• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELALARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELALARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELALARAN BERBASIS

MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN

BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP

Dsk.Kt. Marta Sari Dewi

1

, Wyn. Romi Sudhita

2

, I Dw. Kd. Tastra

3

1,2,3

Jurusan Teknologi Pendidikan

Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

e-mail: {Martasaridewi@gmail.com

1

, Romisudhita@yahoo.com

2

,

kadetastra.undiksha@yahoo.com

3

}

Abstrak

Permasalah dalam penelitian adalah kurangnya pemafaatan media dan nilai siswa dibawah KKM, tujuan penelitian ini dirinci ke dalam tiga tahapan yang berkaitan, yaitu mendeskripsikan rancang bangun, mendeskripsikan kelayakan, dan mendeskripsikan efektivitas penggunaan media pembelajaran multimedia interaktif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa SMP. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan, dengan menggunakan model pengembangan LUTHER yang memiliki enam tahapan, yaitu concept, design, material collecting, assembly, testing, dan distribution. Penelitian ini melibatkan siswa kelas VIII-C dan VIII-D SMP Negeri 1 Gianyar. Data validasi uji ahli isi bidang studi, ahli media, ahli desain, uji perorangan, uji kelompok kecil dan uji lapangan diperoleh dengan menggunakan angket. Data tersebut kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif, analisis deskriptif kuantitatif dan analisis statistik inferensial. Hasil evaluasi ahli isi sebesar 91.11% berada pada kualifikasi baik. Hasil evaluasi ahli media sebesar 92% berada pada kualifikasi sangat baik. Hasil evaluasi ahli desain sebesar 78% berada pada kualifikasi baik. Hasil uji perorangan sebesar 92,30 % berada pada kualifikasi sangat baik. Hasil uji kelompok kecil sebesar 83,6% berada pada baik. Hasil uji lapangan sebesar 82,74% berada pada kualifikasi baik. Penghitungan hasil belajar secara manual diperoleh hasil t hitung sebesar 45,72. Harga t tabel taraf signifikansi 5% adalah 2,000. Jadi harga t hitung lebih besar daripada harga t tabel sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Maka terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar bahasa indonesia siswa antara sebelum dan sesudah menggunakan multimedia interaktif. Nilai rata-rata sebelum menggunakan media (62,09) dan (86,77) setelah menggunakan media sehingga terdapat meningkatan hasil belajar.

(2)

Abstract

The problem in this study is the lack of media use and grades of students under the KKM. The goal is broken down into three phases related, which describes design, describe the feasibility, effectiveness and describe the use of interactive multimedia learning media on student learning outcomes in Indonesian subjects for junior high school students. This type of research is the development of research, using LUTHER development model which has six stages, namely the concept, design, collecting materials, assembly, testing, and distribution. The study included students of class VIII-C and VIII-D SMP Negeri 1 Gianyar. Data validation test content expert fields of study, media experts, expert design, test individual, small group testing and field tests obtained using a questionnaire. The data is then analyzed by descriptive qualitative, quantitative descriptive analysis and inferential statistical analysis. The results of the expert evaluation of the content of 91.11% at good qualification. The results of the expert evaluation of media by 92% at the excellent qualifications. The results of the expert evaluation of design by 78% at both qualifications. Individual test results of 92.30% at the excellent qualifications. Small group of test results was 83.6% in both. The results of field tests of 82.74% at good qualification. Learning outcomes manually counting the results obtained t count of 42.72. Price t table significance level of 5% is 2.000. So the price of t is greater than the price of t table so H0 is rejected and H1 is accepted. So there are significant differences Indonesian student learning outcomes between before and after using interactive multimedia. The average value before using the media (62.09) and (86.77) after using the media so that there is increase learning outcomes.

keywords: Interactive multimedia, Indonesian, and learning outcomes

PENDAHULUAN

Belajar merupakan hak setiap orang untuk mendapat pengetahuan yang ia gunakan sebagai bekal untuk berinteraksi dalam berbagai bidang kehidupan. Saiful

Sagala (2010:11) mengemukakan

pendapatnya mengenai konsep belajar yaitu “ belajar merupakan komponen ilmu pendidikan yang berkenan dengan tujuan dan bahan acuan interaksi, baik yang

bersifat eksplisit maupun implisit

(tersembunyi). Fungsi pendidikan adalah “ dapat meningkatkan kesejahteraan karena orang berpendikan akan terhindari dari kebodohan dan kemiskinan. Dengan modal ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui proses pendidikan, siswa akan mampu mengatasi problema kehidupan yang dialaminya” (Sagala, 2010:11). Sejalan dengan perkembangan teknologi saat ini, penggunaan media

pembelajaran. Sagala (2010:163)

menyatakan “telah banyak media yang tersedia bagi guru, namun yang penting

merencananakan pembelajaran dan

mengimplementasikan dalam mengajar

ialah bagaimana menggunakan alat-alat media pendidikan ini sebagai suatu sistem yang terintegritas dalam pembelajaran”.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMP Negeri 1 Gianyar terdapat fasilitas yang mendukung, namun fasilitas tersebut belum dimanfaatkan secara optimal oleh guru sehingga proses

pembelajaran terkesan kurang

memberikan motivasi belajar bagi siswa. Selain padatnya materi dan keterbatasan waktu yang diberikan oleh sekolah, hal lain yang menjadi permasalahan yaitu kompetensi guru yang belum mampu memanfaatkan media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran, gambaran

tersebut menunjukkan betapa besar

pengeruh media dalam kegiatan

pembelajaran. Pemanfaatan ini dirasa belum maksimal di lakukan di SMP Negeri 1 Gianyar, padahal bila pembelajaran

