• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIFITAS KEGEL EXERCISE UNTUK PENCEGAHAN POSTPARTUM FEMALE SEXUAL DYSFUNCTION DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS KELUARGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EFEKTIFITAS KEGEL EXERCISE UNTUK PENCEGAHAN POSTPARTUM FEMALE SEXUAL DYSFUNCTION DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS KELUARGA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Efektifitas Kegel Exercise Untuk Pencegahan Postpartum Female Sexual Dysfunction Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Keluarga

25

EFEKTIFITAS KEGEL EXERCISE UNTUK PENCEGAHAN POSTPARTUM

FEMALE SEXUAL DYSFUNCTION DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS

KELUARGA

Catharina Galuh Suryondari1, Eka Yuni Indah Nurmala2

Prodi D III Kebidanan STIKes Kendedes Malang

1 galuhelvareta@gmail.com 2yunikendedes@gmail.com

Abstrak:

Kelahiran merupakan suatu peristiwa yang meningkatkan rasa stres pada sebagian besarperempuan dan dapat meningkatkan kejadian disfungsi seksual pada perempuan tersebut. Kenyataannya kepuasan seksual yang menunjang kestabilan mental perempuan sering dilupakan. Kehamilan dan persalinan menyebabkan perubahan mekanik dan denervasi otot-otot dasar panggul yang menimbulkan keluhan stres inkotinensia, prolaps organ panggul dan gangguan seksual sehingga menurunkan kualitas hidup pasien. Latihan otot dasar panggul atau Kegel exercise yang dapat menguatkan otot dasar panggul. Latihan ini berhubungan dengan berbagai perubahan yang terjadi pada kekuatan otot dasar panggul seperti sphincter uretra dan sphincter anal.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana pelaksanaan Kegel exercise untuk mencegah disfungsi seksual pada ibu postpartum sehingga akan meningkan kualitas hidup ibu dalam keluarga yang harmonis. Penelitian tahun pertama ini merupakan penelitian komparatif dengan pendekatan case control dengan perbandingan responden 1:1 dengan jumlah masing-masing 20 responden.

Hasil analisa data didapatkan hasil nilai p 0,034 sehingga hasilnya signifikan antara latihan kegel dengan kejadian disfungsi seksual. Bahwa dengan latihan rutin kegel akan menurunkan kejadian disfungsi seksual.

Kata kunci : Kegel Exercise, disfungsi seksual

1. PENDAHULUAN

Kesehatan seksual adalah keadaan fisik, emosional, mental dan sosial yang berhubungan dengan seksualitas, bukan hanya tidak adanya penyakit, disfungsi atau kelemahan. Kelahiran merupakan suatu peristiwa yang meningkatkan rasa stres pada sebagian besar perempuan dan dapat meningkatkan kejadian disfungsi seksual pada perempuan tersebut. Tujuan utama dari pelayanan antenatal dan postnatal adalah pengkajian dan pemenuhan kebutuhan fisik dan psikis dari ibu dan bayi, sedangkan kebutuhan seksual dari perempuan tersebut sering dilupakan. Kenyataannya kepuasan seksual yang menunjang kestabilan

mental perempuan sering dilupakan. Fungsi seksual dari perempuan tidak hanya dipengaruhi oleh kelahiran, tetapi agama dan budaya juga mempengaruhi (Abdool,et al,2009 & Khajehei, 2012).

Dari penelitian menunjukkan bahwa angka kejadian Postpartum Female Sexual Dysfunction pada 3 bulan pertama pasca melahirkan sebanyak 70,6 % menurun menjadi 55,6 % pada 4 sampai 6 bulan dan berkurang menjadi 34,2 % pada 6 bulan ke atas pasca melahirkan. Penyebab Postpartum Female Sexual Dysfunction (PPFSD) pada umumnya adalah dispareunia, nyeri perineal, ketidaknyamanan luka insisi termasuk di dalamnya tindakan

(2)

Efektifitas Kegel Exercise Untuk Pencegahan Postpartum Female Sexual Dysfunction Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Keluarga

26 pembedahan, berkurangnya libido,

kurang lubrikasi pada vagina, perubahan citra tubuh menjadi negatif serta anorgasme yang dihubungkan dengan nyeri dan trauma (Breslin & Lucas, 2003).

