• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBAHASAN SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER II TAHUN 2014/2015 MATA KULIAH HUKUM TATA NEGARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBAHASAN SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER II TAHUN 2014/2015 MATA KULIAH HUKUM TATA NEGARA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBAHASAN SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER II

TAHUN 2014/2015

MATA KULIAH HUKUM TATA NEGARA

Disusun oleh

MUHAMMAD NUR JAMALUDDIN

NPM. 151000126

KELAS D

UNIVERSITY Muh_Nur_Jamal

7D744149

081223956738

16jamal

muh.jamal08

KADER HmI KOMHUK UNPAS-BANDUNG

KETUPLAK LK I/2016-II

(2)

Silakan follow ya

   muh.jamal85@yahoo.com muhnurjamaluddin.blogspot.co.id mnurjamaluddin.blogspot.co.id creativityjamal.blogspot.co.id muh.jamal1608@gmail.com ASAL

Kampung Pasir Galuma, RT 02, RW 06, Desa Neglasari, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut,

Provinsi Jawa Barat, Indonesia

(3)

Renungan

Ya Tuhan, saya lupa

Saya benar-benat lupa, padahal sudah belajar dan menghafalnya Ingat:

Ingatlah Aku, maka akan Ku ingatkan pula semua yang kamu lupa? Ya Tuhan, karena saya lupa

Izinkan saya untuk melihat pekerjaan temanku

Izinkan pula saya untuk menyontek melalui Hand Phone Atau melalui buku yang sudah saya bawa ini

Atau melalui catatan kecil yang sudah saya siapkan ini Ingat:

Bukankah Aku lebih mengetahui apa yang kamu tidak ketahui? Bukankah Aku lebih dapat melihat apa yang kamu sembunyikan itu? Ya Tuhan, karena saya ingin mendapat nilai terbaik

Supaya dapat membanggakan diriku, kelurgaku dan juga yang lainnya

Izinkan saya mengahalalkan semua cara ini Ingat:

Bukankah yang memberikan nilai terbaik itu Aku? Dosen hanyalah sebagai perantara saja dariku? Jikalau kamu ingin mendapatkan kebahagian di dunia

Dan juga kebahagiaan di akhirat

Jangan pernah menghalalkan semua yang telah Aku haramkan Ingat:

Kebahagian di dunia itu hanya bersifat sementara bagimu Aku akan siapkan 99% lagi kebahagiaan untukmu kelak di akhirat

(4)

UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG FAKULTAS HUKUM

Jalan Lengkong Besar Nomor 68 Bandung 40261

UJIAN AKHIR SEMESTER II TAHUN AKADEMIK 2014/2015

MATA KULIAH : HUKUM TATA NEGARA HARI, TANGGAL : RABU, 27 MEI 2015 KELAS/SEMESTER : A-B-C-D-E-F-G-H/II

WAKTU : 90 MENIT

DOSEN : TIM DOSEN

SIFAT UJIAN : CLOSE BOOK

PILIH 5 (LIMA) SOAL DARI 7 (TUJUH) SOAL YANG TERSEDIA

SOAL

1. Logemann dalam salah satu definisinya mengatakan bahwa Hukum Tata Negara adalah hukum yang menyelidiki antara lain: “Jabatan-jabatan apa yang terdapat dalam susunan kenegaraan tertentu.” Sehubungan dengan hal tersebut:

a. Jelaskan apa yang dimaksud “jabatan-jabatan” dan “susunan kenegaraan tertentu”?

Jawaban:

Menurut Logeman jabatan merupakan pengertian yuridis dan fungsi sedangkan susunan dan ketatanegaraan tertentu (fungsi jabatan) adalah pengertian bersifat sosiologis. Maksudnya bahwa negara merupakan organisasi yang teridiri atas fungsi-fungsi dalam hubungannya satu dengan yang lainnya serta keseluruhannya, maka dalam arti yuridis negara merupakan organisasi dari jabatan-jabatan. Kemudian fungsi dari jabatan-jabatan itu akan terimplementasikan dalam susunan ketatanegaraan tertentu.

