• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK PT. SURYA TECHNOLOGY INDUSTRY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK PT. SURYA TECHNOLOGY INDUSTRY"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK

PT. SURYA TECHNOLOGY INDUSTRY

Jl. Inti III Blok C8 No.10 Bekasi International Industrial Estate

Cikarang Selatan

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA PT.SURYA TECHNOLOGY INDUSTRI

Disusun Oleh : Muhamad Taufik Akbar

311510542

PROGRAM STUDY TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI

PELITA BANGSA

2018

(2)

i

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK

PT. SURYA TECHNOLOGY INDUSTRY

Jl. Inti III Blok C8 No.10 Bekasi International Industrial Estate

Cikarang Selatan

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA PT.SURYA TECHNOLOGY INDUSTRI

Disusun Oleh : Muhamad Taufik Akbar

311510542

PROGRAM STUDY TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI

PELITA BANGSA

2018

(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

PEMBELIAN BAHAN BAKU PT SURYA TECHNOLOGY INDUSTRI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek

Jenjang-SI Program Studi Teknik Informatika

Diajukan Oleh:

Nama : Muhamad Taufik Akbar NIM : 311510542

Bekasi, 01 April 2019

Menyetujui

Dosen Pembimbing Ketua Kaprodi TI

Elkin Rilvani, M.M, M.Kom Aswan S.Sunge, S.E,M.Kom

(4)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas segala karunia-Nya punulis dapat menyelesaikan laporan pelaksanaan kerja praktek ini sesuai dengan waktu yang ditentukan. Kerja praktek ini merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh di STT Pelita Bangsa.

Dengan selesainya laporan kerja praktek ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak yang memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada :

Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat memecahkan berbagai persoalan di dalam kegiatan ini

Bapak Dr. Ir. Supriyanto, M.P selaku Ketua STT Pelita Bangsa

1. Bapak Aswan Supriyadi Sunge S.E, M.Kom selaku Kaprodi Teknik Informatika STT Pelita Bangsa

2. Ibu Putri Anggu Sari, S,Pt., M.si. Selaku Dosen Pembimbing Akademik kelas TI.15.B3

3. Bapak Elkin Rilvani, S .Kom, M .Kom selaku Pembimbing KKP yang telah memberikan bimbingan serta motivasi selama pelaksanaan KKP dan penyusunan laporan

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.

(5)

ii DAFTAR ISI

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK ... i

PT. SURYA TECHNOLOGY INDUSTRY ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR TABEL ... v

BAB 1 ... 1

PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Rumusan Masalah ... 3

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Tujuan Dan Manfaat Kerja Praktek ... 4

1.5.1 Tujuan Kerja Praktek ... 4

1.5.2 Manfaat Kerja Praktek ... 4

1.6 Metode Pengumpulan Data ... 5

1.7 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

2.1 Pengertian Sistem ... 7

4.2 Pengertian Informasi ... 7

2.3 Pengertian Sistem Informasi ... 7

2.4 Pengertian Pembelian ... 8

2.5 Pengertian Bahan Baku ... 8

2.6 Pengertian Basis Data ... 9

2.7 Definisi DBMS ... 10

2.7.1 Keuntungan dan Kekurangan DBMS ... 11

2.7.2 Structured Query Language (SQL) ... 12

2.8 Definisi Perancangan Sistem ... 13

2.8.1 Tujuan Perancangan Sistem ... 14

2.9 Definisi Unifield Modeling Language (UML) ... 14

2.9.1 Konsep Pemodelan Menggunakan UML ... 15

2.9.2 Langkah langkag Pengunaan Unfield Modelling Language (UML) ... 15

2.9.3 Fokus Unified Modelling Language (UML) ... 17

2.9.4 Bangunan dasar Metodologi Unified Modelling Language (UML) ... 17

2.9.5 Manfaat Unfield Modelling Language (UML) ... 21

(6)

iii

2.10.1 HTML ... 22

2.10.2 PHP ... 22

2.10.3 MYSQL ... 22

2.10.4 Microsoft Visual Basic.Net ... 23

2.11 Tugas dan Tanggung Jawab ... 23

2.12 Tinjauan Studi ... 27

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... 32

3.1.1 Business Proses Diagram ... 32

3.2 Permasalahan yang dihadapi ... 33

3.2.1 Analisa Masalah ... 33

3.2.3 Analisa Kebutuhan sistem ... 34

3.3 Sistem yang diusulkan ... 35

3.3.1 Sistem yang diusulkan pada Use Case Diagram ... 35

3.3.2 Rancangan Sistem yang diusulkan pada Activity Diagram Purchasing .. 37

3.3.3 Rancangan Sistem yang diusulkan pada Activity Diagram Gudang ... 38

3.3.4 Rancangan Sistem yang diusulkan pada Sequence Diagram Purchasing 39 3.3.5 Rancangan Sistem yang diusulkan pada Sequence Diagram Gudang ... 39

3.3.6 Class Diagram ... 40

3.4 Prosedure Sistem yang diusulkan ... 41

3.5 Rancangan User Interface Sistem yang diusulkan ... 42

3.5.1 Tampilan Login Purchasing, Gudang dan Pinpinan ... 42

3.5.2 Tamplan Menu Utama ... 42

3.5.3 Tampilan Form User ... 43

3.5.4 Tampilan Form Barang ... 43

3.5.5 Tampilan Form Supplier ... 44

3.5.6 Tampilan Form Pembelian ... 44

3.5.7 Tampilan Form input barang masuk ... 45

3.5.8 Tampilan Form Stock Barang ... 45

3.6 Perancangan Keluaran ... 46

(7)

iv DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.2 Business Proses yang Berjalan ... 37

Gambar 3.3 Use Case diagram yang diusulkan ... 39

Gambar 3.4 Activity Diagram Purchasing ... 41

Gambar 3.5 Activity Diagram Gudang ... 42

Gambar 3.6 Sequence Diagram Purchasing ... 43

Gambar 3.7 Sequence Diagram yang diusulkan Gudang ... 43

Gambar 3.8 Class Diagram ... 44

Gambar 3.9 Tampilan Form Login ... 46

Gambar 3.10 Tampilan Menu Utama... 46

Gambar 3.11 Tamppilan Form User ... 47

Gambar 3.12 Tampilan Form Barang ... 47

Gambar 3.13 Tampilan Form Supplier ... 48

Gambar 3.14 Tampilan Form Pembelian ... 48

Gambar 3.15 Tampilan Form Input Barang Masuk ... 49

Gambar 3.16 Tamppilan Stock Barang ... 49

(8)

v DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Use Case Diagram ... 20

Tebel 2.2 Class Diagram ... 20

Tabel 2.3 Sequence Diagram ... 21

Tabel 2.4 Activity Diagram... 21

Tabel 2.5 Tinjauna Studi ... 28

Tabel 2.6 Kerangka Berfikir ... 29

Tabel 3.1 Kebutuhan Fungsional ... 38

Tabel 3.2 Kebutuhan Non Fungsional ... 38

Tabel 3.3 Use Case Description Login ... 39

Tabel 3.4 Use Case Description Mengelola Penerimaan Barang ... 40

Tabel 3.5 Use Case Description Mengelola Stock Barang ... 40

Tabel 3.6 Use Case Description Melakukan Order Barang ... 40

(9)

1 BAB 1

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Industri manufaktur merupakan kegiatan ekonomi yang dalam kegiatannya mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia atau dengan tangan sehingga menjadi barang jadi atau setengah jadi dan atau barang yangkurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih dekat kepada pemakai akhir (Holzi and Sogner, 2004). Contoh lain kegiatan ini adalah kegiatan jasa industri dan pekerjaan perakitan (assembling), Sektor industri manufaktur sebagai salah satu sektor penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Sektor industri manufaktur merupakan salah satu penompang perekonomian nasional karena sektor ini memberikan kontribusi yang cukup signifikan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.Pada tahun 1990-1996, industri manufaktur Indonesia tumbuh dengan cepat dan Indonesia pada saat itu mengalami pertumbuhan yang signifikan.

