11
BAB II
DESKRIPSI PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
PT PJB adalah anak perusahaan PT PLN (Persero), didirikan pada tanggal 3 Oktober 1995, dengan tujuan melaksanakan desentralisasi usaha ketenagalistrikan berdasarkan prinsip industri dan niaga yang sehat dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas (PT), serta untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan pembangkit listrik swasta. PT PJB berkantor pusat di Jl. Ketintang Baru 11 Surabaya, memiliki pembangkit-pembangkit tenaga listrik yang tersebar di Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta, Sulawesi Tenggara, dan Sumatera Selatan.
Perjalanan PT PJB dari mulai didirikan sampai perkembangannya saat ini ditunjukkan oleh Gambar 2.1 pada halaman berikut. Dalam perkembangannya PT PJB mengalami transformasi dari sebelumnya hanya berorientasi sebagai operator pembangkit menjadi berorientasi bisnis. Jumlah pembangkit yang dimiliki PJB juga semakin banyak dari sebelumnya hanya 6 unit pembangkit, kini memiliki beberapa asset pembangkit dan beberapa Unit Jasa Operation & Maintenance pembangkit eks-program PPDE tahap I, serta melakukan ekspansi dengan penyertaan saham ke beberapa pembangkit Independence Power Producer (IPP). Secara geografis PT PJB kini tidak hanya beroperasi di Pulau Jawa tetapi berkembang ke seluruh Indonesia. Lini bisnis PT PJB juga meluas dari pembangkitan sampai dengan jasa overhaul, jasa Operation & Maintenance, jasa EPC dan stockist spare part pembangkit.
12
Gambar 2.1 Milestone PT Pembangkitan Jawa Bali Sumber : Internal Perusahaan
PT PJB berdiri 6 Pembangkit Total 6.500 MW.
1995
Sistem Informasi Terpadu Mincom Information Management System (MIMS) Menerima aset : PLTA Cirata 5-8 PLTGU Muara Tawar1997
1998
2001
2002
2003
Mendirikan PT PJBS sebagai jasa O&MPerubahan paradigma dari operator jadi entrepreneur Penyertaan saham PT Rekadaya Elektrika (EPC)
2004
Penyertaan Saham PT S2P PLTU Cilacap2005
2006
Penyertaan Saham Meppo-Gen PLTU Gunung Megang PT BPI PLTU Banjarsari Penyertaan Saham PT BDSN PLTA Asahan 12008
Skor Baldrige 437 (Early Improvement)2009
2010
Unit Bisnis Jasa Operation & Maintenance : PLTU Indramayu PLTU Rembang Penyertaan Saham PT KPJB PLTU Tanjung Jati 3&4 Score Baldrige 512 O&M PLTU Pacitan dan PLTU Paiton Baru
Menerima O&M PLTGU Muara Karang blok 2 PJB Integrated Managemen System PASS 55 Score Baldrige 556
2014
Akuisisi PLTGU Muara Tawar 3&4
Sertifikasi Manajemen Aset PAS 55
Score Baldrige 586 O&M PLTGU Muara
Tawar Blok 5 dan PLTU Tanjung Awar-awar Manajemen Aset
Pembangkit PLN Luar Jawa
Bisnis stockist PLTU China
Score Baldrige 600 Meraih Trusted
Company GCG O&M PLTU Luar
Jawa
Sertifikasi PAS 99 PJB IMS
O&M PLTA Asahan, PLTU Balikpapan, PLTU Banjarsari Penyertaan Saham PLTU Mamuju melalui PT.RE
2011
2012
2013
Perkembangan market share
menunjukkan penurunan dari tahun 1995 sampai sekitar tahun 2006 yang disebabkan oleh mulai munculnya pembangkit listrik swasta
Power Producer (IPP). Karena jumlah pembangkitnya tidak bertambah sedangkan
pembangkit IPP semakin banyak dan menggunakan teknologi yang lebih efisien maka produksi listrik dari PT PJB semakin tergerus.
melakukan ekspansi melalui jasa O&M serta pembangkit listrik baru
menjumlahkan pembangkit sendiri, pembangkit O&M serta hasil sehingga marketshare totalnya terlihat mengalami ke
Gambar 2.
market share PT PJB diperlihatkan oleh gambar 2.
menunjukkan penurunan dari tahun 1995 sampai sekitar tahun 2006 yang disebabkan oleh mulai munculnya pembangkit listrik swasta atau Independence Karena jumlah pembangkitnya tidak bertambah sedangkan pembangkit IPP semakin banyak dan menggunakan teknologi yang lebih efisien maka produksi listrik dari PT PJB semakin tergerus. Pada tahun 2015 PT PJB i melalui jasa O&M serta joint venture untuk mendirikan pembangkit listrik baru. Dalam menghitung marketshare, PT PJB selanjutnya menjumlahkan pembangkit sendiri, pembangkit O&M serta hasil joint venture sehingga marketshare totalnya terlihat mengalami kenaikan kembali.