(5)

b. Bagaimana ruang lingkup HTN jika dikaitkan dengan pendapat Logemann tersebut?

Jawaban:

Mengenai ruang lingkup hukum tata negara jika dikaitkan dengan pendapat Logemann, ada beberapa hal yang meliputinya seperti betuk pemeritahan, bentuk negara, sistem pemerintahan, sistem pendelegasian kekuasaan negara, corak pemerintahan, wilayah negara, garis besar organisasi pelaksana, hubungan rakyat dan negara, cara rakyat dalam hak ketatanegaraan, ciri-ciri kepribadian negara serta dasar negara. Kemudian untuk ruang lingkup tata negara yang ada kaitannya dengan badan ketatanegaraan yang mempunyai kedudukan sebagai organisasi di negara yakni Majelis Permusyawarat Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Presiden dan Wakil Presiden, Mahkamah Agung (MA), Mahkamah Konstitusi (MK), Komisi Yudisial (KY), dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Para badan pelaksana ketatanegaraan tersebut meliputi cara pembentukannya, tugas dan wewenang pada masing-masing badan, susunan badan tersebut, cara kerja badan ketatanegaraan, masa jabatan, perhubungan kekuasaan antar badan ketatanegaraan, dan sebagainya.

Selain tentang pemerintahan dan badan-badan ketatanegaraan, ada pula konsep pengaturan tentang kehidupan politik rakyat yang meliputi penggolongan, jenis, serta jumlah partai politik (parpol) dalam sebuah negara dan ketentuan-ketentuan lain yang mengatur negara tersebut, kekutaan politik dan pemilihan umum (pemilu), hubungan antara badan ketatanegaraan dan partai politik, kedudukan penting dalam sebuah golongan, arti kedudukan serta peranan golongan penekan, langkah kerjasama antar kekuatan politik, pencerminan pejabat, dan lain sebagainya.

(6)

2. Negara Repbulik Indonesia bahwa Undang-Undang Dasar 1945 menempatkan kebiasaan ketatanegaraan/konvensi ketatanegaraan sebagai sub sistem Hukum Tata Negara, sehingga diterima sebagai salah satu sumber HTN dalam arti formal.

a. Jelaskan perbedaan konvensi dengan kebiasaan ketatanegaraan, serta apa ciri-ciri dari konvensi!

Jawaban:

Konvensi adalah ketentuan-ketentuan yang mempunyai kekuatan mengikat. Ketentuan yang diterima sebagai kewajiban dalam menjalankan Undang-Undang Dasar, sedangkan kebiasaan ketatanegaraan ialah perbuatan dalam kehidupan ketatanegaraan yang dilakukan berulang kali sehingga ia diterima dan ditaati dalam praktik ketatanegaaran, walaupun ia bukan hukum. Konvensi ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1) Merupakan kebiasaan yang berulang kali dan terpelihara dalam praktik penyelenggarannya.

2) Tidak bertentangan dengan Undang-Undang Dasar dan berjalan sejajar. 3) Diterima oleh seluruh rakyat.

4) Bersifat sebagai pelengkap, sehingga memungkinkan sebagai aturan-aturan dasar yang tidak terdapat dalam Undang-Undang Dasar.

b. Mengapa konvensi dapat mengesampingkan kaidah hukum tertulis? Berikan contohnya!

Jawaban:

Karena konvensi mempunyai kekuatan mengikat secara politik sebagai suatu etika atau moral (political binding), sehingga dalam kenyataannya kekuatan mengikat secara politis mendorong ketaatan dan kekuatan mengikat secara hukum. Misalnya, pidato Presiden setiap tanggal 16 Agustus, Pengesahan Rancangan Undang-undang yang telah disetujui DPR, Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, Agama yang dianut Presiden dan Wakil Presiden, konvensi dalam pembuatan perjanjian internasional.

