• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEWAN ENERGI NASIONAL DIALOG ENERGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DEWAN ENERGI NASIONAL DIALOG ENERGI"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI MENCAPAI 23 PERSEN ENERGI TERBARUKAN

DENGAN

PERMEN ESDM 12 – 2017

(Tentang Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan Untuk Penyediaan Tenaga Listrik)

DIALOG ENERGI

Rinaldy Dalimi

Anggota Dewan Energi Nasional

(2)

2

KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL

(PEMANFAATAN ENERGI TERBARUKAN)

K E N – 2050

Pasal 9, butir f.1 :

Tercapainya bauran Energi Primer yang optimal, pada tahun 2025

Peran Energi Baru dan Energi Terbarukan paling sedikit 23 % dan

Pada tahun 2050 paling sedikit 31 % sepanjang keekonomiannya

Terpenuhi.

(3)

BAURAN ENERGI TERBARUKAN DALAM ANGKA

Energi Primer

Bauran EBT saat ini = 7 % Target Bauran KEN 2025 = 23 %

Pembangkit Listrik

Total Kapasitas Pembangkit Listrik PLN saat ini = 54 GW

Total Kapasitas Pembangkit Listrik EBT PLN 2016 = 13% (hanya PLN) Target Total Kapasitas Pembangkit Listrik KEN 2025 = 115 GW

Target Total Kapasitas Pembangkit Listrik RUKN 2025 = 146 GW

Target Kapasitas Pembangkit Listrik EBT RUKN 2025 = 25% (bukan hanya PLN)

Nasional, bukan hanya listrik dan bukan hanya PLN

(4)

4

PERUBAHAN MENDASAR CARA PENETAPAN FIT ET

DARI “BPP” INVESTOR KEPADA BPP PLN

(Dengan Permen ESDM 12 – 2017)

BPP INVESTOR

BPP P L N

(5)

Harga FIT berdasarkan Biaya ProduksiINVESTOR

(PLN harus membeli)

Harga FIT berdasarkan 85 % BPP PLN perwilayah

(Investor menyesuaikan)

23 % ET

Setelah

Permen ESDM 12, 2017

PERUBAHAN MENDASAR PENETAPAN FIT ET

PLN tidak selalu mau membeli

Sebelum Permen 12, 2017

Tidak ada alasan lagi bagi PLN untuk tidak

Membeli ET

Ada Biaya Investasi ET diatas 85 % dari BPP

di beberapa wilayah TANTANGAN

(6)

6

PERUBAHAN MENDASAR PENETAPAN FIT ET

INVESTOR

P L N

23 % ET

DASAR PENETAPAN HARGA FIT BERPINDAH DARI HULU KE HILIR SEHARUSNYA

INSENTIF BERPINDAH DARI HILIR KE HULU

INSENTIF

PERLU KEBIJAKAN PENDUKUNG DAN LANGKAH –LANGKAH STRATEGIS UNTUK MENSUKSESKAN KEBIJAKAN PERMEN ESDM 12 - 2017

(7)

PERHITUNGAN FIT BERDASARKAN

BIAYA POKOK PRODUKSI (BPP) PLN

BUKAN

(8)

8 5.57 5.65 5.81 5.9 6.33 6.85 6.88 6.99 8.03 8.76 9.01 10 11.67 12.41 13.54 13.67 14.18 14.45 14.72 16.62 16.94 8.2 8.4 8.4 8.6 9.1 10.1 10.1 10.2 10.7 11.6 11.8 12.4 15.3 13.4 15.6 16.7 15.2 15.6 16.3 21 22

Biaya Pokok Produksi (cent/Kwh) Biaya Pokok Penyediaan (cent/Kwh)

(9)

BPPRODUKSI SETEMPAT > BPP RATA2 YES N O Harga Pembelian Maksimum 85 % BPP Setempat Harga Pembelian Sama dengan BPP Setempat

HARGA FIT MENURUT

PERMEN ESDM No.12 TAHUN 2017

PLTS, PLTB, PLTA PLTBm, PLTBg

(10)

10 BPPRODUKSI SETEMPAT > BPP RATA2 YES N O Harga Pembelian Maksimum sama dgn BPP Setempat Harga Pembelian Ditetapkan berdasarkan Kesepakatan

HARGA FIT MENURUT

PERMEN ESDM No.12 TAHUN 2017

(11)

TANTANGAN DAN MANFAAT KEBIJAKAN 85 % BPP

TANTANGAN

• Investor akan kurang berminat membangun ET didaerah yang BPP rendah • Pembangunan ET bisa ada perlambatan di daerah yg BPP nya rendah (Jawa) • Pencapaian target ET akan tidak linear , akan ada perlambatan diawal

