• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia sekarang ini membutuhkan informasi- informasi yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia sekarang ini membutuhkan informasi- informasi yang"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Masyarakat Indonesia sekarang ini membutuhkan informasi- informasi yang serba cepat dan jelas, dan hiburan yang segar yang mampu mengatasi segala kejenuhan. Oleh karena itu banyak bermunculan stasiun televisi dan berusaha memenuhi segala kebutuhan informasi maupun hiburan. Dunia komunikasi massa melalui media massa seperti televisi mengantarkan masyarakat pada arus perubahan peradaban yang cepat. Televisi saat ini seakan- akan menjadi guru elektronik yang mengatur dan mengarahkan serta menciptakan budaya massa baru.

Televisi merupakan satu di antara berbagai tanda teknologi bahwa pengetahuan manusia telah berkembang luas. Secara teknis televisi memiliki kemampuan yang lebih menarik dalam penyampaian informasi maupun hiburan

Tayangan program televisi seperti infotainment, sinetron, reality show, talkshow sudah banyak berkembang di program- program televisi yang dikemas secara menarik untuk penontonnya agar semua yang ditayangkan bisa diterima walaupun tidak mendapatkan feedback yang diharapkan oleh para penontonnya. Televisi cenderung persuasif dengan segala program tayangan yang makin bervariatif. Ini tidak mengherankan karena televisi menjalankan perannya sebagai komunikator.

Televisi merupakan salah satu media massa yang sangat berpengaruh terhadap masyarakat. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, televisi adalah sebuah

(2)

alat penangkap siaran bergambar. Munculnya televisi sebagai media elektronik menjadi salah satu media komunikasi massa yang menyajikan berbagai tayangan, baik yang bertema informasi, edukasi maupun hiburan.

Televisi adalah bagian yang menyatu dengan kehidupan sehari- hari dan menjadi sumber umum dari sosialisasi dan informasi bagi masyarakat. Setiap harinya, masyarakat dapat melihat berbagai macam program acara yang ditawarkan oleh stasiun- stasiun televisi swasta di Indonesia seperti RCTI, TRANS TV, MNC TV, INDOSIAR , ANTEVE , TVOne , GLOBAL TV, Trans 7 , dan Metro TV.

Stasiun- stasiun televisi di Indonesia saling berlomba- lomba menyajikan beragam tayangan untuk memenuhi kebutuhan pemirsanya yang juga beraneka ragam. Tidak mengherankan televisi memiliki daya tarik yang luar biasa apabila sajian program dapat menyesuaikan dengan apa yang dibutuhkan oleh para penontonnya. Banyaknya ketertarikan masyarakat Indonesia untuk menonton program- program acara televisi tentu saja akan membawa keuntungan yang besar pada stasiun televisi tersebut.

PT Media Televisi Indonesia merupakan anak perusahaan dari media Group, suatu kelompok usaha media yang dipimpin oleh Surya Paloh, yang juga merupakan pemilik surat kabar Media Indonesia. PT Media Indonesia memperoleh izin penyiaran atas nama “Metro TV” pada tanggal 25 oktober 1999. (http://www.metrotvnews.com/read/about). Visi dari Metro TV adalah untuk menjadi sebuah stasiun televisi yang berbeda bahasa indonesia dengan peringkat noor satu untuk beritanya, menawarkan kualitas entertainment dan program gaya hidup.

(3)

Memberikan kesempatan periklanan yang unik dan mencapai kesetiaan/ loyalitas dengan pemirsa dan pengiklan. (http://www.metrotvnews.com/read/about).

