• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SUKOHARJO BULAN DESEMBER 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SUKOHARJO BULAN DESEMBER 2015"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 Berita Resmi Statistik Kabupaten Sukoharjo No.43/01/3311/Th. III, 25 Januari 2016

No.43/01/3311/Th.III, 25 Januari 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

SUKOHARJO BULAN DESEMBER 2015

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DESEMBER 2015 SEBESAR 99,37 ATAU NAIK 0,67 PERSEN

 Nilai Tukar Petani (NTP) Sukoharjo Bulan Desember 2015 mengalami kenaikan 0,67 persen yaitu dari posisi 98,71 menjadi 99,37. Hal ini disebabkan karena perubahan indeks harga yang diterima petani (lt) lebih tinggi dari pada perubahan indeks harga yang dibayar petani (lb). lt mengalami kenaikan 0,80 persen dari posisi 99,20 pada Bulan November 2015 menjadi 100,00 pada Bulan Desember 2015. Sementara lb mengalami kenaikan 0,14 persen, dari posisi 100,50 menjadi 100,64.

 Dari 5 (lima) sub sektor pertanian komponen penyusun NTP, 2 (dua) sub sektor mengalami kenaikan indeks yaitu: NTP sub sektor Peternakan naik 2,54 persen, dan NTP sub sektor Perikanan naik sebesar 2,03 persen. Sedangkan NTP sub sektor Tanaman Pangan turun 1,45 persen, dan NTP sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun 0,55 persen. Sementara itu NTP sub sektor Hortikultura relatif stabil.

 Secara umum, Indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan indeks sebesar 0,80 persen dibandingkan dengan lt November 2015, yaitu dari 99,20 menjadi 100,00. Kenaikan lt terjadi pada 3 (tiga) sub sektor, yaitu sub sektor Peternakan naik 3,23 persen, sub sektor perikanan naik sebesar 1,83 persen, dan sub sektor Hortikultura naik sebesar 0,04 persen. Sementara itu sub sektor Tanaman Pangan turun sebesar 1,45 persen dan sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat tidak mengalami perubahan indeks/ relatif stabil.

 Indeks harga yang dibayar petani pada Bulan Desember 2015 mengalami kenaikan 0,14 persen bila dibandingkan dengan Bulan November 2015. Kenaikan itu dipengaruhi oleh kenaikan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) naik sebesar 0,03 persen, sedangkan Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) turun sebesar 0,36 persen.

 Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) di Kabupaten Sukoharjo mengalami kenaikan sebesar 0,45 persen dari posisi 99,31 menjadi 99,75.

 Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) atau IHK perdesaan di Kabupaten Sukoharjo mengalami kenaikan atau terjadi inflasi sebesar 0,03 persen. Inflasi dipicu oleh naiknya indeks harga kelompok Perumahan naik sebesar 0,44 persen, kelompok Kesehatan naik 0,12 persen, dan kelompok transportasi dan komunikasi naik sebesar 0,84 persen. Sedangkan kelompok Bahan Makanan turun sebesar 0,06 persen, kelompok Makanan Jadi turun sebesar 0,49 persen, dan kelompok sandang turun sebesar 0,32 persen. Sementara itu kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga tidak mengalami perubahan/ relatif stabil.

(2)

2 Berita Resmi Statistik Kabupaten Sukoharjo No.43/01/3311/Th. III, 25 Januari 2016 1. Nilai Tukar Petani (NTP) Sukoharjo

N

ilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. Penghitungan indikator ini diperoleh dari perbandingan antara Indeks Harga Yang Diterima Petani (lt) dengan Indeks Harga Yang Dibayar Petani (lb) yang dinyatakan dalam persentase. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) antara produk pertanian yang dijual petani dengan barang dan jasa yang dibutuhkan petani dalam berproduksi dan konsumsi rumah tangga. Dengan membandingkan kedua perkembangan angka tersebut, maka dapat diketahui apakah peningkatan pengeluaran untuk kebutuhan petani dapat dikompensasi dengan penambahan pendapatan petani dari hasil pertaniannya. Atau sebaliknya, apakah kenaikan harga jual produksi pertanian dapat menambah pendapatan petani yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan para petani. Semakin tinggi nilai NTP, relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli petani.

