• Tidak ada hasil yang ditemukan

PETUNJUK TEKNIS PROGRAM BANTUAN DAN BEASISWA DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM TAHUN 2009 DEPARTEMEN AGAMA JAKARTA KATA PENGANTAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PETUNJUK TEKNIS PROGRAM BANTUAN DAN BEASISWA DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM TAHUN 2009 DEPARTEMEN AGAMA JAKARTA KATA PENGANTAR"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

PETUNJUK TEKNIS

PROGRAM BANTUAN DAN BEASISWA

DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM

TAHUN 2009

DEPARTEMEN AGAMA

JAKARTA

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. Wb.

Alhamdulillah Petunjuk Teknis (Juknis) bantuan ini dapat diselesaikan dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan berbagai pihak yang berkenaan dengan program bantuan dilingkungan Direktorat Pendidikan Tinggi Islam.

Juknis ini berfungsi sebagai acuan dalam pelaksanaan program bantuan di lingkungan Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) yang memuat tentang prosesi dan mekanisme pengajuan bantuan mulai dari usulan proposal, tahapan seleksi, penilaian, penetapan penerima bantuan sampai pada tahapan pencairan dana serta evaluasi dan monitoring.

Dalam rangka mendorong upaya peningkatan mutu secara mandiri dan berkelanjutan yang menjadi tanggungjawab masing-masing Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) diperlukan sebuah program bantuan pendanaan yang bersifat simultan dan dilakukan secara kompetitif, agar tercipta budaya bersaing yang sehat secara internal dan eksternal.

Program-program yang dibantu pendanaannya oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Islam pada tahun 2009 ini terdiri atas bantuan sarana-prasaran, bantuan beasiswa dan bantuan peningkatan mutu PTAI.

Akhirnya, mudah-mudahan buku petunjuk teknis (Juknis) ini dapat memenuhi kebutuhan dan harapan, bukan saja bagi pengelola Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) tetapi juga semua pihak yang terkait dan memiliki kepentingan dengan informasi sekitar program bantuan.

Wassalamu’alaikum wr. Wb. Jakarta, 6 Maret 2009

A.N. DIREKTUR JENDERAL Direktur Pendidikan Tinggi Islam Prof. Dr. Machasin

(2)

DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Dasar Hukum ... 2 C. Tujuan ... 3 D. Target Sasaran ... 4

E. Jenis Program Bantuan ... 4

II. PROGRAM BANTUAN SARANA PRASARANA PTAI A. Rasional ... 5

B. Tujuan dan Sasaran ... 5

C. Jenis dan Alokasi Bantuan ... 5

D. Persyaratan Umum ... 5

E. Persyaratan Khusus ... 6

F. Komponen Pembiayaan ... 7

G. Prosedur Pengajuan Bantuan ... 7

H. Seleksi ... 8

I. Jadwal Kegiatan ... 8

III. PROGRAM BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN A. Rasional ... 10 B. Tujuan ... 10 C. Sasaran ... 10 D. Jenis Bantuan ... 10 E. Persyaratan Umum ... 11 F. Persyaratan Khusus ... 11 G. Seleksi ... 12

H. Penghentian Bantuan Biaya Pendidikan dan Bantuan Promosi Doktor ... 12

J. Prosedur Pengajuan Bantuan ... 13

K. Jadwal Kegiatan ... 14

IV. PROGRAM BANTUAN BEASISWA MAHASISWA MISKIN DAN BERPRESTASI A. Rasional ... 15

B. Maksud dan Tujuan ... 15

C. Sasaran dan Target ... 15

D. Pelaksanaan Bantuan ... 16

E. Persyaratan Pengajuan Proposal Bantuan ... 16

F. Prosedur Pengajuan Proposal Bantuan ... 17

G. Seleksi ... 17

H. Kewajiban Mahasiswa Penerima Bantuan ... 17

I. Pencairan Bantuan ... 17

J. Pelaporan dan Pertanggungjawaban ... 17

K. Evaluasi dan Monitoring ... 18

V. PROGRAM PENINGKATAN MUTU PTAI 1. Bantuan Beasiswa Indonesia ke Luar Negeri ... 19

2. Bantuan Beasiswa ke Timur Tengah ... 20

3. Bantuan Kegiatan Lembaga Organisasi Kemahasiswaan. .. 20

4. Program Bantuan Dana Penelitian Kompetitif ... 21

5. Program Participatory Action Research, Pemberdayaan Mutu Madrasah, Pesantren , Masjid dan Masyarakat Dampingan PTAI ... 27

6. Program Bantuan Pengabdian kepada Masyarakat ... 35

7. Program Bantuan Peningkatan Mutu Publikasi Ilmiah ... 40

8. Program Penghargaan Penelitian Terbaik ... 44

9. Bantuan Perintisan Lembaga/Perguruan Tinggi Bertaraf Internasional ... 47

10. Bantuan Peningkatan Kualitas Guru Program S1 melalui dual mode sistem ... 49

VI. PROGRAM BANTUAN BEASISWA STUDI A. Rasional ... 51 B. Tujuan ... 51 C. Sasaran ... 51 D. Jenis Bantuan ... 51 E. Persyaratan Umum ... 54 F. Persyaratan Khusus ... 54 G. Seleksi ... 56

H. Penghentian Bantuan Studi S2/S3 ... 56

I. Hak dan Kewajiban Penerima Bantuan Beasiswa Studi S2/S3 ... 57

(3)

K. Prosedur Pengajuan Bantuan ... 58

L. Alamat Perguruan Tinggi Penyelenggara Studi ... 60

M. Jadwal Kegiatan ... 61

VII.PENUTUP LAMPIRAN 1. Formulir Bantuan Sarana dan Prasarana ... 63

2. Formulir Bantuan Biaya Pendidikan ... 70

3. Formulir Bantuan Promosi Doktor ... 73

4. Formulir Bantuan Studi ... 76

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mengacu pada Program Kerja Direktorat Pendidikan Tinggi Islam, secara umum program pembangunan pendidikan di lingkungan perguruan tinggi Islam Tahun 2009 diorientasikan pada peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan tinggi Islam; pemerataan dan perluasan akses pendidikan tinggi; serta tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004–2009.

Program peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing mencakup antara lain kegiatan-kegiatan tridharma untuk dosen dan mahasiswa, peningkatan sarana dan prasarana untuk peningkatan mutu, pengembangan sistem dan standardisasi layanan pendidikan, dan pengembangan budaya akademik di kalangan dosen dan mahasiswa.

Pemerataan dan perluasan akses pendidikan PTAI antara lain dilaksanakan dengan memperluas dan memperbanyak target kelulusan PTAI dalam rangka menjangkau masyarakat yang lebih luas untuk belajar di PTAI, menambah fasilitas pendidikan PTAI dan kuantitas dosen, dan menambah kuota penerimaan mahasiswa baru. Selain itu, perluasan akses dilakukan dengan memberikan beasiswa bagi kelompok yang tak beruntung secara ekonomi, geografi, dan kultural, tetapi memiliki potensi, baik melalui pembelajaran residensial maupun dengan mengembangkan pembelajaran jarak jauh (distance learning) pada PTAI tertentu.

Peningkatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik dilakukan melalui peningkatan kapasitas kepemimpinan dan manajemen perguruan tinggi Islam, pengembangan program-program hibah kompetitif dan program-program hibah kemitraan serta meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan melalui implementasi teknologi komunikasi dan informasi. Peningkatan citra PTAI dapat dilakukan juga melalui pendirian pusat-pusat unggulan, peningkatan kerjasama luar negeri, baik dengan Timur Tengah maupun Barat, pengembangan program sandwich dengan beberapa perguruan tinggi luar negeri, dan pengembangan perguruan tinggi bertaraf internasional.

Program pengembangan PTAI itu didasarkan atas pemikiran yang mendalam dan visi pembangunan pendidikan Islam untuk menjadikan nilai-nilai agama sebagai landasan moral spritual dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta untuk memberdayakan masyarakat dan lembaga pendidikan Islam agar dapat memberikan layanan pendidikan yang bermutu kepada peserta didiknya.

Untuk menyamakan persepsi di lingkungan PTAI yang berkenaan dengan pelaksanaan program sarana bantuan dan proses pengajuan usulan maka diperlukan petunjuk teknis (Juknis). Petunjuk teknis ini dapat dijadikan acuan dalam persiapan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban bantuan.

B. Dasar Hukum

Program dan kegiatan bantuan ini berpedoman pada peraturan perundang-undangan sebagai berikut.