Misi dari Metro TV adalah unutk menstimulasi dan mempromosikan kemajuan bangsa dan negaramenuju suasana demokratis, untuk unggul dalam persaingan global dengan apresiasi yang tinggi dari moral dan etika. Dalam menambahkan kehadiran berharga untuk industri televisi dengan menyediakan prespektif baru, dengan meningkatkan cara informasi yang disajikan , dan dengan menawarkan alternatif entertainment yang berkualitas, dan mencapai tingkat pertumbuhan yang signifikan dengan mengembangkan dan meningkatkan aset, untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan karyawan, dan menghasilkan keuntungan yang signifikan bagi pemegang saham. (http://www.metrotvnews.com/read/about)

Metro TV sebagai televisi yang memiliki konsep agak berbeda dengan yang lain. Metro TV adalah stasiun pertama di Indonesia yang tidak menayangkan program sinetron. Metro TV mengutamakan edukasi dan sosial kepada penayangannya sebab, selain mengudara selama 24 jam setiap hari, stasiun tv ini hanya memusatkan acaranya pada siaran warta berita saja. Tetapi dalam perkembanganya, Metro TV memiliki beberapa program unggulan, seperti Kick Andy, Metro Hari Ini, Indonesian Now, Economic Challanges, dan lain lain. (http://www.metrotvnews.com/read/about)

Salah satu acara di Metro TV yang merebut perhatian khalayak adalah acara talkshow “Kick Andy”. Acara talkshow Kick Andy adalah sebuah acara talkshow yang memadukan pola news konvesional dengan kreatifitas pada On Air Presentation, yang mengangkat isu-isu aktual dan menghadirkan kisah kehidupan

(4)

nyata yang informatif, edukatif dan menginspirasi. Acara yang ditayangkan setiap hari Jumat pukul 21.30 sampai pukul 23.00 dan ditayangkan ulang pada hari Minggu Pukul 15.30 sampai dengan Pukul 17.00. Dengan menghadirkan tamu- tamu yang tidak dibatasi oleh profesi sehingga banyak cerita seru seputar kehidupan masyarakat seluruh Indonesia. Dalam pembawaannya host Kick Andy mempunyai karakter dan gaya bahasa yang unik.

Kick Andy juga menjunjung tinggi semangat ideliasme untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang beradab, membangun tali kasih persaudaraan, dan siap menghadapi perubahan. Dengan adanya narasumber yang menarik dan menginspirasi juga terdapat produksi yang baik di Kick Andy. Kick Andy mengutamakan penontonya untuk menonton dengan hati. Tidak sekedar informasi yang didapatkan tapi rasa sosial kepada sesama juga di bangkitkan di tayangan talkshow Kick Andy.

Program acara talkshow Kick Andy ini mampu bertahan di hati pemirsanya hingga kurang lebih 6 tahun ini. Kick Andy pernah mendapatkan piagam KPI award 2008 yang merupakan program talkshow terbaik. Selain itu atas kesetiaan program acara Kick Andy dalam menyajikan tema- tema tentang kemanusiaan, serta program acara ini dinilai sebagai satu- satunya program televisi yang mengangkat sisi humanisme inspiratif di setiap episodenya, maka Kick Andy mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI). (mediaindonesia.com,2010) Yang terakhir dan masih hangat, program acara Kick Andy beserta pembawa acaranya, yaitu Andy F. Noya, mendapatkan penghargaan dalam acara Panasonic Award. Program acara Kick Andy mendapatkan penghargaan untuk kategori

(5)

program talkshow terbaik. Pembawa acaranya, yaitu Andy F. Noya mendapatkan penghargaan pembawa acara talkshow terbaik. (mediaindonesia.com,2011) Program Kick Andy merupakan suatu acara yang bermutu yang diharapkan dapat berpengaruh terhadap wawasan pemirsanya.

Program Kick Andy jika dilihat dari jenis programnya termasuk dalam program talkshow. Program talkshow menurut wahyudi (1994:34) adalah wawancara perbincangan tukar menukar pendapat, dimana pemimpin acara dapat mengatur dan bertindak mengambil peranan aktif tanpa menarik kesimpulan, terkadang acaranya diselingi hiburan oleh peserta atau pemimpin acara itu sendiri.