Hal tersebut yang mendorong perusahaan perusahaan manufaktur berlomba-lomba untuk menunjukan sistem yang telah di ciptakan pada perusahaanpun menggunakan sistem informasi berbasis desktop atau web browser untuk mengakses suatu file atau data fungsinya untuk mempermudah atau efisiensi terhadap waktu suatu pekerjaan, didalam suatu perusahaan demi tercapainya suatu target dengan cepat dan terorganisir dengan baik, yang mencakup dalam sistem tersebut adalah sistem inventori, delivery, purchase order dan lain sebagainya, tentunya tujuan tersebut ingin mempermudah suatu kerja di dalam perusahaan agar suatu pekerjaan bisa terselesaikan dengan cepat serta mendapatkan laporan dengan tepat terutama dalam pembelian bahan baku

PT. Surya Technology industry adalah suatu perusahaan swasta yang bergerak dibidang manufaktur produksinya berupa plastic injection bahan baku

(10)

2

untuk penunjang produksi didapatkan dari dalam negeri maupun import dari luar negeri. dalam perusahaan manufactur, aktivitas pembelian bahan baku untuk tiap-tiap departemen sangat berpengaruh terhadap kelancaran proses produksi, disinilah peran departemen purcahsing di tuntut harus mampu memberikan kontribusi optimum kepada manajemen perusahaan sebagai bagian dalam organisasi yang memainkan peran penting dalam upaya mencapai target produksi yang di tetapkan manajemen

Pada proses pembelian bahan baku produksi pada PT Surya Technology Industry ada beberapa masalah yang sering dihadapi seperti kurang terkontrolnya barang masuk sehingga sering terjadinya kelebihan stock dan kekuranagn stock di gudang persediaan Berdasarkan permasalahan tersebut faktor-faktor penyebabnya adalah tidak adanya sistem yang mendukung informasi mengenai data bahan baku yang masuk, informasi suplier, informasi keluar masuk barang/produk. Sehingga keakurasian data, dan keamanan data tidak terjamin. Dari permasalahan tersebut, dibutuhkan dukungan sistem informasi yang akurat dan tepat

Berdasarkan paparan diatas penulis mengusulkan menggunakan Sistem Informasi Pembelian barang dengan menggunakan Visual Basic dengan data bases Microsoft acces untuk mendukung pengadaan barang mengontrol keluar masuk bahan baku, selain cepat dan mudah di pelajari visul basic juga meyediakan tool toll yang lengkap, (kurniadi 2011:5), Visual Basic adalah sebuah

sarana pembuat program yang lengkap namun mudah, siapapun yang bisa menggunakan windows, ia pasti bisa membuat program dengan Visual Basic. Anda hanya perlu tahu cara menggunakan mouse, memanipulasi jendela, serta logika pemograman untuk membuat sebuah aplikasi Visual Basic (kurniadi 2011:5)

Pada pembuatan laporan ini menganalisa sebuah sistem informasi monitoring pembelian bahan baku yang sesuai dengan kebutuhan pada PT Surya Technology Industri, denga judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

(11)

3 PMBELIAN BAHAN BAKU STUDI KASUS PT SURYA TECHNOLOGY INDUSTRI”

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang dijelaskan di atas dapat diketahui permasalahan dalam pembuatan laporan kali ini adalah :

1. Proses Pembelian Bahan baku yang akan di supply belum terintegrasi dengan data stock barang yang dibutuhkan

2. Sering terjadinya kelebihan dan kekurangan stock barang karena salah dalam mengontrol barang masuk dan keluar

1.3 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, maka penulis dapat melakukan perumusan masalah yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang sistem informasi yang dapat menyelesaikan permasalahan yang ada di PT Surya Technology Industri ?

1.4 Batasan Masalah

Agar pembahasan masalah menjadi lebih jelas dan terarah maka diperlukan batasan msalah Adapun ruang lingkup Perancangan sistem Informasi Pembelian Bahan baku hanya sampai tahap designt system belum samapai ke tahap pengkodingan adapun yang di olah antara lain adalah pembelian bahan baku dan proses data masuk Serta laporan yang dihasilkan adalah laporan transaksi pembelian bahan baku yang di order oleh purchasing departemnt

(12)

4 1.5 Tujuan Dan Manfaat Kerja Praktek

1.5.1 Tujuan Kerja Praktek

Sesuai dengan permasalahan tersebut, maka tujuan ini di buat sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi permasalahan yang ada di PT Surya Technology Industri kaitanya dengan pembelian baku produksi

2. Pendataan pembelian bahan baku yang lebih akurat

3. Laporan-laporan mengenai masuk dan keluatnya bahan baku

1.5.2 Manfaat Kerja Praktek

Hasil laporan kuliah kerja praktek ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi penulis, akademik, mauput bagi PT Surya Technology Industri

1. Bagi Akademik

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai sarana pengenalan dan referensi perpustakaan kampus pelita bangsa, yang dapat dimanfaatkan sebagai media untuk menmbah pengetahuan

2. Bagi Penulis

a) Hail Penelitian ini akan menambah pengetahuan dan wawasam penulis mengeial sistem informasi pembelian bahan baku

b) Untuk menerapkan penggunaan teori teori yang di dapat dari perkuliahan dan dapat mengembakan sitem lebih lanjut

3. Bagi PT Surya Technology Industri

a) Dapat memberikan ketepatan dalam pengeloaan data pembelian bahan baku sehingga lebih efisien

(13)

5

b) Memperoleh sistem informasi Pembelian bahan baku yang tepat dan akurat

1.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data ini merupakan tahapan dalam melakukan kerja praktek. Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data ini terdiri dari

1. Observasi

Dengan cara pengamatan secara langsung kelapangan atas objek KP.

2. Pengumpulan Data

pengumpulan data ini dilakukan dengan konsultasi langsung dengan pembimbing dari bagian tempat penulis ditempatkan yaitu Bagian Pembelian Barang (Purchsing Departement) dan bagian penerimaan barang

3. Studi Pustaka

Mencari literature yang berhubungan dengan topik laporan KP

1.7 Sistematika Penulisan

Untuk dapat mengetahui permasalahan dalam penulisan laporan ini maka digunakan sistem penulisan yang bertujuan untuk mempermudah pembaca menelusuri dan memahami isi dari lapora kerja praktek ini di setiap bab nya yang dibuat secara sistematis, praktis, spesifik. Adapun gambaran dari sistemtika tersebut adalah sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Dalam bab ini menguraikan latar belakang secara umum, maksud dan tujuan, metode penelitian, ruang lingkup yang membatasi permasalahan

(14)

6

dan sistematika penulisan yang merupakan gambaran dari keseluruhan bab dari penyusunan laporan kerja praktek

BAB II Landasan Teori

Dalam bab ini menjelaskan tentang konsep teori dan kerangka pemikiran yang berhubungan dengan topik

BAB III

Bab ini menjelaskan mengenai sejarah berdirinya perusahaan, struktur organisasi dan fungsinya, prosedur sistem berjalan, Penjurnalan Transaksi sampai Laporan, Diagram Alir Data (DAD), kamus data, spesifikasi sistem berjalan yang terdiri dari bentuk dokumen masukan (input) dan keluaran (output) permasalahan dan alternatif pemecahan masalah.

BAB IV

Dalam bab ini kami mengemukakan beberapa kesimpulan dan saran-saran penulis juga berharap agar para pembaca dapat mengerti apa yang terkandung dalam pembuatan penulisan Laporan ini

(15)

7 BAB II

LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem

menurut Romney dan Steinbart (2015:3) Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.Sebagian besar sistem terdiridari subsistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar

Sedangkan menurut Sutanta (2009:4) sistem secara umum dapat didefinisikan sebagai kumpulan hal atau elemen yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara-cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan.