1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

4. Undang-undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

5. Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586); 6. Undang-undang Nomor 45 tahun 2007 tentang Anggaran

(5)

7. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan , Tugas, fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja kementrian Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Presiden Nomor 62 tahun 2005;

9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia, sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Presiden Nomor 63 tahun 2005;

10. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006;

11. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 373 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi dan Kantor Departemen Agama Kabupaten/ Kota, sebagaimana telah dirubah dengan Keputusan Menteri Agama Nomor 480 Tahun 2003;

12. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2006 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran Atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara di lingkungan Departemen Agama;

13. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Agama; 14. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Direktorat Jenderal

Pendidikan IslamTahun Anggaran 2009 Nomor 0004.0/025-04.0/-/2009 Tanggal 31 Desember 2008;

15. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama Nomor Dj.I/05/2009 tanggal 5 Januari 2009 tentang Petunjuk Teknis Pembayaran Dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia Tahun Anggaran 2009. C. Tujuan

Program bantuan ini bertujuan mendorong PTAI untuk: 1. Meningkatkan mutu hasil pendidikan tinggi;

2. Meningkatkan relevansi pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat;

3. Meningkatkan angka partisipasi masyarakat dalam pendidikan tinggi;

4. Meningkatkan akuntabilitas dan pencitraan penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Islam.

D. Target Sasaran

Sasaran program bantuan Tahun Anggaran 2009 meliputi: 1. Badan Hukum Penyelenggara PTAI;

2. Pendidik (Dosen) PTAI dan PAI pada PTU; 3. Tenaga Kependidikan;

4. Calon Mahasiswa dan Mahasiswa. E. Program Bantuan

Program-program bantuan PTAI yang ada di Direktorat Pendidikan Tinggi Islam pada tahun 2009 ini terdiri atas 3 (tiga) program besar sebagai berikut:

No. Jenis Bantuan Kode

1. Bantuan Sarana Prasarana BSP

2. Bantuan Beasiswa

a. Beasiswa Studi S-2 BS2

b. Beasiswa Studi S-3 BS3

c. Bantuan Biaya Pendidikan S-2 BBP-2

d. Bantuan Biaya Pendidikan S-3 BBP-3

e. Bantuan Promosi Doktor BDR

f. Bantuan Short course BSC

3 Bantuan Mahasiswa

a. Bantuan Mahasiswa Miskin dan Berprestasi BMB b. Bantuan Beasiswa Jurusan Langka Peminat BJL Disamping beasiswa dan bantuan tersebut, pada tahun 2009 Direktorat Jenderal Pendidikan Islam juga mengalokasikan bantuan

(6)

dalam rangka peningkatan mutu Pendidikan Tinggi Islam melalui beasiswa dan bantuan mahasiswa ke luar negeri, kegiatan kemahasiswaan dan peningkatan penelitian dlingkungan Perguruan Tinggi Agama Islam. Bantuan-bantuan tersebut meliputi:

1. Bantuan Mahasiswa Indonesia di Luar Negeri 2. Bantuan Beasiswa ke Timur Tengah

3. Bantuan Kegiatan Organisasi Kemahasiswaan 4. Program Bantuan Dana Penelitian Kompetitif 5. Program Participatory Action Research (PAR) 6. Program Bantuan Pengabdian Kepada Masyarakat 7. Program Bantuan Peningkatan Mutu Publikasi Ilmiah 8. Program Bantuan Penghargaan Penelitian Terbaik

9. Bantuan Perintisan Lembaga/ Perguruan Tinggi Bertaraf Internasional

10. Bantuan Peningkatan Kualitas Guru Program S1 melalui sistem Dual Mode.

Program bantuan sebagaimana disebutkan pada point 1 s.d. 10 di atas yang tercantum dalam juknis ini hanya informasi dan merupakan program bantuan yang proses rekrutmennya dilakukan melalui mekanisme tersendiri (waktu dan publikasi tersendiri).

BAB II

PROGRAM BANTUAN SARANA PRASARANA PTAI

A. Rasional

Pendidikan di PTAI khususnya lembaga swasta keberadaan dan kehadirannya masih jauh dari apa yang diharapkan dan masih sangat membutuhkan pengembangan dan peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana pendidikannya. Mengingat lembaga pendidikan swasta dalam pengelolaannya, terutama dalam hal pendanaan internal-nya masih terbatas dan terfokus pada kekuatan dan sumber daya (resources) yayasan. Untuk itu pemerintah dalam hal ini Ditjen Pendidikan Islam memandang perlu untuk memberikan bantuan sarana prasarana dalam rangka mensukseskan pembangunan pendidikan nasional.

B. Tujuan dan Sasaran

Tujuan bantuan sarana prasarana ini adalah untuk lebih mendorong kepada PTAI dalam mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan dan mampu memposisikan dirinya bersaing secara lokal, nasional dan global. Adapun sasaran bantuan ini secara umum diprioritaskan kepada PTAIS.

C. Jenis dan Alokasi Bantuan

Jenis Bantuan Sarana Prasarana (BSP) terdiri dari:

1. Bantuan Pembangunan Gedung PTAIS sebanyak 8 lokasi 2. Bantuan Rehabilitasi Gedung PTAIS sebanyak 9 lokasi 3. Bantuan Pengembangan Laboratorium PTAIS sebanyak 45

lokasi;

4. Bantuan Pengembangan Perpustakaan PTAIS sebanyak 4 lokasi.

D. Persyaratan Umum

1. Hanya untuk Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (PTAIS) dan Fakultas Agama Islam pada Perguruan Tinggi Umum (FAI pada PTU);

2. Mengajukan proposal kepada Direktur Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama;

(7)

3. Memiliki izin penyelenggaraan yang masih berlaku (surat izin dilampirkan)

4. Program studi yang diusulkan telah terakreditasi oleh BAN-PT;

5. Untuk program studi yang baru berdiri, disyaratkan telah memiliki izin penyelenggaraan dan beroperasi minimal 2 (dua) tahun;

6. Tidak menyelenggarakan kelas jauh (dibuktikan dengan surat pernyataan bermaterai) dan diketahui oleh pihak Kopertais;

7. Mengisi dan mengirim Formulir Bantuan Sarana Prasana sebagaimana form terlampir;

8. Bersedia menyediakan dana pendamping sebesar minimal 5% dari total bantuan yang disertai dengan rencana alokasi penggunaan dana pendamping tersebut; 9. Mempunyai program pemanfaatan bantuan yang jelas. E. Persyaratan Khusus

1. Bantuan Pembangunan Gedung

a. Dapat digunakan untuk pembangunan gedung baru atau melanjutkan pembangunan yang belum selesai;

b Mempunyai kampus milik sendiri dan lahan pengembangan minimal seluas 500 m2, (bersertifikat); 2. Bantuan Rehabilitasi Gedung

a. Mempunyai kampus milik sendiri;

b. Kondisi gedung dalam keadaan rusak (diperkuat dengan surat pernyataan dan dokumentasi).

3. Bantuan Pengembangan Laboratorium

a. Belum memiliki peralatan laboratorium yang diusulkan; b. Mempunyai program studi yang relevan dengan

laboratorum yang diusulkan;

c. Mempunyai ruang yang dipersiapkan untuk laboratorium minimal seluas 7 X 8 m2;

d. Mempunyai jaringan listrik khusus untuk laboratorium minimal sebesar 2.200 watt;

e. Mempunyai tenaga pengelola laboratorium minimal 2 orang;

f. Menyediakan sarana pengamanan terhadap ruang laboratorium yang diusulkan.

4. Bantuan Pengembangan Perpustakaan

a. Telah menerapkan sistem otomasi perpustakaan;

b. Mempunyai ruangan perpustakaan minimal seluas 120m2;

c. Mempunyai pustakawan dan atau tenaga teknis pengelola perpustakaan minimal 2 orang;

d. Mempunyai anggaran operasional perpustakaan setiap tahun;

e. Menyerahkan katalog yang berisi semua koleksi buku perpustakaan dalam bentuk CD;

f. Menyerahkan profil perpustakaan, data pengunjung, baik dosen, mahasiswa dan pengunjung umum.

F. Komponen Pembiayaan

Komponen pembiayaan bantuan sarana prasarana ini akan diatur lebih lanjut dengan juknis pelaksanaan dan spesifikasi tersendri. G. Prosedur Pengajuan Bantuan

1) Pengumuman ditayangkan melalui website www.depag.go.id dan dikirimkan melalui surat kepada Pimpinan PTAI dan Kopertais seluruh Indonesia.

2) Formulir BSP dapat didownload dari website tersebut. 3) Mengisi Formulir BSP secara lengkap dan disimpan dengan

nama sesuai dengan aturan: ”BSP - Nama PTAI”. Contoh: “BSP-STAI DARUL ULUM.xls”

4) Mengirim Formulir BSP yang telah diisi sebagaimana pada Point 3 ke email bantuanpendidikan@depag.go.id dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Menggunakan email PTAI bersangkutan yang resmi dan masih akttif

b. Subjek email diberi judul “BSP-NAMA PTAI”; c. Email harus dilengkapi dengan identitas dan kontak

(8)

d. Email yang dikirim melewati batas tanggal yang telah ditentukan tidak akan diseleksi lebih lanjut.

