BAB III
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini bersifat empiris, yang mencakup penelitian lapangan terhadap implementasi Pemutusan Hubungan Kerja di Perusahaan Kota Gorontalo dan ditunjang oleh penelitian kepustakaan terkait asas-asas hukum, perbandingan hukum, unsur-unsur dan faktor-faktor yang berhubungan dengan Pemutusan Hubungan Kerja menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Oleh karena titik berat penelitian tertuju pada penelitian penelitian lapangan sebagai penunjang untuk melihat mekanisme dan sekaligus implementasi Undang-Undang Nomor: 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan di Kota Gorontalo terkait masalah Pemutusan Hubungan Tenaga Kerja, yang berarti akan menelaah dan mengkaji data primer yang diperoleh dari penelitian dan diperlukan penyusunan atau perumusan hipotesa secara mutlak.
Adapun penelitian ini dibagi menjadi 2 (dua) yakni: a. Penelitian Lapangan
1) Data
Data yang diperoleh dari penelitian lapangan adalah data primer, yaitu segala sesuatu yang ada kaitannya dengan aspek hukum perdata secara umum dan perjanjian secara khusus, dan
hukum ketenagakerjaan. Untuk memperoleh data primer tersebut telah ditentukan lokasi dan subjek penelitian, yaitu: 1) Lokasi Penelitian
Adapun lokasi penelitian adalah: 1. PT. Mitra Home Depo 2. CV. Arima Swara Ria 3. PT. Kresna Finance 2) Subjek penelitian
Narasumber dalam penelitian ini adalah
1. Pimpinan PT. Mitra Home Depo yaitu Bapak Rocky Liando;
2. Pimpinan CV. Arima Swara Ria yaitu Bapak Yudi Aditama;
3. Pimpinan PT. Kresna Finance yaitu Bapak Zulfikar; 4. Bapak Zubair, S.H (Kepala Bidang Hubungan
Industrial);
5. Bapak Ramayanto Arsyad, S.IP (Mediator Hubungan Industrial); dan
6. Bapak Bambang Suhendro (Pengawas Ketenagakerjaan)
3) Teknik Pengambilan Sampel
Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah teknik purposive sampling.
Dalam purposive sampling, peneliti menggunakan pertimbangannya sendiri dengan berbekal pengetahuan yang cukup tentang populasi untuk memilih anggota sampel. Oleh karena itu, purposive sampling sering juga disebut judgmental sampling. Data yang diperoleh dari judgmental sampling paling banyak akan memberikan arah pada kesimpulan, tetapi pada umumnya tidak dapat digunakan sebagai dasar pengujian statistik.
Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling ini dilakukan dengan pertimbangan: a) Keterbatasan waktu dan biaya sehingga tidak diambil
sampel dalam jumlah besar;
b) Perusahaan swasta yang cukup terkenal di Kota Gorontalo;
c) Sampel dianggap mempunyai kriteria pekerja yang telah dilakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) d) Sampel mempunyai kemungkinan untuk memberikan
data yang jelas mengenai PHK tersebut. 2) Tehnik Pengumpulan Data
a. Wawancara
Metode wawancara harus dilengkapi dengan pedoman panduan agar tidak ada hal-hal yang terlewati dan pencatatannya pun dapat dilakukan dengan lebih cepat.
Pada umumnya pedoman wawancara dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Pedoman terstruktur yakni apabila pedoman tersebut disusun secara rinci, dan
2. Pedoman tidak terstruktur yakni apabila pedoman tersebut hanya memuat garis besar wawancara.
Namun dalam praktik lebih sering mengkombinasikan kedua macam pedoman tersebut, yang bentuknya disebut semi-structured.
b. Penelitian Kepustakaan
1) Penelitian kepustakaan ini dilakukan untuk memperoleh data sekunder yang terdiri dari:
(1) Bahan hukum primer, yaitu: a) KUHPerdata,
b) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan;
c) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial; d) Undang-Undang No 21 Tahun 2000 tentang Serikat
Pekerja / Buruh;
e) Keputusan Menteri Tenaga Kerjaan dn Transmigrasi (Kepmenakertrans) Nomor
Kep-150/MEN/2000 tentang Penyelasaian Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja, dan Ganti Kerugian dari Perusahaan, tertanggal 20 Juni 2000; dan
f) Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kepmenakertrans) Nomor Kep-150/MEN/2001 tertanggal 4 Mei 2001. Kepmenakertrans Nomor Kep-78/MEN/2001 ini merupakan revisi dari Kepmenakertrans Nomor Kep-150/MEN/2001. (2) Bahan hukum sekunder, antara lain:
a) Berbagai bahan kepustakaan mengenai Pemutusan Hubungan Kerja, dan Ketenagakerjaan dan
b) Hasil-hasil penelitian, seminar, lokakarya dan tulisan-tulisan yang berhubungan dengan Pemutusan Hubungan Kerja, dan Ketenagakerjaan. (3) Bahan hukum tersier:
a) Kamus Besar bahasa Indonesia; b) Kamus Hukum, dan
c) Kamus Bahasa Inggris. 2) Alat Pengumpul Data
Alat pengumpul data pada penelitian kepustakaan dilakukan dengan studi dokumen dari bahan hukum yang ada.
