• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dalam sub bab ini peneliti ingin memberi keterangan mengenai biodata dari narasumber,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dalam sub bab ini peneliti ingin memberi keterangan mengenai biodata dari narasumber,"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

63

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Proses Pengumpulan Data

Dalam sub bab ini peneliti ingin memberi keterangan mengenai biodata dari narasumber, dimana wawancara dilakukan, waktu wawancara dilakukan kepada narasumber, durasi proses wawancara, dan masalah yang terjadi pada saat wawancara dilakukan.

4.1.1 Narasumber Internal

Nama Vicky Atmadja

Jabatan Stage Manager

Tempat Kantor BeritaSatu Media Holdings

Durasi 09:28 Menit

Masalah wawancara

• Suara bising didalam kantor

• Kesibukan narasumber

Waktu • May 31, 2012

• Pukul 11.27 WIB

(2)

Nama Galih Bimasakti Jabatan Event Manager

Tempat Kantor BeritaSatu Media Holdings

Durasi 09:49 Menit

Masalah

wawancara • Suara bising didalam kantor Kesibukan narasumber

Waktu May 31, 2012

• Pukul 11.44 WIB

Tabel 4.2: Proses pengambilan data Galih

Nama Fajar Tobing

Jabatan Event Conceptor

Tempat Kantor BeritaSatu Media Holdings

Durasi 09:59 Menit

Masalah wawancara

• Suara bising didalam kantor

• Kesibukan narasumber

Waktu • May 31, 2012

• Pukul 11.59 WIB

(3)

4.1.2 Narasumber Eksternal

Tabel 4.4: Proses pengambilan data Asep Hilman

Nama Asep Hilman

Pekerjaan Wiraswasta

Umur 42 Tahun

Tempat Senayan / Lokasi Acara Berlangsung

Durasi 05:08 Menit

Masalah wawancara

Suara bising dari acara musik mengganggu proses komunikasi

Waktu • Maret 25, 2012

• Pukul 09.54 WIB

Nama Andi Muliono

Umur

44 Tahun

Pekerjaan Wiraswasta ,

Komunitas Sepeda Gowes Jakarta

Tempat Senayan / Lokasi Acara Berlangsung

Durasi 04:55 Menit

Masalah wawancara

Suara bising dari acara musik mengganggu proses komunikasi

Waktu • Maret 25, 2012

(4)

4.2 Penyajian Data penelitian

Seperti yang dijelaskan pada bab 3 sebelumnya mengenai data primer untuk penulisan karya tulis ini akan diperoleh dari kegiatan wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan beberapa pihak internal pelaksanaan event kampanye yang diatasnamakan “Jakarta Globe” namun dilaksanakan pihak BeritaSatu Media Holdings dan hasil observasi oleh peneliti. Narasumber atau narasumber yang peneliti gunakan adalah teknik sampling purposif,

4.2.1 Data Primer

Peneliti juga menghadirkan hasil observasi yang dilakuan pada event “Ecowalk &Bike 2012”

4.2.1.1 Wawancara dengan Internal

Pada subbab ini, penulis menghadirkan wawancara diantaranya adalah di bagian pelaksanaan operasional acara kampanye tersebut yaitu Stage Manager, Event Manager, dan Event Conceptor namun para narasumber ini juga melaksanakan tugasnya dilapangan secara professional. Peneliti juga mewawancari 2 peserta dari event kampanye tersebut.

(5)

1. Wawancara dengan Stage Manager

Stage manager peneliti pilih untuk jadi narasumber karena dianggap memiliki kelayakan sebagai sumber informasi karena menjalani acara kampanye secara langsung turun kelapangan dan dapat memberikan pengalamannya secara langsung dilapangan dari tujuan acara hingga masalah yang terjadi.

Peneliti mulai wawancara dengan pertanyaan dari tujuan acara kampanye yang bernama "Ecowalk & Bike 2012" dan narasumber pun menjawab bahwa acara tersebut bertujuan untuk kampanyekan kebiasaan hidup hijau, sehat tanpa asap dan mengurangi sampah-sampah plastic.

Peneliti juga menanyakan alasan penggunaan tema funbike sebagai kegiatan acara kampanye tersebut. Narasumber pun menjawabnya dengan tegas mengenai kecocokannya dengan tema Green Living yang menjadi konsep utama acara tersebut dikarenakan tidak menggunakan bahan bakar yang dapat menciptakan polusi.

Bertanya tentang apa yang bisa didapat dari acara ini narasumber menjawab mengenai keuntungan peserta bahwa peserta bisa mendapatkan informasi dan pengertian dari peserta mengenai pesan kampanye tersebut. Perusahaan mendapatkan branding dari acara ini. Jawab Vicky dengan malu dan senyum serta dia menjelaskan branding untuk salah satu brand yaitu “Jakarta Globe”

(6)

Mengenai antusiasme peserta yang datang di acara tersebut serta jumlahnya narasumber menjawab bahwa target awal dari acara tersebut adalah 3000 peserta namun pada saat acara melebihi target tersebut dan antusiasme peserta mengikuti kegiatan acara tersebut nilainya sangat bagus dikarenakan adanya acara entertaintment yang menghibur peserta dan juga ada doorprize yang turut membuat peserta lebih antusias mengikuti acara itu.

Mengenai pesan dalam acara tersebut peneliti mengenai apa hal yang bisa mendorong peserta untuk menerima pesan tersebut. Narasumber pun menjawab mengenai produk dari Tupperware yang merupakan sponsor utama dari acara tersebut dibagikan untuk semua peserta untuk mendukung pengurangan sampah plastic dan meningkatkan botol penggunaan berulang-ulang.

Mengenai hal yang menjadi factor penentuan tanggal pelaksanaan acara, bapak Vicky menjawabnya bahwa event diadakan tanggal 25 maret itu karena bertepatan dengan “Hari Air Sedunia” yang jatuh pada tanggal 22 maret dan hari minggu ditetapkan karena itu adalah hari “Car Free Day” sehingga acara funbike bisa menggunakan jalur umum.

Sponsor utama dari perusahaan Tupperware dipilih karena visi dan misi yang sama dengan tema kampanye tersebut. Tupperware pun juga mempunyai misi penggunaan botol refill untuk mengurangi sampah dan mau membudidayakan hidup hijau.

(7)

Mengenai komunikator, peneliti bertanya alasan-alasan yang bisa menjadikan Bunda Ully Sigar sebagai komunikator di acara "Ecowalk & Bike 2012". Bapak Vicky selaku Stage Manager menjawabnya secara tegas mengenai hal ini yaitu dia menyebutkan bahwa Bunda Ully Sigar memiliki Yayasan Garuda Nusantara dan dia sangat mengerti mengenai lingkungan, tanaman dan tentang green living serta dia juga adalah artis sehingga lebih dikenal masyarakat luas.

Mengenai target sasaran di acara ini narasumber memberitahukan bahwa acara ini untuk semua kalangan yang dimaksud adalah tidak ada batasan umur yang beralasan bahwa edukasi mengenai green living harus dimulai dari kecil hingga dewasa.

Soal hambatan-hambatan peneliti bertannya mengenai masalah-masalah yang terjadi di event tersebut. Namun, narasumber mulai berpikir dan menemukan bahwa acara yang meliputi jumlah peserta yang sangat banyak ini yang tersulit adalah meng-organize sekian ribu orang tersebut dimulai dari antrian. Pembagian kaos juga bermasalah dikarenakan jumlah peserta yang datang melebihi target awal sedangkan produksi kaos dibuat sesuai target awal. Namun, mengenai seperti audia dan panggung narasumber menyatakan tidak ada masalah.

Peneliti mulai menanyakan mengenai indicator yang menandakan suksesnya acara tersebut dan narasumber menjawab yaitu jumlah peserta yang lebih dari target awal serta dari suatu sesi Tanya jawab yang menguji pengetahuan para peserta mengenai pesan kampanye tersebut dan peserta pun dianggap

(8)

menerima pesan dengan baik. Peneliti bertanya secara personal mengenai keberhasilan kampanye dan narasumber menjawab bahwa acara ini cukup berhasil

Wawancara dengan Event Manager

Narasumber ini peneliti pilih juga karena tingkat keterlibatannya dengan pelaksanaan dan perencanaa event yang membuat narasumber cocok dari segi pengetahuan dan pengalaman. narasumber pun dapat memberikan detil mengenai acara tersebut dari segi hambatan dan efek yang diberikan dari acara tersebut.