dibantu dengan penggunaan media

pembelajaran, maka pembelajaran yang

terjadi akan bervariasi sehingga

mendorong terbentuknya aktifitas belajar yang menyenangkan bagi siswa. Siswa

(3)

akan dimudahkan dalam pemahaman materi ajar, peningkatan kreativitas siswa dalam belajar dan penciptaan suasana belajar yang kondusif serta pemanfaatan waktu ajar yang efisien. Hal ini perlu dikembangkan di SMP Negeri 1 Gianyar guna peningakatan kegiatan pembelajaran di sekolah bauk dari keaktifan maupun penyerapan materi ajar yang nantinya

dapat dipahami siswa lebih nyata

sehingga apa yang dipelajari akan

memberi kebermaknaan bagi diri sendiri. Berdasarkan paparan di atas, maka

dilakukan penelitian pengembangan

dengan judul “Pengembangan Media

Pembelajaran Berbasis Multimedia

Interaktif Pada Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia Pada Siswa Kelas VIII

Semester Genap Tahun Ajaran

2013/2014 Di SMP Negeri 1 Gianyar” Rumusan masalah pada penelitian

ini adalah sebagai berikut: (1)

Bagaimanakah rancang bangun

multimedia interaktif dengan materi

menyampaikan pendapat dalam diskusi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII semester genap tahun pelajaran 2013/2014 di SMP Negeri 1 Gianyar, (2) Bagaimanakah kelayakan dengan materi menyampaikan pendapat dalam diskusi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII semester genap tahun pelajaran 2013/2014 di SMP Negeri 1 Gianyar, 3)

Bagaimanakah efektifitas penggunaan

multimedia interaktif terhadap hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia untuk Siswa Kelas VIII

semester genap tahun pelajaran

2013/2014 di SMP Negeri 1 Gianyar. Berdasarkan rumusan masalah, adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu: (1) untuk menggambarkan

proses pengembangan multimedia

interaktif pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII semester genap tahun pelajaran 2013/2014 di SMP Negeri 1 Gianyar, (2)untuk mengetahui kelayakan

multimedia interaktif mata pelajaran

bahasa Indonesia kelas VIII semester genap tahun pelajaran 2013/2014 di SMP

Negeri 1 Gianyar, dan 3) untuk

mengetahui efektivitas penggunaan

multimedia interaktif terhadap hasil belajar bahasa Indonesia kelas VIII semester

genap tahun pelajaran 2013/2014 di SMP Negeri 1 Gianyar

METODE

Model penelitian yang digunakan adalah model pengembangan Luther yang dikenal dengan pembelajaran berbantuan komputer yang dikembangkan oleh luther (1994) model pengembangan Luther

memiliki enam tahap, a) Concept

(konsep), b) Design (perencanaan), c)

Collecting materials (pengumpulan

bahan), d) Assembly (pembuatan, e) Testing (test), dan f) Distribution (distribusi). Penelitian ini menggunakan tiga metode pengumpulan data untuk

menjawab permasalahan mengenai

rancang bangun pengembangan

multimedia interaktif, kelayakan hasil pengembangan multimedia interaktif, dan

efektivitas penggunaan multimedia

interaktif terhadap hasil belajar siswa. Pada penelitian pengembangan ini

menggunakan metode pencatatan

dokumen. Menurut Agung (2012) metode pencatatan dokumen adalah metode

pengumpulan data dengan cara

mengumpulkan segala macam dokumen

dan melakukan pencatatan secara

sistematis. Metode ini digunakan dalam penelitian serta mendeskripsikan dalam laporan pengembangan produk media pembelajaran interaktif.

Metode kuesioner merupakan cara mengumpulkan data dengan mengajukan daftar pertanyaan atau pendapat pada

responden penelitian. Koesioner ini

digunakan pada tahap penerapan untuk

Metode tes digunakan untuk

mengukur efektivitas penggunaan

multimedia pembelajaran interaktif.

Instrumen pengumpulan data yang

digunakan berupa lembar soal. Lembar soal yang digunakan berupa soal objektif. Sebelum pembuatan instrumen, dibuat

terlebih dahulu kisi-kisi instrumen

pengumpulan data

Dalam penelitian pengembangan ini, terdapat 3 sumber data sesuai dengan metode pengumpulan data yaitu 1) metode pencatatan, sumber datanya berupa agenda kerja yang hasilnya

laporan pengembangan produk. 2)

metode kuesioner, sumber datanya

(4)

instrumen untuk review ahli isi mata

pelajaran, review ahli desain

pembelajaran, review ahli media

pembelajaran, instrumen untuk uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan dan 3) Metode Tes, sumber datanya berupa lembar soal yang digunakan berupa soal objektif untuk

pre-test dan post-pre-test.

Dalam penelitian pengembangan ini digunakan tiga teknik analisis data yaitu 1) analisis deskriptif kualitatif, analisis ini ditujukan untuk mendapatkan informasi tentang berbagai kondisi lapangan yang bersifat tanggapan dan pandangan. Hasil analisis ini kemudian digunakan untuk merevisi produk yang dikembangkan. 2) analisis statistik deskriptif kuantitatif, analisis yang digunakan mengolah data yang diperoleh melalui koesioner dalam

bentuk skor. dan 3) analisis statistik

inferensial digunakan untuk mengetahui tingkat keefektifan produk terhadap hasil belajar siswa. Data uji coba kelompok

sasaran dikumpulkan dengan

menggunakan pre-test dan post-test

terhadap materi pokok yang diuji cobakan.

