• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis Bank Berdasarkan Kegiatan Operasionalnya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jenis Bank Berdasarkan Kegiatan Operasionalnya"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Sebagai lembaga keuangan yang berorientasi bisnis, bank juga melakukan berbagai kegiatan operasionalnya. Sebagai lembaga keuangan, kegiatan bank sehari-hari tidak akan terlepas dari bidang keuangan. Kegiatan perbankan yang paling pokok adalah membeli uang dengan cara menghimpun dana dari masyarakat luas. Kemudian menjual uang yang berhasil dihimpun dengan cara menyalurkan kembali kepada masyarakat melalui pemberian pinjaman atau kredit. Dari kegiatan jual beli uang inilah bank akan memperoleh keuntungan yaitu dari selisih harga beli (bunga simpanan) dengan harga jual (bunga pinjaman). Disamping itu kegiatan bank lainnya dalam rangka mendukung kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana adalah memberikan jasa-jasa lainnya. Kegiatan ini ditujukan untuk memperlancar kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana.

Dalam praktiknya kegiatan operasional bank dibedakan sesuai dengan jenis bank tersebut. Setiap jenis bank memiliki ciri dan tugas tersendiri dalam melakukan kegiatannya, misalnya dilihat dari segi operasionalnya yaitu antara kegiatan bank konvensional dengan kegiatan bank syariah, jelas memiliki tugas atau kegiatan yang berbeda.

Jenis Bank Berdasarkan Kegiatan Operasionalnya

1 ) Bank Konvensional

Pengertian kata “konvensional” menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah “menurut apa yang sudah menjadi kebiasaan”. Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah “berdasarkan kesepakatan umum” seperti adat, kebiasaan, kelaziman.

Berdasarkan pengertian itu, bank konvensional adalah bank yang dalam operasionalnya

menerapkan metode bunga, karena metode bunga sudah ada terlebih dahulu, menjadi kebiasaan dan telah dipakai secara meluas dibandingkan dengan metode bagi hasil.

Kegiatan operasional bank umum secara lengkap meliputi kegiatan sebagai berikut : 1. Menghimpun Dana (Funding)

Kegiatan menghimpun dana merupakan kegiatan membeli dana dari masyarakat. Kegiatan ini dikenal juga dengan kegiatan funding. Kegiatan membeli dana dapat dilakukan dengan cara menawarkan berbagai jenis simpanan. Simpanan sering disebut dengan nama rekening atau account. Jenis-jenis simpanan yang ada dewasa ini adalah:

a. Simpanan Giro (Demand Deposit),

Simpanan giro merupakan simpanan pada bank yang penarikannya dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau bilyet giro. Kepada setiap pemegang rekening giro akan diberikan bunga yang dikenal dengan nama jasa giro. Besarnya jasa giro tergantung dari

(2)

bank yang bersangkutan. Rekening giro biasa digunakan oleh para usahawan, baik untuk perorangan maupun perusahaannya. Bagi bank jasa giro merupakan dana murah karena bunga yang diberikan kepada nasabah relatif lebih rendah dari bunga simpanan lainnya.

b. Simpanan Tabungan (Saving Deposit),

Merupakan simpanan pada bank yang penarikan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh bank. Penarikan tabungan dilakukan menggunakan buku tabungan, slip penarikan, kuitansi atau kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Kepada pemegang rekening tabungan akan diberikan bunga tabungan yang merupakan jasa atas tabungannya. Sama seperti halnya dengan rekening giro, besarnya bunga tabungan tergantung dari bank yang bersangkutan. Dalam praktiknya bunga tabungan lebih besar dari jasa giro.

c. Simpanan Deposito (Time Deposit),

Deposito merupakan simpanan yang memiliki jangka waktu tertentu (jatuh tempo). Penarikannyapun dilakukan sesuai jangka waktu tersebut. Namun saat ini sudah ada bank yang memberikan fasilitas deposito yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat. jenis depositopun beragam sesuai dengan keinginan nasabah. Dalam praktiknya jenis deposito terdiri dari deposito berjangka, sertifikat deposito dan deposit on call.