Peneliti memulai wawancara dengan bertanya dari tujuan dari perusahaan itu sendiri dengan mengadakan acara kampanye seperti ini. Narasumber mengatakan bahwa “Jakarta Globe” adalah Koran general yang berbahasa inggris namun ingin membantu pemerintah dalam mensosialisasikan kegiatan green living mengenai hidup sehat, bahay polusi dan semacamnya.

Alasan memilih kegiatan funbike sebagian acara dari kampanye tersebut juga dijelaskan bahwa kegiatan bersepeda disukai oleh masyarakat namun fasilitator yang kurang menjadikan ini kesempatan. Narasumber juga menambahkan bahwa kita sudah mengenal istilah “carfree day” namun perlunya kegiatan untuk memeriahkan hari tersebut.

Peneliti bertanya mengenai hal-hal yang perusahaan sendiri dapat dari penyelenggaraan acara ini. Narasumber menjawab bahwa acara ini tersebut disponsori oleh perusahaan Tupperware yang sedang mengenalkan

(9)

produk-produknya dan yayasan Garudan nusantara pun mendapatkan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan Green Living.

Peneliti pun bertanya apa saja yang ingin disampaikan oleh acara tersebut selain pesan green living lalu narasumberg berkata bahwa ini juga soal promo dari “Jakarta Globe” itu sendiri.

Mengenai pertimbangan dalam penentuan waktu acara narasumber mengatakan bahwa ini adalah suatu kesinambungan diantara “Hari Air Sedunia” dengan adanya “Car Free Day”. Sehingga jalur yang digunakan juga menjadi jalur yang bebas polusi dan dua poin tersebut yang bertepatan pada tanggal 25 maret.

Kesesuaian event terhadap rencana narasumber memberi pernyataan bahwa acara tersebut hampir sesuai dengan tahapan-tahapan yang sudah direncanakan.

Peneliti bertanya mengenai sponsor dari acara yaitu Tupperware dan mengapa perusahaan tersebut cocok untuk acara tersebut dan narasumber pun langsung menyangkut pautkan produk “Ecobottle” lalu merubah topic mengenai kebiasaan orang-orang yang terbiasa mengkonsumsi botol minum plastic sekali pakai dan “Ecobottle” adalah botol yang bisa diisi ulang jadi perusahaan Tupperware cocok untuk mensponsori event ini.

(10)

Peneliti melanjutkan pertanyaan ke tema komunikator dengan menanyakan alasan yang menjadikan Bunda Ully Sigar komunikator yang cocok dalam acara kampanye "Ecowalk & Bike 2012" , narasumber mengatakan bahwa semua tahu dia sangat aktif dalam kegiatan sosial dan gerakan-gerakan sosial yang berhubungan dengan kebersihan lingkungan yang melibatkan kaum remaja. Penelitipun menegaskan bahwa alasan yang dimaksudkan adalah pengetahuan komunikator yang dimaksud dengan narasumber namun responde memberi penjelasan tidak hanya pengetahuan tetapi juga skill serta kemampuan dia untuk memotivasi orang-orang.

Sehubungan dengan acara ini terlibat langsung dengan peserta, peneliti menanyakan siapa target dalam acara ini dan narasumber menjawab bahwa target sasarannya adalah keluarga dan keluarga itu mencangkup orang dewasa, remaja, dan anak-anak tanpa terkecuali. Alasannya disebutkan oleh narasumber bahwa ini adalah acara gathering yaitu kumpul keluarga yang menyenangkan.

Pertanyaan pun dilanjutkan mengenai harapan jumlah target peserta yang datang pada acara "Ecowalk & Bike 2012". Narasumber menanggapi pertanyaan tersebut dengan yakin itu adalah 3000 peserta dari gabungan peserta funbike dengan funwalk. Namun pada saat pelaksanaan jumlah peserta lebih dari 3000. Secara kasar diperkirakan 3500 hingga 4000.

Peneliti pun bertanya mengenai hambatan yang terjadi pada saat pelaksaan event itu dan narasumber mengeluhkan mengenai pembagian kaos pada saat mau

(11)

memulai acara karena ketertiban orang-orang yang sulit menunggu giliran dan itu masalah utama itu muncul karena jumlah peserta yang 3000 peserta tersebut. Narasumber juga menambahkan bahwa ada oknum-oknum yang memprovokasi. Peneliti pun terus mengkritisi dengan mempertanyakan masalah lain mengenai pembagian makan siang dan kekurangan kaos sponsor untuk peserta yang telah bayar pendaftaran. Narasumber mengiyakan kejadian tersebut dan memberikan alasan permasalahan tersebut terjadi karena adanya jumlah peserta yang melebih batas maksimal awal hanya 3000 tapi kenyataan mencapai 4000. Tetapi, peserta tidak terlalu memaksakan untuk mendapatkan kaos dari sponsor tersebut. Mengenai masalah teknis hanya pada saat sebelum acara dimulai saat membuka pos-pos mobil terlambat hingga tidak bisa masuk jalur akibat “Car free Day” sehingga semua harus membawanya dengan berjalan kaki.

Peneliti menanyakan mengenai hal-hal yang menjadi indikator kalau acara kampanye public Relations ini berhasil dan efektif kepada narasumber dan dijawab bahwa indikatornya adalah dari jumlah peserta yang melebihi target hingga 3500 dan kedua adalah knowledge dari peserta itu sendiri mengenai “ecobottle” yang salah satu menjadi kampanye juga tercapai terlihat dari banyak peserta yang aware mengenai “Ecobottle”.

Peneliti menambahkan pertanyaan akan mengenai antusiasme peserta terhadap event diakibatkan dari kegiatan bersepeda atau hanya ingin mendapatkan doorprize. Narasumber mendapatkan jawaban yaitu dari kegiatan funbike itu

(12)

sendiri karena orang-orang, khususnya di Jakarta menyukai kegiatan-kegiatan di luar rutinitas sehari-hari.

Didalam acara ini peneliti bertanya apakah acara ini efektif dalam promo atau penyampain pesan dan narasumber pun bilang bahwa kedua-duanya. Narasumber menjelaskan dengan peserta mendapatan produk dari perusahaan Tupperware berupa “Ecobottle” yang berupa botol isi ulang berarti pesan dan promo tersembut sampai sehingga semua sudah tercapai.

Wawancara dengan Event Conceptor

Peneliti memilih Bapak Fajar selaku event conceptor juga operasional dilapangan dikarenakan peneliti merasa bahwa bapak Fajar memiliki syarat sebagai narasumber yang dapat dipercaya bisa memberikan informasi yang diperlukan untuk penelitian ini.

Pertanyaan pertama yang peneliti lontarkan adalah mengenai acara itu sendiri yaiti mengenai tujuan dari event itu dilaksanakan dan narasumber menjawab bahwa acara kampanye public relations tersebut bertujuan untuk memberikan pelajaran mengenai lingkungan hidup dan green living terhadap peserta kampanye dan ekspose terhadap publik. Event dinyatakan berjalan sesuai rencana dan target atau objective juga tercapai baik dari jumlah peserta yang hadir, eksposure dan effect yang diterima

(13)

Peneliti melanjutkan pertanyain mengenai kegiatan bersepeda tersebut. Narasumber menanggapi bahwa kegiatan Fun bike dan fun walk ditetapkan karena acara tersebut adalah kegiatan yang menyenangkan dan bisa diikuti oleh semua keluarga juga tidak menggunakan bahan bakar sehingga tidak mengeluarkan polusi apapun.

Mengenai hal yang menjadi waktu hari ditetapkannya pelaksanaan acara, narasumber mengatakan bahwa hari tersebut adalah weekend dikarenakan itu adalah waktu keluarga dan “hari air sedunia”.

Mengenai sponsor utama oleh perusahaan peneliti bertanya mengenai kecocokan hal tersebut terhadap konsep acara. Narasumber menjawab bahwa perusahaan Tupperware jadi sponsor utama karena dia punya misi dan visi yang sama terhadap kampanye public relations yang bertema green living tersebut.