2.2 Pengertian Informasi

Informasi adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan, sedangkan menurut Jogianto (2004:8) informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya. Menurut Al-Fattah (2009:9) sistem informasi merupakan suatu perkumpulan data yang terorganisasi beserta tatacara penggunaanya yang mencangkup lebih jauh dari pada sekedar penyajian.Istilah tersebut menyiratkan suatu maksud yang ingin dicapai dengan jalan memilih dan mengatur data serta menyusun tatacara penggunaanya

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, membantu dan mendukung kegiatan operasi, bersifat manajerial dari suatu organisasi dan membantu mempermudah penyediaan laporan yang diperlukan Arbie (2002:35).

(16)

8 2.4 Pengertian Pembelian

Pembelian bahan baku merupakan kegiatan pokok PT. Surya Technology Industri kegiatan utamanya adalah membuat dan mengolah bahan baku plastik menjadi barang setengah jadi. Dalam sistem pengendalian intern pembelian bahan baku tentunya banyak melalui proses yang membentuk terjadinya transaksi pembelian

Berikut ini definisi pembelian menurut pendapat para ahli yaitu :

Pembelian adalah harga pembelian (harga pokok) barang dagang yang diperoleh perusahaan selama periode tertentu, untuk menghitung harga pokok penjualan (cost of goods sold), nilai pembelian yang dipergunakan adalah pembelian bersih (net purchases) yang dihitung sebagai: pembelian barang dagang ditambah transport pembelian (transportation on purchases freight-in) dikurangi pembelian retur dan potongan pembelian. Aliminsyah (2005:450)

pembelian menurut Longenecker ( 2006:4) ”Pembelian adalah proses perolehan bahan, peralatan dan jasa dari penyalur luar”. Dari beberapa pengertian di atas pembelian adalah suatu proses untuk memperoleh barang dagangan yang berupa bahan, peralatan, dan jasa selama periode tertentu

2.5 Pengertian Bahan Baku

Bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian besar produk jadi, bahan baku yang diolah dalam perusahaan manufaktur dapat diperoleh dari pembelian lokal, import atau hasil pengolahan sendiri , Kholmi (2015:29)

Bahan baku adalah bahan utama dari suatu produk atau barang Prawirosentono (2001;61)

Dari definisi diatas dapat di simpulkan bahwa bahan baku merupakan bahan yang utama didalam melakukan proses produksi sampai menjadi barang jadi

(17)

9 2.6 Pengertian Basis Data

Menurut Connolly dan Begg (2010:65), database adalah sekumpulan data tersebar yang berhubungan secara logis, dan penjelasan dari data ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi. Pangkalan data atau

database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara

sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi (www.id.wikipedia.org/wiki/basisdata diakses pada tanggal 20 juli 2018).

Database merupakan data yang saling terhubung dan deskripsi dari data yang dirancang untuk kebutuhan organisasi (Connolly dan Begg, 2005:15), menurut McLeod dan Schell (2004:196), database system adalah sistem penyimpanan informasi yang terorganisasi dengan suatu cara sehingga memudahkan untuk proses pengolahan data.

Menurut Paolo(2003:2), database adalah sekumpulan data yang di gunakan untuk merepresentasikan informasi yang diinginkan dan diimplementasikan kedalam system. Tujuan utama pengelolaan data dalam database adalah agar kita dapat memperoleh data yang kita cari dengan mudah dan cepat.

Pemanfaatan database dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan seperti berikut ini:

1. Kecepatan dan kemudahan (speed)

2. Efisiensi ruang penyimpanan (space)

3. Keakuratan (accuracy)

4. Ketersediaan (availability)

(18)

10 6. Keamanan (security)

7. Kebersamaan pemakaian (sharability)

Dalam penggunaanya, database memiliki beberapa keuntungan yaitu:

1. Mengurangi kesalahan yang disebabkan oleh faktor manusia. Tugas mekanis lebih baik dilaksanakan oleh mesin.

2. Komputer dapat mengambil dan mengubah data lebih cepat dari manusia.

3. Akurat dan informasi terbaru selalu tersedia setiap saat

4. Menghemat ruangan karena tidak perlu menyediakan ruangan penyimpanan kertas file yang sangan banyak

2.7 Definisi DBMS

Menurut Connolly dan Begg (2005:16), Database Management System (DBMS) merupakan suatu sistem perangkat lunak (software) yang membantu pemakai dalam mendefinisikan, memelihara, membuat, mengatur dan mengontrol akses pada suatu basis data

Fasilitas-fasilitas yang disediakan DBMS adalah sebagai berikut (Connolly dan Begg : 16-17), :

 Memperbolehkan user untuk menambah data, mengubah data menghapus data, dan menemukan data. Biasanya dengan menggunakan suatu Data Manipulation Language (DML). Biasanya ada suatu fasilitas untuk melayani pengaksesan data yang di sebut sebagai Query Language. Bahasa query yang paling diakui adalah Structured Query Language (SQL), yang secara faktanya merupakan standar bagi DBMS.

(19)

11  Penyediaan akses yang terkontrol ke basis data seperti : •

a. Sistem keamanan(security system)

b. untuk mencegah user yang tidak berwenang untuk mengakses file-file yang bukan haknya.

c. Sistem terintegrasi (integrity system) 12 untuk menjaga konsistensi data.

d. Sistem control pengembalian(Recovery Control System) Untuk memperbaiki data-data jika sebelumnya terjadi kerusakan-kerusakan pada perangkat keras atau perankgat lunak.

e. Katalog yang dapat diakses user (User accessible catalog) suatu catatan dari deskripsi data-data dalam database.

2.7.1 Keuntungan dan Kekurangan DBMS

Menurut Connolly dan Begg (2005:26), keuntungan dari DBMS antara lain :

1. Dapat menghindari data-data sama yang disimpan berulang kali (control of data redundancy).

2. Data menjadi lebih konsisten.

3. Bisa didapat informasi yang lebih banyak dari kumpulan data-data yang sama, dengan permasalahan tertentu.

4. Data-data yang sama dapat di gunakan bersama-sama oleh useruser yang berbeda-beda (shared data).

5. Meningkatkan keamanan.

6. Penetapan Standarisasi.

7. Kebutuhan-kebutuhan yang berbeda-beda dapat di penuhi dengan mudah.

(20)

12

8. Meningkatkan kemampuan akses data dan kecepatan prosesnya.

9. Meningkatkan produktifitas.

10. Meningkatkan intregitas data.

11. Layanan back up dan recovery semakin baik.

Sedangkan kerugian pengguna DBMS Menurut Connolly dan Begg (2005:29), antara lain :

1. Proses didalamnya lebih rumit.

2. Mempunyai kapasistas/size yang lebih di memori.

3. Biaya dari suatu DBMS.

4. Membutuhkan biaya tambahan untuk perangkat keras jika DBMS yang digunakan menuntut penggunaan jenis DBMS tertentu.

5. Kinerja aplikasi tidak berjalan cepat seperti seharusnya karena adanya DBMS

6. Mengurangi performa penggunaan aplikasi.

7. Kegagalan dapat berdampak lebih kuat

2.7.2 Structured Query Language (SQL)

SQL adalah bahasa yang dipergunakan untuk mengakses data dalam basis data relation. Bahasa ini secara defacto merupakan bahasa standar yang digunakan dalam manajemen basis data relational. Saat ini hampir semua server basis data yang ada mendukung bahasa ini dalam manajemen datanya. SQL muncul berawal dari sebuah artikel yang membahas tentang ide pembuatan basis data relational pada tahun 1970 oleh seorang peneliti IBM bernama EF Codd. Artikel ini juga membahas tentang kemungkinan pembuatan bahasa standar untuk mengakses data dalam basis data tersebut. Bahasa tersebut diberi nama SEQUEL (Structured

(21)

13

English Query Language) yang kemudian berganti nama menjadi SQL karena bermasalah dengan hukum.