5) Mengirimkan proposal permohonan bantuan sarana kepada Direktur Jenderal Pendidikan Islam c.q. Direktur Pendidikan Tinggi Islam alamat Departemen Agama Lt. 9 Kamar B806 Jl. Lapangan Banteng Barat No. 3-4 Jakarta, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Ditulis dan disusun sesuai dengan kaidah yang telah ditentukan;

b. Melampirkan Print-Out Formulir BSP yang telah diisi dalam setiap berkas permohonan.

CATATAN:

1. Formulir BSP yang dikirim melalui email harus menggunakan file formulir yang telah ditentukan;

2. PTAI hanya dapat mengajukan satu jenis bantuan;

3. Tim seleksi tidak menerima berkas susulan atau berkas tambahan, setelah berkas yang pertama telah diterima oleh Panitia.

H. Seleksi

Seleksi dilakukan oleh sebuah tim pelaksana yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam. Adapun hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam proses seleksi antara lain:

1. Kesesuaian data-data dengan persyaratan yang telah ditentukan;

2. Penjelasan dari calon penerima bantuan yang dapat dilakukan melalui presentasi terhadap rencana implementasi bantuan maupun kunjungan langsung ke lokasi.

I. Jadwal Kegiatan

Jadwal pelaksanaan kegiatan Bantuan Sarana Prasarana Perguruan Tinggi Agama Islam diatur sebagai berikut:

NO. URIAN KEGIATAN WAKTU

PELAKSANAAN 1 Pengumuman Pendaftaran Minggu II Maret 2009 2 Batas Akhir Pendaftaran via

email dan pengiriman Proposal

Minggu II April 2009

3 Seleksi Proposal Minggu III April 2009

4 Survei Minggu II Mei 2009

5 Pengumuman Penerima Bantuan

(9)

BAB III

PROGRAM BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN

A. Rasional

Salah satu faktor yang mempengaruhi mutu lulusan adalah mutu dosen dan tenaga kependidikan. Dosen dan tenaga kependidikan yang bermutu diharapkan dapat memberikan layanan pendidikan yang bermutu. Disamping itu juga menghasilkan mahasiswa yang bermutu dan mempunyai prestasi disegala bidang. Dengan demikian lembaga pendidikan agama Islam diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang bermutu dan berdaya saing tinggi.

Persoalan yang banyak dihadapi oleh PTAI adalah keterbatasan dana untuk mengikuti pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi pada Perguruan Tinggi yang bermutu.

Untuk itulah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Islam memberikan bantuan beasiswa kepada dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa.

B. Tujuan

1. Perluasan akses pendidikan;

2. Meringankan beban mahasiswa kurang mampu; 3. Meningkatkan kreatiftas mahasiswa;

4. Memenuhi kualifikasi dosen;

5. Meningkatkan kualitas pendidik dan tenaga kependidkan; 6. Menarik mahasiswa untuk belajar pada program studi langka

peminat. C. Sasaran

Sasaran bantuan beasiswa ini adalah dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa dan calon mahasiswa;

D. Jenis Bantuan

Jenis bantuan beasiswa yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama Tahun Anggaran 2009 dalam program ini yaitu:

1. Bantuan Biaya Pendidikan S2 dan S3 (BBP)

Merupakan bantuan yang diberikan kepada dosen PTAI dan dosen PAI pada PTU yang sedang belajar dengan biaya mandiri dan tidak sedang mendapatkan beasiswa dari pihak manapun.

2. Bantuan Promosi Doktor (BDR)

Merupakan bantuan yang diberikan kepada dosen PTAI dan PAI pada PTU yang ingin melaksanakan ujian promosi doktor. Bantuan ini dimaksudkan untuk memberikan dorongan dan semangat untuk menyelesaikan pendidikannya. E. Persyaratan Umum

a. Berstatus sebagai:

1) Dosen pada PTAI; atau

2) Dosen Tetap Yayasan/Dpk untuk mata kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Perguruan Tinggi Umum; atau 3) Dosen PTU yang sedang mengikuti studi pada PTAIN. b. Mendapat rekomendasi dari pimpinan Perguruan Tinggi

tempat bertugas;

c. Permohonan yang diajukan harus disertai lampiran: 1) Daftar Riwayat Hidup

2) Fotokopi SK pertama dan SK terakhir penempatan sebagai dosen;

3) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku;

4) Fotokopi ijazah dan transkrip dari pendidikan sebelumnya yang telah dilegalisir;

5) Surat Pernyataan tidak sedang menerima bantuan beasiswa dari Departemen Agama atau lembaga lain; 6) Data pendukung lainya;

d. Mengisi formulir pendaftaran sesuai dengan form yang telah ditentukan;

F. Persyaratan Khusus

1) Bantuan Biaya Pendidikan

a. Surat ijin belajar atau surat tugas belajar dari Pimpinan PTAI Tempat Tugas;

(10)

b. Surat keterangan sebagai mahasiswa aktif dari Pimpinan Perguruan Tinggi tempat studi;

c. Indeks Prestasi (IP) terakhir minimal 3,25; 2) Bantuan Promosi Doktor

a. Surat ijin belajar atau surat tugas belajar dari Pimpinan PTAI Tempat Tugas;

b. Surat keterangan sebagai mahasiswa aktif dari Pimpinan Perguruan Tinggi tempat studi;

c. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3,25;

d. Sedang merencanakan ujian promosi doktor pada tahun 2009 yang dinyatakan dalam surat keterangan oleh Direktur PPs;

e. Standar proposal penelitian memuat antar alain: lata belakang, masalah, rumusan masalah, tujuan, metodologi, kegunaan, kajian pustaka, biaya dan jadwal riset.

G. Seleksi

Seleksi dan penilaian program bantuan dan beasiswa didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut

a. Seleksi administrasi dilakukan oleh Tim yang dibentuk oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam;

b. Proposal dinilai berdasarkan kelengkapan berkas sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan.

H. Penghentian Bantuan Biaya Pendidikan dan Bantuan Promosi Doktor

Bantuan Biaya Pendidikan S2 dan S3 dapat dibatalkan apabila peserta:

a. Mengundurkan diri dari Program Bantuan Biaya Pendidikan; b. Tidak lagi berstatus sebagai dosen pada PTAI atau dosen

PAI pada PTU tempat tugas semula; c. Terbukti telah lulus sebelum tahun 2009;

d. Terbukti mendapat bantuan serupa dari sumber lain pada tahun yang sama;

d. Meninggal Dunia.

J. Prosedur Pengajuan Bantuan

1. Pengumuman bantuan akan ditayangkan melalui website www.depag.go.id dan dikirimkan melalui surat kepada Pimpinan PTAI dan Kopertais di seluruh Indonesia.

2. Formulir permohonan dapat didownload dari website tersebut.

NO. KODE

FORMULIR JENIS BANTUAN

1 BBP Bantuan Biaya Pendidikan S2/S3

2 BDR Bantuan Promosi Doktor

3. Mengisi formulir tersebut secara lengkap dan disimpan dengan nama sesuai dengan aturan: ”Kode Formulir - Nama Pemohon”. Contoh: ”BBP-ABDULLAH.xls” 4. Mengirim formulir yang telah diisi sebagaimana pada Point 3

ke email bantuanpendidikan@depag.go.id dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Menggunakan email pribadi bersangkutan yang masih aktif;

b) Subjek email diberi judul “Kode Formulir + Nama Pemohon”. Contoh “BBP-ABDULLAH”;

c) Email harus disertai dengan identitas dan kontak pengirim;

d) Email yang dikirim setelah melewati batas tanggal yang ditentukan tidak akan diseleksi lebih lanjut.

5. Mengirimkan proposal permohonan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Islam c.q. Direktur Pendidikan Tinggi Islam, dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Proposal permohonan dikirimkan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Islam c.q. Direktur Pendidikan Tinggi Islam dengan alamat Departemen Agama Lt. 9 Kamar B806 ”Subdit Perpustakaan Bantuan dan Sarana”, Jl. Lapangan Banteng Barat No. 3-4 Jakarta.

b) Pengiriman proposal memenuhi ketentuan sebagai berikut:

(11)

2. Melampirkan Print-Out Formulir yang telah diisi sebagaimana pada Point 3;

CATATAN:

1. Formulir yang dikirim melalui email harus menggunakan file formulir yang telah ditentukan;

2. Pemohon yang mengajukan berkas permohonan lebih dari satu dengan menggunakan PTAI Tempat Tugas yang berbeda, hanya salah satu berkas yang akan diproses dan dipilih secara acak.

3. Tim seleksi tidak menerima berkas susulan atau berkas tambahan, setelah berkas yang pertama telah diterima oleh Panitia.

K. Jadwal Kegiatan

NO. URIAN KEGIATAN WAKTU

PELAKSANAAN 1 Pengumunan Pendaftaran Minggu II Maret 2009 2 Batas akhir pendaftaran via

email dan Pengiriman Berkas

Minggu II April 2009 3 Seleksi Proposal Minggu III April 2009 4 Pengumuman Penerima

Bantuan

Minggu II Juni 2009

BAB IV

PROGRAM BANTUAN BEASISWA MAHASISWA MISKIN DAN BERPRESTASI

A. Rasional

Paradigma baru pendidikan menempatkan peserta didik sebagai subyek pendidikan. Sejalan dengan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menunjukkan keberpihakan kepada peserta didik, terutama peserta didik yang tidak mampu secara ekonomi.

