• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

NTP Gabungan Provinsi Sulawesi Selatan bulan Agustus 2016 sebesar 105,23 persen, terjadi kenaikan sebesar 0,60 persen bila dibandingkan dengan NTP bulan Juli 2016 yang mencapai 104,60 persen.

NTP Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) tercatat sebesar 98,97 persen; Subsektor Hortikultura (NTP-H) sebesar 116,32 persen; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-Pr) sebesar 105,44 persen; Subsektor Peternakan (NTP-Pt) sebesar 109,18 persen; dan Subsektor Perikanan (NTP-Pi) sebesar 101,12 persen.

Apabila dibandingkan dengan periode bulan sebelumnya, maka empat subsektor mengalami kenaikan NTP yaitu subsektor Tanaman Pangan, subsektor Hortikultura, subsektor tanaman Perkebunan Rakyat dan subsektor Peternakan,

5 No. 51/09/73/Th. X, 1 September 2016

P

ERKEMBANGAN

N

ILAI

T

UKAR

P

ETANI

NILAI TUKAR PETANI BULAN AGUSTUS 2016 SEBESAR 105,23 PERSEN

Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani.

Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan pada Agustus 2016, NTP di Sulawesi Selatan secara umum mengalami kenaikan sebesar 0,60 persen dibandingkan bulan Juli 2016, yaitu dari 104,60 menjadi 105,23. Hal ini disebabkan indeks harga hasil produksi pertanian mengalami kenaikan yg lebih besarl dibandingkan dengan kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian .

(2)

Tabel 1

Nilai Tukar Petani Gabungan Provinsi Sulawesi Selatan, Agustus 2016 (2012=100)

Rincian Bulan Persentase Perubahan Juli 2016 Agustus 2016

(1) (2) (3) (4)

1. Indeks Diterima Petani 129.68 130.48 0.62

2. Indeks Dibayar Petani 123.97 123.99 0.02

2.1. Konsumsi Rumah Tangga 129.66 129.63 -0.02

2.1.1. Bahan Makanan 138.81 138.20 -0.44

2.1.2. Makanan Jadi 122.91 123.86 0.77

2.1.3. Perumahan 123.12 123.19 0.06

2.1.4. Sandang 123.95 124.28 0.26

2.1.5. Kesehatan 121.80 122.51 0.58

2.1.6. Pendidikan, Rekreasi dan 109.80 109.87 0.06 Olah Raga

2.1.7. Transportasi dan Komunikasi 129.57 129.37 -0.15 2.2. Biaya Produksi dan Penambahan 113.25 113.42 0.15 Barang Modal (BPPBM)

2.2.1. Bibit 112.19 112.49 0.26

2.2.2. Obat-Obatan dan Pupuk 108.70 108.88 0.17 2.2.3. Sewa Lahan, Pajak dan 112.15 112.21 0.05 Lainnya

2.2.4. Transportasi 123.78 123.85 0.05

2.2.5. Penambahan Barang Modal 112.62 112.73 0.10 2.2.6. Upah Buruh Tani 115.68 115.99 0.26

3. Nilai Tukar Petani 104.60 105.23 0.60

4. Nilai Tukar Usaha Pertanian 114.50 115.04 0.47

NTP bulan Agustus 2016 mengalami kenaikan karena indeks yang diterima petani (it) naik sebesar 0,62 % dan indeks yang dibayar sebesar 0,02 %. Bila dibandingkan dengan NTP Juli 2016 maka empat dari lima subsektor mengalami kenaikan yaitu subsektor Tanaman Pangan mengalami kenaikan sebesar 0.59 %, subsektor Hortikultura naik sebesar 0,53 %, subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik sebesar 0,56 %, dan subsektor peternakan naik sebesar 0,85 % sedangkan subsektor perikanan mengalami penurunan sebesar (-0.19 %).