Hasil pre-test dan post-test

kemudian dianalisis menggunakan (1) deskriptif presentase untuk mengetahui presentase pencapaian perolehan hasil

belajar sebelum dan sesudah

menggunakan multimedia interaktif dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, dan (2) uji t untuk mengetahui perbedan antara hasil pre-test dan post-test.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Proses rancang bangun media

pembelajaran multimedia interaktif pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII semester genap tahun pelajaran 2013/2014 yang dikembangkan di SMP Negeri 1 Gianyar ini dilakukan melalui

beberapa tahap yaitu, 1) analisis

kebutuhan, 2) tahap pembuatan flowchart, dan 3) storybroad. Tahap 1. analisis kebutuhan Melalui analisis kebutuhan maka mata pelajaran yang dipilih adalah Bahasa Indonesia, dipilihnya Bahasa Indonesia karena kurangnya pemanfaatan media yang kurang efektif, selain itu

berdasarkan hasil observasi yang

dilakukan di SMP Negeri 1 Gianyar diketahui bahwa hasil belajar siswa masih

kurang dari KKM yang ditetapkan yaitu 77. Data ini didapat berdasarkan wawancara

yang dilakukan dengan guru mata

pelajaran Bahasa Indonesia atas nama Bapak I Wayan Tarah, S.Pd.

Tahap 2. Flowchart adalah desain model alur berpikir isi program/diagram alur dalam pembuatan multimedia. Flow

chart berfungsi sebagai untuk

menvisualisasikan alur kerja produk dari awal hingga akhir, sehingga nantinya

dalam pembuatan produk selalu

berpedoman pada flowchart yang telah dibuat. Tahap 3. Storyboard adalah

Stroryboard adalah deskripsi visual

(sketsa) dan tekstual yang

menggambarkan bagaimana suatu

multimedia disusun, dapat berbentuk gambar yang sangat detail, tapi bisa juga

berbentuk sketsa sederhana. Tidak

diperlukan keahlian menggambar untuk

membuat storyboard

.

Dengan kata lain

storyboard alat alat perencanaan yang menggambarkan urutan kejadian berupa

kumpulan gambar dalam sketsa

sederhana. Storyboard berperan sebagai gambaran dasar dari sebuah produk yang dikembangkan

.

Pada pokok bahasan kelayakan hasil pengembangan produk, dipaparkan enam penilaian multimedia interaktif yang dilakukan oleh 1) Ahli bidang studi mata pelajaran, 2) Ahli desain pembelajaran, 3) Ahli media pembelajaran, 4) Uji coba perorangan, 5) Uji coba kelompok kecil, dan 6) Uji coba lapangan. keenam penilaian tersebut akan akan disajikan secara berurut-urut sesuai dengan hasil yang diperoleh dari tahapan masing-masing uji coba. Tahap hasil Ahli bidang studi mata pelajaran, Produk akhir dari pengembangan ini berupa CD (Compact Disk) Multimedia Interaktif untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII semester genap di SMP Negeri 1 Gianyar. Produk ini divalidasi oleh seorang ahli isi, yaitu Ida Ayu Made Darmayanti, S.Pd,. M.Pd beliau adalah dosen FBS jurusan Pendidikan Basaha dan Sastra Indonesia.

Untuk mendapatkan penilaian dan

masukan, instrumen pengumpulan data yang digunakan berupa lembar kuesioner (angket). Melalui penilaian ahli isi bidang

(5)

studi mata pelajaran akan diperoleh nilai media dan komentar serta saran sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam

merevisi media terutama dari sisi

kandungan materi pelajaran. Berdasarkan hasil penilaian ahli isi mata pelajaran Presentase penilaian multimedia interaktif pembelajaran dari ahli isi mata pelajaran adalah 91,11%. Presentase ini, jika dikonversikan dengan tabel koversi PAP skala 5 berada pada kualifikasi sangat baik dan layak dikembangkan. Tahap uji ahli desain media pembelajaran, setelah melewati tahap validasi ahli isi mata pelajaran, tahap selanjutnya yaitu tahap ahli desain pembelajaran. Ahli desain

yang memberikan penilaian serta

tanggapan terhadap media ini adalah Bapak Dr. I Made Tegeh,M.Pd, belaiau

adalah dosen di jurusan Teknologi

Pendidikan. Beliau yang telah mencapai gelar Doktor (S3) memperkuat alasan pemilihan beliau sebagai ahli desain dalam media pembelajaran multimedia interaktif. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah metode angket. Berdasarkan hasil penilaian dari ahli desain pembelajaran Persentase penilaian produk dari ahli media adalah 78%. Persentase ini, jika dikonversikan dengan tabel PAP skala 5 berada pada kualifikasi baik. Tahap uji ahli media pembelajaran Setelah melewati tahap validasi ahli desain pelajaran, tahap

selanjutnya yaitu tahap ahli media

pembelajaran. berdasarkan masukan dari

ahli desain pembelajaran, terhadap

Multimedia Interaktif berupa produk II, maka dilakukan revisi produk II. Hasil dari revisi produk II menghasilkan Multimedia Interaktif berupa produk ke III. Selanjutnya produk ke III diberikan kepada ahli media pembelajaran untuk dinilai dan diberi

masukan. Multimedia Interaktif ini

divalidasi oleh seorang ahli media

pembelajaran yaitu Ibu Dra. Desak Putu Parmiti., M.S. Beliau adalah dosen Teknologi pendidikan yang juga menjabat sebagai Pembantu Dekan III di lingkungan Fakultas Ilmu Pendidikan. Penilaian ahli media pembelajaran Persentase penilaian produk dari ahli media adalah 92%. Persentase ini, jika dikonversikan dengan

tabel PAP skala 5 berada pada kualifikasi sangat baik dan layak dikembangkan.