2. Menyalurkan Dana (Lending)

Menyalurkan dana merupakan kegiatan menjual dana yang berhasil dihimpun dari masyarakat. Kegiatan ini dikenal dengan nama kegiatan Lending. Penyaluran dana yang dilakukan oleh bank dilakukan melalui pemberian pinjaman yang dalam masyarakat lebih dikenal dengan nama kredit. Kredit yang diberikan oleh bank terdiri dari beragam jenis, tergantung dari kemampuan bank yang menyalurkannya. Demikian pula dengan jumlah serta tingkat suku bunga yang ditawarkan. Sebelum kredit dikucurkan bank terlebih dulu menilai kelayakan kredit yang diajukan oleh nasabah. Kelayakan ini meliputi berbagai aspek penilaian. Penerima kredit akan dikenakan bunga kredit yang besarnya tergantung dari bank yang menyalurkannya. Besar kecilnya bunga kredit sangat mempengaruhi keuntungan bank, mengingat keuntungan utama bank adalah dari selisih bunga kredit dengan bunga simpanan. Secara umum jenis-jenis kredit yang ditawarkan meliputi :

a. Kredit Investasi,

Yaitu merupakan kredit yang diberikan kepada pengusaha yang melakukan investasi atau penanaman modal. Biasanya kredit jenis ini memiliki jangka waktu yang relatif

(3)

panjang yaitu di atas 1(satu) tahun. Contoh jenis kredit ini adalah kredit untuk mem-bangun pabrik atau membeh peralatan pabrik seperti mesin-mesin.

b. Kedit Modal Kerja,

Merupakan kredit yang digunakan sebagai modal usaha. Biasanya kredit jenis ini berjangka waktu pendek yaitu tidak.lebih dari 1 (satu) tahun. Contoh kredit ini adalah untuk membeli bahan baku, membayar gaji karyawan dan modal kerja lainnya. c. Kredit Perdagangan,

Merupakan kredit yang diberikan kepada para pedagang dalam rangka memperlancar atau memperluas atau memperbesar kegiatan perdagangannya. Contoh jenis-kredit ini adalah kredit untuk membeli barang dagangan yang diberikan kepada para suplier atau agen.

d. Kredit Produktif,

Merupakan kredit yang dapat berupa investasi, modal keda atau perdagangan. Dalam arti kredit ini diberikan untuk diusahakan kembali sehingga pengembalian kredit diharapkan dari hasil usaha yang dibiayai.

e. Kredit Konsumtif,

Merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan pribadi misainya keperluan konsumsi, baik pangan, sandang maupun papan. Contoh jenis kredit ini adalah kredit perumahan, kredit kendaraan bermotor yang kesemuanya untuk dipakai sendiri. f. Kredit Profesi,

Merupakan kredit yang diberikan kepada para kalangan profesional seperti dosen, dokter atau pengacara.

3. Memberikan jasa- jasa Bank Lainnya (Services)

Jasa-jasa bank lainnya merupakan kegiatan penunjang untuk mendukung kelancaran kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana. Sekalipun sebagai kegiatan penunjang, kegiatan ini sangat banyak memberikan keuntungan bagi bank dan nasabah, bahkan dewasa ini kegiatan ini

memberikan kontribusi keuntungan yang tidak sedikit bagi keuntungan bank, apalagi keuntungan dari spread based semakin mengecil, bahkan cenderung negatif spread (bunga simpanan lebih besar dari bunga kredit).