Gambar 2.2 Perkembangan Marketshare PT PJB Sumber : Internal Perusahaan
13
PT PJB diperlihatkan oleh gambar 2.2 yang menunjukkan penurunan dari tahun 1995 sampai sekitar tahun 2006 yang
Independence
Karena jumlah pembangkitnya tidak bertambah sedangkan pembangkit IPP semakin banyak dan menggunakan teknologi yang lebih efisien Pada tahun 2015 PT PJB untuk mendirikan , PT PJB selanjutnya
14
2.2. Visi, Misi dan Logo Perusahaan
2.2.1. Visi dan Misi Perusahaan
Menyesuaikan dengan kondisi perusahaan, amanat dari stakeholder dan tantangannya di masa depan, pada awal tahun 2017 PT PJB melakukan perubahan Visi dan Misi menjadi sebagai berikut :
Visi :
“Menjadi Perusahaan Terpercaya dalam Bisnis Pembangkitan Terintegrasi dengan Standar Kelas Dunia”
Misi :
1. Memberi solusi dan nilai tambah dalam bisnis pembangkitan terintegrasi untuk menjaga kedaulatan listrik nasional
2. Menjalankan bisnis pembangkitan secara berkualitas, berdaya saing dan ramah lingkungan
3. Mengembangkan kompetensi dan produktivitas Human Capital untuk pertumbuhan yang berkesinambungan
2.2.2. Makna dan Bentuk Logo
Logo perusahaan terdiri dari gabungan tiga buah huruf tegak dengan dua buah segitiga yang membentuk petir, di sebelah kanan logo PT PLN (persero) seperti ditunjukkan oleh Gambar 2.3 pada halaman berikut.
15
Gambar 2.3 Logo PT PJB Sumber : Internal Perusahaan
Bentuk keseluruhan logo yang membentuk persegi panjang memberikan kesan dinamis dan cepat dalam menjawab tantangan dunia usaha. Bentuk huruf yang tegas dan sederhana mudah dibaca sehingga mudah pula dikenali dan diingat. Secara keseluruhan bentuk logo yang empat persegi panjang tersebut memberikan kesan kokoh.
Petir yang terdapat di dalam huruf PJB melambangkan kegiatan perusahaan di bidang kelistrikan. Selain itu, bentuk petir dapat juga diasosiasikan dengan grafik yang menanjak, melambangkan keadaan perusahaan yang selalu menanjak. Sedangkan logo PT PLN (Persero) di sebelah kiri logo PJB melambangkan induk perusahaan PJB. Huruf PJB yang lebih besar daripada logo PLN melambangkan peran PJB sebagai anak perusahaan yang mampu beroperasi secara mandiri.
Logo terdiri dari dua warna yaitu biru dan merah. Gabungan kedua warna tersebut memberi kesan cerah dan bersih, mengartikan bersahabat dan
16
berwawasan teknologi. Warna biru sendiri melambangan kedalaman, sedang warna merah melambangkan keberanian, semangat dan energi.
2.3. Struktur Organisasi
Sebagai sebuah anak perusahaan PLN, PT PJB merupakan sebuah korporasi besar yang mempunyai berbagai bidang usaha dan banyak anak perusahaan. Struktur Organisasi pada tingkat korporasi dipimpin oleh seorang Direktur Utama dan lima orang Direktur, sedangkat pada tingkat Unit Pembangkit atau Unit Bisnis dipimpin oleh General Manager seperti ditunjukkan Gambar 2.4 berikut.