(7)

3. Berbicara sistem pemerintahan, dikenal adanya sistem pemerintahan parlementer dan presidensil. Sehubungan pernyataan tersebut:

a. Bagaimana kedudukan kepala negara dan kepala pemerintahan di kedua sistem tersebut?

Jawaban:

Dalam sistem pemerintahan parlementer Presiden sebagai kepala negara dan Perdana Menteri sebagai kepala pemerintahan, kekuasaan eksekutif memiliki dan bertanggung jawab kepada kekuasaan parlementer, dalam kekuasaan eksekutif oleh presiden ditunjuk oleh legislatif/parlemen. Sedangkan raja diseleksi menurut Undang-undang, legislatif memiliki kekuasaan dalam menjatuhkan kekuasaan eksekutif, dan Perdana menteri mempunyai hak perogratif (hak istimewa) dalam mengangkat dan memberhentikan para menteri-menteri yang baik itu memimpin suatu departemen dan non departemen. Kemudian dalam sistem pemerintahan presidensial Presiden memangku jabatan sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara, Presiden diangkat melalui pemilu yang dipilih langsung oleh rakyat, anggota legislatif dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum (pemilu), Presiden mempunyai hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat dan memberhentikan menteri-menterinya baik yang memimpin departemen dan non departemen, kekuasaan eksekutif tidak bertanggung jawab oleh kekuasaan legislatif, dan kekuasaan eksekutif tidak dapat dijatuhkan oleh legislatif dan sebaliknya.

b. Bagaimana kedudukan menteri dari kedua sistem pemerintahan tersebut?

Jawaban:

Dalam sistem pemerintahan parlementer kabinet/Menteri-menteri beranggung jawab kepada kekuasaan legislatif. Kemudian dalam sistem pemerintahan presidensial menteri (kabinet) sebagai pembantu presiden bertanggung jawab terhadap presiden dan tidak boleh kepada legislatif karena menteri merupakan pembantu presiden.

c. Jelaskan sistem pemerintahan yang dianut di Indonesia setelah perubahan Undang-Undang Dasar 1945!

Jawaban:

Berdasarkan Pasal 4 dan Pasal 17 Undang-undang Dasar 1945 Indonesia adalah negara yang menerapkan sistem pemerintahan presidensial. Sistem pemerintahan presidensial adalah sistem pemerintahan yang dikepalai oleh seorang Presiden dan menteri-menteri bertanggung jawab kepada Presiden.

(8)

4. Berubahnya Undang-Undang Dasar 1945 telah merubah struktur ketatanegaraan Republik Indonesia.

a. Bandingkan struktur ketatanegaraan di Indonesia sebelum dan sesudah perubahan Undang-Undang Dasar 1945!

Jawaban:

Struktur ketatanegaraan di Indonesia sebelum Amandemen Undang-Undang Dasar 1945: 1) Majelis Permusyawarat Rakyat (MPR) yang diatur dalam Pasal 2 dan Pasal 3

Undang-Undang Dasar 1945 sebelum Amandemen merupakan lembaga tertinggi yang berfungsi memilih Presiden dan Wakil Presiden serta menetapkan Garis Besar Haluan-Haluan Negara (GBHN).

2) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang diatur Pasal 19 s.d. Pasal 22 Undang-Undang Dasar 1945 sebelum Amandemen merupakan lembaga negara yang berfungsi sebagai lembaga perwakilan rakyat yang susunannya ditetapkan dengan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 19 ayat (1) dan keanggotaan tidak disebutkan secara jelas.

3) Presiden dan Wakil Presiden yang diatur dalam Pasal 4 s.d. Pasal 15 Undang-Undang Dasar 1945 sebelum Amandemen merupakan kepala negara sekaligus kepala pemerintahan yang memegang kekuasaan eksekutif menjalankan roda pemerintahan. 4) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) merupakan lembaga yang bebas dan mandiri untuk

memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara dan hasil pemeriksaan tersebut diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD.

