• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA DENGAN BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA PERIODE 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA DENGAN BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA PERIODE 2021"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN SIDANG UMUM

MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA NOMOR 001/SKSU/MPM-UPNVJ/II/2021

TENTANG

TATA TERTIB RAPAT KERJA BERSAMA MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA DENGAN BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA PERIODE 2021

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MAJELIS PERMUSYARATAN MAHASISWA

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA Menimbang :

Mengingat : 1. Pasal 11 ayat (3), Pasal 15 Ayat (1), Pasal 15 ayat (3), Pasal 18, dan Pasal 22 Peraturan Dasar Keluarga Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta;

2. Pasal 7 ayat (1) huruf b, Pasal 7 ayat (1) huruf c, Pasal 31, dan Pasal 32 Peraturan Keluarga Mahasiswa Nomor 3 tahun 2020 tentang Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta;

a. bahwa Rapat Kerja Bersama Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta Periode 2021 dilaksanakan dalam bentuk sidang umum;

b. bahwa demi terselenggarakannya persidangan yang tertib dan lancar memerlukan tata terib yang ditetapkan dalam suatu keputusan sidang umum;

(2)

MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

Kesatu :

Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

KEPUTUSAN SIDANG UMUM MAJELIS PERMUSYARATAN

MAHASISWA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

VETERAN JAKARTA NOMOR 001/SKSU/MPM-UPNVJ/II/2021 TENTANG TATA TERTIB RAPAT KERJA BERSAMA MAJELIS

PERMUSYAWARATAN MAHASISWA UNIVERSITAS

PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA DENGAN

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS

PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA PERIODE 2021 Tata Tertib Rapat Kerja Bersama Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta ini ditetapkan sebagai landasan pelaksanaan Rapat Kerja Bersama dan wajib ditaati oleh seluruh peserta sidang yang ada.

(3)

Presidium 1 Presidium 2 Presidium 3

Ovilya Audre Fahriz Becquartz Nasution NIM. 1910412038 Steven Abraham Sihombing NIM. 1810611348 Adinda Zahara Lailah Zain NIM. 1910312058 Ditetapkan di Jakarta pada Tanggal 20 Februari 2021 Pukul 09:12 WIB

(4)

TATA TERTIB RAPAT KERJA BERSAMA MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA DENGAN BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA PERIODE 2021

BAB I UMUM Pasal 1

Ketentuan Umum

1. Keluarga Mahasiswa UPN Veteran Jakarta yang selanjutnya disebut KEMA UPN Veteran Jakarta adalah induk kelembagaan mahasiswa aktif dalam lingkungan UPN Veteran Jakarta.

2. Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta yang selanjutnya disingkat MPM UPN Veteran Jakarta adalah lembaga tinggi dalam KEMA UPN Veteran Jakarta yang memiliki kekuasaan legislatif.

3. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta yang selanjutnya disingkat BEM UPN Veteran Jakarta adalah lembaga tinggi dalam KEMA UPN Veteran Jakarta yang memiliki kekuasaan eksekutif.

4. Peninjauan Kembali adalah mekanisme yang digunakan untuk meninjau kembali Keputusan Rapat.

5. Garis-garis Besar Program Kerja Organisasi yang selanjutnya disebut GBPKO, adalah pedoman dan landasan kerja bagi BEM UPN Veteran Jakarta dalam melaksanakan program kerjanya di satu periode kepengurusannya yang dirumuskan dalam garis-garis besar yang kemudian ditetapkan oleh MPM UPN Veteran Jakarta guna menunjang tercapainya tujuan KEMA UPN Veteran Jakarta dengan mengacu kepada pada PERDAS KEMA UPN Veteran Jakarta sebagai rumusan kebijakan sistematis yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, terencana, dan berkesinambungan.

(5)

6. Rapat Kerja Bersama MPM UPN Veteran Jakarta dengan BEM UPN Veteran Jakarta yang selanjutnya disebut Rapat Kerja Bersama adalah rapat kerja yang diadakan antara MPM UPN Veteran Jakarta dengan BEM UPN Veteran Jakarta untuk membahas hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewajiban BEM UPN Veteran Jakarta dalam 1 (satu) tahun periode kepengurusannya.

7. Keputusan Sidang adalah segala putusan yang disepakati dalam Rapat Kerja Bersama yang mempunyai sifat mengikat dan wajib dilaksanakan.