Semakin lengkap jasa-jasa bank yang dapat dilayani oleh suatu bank maka akan semakin baik. Kelengkapan ini ditentukan dari permodalan bank serta kesiapan bank dalam menyediakan

(4)

SDM yang handal. Disamping itu ,juga perlu didukung oleh kecanggihan teknologi yang dimilikinya. Dalam praktiknya jasa-jasa bank yang ditawarkan meliputi :

a. Kiriman Uang (Transfer)

Merupakan jasa pengiriman uang lewat bank. Pengiriman uang dapat dilakukan pada bank yang sama atau bank yang berlainan. Pengiriman uang juga dapat dilakukan derigan tujuan dalam kota, luar kota atau luar negeri. Khusus untuk pengiriman uang keluar negeri harus melalui bank devisa. Kepada nasabah pengirim dikenakan biaya kirim yang besarnya tergantung dari bank yang bersangkutan. Pertimbangannya adalah nasabah bank yang bersangkutan (memiliki rekening di bank yang bersangkutan) atau bukan. Kemudian juga jarak pengiriman antar bank tersebut.

b. Kliring (Clearing)

Merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek, bilyet giro) yang berasal dari dalam kota. Proses penagihan lewat kliring hanya memakan waktu 1 (satu) hari. Besarnya biaya penagihan tergantung dari bank yang bersangkutan.

c. Inkaso (Collection)

Merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek, bilyet giro) yang berasal dari luar kota atau luar negeri. Proses penagihan lewat inkaso tergantung dari jarak lokasi penagihan dan biasanya memakan waktu 1 (satu) minggu sampai 1 (satu) bulan. Besarnya biaya penagihan tergantung dari bank yang bersangkutan dengan

pertimbangan jarak serta pertimbangan lainnya. d. Safe Deposit Box

Safe Deposit Box atau dikenal dengan istilah safe loket jasa pelayanan ini memberikan layanan penyewaan box atau kotak pengaman tempat menyimpan surat-surat berharga atau barang-barang berharga milik nasabah. Biasanya surat-surat atau barang-barang berharga yang disimpan di dalam box tersebut aman dari pencurian dan kebakaran. Kepada nasabah penyewa box dikenakan biaya sewa yang besarnya tergantung dari ukuran box serta jangka waktu penyewaan.

e. Bank Card (Kartu kredit)

Bank card atau lebih populer dengan sebutan kartu kredit atau juga uang plastik. Kartu ini dapat dibelanjakan di berbagaf tempat perbelanjaan atau tempat-tempat hiburan. Kartu ini juga dapat digunakan untuk mengambil uang tunai di ATM-ATM yang tersebar diberbagai, tempat yang strategis. Kepada pemegang kartu kredit dikenakan biaya iuran tahunan yang besarnya tergantung dari bank yang mengeluarkan. Setiap pembelanjaan memiliki tenggang waktu pembayaran dan akan dikenakan bunga dari

(5)

jumlah uang yang telah dibelanjakan jika melewati tenggang waktu yang telah ditetapkan.

f. Bank Notes

Merupakan jasa penukaran valuta asing. Dalam jual beli bank notes bank menggunakan kurs (nilai tukar rupiah dengan mata uang asing).

g. Bank Garansi

Merupakan jaminan bank yang diberikan kepada nasabah dalam rangka membiayai suatu usaha. Dengan jaminan bank ini si pengusaha memperoleh fasilitas untuk

melaksanakan kegiatannya dengan pihak lain. Tentu sebelum jaminan bank dikeluarkan bank terlebih dulu mempelajari kredibilitas nasabahnya.

h. Bank Draft

Merupakan wesel yang dikeluarkan oleh bank kepada para nasabahnya. Wesel ini dapat diperjualbelikan apabila nasabah membutuhkannya.

i. Letter of Credit (L/C)

Merupakan surat kredit yang diberikan kepada para eksportir dan importir yang digunakan untuk melakukan pembayaran atas transaksi ekspor-impor yang mereka lakukan. Dalam transaksi ini terdapat berbagai macam jenis L/C, sehingga nasabah dapat meminta sesuai dengan kondisi yang diinginkannya.

j. Cek Wisata (Travellers Cheque)

Merupakan cek perjalanan yang biasa digunakan oleh turis atau wisatawan. Cek Wisata dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran diberbagai tempat pembelanjaan atau hiburan seperti hotel, supermarket. Cek Wisata juga bisa digunakan sebagai hadiah kepada para relasinya.

k. Menerima setoran-setoran.