Pada tahun 1970-an, sebuah perusahaan yang bernama Oracle membuat server basis data yang bernama sesuai dengan nama perusahaannya. Seiring naiknya kepopuleran Oracle, maka SQL juga ikut popular sehingga menjadi standar bahasa dalam manajemen basis data.

2.8 Definisi Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tahapan lanjutan setelah analisa sistem. Setelah melalukan identifikasi masalah,memahami cara kerja, melakukan analisa dan membuat laporan maka pembentukan dari sistem yang akan dibuat merupakan langkah selanjutnya.

Menurut Mulyanto (2009 : 271), “Perancangan terdiri dari dua aktifitas utama, yaitu perancangan perangkat keras meliputi perancangan arsitektur serta perancangan perangkat lunak yang meliputi perancangan database yang berupa ERD dan perancangan sistem yang dapat berupa DFD”.

Menurut Siti Aisyah dan Nawang Kalbuana dalam jurnal CCIT (2011 : 197) ”Pada metode analisa sistem dan perancangan yang menggunakan metode yang dikenal dengan nama System Develoment Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dai usaha analisa dan desain”.

Langkah-langksh SDLS meliputi fase – fase sebagai berikut :

a. Perancangan sistem

Dalam tahapan perencanaan sistem ini dijelaskan bagaimana langkah-langkah dalam perancanganaplikasi kemahasiswaan dengan teknologi mobile.

(22)

14

b. Analisa sistem

Melakukan analisa sistem yang akan dirancang, serta melakukan penelitian terhadap kebutuhan-kebutuhan sistem, apa saja kekurangannya.

c. Perancangan

Yaitu tahapan untuk melakukan perancangan aplikasi mobile, terdapat tiga tahapan perancangan, yaitu: perancangan interface, perancangan isi, dan perancangan program

2.8.1 Tujuan Perancangan Sistem

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap perancangan sistem mempunyai maksud atau tujuan utama, sebagai berikut :

1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem (user)

2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan rancang bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli – ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengembangan atau pembuatan sistem

2.9 Definisi Unifield Modeling Language (UML)

Menurut Widodo (2011:6), Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa permodelan standar yang memiliki sintak dan semantik

Menurut Heriawati (2011:10), “bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa Unified Modeling Language (UML) menyediakan Sembilan diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram perwaktuan digabung menjadi diagram interaksi”.

Menurut Nugroho (2010:6), “Unified Modeling Language (UML) adalah „bahasa‟ permodelan untuk sistem atau perangkat yang berparadigma „berorientasi objek‟. Permodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan

(23)

15

permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikianrupa sehinga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasikan dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak yang berbasis Objek (Object Oriented

Programming)

2.9.1 Konsep Pemodelan Menggunakan UML

Menurut Nugroho (2010:10), “Sesungguhnya tidak ada batasan yag tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu: klasifikasi struktural (structural classification), perilaku dinamis (dinamic

behaviour), serta pengolahan atau manajemen model (model management)”. 2.9.2 Langkah langkag Pengunaan Unfield Modelling Language (UML)

Menurut Henderi (2010:6), langkah-langkah dalam penggunaan Unified

Modeling Language (UML) sebagai berikut :

1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.

3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.

(24)

16

4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.

5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan atau collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing- masing alur.

7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.

9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen- komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.

11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan: a. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim

pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap dengan test.

b. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu.

12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.

(25)

17

13. Perangkat lunak siap dirilis.

2.9.3 Fokus Unified Modelling Language (UML)

Dalam kerangka spesifikasi, Unified Modelling Language(UML) menyediakan model-model yang tepat (Adi nugroho,2010), tidak mendua arti (ambigu) serta lengkap. Secarakhusus, Unified Modelling Language (UML) menspesifikasikan langkah-langkah penting dalam pengambilan keputusan analisis perancangan serta implementasi dalam sistem yang sangat bernuansa perangkat lunak (software intensive system).

Dalam hal ini, Unified Modelling Language (UML) bukanlah merupakan bahasa pemprograman tetapi model-model yang tercipta berhubungan langsung dengan berbagai macam bahasa pemrograman, sehingga adalah mungkin melakukan pemetaan (mapping) langsung dari model-model yang dibuat dengan Unified Modeling Language (UML) dengan bahasa-bahasa pemrograman berorientasi obyek, seperti Java, Borland Delphi, Visual Basic, C++, dan lain-lain.

Pemetaan (mapping) Unified Modelling Language (UML) bersifat dua arah yaitu :

a. Generasi kode bahasa pemprograman tertentu dari Unified Modelling Language (UML) forward engineering.

b. Generasi kode belum sesuai dengan kebutuhan dan harapan pengguna, pengembang dapat melakukan langkah balik bersifat iterative dari implementasi ke Unified Modelling Language (UML) hingga didapat sistem/peranti lunak yang sesuai dengan harapan pengguna dan pengembang”.

2.9.4 Bangunan dasar Metodologi Unified Modelling Language (UML)

Bangunan dasar metodologi Unified Modelling Language(UML) menggunakan tiga bangunan dasar (Adi nugroho,2010:24) yang digunakan untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu :

(26)

18

1. Sesuatu (things)

Ada 4 (empat) things dalam Unified Modelling Language (UML), yaitu: a. Structural things

Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modelling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.

b. Behavioral things

Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modelling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modelling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

c. Grouping things

Merupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modelling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

d. Annotational things

Merupakan bagian yang memperjelas model Unified Modelling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri- ciri setiap elemen dalam model Unified ModelingLanguage (UML).

2. Relasi (Relationship)

Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modelling Language (UML), yaitu :

a. Ketergantungan

Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya.

(27)

19

b. Asosiasi

Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya,. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

c. Generalisasi

Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas kebawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah ke atas dinamakan generalisasi. d. Realisasi

Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek. 3. Diagram

Ada 5 (Lima) macam diagram dalam Unified Modelling Language (UML), yaitu a. Use Case Diagram

Diagram ini memperihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas).

(28)

20

b. Class Diagram

Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas,antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasirelasi antar objek.

Tabel 2.2 Class Diagram

c. Sequence Diagram

Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.

(29)

21

d. Activity Diagram

Diagram ini memperlihatkan aliaran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

Tabel 2.4 Activity Diagram

2.9.5 Manfaat Unfield Modelling Language (UML) Unified Modeling Languange (UML) biasa digunakan untuk:

1. Menggambarkan batasan sistem dan fungsi-fungsi sistem secara umum, dibuat dengan use case dan actor.

2. Menggambarkan kegiatan atau proses bisnis yang dilaksanakan secara umum, dibuat dengan interaction diagram.

3. Menggambarkan reresentasi struktur static sebuah sistem dalam bentuk class diagram.

4. Membuat model behavior “yang menggambarkan kebiasaan atau sifat sebuah sistem” dengan state transition diagram.

(30)

22

5. Menyatakan arsitektur implementasi fisik menggunakan component dan development diagram

2.10 Teori Bahasa Pemrograman

Program merupakan sederetan intruksi atau pernyataan dalam bahasa yang dipahami oleh komputer yang diterima

2.10.1 HTML

Suryana, (2014:29), “Hyper Text Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa yang digunakan untuk menulis halaman web dan merupakan pengembangan dari standar pemformatan dokumen teks, yaitu Standard Generalized Markup Language (SGML). HTML pada dasarnya merupakan dokumen ASCII atau teks biasa, yang dirancang untuk tidak tergantung pada suatu sistem tertentu.”

2.10.2 PHP

Sibero (2013:49), “PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemahan baris kode sumber menjadi kode mesin yang dimengerti computer secara langsung pada saat baris kode dijalankan. PHP disebut sebagai pemrograman Server Side Programming, hal ini dikarenakan seluruh prosesnya dijalankan pada server.”

Kadir (2008:358) menyatakan, “PHP merupakan bahasa pemrograman skrip yang dilektakkan dalam server yang biasa digunakan untuk membuat aplikasi web yang bersifat dinamis.”