• dll

MANFAAT

• Semua produksi Listrik ET akan terserap • Efisiensi PLN akan meningkat

• Harga Listrik tertahan laju kenaikannya

• Pembangunan ET bergeser ke Luar Pulau Jawa • Pembangunan Listrik di daerah pedesaan terpicu

• Merubah mind-set Pembangunan Energi Nasional dari Supply ke Demand Side • Meratakan Pembangunan Perlistrik (Nasional)

• dll

Kondisi Negatif diatas hanya sampai 2030, karena sebelum 2030

Harga ET akan lebih murah dari Energi Fosil. Perlu Kebijakan Pendukung

(12)

12

TANTANGAN DAN MANFAAT KEBIJAKAN 85 % BPP

TANTANGAN

• Investor akan kurang berminat membangun ET didaerah yang BPP rendah • Pembangunan ET bisa ada perlambatan di daerah yg BPP nya rendah (Jawa) • Pencapaian target ET akan tidak linear, akan ada perlambatan diawal

• dll

MANFAAT

• Semua produksi Listrik ET akan terserap • Efisiensi PLN dan Investor akan meningkat • Harga Listrik tertahan laju kenaikannya

• Pembangunan ET bergeser ke Luar Pulau Jawa • Pembangunan Listrik di daerah pedesaan terpicu

• Merubah mind-set Pembangunan Energi dari sisi Supply ke sisi Demand • Meratakan Pembangunan Perlistrik (Nasional)

• dll

Tantangan diatas hanya sampai 2030, karena setelah 2030

Harga ET akan lebih murah dari Energi Fosil. Oleh karena itu Kebijakan

Pendukung hanya diperlukan sampai tahun 2030

(13)

Diperlukan Langkah Strategis

Untuk

Mengatasi Tantangan dan Mensukseskan

Permen 12, 2017

(14)

14

LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS PEMBANGUNAN ET

I.

“MENURUNKAN” BIAYA PRODUKSI ET DISISI HULU (INVESTOR)

II. DIVERSIFIKASI JENIS DAN LOKASI PEMBANGUNAN ET

III. PENYEMPURNAAN KELEMBAGAAN DAN TATALAKSANA

(15)

LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS

PEMBANGUNAN ENERGI TERBARUKAN

• Pemerintah mengambil alih “resiko” Eksplorasi Panas Bumi,

bisa dengan melakukan eksplorasi dan menjual uap kepada investor atau dengan model “cost recovery”

• Mengintegrasikan pembangunan PLTA yg berkapasitas besar dgn

membangun Industri disekitarnya (seperti PLTA Asahan).

• Membuka peluang bagi pemilik tanah untuk ikut penyertaan

modal dalam proyek besar yang menggunakan tanah masyarakat.

• Memberikan insentive (keringanan pajak, dll) kepada Industri,

Perusahaan atau perorangan yang membangun ET.

• Memberikan kemudahan dan mengurangi biaya perizinan dalam

pembebasan tanah dll (bahkan gratis), bagi pengembang ET.

• Memberikan “pinjaman lunak” (bunga rendah) bagi investor yang

membangun ET.

(16)

16

II. DIVERSIFIKASI PEMBANGUNAN ET

• Mentargetkan sampai tahun 2030 seluruh impor BBM digantikan

dengan Biofuel.

• Mewajibkan kepada Pabrik Kelapa Sawit membangun Pembangkit

Listrik dari Limbahnya untuk kebutuhan Listrik sendiri dan menjual sisanya kepada PLN atau Masyarakat.

• Mewajibkan kepada seluruh Pemda Provinsi (Kabupaten/Kotamadia)

untuk membangun PLTSampah dengan kapasitas sesuai ketersediaan sampahnya

• Mewajibkan membangun PLTBiomassa pada perkebunan besar untuk

memenuhi kebutuhan sendiri dan menjual kepada PLN atau Masyarakat sisanya (dananya bisa dari Perkebunan)

• Membangun fasilitas Biogas diseluruh lokasi Peternak (dananya bisa dari

Peternak)

LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS

(17)

LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS

PEMBANGUNAN ENERGI TERBARUKAN

• Mewajibkan untuk menggunakan Solar Cell kepada :

 Seluruh Kantor Pemerintahan sesuai dengan kondisi masing-masing  Seluruh Pemda untuk Penerangan Jalan

 Seluruh rumah Dinas Pemerintahan atau Perusahaan 10-15%

dari kebutuhan listriknya

 Seluruh rumah mewah diatas 1-2 M 10-15% dari kebutuhan

listriknya (kaitkan dengan IMB)

 Seluruh Mall 10-15% dari kebutuhkan energi listriknya

 Seluruh Hotel bintang 5, 10-15% dari kebutuhan energi listriknya  Seluruh Lapangan Terbang untuk mencukupi kebutuhan listriknya

pada siang hari

 Seluruh Perguruan Tinggi Negeri (Dana Ristek Dikti) dan Sekolah Negeri

minimal 10 KW untuk memberikan pembelajaran dan sosialisasi.

