 2017 E-ISSN: 2549-1601X

21

Implementasi Metode Chi-Squared Automatic Interaction Detection pada

Klasifikasi Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa FMIPA UNIROW

Kresna Oktafianto

Program Studi Matematika FMIPA Universitas Ronggolawe k_oktafianto@yahoo.com

Abstrak

Mahasiswa pada jenjang strata-1 atau sarjana dinyatakan lulus apabila telah menempuh seluruh beban belajar yang ditetapkan dan memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lebih besar atau sama dengan . Namun, untuk memasuki dunia kerja mahasiswa disyaratkan mempunyai IPK minimal . Dalam kenyataan dan fakta yang diperoleh menginformasikan bahwa tidak sedikit mahasiswa yang memperoleh IPK di bawah standar . Hal tersebut dikarenakan berbagai macam karakteristik profil mahasiwa yang mempengaruhi perbedaan capaian pembelajaran lulusan yang ditargetkan dengan IPK. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengimplementasikan metode CHAID (Chi-Squared Automatic Interaction Detection) pada klasifikasi IPK mahasiswa FMIPA tahun guna mengetahui karakteristik klasifikasi mahasiswa yang mempunyai nilai IPK di atas standar . Karakteristik profil mahasiswa yang digunakan yaitu jenis kelamin, asal daerah, usia, jalur masuk, prodi, dan masa studi. Berdasarkan hasil analisis CHAID didapatkan tiga node atau kelompok. Kelompok mahasiswa yang memiliki IPK di atas berjenis kelamin perempuan dan merupakan prodi biologi mempunyai tingkat keberhasilan sebesar

Kata Kunci : CHAID, IPK, klasifikasi, node, profil mahasiswa. 1. PENDAHULUAN

Pendidikan Tinggi merupakan suatu pendidikan yang mencetak generasi kaum intelektual yang menghasilkan sejumlah output berupa sarjana, magister dan doktor. Pendidikan Tinggi yang setara dengan strata-1 atau sarjana pada umumnya mahasiswa dinyatakan lulus apabila telah menempuh seluruh beban belajar yang ditetapkan dan memiliki capaian pembelajaran lulusan yang ditargetkan oleh program studi dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lebih besar atau sama dengan [1]. Dalam jangka waktu kurang lebih empat tahun yang telah ditempuh oleh mahasiswa ternyata tidak sedikit yang memperoleh nilai IPK di bawah standar permendikbud. Sedangkan standar yang harus dimiliki oleh mahasiswa untuk melamar pekerjaaan pada perusahaan atau industri terkait, harus memiliki nilai IPK minimal . Hal tersebut dikarenakan beberapa karakteristik profil mahasiswa yang berbagai latar belakang sehingga membuat perbedaan hasil capaian pembelajaran mahasiswa. Karakteristik profil mahasiswa yang digunakan sebagai penelitian ini yaitu jenis kelamin, asal daerah, usia, jalur masuk, prodi dan masa studi mahasiswa.

Sebagai lembaga Pendidikan Tinggi menginginkan output atau keluaran mahasiswa yang telah menempuh studi memiliki hasil capaian pembelajaran IPK minimal , sehingga diperlukan analisa statistika yang berkaitan dengan permasalahan tersebut. Pada penelitian ini digunakan metode CHAID (Chi-Squared Automatic Interaction Detection) pada klasifikasi IPK mahasiswa FMIPA. Metode CHAID merupakan suatu teknik iteratif yang menguji satu-persatu variabel independen dalam klasifikasi dan disusun berdasarkan pada tingkat pengaruh statistik chi-square terhadap variabel dependen [2][3]. Sedangkan menurut [4] analisis CHAID dapat diringkas menjadi 3 elemen kunci, yaitu: 1. Uji signifikan

chi-square, uji ini dilakukan untuk mengidentifikasi variabel independen yang paling signifikan dalam

data, 2. Koreksi Bonferroni, 3. Sebuah algoritma yang digunakan untuk menggabungkan kategori-kategori variabel.

Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan menentukan strategi penyelesaian masalah pencapaian pembelajaran IPK mahasiswa dengan melakukan seleksi penerimaan mahasiswa baru

(2)

Technology Science and Engineering Journal, Vol 1 No 1 February 2017 E-ISSN: 2549-1601X

22

yang sesuai dengan harapan bahwa dalam menempuh strata-1 dapat menyelesaikan masa studi secara ideal dan mempunyai IPK sangat memuaskan.

2. METODE PENELITIAN

2.1 Data Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data profil mahasiswa Fakultas MIPA Universitas PGRI Ronggolawe Tuban tahun . Data tersebut kemudian dipergunakan sebagai variabel dalam melakukan analisis CHAID. Variabel dalam penelitian ini terdiri atas variabel dependen dan independen yaitu:

a) Variabel Dependen

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah IPK yang dibedakan menjadi 4 kategori yaitu:  IPK  IPK  IPK  IPK b) Variabel Independen

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Jenis kelamin

Untuk mengetahui karakteristik mahasiswa yang dominan, maka jenis kelamin dibedakan menjadi laki-laki dan perempuan.

2. Usia

Usia mahasiswa dibedakan menjadi kategori:  Usia ( 21 tahun)  Usia (22 tahun)  Usia (23 tahun)  Usia (24 tahun)  Usia ( 25 tahun) 3. Asal daerah

Asal daerah dikelompokkan menjadi:  Dalam kota Tuban

 Di luar kota Tuban  Di luar kab. Tuban 4. Jalur Masuk

Jalur masuk mahasiswa dibagi menjadi regular dan non-regular. 5. Program Studi

Program studi pada Fakultas Matematika dan IPA mempunyai dua prodi yaitu Prodi Matematika dan Prodi Biologi.

6. Masa Studi

Masa studi mahasiswa dibedakan menjadi dua kategori yaitu tepat waktu dan tidak tepat waktu.

(3)

Technology Science and Engineering Journal, Vol 1 No 1 February 2017 E-ISSN: 2549-1601X

23 2.2 Metode Analisis Data

Langkah-langkah dalam melakukan analisis CHAID secara garis besar adalah sebagai berikut[5][6]:

1. Memasukkan semua data berdasarkan kategori yang telah ditentukan.

2. Menentukan skala data variabel nominal atau ordinal yang akan digunakan secara tepat dan benar. 3. Menentukan kategori target dari kategori-kategori variabel dependen. Kategori yang dipilih bisa salah

satu atau semua kategori yang ada.

4. Nilai chi-square untuk tabel kontingensi ukuran r-baris dan c-kolom dihitung dari dengan (1) (2)

(3)

Selanjutnya menerapkan tiga langkah analisis CHAID yaitu langkah penggabungan, pemisahan dan pemberhentian. [7]

5. Menentukan klasifikasi IPK dengan intepretasi diagram pohon CHAID.

6. Menentukan target yang sesuai berdasarkan hasil klasifikasi IPK yang sudah terbentuk. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Klasifikasi decision tree yang dihasilkan oleh analisis CHAID dengan bantuan software SPSS 19.0 pada mahasiswa Fakultas Matematika dan IPA UNIROW ditunjukkan pada gambar 1.

Gambar 1. Diagram Pohon Analisis CHAID

Diagram pohon hasil analisis CHAID pada gambar 1, menerangkan bahwa pada node teratas diketahui jumlah total mahasiswa yang dinyatakan lulus sejumlah mahasiswa, yang memiliki IPK di atas sejumlah mahasiswa ( %) dan yang memiliki IPK di bawah sebanyak orang mahasiswa

(4)

Technology Science and Engineering Journal, Vol 1 No 1 February 2017 E-ISSN: 2549-1601X

24

Hasil analisis CHAID menunjukkan terdapat dua variabel independen yang signifikan terhadap variabel dependennya yaitu variabel jenis kelamin dan program studi, sehingga variabel jenis kelamin dan prodi berfungsi memisahkan variabel IPK dan melakukan pembagian kelompok dengan variabel independennya. Hal tersebut dapat dilihat pada pohon klasifikasi yang mempunyai 2 kedalaman, dimana variabel jenis kelamin membagi variabel dependen IPK pada kedalaman ke-1 menjadi 2 node, yaitu node 1 perempuan dan node 2 laki-laki, kemudian variabel prodi membagi pada kedalaman ke-2 pada variabel jenis kelamin pada node 1 menjadi dua node 3 dan 4 yaitu node matematika dan biologi. Pada hasil diagram pohon tersebut tidak terjadi penggabungan kategori dikarenakan variabel independen yang signifikan terhadap variabel dependen memiliki dua kategori. Sehingga terdapat empat variabel independen yang tersisa dan tidak dianggap mempunyai hubungan dengan variabel dependennya yaitu jalur masuk, masa studi, usia dan asal daerah.