Disfungsi seksual pada perempuan memiliki dampak yang besar terhadap kualitas hidup dan hubungan interpersonal. Bagi banyak perempuan hal ini dapat mempengaruhi fisik, depresi dan kehidupan sosial terganggu. Rasa malu dan kesibukan dengan bayi baru lahir adalah beberapa alasan mengapa banyak wanita tidak mencari bantuan. Selain itu, karena kurangnya kesadaran dan pengetahuan tentang definisi disfungsi seksual. Disfungsi seksual diklasifikasikan sebagai gangguan hasrat seksual, gairah, orgasme dan nyeri. Namun, pada periode postpartum gangguan yang paling umum tampaknya bahwa nyeri sebagai akibat dari trauma perineum (Abdool,et al,2009).

Kehamilan dan persalinan menyebabkan perubahan mekanik dan denervasi otot-otot dasar panggul yang menimbulkan keluhan stres inkotinensia, prolaps organ panggul dan gangguan seksual sehingga menurunkan kualitas hidup pasien. Otot dasar panggul dapat melemah akibat kerusakan jaringan penghubung sewaktu persalinan per vaginam. Tanpa latihan otot dasar

panggul tidak aka nada perbaikan kekuatan otot dasar panggul. Kelemahan otot-otot dasar panggul dapat menyebabkan gagalnya otot tersebut menjalankan fungsinya. Berbagai keluhan yang terjadi akibat keadaan tersebut antara lain stress inkontinensia, prolapsus organ panggul dan gangguan seksual, yang tentu saja semuanya akan menurunkan kualitas hidup pasien (Rahajeng,2010).

Latihan otot dasar panggul atau Kegel exercise yang dapat menguatkan otot dasar panggul. Latihan ini berhubungan dengan berbagai perubahan yang terjadi pada kekuatan otot dasar panggul seperti sphincter uretra dan sphincter anal. Menurut Meyer et al (2001), latihan otot dasar panggul panggul merupakan latihan penguatan isometrik terhadap otot-otot dasar panggul dengan tujuan agar dapat melawan penurunan organ panggul, dan mengembalikan hubungan anatomis antara organ-organ panggul seperti semula, serta menjaga keseimbangan otot-otot abdominal, punggung dan kuadran bawah yang vital untuk melakukan program rehabilitasi. Sasaran dari latihan otot dasar panggul ini untuk melawan berbagai penurunan dari organ pelvis, serta mengembalikan hubungan anatomi yang normal dari struktur organ

(3)

Efektifitas Kegel Exercise Untuk Pencegahan Postpartum Female Sexual Dysfunction Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Keluarga

27 pelvis . Seperti telah diketahui bahwa

otot-otot dasar panggul kekuatannya menurun pasca persalinan pervaginam, dan bertambah menurun secara kumulatif dengan bertambahnya paritas (Rahajeng, 2010).

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan bahwa kebutuhan seksual pada ibu nifas bukan merupakan fokus asuhan kebidanan pada masa nifas dan sering dilupakan. Perempuan sudah sibuk untuk mengurus bayinya dan malu untuk menceritakan masalah seksual kepada bidan dan belum tersosialisasinya Kegel exercise pada ibu postpartum .

Paparan di atas maka peneliti bermaksud untuk menganalisis bagaimana pelaksanaan Kegel exercise untuk mencegah disfungsi seksual pada ibu postpartum sehingga akan meningkan kualitas hidup ibu dalam keluarga yang harmonis.

METODE PENELITIAN

Penelitian tahun pertama ini merupakan penelitian komparatif dengan pendekatan case control dengan perbandingan responden 1:1 dengan jumlah masing-masing 20 responden. Penelitian ini akan dilakukan selama 6 bulan berupa studi analisis dengan pengambilan sampel responden untuk mengetahui keefektifan Kegel exercise

untuk mencegah disfungsi seksual pada ibu pasca melahirkan.

Adapun kriteria responden yang diambil adalah :

1. Pasca melahirkan pertama kali. 2. Riwayat persalinan pervaginam

dengan episiotomi mediolateral. 3. Riwayat persalinan dengan

seksio sesarea.