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Islam bertekad untuk melakukan segala upaya agar mahasiswa, khususnya dari keluarga miskin dab berprestasi yang belajar dilingkungan PTAI untuk memperoleh kesempatan memperoleh pendidikan dan dapat meringankan beban studinya dengan memberikan bantuan dan beasiswa kepada mahasiswa yang kurang mampu dan berprestasi.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud pemberian bantuan ini adalah untuk membantu meringankan beban dan memperlancar perjalanan studi mahasiswa pada Perguruan Tinggi Agama Islam.

Sedangkan tujuan kegiatan bantuan ini adalah untuk membantu meringankan mahasiswa dari keluarga miskin dan berprestasi dalam menyelesaikan studi dan memberi penghargaan kepada mahasiswa yang memiliki prestasi dibidang akademik dan non akademik. C. Sasaran dan Target

Sasaran dalam program pemberian bantuan adalah mahasiswa miskin dan mahasiswa berprestasi pada Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta di lingkungan Departemen Agama, sedangkan targetnya adalah:

a. Terbantunya sebagian biaya pendidikan mahasiswa miskin sebanyak 3.600 orang dan mahasiswa berprestasi sebanyak 100 orang.

b. Termotivasinya mahasiswa berprestasi untuk mengembangkan diri lebih lanjut.

(12)

D. Pelaksanaan Bantuan

Pelaksanaan Bantuan Penyelenggaraan Program Bantuan Mahasiswa Miskin dan Mahasiswa Berprestasi Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (PTAIS) pada tahun 2009. Bentuk bantuan Penyelenggaraan Program Bantuan Mahasiswa Miskin dan Mahasiswa Berprestasi Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (PTAIS) adalah berbentuk Block Grant.

E. Persyaratan Pengajuan Proposal Bantuan 1. Persyaratan Umum

- Calon yang diusulkan masih aktif kuliah dibuktikan dengan surat keterangan dari pimpinan PTAI;

- Surat pernyataan tidak sedang menerima beasiswa dari sumber yang sama (dibuktikan SK dari pimpinan PTAI; - Foto copy rekening Bank antas nama calon yang

diusulkan;

- Alamat yang bisa dihubungi dan nomor tlp/hp.

2. Persyaratan Khusus untuk Bantuan Beasiswa Mahasiswa Miskin

- Surat keterangan tidak mampu dari RT tempat tinggal orang tua mahasiswa yang diusulkan;

- Fotocopy trankrip nilai (3 semester dengan IP minimal 2,5);

- Mempunyai prestasi akademik dan non akademik selama perkuliahan.

- Usia maksimal 30 tahun saat mengajukan proposal bantuan beasiswa mahasiswa miskin;

3. Persyaratan Khusus untuk Bantuan Beasiswa Mahasiswa Berprestasi

- Memiliki prestasi akademik dan non akademik selama masa perkuliahan dibuktikan dengan fotocopy surat penghargaan yang dilegalisir oleh pimpinan PTAI; - Fotocopy transkrip nilai (5 semester dengan IP minimal

3,25)

F. Prosedur Pengajuan Proposal Bantuan

Proposal permohonan Bantuan Beasiswa Mahasiswa Miskin dan Mahasiswa Berprestasi dilakukan secara kolektif oleh PTAI yang ditujukan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Islam cq. Direktur Pendidikan Tinggi Islam dengan alamat Departemen Agama Lt. 9 Kamar B806 Jl. Lapangan Banteng Barat No. 3-4 Jakarta.

G. Seleksi

Penilaian Program Beasiswa Mahasiswa Miskin dab Berprestasi didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut :

1. Hasil seleksi administrasi yang dilakukan panitia seleksi; 2. Hasil seleksi Prestasi akademik, Olah Raga, Kesenian dan

Pengalaman berorganisasi yang dilakukan oleh Tim Penilai. H. Kewajiban Mahasiswa Penerima Bantuan

Mahasiswa penerima bantuan berkewajiban sebagai berikut: 1. Mahasiswa penerima bantuan wajib menanda tangani Berita

Acara dan kwitansi penerimaan bantuan;

2. Mahasiswa penerima bantuan wajib mempertanggung jawabkan penerimaan bantuan dengan membayar kewajiban sebagai mahasiswa kepada PTAI tempat melakukan kegiatannya dan melakukan peningkatan keterampilan bagi dirinya.

I. Pencairan Bantuan

Pencairan bantuan dilakukan dengan persyaratan sebagai berikut: 1. Menandatangani Kwitansi dan Berita Acara;

2. Mencantumkan Nomor Rekening Bank atas nama penerima beasiswa;

3. Pencairan bantuan Beasiswa Mahasiswa Miskin Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) dilakukan sekaligus (100 %) ke nomor rekening penerima bantuan.

J. Pelaporan dan Pertanggungjawaban

Laporan dan pertanggung jawaban penerimaan bantuan beasiswa mahasiswa miskin dikoordinir PTAI setelah mahasiswa yang bersangkutan menerima uang bantuan beasiswa dari KPKN

(13)

Jakarta. Laporan disampaikan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Islam Cq. Direktur Pendidikan Tinggi Islam lantai VIII, Kamar B. 811, Jln. Lapangan Banteng Barat Nomor 3-4 Jakarta Pusat.

K. Evaluasi dan Monitoring

Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi dilakukan untuk melihat sejauhmana pelaksanaan bantuan beasiswa mahasiswa miskin dan berprestasi berjalan dengan baik, tepat tujuan dan tepat sasaran dan tepat waktu. Hal ini dilakukan dengan menugaskan pejabat/staf Direktorat Pendidikan Tinggi Islam melalui dana Safe Guarding Beasiswa Mahasiswa Miskin dan Berprestasi.

BAB V

PROGRAM PENINGKATAN MUTU PTAI

Program Peningkatan Mutu PTAI tahun 2009 terdiri atas : 1) Bantuan Mahasiswa Indonesia ke Luar Megeri; 2) Bantuan Beasiswa ke Timur Tengah;

3) Bantuan Kegiatan Organisasi Kemahasiswaan; 4) Program Bantuan Dana Penelitian Kompetitf;

5) Program Participatory Action Research (PAR) Pemberdayaan Mutu Madrasah, Pesantren, Masjid, dan Masyarakat Dampingan PTAI;

6) Program Bantuan Pengabdian kepada Masyarakat; 7) Program bantuan Peningkatan Mutu Publikasi Ilmiah; 8) Program Penghargaan Penelitian Terbaik

9) Bantuan Perintisan Lembaga / Perguruan Tinggi Bertaraf

Internasional;

10) Bantuan Peningkatan Kualitas Guru program S1 melalui sistem dual mode.

1. Bantuan Beasiswa Indonesia ke Luar Negeri

Program ini merupakan bantuan yang diberikan kepada mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di luar negeri.

Kriteria penerima program bantuan ini adalah :

a. Mahasiswa yag memiliki kesiapan yang baik untuk keberhasilan pendidikannya di luar negeri.

b. Memiliki komitmen yang tinggi untuk mengembangkan mutu kelembagaan PTAI setelah menyelesaikan studi dari luar negeri.

Program ini akan disosialisasikan pada bulan April tahun anggaran 2009. Penjelasan lebih lanjut mengenai ketentuan teknis program ini akan diatur dalam panduan teknis.

(14)

2. Bantuan Beasiswa ke Timur Tengah

Sebagai tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) antara pemerintah Indonesia (Departemen Agama) dengan beberapa perguruan tinggi yang ada di Timur Tengah seperti : Mesir, Sudan, Maroko, Aljazair, Tunisia, Lebanon dan negara lainnya akan memberikan beasiswa kepada putra-putri Indonesia.

Dalam rangka mendapatkan calon mahasiswa terbaik untuk mengisi formasi tersebut, Departemen Agama akan menyelenggarakan seleksi secara nasional setiap tahun bagi peminat beasiswa tersebut. Seleksi akan diadakan langsung oleh Depag pada waktu yang akan ditentukan kemudian (check via website: www.ditpertais.net) atau menghubungi Subdit Kerjasama dan Kelembagaan Ditdiktis Telpon 021-3812344 Ext. 326.

Pelaksanaan seleksi beasiswa ke Timur Tengah ini biasanya dilaksanakan secara nasional tiap tahunnya pada pertengahan bulan Juni di 14 lokasi se-Indonesia, sedangkan sosialisasi dan pendafarannya dibuka pada bulan April dan Mei. Materi ujiannya meliputi; bahasa Arab, pengetahuan agama Islam dan hafalan Al-Qur’an minimal 2 Juz dari awal surat Al-Baqarah.

