1
Indonesia merupakan salah satu negara yang rentan mengalami bencana alam yang disebabkan oleh banjir, tsunami, gempabumi, tanah longsor, letusan gunung berapi. Frekuensi kejadian bencana tersebut bisa dikatakan tidak sedikit yaitu 121 kali kejadian gempa bumi pada tahun 2010. Dalam catatan BMKG pada April 2010 terjadi 7,2 SR di Sumatera Utara, tepatnya pada episentrum 2.236° LU 97.046°BT (http://wordpress.com/2010/10/25 /gempa-sumatera-barat-7,5.).
terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Tentunya, sebelum mencapai semua itu diperlukan kepastian bahwa daerah tersebut strategis dan kemungkinan terjadinya bencana alam yang dapat merusak infrastruktur. Salah satu diantaranya adalah gempabumi yang dapat mengakibatkan Soil
Liquefaction.(
http://www.tempo.co/read/news/2013/11/25/058532179/Gempa-52-SR-Goyang-Tasikmalaya).
Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa fisik seperti, letusan gunung berapi, gempabumi, tanah longsor, dll) dan aktivitas manusia. Gempabumi merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Negara Indonesia. Bencana gempabumi dapat diartikan suatu pergerakan (pergeseran) lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi yang menyebabkan guncangan-guncangan dan tekanan diwilayah gempabumi yang menimbulkan kerusakan-kerusakan material, dan non material serta jumlah korban perlu diminimalisir terhadap daerah rawan gempa. Berdasarkan teori tektonik lempeng (plate tectonic), kulit bumi disusun oleh lempeng-lempeng.Lempeng bumi ini merupakan lapisan masa batuan padat yang keras dan kaku. Akibat dari proses pergerakan lempeng-lempeng bumi itu muncul peristiwa gempabumi (laporan Tim PECP LIPI, 2007, 2008).
dilakukan pada tahapan kesiapsiagaan ini diantaranya mempersiapkan diri untuk melakukan pertolongan pertama setelah terjadi bencana bagaimana melakukan kordinasi dalam kondisi tanggap darurat serta bagaimana melakukan evakuasi dari daerah yang terkena bencana ke daerah yang aman (Krishna S dkk, 2008).
gempa. Gempa tersebut menyebabkan korban luka berat 842 orang ,korban meninggal sebanyak 119 orang, bangunan warga roboh mencapai 12.073 dan rusak berat 1.950 rumah serta rusak ringan 4.768 rumah (sumber : Antar News.Com).
Kecamatan Bayat adalah salah satu Kecamatan di Kabupaten Klaten yang terkena dampak akibat gempbumi 27 Mei 2007. Dampak tersebut antara lain :
Tabel 1.1 Dampak Kerusakan Bangunan Rumah di Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten
Sumber :BPBD Kabupaten Klaten
"
458000 460000 462000 464000 466000
9 : Universal Transverse Mercator : 49 South
: WGS - 1984
0 0.55 1.1 1.65 2.2 Km
Sumber:
1. Peta Rupa Bumi Indonesia Skala 1:25.000 2. BPBD Klaten 2006
110°51'0" Surya Prasetya Dwi Nugraha
Peneliti ingin mengajukan judul skripsi “KESIAPSIAGAAN
MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPABUMI DI KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN ”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut ada 2 masalah yang perlu dicari jawabannya.
1. Apakah tindakan masyarakat dalam kesiapsiagaan mengahadapi bencana gempabumi di Kecamatan Bayat ?
2. Bagaimana tingkat kesiapsiagaan masyarakat di Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten ?
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dalam penelitian adalah :
1. Mengetahui tindakan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana gempabumi di Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten, dan
2. Mengetahui tingkat kesiapsiagaan masyarakat di Kecamatan Bayat dalam menghadapi bencana gempabumi..
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi semua pihak baik penulis maupun bagi masyarakat di daerah Bayat Kabupaten Klaten. Manfaat dari penelitian tersebut diantara lain :
upaya yang terarah dan terencana dapat meminimalisasikan kerugian akibat bencana meletusnya gunung merapi baik secara material ataupun non material.
2. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi pemerintah daerah dalam hal menetapkan kebijakan kampung siaga bencana khususnya program penanggulangan bencana yang berbasis kesiapsiagaan masyarakat agar pemerintah dapat mengetahui kendala yang di hadapi masyarakat dalam mencari solusi pemecahan kesiapsiagaan pada pelaksanaan penanggulangan bencana.
3. Memberi masukan bagi masyarakat setempat tentang kesiapsiagaan yang dapat di berikan dalam mengantisipasi bencana.
E. Daftar Istilah
1. Kesiapsiagaan adalah tindakan yang dilakukan dalam rangka mengantisipasi di lakukan dalam rangka mengantisipasi suatu bencana untuk memastikan bahwa tindakan yang dilakukan dapat dilaksanakan secara tepat dan efektif pada saat dan setelah terjadi bencana (Krishna S dkk, Pendidikan Siaga Bencana, 2008).
3. Mitigasi bencana adalah istilah yang digunakan untuk meunjukan pada semua tindakan untuk mengurangi dampak dari suatu bencana yang dapat di lakukan sebelun bencana itu terjadi, termasuk kesiapan dan tindakan- tindakan pengurangan resiko jangka panjang (Krishna S dkk, Pendidikan Siaga Bencana, 2008).