Dilanjutkan pada tahap uji coba perorangan dilakukan setelah tahap uji ahli. Pada tahap uji coba perorangan. Uji coba perorangan ini dilakukan oleh tiga orang siswa kelas VIII D di SMP Negeri 1 Gianyar. Ketiga orang siswa tersebut satu memiliki kemampuan tinggi, satu memiliki

kemampuan sedang, dan satu

berkemampuan rendah. Untuk

mengetahui kualitas media presentasi pembelajaran, instrumen pengumpulan data yang digunakan berupa lembar kuesioner (angket). Berdasarkan hasil penilaian dari tiga siswa diperoleh hasil uji

coba perorangan, selanjutnya hasil

tersebut dikoversikan dengan tabel

konversi PAP (Patokan Acuan Penilaian) rerata persentase tingkat pencapaian uji coba perorangan sebesar 92,30% berada dikualifikasi sangat baik. Dilanjutkan ke tahap uji coba kelompok kecil dilakukan oleh dua belas siswa kelas VIII D di SMP Negeri 1 Gianyar. Kedua belas siswa dipilih dengan karakteristik kemampuan

akademik yang beda-beda. Hal ini

dilakukan untuk dapat mewakili populasi sampel. Karakteristik kedua belas siswa tersebut yaitu empat orang memiliki prestasi belajar tinggi, empat orang dengan prestasi belajar sedang, dan empat orang lagi tingkat prestasi belajar rendah. Untuk mengetahui kecerdasan masing-masing siswa. Uji coba kelompok kecil dilakukan dalam ruang kelas dengan cara menyaksikan Media Pembelajaran Multimedia Interaktif secara bersama-sama didampingi oleh guru bidang studi Bahasa Indonesia. Setelah menyaksikan media Pembelajaran Multimedia Interaktif

siswa melakukan penilaian terhadap

media. Rerata persentase sebesar 83.6% berada pada kualifikasi baik. Setelah melakukan uni kelompok kecil dilanjutkan ke uji coba lapangan yang melibatkan seluruh siswa kelas VIII D di SMP Negeri 1 Gianyar. Metode pengumpulan data

yang digunakan adalah angket.

Persentase pencapaian multimedia

interaktif pembelajaran adalah 82.74% ini berarti media pembelajaran multimedia interaktif berada pada katagori baik,

(6)

sehingga media pembelajaran media multimedia interaktif layak dikembangkan. Pada tahap efektivitas penggunaan produk media pembelajaran multimedia

interaktif ini terlebih dahulu akan

dipaparkan mengenai uji tes butir soal sebelum melakukan uji efektivitas. Adapun tahap tersebut adalah 1) Uji Validitas Butir Tes, 2) Uji Reliabilitas Butir Tes, 3) Uji Daya Beda Butir Tes, 4) Uji Taraf Kesukaran Butir Tes, 5) Uji Pretest Dan

Postest, 6) Uji Normalitas, 7) Uji

Homogenitas, 8) Uji Hipotesis. Pemaparan sebagai berikut.

1) Uji Validitas Butir Tes, tahap ini butir tes diujikan kepada siswa kelas VIII C dan VIII D di SMP Negeri 1 Gianyar agar diketahui apakah butir tes yang dibuat valid atau gugur. Hasil dari uji validitas butir tes yang telah diujikan dapat disimpulkan dari 35 butir tes yang disediakan, terdapat 30 butir tes yang valid dan akan digunakan pada tahap efektivitas. 2). Uji Reliabilitas berfungsi untuk mengetahui apakah butir tes tersebut akan tetap/ ajeg. Pada uji reliabilitas subyek yang digunakan adalah seluruh siswa kelas VIII C dan VIII D di SMP Negeri 1 Gianyar. Dari Hasil

penghitungan yang dilakukan dapat

disimpulkan bahwa tes butir soal memiliki reabilitas KR-20 sebesar 0, 734 yang digollongkan dalam katagori reliabilitas tinggi. 3) Uji daya beda berfungsi untuk

apakah butir tes tersebut memiliki

kemampuan membedakan antara sampel yang pandai dan sampel yang kurang. Hasil dari uji daya beda didapatkan bahwa butir tes termasuk pada 3 katagori yaitu 12 soal dalam katagori baik, 18 soal dalam katagori cukup baik, dan 5 katagori kurang baik. 4) Pada uji ini akan diketahui intrumen yang memiliki tingkat kesukaran katagori mudah, sedang ataupun sukar. Dari hasil uji taraf kesukaran butir tes akan didapatkan taraf mudah, sedang, dan

sukar.

Terdapat 1 soal katagori sukar, 5 katagori sedang, dan 29 katagori mudah.

Uji Efektivitas dilakukan untuk

mengetahui tingkat keefektifan produk terhadap hasil belajar Ilmu Bahasa Indonesia pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Gianyar. Pada tahap ini menggunakan seluruh siswa Kelas VIII D

di SMP Negeri 1 Gianyar. Sebelum

menerapkan media pembelajaran

multimedia interaktif, peneliti melakukan

pretest terhadap seluruh siswa kelas VIII

D SMP Negeri 1 Gianyar sebanyak 35 siswa. Selanjutnya diteruskan melakukan

posttest terhadap 35 siswa, setelah siswa

mendapat media pembelajaran multimedia interaktif. Hasil nilai pretest dan posttest siswa adalah pretest sebesar 62,08 dan nilai rata-rata posttest sebesar 86,77. Dilanjutkan ke uji normalitas, uji normalitas

dilakukan untuk menyajikan bahwa

sampel benar-benar berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji normalitas data dilakukan dengan teknik Liliefors. Apabila selisih nilai yang terbesar lebih kecil dari kriteria Liliefors nilai, maka dapat