Peneliti bertanya tentang apa yang didapatkan oleh perusahaan dari acara "Ecowalk & Bike 2012" itu. Narasumber mengatakan bahwa perusahaan mendapatkan eksposure dan nilai sosialnya juga tersampaikan. Narasumber memberikan detil bahwa ada satu container yang besar dan didalamnya terdapat diorama-diorama mengenai gaya hidup hijau.

Hal yang mendorong peserta dalam pesan green living ini adalah bagaimana keadaan lingkungan sekarang yang sudah terpolusi, tercemarkan kemudian sampah-sampah banyak di Jakarta yang mengakibatkan banjir. Dalam kampanye ini narasumber mengatakan bahwa ini khusus sampah plastic yang tak

(14)

mudah terurai. Pesan ini dianggap narasumber tidak monoton tapi memang harus banyak terjadi pengulangan mengenai tema ini.

Peneliti pun bertanya soal komunikator yang berada di acara tersebut ya itu Ully Sigar. Narasumber memberi pernyataan bahwa komunikator dalam acara kampanye PR itu adalah Ully Sigar dikarenakan dia mempunya organisasi mengenai lingkungan hidup yang sifatnya non-profit. Yayasan itu mempunya anggota yang banyak ditempatkan di hutan dan alam untuk menjaganya secara relawan serta hampir semua anggota yayasan tersebut terlibat di acara kampanye public relations ini. Begitu pernyataan dari narasumber dengan yakin.

Pertanyaan dilanjutkan dengan publik sasaran yakni kalangan yang diundang dalam acara "Ecowalk & Bike 2012" yang ditujukan kepada bapak Fajar. Narasumber mengatakan bahwa didalam acara ini semua kalangan itu dalam kategori umur dikarenakan targetnya adalah keluarga. Dalam kategori kelompok yaitu komunitas sepeda dan komunitas pelari seperti komunitas Indorunner.

Target awal dalam acara kampanye PR ini dinyatakan oleh narasumber bahwa jumlahnya adalah 3000 peserta lalu dalam hari acara berlangsungnya, peserta mencapai hingga 5000. Narasumber pun menjawab dengan sedikit rasa geli.

Peneliti mengkaitkan pertanyaan tersebut dengan masalah yang timbul diacara tersebut. Narasumber mengatakan bahwa ketidak siapan penyelenggara event dalam peningkatan jumlah peserta yang melebihi target awal sekitar 5000

(15)

itu yang menjadikannya sebuah masalah. Dimulai dari kekurangan formulir pendaftaran, suvenir dan merchandise. Namun, audio dan panggung pun tak ada masalah.

Indikator yang menandakan bahwa kampanye ini berhasil dan efektif dikatakan oleh narasumber sebagai objek yang tak kasat mata . tetapi dapat dilihat dr feedback dari redaksi berupa laporan apakah acara ini menjadi pembicaraan orang-orang. Narasumber pun menyatakan bahwa event ini efektif.

Mengenai doorprize menambahkan pertanyaan guna untuk mengetahui tujuannya itu sendiri. Doorprize dikatakan oleh narasumber guna untuk menarik minta peserta dan partisipasinya dalam acara.

4.2.1.2 Wawancara dengan eksternal

Wawancara yang peneliti lakukan terhadap peserta event ini bertujuan untuk mencari informasi apa yang sampai terhadap peserta dan keberhasilan terhadap acara ini. Peneliti memilih narasumber dengan membedakannya dengan komunitas. Wawancara pertama peneliti pilih dari seorang laki-laki yang tidak berasal dari komunitas manapun. Narasumber kedua peneliti pilih dari komunitas sepeda untuk memberikan pandangan yang beragam terhadap acara ini.

(16)

a. Wawancara dengan Peserta Event I

Pertama peneliti bertanya apa yang narasumber tahu mengenai acara ini dan apa tujuan dari acara ini. Narasumber mengatakan bahwa tujuan acara ini adalah penghijauan dan Jakarta bebas polusi.

Kedua peneliti bertanya alasan apa yang membuat narasumber tertarik untuk mengikuti acara ini dan narasumber pun menjawab bahwa dia ikut tujuan untuk kesehatan serta penghijauan.

Lalu peneliti melanjutkan pertanyaannya terhadap tema kampanye yang green living tersebut dan narasumber menjawab bahwa tema tersebut sangat bagus. Funbike yang menjadi kegiatan utama acara tersebut pun dinilai cukup seru Karena rute nya yang tak terlalu jauh.

Narasumber juga mengetahui bahwa sponsor utamanya adalah perusahaan Tupperware. Efek positif yang dari acara ini reponden mengatakan untuk peningkatan kesadaran buang sampah pada tempatnya dan mulai lebih sering bersepeda.

Kekurangan acara ini narasumber mengeluhkan kekurangan suvenir dan kekecewaan terhadap doorprize yang tidak didapatkan narasumber.

b. Wawancara dengan Peserta Event II

Narasumber kedua ini peneliti pilih disaat setelah acara selesai dan dia dari komunitas sepeda yang bernama “Komunitas Gowes Jakarta” yang berdiri tanggal 15 januari 2012. Peneliti memilih narasumber karena keterlibatan terhadap acara dari awal

(17)

hingga akhir kegiatan yang membuat reponden memiliki pengetahuan dan menjadi target dari acara tersebut.

Soal event ini narasumber ini mengatakan bahwa dia mengetahuinya dari komite dan website dan tujuan dari event ini adalah kampanye hidup sehat dan penggunaan botol isi ulang. Alasan narasumber mengikuti acara ini adalah untuk kesehatan dan didorong oleh acara tersebut.

Peneliti bertanya tentang tanggapan terhadap tema green living di acara "Ecowalk & Bike 2012". Narasumber berkomentar mengenai tema tersebut yaitu bagus sekali jika diadakan setiap minggunya.

Narasumber mengetahui bahwa Perusahaan Tupperware adalah salah satu penyelenggara acara kampanye ini yang didukung oleh yayasan garuda nusantara.

Peneliti bertanya apa yang narasumber dapat dari mengkuti event tersebut dan reponden mengaku bahwa dia mendapatkan pengetahuan penggunaan botol isi ulang dan akan memulai untuk buang sampah pada tempatnya.

Narasumber mengatakan bahwa acara "Ecowalk & Bike 2012" cukup meriah namun kecewa dengan doorprize yg tidak berhasil didapat.

4.2.2 Dokumen

Berdasarkan data-data yang diperoleh dari BeritaSatu Media Holdings yaitu berupa profil dari Ulli Sigar sebagai komunikator dan Yayasan Garuda Nusantara yang mendukung acara tersebut.

(18)

Dapat dilihat pada tujuan dari nomor 4 bahwa tujuan dari Yayasan Garuda Nusantara memiliki nilai tanggung jawab dalam perlindungan alam.Dokumen yang peneliti sajikan ini merupakan bukti bahwa kegiatan Yayasan Garuda Nusantara selalu berkaitan dengan alam dan mempunyai pengetahuan serta komitmen dalam melestarikan lingkungan yang hijau.

(19)

Gambar 4.2: Daftar Kegiatan Berkala Yayasan Garuda Nusantara

Berikut adalah dokumen yang peneliti terima dari perusahaan BeritaSatu Media Holdings yang menunjukan penghargaan atas keaktifan dari Yayasan Garuda Nusantara yang telah dikumpulkan hingga sekarang. Hal tersebut menunjukan bahwa di dunia lingkungan dan kecintaa terhadap alam Yayasan Garuda Nusantara sudah menjadi penggerak yang berkomitmen

(20)

Gambar 4.3: Daftar Penghargaan dan Program Yayasan Garuda Nusantara

Berikut ini adalah riwayat hidup dari komunikator yang peneliti dapat dari kantor BeritaSatu Media Holdings yang bernama Ully Sigar. Dengan alasan pengalaman ini lah Ully Sigar dianggap kompeten menjadi komunikator yang cocok dengan hal yang bertema lingkungan

(21)

Gambar 4.4: Riwayat Hidup Ully Sigar

4.2.3 Observasi

Peneliti melakukan observasi secara partisipatif yaitu penelti terjun langsung kedalam kegiatan event untuk mengumpulkan data sebagai penguat penulisan penelitian

(22)

ini. Peneliti mengikuti setiap detil acara "Ecowalk & Bike 2012" dan mendokumentasikannya dalam bentuk foto dan video yang digunakan untuk mempermudah mendapatkan data dalam penelitian.