Dalam hal ini bank membantu nasabahnya dalam rangka menampung setoran dari berbagai tempat antara lain :

- Pembayaran pajak - Pembayaran telepon - Pembayaran air - Pembayaran listrik - Pembayaran uang kuliah

l. Melayani pembayaran-pembayaran.

Sama halnya seperti dalam hal menerima setoran, bank juga melakukan pembayaran seperti yang diperintahkan oleh nasabahnya antara lain :

(6)

- Membayar Gaji/Pensiun/honorarium - Pembayaran deviden Pembayaran kupon - Pembayaran bonus/hadiah

m. Bermain di dalam pasar modal.

Kegiatan bank dapat memberikan atau bermain surat-surat berharga di pasar modal. Bank dapat berperan dalam berbagai kegiatan seperti menjadi :

- Penjamin emisi (underwriter) - Penjamin (guarantor)

- Wali amanat (trustee)

- Perantara perdagangan efek (pialang/broker) - Pedagang efek (dealer)

- Perusahaan pengelola dana (invesment company)

2 ) Bank Syariah

Sekarang ini banyak berkembang bank syariah.

Bank syariah muncul di Indonesia pada awal tahun 1990-an. Pemrakarsa pendirian bank syariah di Indonesia dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 18 – 20 Agustus 1990. Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam,

maksudnya adalah bank yang dalam operasinya mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam, khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalah secara Islam.

Falsafah dasar beroperasinya bank syariah yang menjiwai seluruh hubungan transaksinya adalah efesiensi, keadilan, dan kebersamaan. Efisiensi mengacu pada prinsip saling membantu secara sinergis untuk memperoleh keuntungan sebesar mungkin.

Keadilan mengacu pada hubungan yang tidak dicurangi, ikhlas, dengan persetujuan yang matang atas proporsi masukan dan keluarannya. Kebersamaan mengacu pada prinsip saling menawarkan bantuan dan nasihat untuk saling meningkatkan produktivitas.

Metode penghimpunan dana yang ada pada Bank-bank konvensional didasari teori yang diungkapkan Keynes yang mengemukakan bahwa orang membutuhkan uang untuk tiga Kegunaan, yaitu fungsi transaksi, cadangan, dan investasi. Oleh karena itu, produk

penghimpunan dana pun disesuaikan dengan tiga fungsi tersebut, yaitu berupa giro, tabungan, dan deposito.

(7)

Berbeda dengan hal berikut, bank syariah tidak melakukan pendekatan tunggal dalam menyediakan produk penghimpunan dana bagi nasabahnya. Pada dasarnya, dilihat dari sumbernya, dana bank syariah terdiri atas:

Sumber dana yang dapat dihimpun dari masyarakat terdiri dari (3) tiga jenis dana, yaitu dana modal yaitu dana dari pendiri bank dan dari para pemegang saham tersebut , dana titipan masyarakat baik yang dikelola oleh bank dalam sistem Wadi’ah, maupun yang diinvestasikan melelui bank dalam bentuk dana investasi khusus (Mudhrabah Muqayyadah) atau investasi terbatas (Mudhrabah Muqayyadah) serta dana zakat, infak, dan sadaqah.