Hidayatullah (2017:223) menyatakan, “PHP Hypertext Preprocessor atau disingkat dengan PHP ini adalah suatu bahasa scripting khususnya digunakan untuk

web delevopment. Karena sifatnya yang server side scripting, maka untuk

menjalankan PHP harus menggunakan web server.”

2.10.3 MYSQL

Nugroho (2004:29), “MySQL (My Structure Query Language) atau yang biasa dibaca “mai-se-kuel‟‟ adalah sebuah program pembuat database yang bersifat open source, artinya siapa saja boleh menggunakannya.” MySQL juga merupakan

(31)

23

program pengakses database yang bersifat jaringan sehingga dapat digunakan untuk aplikasi Multi User (Banyak pengguna). Kelebihan dari MySQL adalah ia menggunakan bahasa Query standar yang dimiliki SQL (Structure Query

Language). Sebagai sebuah program penghasil database, MySQL tidak dapat

berjalan sendiri tanpa adanya sebuah aplikasi lain(interface). MySQL dapat didukung oleh hamper semua program aplikasi baik yang open source seperti PHP maupun yang tidak, yang ada pada platform windows seperti Visual Basic, Delphi, dan lainnya

2.10.4 Microsoft Visual Basic.Net

Visual Basic merupakan sebuah sarana pembuatab program yang lengkap

namun mudah, siapapun yang bisa menggunakan windows ia pasti membuat program Visual Basic, Kurniadi (2011:5)

Visual Basic adalah program untuk membuat aplikasi berbasis microsoft windows secara cepat dan mudah. Visual Basic menyediakan tool untuk membuat

aplikasi yang sederhana sampai aplikasi kompleks atau rumit baik untuk perusahaan atau instansi dengan sistem yang lebih besar, Sunyoto (2007;1)

2.11 Tugas dan Tanggung Jawab 1. Director / division

Tugasnya adalah memimpin bagian khusus dalam perusahaan serta melakukan koordinasi antar divisi dan memberikan laporan kepada general manager. Setiap bagian, tidak memiliki garis komando lintas divisi sehingga hanya bisa mengambil kebijakan pada masing-masing divisi. Seperti pada divisi marketing, tidak bisa memberikan intervensi kepada divisi keuangan. yang bisa dilakukan adalah memberikan informasi dan masukan yang dibutuhkan pada bagian lain. oleh karena itu, direktur memiliki tugas yang sangat terarah sehingga tanggungjawab yang diembannya pun harus mampu ditransparasikan kepada general manager dan kepada divisi lain sebagai bukti adanya satu kesatuan visi dan misi dalam struktur organisasi perusahaan

(32)

24 2. General Manager

Dalam sebuah perusahaan tugas dari general manajer adalah memimpin perusahaan.Selain itu, seorang general manajer memiliki tanggung jawab pada keseluruhan sistem yang berjalan dalam sebuah perusahaan. Dalam melaksanakan fungsinya, general manajer akan dibantu oleh beberapa manajer yang memiliki fungsi spesialisasi.Kebijakan general manajer merupakan hal tertinggi yang harus dipatuhi oleh anggota perusahaan lainnya karena ia merupakan posisi tertinggi yang terdapat di dalam struktur organisasi perusahaan.

3. Accounting Department

Merupakan departemen yang bertugas untuk mencatat serta mengatur masalah keuangan perusahaan. Divisi ini juga bertugas untuk mengadakan audit atas kinerja yang sudah dilakukan divisi lain, guna menghindari terjadinya penyalahgunaan khususnya di bidang keuangan, termasuk mengontrol keseimbangan keuangan perusahaan. Pada bagian ini, pegawai yang ditunjuk haruslah bersikap jujur dan teliti karena jika tidak, maka perusahaan akan kehilangan berbagai aset yang berpotensi memajukan perusahaan

4. General Affairs

Merupakan bagian divisi yang bertugas untuk menyediakan segala kebutuhan dan perlengkapan guna menunjang aktivitas perusahaan. Seperti untuk mengurusi masalah seragam karyawan, mobil dinas, mess karyawan, pemeliharaan lingkungan kantor atau juga memilih mitra kesehatan dengan perusahaan. Dalam struktur organisasi perusahaan, general affair ini juga mempunyai peranan yang sangat penting dalam memajukan perusahaan karena tanpa keseragaman karyawan yang baik, maka perusahaan juga tidak akan terlihat rapi dan terkoordinasi.

(33)

25

Divisi ini memiliki tugas untuk menjaga kualitas sumber daya manusia perusahaan. Prosesnya dimulai dari masa perekrutan, penggantian jabatan, promosi dan mutasi karyawan, penilaian kinerja, pemberian penghargaan serta menjaga kinerja karyawan. Dalam proses perekrutan pegawai baru, pihak inilah yang berfungsi secara khusus untuk bias memilih dan mendapatkan pegawai yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

6. Purchasing Department

Divisi ini biasanya dimiliki oleh perusahaan manufaktur. tugasnya adalah membeli bahan baku produksi. Selain itu divisi ini juga bertugas menjalin kerjasama dengan pihak supplier bahan baku guna menjamin kelangsungan proses produksi perusahaan. Divisi inilah yang bertanggungjawab terhadap proses praproduksi perusahaan agar bias menghasilkan produk barang atau jasa yang baik, yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

7. Marketing Department

Divisi marketing merupakan divisi ujung tombak perusahaan. Sebab, tugas divisi ini adalah memasarkan semua produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan demikian, perusahaan bias mendapatkan keuntungan jika produk yang mereka hasilkan bisa laku di pasaran. Perusahaan dengan divisi marketing yang baik akan mendapatkan hasil yang baik pula. oleh sebab itulah banyak perusahaan yang mencari pegawai untuk posisi marketing dengan syarat- syarat pandai berkomunikasi, serta menarik secara penampilan karena kedua hal tersebut yang mampu meningkatkan daya tarik klien terhadap produk perusahaan tersebut.

(34)

26

8. R & D Development

Fungsi dari divisi ini adalah melakukan penelitian serta mengembangkannya. Penelitian yang dilakukan menyangkut semua kebutuhan perusahaan, yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Seperti melakukan penelitian mengenai produk apa yang pada saat ini dibutuhkan oleh masyarakat, atau juga melakukan penelitian mengenai persepsi masyarakat atas produk yang dihasilkan perusahaan. hasil dari penelitian tersebut akan digunakan untuk menciptakan sebuah sistem baru yang lebih baik bagi proses yang ada di perusahaan.

9. Quality Control Department

Di perusahaan manufaktur divisi ini bertugas untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan perusahaan sebelum dipasarkan ke tengah masyarakat. Produk yang tidak sesuai standar, akan dipisahkan untuk kemudian dikelompokkan ke dalam golongan produk gagal. Di perusahaan jasa, seperti bank tugas dari divisi ini adalah melakukan pengawasan atas system yang dijalankan dalam proses pelayanan pada nasabah. Dengan demikian, semua nasabah bias mendapatkan pelayanan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di perusahaan tersebut.

10. Maintenance Department

Divisi ini biasanya disiapkan bagi perusahaan manufaktur atau juga bagi perusahaan yang memiliki kantor sendiri. Sementara bagi perusahaan yang gedung kantornya masih bergabung dengan perusahaan lain secara menyewa, biasanya meniadakan divisi ini. Sebab divisi ini bertugas memelihara perangkat yang terkait proses operasional perusahaan. Seperti menjaga mesin produksi, instalasi listrik, pendingin atau menjaga perangkat computer oleh karenanya, tidak semua perusahaan memiliki divisi ini, khususnya perusahaan jasa dan perusahaan yang gedung kantornya masih dalam status sewa.

