• Tidak ada hasil yang ditemukan

ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI

RANGKAI AN PENYESUAI I MPEDANSI

IMPEDANCE MATCHING CIRCUIT

OLEH : HASANAH PUTRI

(2)

Fungsi :

Digunakan untuk menghasilkan impedansi yang tampak sama dari impendansi

beban maupun impendansi sumber agar terjadi transfer daya maksimum.

Penyesuai impendansi ini hanya dapat diaplikasikan pada rangkaian dengan

sumber AC.

(3)

ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI - RANGKAIAN PENYESUAI IMPEDANSI

3

Konsep IMC

(Impedance Matching Circuits)

1. Tranfer daya maksimal (konjugate match)

Daya akan sampai ke Z

L

dengan

maksimum jika Z

S

= Z

L

* atau Z

L

= Z

S

*

Dimana : Z

S

= R

S

+ jX

S

dan Z

L

= R

L

+ jX

L

Bagaimana jika Z

S

≠ Z

L

*?

Maka tidak akan terjadi transfer daya

maksimum, sehingga diperlukan

rangkaian penyesuai impedansi

(Impedance Matching Circuit = IMC).

V

S

Z

S

Z

L

Z

S

*

= Z

L

=Z

L

*

V

S

Z

S

Z

L

IMC

Z

L

*

ZS ≠ ZL

(4)

Konsep IMC

(Impedance Matching Circuits)

2. Koefisien pantul

Γ=0

,

Z

L

= Z

S

Sinyal akan sampai ke Z

L

tanpa cacat akibat pantulan, jika Z

S

= Z

L

IMC disini berfungsi membuat supaya Γ=0.

Dalam pembahasan pada bab ini, yang lebih banyak kita diskusikan IMC yang

V

S

Z

S

Z

L

IMC

Z

L

(5)

Elektronika Telekomunikasi - Rangkaian

Penyesuai Impedansi 5

Berdasarkan bentuk rangkaian dan jumlah

elemennya, penyesuai impendansi ini dibagi

menjadi 3 :

1.

Penyesuai impendansi bentuk L (2 elemen)

2.

Penyesuai Impendansi bentuk T atau

(3 elemen)

3.

Penyesuai Impendansi multi-elemen (wideband, Low-Q)

Diselesaikan dengan :

Perhitungan matematis

(6)

1. Penyesuai impendansi bentuk L

Penyesuai impendansi ini merupakan bentuk penyesuai yang paling sederhana

Merupakan dasar dari penyesuai impendansi bentuk T dan bentuk

(7)

Elektronika Telekomunikasi - Rangkaian

Penyesuai Impedansi 7

Penyesuai impendansi bentuk L (cont’)

a.

Impendansi hanya komponen resistif

Bila R

s

< R

L

, maka IMC L kanan

Ada 2 kemungkinan konfigurasi:

AC

R

S

L

C

R

L

AC

R

S

C

L

R

L

i. Bersifat Low-pass

ii. Bersifat high-pass

(8)

Rs > R

L

, maka IMC L kiri

Ada 2 kemungkinan konfigurasi:

Penyesuai impendansi bentuk L (cont’)

AC

R

S

C

L

R

L

AC

R

S

L

C

R

L

(9)

Elektronika Telekomunikasi - Rangkaian

Penyesuai Impedansi 9

Penyesuai impendansi bentuk L (cont’)

Persamaan:

Keterangan :

Qs = Faktor kualitas seri

Xs = Reaktansi Seri = Xc

Xp = Reaktansi Pararel

Qp = Faktor kualitas paralel

Rp = Resistansi paralel (Resistansi yang lebih besar R

sumber

atau R

L

)

Rs = Resistansi seri = Rc (Resistansi yang lebih kecil R

sumber

atau R

L

)

1

-R

R

Q

Q

S

P

P

S

S

S

S

R

X

Q

P

P

P

X

R

Q

AC

Xs

Xp

Rs

Rp

Qs = Xs/Rs

Qp = Rp/Xp

6/7/2016

(10)

Penyesuai impendansi bentuk L (cont’)

Contoh soal:

(Example 4.1, RF Circuit Design)

Rancang suatu IMC bentuk “L” yang menyepadankan Rs = 100Ω dan

RL = 1KΩ pada f = 100MHz, dengan sifat meloloskan sinyal DC.