5) Dewan Pertimbangan Agung (DPA) yang diatur dalam Pasal 16 Undang-Undang Dasar 1945 sebelum Amandemen merupakan lembaga tinggi negara Indonesia yang fungsinya memberi masukan atau pertimbangan kepada Presiden.

6) Mahkamah Agung (MA) yang diatur dalam Pasal 24 dan Pasal 25 Undang-Undang Dasar 1945 sebelum Amandemen merupakan pemegang kekuasaan kehakiman dan peradilan tertinggi di Indonesia.

(9)

Selanjutnya struktur ketatanegaraan di Indonesia sebelum Amandemen Undang-Undang Dasar 1945:

1) Majelis Permusyawarat Rakyat (MPR) yang diatur dalam Pasal 2 dan Pasal 3 Undang-Undang Dasar 1945 setelah Amandemen merupakan lembaga negara bukan lagi lembaga tertinggi yang beranggotakan semua anggota DPR dan anggota DPD yang terpilih dalam pemilu legislatif.

2) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang diatur dalam Pasal 19 s.d. Pasal 22B Undang-Undang Dasar 1945 setelah Amandemen merupakan lembaga negara yang berfungsi sebagai lembaga perwakilan rakyat yang dipilih melalui pemilihan umum legislatif yang diikuti partai politik pengusung calon anggota legislatif.

3) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang diatur dalam Pasal 22C dan Pasal 22D Undang-Undang Dasar 1945 setelah Amandemen merupakan lembaga negara yang terdiri dari perwakilan dari tiap provinsi maksimal 4 orang yang dipilih melalui pemilihan umum. 4) Presiden dan Wakil Presiden yang diatur dalam Pasal 4 s.d. Pasal 17 Undang-Undang

Dasar 1945 setelah Amandemen merupakan kepala negara sekaligus kepala pemerintahan yang memegang kekuasaan eksekutif menjalankan roda pemerintahan.

5) Mahkamah Agung (MA) yang diatur dalam Pasal 24A Undang-Undang Dasar 1945 setelah Amandemen merupakan pemegang kekuasaan kehakiman dan peradilan tertinggi di Indonesia.

6) Mahkamah Konstitusi (MK) yang diatur dalam Pasal 24C ayat (1) dan (2) memiliki kewenangan untuk mengadili pada tingkat pertama dan terakhir untuk menguji UU terhadap UUD, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan UUD, memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum.

7) Komisi Yudisial (KY) yang diatur dalam Pasal 24A ayat (3) dan Pasal 24B ayat (1) menegaskan bahwa calon hakim agung diusulkan Komisi Yudisial kepada DPR untuk mendapat persetujuan. Keberadaan Komisi Yudisial tidak bisa dipisahkan dari kekuasaan kehakiman.

8) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Pasal 23E s.d. Pasal 23G Undang-Undang Dasar 1945 setelah Amandemen merupakan lembaga yang bebas dan mandiri untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara dan hasil pemeriksaan tersebut diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD.

(10)

b. Badan mana saja yang tergolong lembaga negara utama dan lembaga penunjang?

Jawaban:

Lembaga negara utama adalah institusi-institusi negara yang secara langsung diatur atau memiliki kewenangan yang diberikan oleh Undang-Undang Dasar 1945. Adapun yang tergolong lembaga negara utama yaitu Majelis Permusyawarat Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Presiden dan Wakil Presiden, Mahkamah Agung (MA), Mahkamah Konstitusi (MK), Komisi Yudisial (KY), dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Kemudian lembaga penunjang adalah institusi penunjang yang turut serta mendukung penyelanggaran negara. Adapun yang tergolong lembaga penunjang yaitu Komisi Pemberantasan Korupsi, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, dan lain-lain.

c. Bagaimana hubungan kekuasaan legislatif dan eksekutif sesudah perubahan Undang-Undang Dasar 1945?