Mulai Januari 2014 dilakukan perubahan tahun dasar dalam penghitungan NTP dari tahun dasar 2007=100 menjadi tahun dasar 2012=100. Perubahan tahun dasar ini dilakukan untuk menyesuaikan perubahan/pergeseran pola produksi pertanian dan pola konsumsi rumah tangga pertanian di perdesaan, serta perluasan cakupan sub sektor pertanian dan dalam penghitungan NTP, agar penghitungan indeks dapat dijaga ketepatannya.

Perbedaan antara NTP tahun dasar 2007=100 dengan NTP tahun dasar 2012=100 adalah meningkatnya cakupan jumlah komoditas baik pada paket komoditas lt maupun lb. Penghitungan NTP (2012=100) juga mengalami perluasan khususnya pada Sub Sektor Perikanan.

(3)

3 Berita Resmi Statistik Kabupaten Sukoharjo No.43/01/3311/Th. III, 25 Januari 2016

Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga di perdesaan di wilayah Sukoharjo pada Bulan Desember 2015, NTP Sukoharjo mengalami kenaikan indeks 0,67 persen dibanding NTP November 2015 yaitu dari 98,71 menjadi 99,37. Kenaikan indeks NTP tersebut disebabkan karena perubahan indeks harga produk pertanian yang diterima petani lebih tinggi dibanding perubahan indeks harga barang dan jasa yang dibayar petani.

Kenaikan NTP pada Bulan Desember 2015 juga disebabkan oleh Kenaikan 2 sub sektor NTP yaitu: NTP sub sektor Peternakan naik 2,54 persen, dan NTP sub sektor Perikanan naik sebesar 2,03 persen. Sedangkan NTP sub sektor Tanaman Pangan turun 1,45 persen, dan NTP sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun 0,55 persen. Sementara itu NTP sub sektor Hortikultura relatif stabil.

2. Indeks Harga Yang Diterima Petani (lt)

Indeks Harga yang Diterima Petani (lt) menunjukkan fluktuasi harga yang beragam dari komoditas pertanian yang dihasilkan petani.

Pada Desember 2015, secara umum lt mengalami kenaikan indeks sebesar 0,80 persen dibandingkan dengan lt November 2015, yaitu dari 99,20 menjadi 100,00. Kenaikan lt terjadi pada 3 (tiga) sub sektor, yaitu sub sektor Peternakan naik 3,23 persen, sub sektor perikanan naik sebesar 1,83 persen, dan sub sektor Hortikultura naik sebesar 0,04 persen. Sementara itu sub sektor Tanaman Pangan turun sebesar 1,45 persen dan sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat tidak mengalami perubahan indeks/ relatif stabil.

(4)

4 Berita Resmi Statistik Kabupaten Sukoharjo No.43/01/3311/Th. III, 25 Januari 2016

3. Indeks Harga Yang Dibayar Petani (lb)

Melalui Indeks Harga yang Dibayar Petani (lb) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian.

Pada Desember 2015, lb tercatat naik sebesar 0,14 persen bila dibandingkan November 2015, yaitu dari 100,50 menjadi 100,64. Kenaikan lb terjadi pada 4 sub sektor, yaitu sub sektor Tanaman Pangan naik sebesar 0,01 persen, sub sektor Hortikultura naik sebesar 0,04 persen, sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik sebesar 0,56 persen, dan sub sektor Peternakan naik sebesar 0,67 persen. Sedangkan sub sektor Perikanan turun sebesar 0,19 persen.