disimpulkan bahwa sebaran data

berdistribusi normal. Kesimpulan dalan uji normalitas dari hasil pretest siswa, Kesimpulan: karena L0 < Lt , yaitu L0 (0,0650) < Lt (0,1478) maka H0 diterima,

sehingga dapat disimpulkan bahwa

sampel berasal dari populasi yang

berdistribusi normal. Sedangkan

kesimpulan dari hasil posttest siswa Kesimpulan: karena L0 < Lt , yaitu L0 (0,083) < Lt (0,1478) maka H0 diterima,

sehingga dapat disimpulkan bahwa

sampel berasal dari populasi yang

berdistribusi normal. Setelah melakukan uji normalitas dilanjutkan ke tahap uji homogenitas terhadap hasil pretest dan

pottest siswa. Uji homogenitas ini

dimaksudkan untuk mencari

memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama (Candiasa, 2010:192). Varians hasil pretest 83,67 dan posttes 44,01. Sehingga untuk menguji homogenitas varians data sampel digunakan uji F dengan rumus sebagai berikut. terkecil Varians terbesar Varians F hit  Kesimpulan: 1, 1 2 1   tabel n n hitung F F yaitu:

Fhitung (1,90) ≤ Ftabel (1,93) sehingga H1

(7)

homogen. Setelah dilakukan pengujian normalitas dan homogenitas, dilanjutkan dengan pengujian hipotesis, sehingga mendapat kesimpulan bahwa harga t hitung dibandingkan dengan harga t pada tabel dengan db = n1 + n2 – 2 = 35 + 35 – 2 = 68. Harga t tabel untuk db 68 dan dengan taraf signifikansi 5% (α = 0,05) adalah 2,000. Dengan demikian, harga t hitung lebih besar daripada harga t tabel sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Ini

berarti, terdapat perbedaan yang

signifikan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa antara sebelum dan sesudah

menggunakan media pembelajaran

multimedia interaktif.

Pembahasan mencakup tiga hal pokok,

yaitu menjawab pertanyaan dalam

pengembangan media pembelajaran

multimedia interaktif untuk siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Gianyar semester

genap tahun pelajaran 2013/2014.

Adapun pertanyaan tersebut yaitu 1)

Bagaimanakah rancang bangun

multimedia interaktif ?, 2) Bagaimanakah kelayakan multimedia interaktif ?, dan 3) Bagaimanakah efektivitas penggunaan

multimedia interaktif ?. Berikut

pembahasan masing masing pertanyaan. 1) Rancang bangun multimedia interaktif pada pelajaran Bahasa Indonesia ini

berupa, analisis kebutuhan yang

berfungsi untuk menentukan mata

pelajaran yang akan dikembangkan

sesuai dengan kebutuhan yang

diperlukan oleh siswa yang nantinya

mampu meningkatkan minat belajar

siswa, flowchart berfungsi visualisasi alur kerja produk dari awal hingga akhir sehingga pembuatan produk nantinya berpedoman pada flowchart yang telah dibuat, dan storybroard serangkaian sketsa yang berbentuk persegi panjang yang menggambarkan suatu alur cerita elemen-elemen yang diusulkan untuk aplikasi multimedia. Dengan kata lain

storybroard berfungsi sebagai alat

perencanaan yang menggambarkan

urutan kejadian berupa kumpulan gambar dalam sketsa yang sederhana.

2) Kelayakan Multimedia Interaktif, untuk mengetahui kelayakan media yang dikembangkan, maka dilakukan evaluasi oleh para ahli multimedia interaktif dan

dilakukan uji coba produk terhadap siswa. Evaluasi oleh para ahli yaitu dari ahli isi bidang studi mata pelajaran, ahli desain, dan ahli media sedangkan uji coba dari siswa yaitu uji coba perorangan,

kelompok kecil dan lapangan.

Berdasarkan hasil uji ahli bidang studi

mata pelajaran Bahasa Indonesia

diketahui bahwa media pembelajaran multimedia interaktif layak dikembangkan terungkap bahwa terhadap komponen-

komponen media pembelajaran

multimedia interaktif tersebar pada skor 4 (baik) dan 5 (sangat baik). Kelayakan media pembelajaran interaktif termasuk sangat baik dengan persentase 91,11%.

Berdasasarkan hasil uji ahli media

pembelajaran, terungkap bahwa media pembelajaran multimedia interaktif layak dikembangkan terbukti pada

komponen-komponen media pembelajaran

multimedia interaktif tersebar pada skor 4 (baik) dan 5 (sangat baik). Kelayakan media pembelajaran multimedia interaktif termasuk sangat baik dengan persentase 92%. Berdasarkan hasil uji ahli desain pembelajaran, terungkap bahwa sebagian besar penilaian ahli media pembelajaran

terhadap komponen-komponen media

pembelajaran multimedia interaktif

tersebar pada skor 4 (baik) dan 5 (sangat baik). Kelayakan media pembelajaran multimedia interaktif ditinjau dari desain pembelajaran termasuk baik dengan persentase 78%. Atas dasar penilaian dari ahli desain pembelajaran ini, maka dapat dikatakan bahwa multimedia interaktif yang dikembangkan layak digunakan sebagai media/alat bantu dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil validasi perseorangan, terungkap bahwa untuk validasi perorangan yang berjumlah 3 (tiga) orang siswa yang tersebar pada skor 4 (baik) dan 5 (sangat baik).