Transaksi Muamalah

Transaksi adalah kejadian ekonomi atau keuangan yang melibatkan paling tidak dua pihak yang saling melakukan pertukaran, melibatkan diri dalam perserikatan usaha, pinjam meminjam, dan lain – lain atas dasar suka sama suka ataupun dasar suatu ketetapn hukum atau syariat yang berlaku.

a. Penghimpunan dana

Sebagaimana pada bank konvensional, penghimpunan dana di bank umum syariah dapat

berbentuk giro, tabungan dan deposito sedangkan BPRS hanya melayani tabungan dan deposito namun demikian mekanisme operasional penghimpunan dana ini harus disesuaikan dengan prinsip syariah. Prinsip operasional syariah yang telah diterapkan secara luas dalam

penghimpunan dana masyarakat adalah prinsip wadi’ah dan mudharabah. Prinsip Wadi’ah

Al-wadi’ah merupakan titipan murni dari satu pihak ke pihak lainnya baik individu maupun bdan

hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip menghendaki.

Pada pelaksanaannya, wadi’ah dibedakan menjadi dua jenis, yaitu wadi’ah yad al-amanah dan

wadi’ah yad adh-dhamana.

Wadi’ah yad al-amanah

Pihak yang pertama menerima titipan tidak boleh menggunakan dan memanfaatkan uang atau barang yang dititipkan. Pihak yang memberikan titipan dapat membebankan biaya kepada penitip sebagai biaya penitipan.

Wadi’ah yad adh-dhamanah

Pihak yang pertama menerima titipan boleh menggunakan dan memanfaatkan uang atau barang yang dititipkan tanpa izin pemilik barang atau uang dan harus bertanggung jawab atas kerusakan atau kehilangan barang titipan. Semua manfaat dan keuntungan yang diperoleh dalam

penggunaan barang atau uang tersebut menjadi hak penerima titpan, dalam hal ini bank sebagai penerima titipan dapat memberikan insenstif berupa bonus kepada si penitip.

(8)

Prinsip Mudharabah

Tujuan dari mudharabah adalah kerja sama antara pemilik dana (shahibul maal) dan pengelola dana (mudharib) dalam hal ini bank. Jika terjadi kerugian maka bank bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi.

Secara garis besar mudharabah dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu sebagai berikut :

Mudharabah Muthalaqah

Penerapan mudharabah muhlaqah dapat berupa tabungan dan deposito sehingga terdapt dua jenis penghimpunan dana yaitu : tabungan mudharabah dan deposito mudharabah. Berdasarkan prinsip ini tidak ada pembatasan bagi bank dalam menggunakan dana yang dihimpun.

Mudahrabah Muqayyadah

Jenis ini merupakan simpanan khusus yang terikat, di mana pemilik dana (shahibul maal) memberikan batasan atas dana yang diinvestasikannya. Mudharib hanya bisa mengelola dana tersebut sesuai dengan batasan dan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh shahibul

maal.

b. Penyaluran dana

Dalam penyaluran dana bank syariah harus berpedoman kepada prinsip kehati-hatian. Sehubungan dengan hal ini bank diwajibkan untuk meneliti secara seksama calon nasabah penerima dana berdasarkan azas pembiayaan yang sehat.

Prinsip Jual Beli (Ba’i)

Prinsip ini meliputi Murabahah, Salam, dan Istishna’

Bai’ Al-Murabahah

Bank sebagai penjual dan nasabah sebagai pembeli. Barang diserahkan segera dan pembayaran dilakukan secara tangguh. Prinsip ini umumnya diterapkan dalam pembiayaan pengadaan barang investasi.

Bai’ As-Salam

Adalah pembelian barang untuk penghantaran yang ditangguhkan dengan pembayaran di muka. Bank sebagai pembeli, dan nasabah sebagai penjual. Dalam transaksi ini ada kepastian tentang kualitas, harga dan waktu peyerahan. Prinsip ini biasanya diterapkan pada pembiayaan berjangka pendek untuk produksi agribisnis atau industri sejenis lainnya.