Gambar 4.5: Gimmick Penguat Penyampaian Pesan

Gambar nomor 1, 2, dan 3 diatas adalah foto dari container yang berisi diorama yang dipersiapkan untuk menjadi alat penguat pesan dengan cara negatif. Dan gambar no 4 adalah bagaimana pos di rute fun walk tersebut terdapat pesan mengenai green living.

(23)

Gambar 4.3: Foto Ully Sigar

Foto diatas adalah komunikator kampanye yang bernama Ully Sigar. Beliau tampil dengan aksesoris khas nya yang telah menjadi karakter beliau sejak dahulu dan mempermudah beliau dikenali oleh masyarakat.

Masalah yang terjadi banyak diakibatkan karena peserta yang melebihi kapasitas yang mampu ditampung lokasi tersebut sehingga banyak terjadi ricuh akibat pembagian makanan yang tidak menggunakan sistem antri dan itu membuat pihak Jakarta Globe kewalahan

4.3 Reduksi Data

Dari data wawancara, observasi, dan dokumen dari kantor BeritaSatu Media Holdings peneliti akan melakukan pengolahan data untuk menganalisis event "Ecowalk & Bike 2012"

(24)

a. Narasumber Internal

No. Reduksi Data Interview (Bapak Galih Bimasakti – Event Manager)

1.

Tujuan perusahaan perusahaan dari menyelenggarakan kampanye ini?

Bantu pemerintah, mau ngebantu masyarakat untuk mensosialisasikan mengenai green living

2. Mengapa memilih kegiatan

funbike? kegiatan yang disukain sama masyarakat

3. Apa yang peserta dapat dari acara ini?

Tahu tentang produk Tupperware,pengetahuan green living

4. Apa yang jadi pertimbangan waktu Acara

Hari air sedunia, Car free day, minggu hari keluarga

5. Apakah event ini berjalan

sesuai rencana? Sesuai rencana 6. Mengapa Tupperware cocok

menjadi sponsor utama?

Kesamaan visi dan misi green living, produk ecobottle.

7. Mengapa Ully sigar dipilih sebagai komunikator?

Pengetahuan, kemampuan motivasi orang-orang, dan public figure, Yayasan Garuda Nusantara 8. Siapa publik sasaran acara

tersebut? Family, Orang tua, remaja , anak-anak. Jakarta. 9. Target awal acara ini berapa? 3000

10. Jumlah peserta saat acara? Lebih dari 3500

11. Apakah hambatan-hambatan yang terjadi saat itu?

Tidak tertib, kurang kaos sponsor, kurang merchandise, oknum memprovokasi, pembagian makan siang.

12. Menurut anda acara ini efektif?

Efektif untuk promo maupun penyampaian pesan

(25)

13. Apa yang membuat acara

ramai? Doorprize dan kegiatan funbike serta funwalk

14. Indikator efektifnya kampanye?

sampainya pesan ke peserta, pengetahuan terhadap produk, pengetahuan green living 15. Pesan monoton atau tidak? Monoton

16.

Apa pesan di dalam kampanye?

Green living, pengurangan sampah, bahaya sampah plastik, penggunaan botol minum daur ulang dengan ecobottle

Gambar 4.6: Reduksi data wawancara Galih

No. Reduksi Data Interview (Bapak Fajar Tobing – Event Conceptor)

1.

Tujuan perusahaan perusahaan dari menyelenggarakan kampanye ini?

Kampanye Hidup Hijau, eksposure

2. Mengapa memilih kegiatan

funbike? Sesuai tema kampanye, tanpa polusi, Fun

3. Apa yang peserta dapat dari

acara ini? Pengetahuan green living

4. Apa yang jadi pertimbangan waktu Acara

Hari air sedunia, Car free day, minggu hari keluarga

5. Apakah event ini berjalan

sesuai rencana? Sesuai rencana 6. Mengapa Tupperware cocok

menjadi sponsor utama?

Kesamaan visi dan misi green living, produk ecobottle.

7. Mengapa Ully sigar dipilih sebagai komunikator?

Keatktifan,Pengetahuan, kemampuan motivasi orang-orang, dan public figure, Yayasan Garuda Nusantara

8. Siapa publik sasaran acara tersebut?

Family, Orang tua, remaja , anak-anak. Komunitas Sepeda. Komunitas lari.

(26)

9. Target awal acara ini berapa? 3000 peserta

10. Jumlah peserta saat acara? Hingga 5000 peserta

11. Apakah hambatan-hambatan yang terjadi saat itu?

Tidak tertib, kurang kaos sponsor, kurang merchandise, Kurang formulir pendaftaran, pembagian makan siang, waktu mulai acara diundur

12. Menurut anda acara ini

efektif? Efektif dalam penyampaian pesan.

13. Apa yang membuat acara

ramai? Doorprize

14. Indikator efektifnya kampanye?

sampainya pesan ke peserta, pengetahuan terhadap produk, pengetahuan green living 15. Pesan monoton atau tidak? Monoton

Gambar 4.7: Reduksi data wawancara Fajar

No. Reduksi Data Interview (Bapak Vicky Atmadja – Stage Manager)

1.

Tujuan perusahaan perusahaan dari menyelenggarakan kampanye ini?

Kampanye Hidup Hijau, eksposure, kurangi sampah, branding,

2. Mengapa memilih kegiatan funbike dan funwalk?

Sesuai tema kampanye, tanpa polusi, tanpa bahan bakar, lifestyle

3. Apa yang peserta dapat dari acara ini?

Pengetahuan green living, entertainment, Doorprize

4. Apa yang jadi pertimbangan waktu Acara

Hari air sedunia, Car free day, minggu hari keluarga

5. Apakah event ini berjalan

(27)

6. Mengapa Tupperware cocok

menjadi sponsor utama? Kesamaan visi dan misi green living

7. Mengapa Ully sigar dipilih sebagai komunikator?

Keatktifan,Pengetahuan, kemampuan motivasi orang-orang, dan public figure, Yayasan Garuda Nusantara

8. Siapa publik sasaran acara

tersebut? Anak-anak hingga dewasa

9. Target awal acara ini berapa? 3000 peserta

10. Jumlah peserta saat acara? Lebih dari 3000 peserta

11. Apakah hambatan-hambatan yang terjadi saat itu?

Organize peserta, kekurangan kaos sponsor, kebiasaan tak mau antri.

12. Menurut anda acara ini

efektif? Efektif dalam penyampaian pesan.

13. Apa yang membuat acara

ramai? Doorprize

14. Indikator efektifnya kampanye?

sampainya pesan ke peserta dengan jawab quiz, pengetahuan terhadap produk, pengetahuan green living

15. Pesan monoton atau tidak? Monoton

16.

Apa pesan di dalam kampanye?

Green living, pengurangan sampah, bahaya sampah plastic, penggunaan botol minum daur ulang dengan ecobottle

(28)

b. Narasumber Eksternal

No. Reduksi Data Interview (Bapak Andi Muliono – Komunitas Sepeda)

1.

Apakah anda tahu pesan yang disampaikan dalam acara ini?

Hidup sehat, penggunaan botol yang baik, tanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan

2. Alasan anda ikut acara ini? Kesehatan, bersepeda, motivasi olahraga

3. Tanggapan mengenai acara

green living ini? bagus sekali

4. bagaimana acara funbike ini? seru, rute tidak sulit dan tidak jauh 5. Apakah anda tahu siapa yang

mengadakan acara ini?

Tupperware, didukung Yayasan Garuda Nusantara.

6. Efek positif yang diterima dari ikut acara ini?

pengetahuan bertambah mengenai botol isi ulang Tupperware, segar fresh, lebih sering bersepeda

7. efek negatif ? tidak ada

8. Kekurangan dalam acara ini

apa? Doorprize sedikit

9.

Apakah anda akan ikut lagi jika ada acara seperti ini lagi?

saya akan ikut

(29)

No. Reduksi Data Interview (Bapak Asep Hilman –Wiraswasta)

1.

Apakah anda tahu tujuan perusahaan perusahaan dari menyelenggarakan

kampanye ini?