Penyelesaian:

meloloskan sinyal DC berarti bersifat LPF, R

S

< R

L

, maka

rangkaian pengganti yang dipilih Gbr yang sesuai, yaitu:

AC

R

S

L

C

R

(11)

11

Penyelesaian: (lanjutan)

3

9

1

-100

1000

1

-R

R

Q

Q

S

P

P

S

S

S

S

R

X

Q

sehingga X

S

= Q

S

x R

S

= 3 x 100 = 300Ω

X

S

= X

L

= 2 π f L sehingga

4.77

x

10

H

477

nH

10

2

300

f

2

X

L

L

8

-

7

P

P

P

X

R

Q

333,3

3

1000

Q

R

X

P

P

P

C

f

2

1

X

X

P

C

4,8

pF

.333,3

10

2

1

X

f

2

1

C

8

C

sehingga

sehingga

AC

100ohm

477 nH

4,8 pF

1 Kohm

6/7/2016

(12)

Penyesuai impendansi bentuk L(cont’)

b.

Bila impendansi sumber atau beban bilangan kompleks:

Terdapat 2 prinsip dasar yaitu absorbsi

dan

resonansi

(13)

Elektronika Telekomunikasi - Rangkaian

Penyesuai Impedansi 13

Penyesuai impendansi bentuk L(cont’)

Absorbsi :

langkah-langkah :

1.

Anggap impendansi beban dan impendansi sumber hanya

komponen resistif.

2.

Hitung X

c-total

(atau X

seri total

) dan X

p-total

3.

Lakukan absorbsi sehingga:

j(X

S

+ X

C’

) = jX

seri total

(untuk komponen induktif)

j(X

L

// X

P’

) = jX

paralel total

(untuk komponen kapasitif

)

X

C’

dan X

P’

adalah hasil yang kita hitung!

(14)

Contoh:

(Example 4.2, RF Circuit Design)

Dengan menggunakan metode absorbsi, rancanglah IMC

bentuk “L” pada 100MHz dengan sifat meloloskan sinyal

DC pada rangkaian berikut:

Solusi:

AC

100ohm

j 226 ohm

2pF

1Kohm

IMC

AC

100ohm

360nH

2pF

1Kohm

117nH

2,8pF

(15)

Elektronika Telekomunikasi - Rangkaian

Penyesuai Impedansi 15

Penyesuai impendansi bentuk L (cont’)

Resonansi :

Langkah-langkah

:

1.

Hitung harga Xrl dan Xrs agar pada beban dan sumber terjadi

resonansi

(menghilangkan komponen imajiner pada beban

dan sumber).

2.

Setelah terjadi resonansi pada beban dan sumber, hitung Xp’

dan Xc’. (gunakan: impendansi beban = Rl dan impendansi

sumber = Rs)

3.

Hitung

Xc’ seri-dengan Xrs

maupun

Xp’ paralel-dengan Xrl

.

(16)

Contoh: (Example 4.3, RF Circuit Design)

Rancanglah suatu IMC yang dapat memblock sinyal DC

antara beban-sumber rangkaian dibawah ini, pada

frekuensi operasi 75 MHz. Gunakan metode resonansi.

Solusi:

AC

50 ohm

IMC

40pF

600ohm

AC

50 ohm

40pF

600ohm

87nH

12,78pF

(17)

Elektronika Telekomunikasi - Rangkaian

Penyesuai Impedansi 17

2. Penyesuai Impendansi 3 Elemen:

(sumber dan beban resistif)

Bentuk T:

Bentuk

Digunakan untuk memperoleh Bandwidth yang lebar (Q yang rendah)

Merupakan penggabungan dari IMC L kiri dan IMC L kanan

AC

X1

X3

X2

Rs

RL

AC

X1

X2

X3

RL

Rs

(18)

1.