Jumlah formasi beasiswa yang diberikan oleh negara-negara Timur Tengah tersebut bervariasi sesuai dengan junlah penawaran yang diberikan oleh mereka kepada pemerintah Indonesia. Sedangkan pemberangkatan ke negara-negara Timur Tengah tersebut berdasarkan adanya panggilan atau persetujuan negara yang memberikan beasiswa.

3. Bantuan Kegiatan Lembaga Organisasi Kemahasiswaan

A. Rasional;

Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor Dj.I/253/2007 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan Perguruan Tinngi Agama Islam yang mengatur keberadaan kegiatan Kemahasiswaan pada setiap Perguruan Tinggi Agama Islam, dalam pelaksanaannya PTAI seringkali menghadapi kendala pendanaan. Padahal kegiatan tersebut diharapkan akan menunjang dan memberikan kontribusi positip terhadap peningkatan suasana akademik di lingkungan baik lokal maupun global.

B. Tujuan dan Sasaran

Tujuan:

Tujuan pemberian bantuan ini adalah dalam rangka memberikan stimulus dan motivasi kepada mahasiswa untuk meningkatkan kreatifitas dan inovasi mahasiswa terkait dengan proses pembelajaran di kampus;

Sasaran :

Sasaran dari bantuan ini adalah Unit-unit kegiatan kemahasiswaan yang ada di PTAIS.

C. Persyaratan Penerima Bantuan;

1. Mengajukan proposal bantuan kegiatan kemahasiswaan secara kolektif oleh PTAIS;

2. Kegiatan yang diusulkan hendaknya memiliki relevansi dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi;

3. Memiliki susunan pengurus (AD dan ART). 4. Program Bantuan Dana Penelitian Kompetitif

A. Rasional

Program Bantuan Dana Penelitian Kompetitif adalah program bantuan dana penelitian yang disediakan Direktorat Pendidikan Tinggi Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Departemen Agama RI untuk meningkatkan mutu pelaksanaan dan hasil penelitian dosen di lingkungan Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI). Bantuan dana ini akan diberikan secara kompetitif, transparan, dan obyektif berdasarkan mutu proposal yang diajukan dan terbuka bagi setiap dosen PTAI, baik negeri maupun swasta.

B. Tujuan dan Sasaran

Program bantuan dana penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan penelitian yang bermutu (sesuai dengan prosedur, kaidah, dan etika penelitian) sehingga bisa memberikan kontribusi yang berarti bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan atau penyelesaian terhadap persoalan yang dihadapi masyarakat bangsa dewasa ini, khususnya yang berkaitan dengan masalah keagamaan.

(15)

C. Jenis Bantuan Penelitian

Program Bantuan Dana Penelitian Kompetitif tahun 2009 dibagi menjadi 3 (tiga) kluster penelitian sebagai berikut : 1. Penelitian Pengembangan Disiplin Ilmu (PI)

Jenis penelitian ini dimaksudkan agar dosen meneliti bidang ilmu yang menjadi konsentrasi akademiknya, sehingga menjadi subyek yang expert dan profesional. Penelitian pengembangan ilmu dapat dilaksanakan secara monodisiplin maupun multidisplin. Yang dimaksud dengan penelitian pengembangan ilmu monodisiplin adalah sebuah upaya pengembangan internal dari disiplin itu sendiri, baik melalui upaya dekonstruksi, rekonstruksi, reinterpretasi, ataupun kontekstualisasi. Sementara yang dimaksud dengan pengembangan ilmu multidisiplin adalah sebuah upaya pengembangan yang didasarkan pada beberapa disiplin ilmu. Jenis penelitian ini juga meliputi tahqiq terhadap naskah maupun manuskrip keislaman karya ulama Nusantara yang masih belum terpublikasi secara luas.

2. Penelitian Sosial Keagamaan (SK)

Jenis penelitian ini dimaksudkan agar dosen memiliki kepedulian dan tanggungjawab sosial akademik untuk memahami, menjelaskan, mendeskripsikan, menggali, menjajagi, atau memaknai ulang fenomena/konstruksi sosial dan kebudayaan yang terkait dengan masalah-masalah keagamaan. Dengan demikian, hasil penelitian diharapkan mampu memotret dan menjelaskan bagaimana relasi agama dan konstruksi sosial-budaya dipahami, dipersepsikan, dipraktikkan, atau sebaliknya diabaikan dalam kerangka pergulatannya dengan ideologi, politik, ekonomi, kebudayaan, atau pasar. 3. Penelitian Islam dan Gender (IG)

Jenis penelitian ini dimaksudkan agar dosen memiliki kepedulian, empati, dan tanggungjawab sosial akademik terhadap ketimpangan relasi gender antara laki-laki dan

perempuan, dalam berbagai tatanan kehidupan sosial, politik, kebudayaan, pendidikan, dan perekonomian yang terus menerus dilanggengkan oleh sistem patriarkhi. Islam dan Gender dalam konteks ini bisa menjadi wilayah penelitian, bisa juga sebagai perspektif atau kerangka analisis untuk meneliti berbagai wilayah penelitian lain.

D. Anggaran Penelitian

Pemberian bantuan dana penelitian sangat ditentukan oleh presentasi nominee pada forum Seminar Proposal Penelitian. Besaran dana sangat tergantung dengan ruang lingkup penelitian, lokasi penelitian, sumber data penelitian (pustaka atau lapangan), dan jumlah peneliti (kolektif atau individual). Adapun estimasi dana yang dapat diusulkan oleh peneliti sebagai berikut:

a. Penelitian Kompetitif Kolektif maksimum 60 juta. b. Penelitian Kompetitif Individual maksimum 15 juta.

Pencairan bantuan dana penelitian akan dilaksanakan sebanyak dua termin. Termin I sebanyak 60% dicairkan setelah menandatangan MoU dan termin II sebanyak 40% dicairkan setelah presentasi interim report hasil penelitian. Pencairan sisa bantuan dana sebesar 40% sangat ditentukan oleh hasil evaluasi Tim Reviewer dalam forum presentasi interim report. Apabila hasil evaluasi menunjukkan bahwa penelitian tidak layak untuk terus didanai, maka sisa bantuan dana sebesar 40% tidak akan dicairkan dari kas negara.

E. Persyaratan Administrasi

Penggusul dikategorikan menjadi dua jenis penelitian:

Penelitian Kompetitif Kolektif, diperuntukkan bagi dosen Perguruan Tinggi Agama Islam atau dosen PAI pada Perguruan Tinggi Umum (PTU), baik negeri maupun swasta, dibuktikan dengan surat keputusan atau surat keterangan dari perguruan tinggi yang bersangkutan. Jumlah tim peneliti minimum 2 (dua) orang dan maksimum 3 (tiga) orang.

1. Penelitian Kompetitif Individual, hanya diperuntukkan bagi dosen PTAI Swasta dan dosen PAI pada PTU, dibuktikan dengan surat keputusan atau surat keterangan dari perguruan

(16)

tinggi yang bersangkutan. Dosen PTAI negeri tidak diperkenankan mengusulkan bantuan penelitian kompetitif individual.

2. Peneliti atau Ketua Tim Peneliti bukan penerima bantuan dana Penelitian Kompetitif atau PAR tahun 2008 Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI.

3. Sebagai salah satu bentuk affirmative action, bantuan dana penelitian akan dialokasikan 30% bagi peneliti perempuan. 4. Proposal yang diajukan bukan untuk kepentingan tesis atau

disertasi, dibuktikan dengan surat pernyataan pimpinan lembaga pengusul.

5. Masalah yang diusulkan dalam proposal belum pernah diteliti atau tidak sedang dalam proses penelitian, dibuktikan dengan surat pernyataan dari pimpinan lembaga pengusul. 6. Substansi proposal sudah dibahas atau didiskusikan di

kalangan kolega dosen pada PTAI masing-masing, dibuktikan dengan komentar ataupun masukan dari kolega dosen tentang proposal yang diajukan.

7. Proposal diajukan oleh institusi atau instansi yang secara struktural di bawah PTAI, dibuktikan dengan surat pengantar dan persetujuan oleh pimpinan lembaga dalam proposal). Surat pengantar dari lembaga pengusul ditujukan kepada Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Ditjen Pendidikan Islam, DEPAG RI c.q. Kepala Subdit Penelitian, Publikasi Ilmiah, dan Pengabdian kepada Masyarakat.

F. Format Proposal Penelitian

1. Untuk tahap seleksi awal, format proposal penelitian yang disyaratkan bagi pengusul hanya berupa Concept Note yang tidak lebih dari 7 (tujuh) halaman dan diketik di kertas ukuran A4, spasi 1,5 lines, huruf Times New Roman, size 12 point, dengan margin 2,5 cm. (Concept Note yang disusun tidak sesuai dengan ketentuan tersebut akan langsung didiskualifikasi pada tahap seleksi administrasi). Hanya pengusul yang dinyatakan lolos tahan seleksi awal saja yang diminta untuk menyusun Proposal Lengkap untuk dipresentasi pada forum Seminar Proposal Penelitian.