Pasal 2

Bentuk, Sifat, Waktu, dan Tempat Pelaksanaan

Rapat Kerja Bersama diadakan dalam bentuk Sidang Umum yang bersifat terbuka untuk umum dan diadakan pada tanggal 20 Februari 2021 dengan waktu yang ditentukan melalui media platform Zoom Meeting.

Pasal 3 Pimpinan Sidang

(1) Pimpinan Sidang ialah presidium tetap yang telah ditentukan oleh MPM UPN Veteran Jakarta, yang terdiri dari Presidium 1 sebagai Pimpinan Sidang; Presidium 2 sebagai pemberi saran sekaligus wakil Presidium 1 dan Presidium 3 sebagai notulensi jalannya persidangan sekaligus wakil Presidium 2;

(2) Pimpinan Sidang sidang mempunyai hak dan kewajiban untuk: a. memimpin jalannya persidangan;

b. menjaga kelancaran dan ketertiban dalam sidang; c. menskors sidang sesuai persetujuan forum; dan

d. membuat kesimpulan atas jalannya sidang dan menetapkan Keputusan Sidang.

(3) Presidium Sidang mempunyai kewenangan untuk:

a. memberikan teguran kepada peserta sidang yang tidak menghormati atau mengganggu jalannya persidangan, baik secara langsung maupun tidak langsung;

(6)

b. apabila setelah dua kali teguran kepada peserta sidang yang mengganggu tidak diindahkan, maka pimpinan sidang dapat memberikan peringatan kepada pihak yang bersangkutan;

c. apabila setelah diberi peringatan pihak yang bersangkutan masih mengulangi perbuatannya maka Pimpinan Sidang dapat memberikan sanksi tegas berupa vonis; dan

d. mengeluarkan Peserta Sidang yang dianggap melanggar Tata Tertib Rapat Kerja Bersama.

(4) Apabila Presidium 1 selaku Pimpinan Sidang berhalangan hadir maka Presidium 2 wajib menggantikan posisi Presidium 1 menjadi Pimpinan Sidang dan seterusnya.

(5) Apabila Presidium 1 berhalangan hadir maka Presidium 2 wajib menggantikan posisi Presidium 1 menjadi Pimpinan Sidang dan seterusnya. (6) Pimpinan Sidang bertanggung jawab mengatur seluruh persidangan.

Pasal 4

Tujuan dan Agenda Sidang

(1) Menyusun dan menetapkan program kerja BEM UPN Veteran Jakarta dalam 1 (satu) tahun periode kepengurusannya ke dalam GBPKO.

(2) Menyusun dan mengesahkan mekanisme pengawasan MPM UPN Veteran Jakarta terhadap BEM UPN Veteran Jakarta.

BAB II PESERTA

Pasal 4 Peserta Sidang

(1) Seluruh kepengurusan MPM UPN Veteran Jakarta, yang terdiri dari: a. Anggota MPM UPN Veteran Jakarta; dan

b. Tenaga Ahli MPM UPN Veteran Jakarta. (2) Seluruh kepengurusan BEM UPN Veteran Jakarta.

(3) Peserta peninjau adalah peserta selain Kepengurusan MPM UPN Veteran Jakarta dan BEM UPN Veteran Jakarta yang hadir dalam Rapat Kerja Bersama meliputi ORMAWA, UKM, KSM, dan mahasiswa aktif.

(7)

BAB III

HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA Pasal 5

Hak Peserta Sidang

(1) Hak bicara adalah hak untuk menyampaikan pendapat dan mengajukan pertanyaan di dalam persidangan.

(2) Penggunaan hak bicara dapat dilakukan baik secara lisan dan atau tulisan dengan persetujuan Pimpinan Sidang.

(3) Hak bicara dimiliki oleh:

a. Anggota MPM UPN Veteran Jakarta; b. Tenaga Ahli MPM UPN Veteran Jakarta;

c. Kepengurusan BEM UPN Veteran Jakarta; dan d. Peserta Peninjau.

(4) Hak suara adalah hak yang digunakan untuk pengambilan keputusan. (5) Penyampaian hak suara dapat dilakukan secara langsung melalui lisan

maupun tidak langsung melalui tulisan dengan berpegang teguh pada prinsip bebas, jujur, dan adil.

(6) Hak Suara dimiliki oleh:

a. Anggota MPM UPN Veteran Jakarta; dan b. Kepengurusan BEM UPN Veteran Jakarta.