Penghijaun, Jakarta bebas polusi, kesehatan

2. Alasan anda ikut acara ini? Kegiatan bersepeda, pengijauan

3. Tanggapan mengenai acara

ini? Seru sekali

4. bagaimana acara funbike ini? seru, rute tidak sulit dan tidak jauh 5. Apakah anda tahu siapa yang

mengadakan acara ini? Tupperware 6. Efek positif yang diterima

dari ikut acara ini? pengetahuan bertambah, sering bersepeda

7. efek negatif ? tidak ada

8. Kekurangan dalam acara ini

apa? Tidak ada

9.

Apakah anda akan ikut lagi jika ada acara seperti ini lagi?

saya akan ikut

Gambar 4.10: Reduksi data wawancara

4.3.1 Saluran (Special Event)

Acara "Ecowalk & Bike 2012" acara yang disponsori oleh perusahaan Tupperware yang diatasnamakan “Jakarta Globe” yang mendasari acara tersebut dengan cara partisipasi kegiatan bersepeda dan jalan bersama karena mengangkat tema green living sebagai tema kampanye public relations dikarenakan kegiatan yang digemari rakyat agar mendapat dukungan pertisipasi

(30)

dari para masyrakat luas serta acara bersepeda dan jalan bersama dapat dilakukan oleh semua kalangan dari kecil hingga dewasa.

Acara tersebut memberikan pendidikan mengenai “hidup hijau”, pengurangan sampah plastic untuk kebaikan lingkungan. Namun tanpa bisa dipungkiri menurut para narasumber juga ini adalah acara untuk promo terhadap brand “Jakarta Globe” agar lebih dikenal oleh masyarakat.

Penanggalan waktu pelaksanannya acara ditepatkan pada tanggal 25 maret dikarenakan untuk memperingati “Hari Air Sedunia” yang jatuh pada 22 maret. Serta pada tanggal 25 maret tersebut adalah hari minggu yang merupakan hari keluarga untuk melakukan kegiatan bersama. Pada hari pelaksanaan juga adalah jadwal “car free day” yang membuat jalur fun bike dan fun walk bebas akan kendaraan dan polusi.

Penetapan sponsor oleh perusahaan Tupperware dan kerjasama dengan Yayasan Garuda Nusantara dikarenakan adanya satu visi dan misi yaitu kecintaan terhadap lingkungan yang sehat, bersih dan pengurangan sampah yang sulit terurai yaitu sampah plastik.

4.3.2 Publik sasaran

Event kampanye public relations yang dikonsepkan oleh “Jakarta Globe” dalam kegiatan yang mengandalkan sistem partisipasi dari peserta, acara kampanye public relations memberikan detil mengenai siapa saja yang turut diundang dalam acara tersebut. Publik sasaran ditentukan dari kecocokan terhadap tema acara. "Ecowalk & Bike 2012" adalah kegiatan yang bersifat edukatif dan partisipatif .publik sasaran dalam event "Ecowalk & Bike 2012" mencapi lebih dari

(31)

3000 orang dari yang ditargetkan sejak semula. Publik bertemu berhadapan langsung dengan komunikator dalam event tersebut.

“Target awal gabungan funbike dan funwalk adalah tiga ribu peserta. Pada saat acara hitungan kasarnya adalah sekitar tiga ribu lima ratus hingga empat ribu peserta.” (Galih)

Publik sasaran juga ditargetkan pada kelompok-kelompok tertentu yang mempunyai kesamaan dalam kegiatan dan visi juga misi terhadap event yang yaitu komunitas-komunitas sepeda di Jakarta seperti “Jakarta gowes Club dan Komunitas lari seperti “IndoRunner”.

“Target awal gabungan funbike dan funwalk adalah tiga ribu peserta. Pada saat acara hitungan kasarnya adalah sekitar tiga ribu lima ratus hingga empat ribu peserta.” (Fajar)

4.3.3 Message (Pesan)

Event "Ecowalk & Bike 2012" yang memiliki tema gaya hidup hijau ini. Menyampaikan pesan dalam bentuk verbal yaitu melalui komunikator yang menyampaikan mengenai pentingnya pengurangan sampah plastic dan bahaya penggunaan sampah plastic bagi lingkungan.

“Jadi yang paling membahayakan dari tipe-tipe sampah itu adalah itu sampah yang tidak bisa terurai which is itu sampah plastic dan di khususnya di kampanye kali ini kita memang kearah sampah plastic itu sendiri” (Fajar)

Pesan terhadap kebiasaan hidup green living ini perlu adanya pengulangan walaupun klise dan terkesan monoton. Pesan ini mendorong karena adanya akibat dari bahayanya

(32)

penggunaan sampah yang sulit terurai seperti plastic dan pesan ini diperkuat dengan adanya diorama-diorama dari akibat sampah plastic yang diletakan dalam event tersebut.

Ecobottle atau produk dari perusahaan Tupperware itu sendiri merupakan pesan yang ingin disampaikan kepada peserta yaitu mengenai cara mengurangi penggunaan sampah plastic yang dapat merusak lingkungan melalui penggunan botol minum isi ulang itu sendiri.

4.3.4 Komunikator

"Ecowalk & Bike 2012" adalah saluran untuk penyampain pesan kepada publik sasaran. Namun, dalam penyampaian kepada sasaran butuh adanya komunikator yang tepat untuk menjadi “pengantar” pesan yang menjadi inti dari acara tersebut. Keputusan dalam penetapan yang menjadi komunikator dalam acara "Ecowalk & Bike 2012" adalah para pelaksan dan perencana.

Komunikator yang sudah ditetapkan adalah Ully Sigar karena komunikator mempunyai organisasi yang bervisi dan misi sama dengan tema "Ecowalk & Bike 2012" yaitu menjaga lingkungan.

“Yayasan Garuda Nusantara itu sendiri punya nafas di lingkungan hidup” (Fajar)

Ully Sigar adalah seorang publik figur karena dia adalah artis yang sering menjadi pengisi acara di televisi. Dia mempunyai kemampuan dan pengetahuan di lingkungan hidup yaitu bagaimana cara hemat energi.

(33)

Ully Sigar dipilih juga mempunyai kemampuan selain pengetahuan dan skill juga memiliki kemampuan untuk menggerakan dan memotivasi orang-orang untuk mencapai tujuan dari kampanye public relations tersebut.

“Dia dipilih karena pengetahuan dan skill untuk memotivasi orang-orang” (Galih)

4.3.5 Hambatan

Wawancara-wawancara yang peneliti lakukan pada internal dan eksternal perusahaan yang berkaitan dengan hambatan-hambatan yang terjadi pada "Ecowalk & Bike 2012" menjadi acuan dalam penulisan di subbab ini

Terjadi permasalahan-permasalahan-permasalahan dalam kampanye yaitu adanya ketidaksiapan para pelaksana acara terhadap lebihnya peserta dari target yang diperkirakan maksimal hanya 3000 orang tetapi pada kenyataannya peserta mencapai 3500 – 5000 peserta.

Kesalahan perkiraan jumlah peserta yang hadir pada hari pelaksanaan acara membuat masalah menjadi bercabang dari hal pembagian kaos sponsor yang hanya disiapkan sesuai dengan target awal yaitu 3000, hingga pembagian makan siang yang menjadi factor utamanya adalah minimnya kebiasaan antri para peserta yang membuat pembagian makan siangnya menjadi sangat tidak tertib.

“Ketidaksiapannya kita menghadapi membludaknya peserta dari tiga ribu menjadi lima ribu. Jadi, banyak sekali kekurangan. Which is, kekurangan formulir pendaftaran, suvenirnya,maupun merchandise.” (Fajar)

(34)

pada saat melakukan observasi banyak yang terjadi akibat kurangnya pos penukaran tiket dengan merchandise yang membuat ketidak sabaran para Dalam hal teknis seperti setting panggung hingga audio serta cuaca berlangsungnya acara semua berjalan lancar seperti yang diharapkan.

4.2.6 Efektifitas Kampanye

Suatu keberhasilan dan efektifnya kampanye tersebut terukur dari beberapa hal yang menjadi tujuan dari kampanye tersebut. Wawancara dan observasi menunjukan bahwa efektifitas berdasarkan antusiasme dari pengunjung yaitu dalam "Ecowalk & Bike 2012" jumlah pengunjung melebihi target yang diperkirakan yaitu awalnya hanya 3000 peserta namun pengunjung melebihi 3000.