IMC ‘T’

R

v

(R

virtual

) ditentukan harus lebih besar dari Rs maupun

Rl dan dihitung berdasarkan Q yang diinginkan.

R

kecil

= Pilih yg kecil [R

s

, R

l

]

Xc

1

dan Xp

1

menyepadankan R

s

dengan R

v

; Xc

2

dan

Xp

2

menyepadankan R

v

dengan R

l

Xp

1

dan Xp

2

dapat digabungkan menjadi satu komponen.

1

-R

R

Q

kecil

v

(19)

ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI - RANGKAIAN PENYESUAI IMPEDANSI

19

2.

IMC ‘

R

v

(R

virtual

) ditentukan harus lebih kecil dari R

s

maupun R

l

dan dihitung berdasarkan Q yang diinginkan.

R

besar

= Pilih yg besar [R

s

, R

l

]

Xc

1

dan Xp

1

menyepadankan R

s

dengan R

v

Xc

2

dan Xp

2

menyepadankan R

v

dengan R

l

Xc

1

dan Xc

2

dapat digabungkan menjadi satu komponen.

1

-R

R

Q

v

besar

(20)

Latihan Soal !

(Example 4.4 dan 4.5, RF Circuit Design)

Rancanglah 4 kemungkinan konfigurasi IMC bentuk “T” untuk menyepadankan R

S

=10Ω dan

R

L

=50Ω dengan Q=10, pada frekuensi operasi 100 MHz.

 dikerjakan mahasiswa dengan NIM ganjil

Rancanglah 4 kemungkinan konfigurasi IMC bentuk “

π

” yang menyepadankan R

S

=100Ω,

R

L

=1000Ω, dengan faktor kualitas Q = 15 , pada frekuensi operasi 100 MHz.

(21)

Elektronika Telekomunikasi - Rangkaian

Penyesuai Impedansi 21

3.

Penyesuai impendansi multi elemen

(Q rendah)

Bila ingin memperlebar Bandwidth

Dilakukan dengan cara mengkaskadekan beberapa buah IMC L-section.

Contoh : L kanan tiga tingkat (R

S

> R

L

)

R

Rv

Rv

Rv

Rv

R

L

2

2

1

1

S

-

1

Rv

R

1

-R

Rv

Q

besar

kecil

6/7/2016

(22)

PEMAKAIAN SMITH CHART PADA RANGKAIAN

PENYESUAI IMPEDANSI (IMC)

0 .2 0 .4 0 .6 0 .8 1 .0 1 .6 4.0 1 0 2 .5 0 0.2 0. 4 0 .6 0 .8 1.0 1.4 1.8 3.0 4.0 5.0 0.2 0.4 .8 3. 0 4. 0 5.0 0

(23)

Elektronika Telekomunikasi - Rangkaian

Penyesuai Impedansi 23

1.

Penggambaran Harga Impedansi dan Admitansi

Contoh :

penentuan titik impendansi dan admittansi yaitu:

Z1 = ( 0,2 + j 0,2 ) ohm

Y2 = ( 0,6 + j 0,6 ) mho

Z3 = ( 0,6 + j 1,4 ) ohm

Y4 = ( 0,2 – j 0,2 ) mho

Y5 = ( 0,6 – j 0,6 ) mho

Z6 = ( 0,6 – j 1,4 ) ohm

(24)

Z dan Y pada Smith Chart

(Z-chart dan

Y-chart)

0.2

0.

4

0

.6

0

.8

.0

1

1

.4

1

.8

3.

0

4.

0

5.0

0.2

0.

4

3.

0

4.

0

5.0

0

0

.2

0

.4

0

.6

0

.8

1

.0

1

.6

2

.5

4

.0

1

0

0

Z1

Y2

Z3

Y4

Y5

Z6

(25)

Elektronika Telekomunikasi - Rangkaian Penyesuai Impedansi 25

2. Normalisasi Impedansi Pada Smith Chart

Jika Z cukup besar untuk harga resistansi dan reaktansi :

maka titik tersebut pada Smith Chart akan berada di daerah lingkaran kecil sehingga

diperlukan

normalisasi/pembagi tertentu.