Jawaban:

Berdasarkan fungsi dan wewenangnya hubungan kekuasaan legislatif dan eksekutif sesudah perubahan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu:

1) Sebelum amandemen ke 4, Pasal 6 ayat 2 UUD 1945 menetapkan bahwa Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat dengan suara terbanyak. Sekarang diubah menjadi Presiden dan Wakil Presiden di pilih langsung oleh rakyat. Fungsi MPR disini hanya melantik Presiden yang dipilih oleh rakyat tersebut.

2) Pada pasal 11 UUD 45, Presiden dalam kekuasaan eksekutif meminta persetujuan DPR untuk menyatakan perang, membuatn perdamaian dan perjanjian dengan negara lain. 3) Presiden dalam kekuasan eksekutifnya meminta pertimbangan DPR sebagai kekuasan

legislatif dalam mengangkat duta dan menempatkan duta dari negara lain.

4) Pada pasal 5 UUD 1945 Presiden pula mempunyai kekuasaan membentuk undang-undang dengan persetujuan DPR.

(11)

5. Tidak ada suatu negara pun di dunia dewasa ini yang tidak memiliki konstitusi atau Undang-Undang Dasar.

a. Jelaskan apakah Undang-Undang Dasar sama dengan konstitusi!

Jawaban:

Tidak. Karena Undang-Undang Dasar merupakan ketentuan atau undang-undang yang tertulis yang berlaku bagi suatu negara seperti Undang-Undang Dasar 1945 bagi negara Republik Indonesia. Kemudian konstitusi adalah ketentuan atau undang-undang dasar tertulis dan tidak tertulis yang berlaku bagi suatu negara.

b. Jelaskan bagaimana pentingnya konstitusi atau Undang-Undang Dasar bagi suatu negara!

Jawaban:

Menurut Prof. Dr. Djokosutono terdapat dua pentingnya konstitusi atau Undang-Undang Dasar bagi suatu negara. Pertama dari segi sisi (naar de inhoud) karena konstitusi memuat dasar dari struktur dan memuat fungsi negara. Kedua, dari segi bentuk (naar de maker) oleh karena yang memuat konstutusi atau Undang-Undang Dasar bukan sembarangan orang atau hanya bisa dilakukan oleh lembaga yang berwenang.

c. Jelaskan materi muatan konstitusi!

Jawaban:

Secara garis besar, konstitusi memuat tiga hal, yaitu: pengakuan HAM,struktur ketatanegaraan yang mendasar dan pemisahan atau pembatasan kekuasaan. Selain itu dalam konstitusi juga harus terdapat pasal mengenai perubahan konstitusi. Henc van Maarseveen dalam bukunya yang berjudul Written Constitution, mengatakan bahwa konstitusi harus dapat menjawab persoalan pokok, antara lain:

1) Konstitusi merupakan hukum dasar suatu negara.

2) Konstitusi merupakan sekumpulan aturan dasar yang menetapkan lembaga-lembaga penting dalam negara.

3) Konstitusi melakukan pengaturan kekuasaan dan hubungan keterkaitannya. 4) Konstitusi mengatur hak-hak dasar dan kewajiban warga negara dan pemerintah.

5) Konstitusi harus dapat membatasi dan mengatur kekuasaan Negara dan lembaga-lembaganya.

6) Konstitusi merupakan ideologi elit penguas.

(12)

6. Sebagai negara yang menganut prinsip demokrasi, negara Republik Indonesia telah mewujudkannya dalam penyelangaran Pemilihan Umum. Sehubungan hal tersebut:

a. Jelaskan macam-macam sistem Pelimu dengan ciri-cirinya!