Pasal 6

Kewajiban Peserta Sidang a. Peserta Sidang wajib mematuhi tata tertib sidang; b. Mematuhi dan menghargai pimpinan sidang;

c. Mengisi daftar hadir yang telah disediakan oleh panitia;

d. Menyebutkan nama lengkap dan jelas kepada Pimpinan Sidang apabila ingin menggunakan hak bicara atau hak suara yang dimilikinya;

e. Peserta Sidang wajib datang tepat waktu dengan batas toleransi keterlambatan 15 (lima belas) menit setelah sidang dibuka;

f. Peserta Sidang wajib berpakaian rapih dan sopan;

g. Peserta Sidang wajib menggunakan nama lengkap atau identitas asli pada saat login atau memasuki dan menjalani Rapat Kerja Bersama;

(8)

h. Dalam menggunakan nama, peserta sidang wajib menggunakan format: asal kelembagaan_nama (contoh: MPMU_Budi, BEMU_Thomas) dan bagi mahasiswa aktif menggunakan format: Mhsaktif_Rudi)

i. Peserta Sidang wajib meminta persetujuan pimpinan sidang apabila izin untuk keluar atau masuk dari sidang sesuai dengan etika persidangan; j. Peserta Sidang yang ingin bertanya wajib menggunakan hastag

#izinbertanya dengan menyebutkan identitas maupun asal delegasinya pada kolom komentar baik secara langsung maupun tertulis;

k. Peserta Sidang dilarang melakukan segala tindakan yang dapat mengganggu maupun merendahkan jalannya persidangan; dan

l. Peserta Sidang dihimbau untuk menyalakan kamera dengan menggunakan latar virtual yang ditentukan.

BAB IV

KUORUM DAN TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 7

Mekanisme Kuorum

(1) Sidang dinyatakan sah apabila dihadiri minimal 50% (Jumlah Kepengurusan BEM UPN Veteran Jakarta dan Kepengurusan MPM UPN Veteran Jakarta) + 1.

(2) Apabila ayat (1) tidak terpenuhi, maka sidang ditunda hingga 1 x 15 menit. (3) Apabila ayat (1) tidak terpenuhi setelah dilakukan penundaan 1 x 15 menit, maka dapat dilakukan penambahan waktu dan/atau dapat dilaksanakan berdasarkan hasil pemungutan suara peserta sidang.

Pasal 8

Pengambilan Keputusan

(1) Keputusan Sidang diambil berdasarkan musyawarah mufakat.

(2) Apabila Keputusan Sidang tidak dapat diambil seperti ayat (1), maka akan dilakukan lobi terlebih dahulu selama 1x15 menit, selanjutnya pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah mufakat.

(3) Apabila keputusan tidak dapat diambil sebagaimana dimaksud pada ayat (2), maka Keputusan Sidang diambil melalui pemungutan suara.

(9)

(4) Keputusan Sidang dalam proses pemungutan suara dianggap sah apabila telah mendapatkan suara terbanyak.

(5) Apabila dalam pemungutan suara menghasilkan jumlah suara yang sama banyak, maka pemungutan suara dapat diulang maksimal 2 (dua) kali dengan diselingi lobi masing-masing 10 (sepuluh) menit.

Pasal 9

Mekanisme Ketukan

Mekanisme ketukan dalam Rapat Kerja Bersama sebagai berikut: a. satu kali ketukan;

- penyerahan Pimpinan Sidang kepada penggantinya - skors sidang 1x5 menit dan mencabut skors sidang

- mengesahkan keputusan atau kesepakatan sidang poin per poin b. dua kali ketukan berarti memberi atau mencabut skorsing dan lobi;

- skors sidang 2x5 menit dan mencabut skors sidang - sidang tunda lebih dari 1 (satu) hari

- lobi-lobi

c. tiga kali ketukan berarti pembukaan atau penutupan rapat atau mengesahkan keputusan akhir sidang; dan

d. ketukan berulang kali berarti peringatan atau meminta perhatian peserta sidang.

Pasal 10 Interupsi

(1) Setiap peserta sidang berhak mengajukan interupsi setelah mendapatkan persetujuan pimpinan sidang terlebih dahulu.

(2) Interupsi tetap menggunakan kata-kata yang sopan dan tidak menyinggung pihak mana pun.