Contoh :

Z = 100 + j150 ohm

, maka angka pembagi yang dapat dipakai, misalkan

N=

100

,

(26)

3. Konversi Impedansi ke Admitansi

= G

jB

Keterangan :

G = konduktansi dalam mho

B = suseptansi dalam mho

Dengan bantuan Smith Chart, untuk mengkonversi Z ke Y dan

sebaliknya dapat dilakukan dengan membuat titik Z dan Y yang

memiliki jarak sama ke pusat lingkaran (R = 1

) dan keduanya

berbeda 180

0

satu sama lain.

Z

1

Y

(27)

Elektronika Telekomunikasi - Rangkaian Penyesuai Impedansi 27

0.2

0.

4

0.

6

0

.8

.0

1

1

.4

1.

8

3.

0

4.0

5.0

0.2

0.

4

0.

6

0

.8

1

.0

.4

1

1

.8

3.

0

4.0

5.0

0

0

.2

0

.4

0

.6

0

.8

1

.0

1

.6

2

.5

4

.0

1

0

0

Z1

Y2

Y1

Z2

Contoh konversi Z ke Y

(Z-chart ke Y-chart)

(28)

Z

1

(Y

1

)

Z

2

(Y

2

)

Contoh membaca Z & Y

(29)

Elektronika Telekomunikasi - Rangkaian

Penyesuai Impedansi 29

4. Manipulasi Impedansi Pada Smith Chart

Penambahan

kapasitor seri

menyebabkan

perputaran Z berlawanan arah dengan

perputaran jarum jam pada lingkaran resistansi konstan

Penambahan

induktor seri

menyebabkan

perputaran Z searah perputaran jarum

jam pada lingkaran resistansi konstan

Contoh :

impedansi Z = 0,5 + j0,8 ohm diseri dengan reaktansi –j1,0 ohm (berupa C)

maka Z’ = 0,5 + j0,8 – j1,0 = 0,5 – j0,2 ohm.

Z baru ini merepresentasikan harga R seri dengan C.

Untuk menggambarkan Z baru di Smith Chart dilakukan dengan memutar titik

Z lama sesuai arah komponen yang diseri (berlawanan arah dengan

perputaran jarum jam) pada lingkaran R konstan 0,5.

(30)

5. Manipulasi Admitansi Pada Smith Chart

Jika menggunakan

“double smith chart”

berlaku:

Penambahan

induktor paralel

menyebabkan

perputaran Y

berlawanan arah dengan perputaran jarum jam pada lingkaran

koduktansi konstan

Penambahan

kapasitor paralel

menyebabkan

perputaran Y searah

perputaran jarum jam pada lingkaran koduktansi konstan

.

Jika menggunakan “single smith chart”,

Z-chart

dikonversikan ke

Y-chart

, kemudian berlaku aturan di atas:

Penambahan

induktor paralel

menyebabkan

perputaran Y

berlawanan arah

dengan perputaran jarum jam pada lingkaran

koduktansi konstan.

Penambahan

kapasitor paralel

menyebabkan

perputaran Y

searah

(31)

31

Kesimpulan manipulasi impedansi dan admitansi pada SC

(double SC)

(32)

Contoh : Manipulasi Impedansi dan

Admitansi Pada Smith Chart

Menggunakan

Double Smith Chart :

Z

1

= ( 0,2 - j 0,2 )

seri dengan C

(-j 0,6

) menjadi Zt

1

= ( 0,2 - j 0,8 )

Z

2

= ( 0,2 + j 0,2 )

seri dengan L

(+j 0,6

) menjadi Zt

2

= ( 0,2 + j 0,8 )

Y

3

= ( 0,2 – j 0,2 ) mho

paralel dengan L

(-j 0,6 mho) menjadi Yt

3

= ( 0,2 – j

0,8 ) mho

Y

4

= ( 0,2 + j 0,2 ) mho

paralel dengan C

(+j 0,6 mho) menjadi Yt

4

= ( 0,2 + j

0,8 ) mho

(33)

Elektronika Telekomunikasi - Rangkaian Penyesuai Impedansi 33

0.2

0.