Kelayakan media pembelajaran

multimedia interaktif ditinjau dari hasil validasi perorangan adalah sangat baik dengan persentase 92,30%. Dilanjutkan dengan hasil validasi kelompok kecil yang melibatkan 12 (dua belas) siswa yang tersebar pada skor 3 (cukup), 4 (baik), dan

5 (sangat baik). Kualitas media

pembelajaran multimedia interaktif ditinjau dari hasil validasi kelompok kecil yaitu

(8)

baik dengan persentase 83,6%. Kemudian dilanjutkan dengan validasi lapangan yang menggunakan seluruh siswa yang berjumlah 35 (tiga puluh lima). Siswa tersebut menilai hasil media pembelajaran yang ditayangkan. Hasil validasi lapangan tersebar pada skoe 3 (cukup), 4 (baik), dan 5 (sangat baik), sehingga hasil keseluruhan pada uji lapangan kualitas media pembelajaran multimedia interaktif adalah baik dengan

persentase 82,74%. Dapat diartikan

multimedia interaktif layak dikembangkan dan dapat meningkatkan minat belajar siswa kerana dalam media tersebut terdapat animasi yang menarik siswa untuk belajar Bahasa Indonesia.

Efektivitas produk penelitian

pengembangan dalam penelitian ini di ukur dengan melakukan tahap pretest dan

posttest. Pada tahap ini menggunakan

seluruh siswa kelas VIIID di SMP Negeri 1 Gianyar. Sebelum menerapkan media pembelajaran multimedia interaktif mata

pelajaran bahasa indonesia, peneliti

melakukan pretest terhadap seluruh siswa kelas VIII D SMP Negeri 1 Gianyar yang

berjumlah 35 siswa. Selanjutnya

diteruskan melakukan posttest terhadap

35 siswa setelah siswa mendapat

pembelajaran menggunakan media

pembelajaran multimedia interaktif. Rata-rata nilai pretest adalah 62,08 dan Rata- rata-rata nilai posttest adalah 86,77. Setelah dilakukan penghitungan secara manual diperoleh hasil t hitung sebesar 42,72. Kemudian harga t hitung dibandingkan dengan harga t pada tabel dengan db = n1 + n2 – 2 = 35 + 35 – 2 = 68. Harga t tabel untuk db 68 dan dengan taraf signifikansi 5% (α = 0,05) adalah 2,000. Dengan demikian, harga t hitung lebih besar daripada harga t tabel sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Ini berarti, terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa antara sebelum

dan sesudah menggunakan media

pembelajaran multimedia interaktif mata pelajaran bahasa indonesia.

Dilihat dari konversi hasil belajar di kelas VIII D SMP Negeri 1 Gianyar, nilai rata-rata posttest peserta didik 86,77 berada pada klasifikasi Sangat Baik, dan berada di atas nilai KKM mata pelajaran Bahasa

Indoneisa sebesar 77. Melihat nilai rerata atau mean posttest yang lebih besar dari nilai rerata atau mean pretest, dapat dikatakan bahwa media pembelajaran multimedia interaktif pada mata pelajaran Bahasa Indonesia efektif digunakan dan dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu

Pengetahuan siswa SMP Negeri 1

Gianyar.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan rumusan masalah, hasil analisis data dan pembahasan pada

penelitian ini, maka dapat diambil

simpulan sebagai berikut. Pertama,

rancang bangun dari multimedia interaktif mata pelajaran Bahasa Indonesia ini melalui tiga tahapan yaitu , 1) Analisis Kebutuhan, melalui analisis kebutuhan

ditentukan mata pelajaran Bahasa

Indonesia yang dipilih untuk

dikembangkan dengan media, dipilihnya media ini karena kurangnya media

pembelajaran yang relevan. 2)

Mengembangkan Flowchart, Flowchart berfungsi untuk memvisualisasikan alur kerja produk dari awal hingga akhir, sehingga produk harus berpedoman dengan flowchart, 3) Mengembangkan

Storyboard, storyboard serangkaian sketsa yang berbentuk persegi panjang yang menggambarkan suatu alur cerita elemen-elemen yang diusulkan untuk aplikasi multimedia. Dengan kata lain

storyboard adalah suatu alat

perencanaan yang menggambarkan

urutan kejadian berupa kumpulan gambar dalam sketsa yang sederhana.

Kedua, penelitian ini menghasilkan produk pengembangan berupa multimedia interaktif pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Gianyar. Multimedia interaktif ini telah melalui tahap analisis kebutuhan, desain pembelajaran, produksi media, validasi ahli dan uji coba produk. Berdasarkan validasi ahli isi bidang studi dan ahli media multimedia interaktif berada pada klasifikasi sangat baik, ahli desain multimedia interaktif berada pada klasifikasi baik, uji coba perorangan berada pada klasifikasi sangat baik, dan uji coba kelompok kecil dan uji lapangan berada pada klasifikasi baik. Sehingga multimedia interaktif ini layak dikembangkan dan mampu meningkatkan

(9)

minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Pembahasan ketiga, Kesimpulan dari uji efektifitas produk penelitian ini diukur dengan melakukan tahap menggunakan

pretest dan posttest terhadap 35 orang

peserta didik kelas VIII D SMP Negeri 1 Gianyar. Berdasarkan nilai pretest dan

posttest 35 orang siswa tersebut, maka

dilakukan uji-t untuk sampel berkorelasi. Rata-rata nilai pretest adalah 62,08 dan rata-rata nilai posttest adalah 86,77. Setelah dilakukan penghitungan secara manual diperoleh hasil t hitung sebesar

42,72. Kemudian harga t hitung

dibandingkan dengan harga t pada tabel dengan db = n1 + n2 – 2 = 35 + 35 – 2 = 68. Harga t tabel untuk db 68 dan dengan taraf signifikansi 5% (α = 0,05) adalah 2,000. Dengan demikian, harga t hitung lebih besar daripada harga t tabel sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Ini

berarti, terdapat perbedaan yang

signifikan hasil belajar bahasa Indonesia siswa antara sebelum dan sesudah

menggunakan multimedia interaktif.