DEWAN KOMISARIS PEMEGANG SAHAM
Direktur Utama
Direktur Produksi 1
Dir. Pengem- bangan & Niaga
Direktur Keuangan Dir. SDM & Administrasi SDROP SDJOM SDEP SDLK3 SDME SDKOM SDKOR SDSKIS SDANG SDBHP SDTAN SDHC SDLAB SDADM SDMUM Direktur Produksi 2 SDROP SDJOM SDEP SDLK3 Satuan Pengawas Internal Sekretaris Perusahaan Sat. Pengembangan Sistem Manajemen Satuan Pelayanan Hukum Satuan Manajemen Resiko & Kepatuan Satuan Teknologi Satuan Pengadaan dan Logistik Unit-Unit Pembangkitan Unit-Unit Pelayanan Pemeliharaan
Unit Bisnis Jasa O & M Unit Proyek CNG & LNG Plant Badan Pengelola Waduk Cirata Anak Perusahaan Dan Usaha Patungan
Unit Pengembangan Usaha GM UP Gresik GM UP Painton GM UP Brantas GM UP Muara Karang GM UP Muara Tawar GM UPHT GM UPHB Rembang Indramayu Pacitan Paiton Tanjung Awar-Awar Luar Jawa Tenayan Kaltim Teluk Pulang Pisau
GM LNG & CNG Plant Kepala BPWC PJBS GM UBANG RE NII KPJB BOSN BPI S2P
Gambar 2.4 Struktur Organisasi PT PJB Tingkat Korporasi Sumber : Internal Perusahaan
17
Unit Pembangkit Muara Karang dipimpin oleh General Manager dibantu oleh lima Manager Bidang seperti ditunjukkan Gambar 2.5. Selanjutnya setiap Manager Bidang membawahi para Senior Supervisor sesuai Sub Bidangnya masing-masing. Untuk bidang Pemeliharaan, Manager Pemeliharaan dibantu sedikitnya oleh empat belas Senior Supervisor. Sub Bidang yang bertugas sebagai eksekutor langsung di lapangan adalah Sub Bidang Mesin, Listrik dan Instrumen Kontrol. Para Senior Supervisor lapangan ini bekerja berdasarkan perencanaan dan pengendalian yang dilakukan oleh Senior Supervisor Perencanaan dan Pengendalian Pemeliharaan.
General Manager
Manager Operasi Manager Pemeliharaan
Manager Engineering & Quality Assurance
Manager Logistic Manager Keuangan & Administrasi S.Spv. Perencanaan &Pengendalian Operasi Blok 1 S.Spv. Perencanaan &Pengendalian Operasi Blok 2 S.Spv. Perencanaan &Pengendalian Operasi PLTU 45 S.Spv. Niaga & Bahan Bakar S.Spv. Kimia & Laporatorium Para S.Spv Operasi PLTGU Blok 1 ABCDE
Para S.Spv. Planner Pemeliharaan Blok 1, 2 & PLTU 45 Senior Supervisor Management Outage Senior Supervisor Sarana Senior Supervisor. K3 Senior Supervisor Lingkungan Para S.Spv Mesin Blok 1,2 dan PLTU 45
Para S.Spv Operasi PLTGU Blok 2 ABCDE
Para S.Spv Operasi PLTU 45 ABCDE
Para S.Spv Listrik Blok 1,2 dan PLTU 45
Para S.Spv I&C Blok 1,2 dan PLTU 45
Senior Supervisor System Owner Senior Supervisor Technology Owner Senior Supervisor Manajemen Mutu, Resiko & Kepatuhan
Senior Supervisor Inventory Control &
Kataloger Senior Supervisor Pengadaan Senior Supervisor Administrasi Gudang Senior Supervisor SDM Senior Supervisor Umum & CSR Senior Supervisor Keuangan
Gambar 2.5 Struktur Organisasi PT PJB UP Muara Karang Sumber : BSJ PT PJB UPMKR Februari 2017
18
2.4. Sumber Daya Manuasia
Jumlah karyawan PJB secara korporasi sampai dengan akhir tahun 2015 adalah sebanyak 2808, yang didominasi karyawan laki-laki sebanyak 2488 pria (88,60%) dan 320 wanita (11,40%). Sedangkan pada tingkat Unit Pembangkit Muara Karang jumlah karyawan organik ada sekitar 324 orang, ditambah dengan tenaga tugas karya dari PT PJB Services sebanyak 22 orang dan Siswa On The Job Training sebanyak 2 orang sehingga totalnya 348 orang seperti ditunjukkan oleh Tabel 2.1.