4

0.

6

0

.8

.0

1

1

.4

1.

8

3.

0

4.0

5.0

0.2

0.

4

0.

6

0

.8

1

.0

.4

1

1

.8

3.

0

4.0

5.0

0

0

.2

0

.4

0

.6

0

.8

1

.0

1

.6

2

.5

4

.0

1

0

0

Z1

Zt2

Zt1

Z2

0.2

0.4

0.6

0

.8

1

.0

1

.4

1.8

3.0

4.0

5.0

0.2

0.4

0.

6

0

.8

1

.0

1

.4

1

.8

3.0

4.0

5.0

0

0

.2

0

.4

0

.6

0

.8

1

.0

1

.6

4

.0

1

0

2

.5

0

Y3

Yt4

Yt3

Y4

Double SC

6/7/2016

(34)

Contoh : Manipulasi Impedansi dan

Admitansi Pada Smith Chart

pada

Single Smith Chart

:

Z

1

= ( 0,2 – j 0,2 )

seri dengan C

(–j0,6

) menjadi Zt

1

=

( 0,2 - j 0,8 )

Y

2

= (0,2 + j 0,2 ) mho

paralel dengan C

(+j0.6) mho

menjadi Yt

2

= (0,2 + j 0,8 ) mho

Z

3

= ( 0,6 - j 0,6 )

seri dengan L

(+j1,0

) menjadi Zt

3

= (

0,6 + j 0,4 )

Y

4

= (1 + j 1,4) mho

paralel dengan L

(-j2,8 mho) menjadi

(35)

Elektronika Telekomunikasi - Rangkaian Penyesuai Impedansi 35

0.2

0.

4

0.

6

0

.8

.0

1

1

.4

1.

8

3.

0

4.0

5.0

0.2

0.

4

0.

6

0

.8

1

.0

1

.4

1

.8

3.

0

4.0

5.0

0

0

.2

0

.4

0

.6

0

.8

1

.0

1

.6

2

.5

4

.0

1

0

0

Z1

Yt2

Zt1

Y2

Zt3

Z3

Yt4

Y4

Single SC

6/7/2016

(36)

6. Penyesuai Impedansi Pada Smith Chart

a.

Penyesuai impedansi 2 elemen.

Prosedur pemakaian Smith Chart untuk desain penyesuai

impedansi 2 elemen:

Plotkan pd Smith Chart titik

Z

beban

(R

L

)

dan

Z

sumber

konjugate (R

S

*)

atau

Z

sumber

(R

S

)

dan

Z

beban

konjugate (R

L

*)

.

Tentukan titik

X

yang merupakan pertemuan 2 titik: [Z

beban

(R

L

) dan

Z

sumber

konjugate (R

S

*)] atau [

Z

sumber

(R

S

)

dan

Z

beban

konjugate (R

L

*)]

yang sudah diputar pada Resistansi (R) dan lingkaran Konduktansi

(G) yang konstan.

Jarak pemutaran titik Z

beban

(R

L

) dan Z

sumber

konjugate (R

S

*) atau

[

Z

sumber

(R

S

)

dan

Z

beban

konjugate (R

L

*)]

menentukan harga dan jenis

(37)

Elektronika Telekomunikasi - Rangkaian

Penyesuai Impedansi 37

Penyesuai Impedansi Pada Smith Chart (cont’)

Contoh pemakaian Smith Chart pada penyesuai

impendansi tipe L dengan :

R

S

= ( 0,2 – j 0,4 )

dan R

L

= (2,5 – j 2,5)

atau Y

L

= ( 0,2

+ j 0,2 ) mho

Sehingga diperoleh dua kemungkinan pemakaian komponen yang

digunakan:

( solusi I ), L1 dengan reaktansi (+j) 1,4 ohm dan C1 dengan

suseptansi (+j) 0,8 mho

( solusi II ), C2 dengan reaktansi (-j) 0,6 ohm dan L2 dengan

suseptansi (-j) 1,2 mho

(38)

R

S

R

L

R

L

*

L

2

C

2

Plot dengan double SC

R

S

R

L

L

1

R

L

*

C

1

0.2

0.