(5)

5 Berita Resmi Statistik Kabupaten Sukoharjo No.43/01/3311/Th. III, 25 Januari 2016 4. NTP Subsektor

a. Subsektor Tanaman Pangan (NTPP)

Pada Bulan Desember 2015 NTPP mengalami penurunan indeks

sebesar 1,45 persen. Penurunan NTPP disebabkan karena indeks yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 1,45 persen lebih rendah dibanding indeks yang dibayar petani yang naik sebesar 0,01 persen. Penurunan lt disebabkan oleh perubahan indeks harga pada kelompok padi turun sebesar 1,51 persen dan kelompok palawija turun sebesar 1,34 persen.

b. Subsektor Hortikultura (NTPH)

Nilai Tukar Petani sub sektor Hortikultura (NTPH) pada Desember 2015 dilaporkan tidak terjadi perubahan indeks dibanding bulan sebelumnya. Hal ini terjadi karena indeks yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 0,04 persen, sama dengan indeks yang

dibayar petani, dimana lb juga mengalami kenaikan sebesar 0,04 persen.

Kenaikan yang terjadi pada lt disebabkan oleh perubahan indeks harga pada kelompok Sayur-sayuran turun sebesar 8,00 persen sedangkan kelompok Buah-buahan naik sebesar 1,42 persen.

Kenaikan lb sebesar 0,04 persen disebabkan oleh kenaikan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,06 persen sedangkan Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) tetap.

No Rincian Nov'15 Des'15

Perub Des thd Nov'15

(%)

(1) (2) (4) (4) (5)

I. Indeks Diterima Petani 100,55 99,09 -1,45

1. Padi 100,13 98,63 -1,51

2. Palawija 101,37 100,01 -1,34

II. Indeks Dibayar Petani 100,62 100,63 0,01

1. Konsumsi Rumah Tangga 100,81 100,83 0,02

2. BPPBM 100,11 100,08 -0,03

III. Nilai Tukar Petani 99,92 98,47 -1,45

Tabel 1

NTP Subsektor Tanaman Pangan Sukoharjo dan Perubahannya November - Desember 2015 (2012=100)

No Rincian Nov'15 Des'15 Perub Des

thd Nov'15 (%)

(1) (2) (4) (4) (5)

I. Indeks Diterima Petani 100,66 100,70 0,04

1. Sayur-sayuran 112,91 103,88 -8,00

2. Buah-buahan 98,73 100,13 1,42

II. Indeks Dibayar Petani 100,56 100,60 0,04

1. Konsumsi Rumah Tangga 100,77 100,83 0,06

2. BPPBM 100,00 100,00 0,00

III. Nilai Tukar Petani 100,10 100,10 0,00

Tabel 2

NTP Subsektor Hortikultura Sukoharjo dan Perubahannya November - Desember 2015 (2012=100)

(6)

6 Berita Resmi Statistik Kabupaten Sukoharjo No.43/01/3311/Th. III, 25 Januari 2016 c. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR)

Pada Desember 2015 NTPR mengalami penurunan indeks sebesar 0,55 persen. Hal ini

disebabkan karena Indeks yang diterima petani tidak mengalami perubahan/ relatif stabil. Sedangkan lb mengalami kenaikan sebesar 0,56 persen. Kenaikan pada lb terjadi karena naiknya Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,80 persen, dan indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) naik sebesar 0,06 persen.

d. Subsektor Peternakan (NTPT)

NTP sub sektor Peternakan pada Bulan Desember 2015 dilaporkan mengalami kenaikan sebesar 2,54 persen. Kenaikan ini terjadi karena perubahan lt yang lebih tinggi dibandingkan dengan perubahan lb. Indeks harga yang diterima petani naik sebesar 3,23 persen sementara indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,67 persen.

Kenaikan yang terjadi pada lt disebabkan oleh naiknya indeks harga pada 3 (tiga) kelompok sub sektor Peternakan yaitu: ternak besar naik sebesar 3,77 persen, ternak kecil naik sebesar 2,65 persen, unggas naik 4,37 persen. Sedangkan hasil ternak turun sebesar 2,30 persen.

Sementara itu, kenaikan yang terjadi pada lb disebabkan karena kenaikan pada BPPBM sebesar 1,16 persen yaitu dari 99,48 persen menjadi 100,63 persen dan IKRT yang naik sebesar 0,05 persen yaitu dari 100,75 persen menjadi 100,80 persen.