Program Kick Andy memiliki kekuatan dalam pesan yang disampaikan, karena pesan dari acara ini bersifat memotivasi dan memberikan inspirasi kepada orang yang sedang putus asa, atau sedang berada dalam posisi yang sama dengan narasumber. Yang membedakan Kick Andy dengan program lain adalah tema- tema yang diangkat mengenai kisah kehidupan orang biasa, namun mampu berbuat sesuatu yang luar biasa di dalam hidupnya. Keberhasilan program Kick Andy seperti diatas, tentu tidak terlepas dari proses produksi yang dijalankan dengan baik dan benar. Semua tahapan produksi, mulai dari pra produksi, produksi hingga pasca produksi dilakukan dengan memperhatikan semua detail produksi dengan keinginan untuk meningkatkan kualitas produksi program tersebut. Melihat latar belakang diatas, maka peneliti akan mengangkat “ Bagaimana strategi produksi program Kick Andy untuk meningkatkan kualitas program”.

(6)

1.2 Ruang Lingkup

Ruang lingkup pembahasan skripsi ini secara garis besar meliputi, pokok – pokok bahasan mengenai kegiatan :

1. Tahapan produksi dalam pra - produksi, pada saat produksi, dan pasca produksi. 2. Batasan waktu penayangan episode talkshow Kick Andy dalam bulan Maret dan

April.

3. Batasan tema epsiode- episode yang mengangkat isu- isu sosial yang menginspirasi agar acara talkshow Kick Andy berkualitas. Karena di program Kick Andy terdapat 2 tema dalam episodenya yaitu episode Profile dan episode mengangkat isu- isu sosial.

Salah satu acara di Metro TV yang merebut perhatian khalayak adalah acara talkshow “Kick Andy”. Acara talkshow Kick Andy adalah sebuah acara talkshow yang memadukan pola news konvesional dengan kreatifitas pada On Air Presentation, yang mengangkat isu-isu aktual dan menghadirkan kisah kehidupan nyata yang informatif, edukatif dan menginspirasi.

4. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah :

a. Strategi Pra- Produksi dalam program talkshow Kick Andy. b. Strategi Produksi dalam program talkshow Kick Andy.

(7)

1.3 Tujuan dan Manfaat Tujuan :

Peneliti ingin mengetahui bagaimana strategi produksi program talkshow Kick andy di Metro TV dalam meningkatkan kualitas program. Karena setiap episodenya menghasilkan rating share yang berbeda- beda,sehingga peneliti ingin mengetahui keberhasilan pra produksi termasuk memilah narasumber yang dapat menginspirasi audiens nya dengan informasi yang beredukasi , menimbulkan empati dengan isu- isu sosialnya sampai dengan produksi saat tapping dan pasca produksi.

Manfaat penelitian terdiri dari manfaat akademis, teoritis dan praktis, yaitu:

a. Manfaat Akademis :

- Diharapkan memberikan pengembangan bagi bidang studi komunikasi. - Diharapkan dapat memberikan masukan bagi peneliti lainnya.

- Diharapkan dapat dijadikan referensi dalam mata kuliah ilmu komunikasi.

b.Manfaat Praktis :

- Memberikan gambaran kepada mahasiswa ilmu komunikasi khususnya penyiaran (broadcasting) mengenai proses produksi program acara “ Kick Andy”.

- Memberikan masukan kepada mahasiswa ilmu komunikasi khususnya penyiaran (broadcasting) mengenai kriteria apa saja yang menjadi acuan dalam menentukan topik pembahasan sehingga program dapat berkualitas.

(8)

- Sebagai bahan evaluasi untuk METRO TV untuk memperkuat strategi yang dimiliki oleh tim Produksi Program Talkshow “Kick Andy” untuk meningkatkan kualitas program.

c.Manfaat Sosial

- Memberikan bahan evaluasi bagi audiens yang menonton acara Kick Andy agar bisa menilai program maupun kelayakan program Kick Andy.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep program dalam pembuatan acara (program) televisi, hal pertama yang harus dilakukan adalah penggalian ide dalam menentuka tema dan menemukan narasumber yang bagus untuk penontonya.