Pertama-tama mempelajari peraturan-peraturan dalam bidang hukum ketenagakerjaan yang menjadi objek penelitian, kemudian meneliti dan menghimpunnya.
B. Jalannya Penelitian a. Tahap Persiapan
Pada tahap ini dimulai dengan pengumpulan bahan-bahan kepustakaan, kemudian dilanjutkan dengan penyusunan dan pengajuan usulan penelitian. Setelah itu, dikonsultasikan demi penyempurnaannya, kemudian dilakukan pula penyusunan instrumen penelitian dan pengurusan izin penelitian.
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini dilakukan dengan melaksanakan 2 (dua) jenis penelitian, yaitu:
(1) Pada pelaksanaan penelitian kepustakaan, pertama-tama dilakukan pengumpulan dan pengkajian terhadap data sekunder. Data sekunder tersebut meliputi bahan primer, bahan sekunder dan bahan hukum tersier, dan
(2) Pada pelaksanaan penelitian lapangan dilakukan penentuan narasumber sebagai subjek penelitian dan pengumpulan data. Hal ini dilakukan melalui wawancara dan kuisioner yang telah disusun dan dipersiapkan sebelumnya kepada subjek penelitian yang telah ditentukan.
c. Tahap Penyelesaian
Pada tahap ini dilakukan dengan berbagai kegiatan yang meliputi pengolahan analisis data, penulisan laporan awal dan konsultasi dan setelah itu disusun laporan akhir penelitian atau tesis.
C. Analisis Data
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan normatif, yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder. Data yang diperoleh dari studi kepustakaan akan dianalisis secara sistematis sehingga diperoleh deskripsi atau gambaran yang menyeluruh mengenai asas hukum, kaedah hukum, sistem hukum, peraturan perundang-undangan tentang ketenagakerjaan.
Data yang diperoleh dari penelitian lapangan akan dianalisis secara kualitatif, yaitu dengan memperhatikan alasan yang mendasari suatu perusahaan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tersebut dan sekaligus pelindungan hukum bagi tenaga kerja yang telah di PHK, kemudian hasil penelitian akan digunakan untuk melengkapi uraian yang diperoleh dari penelitian kepustakaan.
Hasil penelitian akan dirumuskan ke dalam sebuah laporan yang bersifat analisis deskriptif, karena hasil penelitian ini diharapkan dapat mendeskripsikan atau menggambarkan secara menyeluruh maupun secara sistematis mengenai fakta-fakta yang berhubungan dengan permasalahan yang diajukan oleh penulis.
Dalam penelitian ini proses analisis sudah dilakukan sejak proses pengumpulan data masih berlangsung. Peneliti terus bergerak diantara tiga komponen analisis dengan proses pengumpulan data selama proses data terus berlangsung.setelah proses pengumpulan data selesai, peneliti bergerak diantara tiga komponen analisis dengan menggunakan waktu penelitian yang masih tersisa.
Agar lebih jelas proses/siklus kegiatan dari analisis tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :1
Gambar : 3
Bagian model analisis data interaktif (Interactive Model Of Analisis)
Ketiga komponen tersebut dapat dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut:
Pengumpulan Data
I
Redaksi Data Sajian Data II
III
1. Redaksi data.
Diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan di lapangan. Reduksi data berlangsung terus-menerus bahkan data benar-benar terkumpul sampai sesudah penelitian lapangan, sampai laporan akhir lengkap tersusun reduksi data bukanlah merupakan suatu hal yang terpisah dari analisis dan merupakan bagian dari analisis.
2. Penyajian Data.
Merupakan sekumpulan informasi tersususn yang menjadi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
3. Menarik Kesimpulan/Ferifikasi.
Dari permulaan pengumpulan data, seorang analis kwalitatif mulai mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konpigurasi yang mungkin, alur sebab-akibat dan proposisi. Kesimpulan-kesimpulan itu akan ditangani dengan longgar, tetap terbuka dan skeptif, tetapi kesimpulan sudah disediakan, mula-mula belum jelas meningkat lebih terperinci dan mengakar dengan kokoh. Kesimpulan-kesimpulan juga diperifikasi selama penelitian berlangsung. Singkatnya makna-makna yang muncul dari data harus diuji kebenarannya, kekokohannya, dan kecocokannya yakni merupakan paliditasnya 94.
Model analisis ini merupakan proses siklus dan interaktif. Seorang peneliti harus bergerak diantara empat sumbu kumparan itu selama pengumpulan data, selanjutnya bergerak bolak-balik diantara kegiatan reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan/perifikasi selama sisia waktu penelitannya.kemudian komponen-komponen yang diperoleh adalah komponen-komponen yangbenar-benar mewakili dan sesuia dengan permaslahan yang diteliti.setelah analisis data selesai, maka hasilnya akan disajikan secara deskriptif yaitu secara apa adanya sesuai dengan permasalahan yang diteliti dan data-data yang diperoleh.