(18)

18

• Wajib bagi seluruh perusahaan membangun ET menggunakan

sebagian dari dana CSR

• Membangun seluruh potensi PLTM dengan dana APBN (subsidi ET)

dengan meminta kepada seluruh Kepala Desa untuk melaporkan potensi PLTM dan membangunnya, dijual listriknya untuk

pengembalian investasi (dana bergulir).

• Mewajiban kepada seluruh IPP untuk membangun Pembangkit ET

10 – 15 persen dari kapasitas pembangkit yang mereka miliki.

• Setiap Kabupaten menyediakan tanah minimal 2 H untuk PLTS

LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS

PEMBANGUNAN ENERGI TERBARUKAN

(19)

19

• Mendirikan Bank “Khusus Energi Terbarukan”

• Memisahkan tugas “Bisnis” dan PSO dari BUMN Energi

• Regionalisasi Perencanaan/Pembangunan Energi dan Ketenagalistrikan • Mendirikan “Badan Penyangga Energi ” dengan tugas :

 Mengelola dana Subsidi ET yang akan “diberikan” langsung kpd Masyarakat dalam bentuk pembangunan fasilitas/infrastruktur ET.

 Menjalankan tugas PSO yang dilimpahkan dari PLN dan Pertamina

 Mengendalikan harga bahan baku Bioenergi dan membelinya disaat harga jatuh.  Menjaga kecukupan bahan baku Energi Terbarukan (Bioenergi) untuk dalam negeri  Membangun kemampuan produksi (ET) dalam negeri (minimal) untuk kebutuhan

pasar dalam negeri, dengan standard dan kualitas Internasional (Fasilitator)  Mengontrol pembangunan ET yang diwajib kepada Pemangku Kepentingan

 Mengelola Domestik Market Obligation (DMO) dari Produsen Bahan Baku Energi  Membuat program pelatihan dan sosialisasi untuk meningkatkan kemampuan

masyarakat membangun dan memelihara fasilitas/infrastruktur ET.

• Memisahkan Kementerian Energi (Berdiri Sendiri) secara bertahap

LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS

PEMBANGUNAN ENERGI TERBARUKAN

(20)

20

PERKEMBANGAN

ENERGI TERBARUKAN DUNIA

(yang perlu dipertimbangkan

(21)

I. Dihadiri oleh 177 delegasi dengan total peserta sekitar 1100 orang,

sepakat bahwa energi masa depan adalah ET dan sekarang adalah masa

transisi menuju era ET tersebut.

II. Ada 3 (tiga) faktor yang akan mempercepat Pembanguan ET yaitu

• Penerapan Feed in Tarriff

• Meningkatkan Kemampuan Masyarakat untuk membangun ET sendiri

• Desentralisasi Perencanaan dan Pembangunan Energi.

III. Harga Energi Angin dan Matahari turun drastis, terutama didaerah yang

Memberikan kebijakan khusus untuk pembangunan dan pemanfaatnya

Diantaranya : meringankan pajak, memberikan tanah gratis, pinjaman

lunak, sehingga harganya pada tender 2016 sebagian besar dibawah 10

sen/Kwh

THE ASSEMBLY OF

INTERNATIONAL RENEWABLE ENERGY AGENCY

(Abudhabi, 14 – 15 Januari 2017)

(22)

22 Energi Matahari

(*) UEA - 800 MW PLTS : Dubai dengan harga 2,99 sen/Kwh dan 350 MW Abudhabi dengan harga 2,42 sen/Kwh.

(*) INDIA - 6500 MW PLTS dengan harga 7 sen/Kwh ; (*) CHINA - 1000 MW PLTS dengan harga 7,8 sen/Kwh; (*) ZAMBIA - 73 MW PLTS dengan harga 6,7 sen/Kwh; (*) USA - 26 MW PLTS dengan harga 2,67 sen/Kwh, (*) dll

Energi Angin

(*) INGGRIS - 700 MW offshore PLTB dengan harga 8,08 sen/Kwh; (*) DENMARK - 600 MW PLTB offshore dengan harga 5,39 sen/Kwh; (*) MEXICO - 620 MW PLTB dengan harga 5,43 sen/Kwh,

(*) dll

HARGA ENERGI ANGIN DAN MATAHARI

(Tender 2016)

(23)

DIYAKINI…. BAHWA ENERGI MATAHARI AKAN

MENYELESAIKAN PERMASALAHAN ENERGI DUNIA

TETAPI….