(3)

Tabel 2

Nilai Tukar Petani Sulawesi Selatan Per Subsektor Agustus 2016 (2012=100)

Subsektor Bulan Persentase Perubahan

Juli 2016 Agustus 2016

(1) (2) (3) (4)

1. Tanaman Pangan

a. Indeks yang Diterima (It) 124.57 125.26 0.55

b. Indeks yang Dibayar (Ib) 126.62 126.57 -0.04

c. Nilai Tukar Petani (NTP-P) 98.38 98.97 0.59

d. Nilai Tukar Usaha Pertanian 106.77 107.25 0.44

2. Hortikultura

a. Indeks yang Diterima (It) 143.94 144.83 0.62

b. Indeks yang Dibayar (Ib) 124.41 124.52 0.08

c. Nilai Tukar Petani (NTP-H) 115.70 116.32 0.53

d. Nilai Tukar Usaha Pertanian 128.77 129.12 0.28

3. Tanaman Perkebunan Rakyat

a. Indeks yang Diterima (It) 131.75 132.52 0.59

b. Indeks yang Dibayar (Ib) 125.64 125.68 0.03

c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pr) 104.86 105.44 0.56

d. Nilai Tukar Usaha Pertanian 116.71 117.19 0.41

4. Peternakan

a. Indeks yang Diterima (It) 128.05 129.21 0.90

b. Indeks yang Dibayar (Ib) 118.28 118.35 0.06

c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pt) 108.26 109.18 0.85

d. Nilai Tukar Usaha Pertanian 116.30 117.25 0.81

5. Perikanan

a. Indeks yang Diterima (It) 125.59 125.40 -0.16

b. Indeks yang Dibayar (Ib) 123.96 124.01 0.04

c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pi) 101.31 101.12 -0.19

d. Nilai Tukar Usaha Pertanian 113.73 113.53 -0.17

5.1 Perikanan Tangkap

a. Indeks yang Diterima (It) 128.10 127.41 -0.54

b. Indeks yang Dibayar (Ib) 122.92 122.92 0.00

c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pit) 104.21 103.65 -0.53

d. Nilai Tukar Usaha Pertanian 117.76 117.25 -0.44

5.2 Perikanan Budidaya

a. Indeks yang Diterima (It) 123.72 123.89 0.14

b. Indeks yang Dibayar (Ib) 124.74 124.82 0.06

c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pib) 99.18 99.25 0.07

(4)

2. NTP Subsektor

a. Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P)

Pada bulan Agustus 2016 NTP-P mengalami kenaikan sebesar 0,59 persen, dimana Indeks yang diterima petani (It) naik sebesar 0,55 persen dan Indeks yang dibayar Petani (Ib) mengalami penurunan sebesar (-0,04) persen.

Kenaikan yang terjadi pada Indeks yang diterima Petani (It) karena subkelompok padi mengalami kenaikan sebesar 0,98 % dan subkelompok palawija mengalami penurunan sebesar (-0,26 % ,dan indeks yang dibayar Petani (Ib) mengalami penurunan pada subkelompok konsumsi rumah tangga (IKRT) sebesar (-0,09) persen, dan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) mengalami kenaikan sebesar 0,11 persen.

b.Subsektor Hortikultura (NTP-H)

Pada bulan Agustus 2016, Nilai Tukar Petani untuk Subsektor Hortikultura (NTP-H) mengalami kenaikan sebesar 0,53 %, Indeks yang diterima petani (It) mengalami kenaikan sebesar 0,62 persen, sedang indeks yang dibayar Petani (Ib) mengalami kenaikan sebesar 0,08 persen.

Kenaikan yang terjadi pada Indeks yang diterima Petani (It) karena adanya kenaikan pada aneka komoditas pada subkelompok sayur-sayuran sebesar 1.35 persen dan subkelompok buah-buahan mengalamin penurunan sebesar (-0,11 %), dan tanaman obat turun sebesar (-0,08) persen, dan indeks yang dibayar Petani (Ib) mengalami kenaikan pada subkelompok konsumsi rumahtangga (IKRT) sebesar 0,01 % dan .biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) mengalami kenaikan sebesar 0,34 %.

c.Subsektor Perkebunan Rakyat (NTP-Pr)

Pada bulan Agustus 2016 NTP-Pr mengalami kenaikan sebesar 0,56 %, hal ini karena Indeks yang diterima Petani petani (It) mengalami kenaikan sebesar 0,59 %, sementara indeks yang dibayar petani Ib naik sebesar 0,03 %.

Kenaikan yang terjadi pada indeks yang dibayar Petani (Ib) karena biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) mengalami kenaikan sebesar 0,18 %.

d. Subsektor Peternakan (NTP-Pt)

Pada bulan Agustus 2016, NTP-Pt mengalami kenaikan sebesar 0,85 persen dibandingkan dengan bulan Juli 2016, dimana indeks yang diterima petani (It) naik sebesar 0,90 persen sementara indeks yang dibayar Petani (Ib) mengalami kenaikan sebesar 0,06 %.