2. Concept Note mencakup beberapa unsur sebagai berikut:

a. Judul Penelitian b. Latar Belakang c. Rumusan Masalah d. Pembatasan Masalah e. Signifikansi Penelitian f. Kajian Riset Sebelumnya g. Kerangka Teori

h. Metode Penelitian i. Sumber Bacaan/Referensi

Sementara Proposal Lengkap Penelitian minimal mencakup seluruh unsur yang terdapat dalam Concept

Note ditambah beberapa item sebagai berikut:

j. Instrumen Penelitian

k. Alokasi Biaya dan Jadwal Penelitian. l. Kompetensi Peneliti

3. Concept Note penelitian dijilid sebanyak 4 (empat) bendel: a. 1 (satu) bendel yang terdiri dari gabungan antara

substansi Concept Note dan supporting documents (kelengkapan administrasi terdiri dari ringkasan Concept

Note dan lampiran-lampiran seperti surat penyataan

pengusul, surat keterangan pimpinan lembaga, dan kelengkapan administratif lainnya). Berkas ini dijilid dengan sampul muka (cover) yang mencantumkan judul penelitian, nama peneliti, dan lembaga pengusul.

b. 3 (tiga) berkas hanya memuat Concept Note dan dijilid dengan sampul muka (cover) yang hanya menjelaskan judul penelitian, tanpa mencantumkan nama peneliti, dan lembaga pengusul. Berkas substansi yang masih menyantumkan nama peneliti dan lembaga pengusul langsung didiskualifikasi pada tahap seleksi administrasi.

4. Seluruh berkas dijilid dengan ketentuan warna sampul muka

(cover) menurut kluster tema penelitian sebagai berikut:

a. Pengembangan Disiplin Ilmu berwarna hijau. b. Sosial Keagamaan berwarna merah.

(17)

G. Teknis Pengiriman Proposal

1. Pengumuman ini dan pengumuman-pengumuman lain yang nanti akan disampaikan, seperti pengumuman proposal yang masuk nominasi dan pengumuman proposal yang memperoleh bantuan dana penelitian, dapat diakses melalui website Direktorat Pendidikan Tinggi Islam pada: http://www.ditpertais.net

2. Untuk mengikuti Program Bantuan Dana Penelitian Kompetitif, pengusul dapat mendownload Ringkasan Concept Note pada

website tersebut.

3. Proposal yang tidak disertai Ringkasan Concept Note sebagaimana ditetapkan pada nomor 2 (dua) tidak akan diproses lebih lanjut.

4. Soft file Ringkasan Concept Note yang telah diisi lengkap, disimpan dan diberi nama dengan ketentuan sebagai berikut: a. Pengembangan Disiplin Ilmu: PI-Nama Lembaga.xls (untuk

Penelitian Kompetitif Kolektif) dan PI-Nama Peneliti.xls (untuk Penelitian Kompetitif Individual)

b. Sosial Keagamaan: SK-Nama Lembaga.xls (untuk Penelitian Kompetitif Kolektif) dan SK-Nama Peneliti.xls (untuk Penelitian Kompetitif Individual)

c. Islam dan Gender: IG-Nama Lembaga.xls (untuk Penelitian Kompetitif Kolektif) dan IG-Nama Peneliti.xls (untuk Penelitian Kompetitif Individual)

5. Soft file Ringkasan Concept Note dan substansi Ringkasan

Concept Note beserta lampirannya dikirim dalam attachment ke

alamat: seksipenelitian_diktis@yahoo.com dengan ketentuan: a. setiap pengusul cukup mengirim email satu kali;

b. menggunakan alamat email lembaga pengusul bagi Penelitian Kompetitif Kolektif dan alamat email pribadi bagi Penelitian Kompetitif Individual; dan

c. email yang dikirim diberi nama sesuai dengan ketentuan nomor 4 (empat).

6. Pengusul yang tidak mengirim soft file Ringkasan Concept Note dan substansi Ringkasan Concept Note beserta lampirannya via email tidak akan diproses lebih lanjut.

7. Batas akhir pengiriman soft copy via email dan pengiriman berkas hard copy maksimum tanggal 31 Maret 2009 cap pos.

8. Tidak diadakan surat-menyurat terhadap semua Concept Note yang masuk, kecuali bagi proposal yang masuk nominasi akan dipanggil untuk presentasi pada seminar proposal yang akan diselenggarakan pada bulan Juni 2009.

9. Semua hard copy yang disertai Check List Concept Note dikirim ke Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Departemen Agama RI c.q. Subdit Penelitian, Publikasi Ilmiah, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Lantai VIII, kamar B807, Alamat: Jln. Lapangan Banteng Barat No. 3-4 Jakarta Pusat, Telp.: 021-3812344, Faks : 021-3853449, Email : seksipenelitian_diktis@yahoo.com

H. Jadwal Kegiatan

Jadwal kegiatan Program Bantuan Dana Penelitian Kompetitif Direktorat Pendidikan Tinggi Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Departemen Agama RI Tahun 2009 sebagai berikut:

No. Uraian Kegiatan Waktu Pelaksanaan

1. Call for Research Proposal Minggu I Pebruari 2009

2. Batas akhir aplikasi via email dan pengiriman hard

copy cap pos.

31 Maret 2009

3. Seleksi Administrasi Minggu II April 2009 4. Evaluasi Tim Reviewer

(desk evaluation)

Minggu III April s.d. Minggu II Mei 2009

5. Pengumuman Nomenees Minggu III Mei 2009

6. Seminar Proposal Penelitian Minggu II Juni 2009 7. Pengumuman Penerima Bantuan Dana Minggu IV Januari 2010

5. Program Participatory Action Research, Pemberdayaan Mutu

Madrasah, Pesantren , Masjid dan Masyarakat Dampingan PTAI.

(18)

Program Participatory Action Research (PAR) Pemberdayaan Mutu Madrasah, Pesantren, Masjid, dan Masyarakat Dampingan PTAI adalah program bantuan dana (grant) yang diberikan secara selektif dan kompetitif oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Islam, Ditjen Pendidikan Islam, Departemen Agama Republik Indonesia kepada Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI), baik negeri maupun swasta. Program ini didesain sebagai upaya pemberdayaan dan peningkatan mutu madrasah (baik negeri maupun swasta pada semua jenjang pendidikan, ibtidaiyah, tsanawiyah, dan aliyah), pesantren, masjid, atau komunitas yang menjadi dampingannya. Program ini merupakan wujud nyata perpaduan antara pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dalam Tri Darma Perguruan Tinggi yang dilakukan dengan metode

Participatory Action Research (PAR).

Proses pemberdayaan yang dimaksud dalam program ini berorientasi pada penguatan komunitas madrasah, pesantren, masjid, dan masyarakat dalam berbagai elemen kehidupannya, meliputi kesadaran sosial struktural (mikro maupun makro), paradigma berpikir dan bertindak, capacity buildings, manajemen pendidikan, kepemimpinan, kurikulum, pengembangan strategi pembelajaran, life skills, dan bidang lain sesuai dengan hasil riset dan kebutuhan yang dilakukan secara partisipatif agar madrasah, pesantren, masjid, atau komunitas itu berdaya, percaya diri, mandiri, mampu mengelola sendiri, dan mampu menghasilkan lulusan atau menjadi anggota masyarakat yang bermutu dan bermanfaat bagi komunitasnya.

B. Tujuan dan Sasaran

Program ini merupakan salah satu ikhtiar Direktorat Pendidikan Tinggi Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam untuk kepentingan tiga hal yang terkait. Pertama, untuk menggali kenyataan sosial dan pengalaman penyelenggaraan pendidikan Islam sehari-hari dengan berbagai permasalahan yang melikupinya. Dari sejumlah aksi-refleksi yang dilakukan, diharapkan bisa ditemukan teori-teori baru, strategi baru, metode baru, model atau pola yang dapat diterapkan pada

madarasah, pesantren, masjid, dan komunitas agar pendidikan Islam dan komunitas yang didampingi semakin bermutu, mandiri, dan berdaya. Kedua, untuk menguatkan kembali hasil penelitian dan keilmuan Islam yang dipelajari dan diajarkan di PTAI, yakni untuk menjawab dan mentransformasikan persoalan-persoalan nyata yang dihadapi masyarakat. Ketiga, untuk meningkatkan kepedulian dan mutu khidmah PTAI kepada masyarakat, sehingga PTAI tidak menjadi ”menara gading”.

C. Fokus Program

Pada dasarnya tidak ada perubahan fokus program yang berarti dengan tahun-tahun sebelumnya, yakni tetap difokuskan pada beberapa subyek dampingan dengan tetap mengutamakan karakteristik sebagai berikut :

1. Madrasah dan Pesantren, difokuskan pada peningkatan mutu lulusan (murid atau santri) dan sistem penyelenggaraan kelembagaan yang lebih baik.

2. Masjid, difokuskan untuk pemberdayaan jama'ah masjid melalui berbagai kegiatan sosial-keagamaan, bidang perekonomian, maupun dalam sektor-sektor lain sehingga bisa meningkatkan kualitas kelembagaan masjid secara keseluruhan.