(3) Tidak diperkenankan adanya interupsi dalam interupsi. Pasal 11

Jenis Interupsi

(1) Point of Clarification: interupsi untuk meluruskan permasalahan atau isi pembahasan.

(10)

(2) Point of View: interupsi untuk menyampaikan pendapat, tanggapan, usulan, dan saran.

(3) Point of Order: interupsi untuk meminta pimpinan sidang meluruskan jalannya sidang apabila keluar dari konteks atau sidang dianggap janggal. (4) Point of Solution: interupsi untuk memberikan solusi atas permasalahan

yang dibahas.

(5) Point Of Information: interupsi untuk memberikan informasi, baik tentang pembicaraan yang tidak sesuai dengan pembahasan.

(6) Point of Privilege: interupsi untuk membersihkan nama baik atau kehormatan seseorang atau kelompok karena dipandang pembicaraan tersebut menyimpang dari etika atau menyinggung perasaan.

(7) Interupsi Point of Out Order: interupsi untuk meminta izin kepada Pimpinan Sidang agar diperbolehkan meninggalkan persidangan.

Pasal 12

Peninjauan Kembali

(1) Peserta sidang berhak untuk melakukan peninjauan kembali.

(2) Peninjauan kembali dilakukan setelah disetujui oleh seluruh peserta sidang.

(3) Peninjauan kembali dilakukan berdasarkan rasionalisasi yang jelas. (4) Peninjauan kembali dapat dilakukan apabila disetujui oleh sekurang-

kurangnya 2/3 dari peserta pemilik hak suara yang hadir pada persidangan yang sedang berlangsung.

(5) Mekanisme Peninjauan Kembali sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan dan disepakati oleh peserta Rapat Kerja Bersama.

Pasal 13 Sanksi

(1) Sanksi diberikan kepada peserta sidang apabila peserta tersebut melanggar kewajiban sebagaimana diatur dalam Tata Tertib, berupa: a. Teguran: sanksi yang diberikan Presidium Sidang kepada peserta

sidang yang melanggar dan mengganggu jalannya persidangan;

b. Peringatan: sanksi penegasan yang diberikan Presidium Sidang kepada peserta sidang yang melanggar pada poin a sebanyak 2 (dua) kali;

(11)

c. Vonis: sanksi tegas berupa dikeluarkan dari ruang sidang oleh Presidium Sidang.

(2) Peserta Sidang yang tidak ikut persidangan maka secara tidak langsung menyepakati hasil sidang yang tidak diikuti.

BAB V

Ketentuan Peralihan dan Penutup Pasal 14

Ketentuan Peralihan

Hal-hal yang belum diatur di atas akan ditetapkan kemudian dengan pertimbangan pimpinan sidang.

Pasal 15 Penutup

Peraturan Tata Tertib Sidang Rapat Kerja MPM UPN Veteran bersama BEM UPN Veteran Jakarta ini berlaku sejak ditetapkan sampai dengan berakhirnya penyelenggaraan Rapat Kerja MPM UPN Veteran Jakarta bersama BEM UPN Veteran Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari penulisan skipsi ini adalah untuk membangun sistem informasi manajemen zakat di Badan Amil Zakat Al-Mu’minuun

DMAIC merupakan salah satu metode yang dapat diterapkan oleh perusahaan untuk melakukan perbaikan kualitas, dimulai dari mengidentifikasi suatu masalah sampai dengan

Priyo Candra Pratama. Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2016. Tujuan dari penelitian ini adalah:

Kepemimpinan, Motivasi Kerja dan Stres Kerja secara bersama-sama memberikan berpengaruh terhadap variabel Kinerja Karyawan Pada Kantor Pusat PT.. Pegadaian

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA ANALISIS UNJUK KERJA MOTOR 2 LANGKAH 110 CC MENGGUNAKAN 1 BUSI DIBANDINGKAN DENGAN 2 BUSI PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA F1ZR..

Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala Karunia- Nya hingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pelaksanaan Eksekusi Putusan

terhadap spermatogenesis dan tebal epitel tubulus seminiferus testis mencit Mus musculus jantan, terkait dengan beberapa bahan aktif yang terkandung di dalam biji pepaya yang

Sebagai aplikasi yang tengah diperkenalkan ke masyarakat, Jakarta Smart City terlebih pada divisi komunikasi dan marketing ini menerapkan dua strategi marketing