Tabel 2.1. SDM PT PJB UP. Muara Karang
No. Posisi Pendidikan Jumlah
1 General Manager S2 1
2 Manager SMA - S2 5
3 Supervisor STM/SMA - S2 45
4 Staff STM/SMA - S2 297
Jumlah 348
Sumber : BSJ PT PJB UPMKR Februari 2017
2.5. Lingkup Bidang Usaha
Sebagai perusahaan pembangkit energi listrik, bidang usaha utama PT PJB adalah memproduksi tenaga listrik dengan aset berupa enam unit pembangkitan yaitu Gresik, Paiton, Muara Karang, Muara Tawar, Cirata dan Brantas. Total kapasitas terpasang mencapai 6.977 MW, yang terdiri dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG), Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
19 Produksi Tenaga Listrik Jasa Operation & Maintenance Pembangkit Jasa Pemeliharaan (Overhaul) Engineering Procurement & Contractor Stockist Spare Part Pembangkit Investasi Pembangkit Baru Solusi Bisnis (Information Technology) Pengembangan Renewable Energy GROUP
Gambar 2.6 Lingkup Bidang Usaha PJB Group Sumber : Internal Perusahaan
Lingkup bidang usaha PJB Group berkembang sesuai tuntutan lingkungan dan amanat dari pemegang saham yaitu PT PLN (persero), seperti ditunjukkan oleh Gambar 2.6. PT PJB tidak hanya bergerak di bidang pembangkitan tenaga listrik saja tetapi juga bisnis-bisnis pendukungnya. PT PJB mendapat kepercayaan khusus dari PLN untuk menjadi stockist bagi semua PLTU buatan China baik yang dikelola PLN, PJB ataupun Indonesia Power. Disamping itu PT PJB mendirikan unit bisnis Investasi yang bertugas melakukan penanaman modal dalam pembangkit-pembangkit baru. PT PJB juga mengembangkan pembangkit terbarukan dengan tenaga surya dan rumput laut.
20
PJB pada tahun 2010 mendirikan unit bisnis baru yang khusus melayani pelaksanaan Operation and Maintenance (O&M) unit pembangkitan. UBJOM saat ini telah melaksanakan Operation and Maintenance empat unit pembangkit skala besar dengan sitem performance contract, yaitu:
1. PLTU Indramayu (3 x 330 MW) 2. PLTU Rembang (2 x 315 MW) 3. PLTU Pacitan (2 x 315 MW) 4. PLTU Paiton Baru (1 x 660 MW)
5. PLTU Tanjung Awar-awar (2 x 350 MW)
Didukung tenaga profesional dan kemampuan dalam penguasaan teknologi pembangkitan serta jaringan yang luas, PT PJB memberikan layanan
Engineering, Procurement and Construction (EPC) untuk mengembangkan
pembangkit-pembangkit baru, khususnya di luar Pulau Jawa.
Disamping bidang usaha diatas PT PJB juga memiliki beberapa anak perusahaan dan perusahaan afiliasi antara lain :
1. PT PJB Services yang memiliki bidang usaha pelayanan pemeliharaan dan pengoperasian pembangkit.
2. PT Rekadaya Elektrika yang bergerak dalam bidang jasa EPC (Engineering, Procurement & Construction) untuk industri kelistrikan. 3. Navigat Innovative Indonesia yang berkantor pusat di Palembang dan
memfokuskan diri di bidang investasi pembangkit berbahan bakar batubara.
21
4. PT PJB Investasi yang bertugas melakukan kegiatan investasi terkait kelistrikan dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya Perusahaan. 5. PT Bajra Daya Sentra Nusa ( BDSN ) yang mengembangkan PLTA
Asah-an I (2 x 90 MW) di Sumatera Utara.
6. PT Sumber Segara Prima Daya ( S2P ) yang mengembangkan PLTU Cilacap 2 x 300 MW (batubara) di Cilacap, Jawa Tengah.
7. PT Bukit Pembangkit Innovative ( BPI ) yang mengembangkan PLTU Banjarsari 2 x110 MW di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.
8. PT Komipo Pembangkitan Jawa Bali ( KPJB ) yang melaksanakan jasa operation and maintenance PLTU Tanjung Jati B unit 3 dan 4 dengan kapasitas 2 x 660 MW di Jepara, Jawa Tengah.
2.6. Proses Produksi
PLTGU Muara Karang blok 2 terdiri dari 2 buah gas turbine dan 3 buah steam turbine. Bahan bakar utama adalah natural gas yang dikirim oleh PT Pertamina Hulu Energy (PHE ONWJ) melalui pipa bawah laut dan PT Nusantara Regas melalui LNG Floating Storage & Regasification Terminal (FSRT) dengan gas berasal dari Bontang (Kalimantan) dan Tangguh (Papua).