Sampainya pesan kepada peserta yang dinilai dari pengetahuan para peserta melalui quiz berupa pertanyaan untuk menilai apakah pesan tersebut sampai terhadap khalayak yakni peserta "Ecowalk & Bike 2012" .

“Dari Tanya jawab itu, mayoritas mereka bisa jawab pertanyaan kita. Pertanyaan yang seputar lingkungan yang supposed to be sih mereka ngerti”. (Vicky)

observasi dari peneliti juga menunjukan bahwa kefektifan kampanye terlihat dari bagaimana sikap mereka yang antusias dalam mengikuti keinginan komunikator saat Ully Sigar meminta para peserta meniru gerakan untuk menghemat energi yaitu dengan gerakan tangan menutup keran air dan mematikan lampu

(35)

4.4 Pembahasan

Gambar 4.4: Mindmap Pembahasan Penelitian Public Relations

“Jakarta Globe” Disponsori oleh:

Tupperware

Fungsi dan Tugas Publisitas: untuk mendapatkan citra dan

opini

Perwujudan  Special Events 

Tujuaan:1. Menciptakan citra baik atau citra positif. 2. Menciptakan goodwill

3. Mencegah dan memecahkan masalah 4. Mampu menarik perhatian khalayak

Kampanye Public Relations

”Ecowalk & Bike 2012”

Kategori/jenis Kampanye: 1. Product-oriented campaigns berupa ecobottle dan koran Jakarta Globe 2. Ideological or cause campaigns yang

menggiatkan kesadaran dan kebiasaan akan pentingnya “hidup hijau”, hemat energi, dan pengurangan sampah plastik bagi lingkungan

Teknik Kampanye

1. Participasing technique 2. Association technique 3. Integrative technique 4. Pay off technique

Proses Model Komunikasi Kampanye

Formula S-M-R-C-E

source – message – channel - receiver – effects

Source

Sumber dari pesan kampanye melalui komunikator yaitu Ully

Sigar, dengan aspek Keterpercayaan, Keahlian, Daya

Tarik, dan lainnya.

Message

Verbal dan Non-verbal: Green Living, Penggunaan botol refill

ecobottle, hemat energi

Channel

Special event ”Ecowalk & Bike 2012”

(Funbike and Funwalk)

Receiver

Publik sasaran yakni family (anak-dewasa) Komunitas sepeda dan komunitas Lari, dengan cara Komunikasi kelompok (group

communication),

Effects

Indikator efektif nya kampanye tersebut sepertei sampainya pesan, tambahnya pengetahuan, kesadaran akan green living

Efektifitas kampanye

Kampanye dinilai efektif atau berhasil dengan adanya: 1. Antusiasme masyrakat dengan jumlah

peserta lebih dari target 3000 orang. 2. Pesan green living diterima peserta dengan

baik.

3. Peserta mengertipengetahuan tentang lingkungan.

4. Peserta dapat dan tahu tentang ecobottle

Hambatan 1. Kurangnya persiapan dalam

membludaknya peserta di hari-H 2. Kurang merchandise

3. Kurangnya pos pendaftaran 4. Teriknya sinar matahari

(36)

BeritaSatu Media Holdings adalah organisasi berita yang sangat terkemuka dan mempunya 11 media dari cetak sampai dengan elektroknik sehingga mempunyai kemudahan dalam mem-blow up suatu event. Kegiatan magang peneliti lakukan guna untuk mendapatkan data dari perusahaan tersebut yang dimasukan kedalam kategori observasi partisipatif.

Public relations BeritaSatu Media Holdings menangani 11 media yang dimiliki oleh perusahaan yang berhubungan dengan tugas public relations. Salah satunya adalah membuat special event yang menjadi tools dalam suatu fungsi dan tugas public relations yaitu membuat publisitas. Seperti teori yang dinyatakan oleh Ardianto dalam bukunya yang berjudul “Handbook of PR” bahwa public relations memiliki fungsi dan tugas menghasilkan publisitas untuk mendapatkan opini dan citra positif dari publik untuk organisasi atau perusahaan. Publisitas ini pun bisa melalui events, campaign, dan programs (Ardianto, Handbook of Public Relations, 2011,p: 261).

Event yang diatasnamakan oleh Jakarta Globe yang merupakan salah satu dari 11 media yang dimiliki oleh BeritaSatu Media Holdings ini berupa kampanye public relations yang bernama "Ecowalk & Bike 2012". Special events ini pun mempunyai tujuan teknis yaitu menciptakan citra yang baik, goodwill, mencegah masalah terjadi, dan mampu menarik perhatian khalayak kepada perusahaan maupun kepada brand Jakarta Globe itu sendiri seperti pada pengakuan dari para narasumber dalam proses wawancara yang telah dilakukan peneliti.

"Ecowalk & Bike 2012" adalah suatu acara khusus yang berisi mengenai kampanye green living. Menurut kategori kampanye acara ini unik karena dari tiga kategori yang didalam kampanye, event dapat mencakup 2 kategori dalam satu event. Pertama, acara ini mencakup

(37)

kategori yang bernama Ideological and Cause campaign yang pada dasarnya menunjukan bahwa kampanye tersebut diadakan dengan tujuan dan dimensi perubahan sosial seperti yang dalam acara "Ecowalk & Bike 2012" yang mempunyai tema “green living” dan pengurangan sampah yang sulit terurai terutama plastik. Maka dari itu event dilaksanakan diiringi dengan “Hari Air Sedunia” dan dilaksanakan pada hari minggu yaitu adalah jadwal “Carfree Day” dan waktu yang tepat itu jatuh pada hari minggu tanggal 25 maret 2012. Alasan-alasan tersebutlah yang memperkuat tanggal penyelanggaraan kampanye mempunyai kesinambungan dengan tema.

Kedua adalah Product-oriented campaigns, kategori ini memiliki orientasi terhadap produk, seperti memasarkan produk ecobottle dan Jakarta Globe yang menjadi 2 brand utama dalam melaksanakan kampanye ini. Kampanye ini membagikan produk ecobottle yaitu botol minum isi ulang dari tupperware yang memiliki pesan dengan mengurangi sampah plastik dalam kampanye Jakarta Globe ini dan komunikator pun melakukan brainstorm dengan membuat slogan-slogan yang menyangkut pautkan kepada produk.

Kampanye pun mempunyai teknik yang beragam. Namun, kampanye "Ecowalk & Bike 2012" ini melakukan beragam teknik kedalam satu kampanye yang membuat peneliti merasa kagum dan tertarik untuk mendalami kampanye public relations tersebut. Teknik kampanye menurut Ruslan ada 7 teknik dalam kampanye yaitu (Ruslan, 2008, pp:71-74), namun dalam kampanye ini mencakup 4 teknik sekaligus, yaitu participasing technique, association technique, Integrative technique, dan pay off technique. Pertama, participasing technique yaitu dengan mengikutsertakan para peserta kampanye kedalam kegiatan yang masuk dalam tujuan kampanye tersebut yaitu kegiatan bersepeda dan berjalan kaki yang merupakan salah satu transportasi yang

(38)

tidak menggunakan bahan bakar minyak, menggunakan produk ecobottle dengan tujuan mengurangi botol minum plastic sekali pakai, dan melakukan kegiatan pembersihan jalan selama melakukan kegiatan funwalk dan funbike.

Kedua adalah association technique yaitu teknik dengan menggunakan isi pesan yang sedang tengah ramai dan mengundang perhatian khalayak. Event ini menggunakan komunikator yang membuat pesan lebih mudah diterima dan menyajikan band-band yang sedang “in” saat ini. Teknik ketiga yang digunakan adalah integrative technique oleh komunikator dan slogan-slogan didalam acara tersebut seperti slogan-slogan “selamatkan Bumi Kita”, menggunakan kata “kita”, “kami” dan “anda” yang menunjukan bahwa keuntungan bukan untuk perusahaan atau pihak penyelenggara melainkan para peserta dan semua yang telah turut berpastisipasi dalam acara. Contohnya adalah bagaimana saat komunikator memperagakan geraan yang harus diikuti oleh semua peserta yang hadir dengan gerakan menutup keran air dan mematikan lampu untuk hidup hemat energi.