Dilihat dari konversi hasil belajar di kelas VIII D SMP Negeri 1 Gianyar, nilai rata-rata posttest peserta didik 86,77 berada pada kualifikasi Sangat Baik, dan berada di atas nilai KKM mata pelajaran Bahasa Indonesia sebesar 77. Melihat nilai rerata atau mean posttest yang lebih besar dari nilai rerata atau mean pretest, dapat dikatakan bahwa pencapaian media pembelajaran multimedia interaktif pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat

meningkatkan hasil belajar Bahasa

Indonesia siswa antara sebelum dan

sesudah menggunakan multimedia

interaktif. multimedia interaktif pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia dapat

meningkatkan hasil belajar Bahasa

Indonesia siswa.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut.

Saran pemanfaatan, Media

pembelajaran multimedia interaktif yang dikemas dalam bentuk CD (Compact Disc) ini tentunya masih terdapat keterbatasan, untuk itu disarankan dalam pemanfaatan

multimedia interaktif ini hendaknya

didukung oleh sumber belajar lain yang

relevan, sehingga tidak dijadikan satu-satunya sumber belajar oleh siswa.

Saran desiminasi, Media

pembelajaran multimedia interaktif ini dikembangkan berdasarkan karakteristik siswa SMP Negeri 1 Gianyar. Apabila dalam pemanfaatan media ini ditemukan kesalahan atau kelemahan yang perlu diperbaiki, maka media ini dipersilahkan untuk diperbaiki seperlunya.

Saran pengembangan Media

pembelajaran multimedia interaktif yang dikembangkan ini tidak dimaksudkan untuk mengatasi seluruh permasalahan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII di SMP Negeri 1 Gianyar. Tetapi hanya mengatasi permasalahan yang ditemukan seperti belum adanya media pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa, tidak berimbangnya materi ajar dengan alokasi waktu pelajaran Bahasa Indonesia kelas

VIII, guru belum terampil dalam

memanfaatkan media serta jumlah siswa yang cukup memberikan kesulitan bagi guru dalam memaparkan materi agar seluruh siswa dapat memahami materi secara maksimal. Untuk pengembangan

selanjutnya disarankan untuk

mengembangkan produk pembelajaran untuk mata pelajaran lain dan dengan jenis produk yang berbeda.

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam proses pembuatan skripsi ini, sangat banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini diucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dan setulus-tulusnya kepada yang terhormat :

1)

Prof. Dr. I Nyoman Sudiana, M.Pd., selaku Rektor Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA) yang telah

memberikan kesempatan kepada

penulis untuk mengikuti pendidikan pada Jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan.

2)

Drs. I Dewa Kade Tastra, M.Pd.,

selaku Ketua Jurusan Teknologi

Pendidikan yang telah memberikan motivasi petunjuk dalam pembuatan skripsi ini.

3)

Drs. Wayan Romi Sudhita, M.Pd.,

(10)

banyak memberikan bimbingan,

petunjuk, dan saran dalam

penyelesaian skripsi ini.

4)

Drs. I Dewa Kade Tastra, M.Pd.,

selaku Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan dan sarannya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

5)

Para dosen di Jurusan Teknologi

Pendidikan Universitas Pendidikan

Ganesha yang telah banyak

memberikan motivasi dan saran yang sangat berharga dalam penyusunan skripsi ini.

6)

Dra. Desak Putu Parmiti, M.S., selaku ahli media yang telah membantu validasi Media Pembelajaran.

7)

Dr. I Made Tegeh, M.Pd., selaku ahli media yang telah membantu validasi Media Pembelajaran.

8)

Ida Ayu Made DArmayanti, M.Pd.,

selaku ahli bidang studi yang telah

membantu validasi Media

Pembelajaran.

9)

I Dewa Nyoman Bawa, S.Pd, M.Pd.,

selaku Kepala SMP Negeri 1 Gianyar yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian dan membantu

pelaksanaan uji coba media

pembelajaran.

10)

Semua siswa kelas VIII C dan D SMP

Negeri 1 Gianyar yang telah menjadi subyek dalam penelitian ini.

11)

Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ilmu

Pendidikan yang telah banyak

memberikan dukungan dan

bantuannya dalam pelaksanaan

penelitian ini.

12)

Semua pihak yang telah banyak

membantu dalam pelaksanaan

penelitian dan penyelesaian skripsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

Agung, A.A. Gd. 2012. Metodologi

Penelitian Pendidikan. Singaraja:

Fakultas Ilmu Pendidikan

Undiksha.

Ahmad, M. 2012. Kawasan Teknologi

Pendidikan : AECT 1994. Tersedia

pada:http://interperspektif.wordpres

s.com/2012/05/30/kawasan-teknologi-pendidikan-aect-1994/.

(diakses pada tanggal 9 november 2013.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Arsyad, A. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Bekti, T, dkk. 2010. Uji Coba

Pengembangan Desain

Pembelajaran. Tersedia pada http://jadiwijaya.blog.uns.ac.id. (diakses tanggal 9 November 2013).

Candiasa, I Made. 2010. Statistik Univariat

dan Bivariat Disertai Aplikasi SPSS. Singaraja: Undiksha Press.

Degeng, I. N. S. 1997. Strategi

Pembelajaran Mengorganisasi Isi dengan Model Elaborasi. Malang:

IKIP Malang.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan

Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Harjanto. 2005. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Koyan. 2011. Asesmen Dalam

Pendidikan. Singaraja:

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja.

---. 2012. Statistik Pendidikan.

Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja.