Nilai -value dan uji chi-square dari masing-masing variabel independennya yang dianggap mempunyai hubungan dengan variabel dependenya yaitu ditunjukkan pada tabel 1 berikut:

Tabel 1. Nilai -value dan Chi-Square variabel independen

Variabel Nilai -value Nilai Chi-Square

Jenis Kelamin 0.009 6.867

Prodi 0.042 4.151

Nilai -value dalam tabel tersebut merupakan nilai -value yang telah dikoreksi oleh pengali Bonferroni.

Berdasarkan nilai -value, dimana kedua nilai tersebut kurang dari yang artinya nilai

-value sehingga keputusan yang diambil dari uji chi-square adalah ditolak. Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan antara kedua variabel independen dengan variabel dependen IPK.

Hasil metode CHAID secara ringkas dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Hasil klasifikasi dari diagram pohon CHAID

Node Keterangan

2 Mahasiswa yang memiliki IPK berjenis kelamin laki-laki

3 Mahasiswa yang memiliki IPK berjenis kelamin perempuan dan merupakan prodi matematika

4 Mahasiswa yang memiliki IPK berjenis kelamin perempuan dan merupakan prodi biologi

Dari ketiga node yang telah terbentuk, dapat ditabulasi jumlah masing-masing mahasiswa yang memiliki IPK sebagai berikut:

Tabel 3. Tabulasi jumlah mahasiswa yang memiliki IPK

Node Jumlah mahasiswa dengan IPK

2 3 4

Untuk memilih target nilai IPK di atas dari kandidat terminal node maka dipilih nilai indeks yang lebih besar dari yang artinya bahwa node empat terpilih sebagai node mahasiswa yang memiliki IPK di atas yang merupakan mahasiswa perempuan pada prodi biologi mampu menghasilkan output

(5)

Technology Science and Engineering Journal, Vol 1 No 1 February 2017 E-ISSN: 2549-1601X

25

Tabel 3. Bobot dari setiap node kategori IPK

Node Node Bobot Respon Indeks

N Persen N Persen

4 36 39.1% 12 70.6% 33.3% 180.4% 2 30 32.6% 3 17.6% 10.0% 54.1% 3 26 28.3% 2 11.8% 7.7% 41.6%

Sedangkan untuk memilih target nilai IPK antara dari kandidat terminal node maka dipilih nilai indeks yang lebih besar dari juga yang artinya bahwa node tiga terpilih sebagai node mahasiswa yang memiliki IPK antara yang merupakan mahasiswa perempuan pada prodi matematika mampu menghasilkan output . Disamping itu mahasiswa perempuan pada prodi biologi juga mampu menghasilkan output sebesar dan begitu juga untuk mahasiswa laki-laki . Jadi untuk mendapatkan mahasiswa yang memperoleh IPK antara dipilih ketiga kelompok mahasiswa dikarenakan tingkat keberhasilan yang akan diperoleh berkisar

Tabel 4. Bobot dari setiap node kategori IPK

Node Node Bobot Respon Indeks N Persen N Persen

3 26 28.3% 22 33.8% 84.6% 119.8% 2 30 32.6% 20 30.8% 66.7% 94.4% 4 36 39.1% 23 35.4% 63.9% 90.4%

4. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Pada klasifikasi Indeks Prestasi Kumulatif mahasiswa FMIPA UNIROW menggunakan analisis CHAID didapatkan tiga node yang berbeda, yaitu:

a. Mahasiswa yang memiliki IPK berjenis kelamin laki-laki.

b. Mahasiswa yang memiliki IPK berjenis kelamin perempuan dan merupakan prodi matematika. c. Mahasiswa yang memiliki IPK berjenis kelamin perempuan dan merupakan prodi biologi.