Bai’ Istishna’

Prinsip ini menyerupai salam, namun pada prinsip ini pembayran dapat di muka, dicicil atau di belakang. Istishna’ umumnya diterapkan dalam pembiayaan manufaktur, industri

kecil-menengah dan kontruksi. Prinsip Sewa (Ijarah)

(9)

Al-ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa, melalui pembayaran upah

sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri. Prinsip ini dilandasi dengan adanya pemindahan manfaat, pada dasarnya prinsip ijarah sama dengan prinsip jual beli, namun perbedaannya terletak pada objek transaksinya. Bila pada jual beli objek transaksinya adalah barang, maka pada ijarah objek transaksinya adalah jasa. Dalam dunia usaha dikenal dengan finance lease. Pada akhir masa sewa, bank dapat menjual barang yang disewakannya kepda nasabah. Karena itu dalam perbankan syariah dikenal ijarah wa iqtina / ijarah

muntahiyyah bittamlik (sewa yang diikuti dengan perpindahan kepemilikan). Harga sewa dan

jual disepakati pada awal perjanjian. Objek sewa harus bermanfaat dan dibenarkan oleh syariah dan nilai dari manfaat dapat diperhitungkan atau diukur.

Prinsip Bagi Hasil (Syirkah)

Prinsip bagi hasil atau syirkah meliputi musyarakah, mudharabah muthlaqah, dan mudharabah

muqayyadah.

Musyarakah

Adalah kerjasama dalam suatu uasaha oleh dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu di mana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.

Dalam perbankan musyarakah biasanya diaplikasikan untuk pembiayaan proyek dimana nasabah dan bank sama-sama menyediakan dana untuk mebiayai proyek tersebut. Modal disetor dapat berupa barang perdagangan, uang, property, dan barang-barang lainnya yang dapat dinilai dengan uang. Semua modal dicampur untuk dijadikan modal proyek dan dikelola bersama-sama. Setiap pemilik modal berhak turut serta dalam menentukan kebijakan usaha yang dijalankan oleh pelaksana proyek.

Mudharabah Muthlaqah

Kerjasama di mana shahibul maal memberikan dana 100% kepada mudharib yang memiliki keahlian. Jumlah modal yang diserahkan kapada nasabah selaku pengelola modal harus

diserahkan tunai, dapat berupa uang atau barang yang dinyatakan nilainya dalam uang. Apabila modal diserahkan secara bertahap, harus jelas tahapannya dan disepakati bersama.

mudharabah muqayyadah

Pada dasarnya sama dengan mudharabah muthlaqah perbedaanya terletak pada adanya pembatasan modal sesuai dengan permintaan pemilik modal.

c. Produk Jasa

Akad pelengkap dikembangkan sebagai akad pelayanan jasa, akad ini dioperasionalkan denga pola sebagai berikut :

(10)

Al-Hiwalah (alih hutang piutang)

Pengalihan utang dari orang yang berutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya.

Ar-Rahn (gadai)

Menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya, barang yang ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis.

Al-Qardh (pinjaman kebaikan)

Pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharapkan imbalan.

Al-Wakalah (penyerahan)

Pelimpahan kekuasaan oleh seseorang kepda yang lain dalam hal-hal yang diwakilkan.

Al-Kafalah (jaminan)

Jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafil) kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung, dalam pengertian lain mengalihkan tanggung jawab

seseorang yang dijamin dengan berpegang pada tanggung jawab orang lain sebagai peminjam.

4. Transaksi Ijtima

Transaksi ijtima atau kesejahteraan sosial merupakan salah satu fungsi yang tidak terpisahkan dalam perbankan syariah. Dalam melakukan fungsi sosial tersebut bank syariah/ Unit Usaha Syariah wajib membentuk satuan kerja yang mengelola dana kebajikan.