No Rincian Nov'15 Des'15 Perub Des

thd Nov'15 (%)

(1) (2) (4) (4) (5)

I. Indeks Diterima Petani 100,00 100,00 0,00

1. TPR 100,00 100,00 0,00

II. Indeks Dibayar Petani 100,48 101,04 0,56

1. Konsumsi Rumah Tangga 100,34 101,14 0,80

2. BPPBM 100,77 100,84 0,06

III. Nilai Tukar Petani 99,52 98,97 -0,55

Tabel 3

NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat Sukoharjo dan Perubahannya November - Desember 2015 (2012=100)

No Rincian Nov'15 Des'15 Perub Des

thd Nov'15 (%)

(1) (2) (4) (4) (5)

I. Indeks Diterima Petani 96,81 99,94 3,23

1. Ternak Besar 95,56 99,17 3,77

2. Ternak Kecil 97,43 100,02 2,65

3. Unggas 98,18 102,47 4,37

4. Hasil Ternak 103,70 101,31 -2,30

II. Indeks Dibayar Petani 100,03 100,70 0,67

1. Konsumsi Rumah Tangga 100,75 100,80 0,05

2. BPPBM 99,48 100,63 1,16

III. Nilai Tukar Petani 96,79 99,25 2,54

Tabel 4

NTP Subsektor Peternakan Sukoharjo dan Perubahannya November - Desember 2015 (2012=100)

(7)

7 Berita Resmi Statistik Kabupaten Sukoharjo No.43/01/3311/Th. III, 25 Januari 2016 e. Subsektor Perikanan (NTN)

Pada Bulan Desember 2015, NTN mengalami kenaikan indeks sebesar 2,03 persen. Kenaikan ini terjadi karena perubahan lt yang lebih tinggi dibandingkan dengan perubahan lb.

Indeks yang diterima petani naik sebesar 1,83 persen lebih tinggi dibanding indeks yang dibayar petani yang turun sebesar 0,19 persen. Kenaikan yang terjadi pada lt disebabkan oleh perubahan indeks harga pada kelompok penangkapan ikan yang turun sebesar 0,67 persen, sedangkan kelompok budidaya ikan naik 1,91 persen. Penurunan yang terjadi pada lb disebabkan karena turunnya BPPBM sebesar 0,43 persen, dan IKRT turun sebesar 0,03 persen.

5. NTUP Sub Sektor

Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (lt) terhadap indeks harga yang dibayar petani (lb), dimana komponen lb hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi dari komponen indeks harga yang dibayar petani (lb), NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya.

Pada Desember 2015 terjadi kenaikan NTUP sebesar 0,45 persen dari posisi 99,31 menjadi 99,75. Hal ini karena

kenaikan lt sebesar 0,80 persen lebih tinggi dibandingkan indeks BPBBM yang naik sebesar 0,14 persen. Kenaikan NTUP disebabkan oleh kenaikan NTUP di 3 (tiga) sub sektor, yaitu. sub sektor Hortikultura naik sebesar 0,04 persen, sub sektor Peternakan naik sebesar 2,05 persen, dan sub sektor Perikanan naik sebesar 2,28 persen. Sedangkan NTUP Tanaman Pangan turun

No Rincian

Nov'15 Des'15 Perub Des

thd Nov'15 (%)

(1) (2) (4) (4) (5)

I. Indeks Diterima Petani 99,64 101,47 1,83

1. Tangkap 99,43 98,76 -0,67

2. Budidaya 99,65 101,55 1,91

II. Indeks Dibayar Petani 100,85 100,66 -0,19

1. Konsumsi Rumah Tangga 100,90 100,87 -0,03

2. BPPBM 100,78 100,34 -0,43

III. Nilai Tukar Petani 98,80 100,81 2,03

Tabel 5

NTP Subsektor Perikanan Sukoharjo dan Perubahannya November - Desember 2015 (2012=100)

Rincian Nov'15 Des'15 thd Nov'15 Perub Des

(%) (1) (3) (3) (4) 1. Tanaman Pangan 100,43 99,01 -1,41 2. Hortikultura 100,66 100,70 0,04 3. Tanaman Perkebunan 99,23 99,17 -0,06 4. Peternakan 97,32 99,32 2,05 5. Perikanan 98,87 101,12 2,28 Sukoharjo 99,31 99,75 0,45 Tabel 6

Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian per Subsektor dan Persentase Perubahannya, Desember 2015 (2012=100)

(8)

8 Berita Resmi Statistik Kabupaten Sukoharjo No.43/01/3311/Th. III, 25 Januari 2016

sebesar 1,41 persen, dan sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun

sebesar 0,06 persen.