4. Bayi hidup saat penelitian/wawancara (tiga bulan post partum).

5. Tinggal bersama suami yang mampu melakukan hubungan seksual paling sedikit satu bulan terakhir.

6. Bersedia ikut serta dalam penelitian ini dengan menandatangani informed consent.

Adapun tahapan kerja yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah :

Sampel yang memenuhi kriteria diberikan penjelasan tentang tujuan dan manfaat penelitian ini, selanjutnya bagi yang bersedia mengikuti penelitian ini dilakukan informed consent. Selanjutnya sampel melakukan pengisian kuisioner indeks kepuasan seksual wanita, dan peneliti melakukan penggalian data. Jika pasien tidak mampu atau kesulitan untuk membaca maka peneliti akan membantu untuk membacakan kuisioner yang tersedia. Kemudian sampel dikelompokkan menjadi kelompok kontrol

(4)

Efektifitas Kegel Exercise Untuk Pencegahan Postpartum Female Sexual Dysfunction Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Keluarga

28 dan kelompok kasus , dan selanjutnya

dilakukan pengukuran fungsi seksual awal. Setelah itu selama 6 bulan untuk kelompok kontrol akan diberikan pelatihan Kegel exercise, kemudian diberikan kuesioner untuk setelah pemberian perilaku. Setelah semua data terkumpul dilakukan analisis data.

Analisis Data Setelah dilakukan evaluasi

ulang terhadap kelengkapan data, dilakukan analisis dengan perangkat lunak komputer : a. Analisis statistik deskriptif terhadap data

demografi sampel.

b. Ditentukan skoring dari jawaban setiap pertanyaan dari kuesioner FSFI yang telah diisi subjek dan ditentukan jenis dan derajat disfungsi masing-masing subjek c. Uji normalitas Kolmogorov-Smirnov

untuk menguji normalitas data.

d. Hubungan antara variabel kendali (umur, agama, pendidikan, pekerjaan, tanggungan asuransi, usia kehamilan, berat badan bayi lahir, perawatan medis kembali, menyusui, bantuan pengasuh bayi, dan masalah dalam keluarga), dan variabel dependen (fungsi seksual) diuji menggunakan analisis multivariat dengan regresi logistik.

e. Perbedaan skor FSFI antara kelompok yang diberi perlakuan Kegel exercise dan tidak diberi perlakuan, untuk menguji perbedaan fungsi seksual digunakan uji t test jika data berdistribusi normal. Jika data tidak berdistribusi normal digunakan uji Mann-Whitney.

f. Analisis statistik menggunakan interval kepercayaan (IK) 95%. Hubungan dikatakan signifikan bila nilai p < 0,05.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1 Karakteristik Responden

Berdasarkan Umur

No Umur Jumlah Persentase (%) 1. 15-19 tahun 4 10 2. 20-35 tahun 30 75 3. 36-45 tahun 6 15 Total 40 100

Berdasarkan tabel di atas didapatkan sebagian besar 75% berusia reproduktif sehat, tetapi masih ada usia kurang dari 20 tahun sebanyak 10% dan lebih dari 35 tahun sebanyak 15%.

Tabel 2 Karakteristik Responden

Berdasarkan Jumlah Kehamilan

No Jumlah Kehamilan Jumlah Persentase (%) 1. 1 19 47,5 2. 2 13 32,5 3. > 2 8 20 Total 40 100

Berdasarkan tabel di atas didapatkan 47,5 % kehamilan pertama dan kehamilan lebih dari dua sebanyak 20%.

Tabel 3 Karakteristik Responden

Berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Jumlah Persentase (%) 1. Tidak Sekolah 0 0 2. SD 2 5 3. SMP 5 12,5 4. SMA 29 72,5 5. Perguruan Tinggi 4 10 Total 40 100

(5)

Efektifitas Kegel Exercise Untuk Pencegahan Postpartum Female Sexual Dysfunction Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Keluarga

29 Berdasarkan tabel di atas sebagian besar 72,5

% berpendidikan SMA.

Tabel 4 Karakteristik Responden

Berdasarkan Pekerjaan

No Pekerjaan Jumlah Persentase (%) 1. Bekerja 28 70 2. Tidak Bekerja 12 30 Total 40 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa sebagian besar responden 70% bekerja

Tabel 5 Karakteristik Disfungsi Seksual Responden Kelompok Perlakuan

No Karakteristik Disfungsi Seksula Jumlah Persentase (%) 1. Mengalami Disfungsi seksual 28 70 2. Tidak mengalami disfungsi seksual 12 30 Total 40 100

Tabel 6 Karakteristik Disfungsi Seksual Responden Kelompok Kontrol

No Karakteristik Disfungsi Seksula Jumlah Persentase (%) 1. Mengalami Disfungsi seksual 28 70 2. Tidak mengalami disfungsi seksual 12 30 Total 40 100

Tabel 7 Hasil Pre dan Post pada

Kelompok Kontrl dan Perlakuan

Berdasarkan hasil di atas didapatkan hasil

yang signifikan yaitu 0,034 sehingga

dengan adanya perlakuan kegel exercise

akan menurunkan kejadian disfungsi

seksual.