Nuresti T. 2011. Pengaruh Penggunaan

Media CD Interaktif Berbasis Flash Terhadap Hasil Belajar TIK Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMPN 1 Manggis Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi (Tidak

diterbitkan). Program Studi

Teknologi Pendidikan. Undiksha Singaraja.

Pratiwi, K. Y. 2012. Pengaruh

Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Terhadap Hasil Belajar TIK Siswa Kelas VII Semester Genap SMPN

2 Ubud Tahun Pelajaran

2011/2012. Skripsi (Tidak

diterbitkan). Program Studi

Teknologi Pendidikan. Undiksha. Singaraja

Pustekkom. 2009. “Multimedia Interaktif

(11)

Tersedia pada: www. edukasi.net, (diakses tanggal 8 Desember 2013).

Rahmayanti, M. 2011. Pengaruh

Penggunaan Multimedia Berbasis Camtasia Studio Terhadap Tes Hasil Belajar Matematika Siswa.

Tersedia Pada:

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/ bitstream/123456789/3633/1/MULI A%20RAHMAYANI-FITK.pdf. (diakses tanggal 9 Maret 2014)

Rakim. 2008. Multimedia Dalam

Pembelajaran. Tersedia pada:

http://rakim-ypk.blogspot.com/2008/04/multime dia-dalam-pembelajaran.html. (diakses tanggal 8 November 2013).

Rohani, A. 2000. Media Instruksional

Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sadiman, A., dkk. 2006. Media

Pendidikan. Jakarta: PT

Rajagrafindo Persada.

Sagala, S. 2010. Konsep dan Makna

Pembelajaran (untuk Membantu Memecah Problematika Belajar

dan Mengajar). Bandung :

Alfabeta.

Sanjaya, W H. 2010. Strategi

Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.

Santyasa, I W. 2009. Metode Penelitian

Pengembangan dan Teori

Pengembangan Modul. Makalah

Disajikan dalam Pelatihan Bagi Para Guru TK, SD, SMP, SMA, dan SMK Tanggal 12-14 Januari 2009, di Kecamatan Nusa Penida kabupaten Klungkung.

Seels, B.B & Rita, C. R. 1994. Teknologi

Pembelajaran Definisi dan Kawasannya. Jakarta : Universitas

Negeri Jakarta.

Sudarma, I.K. & I. M, Tegeh. 2007.

Penelitian Pengembangan:

Pengembangan Produk-Produk di Bidang Teknologi Pendidikan.

Disajikan dalam Pelatihan Penyusunan Proposal Penelitian Pengembangan di Jurusan Teknologi Pendidikan

Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, pada tanggal 15 Januari 2007 di Singaraja.

Sudarma, I K. & Oka, G.P.A. 2008. Teknik

Produksi & Pengembangan Multimedia Pembelajaran. Singaraja

: Universitas Pendidikan Ganesha. Sudatha, I. G. W. dan I M. Tegeh. 2009.

Desain Multimedia Pembelajaran.

Singaraja : Universitas Pendidikan Ganesha.

Sudikan, S. Y. 2004. Pendekatan

Kontesktual dalam Pembelajaran Apresiasi Sastra: Perspektif Pluralisme Budaya. Makalah

disajikan pada Seminar Kurikulum

Berbasis Kompetensi, Jurusan

Bahasa dan Sastra Indonesia,

Fakultas Bahasa dan Seni,

Universitas Negeri Surabaya, 17 Februari 2004.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian

Kombinasi. Bandung: Alfabeta

Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian

Pendidikan Kompetensi dan

Praktiknya. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Supriatna, D & Moch. Mulyadi. 2009.

Konsep Dasar Desain

Pembelajaran. Pusat

Pengembangan dan

Pemberdayaan Pendidik dan

Tenaga Kependidikan Taman

Kanak Kanak dan Pendidikan Luar Biasa.

Sutopo, A. H. 2003. Multimedia Interaktif

dengan Flash. Yogyakarta : Graha

Ilmu.

Suyanto, B. 2003. Metode Penelitian

Sosial: Bergabai Alternatif Pendekatan. Jakarta : Prenada

Media.

Suwatra, I W., dkk. 2007. “Belajar dan Pembelajaran”. Modul. Program

Studi S1 PGSD Jurusan

Pendidikan Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha.

Tegeh, I M., & I M, Kirna. 2010. Metode

Penelitian Pengembangan

Pendidikan. Singaraja: Undiksha.

Undiksha. 2009. Pedoman Penulisan

Skripsi dan Tugas Akhir. Singaraja :

Referensi

Dokumen terkait

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara antara penelitan dengan subyek penelitian untuk memperoleh infomasi yang mendalam tentang efisiensi

Dari keempat dimensi tersebut memiliki peran penting yang harus dimiliki oleh pelatih dalam memberikan pengaruh terhadap prestasi atlet bulutangkis SMP 116 Ragunan pada

Namun demikian umur tanaman memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P&lt;0,05) terhadap rasio daun batang.Sementara interaksi perlakuan tinggi potong dan umur tanaman

Perbedaan nilai rata-rata yang cukup signifikan dengan selisih nilai 11.70000 menunjukkan bahwa kemampuan berbahasa anak di TK favorit juga lebih baik daripada

Penelitian ini menyimpulkan bahwa ekspresi CD44 dapat dipakai sebagai faktor prognostik kekambuhan pada kanker ovarium tipe epitel stadium III, ekspresi CD44 secara signifikan

Kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik, produksi VFA dan NH3 pakan komplit dengan level jerami padi berbeda secara in vitro.. Animal

Pondok pesantren Syaikh Jamilurrahman As-Salafy menyediakan gedung khusus untuk santri mukim (murid yang berasal dari daerah yang jauh dan menetap dalam pesantren)