PEMANFFATAN ENERGI MATAHARI SECARA MAKSIMUM

MENUNGGU

TEKNOLOGI BATERAI PORTABLE TERSEDIA

DENGAN HARGA YANG “MURAH”

(24)

24

Solar Home System “Menunggu” Portable Battery “Murah”

24

Portable Battery (Sebelum 2030)

(25)

Combustion Engine

Electric Engine

(26)

26

EFFICIENCY TECHNOLGY MENINGKAT TAJAM

6 - 8 watts

13-15 watts

50,000 hours

8,000 hours

Light Emitting Diodes (LEDs) Compact Fluorescents (CFLs)

60 watts

1,200 hours

Incandescent Light Bulbs

(27)
(28)

28

Fossil Energy Price

P r

I c

e

HARGA ENERGI LISTRIK AKAN SEMAKIN MURAH

RE Price

2030

Electricity Price

Setelah 2050

100 % RE

(29)

N a n t i …………..

disaat setiap

Individu sudah memproduksi energi

untuk kebutuhan masing-masing,

dan Industri besar

dibangun didaerah sumber energi

disaat itulah

harga energi akan murah,

disaat itulah

tidak dibutuhkan lagi

transmisi tegangan tinggi,

disaat itulah SPBU tidak diperlukan lagi

,

Sehingga disaat itu

permasalahan energi

yang dialami dunia saat ini

akan terselesaikan yang disebut dengan Revolusi Energi

(30)

30

REVOLUSI ENERGI DUNIA

(31)

Wilayah Jenis/ Nama

Pembangkit Listrik Kapasitas

Harga pada Permen 12/2017

(cent/kWh)

1 Sulselbar 1. PLTA Manippi 10 MW 6,83 2 Suluttenggo 2. PLTA Poso

3. PLTP Lahendong 5&6 235 MW 9,92-11,67 3 Sumut 4. PLTA Asahan 1 5. PLTA Wampu 6. PLTP Sarulla 7. PLTP Sibayak 8. PLTP Sorik Merapi 900 MW 10,55-12,41 4 Aceh 9. PLTP Jaboi 10 MW 14,18 5 NTT 10.PLTP Atadei 11.PLTP Sokoria 30 MW 16,94 6 Babel 12.PLTBm Bangka 13.PLTBm Belitung 12 MW 12,51

BEBERAPA PEMBANGUNAN ET YANG SUDAH MENGGUNAKAN PERMEN ESDM 12 - 2017

7. PTPN XIII Kalbar akan membangun PLTBm 9 MW dari Limbah Sawit dan menjual listriknya kpd PLN dengan Skema Permen 12, 2017

(32)

32

Referensi

Dokumen terkait

Untuk bentuk dan fungsinya, bentuk yang dominan yang digunakan adalah bentuk deklaratif dengan fungsi direktif, selain fungsi direktif juga ditemukan fungsi komisif dari

Pada paper ini peneliti menggabungkan algoritma RDWT dengan SVD untuk menghasilkan teknik watermarking yang lebih baik yakni dengan melakukan penyisipan watermark pada

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka saran yang dapat disampaikan oleh penulis kepada PT Perkebunan Nusantara VIII Jalupang Kabupaten Subang adalah :

akan terjadi bila di dunia ini tidak ada tumbuhan hijau. Hasil Belajar 1.4 Mendeskrip- sikan alat peredaran darah pada manusia secara sederhana. 2.1 Mengum- pulkan informasi

Dengan praktek dan diskusi kelompok peserta didik dapat menerapkan layout dan komposisi pada lembar kerja desain grafis.( dikhususkan pada bidang..

  persentase laba yang diinginkan perusahaan, karena itu untuk mencapai laba yang   persentase laba yang diinginkan perusahaan, karena itu untuk mencapai laba

Wewenang dimaksud berupa “menerima laporan atau pengaduan dari seorang tentang adanya tindak pidana; melakukan tindakan pertama pada saat ditempat kejadian,

Menurut Ahmad Hanafi, pengertian qisas ialah agar pembuat jarimah dijatuhi hukuman (dibalas) setimpal dengan perbuatannya, jadi dibunuh kalau ia membunuh, atau