4

0.

6

0

.8

1

.0

1

.4

1.

8

3.

0

4.0

5.0

0.2

0.

4

0.

6

.8

1

3.

0

4.0

5.0

0

0

.2

0

.4

0

.6

0

.8

1

.0

1

.6

2

.5

4

.0

1

0

0

0.2

0.4

0.6

0

.8

1

1

.4

1.8

3.0

4.0

5.0

0.2

0.4

0.

6

0

.8

1

.0

1

.4

1

.8

3.0

4.0

5.0

0

0

.2

0

.4

0

.6

0

.8

1

.0

1

.6

4

.0

1

0

2

.5

0

Rl*

Rs

I

II

L1

C1

L2

C2

X

1

X

2

(39)

Elektronika Telekomunikasi - Rangkaian

Penyesuai Impedansi 39

b.Penyesuai impedansi 3 elemen

Prosedur desain IMC 3 elemen (T atau

section):

Gambar lengkungan Q konstan pada Q tertentu.

(

Titik-titik Q pada Smith Chart didefinisikan sama dengan Q pada impedansi seri yaitu rasio reaktansi

terhadap resistansi)

Gambar titik Z

beban

(R

L

) dan Z

sumber

konjugate (R

S

*) atau

Z

sumber

(R

S

)dan Z

beban

konjugate

(R

L

*).

Putar salah satu titik dengan 3 kali pemutaran pada lingkaran Resistansi (R) dan lingkaran

Konduktansi (G) konstan sehingga bertemu pada titik lainnya. Pemutaran titik dilakukan di

dalam lengkung Q yang sudah diplot.

Jarak pemutaran titik ke titik lainnya merupakan harga komponen reaktif yang digunakan

sebagai rangkaian IMC.

(40)

R

S

R

L

L

2

L

1

C

R

L

*

0.2

0.

4

0.

6

0

.8

.0

1

1

.4

1.

8

3.

0

4.

0

5.0

0.2

0.

4

3.

0

4.0

5.0

0

0

.2

0

.4

0

.6

0

.8

1

.0

1

.6

2

.5

4

.0

1

0

0

0.2

0.4

3.0

4.0

5.0

0.2

0.4

0.

6

0

.8

1

.0

1

.4

1

.8

3.0

4.0

5.0

0

0

.2

0

.4

0

.6

0

.8

1

.0

1

.6

4

.0

1

0

2

.5

0

Rl*

Rs

L1

C

L2

Q=2

Contoh IMC

section

Q=2

R

S

=1+j0,2

(41)

ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI - RANGKAIAN PENYESUAI IMPEDANSI

41

R

S

R

L

L

1

R

L

*

C

1

C

2

Contoh IMC T section

Q=2

R

S

=0,4-j0,2

R

L

=1-j0,2

0.2

0.

4

0.

6

0

.8

.0

1

1

.4

1.

8

3.

0

4.

0

5.0

0.2

0.

4

0.

6

0

.8

1

.0

1

.4

1

.8

3.

0

4.0

5.0

0

0

.2

0

.4

0

.6

0

.8

1

.0

1

.6

2

.5

4

.0

1

0

0

0.2

0.4

0.6

0

.8

1

.0

1

.4

1.8

3.0

4.0

5.0

0.2

0.4

0.