Sumber dana kebajikan dapat diperoleh dari zakat, infaq, shodaqoh, hibah atau dana sosial lainnya. Sedangkan penyalurannya ditujukan kepada orang yang berhak (mustahiq), yang terdiri dari 8 golongan, yaitu (a) Fakir, (b) Miskin, (c) ’Amil (pengelola zakat), (d) Mualaf (orang yang baru masuk Islam), (e) Hamba Sahaya, (f) Gharimin (orang yang banyak

hutangnya), (g) Sabilillah, dan (h) Ibnu Sabil. Dana tersebut disalurkan antara lain dalam bentuk santunan (grant) ataupun pinjaman kebajikan (Qardhul Hasan).

Penyaluran Dana Kebajikan :

§ Pinjaman kebajikan (Qardhul Hasan) § Santunan Kebajika

RUANG LINGKUP PEKERJAAN DAN AKTIVITAS PERBANKAN

Berdasarkan jenisnya ruang lingkup perbankan dapat dibagi menjadi 3 jenis bank : A. Bank Sentral

Bank sentral yang dimaksud adalah Bank Indonesia. Bank Indonesia adalah lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan

(11)

pemerintah dan atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang ini. Ruang lingkup dan aktivitas bank sentral adalah :

1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter

Dalam rangka menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, Bank Indonesia berwenang:

 Menetapkan sasaran moneter dengan memerhatikan sasaran laju inflasi.

 Melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara yang termasuk tetapi tidak terbatas pada:

o Operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing o Penetapan tingkat diskonto

o Penetapan cadangan wajib minimum

o Pengaturan kredit atau pembiayaan

Cara-cara pengendalian moneter dapat dilaksana-kan juga berdasarkan prinsip syariah. Pelaksanaan ketentuan tersebut ditetapkan Peraturan Bank Indonesia.

2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran

Dalam rangka mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, bank Indonesia berwenang:

 Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan jasa sistem pembayaran

 Mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan laporan tentang kegiatannya.

Pelaksanaan kewenangan di atas ditetapkan dengan Peraturan Bank Indonesia.

B. Bank Umum

Pengertian bank umum menurut Peraturan Bank Indonesia No. 9/7/PBI/2007 adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Jasa yang diberikan oleh bank umum bersifat umum, artinya dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Bank umum sering disebut bank komersial(commercial bank). Adapun ruang lingkup dan aktivitas bank umum adalah seperti yang sudah dijelaskan diatas yakni :

 Menghimpun dana(funding)

 Menyalutkan dana (lending)

(12)

http://nanarara91.blogspot.com/2013/03/bank.html

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_manajemen_bank_umum/bab3-fungsi_dan_kegiatan_operasional_bank_umum.pdf

Referensi

Dokumen terkait

SBL 47 0,24 0,16 Normal Varians tidak Kedua rerata.. Penjelasan bagaimana perolehan skor siswa di kelas eksperimen terhadap kemampuan CPS matematis jika dilihat per

Bimbingan Konseling Islam dengan Client Centered Therapy dalam meningkatkan etos kerja. dapat terlihat dari rata-rata yang menunjukkan nilai sebelum pretess 66.5333

Keterampilan menuliskan hasil kesimpulan pengamatan dan diskusi tentang ciri-ciri puisi dengan benar dan bahasa yang runtut Menuliskan dengan benar: tema pidato,

Hasil wawancara dengan Ibu Hidayatur Rohmah (ahli waris H.. didapat sebelumnya telah diwakafkan untuk kepentingan mushola. Dalam pembagian tanah tersebut karena dirasa

Persamaan alometrik biomassa pohon merupakan persamaan yang menghubungkan antara nilai total biomassa sebuah pohon dengan nilai parameter pohon tersebut yang dapat diukur dengan

Secar umum, komponen yang digunakan dalam penelitian ini adalah subkomponen undercarriage bulldozer D375A, track sheo yang berfungsi sebagi penumpu langsung beban

Untuk menganalisis faktor – faktor yang diduga kuat mempengaruhi proses pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah yang akan

Kontrol PID ( Proportional Integral Derivative) yang digunakan pada robot kapal selam ini berfungsi untuk mempertahankan posisi pada kedalaman tertentu dan mengatur