2. Untuk mendapatkan mahasiswa yang memperoleh IPK di atas maka dipilih mahasiswa perempuan dan merupakan prodi biologi dikarenakan tingkat keberhasilan yang akan diperoleh sebesar

3. Untuk mendapatkan mahasiswa yang memperoleh IPK diantara maka dipilih mahasiswa laki-laki, mahasiswa perempuan dari prodi matematika dan biologi dikarenakan tingkat keberhasilan yang akan diperoleh sebesar dan

4.2 Saran

Saran yang diberikan untuk penelitian selanjutnya yaitu dapat menggunakan metode decision tree yang lain misalkan Exhaustive CHAID, QUEST, CRT, dan perlu dikaji terkait segi reliabilitas analisis CHAID.

(6)

Technology Science and Engineering Journal, Vol 1 No 1 February 2017 E-ISSN: 2549-1601X

26 5. DAFTAR PUSTAKA

[1] Permendikbud No. 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

[2] Gallagher, C.A., Monroe, H.M., Fish, J.L 2000. “An Iterative Approach to Classification Analysis”. [3] Legoherel, P., Hsu, C.H.C., Dauce, B. 2014. Variety-seeking: Using the CHAID Segmentation Approach in Analyzing the International Traveler Market. Tourism Management 46(2015) 359-366.

[4] Sharp, A., Romaniuk, J., Cierpicki, S. 2002. The Performance Of Segmentation Variables: A

Comparative Study. Marketing Science Centre. University of South Australia. Adelaide.

[5] Kunto, Y. S., Hasana, S.N. 2006, Analisis CHAID sebagai Alat Bantu Statistika untuk Segmentasi Pasar (Studi Kasus pada Koperasi Syari’ah Al-Hidayah), Jurnal Manajemen Pemasaran,Vol 1,

No.2, Oktober 2006:88-98.

[6] Faiza, N., Sumarjaya, I. W., Srinadi, I.G.A.M. 2015. Metode QUEST dan CHAID pada Klasifikasi Karakteristik Nasabah Kredit, E-Jurnal Matematika Vol. 4 (4), November 2015, pp. 163-168. [7] Cahyawati, D., Yohana, S., Bangun, P.B.J. 2013. Aplikasi Metode CHAID dalam Menganalisis

Keterkaitan Faktor Risiko Lama Penyelesaian Skripsi Mahasiswa (Studi Kasus di Jurusan Matematika FMIPA Universitas Sriwijaya). Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan

Gambar

Gambar 1. Diagram Pohon Analisis CHAID
Tabel 1. Nilai  -value dan Chi-Square variabel independen
Tabel 3. Bobot dari setiap node kategori IPK  Node  Node  Bobot

Referensi

Dokumen terkait

• Memanaskan larutan Natrium Silikat (NaOH 6,67M+abu sekam 2M) dan Natrium Aluminat, yg sudah di-stirer, selama 1 jam pada suhu 100 o C dengan menggunakan hot plate •

Teknologi CDMA menggunakan SSD_B dan algoritma CAVE untuk mengenerate Private Long Code Mask (diturunkan dari nilai intermediate yang disebut Voice Privacy Mask, yang

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diKelurahan Simpang kecamatan berbak kabupaten Tanjung jabung Timur diperoleh dari informan yang merupakan hasil penilaian

Menghubungkan dua aplikasi memang dapat dilakukan tetapi tidak melalui meng-upload kedua aplikasi tersebut ke suatu jaringan internet seperti kebanyakan orang awam

Tujuan penelitian tindakan kelas yang berlangsung 2 siklus ini untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X IPA-6 SMA Negeri 1 Driyorejo Gresik tahun pelajaran 2016/2017

Dalam melakukan penelitian ini, terdapat penelitian sebelumnya yang juga mengembangkan sistem informasi pengelolaan UMKM yang dilakukan oleh Latifah Rifani (2016)

[3.1] Menimbang bahwa maksud dan tujuan permohonan para Pemohon adalah pengujian Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas

Sebaliknya, pendekatan pengukuran dengan pendekatan yang dilakukan sebelum pengenalan standar akuntansi internasional, pendapatan yang diterima disesuaikan