1.4 Metodologi Penelitian 1.4.1 Definisi Penelitian

Penelitian adalah investigasi yang sistematis, terkontrol, empiris dan kritis dari suatu proposisi hipotesis mengenai hubungan tertentu antarfenomena (Kerlinger, 1986:17-18)

Penelitian merupakan cara- cara yang sistematis untuk menjawab masalah yang sedang diteliti. Kata sistematis merupakan kata kunci yang berkaitan dengan metode ilmiah yang berarti adanya prosedur yang ditandai dengan keteraturan dan ketuntasan. Secara lebih detil, menurut Davis (Sarwono, 2006:15) memberikan karakteristik suatu metode ilmiah sebagai berikut :

(9)

1. Metode harus bersifat kritis, artinya metode menunjukkan adanya proses yang tepat dan benar untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan metode untuk pemecahan masalah tersebut.

2. Metode harus bersifat logis, artinya adanya metode yang digunakan untuk memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang dibuat secara rasional didasarkan pada bukti- bukti yang tersedia.

3. Metode bersifat obyektif, artinya obyektifitas itu menghasilkan penyelidikan yang dapat dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi yang sama dengan kondisi yang sama pula.

4. Metode harus bersifat konseptual dan teoritis, oleh karena itu untuk mengarahkan proses penelitian yang dijalankan, penelitian membutuhkan pengembangan konsep dan struktur teori agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

5. Metode bersifat empiris, artinya metode yang dipakai didasarkan pada kenyataan/ fakta di lapangan

1.4.2 Metodologi Kualitatif

Metode penelitian kualitatif ini sering disebut “metode penelitian naturalistik” karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting) disebut pula sebagai metode etnografi karena pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya;dan disebut juga “metode kualitatif” karena data yang dikumpulkan dan dianalisis lebih bersifat kualitatif. (Prastowo, 2011: 22)

(10)

Menurut Lexy J. Moelong (Prastowo,2011: 23) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian (contohnya : perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain sebagainya) secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata- kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.

Menurut Sanafiah faisal dalam Bungin (2005:13-15) juga menjelaskan bahwa penelitian kualitatif bernaung di bawah kutub paradigma intrepretivisme, subjektivisme, dan definisi sosial.

Dalam menyusun metodologi kualitatif ini, terdapat langkah- langkah menyusun penelitian kualitatif, yaitu : (Bungin, 2007 : 76-79)

1. Merancang judul penelitian kualitatif 2. Merancang konsep kualitatif

3. Rumusan masalah dan tujuan penelitian 4. Indikasi fenomena dan penjelasannya 5. Objek dan informan penelitian

6. Cara memperoleh informan penelitian

7. Metode pengumpulan data dan strategi analisis data 8. Teknik analisis data kualitatif

9. Fleksibilitas desain penelitian sosial

Peneliti menggunakan metodologi kualitatif karena semua teknis analisis data kualitatif berkaitan erat dengan metode pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara mendalam (In depth interview). Penelitian kualitatif

(11)

bersifat natural yang berupaya untuk memahami, memberi tafsiran pada fenomena yang dilihat dari arti yang diberikan orang- orang kepadanya.

1.4.3 Metodologi pengumpulan data

Dalam literatur metodologi penelitian, istilah kualitatif tidak hanya lazim dimaknai sebagai jenis data, tetapi juga berhubungan dengan analisis data dan interpretasi atas objek kajian. Secara historis, implementasi penelitian kualitatif bermula dari pengamatan. Sebagai perbandingan, pada penelitian kuantitatif pengamatan berkenaan dengan pengukuran tingkatan dengan suatu ciri tertentu. Namun, penelitian kualitatif menunjuk pada segi alamiah yang dipertentangkan dengan kuantum (jumlah).