PEMBAHASAN

Kesehatan seksual adalah keadaan fisik, emosional, mental dan sosial yang berhubungan dengan seksualitas, bukan hanya tidak adanya penyakit, disfungsi atau kelemahan. Kelahiran merupakan suatu peristiwa yang meningkatkan rasa stres pada sebagian besar perempuan dan dapat meningkatkan kejadian disfungsi seksual pada perempuan tersebut. Tujuan utama dari pelayanan antenatal dan postnatal adalah pengkajian dan pemenuhan kebutuhan fisik dan psikis dari ibu dan bayi, sedangkan kebutuhan seksual dari perempuan tersebut sering dilupakan. Kenyataannya kepuasan seksual yang menunjang kestabilan mental perempuan sering dilupakan. Fungsi seksual dari perempuan tidak hanya dipengaruhi oleh kelahiran, tetapi agama dan budaya juga mempengaruhi (Abdool,et al,2009 & Khajehei, 2012).

Permasalahan fisik yang dapat mempengaruhi kualitas hidup perempuan antara lain disfungsi seksual, inkontinesia

Paired Samples Correlations

20 ,475 ,034

PreKontrol & PostKontrol Pair 1

(6)

Efektifitas Kegel Exercise Untuk Pencegahan Postpartum Female Sexual Dysfunction Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Keluarga

30 urin, prolap organ pelvis dapat merupakan

dampak dari persalinan pervaginam. Berdasarkan penelitian didapatkan hasil bahwa saat proses persalinan terjadi tekanan kepala bayi pada dinding vagina, dan tekanan yang kuat ini sering mengakibatkan timbulnya penguluran otot dasar panggul dan saraf pudendal sehingga timbul kelemahan pada otot dasar panggul dan dapat menyebabkan cidera lebih lanjut melalui berbagai macam mekanisme. Cidera yang paling banyak ditemukan adalah cidera mekanik atau trauma pada otot levator ani, termasuk juga cidera pada syaraf pudendal, fasea, dan ligamen. Prevalensi terjadinya kerusakan otot levator ani berkisar antara 15-30% pada wanita yang mengalami persalinan pervaginam (Kustini,2011).

Melemahnya otot dasar panggul karena dampak dari persalinan pervaginam yang terlalu sering dapat menyebabkan turunnya organ genetalia ke dalam vagina yang disebut dengan prolaps ginetalia, dengan keluhan yang ditimbulkannya terasa seperti ada yang mengganjal divagina, perasaan berat diperut bawah, dan terganggu saat melakukan hubungan seksual (Erwin, 2008). Hal ini karena daya ceng-keram dari otot pubokoksegius selama melakukan hubungan seksual menjadi berkurang. Mengendornya otot tersebut bisa dirasakan oleh suaminya. Akibatnya hasrat untuk melakukan hubungan seksual menjadi tertekan atau hilang sama sekali.

Ketidakketercapaian orgasme pada wanita akan menyebabkan kece-masan pada pasangannya yang pada akhirnya menimbulkan ketidak puasan dalam interaksi suami istri (Pangkahila (2007). Berbagai akibat yang ditimbulkan dari perempuan yang mengalami disfungsi seksual pasca melahirkan diantaranya adalah bahaya terhadap hubungan perkawinan. Kondisi disfungsi seksual yang dialami perempuan membuat mereka merasa bahwa hal tersebut merupakan ancaman yang membahayakan kelangsungan hidup rumah tangga mereka. Kondisi disfungsi seksual yang dialami perempuan akan membuat perempuan tersebut merasa khawatir akan terjadi perubahan perilaku suaminya. Hal ini disebabkan karena merasa tidak memuaskan pasangan/ suaminya. Diantara kekhawatiran yang muncul antara lain adalah takut suami selingkuh, kawin lagi, main-main di luar dan adanya perasaan curiga (Sayasneh & Pandeva, 2010).

Ada berbagai cara untuk latihan meningkatkan kekuatan otot dasar panggul diantaranya dengan menggunakan metode Kegel yakni melakukan latihan dengan kontraksi otot dasar panggul secara berkelanjutan, tepat, dan benar telah terbukti sangat efektif untuk memperbaiki inkontinensia urin, prolaps organ pelvis, dan disfungsi seksual. Kebanyakan wanita tersebut sangat sulit melakukan kontraksi otot dasar panggul secara selektif dan tanpa

(7)

Efektifitas Kegel Exercise Untuk Pencegahan Postpartum Female Sexual Dysfunction Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Keluarga

31 menyadari telah melakukan kontraksi

bersamaan dengan kontraksi otot-otot adduktor hipogluteus maksimus, dan abdominal sehingga otot dasar panggul tidak bisa berkontraksi secara optimal. Wanita bila rajin melakukan latihan penguatan otot dasar panggulnya maka akan pulih kembali kekuatannya. Tujuan pelatihan Kegel adalah untuk meningkatkan tonus dan fungsi otot dasar panggul pada pasien hamil dan pasien setelah melahirkan yang tidak mampu mengontrol keluarnya urin (stress incontinencia urine).