(35)

27 2.12 Tinjauan Studi

Inside Distro Jakarta, merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang penjualan barang-barang fashion antara lain jaket dan T-Shirt. Perkembangan teknologi yang didukung dengan perkembangan software maupun hardware yang semakin maju akan banyak membantu dalam mempermudah pengolahan data keluar masuk barang, sehingga efektifitas dan efisiensi kinerja perusahaan dapat tercapai. Realita yang ada, implementasinya di lapangan menghadapi kendala utama ketika pada sistem keluar masuk barang di bagian gudang, jadi pada Inside Distro Jakarta dalam sistem pengolahan keluar masuk barang tidak terarah dan tidak terorganisir sehingga fungsi dan tujuan serta keamanan suatu informasi keluar masuknya barang tidak teratur. Sistem persedian keluar masuk barang merupakan sebuah kegiatan yang terdiri dari data penerimaan barang, data penjualan barang, data retur serta data stok barang yang melaporkan seluruh kegiatan keluar masuk barang di Inside Distro Jakarta, secara peerhari maupun perbulan. Tujuan penulisan ini adalah untuk membuat suatu rancangan aplikasi sistem komputerisasi keluar masuk barang yang efesien dan membuat implementasinya kedalam pemograman Microsoft Visual Basic 6.0. Hasil dari penulisan ini adalah dapat membantu dan mempercepat pengolahan data keluar masuk barang serta pengawasan arus keluar masuk barang sehingga penyampaian informasinya lebih efektif dan efesien. Dari penulisan yang disampaikan dapat diambil kesimpulan bahwa implementasi yang ada telah dapat digunakan untuk pengolahan data keluar masuk barang, namun masih dapat dikembangkan lagi untuk pengolahan data yang lain yang berhubungan dengan keluar masuk barang

Pada saat ini Advan Service Center Jambi dalam pengolahan data persediaan barang masih dilakukan dengan cara manual. Barang direkap dan diinput ke dalam Microsoft Excel untuk dibuatkan laporan pemakaian. Tujuan pada penelitian ini menganalisa dan mempelajari permasalahan sistem informasi manajemen persediaan barang pada Advan Service Center Jambi dan menghasilkan prototipe sistem informasi manajemen persediaan barang pada Advan Service Center Jambi. Perancangan sistem pada penelitian ini menggunakan alat bantu

(36)

28

UML (Unified Modelling Languange) seperti use case, activity diagram, dan class diagram. Sedangkan dalam pembuatan prototipe sistem menggunakan alat bantu MySQL untuk merancang basis data dan Visual Basic.Net 2008 untuk merancang prototipe sistem. Penelitian ini menghasilkan sebuah prototipe sistem informasi persediaan barang yang dapat mengelola data persediaan barang secara terkomputerisasi dan dapat menyajikan laporan-laporan barang yang dibutuhkan setiap hari atau setiap bulannya.

Proyek penelitian ini bertujuan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan sistem informasi Persediaan barang pada Tb. Budi Jaya Abadi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian rekayasa dengan instrumen penelitian meliputi studi dokumentasi dan observasi. Bahasa pemograman visual yang digunakan adalah Visual Basic.Net 2013 dan MySql sebagai basis data. Sistem informasi yang telah dibuat memiliki fungsi sebagai pengolahan laporan persediaan barang, laporan barang keluar, laporan barang masuk, sehingga menghasilkan informasi berupa Harga Pokok Penjualan. Fungsi yang terdapat dalam sistem informasi tersebut mampu mengatasi masalah pengguna, diantaranya kesulitan dalam mengolah informasi secara cepat dapat diatasi dengan sistem informasi ini. Adanya pemisahan antarmuka pengguna dan basisdata bisa membuat ketersediaan data dan informasi lebih aman dan tidak mudah hilang sehingga data dan informasi dapat dimanfaatkan pada saat dibutuhkan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Tb. Budi Jaya Abadi diharapkan dapat menjadi masukan dan pertimbangan yang berguna untuk meningkatkan kinerja dalam pengolahan data serta mempermudah pemilik dalam melakukan kegiatan usaha

PT Indo Taichen Textile Industry merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri tekstil yang memproduksi kain. Kegiatan administrasi maupun kegiatan operasional personalia, sistem penggajian, sistem pembelian, dan sistem persediaan masih manual. Permasalahan yang cukup kompleks pada perusahaan pada sistem pembelian sehinga perlu dibuat suatu program aplikasi. Sistem pembelian ini dibuat dengan Data Flow Diagram (DFD) sebagai model

(37)

29

proses atau sistem dan Entity Relation Diagram (ERD) sebagai model data. Aplikasi pembelian dibuat dengan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 dan basis data

(38)

29 Tabel 2.5 Tinjauan Studi

No Thn Peneliti Judul Masalah Pemodelan Hasil 1 2015 Rocki Adji Wibowo Sistem Informasi Persediaan Keluar Masuk Barang Pada Inside Distro Jakarta dalam sistem pengolahan keluar masuk barang tidak terarah dan tidak terorganisir sehingga fungsi dan tujuan serta keamanan suatu informasi keluar masuknya barang tidak teratur

UML adalah dapat membantu dan mempercepat pengolahan data keluar masuk barang serta pengawasan arus keluar masuk barang sehingga penyampaian informasinya lebih efektif dan efesien 2 2018 Amelia, Joni Devitra Analisis dan Perancang an Sistem Informasi Manajeme n Persediaan Barang pada Advan Service Center Jambi pengolahan data persediaan barang masih dilakukan dengan cara manual. Barang direkap dan diinput ke dalam Microsoft Excel untuk dibuatkan laporan pemakaian

UML Penelitian ini menghasilkan sebuah prototipe sistem informasi persediaan barang yang dapat mengelola data persediaan barang secara terkomputeris asi dan dapat menyajikan laporan-laporan barang yang dibutuhkan setiap hari atau setiap bulannya.

(39)

30 No Thn Peneliti Judul Masalah Pemodelan Hasil 3 2017 Budi Upayarto , Cucu Nurjanah PERANC ANGAN DAN IMPLEM ENTASI SISTEM INFORM ASI PERSEDI AAN BARANG DAGANG MENGGU NAKAN VISUAL BASIC.NE T DAN MYSQL PADA TB. BUDI JAYA ABADI Bagi Tb. Budi Jaya Abadi masalah atau kendala yang dihadapi dan paling berpengaruh terhadap keuntungan adalah sulitnya melakuakan Kontrol baran. Hal ini disebabkan karena Tb. Budi Jaya Abadibelum memaksimalkan sistem terkomputerisasi di dalam mengelola persediaan barang dagangnya

UML Dari hasil

penelitian yang telah dilakukan di Tb. Budi Jaya Abadi diharapkan dapat menjadi masukan dan pertimbangan yang berguna untuk meningkatkan kinerja dalam pengolahan data serta mempermuda h pemilik dalam melakukan kegiatan usaha 4 2015 Yakub, Shirly Hermant o PERANC ANGAN PROGRA M APLIKAS I PEMBELI AN PADA PT INDO TAICHEN TEXTILE INDUSTR Y Kegiatan administrasi maupun kegiatan operasional personalia, sistem penggajian, sistem pembelian, dan sistem persediaan masih manual DFD Program aplikasi dapat membantu bagian pembelian, bagian gudang maupun bagian keuangan dalam kegiatan administrasi perusahaan

(40)

31 2.13 Kerangka Berfikir

Tabel 2.6 Kerangka Befikir

MASALAH PROSES PENYELESAIAN

Proses Pembelian Bahan Baku

Informasi Barang yang dibutuhkan setiap departement

Sistem informasi Pembelian barang

Penyedian Laporan

Mencari supplier Pemasok barang

Laporan Pembelian barang setiap bulan Melakuakn penginputan barang masuk Mencetak laporan Pembelian barang 2.14 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan suatu kemungkinan jawaban dari masalah yang diajukan. Hipotesis timbul sebagai dugaan yang bijaksana dari peneliti atau diturunkan (deduced) dari teori yang telah ada, Margono (204:80)