Menurut Upe dan Damsid, penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk mengadakan perhitungan secara kuantitas. Hal ini berbeda dengan pengamatan pada penelitian kuantitatif yang pengamatanya berdasarkan perhitungan presentase, rata-rata, chisquare, dan berbagai perhitungan statistik lainnya (Prastowo,2011:21)

Data dalam penelitian kualitatif bersifat deskriptif bukan angka. Data dapat berupa gejala- gejala, kejadian dan peristiwa yang kemudian dianalisis dalam bentuk kategori- kategori. Dalam penelitian kualitatif data yang dikumpulkan berupa data deskriptif, misalnya dokumen pribadi, catatan lapangan, tindakan responden, dokumen, dan lain-lain. Menurut Nazir (Praswoto,2011 : 186), metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan

(12)

untuk meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu set pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah Interview khusus (In depth Interview). Interview khusus atau wawancara mendalam secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai,dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawabcara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Dengan demikian, kekhasan wawancara mendalam adalah keterlibatanya dalam kehidupan informan. (Bungin,2007 : 108)

Dalam penelitian ini data yang didapatkan dari observasi di lapangan yaitu data sekunder. Data sekunder adalah menggunakan bahan yang bukan dari sumber pertama sebagai saran untuk memperoleh data atau informasi untuk menjawab yang diteliti (Sarwono, 2006 : 17) . Data sekunder melalui dokumen “Kick Andy” yaitu jadwal kerja, struktur organisasi dan standar operasional eksekutif produser, produser, periset, reporter dan staff kick andy serta standar operasional panduan kebijakan berita yang ada di metro tv, foto pada saat melakukan kegiatan shooting.

Data primer adalah data atau informasi dari sumber pertama,biasanya kita sebut dengan responden. Data atau informasi diperoleh melalui pertanyaan tertulis dengan menggunakan kuesioner atau lisan dengan menggunakan metode wawancara (Sarwono,2006 : 16). Data primer yang di dapatkan peneliti pada saat observasi adalah wawancara mendalam dengan pihak internal “Kick Andy,

(13)

yaitu tiga narasumber dengan jabatan produser senior, produser junior dan tim riset.

Setelah melakukan wawancara, maka langkah terbaik yang dilakukan periset adalah secepatnya mengkoding hasil wawancaranya itu. Bila dalam wawancara tersebut periset memungkinkan menggunakan tape recorder, ia tinggal memutarnya dan mencatatnya. Dalam kegiatan pengkodingan (pencatatan) ini, periset membaca ulang seluruh material wawancara dan mencoba mendapatkan garis besar atau gambaran umum hasil wawancara. Setelah itu periset membuat transkrip wawancara, setelah itu periset membagi transkrip wawancara ke dalam topik- topik, lalu topik- topik ini dipisahkan berdasarkan kategorinya sesuai tujuan riset. Kategori ini harus dapat meng-cover semua transkrip wawancara dan diusahakan tidak tumpang tindih antar kategori. Dari masing- masing kategori ini, periset selanjutnya menganalisis. (Bungin,2007 :109)

Banyak pertanyaan ditujukan kepada peneliti sehubungan dengan kemungkinan melakukan terobosan metodologis terhadap masalah- masalah tertentu yang kemungkinan dapat dilakukan dengan apa yang dikemukakan oleh Burgess dengan “startegi penelitian ganda” atau seperti yang dikatakan oleh Denzin dengan “Trianggulasi”. Istilah penggabungan metode ini dikenal lebih akrab dikalangan pemula dengan istilah “meta- metode” atau “mix- method”, yaitu metode campuran, dimana metode kuantitatif dan kualitatif digunakan bersama- sama dalam sebuah penelitian. (Bungin,2009 : 198)

(14)

Trianggulasi lebih banyak menggunakan metode alam level mikro, seperti bagaimana menggunakan beberapa metode pengumpulan data dan analisis data sekaligus dalam sebuah penelitian, termasuk menggunakan informan sebagai alat uji keabshan dan analisis hasil penelitian. (Bungin,2009 : 203). Proses trianggulasi tersebut diatas dilakukan terus menerus sepanjang proses mengumpulkan data dan analisis data, sampai suatu saat peneliti yakin bahwa sudah tidak ada lagi yang perlu dikonfirmasikan kepada informan.