Indeks yang diterima petani (It) mengalami kenaikan pada subkelompok ternak besar dan subkelompok ternak kecil, masing-masing sebesar 1,38 % dan 0,60 % ; dan sub kelompok unggas serta subkelompok hasil ternak mengalami penurunan sebesar (-0,62 %) dan (-0,14 %), indeks yang

(5)

e. Subsektor Perikanan (NTP-Pi)

Pada bulan Agustus 2016, NTP-Pi mengalami penurunan sebesar (-0,19 %), hal ini karena perubahan indeks yang diterima petani (It) mengalami penurunan sebesar (-0,16 %) , sedangkan indeks yang dibayar Petani (Ib)naik sebesar 0,04 %. Indeks yang dibayar Petani (Ib) mengalami kenaikan sebesar 0,04 % ,dimana subkelompok Konsumsi Rumah Tangga naik sebesar 0,05 % dan indeks BPPBM naik sebesar 0.01 %.

(6)

Tabel 3

Angka Indeks Per Subsektor menurut Kelompok dan Perubahannya Agustus 2016 (2012=100)

Kelompok dan Sub kelompok Bulan Persentase Perubahan

Juli 2016 Agustus 2016

(1) (2) (3) (4)

1, Tanaman Pangan

a. Indeks Diterima Petani 124.57 125.26 0.55

- Padi 120.46 121.63 0.98

- Palawija 133.33 132.99 -0.26

b. Indeks Dibayar Petani 126.62 126.57 -0.04

- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 130.14 130.03 -0.09

- Indeks BPPBM 116.67 116.80 0.11

2. Hortikultura

a. Indeks Diterima Petani 143.94 144.83 0.62

- Sayur-sayuran 168.18 170.45 1.35

- Buah-buahan 125.54 125.40 -0.11

-Tanaman Obat 139.17 139.06 -0.08

b. Indeks Dibayar Petani 124.41 124.52 0.08

- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 128.28 128.30 0.01

- Indeks BPPBM 111.79 112.17 0.34

3. Tanaman Perkebunan Rakyat

a. Indeks Diterima Petani 131.75 132.52 0.59

- Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) 131.75 132.52 0.59

b. Indeks Dibayar Petani 125.64 125.68 0.03

- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 128.57 128.57 0.00

- Indeks BPPBM 112.88 113.09 0.18

4. Peternakan

a. Indeks Diterima Petani 128.05 129.21 0.90

- Ternak Besar 133.51 135.35 1.38

- Ternak Kecil 121.23 121.96 0.60

- Unggas 108.05 107.38 -0.62

- Hasil Ternak 128.87 128.69 -0.14

b. Indeks Dibayar Petani 118.28 118.35 0.06

- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 130.27 130.29 0.02

- Indeks BPPBM 110.10 110.20 0.09

5. Perikanan

a. Indeks Diterima Petani 125.59 125.40 -0.16

- Penangkapan 128.10 127.41 -0.54

- Budidaya 123.72 123.89 0.14

b. Indeks Dibayar Petani 123.96 124.01 0.04

- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 131.98 132.05 0.05

Referensi

Dokumen terkait

Agar asumsi yang dibuat lebih valid, misalkan waktu kedatangan permintaan darah pada hari adalah Jika benar waktu kedatangan permintaan darah merupakan

Berdasarkan hasil penelitian selanjutnya, peningkatan ukuran diameter pulau langerhans, yang terlihat pada mencit di kelompok perlakuan dengan dosis 0.47 mg/mL adalah yang

[r]

Hal yang dilakukan dalam pembuatan konsep video company profile BPMTPK tidak jauh berbeda dengan proses produksi pada umumnya, yaitu terdiri dari proses pra

Kebijakan pemberian bantuan pembangunan rusunawa lembaga perguruan tinggi dan lembaga pendidikan berasrama telah diatur dalam Undang-undang Nomor 16 Tahun 1985 tentang Rumah

Dari gambar 8 terlihat bahwa dengan memperbesar nose radius akan menurunkan nilai R a pada semua kecepatan potong pada tiap.

Perilaku komunitas di Panti Asuhan Nurul Mannan di wilayah Desa Sukowono tentang penggunaan PHBS sehat dapat dilakukan dengan baik karena pengetahuan dari pihak

Masyarakat Desa Meduri memilih pekerjaan sebagai pencari bonggol jati selain ada tawaran mereka juga pengrajin bonggol jati memiliki tingkat pendidikan yang