Makan hipotesis dari penulisan ini adalah “Diduga dengan mengunakan Perancangan Sistem Informasi Pembelian Barang menggunakan pemodelan

Unfield Modeling Language UML nnti nya bisa mengatasi permasalahan yang di

(41)

32 BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Proses Bisnis Sistem yang Berjalan

Proses Bisnis yang berjalan di PT Surya Technology Industri ,Dalam prosedur pembelian bahan baku yang sedang berjalan , divisi gudang akan mengajukan permintaan pembelian kepada divisi purchasing dalam bentuk form surat .Dalam hal ini divisi purchasing akan segera mengirimkan surat penawaran kepada supplier untuk mendapatkan informasi harga, kualitas barang serta syarat yang harus dipenuhi. Proses ini bisa digunakan ke beberapa supplier agar bisa mengetahui harga yang murah dengan kualitas terbaik.divisi purchasing mengirimkan surat pesanan mengenai barang dan kuantitas barang yang akan dipesan kepada supplier yang telah dipilih dan telah menjalin kerjasama divisi gudang barang melakukan pemeriksaan mengenai jenis, kuantitas dan mutu barang yang datang

3.1.1 Business Proses Diagram

Diagram aktifitas lebih memfokuskan pada eksekusi dan alur sistem, diagram ini juga tidak hanya memodelkan software melainkan memodelkan model bisnis, serta menunjukan aktifitas sistem dalam bentuk kumpulan aksi. Activity Diagram lebih mudah dipahami dan melalui activity diagram, sistem dari suatu skenario yang berjalan dapat terlihat,

Menurut Bernard (2010;300) Business Process Diagram memperlihatkan detail dari rincian suatu kegiatan, termasuk bagaimana setiap langkah dalam aktivitas berhubungan dengan yang lain. Diagram digambarkan dengan model IDEF-0 untuk melihat input, kontrol, output, dan mekanisme dari masing-masing langkah di dalam proses. Model aktivitas IDEF-0 cocok untuk dokumentasi proses bisnis karena menyediakan dua pandangan konteks tingkat tinggi dan pandangan yang lebih rinci dari setiap langkah dalam format kegiatan yang dapat lebih diurai dan saling terkait dengan proses lain untuk menunjukan keterkaitan. Diagram jenis ini

(42)

33

berguna dalam menunjukan hubungan antara langkah langkah dan pengaruh internal atau eksternal, tapi mungkin tidak berdasarkan urutan waktu

Gambar 3.2 Business proses yang berjalan 3.2 Permasalahan yang dihadapi

3.2.1 Analisa Masalah

Berdasarkan analisis yang dilakukan penulis, sistem serta proses persediaan bahan baku yang sedang berjalan saat ini di PT Surya Technology Industry sudah berjalan baik namun setiap saat akan melakuan pembelian barang divisi purchasing harus mengontrol jumlah material yang ada di gudang dengan cara menghitung material satu persatu. Sedangkan penyajian data laporan persediaan material harus selalu update dengan persediaan fisiknya. Disamping itu, pencatatan data persediaan material masih menggunakan Microsoft Excel yang menyebabkan sering terjadinya salah pencatatan dan memerlukan waktu yang lama karena harus banyak membuka data yang lain

(43)

34 3.2.3 Analisa Kebutuhan sistem

a Kebutuhan Functional

Kebutuhan Fungsional sistem adalah kebutuhan yang berisi proses-proses apa saja atau layanan apa saja yang nantinya harus disediakan oleh sistem, mencakup bagaimana sistem harus bereaksi pada input tertentu dan bagaimana perilaku sistem pada situasi tertentu

Tabel 3.1 Kebutuhan Fungsional

b. Kebutuhan Non Fungsional

Sedangkatn kebutuhan non fungsional sistem adalah kebutuhan yang menitikberatkan pada properti prilaku yang dimiliki oleh sistem. Kebutuhan fungsional juga sering disebut sebagai batasan layanan atau fungsi yang ditawarkan sistem seperti batasan waktu, batasan pengembangan proses, standarisasi dan lain lain

(44)

35 3.3 Sistem yang diusulkan

Untuk menganalisa sistem yang diusulkan , pada penulisan ini digunakan Software Enterprise Architect - UML Development Tool untuk menggambarkan Use Case Diagram, Activity Diagram, dan Class Diagram

3.3.1 Sistem yang diusulkan pada Use Case Diagram

Gambar 3.3 Use Case diagram yang diusulkan Use Case Description

1. Login

Table 3.3 Use Case Description Login

(45)

36 2. Mengelola Penerimaan barang

Table 3.4 Use Case Description Mengelola Penerimaan Barang

3. Mengelola Stock Barang

Table 3.5 Use Case Description Mengelola Stock Barang

4. Melakukan Order Barang L

a

(46)

37 5. Laporan Pembelian

Tabel 3.7 Use Case Description Loaporan Pembelian

3.3.2 Rancangan Sistem yang diusulkan pada Activity Diagram Purchasing

Gambar 3.4 Activty Diagram yang diusulkan Purchasing

Keterangan :

a. 1 (satu) Initial node dimana objek memulai kegiatan.

b. 2 (dua) actor yang dapat melakukan kegiatan yang sama yaitu purchasing dan pimpinan.

(47)

38

c. 19 (sembilan belas) action state yang berawal dari login jika gagal maka akan kembali ke login, jika benar akan masuk pada home yang berisi graphic, data material, laporan material masuk, laporan material keluar, stock control material dan logout.

d. 1 (satu) final node yang merupakan akhir dari kegiatan admin purchasing dan pimpinan

3.3.3 Rancangan Sistem yang diusulkan pada Activity Diagram Gudang

Gambar 3.5 Activty Diagram ynag diusulkan Gudang

Prosedur Pembelian yang sedang berjalan adalah sebagai berikut:

1. Bagian Gudang atau memberikan data barang yanga akan di pesan

2. . Kemudian bagian pembelian barang menginput data barang yang akan di order

3. Bagaian Pembelian menbuat PO(Purchasing Order)

4. PO (Purchase Order ) yang sudah di buat di ajukan ke pinpinan

(48)

39 3.3.4 Rancangan Sistem yang diusulkan pada Sequence Diagram

Purchasing

Gambar 3.6 Sequence Diagram yang diusulkan Purchasing

Keterangan :

a. 2 (dua) actor yang melakukan kegiatang yaitu purchasing dan pimpinan.

b. 7 (tujuh) lifeline yaitu login, graphic, data material, laporan material masuk, laporan material keluar, stock control material, dan logout

c. 10 (sepuluh) message antara lain melakukan login dengan membuka browser terlebih dahulu, verifikasi, konfirmasi password dan username salah, lihat graphic, data material, lihat laporan material masuk, lihat laporan material keluar permintaan material, lihat stock control material, dan logout

3.3.5 Rancangan Sistem yang diusulkan pada Sequence Diagram Gudang

(49)

40

Keterangan :

a. 1 (satu) actor yang melakukan kegiatang yaitu admin gudang.

b. 6 (enam) lifeline yaitu login, halaman utama, material, laporan, graphic,logout. c. 14 (empat belas) message antara lain melakukan login dengan membuka browser terlebih dahulu, verifikasi, konfirmasi password dan username salah, halaman utama, input material baru, input material masuk, data material, laporan material masuk, permintaan material, laporan material keluar, stock control material, lihat grafik stok, dan logout

3.3.6 Class Diagram

Gambar 3.8 Class diagram

Berdasarkan gambar Class Diagram sistem yang diusulkan, terdapat:

1. 5 (lima) Class, himpunan dari objek – objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama diantaranya login, tbl_barang, barang masuk,stok, dan permintaan.