6

0

.8

1

.0

1

.4

1

.8

3.0

4.0

5.0

0

0

.2

0

.4

0

.6

0

.8

1

.0

1

.6

4

.0

1

0

2

.5

0

Rs

Rl*

L1

C

L2

Q=2

C

1

(42)

Persamaan-persamaan untuk

denormalisasi:

Komponen C seri: Komponen L seri:

Komponen C paralel: Komponen L paralel:

X = reaktansi (jarak 2 titik) yang terbaca dari Smith Chart

B = suseptansi (jarak 2 titik) yang terbaca dari Smith Chart

N = angka penormalisasi impedansi sumber dan beban

N

X

C

.

.

1

:

:

N

X

L

.

:

N

B

C

.

:

B

N

L

.

(43)

ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI - RANGKAIAN PENYESUAI IMPEDANSI

43

Buktikan solusi:

1.

Rancanglah suatu IMC

dua elemen yang

menyepadankan beban

Z

L

= 200 – j100

dan

saluran transmisi dengan

Z

O

= 100

(Zs)

pada

frekuensi kerja 500 MHz

Solusi:

(44)

Buktikan solusi :

2.

Rancanglah IMC 2-elemen dengan Smith Chart

yang bisa menyepadankan sumber sebesar 25 –

j15 ohm dengan beban 100 – j25 ohm pada 60

MHz dan IMC harus bersifat LPF

Solusi:

Z

S

25-j15

Z

L

159nH

38.7pF

100-j25

(45)

Kerjakan soal-soal di atas sesuai dengan NIM masing

(genap/ganjil) !

Petunjuk :

Boleh buka buku

Smith Chart juga dikumpulkan

ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI - RANGKAIAN PENYESUAI IMPEDANSI

(46)

Contoh soal:

3.

Rancanglah IMC T-section dengan Smith Chart yang

menyepadankan sumber sebesar 15 + j15

dengan

beban 225

pada frekuensi 30 MHz dengan faktor

kualitas Q = 5 !

Solusi (dengan rangkaian bersifat LPF):

15+j15



995 nH

318nH

(47)

Elektronika Telekomunikasi - Rangkaian

Penyesuai Impedansi 47

Latihan soal:

Rancanglah dua buah IMC-2 elemen yang berfungsi untuk

menyesuaikan penguat sinyal kecil dengan spesifikasi

Y

in

= 40 + j12

milli mhos

dan

Y

out

=0.4+j1.4 milli mhos

, jika digunakan impedansi

sumber sebesar =

50

dan impedansi beban sebesar

50

! Rangkaian

bekerja pada frekuensi 100 MHz bersifat menghambat sinyal DC.

penguat

sinyal kecil

IMC

1

IMC

2

R

S

R

L

Y

in

Y

out

6/7/2016

(48)

REFERENSI:

1. RF CIRCUIT DESIGN second edition. Chris Bowick

2. Slide Budi Prasetya. ITTelkom

TERIMAKASIH

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pengujian yang dilakukan, hasil penelitian ini menunjukkan  bahwa komposisi dewan komisaris tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba, berarti banyaknya

Menurut Perda Kota Pekanbaru Nomor 2 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, angkutan taksi adalah angkutan dengan menggunakan mobil penumpang umum

Untuk mengetahui upaya yang dilakukan dalam menanggulangi kendala dalam pemberian ganti rugi kepada masyarakat dari perusahaan pertambangan pasir di Kecamatan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Lilik Sriwiyati dan Dwi Noviyanti dengan judul ”Efektivitas Kompres Hangat Jahe Terhadap Penurunan Skala Nyeri Sendi

Pariwisata Budaya adalah jenis kepariwisataan yang dalam perkembangan dan pengembangannnnya yang menggunakan kebudayan Daerah Bali yang di jiwai oleh agama Hindu

Etika pendidik untuk bersikap lembut, terdapat relevansi secara langsung dengan ayat ini, yaitu bantahlah mereka dengan cara yang baik. Bantahlah dengan cara yang

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 46 tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil.. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2014

Objek kajian dalam penelitian ini adalah aspek-aspek psikologi yang berkaitan dengan konflik kejiwaan tokoh Anah, Hakim dan Bashir dalam trilogi novel PAB, BAJM,