Teknik keempat dan terakhir yang digunakan adalah teknik pay off. Teknik ini mempengaruhi para peserta dengan ganjaran dan keuntungan dari pesan tersebut. Komunikator menjelaskan manfaat dari hidup hijau yaitu bahwa anak cucu akan mempunyai udara bersih dan sehat tanpa adanya polusi. Dan kedua adalah menumbuhkan rasa takut jika pesan tidak diikuti oleh peserta kampanye ini seperti, terjadinya global warming dan polusi air hingga udara yang menyebabkan krisis kesehatan. 2 cara dalam tehnik ini untuk mngundang gairah dan semangat. Namun, yang kedua adalah memberikan rasa takut dan kekhawatiran bahwa kejadian itu akan terjadi jika anjuran ini tidak diikuti dan ini merupakan cara untuk penyampaian pesan tersebut.

(39)

Merchandise Ecobottle yang diberikan merupakan penyemangat agar peserta mengikuti anjuran dari komunikator. Namun, gimmick yaitu alat bantu dalam penyampaian pesan berupa container yang berisi diorama akibat-akibat dari sampah plastic menjadi perwujudan untuk memberikan rasa takut dan khawatir. Menurut Ruslan (Ruslan, 2008, p: 39), dalam berkampanye dapat menggunakan teknik komunikasi. Salah satu nya dengan menggunakan “AA procedure, from attention to action” dengan slogan “ AIDDA yang jika dikaitkan dalam penelitian ini adalah attention adalah bagaiman perhatian khlayak bisa meningkat tentang lingkungan, interest dimana meningkatkan tingkat ketertarikan peserta terhadap pesan green living, desire adalah menumbuhkan hasrat untuk menyadari pentingnya green living pada masyarakat, decision suatu tahap dimana masyarakat membuat keputusan untuk hidup hijau namun belom melakukannya, dan prosess terakhir adalah dimana khalayak melakukan kegiatan yang diinginkan oleh komunikator dalam penggiatan hidup hijau dan hemat energi

Semua hal yang dilakukan dalam penyampain pesan dalam bentuk apapun memerlukan proses dan tahapan-tahapan tertentu hingga proses tersebut diterima oleh penerima pesan. Model Proses komunikasi yang kampanye "Ecowalk & Bike 2012" menggunakan Formula SMCRE yaitu terdiri dari Source, Message, Channel, Receiver, dan Effect. Pihak Jakarta Globe mempersiapkan segala sesuatu dengan detil dan memiliki kesinambungan satu dengan lain sehingga nilai dari tema tersebut tidak putus dan mempunyai kekuatan dalam mempengaruhi khalayak agar mengikuti pesan dari komunikator.

Source yang dimaksud kali ini adalah komunikator yaitu sumber penyebar pesan. Pihak dari Jakarta Globe menyiapkan komunikator dengan banyak pertimbangan karena komunikator

(40)

adalah faktor yang vital agar khalayak dapat menerima dan mengikuti pesan tersebut. Banyak aspek yang menjadikan Ully Sigar sebagai komunikator di acara "Ecowalk & Bike 2012". Peneliti akan jelaskan aspek-aspek tersebut dan akan dimasukan dalam bentuk tabel agar lebih menarik dan mudah dibaca.

Semua orang mungkin bisa menjadi seorang komunikator tetapi tidak semua bisa menjadi sumber informasi yang mempunyai nilai kredibilitas yang bisa diterima oleh masyarakat luas. Komunikator dalam "Ecowalk & Bike 2012" menobatkan Ully Sigar sebagai komunikator dikarenakan, aspek yang seperti venus katakan mengenai kredibilitas mempunyai 4 aspek yaitu pertama adalah keterpercayaan yaitu bagaimana Ully Sigar mempunya panggilan “bunda” yang berarti sosok yang mengayomi, lembut, jujur, penuh perhatian dan kasih sayang serta mempunyai track record yang bersih dari pemberitaan yang buruk di media mengenai dia. Mengenai konsistensi juga mempengaruhi keterpercayaan tersebut dan Ully Sigar sosok yang dihormati karena keseniorannya dalam kegiatan aktif dalam melestarikan lingkungan dalam daftar kegiatan tahunan di Yayasan Garuda Nusantara.

Keahlian adalah aspek kedua yang menjadi alasan mengapa bunda Ully Sigar menjadi komunikator yang cocok dalam kampnye tersebut. Ully Sigar memiliki pengalaman yang tidak semua orang lain punya yaitu turun kelapangan terhadap pelestarian lingkungan seperti “tanam seribu pohon” seperti yang diucapkan beliau pada saat di event tersebut. Keahlian Ully Sigar dipresentasikan dalam berupa cerita untuk menunjukan kemampuannya menjadi komunikator dalam event tersebut melalui kegiatan-kegiatan lingkungan dan kecintaannya terhadap lingkungan.

(41)

Daya tarik Sumber juga menjadi aspek untuk komunikator dapat efektif menyampaikan pesan seperti pada hal nya yang melekat pada Bunda Ully Sigar yang menggunakan pakaian yang khas dan berkarakter dan semua sudah mengetahui gambaran mengenai pakaian yang dikenakannya. Hal tersebut menunjukan keterkaitannya beliau terhadap masyarakat yang merupakan nilai kedekatan terhadap masyarakat luas yang bisa membuat beliau menjadi sosok yang di segani dan teladan.

Faktor pendukung lainnya adalah bagaimana beliau dapat memotivasi orang-orang yang mendengarkan pidatonya untuk mengajak masyarakat hidup hemat energi. Peneliti melihat dari atas panggung bagaimana peserta dapat terhipnotis saat beliau melakukan pidato mengenai lingkungan tanpa ada gangguan dari hal lain seperti melihat handphone, tidak memperhatikan karena bicara dengan rekan, dan lainnya. Kemampuan beliau dalam mencuri perhatian masyarakat adalah hal yang sangat jarang dimiliki oleh orang lain karena menurut peneliti beliau mempunyai kharisma dan wibawa yang bisa membuat pendengar bergerak aktif masuk kedalam pesan tersebut.

Pesan kampanye selalu berkaitan dengan tema kegiatan yang menjadi pesan itu sendiri dan semuanya menjadi tanggung jawab dari komunikator dalam keberhasilan sampainya pesan itu serta diterimanya pesan itu sendiri dan juga keberhasilan kampanye tersebut. Tema kali ini mengangkat green living sehingga pesan yang ingin disampaikan adalah mengenai tema tersebut. Jakarta Globe menggunakan cara verbal dan non-verbal. Cara verbal adalah cara menggunakan kata pidato seperti yang dilakukan oleh komunikator saat berada diatas panggung untuk memberikan informasi mengenai kampanye dan tujuannya kepada khalayak. Dengan non-verbal

(42)

Jakarta Globe menggunakan pos-pos di rute kegiatan funbike dan funwalk tersebut dan isinya adalah mengenai informasi-informasi mengenai cara hidup sehat, manfata hidup hijau, dan penggunaan botol isi ulang yang juga membantu pengurangan sampah plastik. Diorama juga digunakan dalam penyampaian pesan yaitu secara audio visual yang berada dalam container yang didalamnya berisi keadaan sampah kotor dan terdapat video yang memutarkan bencana-bencana yang terjadi akibat sampah tertutama sampah plastik.

Bergantung pada isi pesan, kampanye "Ecowalk & Bike 2012" berisi pesan dengan kalimat-kalimat negatif mengenai bahayanya sampah plastik yang terurai membutuhkan waktu 80 tahun. Lalu kalimat positif dan membangun berupa ajakan-ajakan untuk buang sampah pada tempatnya, hemat energi dengan mengajak orang menggunakan lampu dan air seperlunya. Format nya adalaah menyadarkan bahaya dari hidup kotor dan tidak sayang pada lingkungan dengan menyebutkan bencana-bencana yang akan terjadi lalu selanjutnya mengajak untuk membuat solusi untuk hemat energi dan hidup hijau serta cinta lingkungan. Komunikator menyajikan pesan secara gamblang dan tidak ada pesan tersembunyi atau sindiran yang mempermudah terjadi salah paham dalam komunikasi itu.