Gambar 2.7 menjelaskan proses produksi energi listrik pada sebuah PLTGU. Pada awalnya udara masuk melalui inlet air intake dan dimampatkan oleh kompresor sebelum dihembuskan ke ruang bakar. Udara dan bahan bakar gas dibakar pada sebuah combustion chamber. Hasil pembakaran tersebut selanjutnya digunakan untuk memutar gas turbine. Putaran dari gas turbine dihubungkan
22
dengan poros generator sehingga akan dihasilkan energi listrik yang selanjutnya disalurkan melalui Saluran Udara Tegangan Tinggi 150 kV.
Sisa gas buang dari exhaust gas turbine masih memiliki kandungan energi yang tinggi sehingga dimanfaatkan untuk memanaskan air menjadi steam pada sebuah Heat Recovery Steam Generator (HRSG). Steam hasil produksi HRSG selanjutnya digunakan untuk memutar steam turbin yang terhubung dengan generator. Listrik hasil produksi generator selanjutnya disalurkan melalui Saluran Udara Tegangan Tinggi 150 kV milik PLN. Sedangkan uap yang pemutar steam turbine selanjutnya didinginkan menjadi air kembali oleh sebuah mesin kondensor yang menggunakan air laut sebagai pendinginnya.
Gambar 2.7 Proses Produksi Energi Listrik Pada PLTGU Sumber : Internal Perusahaan
23
2.7. Tantangan Bisnis
Menurut majalah digital “Listrik Indonesia” terbitan Januari 2016, dengan menggunakan asumsi pertumbuhan ekonomi sepuluh tahun mendatang rata-rata 6,2% per tahun dan bergerak dari realisasi kebutuhan tenaga listrik tahun 2009, proyeksi penjualan tenaga listrik pada tahun 2019 diperkirakan akan mencapai 334,4 TWh, atau mengalami pertumbuhan ratarata 9,3% selama 10 tahun mendatang. Beban puncak pada tahun 2019 diproyeksikan akan mencapai 59.863 MW. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik tersebut, diprogramkan pembangunan pembangkit listrik baru untuk periode 2010 - 2019 sebesar 55.484 MW, diantaranya yang akan dibangun oleh PLN sebesar 31.958 MW dan
Independence Power Producer sebesar 23.526 MW.
Bagi PT PJB, program pembangunan pembangkit baru yang digagas pemerintah merupakan tantangan sekaligus ancaman. Ancaman yang dihadapi PT.PJB adalah turunnya market share akibat kalahnya merit order pembangkit-pembangkit yang dimilikinya dibandingkan dengan pembangkit-pembangkit baru yang memiliki teknologi terbaru dan efisiensi lebih tinggi. Namun sekaligus tantangan bagi PT PJB untuk ikut serta dalam proyek pembangunan tersebut dengan skema
joint venture, penyertaan saham ataupun menjadi pengelola bisnis Operation dan
Maintenance. Kualitas sumber daya manuasia PT.PJB dan kematangan proses
bisnisnya merupakan modal dasar bagi PT.PJB untuk terus melaju menjawab tantangan-tantangan tersebut.
24
2.8. Proses Bisnis
PLTGU Muara Karang blok 2 adalah salah satu pembangkit milik PLN yang pengelolaan manajemen asetnya diserahkan kepada PT PJB UP Muara Karang dengan skema bisnis ditunjukkan oleh Gambar 2.8 berikut ini.
Pembelian bahan bakar dan pengaturan produksi listrik dilakukan oleh PLN. Sedangkan PT PJB Muara Karang hanya bertugas membangkitkan tenaga listrik dan mengelola asset pembangkit dengan hasil produksi listrik disalurkan melalui jaringan Tegangan Tinggi yang dikelola oleh PLN P3B. Energi listrik selanjutnya didistribusikan ke konsumen oleh PLN Distribusi. Pembelian energi listrik oleh konsumen diterima oleh PLN untuk digunakan dalam pembelian bahan bakar, biaya produksi dan biaya operasional.
PLN Suplier Gas : PHE ONWJ PT. NR PT PJB PLTGU Muara Karang Blok 2 PLN P3B PLN Distribusi Konsumen
Pembelian Bahan Bakar
Biaya Produksi + Margin Biaya Operasional Biaya Operasional Pembayaran Energi Listrik
gas Listrik Listrik Listrik
Gambar 2.8 Skema Proses Bisnis PT PJB PLTGU Muara Karang Blok 2 Sumber : Internal Perusahaan