3. Komunitas miskin, difokuskan untuk pemberdayaan kaum marginal, baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan, melalui berbagai aktivitas yang bisa memberikan nilai tambah bagi kehidupan sosial, sektor perekonomian, maupun sektor-sektor lain sehingga mampu mengantarkan mereka sebagai subyek yang percaya diri, mandiri, dan berdaya.

D. Ukuran Keberhasilan Program.

Pelaksanaan Participatory Action Research (PAR) Pemberdayaan Mutu Madrasah, Pesantren, Masjid, dan Masyarakat Dampingan PTAI dinilai berhasil apabila:

1. Terjadi transformasi yang signifikan, sebuah perubahan yang didorong oleh awareness (kesadaran) komunitas dampingan

(19)

terhadap mutu kehidupan mereka. Transformasi ini merupakan tahapan-tahapan menuju keberdayaan.

2. Diperolehnya people knowledge atau local knowledge oleh pelaksana program sebagai refleksi akademis dari keseluruhan proses yang dilakukannya.

3. Adanya tim peneliti-penggerak (community organizer dan

researchers) yang terbentuk sebagai konsekuensi dari

lahirnya kesadaran kolektif di kalangan komunitas dampingan.

4. Penerima bantuan atau pelaksana program ini benar-benar mempraktikkan dan menerapkan participatory action

research (PAR) sebagai instrumen penelitian dan

pemberdayaan.

5. Pelaksana program dan komunitas dampingan memperoleh

lesson learn dari keseluruhan proses program ini dan

merumuskannya secara sistematis, sehingga bermanfaat bagi pihak lain.

E. Anggaran Program

Sebagai dukungan terhadap program ini, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menyediakan dana bantuan cukup memadai. Setiap proposal dapat mendesain alokasi anggaran berkisar Rp75.000.000,- sampai dengan Rp. 100.000.000. Pemberian bantuan dana program sangat ditentukan oleh presentasi nominee pada forum Seminar Proposal Program Participatory Action Research (PAR)

Pemberdayaan Mutu Madrasah, Pesantren, Masjid, atau Masyarakat Dampingan PTAI. Besaran dana juga sangat tergantung dengan ruang lingkup program, lokasi program, dan beberapa hal khusus yang menjadi pertimbangan keberhasilan dan keberlanjutan program. Estimasi dana yang diusulkan oleh lembaga pengusul tidak meliputi biaya pengeluaran untuk keperluan riset pendahuluan (preliminary

research).

Pencairan bantuan dana penelitian akan dilaksanakan sebanyak dua termin. Termin I sebanyak 60% dicairkan setelah MoU ditandatangani dan termin II sebanyak 40% dicairkan setelah presentasi interim report hasil Program Participatory Action

Research (PAR) Pemberdayaan Mutu Madrasah, Pesantren, Masjid,

atau Masyarakat Dampingan PTAI. Pencairan sisa bantuan dana

sebesar 40% sangat ditentukan oleh hasil evaluasi Tim Reviewer dalam forum presentasi interim report. Apabila hasil evaluasi menunjukkan bahwa program tidak layak untuk terus didanai, maka sisa bantuan dana sebesar 40% tidak akan dicairkan dari kas negara.

F. Persyaratan Administratif

1. Pengusul merupakan dosen Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI), baik negeri maupun swasta, dibuktikan dengan surat keputusan atau surat keterangan dari perguruan tinggi yang bersangkutan. Jumlah tim peneliti minimum 3 (tiga) orang dan maksimum 4 (empat) orang.

2. Peneliti atau Ketua Tim Peneliti bukan penerima bantuan dana Penelitian Kompetitif atau PAR tahun 2008 Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI.

3. Sebagai salah satu bentuk affirmative action, bantuan dana program akan dialokasikan 30% bagi lembaga yang banyak melibatkan peneliti perempuan.

4. Fokus program yang diusulkan dalam proposal belum pernah dilaksanakan atau tidak sedang dalam proses pemberdayaan yang didanai oleh sumber lain, dibuktikan dengan surat pernyataan dari pimpinan lembaga pengusul.

5. Fokus program PAR sudah dibahas atau didiskusikan di kalangan kolega dosen pada PTAI masing-masing, dibuktikan dengan komentar ataupun masukan dari kolega dosen tentang proposal yang diajukan.

6. Proposal diajukan oleh institusi atau instansi yang secara struktural di bawah PTAI, dibuktikan dengan surat pengantar dan persetujuan oleh pimpinan lembaga dalam proposal. Surat pengantar dari lembaga pengusul ditujukan kepada Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Ditjen Pendidikan Islam, DEPAG RI c.q. Kepala Subdit Penelitian, Publikasi Ilmiah, dan Pengabdian kepada Masyarakat.

G. Format Proposal Penelitian

1. Untuk tahap seleksi awal, format proposal PAR yang disyaratkan bagi pengusul hanya berupa Concept Note yang tidak lebih dari 7 (tujuh) halaman yang diketik di kertas ukuran A4, spasi 1,5 lines, huruf Times New Roman, size 12

(20)

point, dengan margin 2,5 cm. (Concept Note yang disusun tidak sesuai dengan ketentuan tersebut akan langsung didiskualifikasi pada tahap seleksi administrasi). Hanya pengusul yang dinyatakan lolos tahap seleksi awal saja yang diminta untuk menyusun Proposal Lengkap untuk dipresentasikan pada forum Seminar Proposal Participatory

Action Research (PAR) Program Pemberdayaan Mutu

Madrasah, Pesantren, Masjid, atau Masyarakat Dampingan PTAI.

2. Concept Note minimal mencakup beberapa unsur sebagai berikut:

a. Isu dan Fokus Pemberdayaan b. Alasan Memilih Subyek Dampingan c. Kondisi Subyek Dampingan Saat Ini d. Kondisi dampingan yang diharapkan e. Strategi yang Dilakukan

f. Pihak-pihak yang Terlibat (stakeholders) dan Bentuk Keterlibatannya

Sementara Proposal Lengkap Penelitian minimal mencakup seluruh unsur yang terdapat dalam Concept Note ditambah beberapa item sebagai berikut:

g. Resources yang Sudah Dimiliki h. Alokasi Biaya dan Jadwal Penelitian.

3. Concept Note program pemberdayaan berbasis PAR dijilid sebanyak 4 (empat) bendel:

a. 1 (satu) bendel yang terdiri dari gabungan antara substansi Concept Note dan supporting documents (kelengkapan administrasi terdiri dari ringkasan Concept

Note dan lampiran-lampiran seperti surat keterangan

pimpinan lembaga dan kelengkapan administratif lainnya). Berkas ini dijilid dengan sampul muka (cover) yang mencantumkan judul program PAR, nama peneliti, dan lembaga pengusul.

b. 3 (tiga) berkas hanya memuat Concept Note dan dijilid dengan sampul muka (cover) yang hanya menjelaskan judul program PAR, tanpa mencantumkan nama peneliti dan lembaga pengusul. Berkas substansi yang masih

menyantumkan nama peneliti dan lembaga pengusul langsung didiskualifikasi pada tahap seleksi administrasi.

4. Seluruh berkas dijilid dengan ketentuan warna sampul muka

(cover) menurut tahun program sebagai berikut:

a. Untuk Program Fase III, bersampul warna merah. b. Untuk Program Fase II, bersampul warna hijau. c. Untuk Program Baru, bersampul kuning.

H. Teknis Pengiriman Proposal

1. Pengumuman ini dan pengumuman-pengumuman lain yang nanti akan disampaikan, seperti pengumuman proposal yang masuk nominasi dan pengumuman proposal yang memperoleh bantuan dana penelitian, dapat diakses melalui website Direktorat Pendidikan Tinggi Islam pada: http://www.ditpertais.net

2. Untuk mengikuti Program Participatory Action Research (PAR) Pemberdayaan Mutu Madrasah, Pesantren, Masjid, dan Masyarakat Dampingan PTAI, pengusul dapat mendownload Ringkasan Concept Note pada website tersebut.

3. Proposal yang tidak disertai Ringkasan Concept Note sebagaimana ditetapkan pada nomor 2 (dua) tidak akan diproses lebih lanjut.

4. Soft file Ringkasan Concept Note yang telah diisi lengkap, disimpan dan diberi nama dengan ketentuan sebagai berikut: a. Untuk Program Fase III: PAR03-Nama Lembaga.xls b. Untuk Program Fase II, PAR02-Nama Lembaga.xls c. Untuk Program Baru, PAR01-Nama Lembaga.xls

5. Soft file Ringkasan Concept Note dan substansi Ringkasan

Concept Note beserta lampirannya dikirim dalam attachment ke

alamat: seksipenelitian_diktis@yahoo.com dengan ketentuan: a. setiap pengusul cukup mengirim email satu kali;

b. menggunakan alamat email lembaga pengusul; dan

c. email yang dikirim diberi nama sesuai dengan ketentuan nomor 4 (empat).