(50)

41

2. 4 (empat) multiciply, hubungan antara objek satu dengan objek lainnya yang mempunyai nilai

3.4 Prosedure Sistem yang diusulkan

Dalam Prosedur sistem usulan berikut pada dasarnya kegiatan yang diusulkan tidak terlalu jauh berbeda dengan sistem yang ada, hanya dalam pendokumentasian datanya dilakukan secara komputerisasi dari kegiatan yang ada. Adapun prosedur sistem tersebut sebagai berikut

1. Prosedure Pemesanan Barang

Pada tahap ini bagian gudang memberikan POR yang berisi data barang apa saja yang dibutuhkan kepada bagian pembelian. Berdasarkan data pada POR, bagian pembelian melakukan input data pemesanan tersebut pada File POR. Setelah itu bagian pembelian membuat PO untuk memesan barang kepada supplier melalui fax. Setelah PO diterima oleh supplier dan di acc, lalu difax kembali. Dan data PO yang telah di acc oleh supplier tersebut disimpan kedalam File PO oleh bagian pembelian

2. Prosedure Penerimaan Barang

Pada tahap ini bagian Pembelian menerima barang dari supplier sesuai dengan pesanan. Supplier juga mengirimkan Surat Jalan, yang berisikan data barang yang dipesan, dan kwitansi. Bagian pembelian mencocokkan antara data yang ada pada surat jalan dengan data pada File PO yang telah di acc sebelumnya. Bila benar maka kwitansi diteruskan pada bagian keuangan dan berdasarkan data surat jalan dilakukan penyimpanan ke File Surat jalan

3. Pembuatan Laporan

Merupakan proses terakhir yang dilakukan oleh bagian pembelian. Pembuatan laporan ini dibuat berdasarkan fakta pembelian barang yang diambil dari File PO, File Jurnal dan File Surat Jalan, yang selanjutnya akan diberikan kepada direktur. Pembuatan laporan ini biasanya dibuat dalam

(51)

42

periode bulanan. Data laporan dibuatkan salinannya ke dalam File Pembelian Barang

3.5 Rancangan User Interface Sistem yang diusulkan 3.5.1 Tampilan Login Purchasing, Gudang dan Pinpinan

Gambar 3.9 Tampilan Form Login

Form ini berfungsi sebagai form login, jika memasukan username dan password yang salah, maka tidak akan masuk ke program inventory, tetapi jika benar maka akan tampil form utama. Gambar 10 menunjukkan form login

3.5.2 Tamplan Menu Utama

Gambar 3.10 Tampilan Menu Utama

Form ini adalah tampilan utama, ketika program dijalankanForm ini berisi menu-menu yaitu: master, pembelian, stok, laporan dan tentang. Gambar menunjukkan form utama

(52)

43 3.5.3 Tampilan Form User

Gambar 3.11 Tampilan Form User

Form ini digunakan untuk meng-input-kan data user. Data User ini disimpan dalam tabel user. Gambar 15 menunjukkan form user

3.5.4 Tampilan Form Barang

Gambar 3.12 Tampilan Form Barang

Form ini digunakan untuk meng-input-kan data barang. Data barang ini disimpan dalam tabel barang. Gambar 14 menunjukkan form barang

(53)

44 3.5.5 Tampilan Form Supplier

Gambar 3.13 Tampilan Form Supplier

Form ini digunakan untuk meng-inputkan data master supplier. Data supplier ini disimpan dalam tabel supplier. Gambar 13 menunjukkan form supplier

3.5.6 Tampilan Form Pembelian

Form ini digunakan untuk meng-input-kan data pembelian. Data pembelian ini disimpan dalam tabel pembelian. Gambar 17 menunjukkan gambar form pembelian

(54)

45 3.5.7 Tampilan Form input barang masuk

Gambar 3.15 Tampilan Form Imput barang

Tampilan diatas akan muncul jika admin memilih menu input material masuk. Menu tersebut digunakan jika nama dan spesifikasi material yang dikirim dari supplier sudah ada di data material, sehingga admin hanya menginput kode material maka nama beserta spesifikasi akan tampil. Jika admin telah menyimpan inputan tersebut, maka data akan otomatis masuk ke laporan material masuk

3.5.8 Tampilan Form Stock Barang

(55)

46

Tampilan diastas akan muncul apabila admin memilh menu stock barang. Menu tersebut digunakan untuk cek stock barang dan apabila purchasing akan melakuakn proses pembelian barang bisa melihat stock barang terlebih dahulu

3.6 Perancangan Keluaran

Laporan Pembelian Barang

(56)

47 BAB IV

PENUTUP

3.7 KESIMPULAN

Persediaan bahan baku pada PT. Surya Technology Industry, maka penulisan ini dapat menarik kesimpulan berdasarkan hasil pengumpulan data dan observasi yang telah dilakukan pada sistem informasi berikut:

1. Saat ini yang masih menjadi kendala dan permasalahan pada sistem yang berjalan pada Surya Technology Industry yaitu pada Proses Pembelian Bahan baku yang akan di supply belum terintegrasi dengan data stock barang yang di butuhkan sehingga sering terjadi kelebihan dan kekurangan stock barang

2. Berdasarkan permasalahan yang ada maka sistem informasi persediaan material dirancang menggunakan MySQL sebagai database, Enterprise

Architect - UML Development Tool sebagai tampilan interface dan Microsoft Visual Basic.Net sebagai Designt tampilan , perancangan

sistem informasi ini diharapkan sudah dapat menghasilkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan user, yang awalnya sering terjadi perbedaan jumlah persediaan bahan baku, keterlambatan dalam pengolahan data sekarang sudah terminimalisasi dan lebih baik dari sistem sebelumnya.

4.2 SARAN

Saran-saran yang diberikan oleh penulis untuk permasalahan yang diatas adalah sebagai berikut :

1. Untuk memaksimalkan sistem yang telah dirancang diperlukan adanya pelatihan kepada karyawan yang terkait atau admin yang akan menggunakan program tersebut agar lebih dimengerti dan familiar

(57)

48

2. Perlu meningkatkan ketelitian dari user agar dapat meminimalisasi human error agar informasi yang dihasilkan akurat, relevan dan tepat waktu.

Gambar

Diagram  ini  memperihatkan  himpunan  use  case  dan  aktor-aktor  (suatu  jenis  khusus dari kelas)
Diagram  ini  memperlihatkan  himpunan  kelas-kelas,antarmuka-antarmuka,  kolaborasi-kolaborasi dan relasirelasi antar objek
Diagram  ini  memperlihatkan  aliaran  dari  suatu  aktifitas  ke  aktifitas  lainnya  dalam  suatu  sistem
Tabel 2.6 Kerangka Befikir
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pengukuran kurva baku glukosa dengan metode DNS, diperoleh persamaan garis yaitu y = 0,001x dengan R 2 = 0,986, persamaan tersebut digunakan

1) Uang pecahan Indonesia yang terbesar saat ini adalah Rp. 2) Munculnya keresahan atas status rupiah yang terlalu rendah dari pada mata uang negara lain,

Formulasi dari struktur aktiva adalah sebagai berikut: Struktur aktiva :  Aktiva Total Tetap  Aktiva Total (Syamsudin 2001:9) Perusahaan yang mempunyai aktiva tetap jangka panjang

Dalam hal pengurus Partai Politik Peserta Pemilu pada setiap tingkatan dan Calon Anggota DPD tidak menyampaikan laporan penerimaan dan pengeluaran Dana Kampanye kepada Kantor

Seperti kanker lainnya, kanker kolorektal adalah penyakit multifaktorial dengan etiologi bervariasi dari faktor genetik, usia, paparan lingkungan (termasuk diet),

Renstra Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) tahun 2020-2024 ini disusun sebagai upaya menetapkan pedoman bagi arah pelaksanaan kegiatan BBKB dalam 5 tahun

Pengujian statistik dengan metode regresi logistik biner diperoleh hasil bahwa faktor masa kerja tidak berpengaruh terhadap gangguan fungsi paru pada pekerja dengan

¾ Covered interest rate arbitrage = simultaneously borrowing domestic currency, transferring it into foreign currency at the spot exchange rate, depositing the foreign currency,