Simpulan

Hasil analisa data didapatkan hasil nilai p

0,034 sehingga hasilnya signifikan antara

latihan kegel dengan kejadian disfungsi

seksual. Bahwa dengan latihan rutin kegel

akan menurunkan kejadian disfungsi

seksual.

Saran

1. Peran serta tenaga kesehatan yang

aktif dalam upaya promotif dan

preventif

dalam

meningkatkan

kualitas hidup wanita dengan

menurunkan kejadian disfungsi

seksual melalui latihan kegel pada

ibu nifas.

2. Dukungan

keluarga

terutama

suami dalam membantu ibu dalam

latihan kegel.

2. REFERENSI

1) Abdool,Z, Thakar, R., Sultan, A.H. 2009. Postpartum Female Sexual Function: A Review. European Journal of Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology; 2009.04.014.

2) Alexander, et al., 2006. Praktik Kebidanan Riset dan Isu. Jakarta : EGC.

3) Barber, et al., Innervation of the Female Levator Ani Muscle. Am J Obstetry Gynecology; 187: 64-71. 4) Goldberg, et al., 2003. Urinary

Incontinence among Mother of Multiple: The Protective Effect of Cesarean Delivery. Am J Obstet Gynaecol, 2003: 188; 1447-53. 5) Ichsani. Fisioterapi dan Kesehatan

Wanita. 2010.Jakarta.

6) Khajehei M. Sexuality after Childbirth: Gaps and Needs. World J Obstet Gynecol 2012;1 (2):14-16. 7) Kustini S. Pelatihan Terpadu (Kegel

Dan Core Stability) Meningkatkan Kekuatan Otot Dasar Panggul Wanita Multipara. Jurnal Fisioterapi Vol. 11 No. 1, April 2011.

8) Leeman, L. M, et al., 2012. Sex after Childbirth, Postpartum Sexual Function. Journal American College of Obstetrics and Gynecology.Vol 119 (3): 647- 653.

(8)

Efektifitas Kegel Exercise Untuk Pencegahan Postpartum Female Sexual Dysfunction Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Keluarga

32 9) Rahajeng. Efek Latihan Kegel pada

Kekuatan Otot Dasar Panggul Ibu Pasca Persalinan. Jurnal Kedokteran Brawijaya. 2010. 26 (2);120-123. 10) Sayasneh, A. Pandeva, I. 2010.

Postpartum Sexual Dysfunction: A Literature Review of Risk Factor and Role of Mode of Delivery. British Journal of Medical Practitioners; Vol 3(2).

Referensi

Dokumen terkait

Bulan Eliminasi Kaki Gajah Tahun 2015 bertujuan untuk terselenggaranya kegiatan POPM Filariasis terhadap seluruh penduduk sasaran di kabupaten/kota endemis

Penulis mengadakan tanya jawab secara langsung baik secara formal maupun non formal dengan pihak-pihak yang terkait dalam permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan

(2) Objek Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah pelayanan pengujian kendaraan bermotor, sesuai dengan ketentuan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai profil Motivasi melanjutkan Pendidikan ke perguruan tinggi peserta didik kelas XII SMAN 4 Garut beberapa

Harga Satuan yang disampaikan Penyedia Jasa tidak dapat diubah kecuali terdapat Penyesuaian Harga (Eskalasi/Deskalasi) sesuai ketentuan dalam Instruksi Kepada Peserta Lelang 3

Menurut Marpaung (2011), pendekatan matematika realistik dapat memperbaiki dan meningkatan kualitas pendidikan matematika di Indonesia. Secara umum permasalahan di

5 Bakteri dominan sejumlah 3 isolat yang telah dipilih, dikultur pada media cair selama 2x24 jam dan dihitung nilai absorbansinya untuk selanjutnya dilakukan uji

Nilai indeks ekologi yang terdiri dari keanekaragaman spesies avifauna (H), indeks kekayaan spesies (R) dan indeks kemerataan (e) pada lokasi pengamatan Mampie lebih besar