6. Pengusul yang tidak mengirim soft file Ringkasan Concept Note

PAR dan substansi Ringkasan Concept Note beserta

(21)

7. Batas akhir pengiriman soft copy via email dan pengiriman berkas hard copy maksimum tanggal 31 Maret 2009 cap pos. 8. Tidak diadakan surat-menyurat terhadap semua Concept Note

yang masuk, kecuali bagi proposal yang masuk nominasi akan dipanggil untuk presentasi pada seminar proposal yang akan diselenggarakan pada bulan Juni 2009.

9. Semua hard copy yang disertai Check List Concept Note dikirim ke Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Departemen Agama RI c.q. Subdit Penelitian, Publikasi Ilmiah, dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Lantai VIII, kamar B807, Alamat: Jln. Lapangan Banteng Barat No. 3-4 Jakarta Pusat Telp.: 021-3812344, Faks : 021-3853449, Email: seksipenelitian_diktis@yahoo.com

I. Jadwal Kegiatan

Jadwal kegiatan Program Participatory Action Research (PAR) Pemberdayaan Mutu Madrasah, Pesantren, Masjid, dan Masyarakat Dampingan PTAI Direktorat Pendidikan Tinggi Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Departemen Agama RI Tahun 2009 sebagai berikut:

No. Uraian Kegiatan Waktu Pelaksanaan

1. Call for Research

Proposal

Minggu I Pebruari 2009 2. Batas akhir aplikasi via

email dan pengiriman hard

copy cap pos.

31 Maret 2009

3. Seleksi Administrasi Minggu II April 2009 4. Evaluasi Tim Reviewer

(desk evaluation)

Minggu III April s.d. Minggu II Mei 2009 5. Pengumuman Nomenees Minggu III Mei 2009 6. Seminar Proposal Program

Pemberdayaan

Minggu II Juni 2009 7. Pengumuman Penerima

Bantuan Dana

Minggu IV Januari 2010

6. Program Bantuan Pengabdian kepada Masyarakat

A. Rasional

Program Bantuan Pengabdian kepada Masyarakat adalah program bantuan dana (grant) yang diberikan secara selektif dan kompetitif oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Islam, Ditjen Pendidikan Islam, Departemen Agama Republik Indonesia kepada Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI), baik negeri maupun swasta. Program ini didesain sebagai upaya pengabdian kepada masyarakat (social services) oleh civitas akademika. Program ini merupakan salah satu wujud perpaduan unsur pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dalam Tri Darma Perguruan Tinggi yang dilakukan dengan metode pengembangan.

Dalam proses pengabdian kepada masyarakat diperlukan berbagai konsep yang terkait dengan masyarakat dampingan, metode dan teori analisa kebutuhan, dan relevansinya dengan kebutuhan masyarakat. Program pengabdian kepada masyarakat ditujukan untuk memperkecil kemubaziran proses pembangunan (building waste), penyimpangan, kekurangan, atau kekacauan (chaos) menuju perubahan

(changing) mengejar ketertinggalan melalui percepatan (acceleration) dan pemberdayaan (empowering) masyarakat. B. Jenis bantuan

Program pengabdian kepada masyarakat difokuskan pada beberapa jenis subyek dampingan sebagai berikut :

1. Komunitas Marginal, dimaksudkan agar dosen mengabdi dan memberikan pendampingan bagi masyarakat yang hidup dalam tatanan sosial atau relasi kuasa yang tidak seimbang, sehingga komunitas marginal di daerah perkotaan memiliki kedudukan setara, berdaya, dan hidup di tengah tengah masyarakatnya dengan lebih percaya diri.

2. Komunitas Daerah Tertinggal, dimaksudkan agar dosen mengabdi dan memberikan pendampingan bagi komunitas yang hidup di daerah tertinggal, khususnya di kawasan pedesaan yang miskin. Dengan berbagai inovasi

(22)

pemberdayaan, dosen diharapkan mampu menerapkan berbagai hasil tekhnologi yang bisa mengangkat kehidupan komunitas tersebut menjadi lebih baik. 3. Komunitas Nelayan, dimaksudkan agar dosen

mengabdi dan memberikan pendampingan bagi komunitas nelayan yang miskin. Dengan demikian, dosen bisa bekerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas kehidupan mereka menjadi lebih sejahtera.

C. Anggaran Dana Program

Sebagai dukungan terhadap program ini, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menyediakan dana bantuan cukup memadai. Setiap proposal dapat mendesain alokasi anggaran berkisar Rp40.000.000,- sampai dengan Rp50.000.000. Pemberian bantuan dana program sangat ditentukan oleh presentasi

nominee pada forum Seminar Proposal Program Pengabdian

kepada Masyarakat. Besaran dana juga sangat tergantung dengan ruang lingkup program, lokasi program, dan beberapa hal khusus yang menjadi pertimbangan keberhasilan dan keberlanjutan program. Estimasi dana yang diusulkan oleh lembaga pengusul tidak meliputi biaya pengeluaran untuk keperluan riset pendahuluan (preliminary research).

Pencairan bantuan dana Pengabdian kepada Masyarakat akan dilaksanakan sebanyak dua termin. Termin I sebanyak 60% dicairkan setelah MoU ditandatangani dan termin II sebanyak 40% dicairkan setelah presentasi interim report. Pencairan sisa bantuan dana sebesar 40% sangat ditentukan oleh hasil evaluasi Tim Reviewer dalam forum presentasi interim report. Apabila hasil evaluasi menunjukkan bahwa program tidak layak untuk terus didanai, maka sisa bantuan dana sebesar 40% tidak akan dicairkan dari kas negara.

D. Persyaratan Administratif

1. Pengusul merupakan dosen Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI), baik negeri maupun swasta, dibuktikan dengan surat keputusan atau surat keterangan dari perguruan tinggi yang bersangkutan. Jumlah tim dalam

program pengabdian kepada masyarakat minimum 3 (tiga) orang dan maksimum 4 (empat) orang.

2. Anggota atau Ketua Tim Program bukan penerima bantuan dana Pengabdian kepada Masyarakat tahun 2008 Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI.

3. Sebagai salah satu bentuk affirmative action, bantuan dana program akan dialokasikan 30% bagi lembaga yang banyak melibatkan dosen perempuan.

4. Fokus program yang diusulkan dalam proposal belum pernah dilaksanakan atau tidak sedang dalam proses pengabdian yang didanai oleh sumber lain, dibuktikan dengan surat pernyataan dari pimpinan lembaga pengusul. 5. Fokus program pengabdian kepada masyarakat sudah

dibahas atau didiskusikan di kalangan kolega dosen pada PTAI masing-masing, dibuktikan dengan komentar ataupun masukan dari kolega dosen tentang proposal yang diajukan.

6. Proposal diajukan oleh institusi atau instansi yang secara struktural di bawah PTAI, dibuktikan dengan surat pengantar dan persetujuan oleh pimpinan lembaga dalam proposal. Surat pengantar dari lembaga pengusul ditujukan kepada Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Ditjen Pendidikan Islam, DEPAG RI c.q. Kepala Subdit Penelitian, Publikasi Ilmiah, dan Pengabdian kepada Masyarakat.

E. Format Proposal Penelitian

1. Untuk tahap seleksi awal, format proposal Program Pengabdian kepada Masyarakat yang disyaratkan bagi pengusul diketik di kertas ukuran A4, spasi 1,5 lines, huruf Times New Roman, size 12 point, dengan margin 2,5 cm.

2. Proposal minimal mencakup beberapa unsur sebagai berikut:

a. Isu dan Fokus Pengabdian

b. Alasan Memilih Subyek Dampingan c. Kondisi Subyek Dampingan Saat Ini

Referensi

Dokumen terkait

Berbaring telentang atau berdiri: jaga agar siku berada dekat di samping tubuh dan tekuk pada sudut yang tepat, pegang tongkat dengan kedua tangan, geser [bahu yang terpengaruhi]

Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya semester III,V,VII , dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara stres dengan keluhan akne vulgaris

Apabila tidak dapat dapat dapat dapat melampirkan/menunjukkan dokumen yang ASLI dan Foto copy melampirkan/menunjukkan dokumen yang ASLI dan Foto copy

jumlah peserta yang Memasukkan Dokumen Penawaran kurang dari 3 (tiga), proses dinyatakan gagal dan dilakukan Pelelangan ulang. Demikian Berita Acara

digunakan dalam sebuah penelitian kualitatif, sementara metode pengumpulan data mengacu pada cara-cara.. spesifk dan teknis untuk mendapatkan data dalam sebuah

Mereka mempunyai kepercayaan yang bertentangan dogma gereja yang kini berlaku, bahwa Yesus tidak disalib akan tetapi adalah orang lain yang mirip dengan Yesus, dialah yang

yang digunakan oleh public relation dalam pekerjaan media relation adalah. filem tv radio internet surat kabar majalah serta media lainnya. 1) Televisi, dalam kaitannya dengan