Uji keabsahan melalui trianggulasi ini dilakukan karena dalam penelitian kualitatif, untuk menguji keabsahan informasi tidak dapat dilakukan dengan alat-alat uji statistik. (Bungin,2009 : 205)

Langkah- langkah dalam menggunakan teknik trianggulasi (Bungin,2009: 203-204) :

1. Umpamanya peneliti menggunakan wawancara mendalam dan observasi partisipasi untuk pengumpulan data. Pastikan apa setiap hari telah terhimpun catatan harian wawancara dengan informan serta catatan harian observasi. 2. Setelah itu dilakukan uji silang terhadap materi catatan- catatan harian itu

untuk memastikan tidak ada informasi yang bertentangan antara catatan harian wawancara dan catatan harian observasi. Apabila ternyata antara catatan harian kedua metode ada yang tidak relevan, peneliti harus mengonfirmasi perbedaan itu kepada informan.

3. Hasil konfirmasi itu perlu diuji lagi dengan informasi- informasi sebelumnya karena bisa jadi hasil dengan informasi- informasi sebelumnya karena bisa jadi hasil konfirmasi itu bertentangan dengan informasi- informasi yang

(15)

telah dihimpun sebelumnya dari informan atau dari sumber- seumber lain. Apabila ada yang berbeda, peneliti terus menelusuri perbedaan- perbedaan itu sampai peneliti menemukan sumber perbedaan dan materi perbedaanya, kemudian dilakukan konfirmasi dengan informan dan sumber- sumber lain. Ada 3 tahap dalam menganalisis data yakni :

1. Open coding, yaitu peneliti membentuk beberapa kategori awal informasi tentang fenomena yang diteliti dengan memilah- milah data ke dalam jenis yang relevan.

2. Axial coding, yaitu peneliti memilih salah satu kategori dan memposisikanya sebagai inti fenomena yang sedang diteliti.

3. Selective coding, yaitu peneliti menulis teori dari berbagai hubungan dari seluruh kategori dalam tahap axial coding sebelumnya.

Teknik analisa data yang digunakan oleh peneliti adalah axial coding. Dengan adanya axial coding, peneliti mengidentifikasi suatu peristiwa, menyelidiki kondisi- kondisi yang menyebabkanya, mengidentifikasi setiap kondisi- kondisi, dan menggambarkan peristiwa tersebut. (http://idtesis.com/grounded-research/).

1.5 Sistematika Penelitian

Secara garis besar, penelitian skripsi ini terbagi dalam lima bab,ada pun pokok bahasan dari masing – masing bab adalah sebagai berikut :

(16)

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini, peneliti membahas latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat yang diperoleh dari penelitian skripsi, dan metodologi serta sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini, peneliti membahas teori – teori yang menjadi dasar penelitian skripsi, seperti pengertian pra-produksi, produksi, dan pasca produksi.

BAB III INTI PENELITIAN

Pada bab ini, peneliti membahas tentang sejarah, struktur prganisasi serta tanggung jawab yang dimiliki oleh masing- masing team dan profil narasumber.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Pada bab ini, peneliti membahas mengenai penyajian data penelitian, pengolahan terhadap data yang terkumpul dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Referensi

Dokumen terkait

Proses analisis data yang pertama adalah pengumpulan data. Pengumpulan data adalah bagian terpenting dari analisis data. Aktifitas pengambilan data berdasarkan penelitian

Adapun cara untuk pemeriksaan data dalam penelitian ini adalah: triangulasi dan membercheck, Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa metode shaping

Pengelolaan lingkungan dalam upaya pencegahan infeksi nosokomial yaitu dengan cara menghilangkan kuman penyebab infeksi dari sumber infeksi dan mencegah kuman tersebut

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan faktor merek, kemasan, kualitas susu, harga, variasi rasa, kandungan gizi dan jaminan halal pengaruh

Ketika proses Islamisasi di Indonesia, dunia Islam mulai melemah dan dipengaruhi tasawuf. Andaikan proses islamisasi di Indonesia ini terjadi saat Islam mencapai

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten di Djawa Timur (Berita Negara Tahun 1950 Nomor 32) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2

Daluningrum, Ika P Wahyu Penapisan Awal Komponen Bioaktif Dari Kerang Darah ( Anadara granosa ) Sebagai Senyawa Antibakteri.. Nama Penulis Judul Penelitian Tahun