6. Indeks Harga Konsumen Perdesaan

Perubahan Indeks Konsumsi

Rumah Tangga (IKRT)

mencerminkan angka inflasi/deflasi di wilayah perdesaan. Pada Desember 2015, Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) atau IHK di daerah perdesaan di Kabupaten Sukoharjo mengalami kenaikan

atau terjadi inflasi sebesar 0,03 persen. Inflasi dipicu oleh naiknya indeks harga kelompok Perumahan naik sebesar 0,44 persen, kelompok Kesehatan naik 0,12 persen, dan kelompok transportasi dan komunikasi naik sebesar 0,84 persen. Sedangkan kelompok Bahan Makanan turun sebesar 0,06 persen, kelompok Makanan Jadi turun sebesar 0,49 persen, dan kelompok sandang turun sebesar 0,32 persen. Sementara itu kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga tidak mengalami perubahan/ relatif stabil.

Rincian Nov'15 Des'15

Perub Des thd Nov'15

(%)

(1) (3) (3) (4)

Konsumsi Rumah Tangga 100,79 100,82 0,03

a. Bahan Makanan 101,58 101,51 -0,06

b. Makanan Jadi 100,39 99,90 -0,49

c. Perumahan 100,05 100,49 0,44

d. Sandang 100,32 100,00 -0,32

e. Kesehatan 100,00 100,12 0,12

f. Pendidikan, Rekreasi & OR 100,00 100,00 0,00

g. Transportasi dan Komunikasi 100,00 100,84 0,84 Tabel 7

IHK Perdesaan Sukoharjo dan Perubahannya (%) November - Desember 2015 (2012=100)

(9)

9 Berita Resmi Statistik Kabupaten Sukoharjo No.43/01/3311/Th. III, 25 Januari 2016

Tabel 8.

NTP Sukoharjo per Sub Sektor dan Perubahannya (%) November - Desember 2015 (2012=100)

N o v'15 D es'15 P erub D es thd N o v'15 (%) N o v'15 D es'15 P erub D es thd N o v'15 (%) N o v'15 D es'15 P erub D es thd N o v'15 (%) N o v'15 D es'15 P erub D es thd N o v'15 (%) N o v'15 D es'15 P erub D es thd N o v'15 (%) N o v'15 D es'15 P erub D es thd N o v'15 (%) (3) (3) (4) (6) (6) (7) (9) (9) (10) (12) (12) (13) (15) (15) (16) (18) (18) (19)

I. Indeks D iterima P etani 100,55 99,09 -1,45 100,66 100,70 0,04 100,00 100,00 0,00 96,81 99,94 3,23 99,64 101,47 1,83 99,20 100,00 0,80

II. Indeks D ibayar P etani 100,62 100,63 0,01 100,56 100,60 0,04 100,48 101,04 0,56 100,03 100,70 0,67 100,85 100,66 -0,19 100,50 100,64 0,14

1. Ko nsumsi R umah T angga 100,81 100,83 0,02 100,77 100,83 0,06 100,34 101,14 0,80 100,75 100,80 0,05 100,90 100,87 -0,03 100,79 100,82 0,03