Tone yang digunakan dalam pesan bersiifat mengajak dan memberikan semangat untuk hidup dalam pembuatan persepsi bahwa pentingnya hidup hijau itu membuat kehidupan lebih baik dan positif bagi semua orang. Konteks dalam pesan itu pun juga penting dalam mengundang tanggapan dari para audiens dengan kalimat-kalimat tanya jawab dan gunakan gerakan-gerakan unik untuk hemat energi. Waktu, pesan dikemas dengan baru berupa lagu ciptaan dari Yayasan

(43)

Garuda Nusantar yang mendapat tanggapan positif dari masyarakat yang mengundang banyak perhatian. Pengulangan, Hal ini membuat informasi lebih mudah diterima dan dicerna. Komunikator selalu menggunakan kalimat yang mengundang mudah pengingatan seperti gerakan pengulangan hemat energi yang terus bisa diingat dan diterapkan pada kehidupan sehari-hari.

Setelah membahas pesan tersebut sekarang melalui apa pesan tersebut didistribusikan? Kebanyakan acara kampanye lain menggunakan media massa sebagai saluran kampanye yaitu yaitu uni-directional campaign tanpa membuat dialog komunikasi dua arah begitu dalam buku yang ditulis oleh Venus. Namun, saluran yang dibuat oleh Jakarta Globe adalah special event yang memprioritaskan proses dialog tersebut yang menurutnya sangat efektif dalam penyampaian pesan. Maka dari itu batas dari panggung kepada penerima pesan itu terbatasi dengan pagar atau barikade sehingg terjadi kedekatan yang bisa ada unsur komunikasi yang baik yaitu dengan feedback langsung.

Sekarang ini semua pembuat kampanye mengakui bahwa publik sasaran adalah hal yang vital dalam kampanye karena mempengaruhi kefektifan kampanye itu tersebut. Namun, Jakarta Globe membuat kampanye yang bisa diikuti oleh khalayak luas yang tidak diikat akan adanya kategori umur karena event ini dibuat agar bisa diikuti oleh semua orang dari anak-anak hingga orang tua. Namun, Jakarta Globe juga mengundang berdasarkan kategori kelompok yaitu dari komunitas sepeda seperti “Gowes Jakarta Club” dan komunitas pelari seperti “IndoRunner”.

Uniknya, aspek ini pun yang membuat event ini menjadikan kampanye berhaslil dalam kategori jumlah penonton tapi sekaligus menjadikannya hambatan. Dikarenakan publik

(44)

sasarannya tak terbatas maka target yang ditentukan awalnya adalah 3000 ribu peserta pada persiapan acara. Pada saat acara peningkatan pesertayang hadir on the spot pun cukup mencengangkan yaitu hingga 4000 peserta lebih secara hitungan kasar para narasumber. Pusat hambatan ini terjadi dikarenakan ketidaksiapan pihak Jakarta Globe dalam menghadapi lonjakan peserta yang sangat signifikan.

Ketidaksiapan tersebut mengakibatkan kurangnya merchandise yang seharusnya berupa kaos sponsor, produk Tupperware berupa botol minum refill yang bernama ecobottle. Namun para narasumber mengatakan bahwa kebudayaan yang tidak mau antri itulah yang menjadikan semuanya masalah dalam pembagian merchandise menjadi sangat rusuh sehingga sampai mengakibatkan rusaknya properti pada pos penukaran merchandise meja. Pada pembagian makan siang juga terjadi masalah seperti saling dorong dan banyak peserta yang emosi karena ketertiban peserta yang sangat minim dan sulitnya untuk antri. Banyaknya peserta yang mengeluh karena antrian panjang dan tidak sedikit yang berteriak untuk ketanggapan para pembagi merchandise dan makan siang. Namun, menurut peneliti hal tersebut diakibatkan teriknya matahari. Dan kelelahan para peserta pun dapat mengganggu proses peserimaan pesan. Seperti menurut Ruslan dalam bukunya yang berjudul “Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations” (Ruslan, 2008,p:29) bahwa hambatan terjadi dikarenakan kurangnya kesiapan. Menurut para narasumber juga ada oknum yang memprovokasi hingga membuat ricuh tapi semua bisa ditanggulangi dengan bantuan pihak berwajib.

Suatu kampanye proses terakhir yang diharapkan adalah suatu keberhasilan. Melalui keterkaitan dengan teori efektifitas komunikasi yang dikemukakan oleh Roger dan storey,

(45)

kampanye "Ecowalk & Bike 2012" yaitu penerapan pendekatan terhadap komunikan yaitu sejauhmana pengetahuan khalayak terhadap topik dan bagaimana pandangan mereka terhadap topik yang diangkat yakni dalam hal ini pengetahuan mengenai pesan green living tersebut dapat dicerna dan diterapkan oleh peserta yang telah dibuktikan dalam hasil dalam hasil wawancara tersebut bahwa pengertian dari tujuan kampanye tersebut dimengerti sepenuhnya oleh peserta.

J. Coffman mengkategorikan segi efektifnya suatu kampanye dilihat dari segi tingkat ketercapaian tujuan kampanye yang sudah direncanakan. "Ecowalk & Bike 2012" mampu mendapatkan antusiasme para masyarakat dengan indikatornya sama seperti narasumber internal nyatakan bahwa jumlah pserta melampui target secara signifikan yang diakibatkan dr acara doorprize dan kegiatan funbike serta funwalk.

“Target awal gabungan funbike dan funwalk adalah tiga ribu peserta. Pada saat acara hitungan kasarnya adalah sekitar tiga ribu lima ratus hingga empat ribu peserta.” (Fajar)

Kedua, sampainya pesan yang dibuat oleh Jakarta Globe dalam event tersebut. ketiga, Pesan green living dapat mempengaruhi khalayak untuk hidup hijau seperti yang disebutkan oleh narasumber para peserta.

“Tujuannya sih pertama ya kampanye masalah sehat ya. Hidup sehat ya. Kedua masalah penggunaan botol yang.. yang baik” (Muliono)

Menurut J. coffman kampanye yang berhasil adalah berhasil menciptakan konteks sosial kearah hasil yang menarik, memberi dorongan untuk mengarahkan bentuk perilaku tertentu yang didalam kampanye ini adalah kebiasaan membuang sampah pada tempatnya dan menggunakan

(46)

botol isi ulang terlihat dari tidak adanya sampah yang dibuang secara sembarangan di area kampanye. Pihak Jakarta Globe pun punya cara tersendiri dalam menguji keberhasilan kampanye nya dengan mengadakan quiz dan peserta menanggapinya dengan antusias dilihat dari keinginan mereka dalam menjawab sangat tinggi.

“Dari Tanya jawab itu, mayoritas mereka bisa jawab pertanyaan kita. Pertanyaan yang seputar lingkungan yang supposed to be sih mereka ngerti”. (Vicky)

Dengan kesimpulan yang dikumpulkan dari hasil wawancara dengan pihak internal eksternal dan observasi, peneliti berkesimpulan bahwa kampanye public relations yang dilakukan oleh Jakarta Globe telah berhasil dan efektif dalam konteks tercapainya tujuan kampanye tersebut.

Gambar

Tabel 4.1: Proses pengambilan data Vicky
Tabel 4.3: Proses pengambilan data Fajar
Tabel 4.4: Proses pengambilan data Asep Hilman
Gambar 4.1 : Sejarah dan Profil Yayasan Garuda Nusantara
+7

Referensi

Dokumen terkait

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab secara langsung antara penulis dengan narasumber atau sumber data.Wawancara

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan diatas, dapat dilihat bahwa besarnya angka kejadian sindroma dispepsia remaja perempuan di SMA Plus Al-Azhar

Zat aditif adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat

(1) Setelah APBD Kabupaten ditetapkan, Desa diberitahukan Pagu Alokasi Dana Desa untuk semua Desa se Kabupaten Bulungan, kemudian Kepala Desa bersama lembaga

Pada peta fasies model dari estuarine ini, tidal sand bar ini merupakan bagian terluar dari tide dominated estuarine, memanjang sejajar dengan arusnya, dan dari peta

Mata kuliah dalam lingkup Ujian Lokal, yang nilainya kelak tercantum dalam Transkrip Nilai Ujian Negara/Unas, meliputi:5. Teologi PL dan PB

Jika kita membaca dengan seksama alur cerita yang dibuat oleh Djenar, maka kita akan dapat menyimpulkan bahwa yang pertama kali berhubungan dengan tokoh ayah adalah ibu,

Jika kita berada pada satu jaringan yang sama denganorang yang mengirim email, atau yang dilalui oleh email, maka kita bisa menyadap email dengan memantau port 25,yaitu port