a. Bahan M akanan 101,61 101,52 -0,09 101,53 101,50 -0,02 101,57 101,42 -0,15 101,49 101,50 0,01 102,02 101,71 -0,30 101,58 101,51 -0,06 b. M akanan Jadi 100,39 99,91 -0,48 100,39 99,90 -0,49 100,39 99,92 -0,46 100,40 99,87 -0,53 100,42 100,00 -0,41 100,39 99,90 -0,49 c. Perumahan 100,04 100,49 0,45 100,05 100,49 0,44 100,06 100,48 0,42 100,06 100,47 0,40 100,05 100,52 0,47 100,05 100,49 0,44 d. Sandang 100,32 100,00 -0,32 100,31 100,00 -0,31 100,35 100,00 -0,35 100,34 100,00 -0,34 100,23 100,00 -0,23 100,32 100,00 -0,32 e. Kesehatan 100,00 100,13 0,13 100,00 100,11 0,11 100,00 100,09 0,09 100,00 100,09 0,09 100,00 100,04 0,04 100,00 100,12 0,12 f. Pendidikan, Rekreasi & Olah raga 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00 g. Transportasi dan Komunikasi 100,00 100,83 0,83 100,00 100,90 0,90 100,00 100,85 0,85 100,00 100,84 0,84 100,00 101,32 1,32 100,00 100,84 0,84

2. B P P B M 100,11 100,08 -0,03 100,00 100,00 0,00 100,77 100,84 0,06 99,48 100,63 1,16 100,78 100,34 -0,43 99,90 100,25 0,36

a. Bibit 101,16 100,11 -1,05 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00 98,51 102,30 3,84 100,71 100,60 -0,11 99,52 101,24 1,73 b. Obat-obatan & Pupuk 100,07 100,24 0,16 100,00 100,00 0,00 100,00 100,24 0,24 99,57 100,44 0,87 101,37 100,34 -1,01 99,85 100,30 0,45 c. Sewa, Pajak & Pengeluaran Lain 100,10 100,00 -0,10 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00 98,61 100,00 1,41 100,00 100,00 0,00 99,76 100,00 0,24 d. Transportasi 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00 e. Penambahan Barang M odal 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00 105,71 100,00 -5,41 100,00 100,00 0,00 101,06 99,72 -1,33 100,12 100,00 -0,12 f. Upah Buruh Tani 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00

III. N ilai T ukar P etani 99,92 98,47 -1,45 100,10 100,10 0,00 99,52 98,97 -0,55 96,79 99,25 2,54 98,80 100,81 2,03 98,71 99,37 0,67

IV. N ilai T ukar Usaha P ertanian 100,43 99,01 -1,41 100,66 100,70 0,04 99,23 99,17 -0,06 97,32 99,32 2,05 98,87 101,12 2,28 99,31 99,75 0,45

H o rtikultura T anaman P erkebunan R akyat P eternakan P erikanan Suko harjo

(1)

R incian

Referensi

Dokumen terkait

PF Bagi kita, yang mengakui segala dosa dengan tulus dan jujur, lalu bertobat, berita anugerah pengampunan sebagaimana yang tertulis di dalam Yesaya 54: 8 , yang mengatakan

 Konsep rumah tangga pertanian mengalami perluasan dibanding Sensus Pertanian 1983, yaitu untuk konsep rumah tangga pertanian pengguna lahan ditambah dengan usaha

Sedangkan lima kelompok pengeluaran lainnya mengalami kenaikan harga/ inflasi yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,04 persen; kelompok perumahan,

Memperoleh informasi yang lengkap mengenai diagnosis, asesmen medis, rencana perawatan, detail kontak yang dapat dihubungi, dan informasi relevan lainnya mengenai rencana

Kisi-Kisi: 1. Konsep ajarannya Sistematika Makalah: 1.. Saat penyusunan laporan observasi harap melampirkan foto dokumentasi dan foto semua anggota pada saat

Berdasarkan 1000 kali simulasi dari set pelemparan 10 koin masing-masing, apa yang dapat kalian simpulkan bahwa ini akan sangat tidak mungkin untuk memilih

Berdasarkan pada permasalahan yang ditemukan dan solusi yang diasumsikan serta didukung dengan penelitian sebelumnya yang relevan, dapat disimpulkan bahwa alat bantu

Sedikit sekali yang dapat diketahui tentang perkembangan pesantren dimasa lalu kita hanya bisa menduga- duga tentang ciri-ciri pengaruhnya dalam kehidupan keagamaan