Jawaban:

1) Sistem Organis

Pada sistem ini, rakyat dianggap sebagai sekelompok individu yang hidup bersama-sama dalam beraneka ragam persekutuan hidup. Jadi persekuuan-persekutuan inilah yang diutamakan menjadi pengendali hak pilih. Adapun ciri-cirinya:

a) Rakyat dipandang sebagi sejumlah individu yang hidup bersama dalam berbagai persekutuan hidup (genealogi, teritorial, fungsional, lapisan sosial dan lembaga sosial).

b) Persekutuan hidup inilah yang mengendalikan hak pilih (hak untuk mengutus wakil) ke lembaga perwakilan rakyat).

c) Undang-undang yang dibuat lembaga perwakilan baru berlaku jika rakyat setuju lewat referendum.

2) Sistem Mekanis

Pada sistem ini, rakyat dianggap sebagai suatu massa individu-individu yang sama. Individu-individu inilah sebagai pengendali hak pilih masing-masing dalam mengeluarkan satu suara di tiap pemilihan umum untuk satu lembaga perwakilan. Adapun ciri-cirinya:

a) Rakyat sebagai massa individu yang sama, mereka inilah sebagai pengendali hak pilih aktif, setiap individu memiliki satu suara dalam setiap pemilihan untuk satu lembaga perwakilan.

b) Partai politik/organisasi politik mengorganisir pemilih, lembaga perwakilan yang terbentuk merupakan lembaga perwakilan rakyat (kepentingan rakyat seluruhnya). Sistem mekanis terdiri atas:

(13)

Sistem Proporsional

 Sistem pemilu dimana kursi yang tersedia di parlemen diperebutkan oleh partai politik peserta pemilu sesuai perimbangan perolehan suara dalam pemilu yang bersangkutan

 Untuk itu ditentukan suatu bilangan pertimbangan, misalnya 1 : 400.000, artinya 400.000 pemilih diwakili satu orang wakil di parlemen.

 Negara dianggap sebagai satu daerah pemilihan, setiap suara dihitung artinya suara yang diperoleh dari daerah suatu daerah dapat digabung dengan daerah lain, demikian pula untuk sisa suara.

 Lazimnya karena luasnya wilayah negara dan banyaknya penduduk, maka dalam sistem proporsional sering dibentuk daerah pemilihan dengan mempertimbangkan jumlah penduduk dan faktor lainnya.

b. Sebutkan dan jelaskan pula macam-macam sistem kepartaian dengan ciri-cirinya!

Jawaban:

1) Sistem Satu Partai (One Party Sistem)

Suatu negara yang menerapkan sistem ini hanya terdapat stu partai saja yang berkuasa dalam negaraitu bersifat dictator. Fungsi partai dalam sistm kepartaian ini sebagai pembimbing dan penggerak masyarakat serta menekan perpaduan anatara kepentingan partai dengan kepentingan rakyat. Negara yang menerapkan sistem ini adalah beberapa negara Afrika, Erofa Timur, RRC serta Korea Utara atau di negara-negara komunis.

2) Sistem Dua Partai (Two Party Sistem)

Suatu negara yang menerapkan sistem ini terdapat dua partai atau beberapa partai tetapi peranan dominan tetap pada dua partai yaitu partai yang berkuasa (karena menang dalam pemilu) dan partai oposisi (karena kalah dalam pemilu). Dalam sistem ini partai yang kalah dalam pemilu berperan sebagai pengecam utama terhadapa kebijakan partai yang duduk dalam pemerintahan, sedangkan partai yang menang dalam pemilu duduk dalam pemerintahan. Kedudukan partai yang berkuasa sewaktu-waktu dapat berpindah tangan, didasarkan pada hasil pemilu. Sistem ini sangat cocok diterapkan di masyarakat yang sifatnya homogin. Negara yang menerapkan sistem ini adalah Amerika serikat, Inggris, terutama negara-negara liberal.

(14)

3) Sistem Multi Partai (Multy Party Sistem)

Suatu ngara yang menerapkan sistem ini terdapat banyak partai politik yang diperbolehkan hidup dan berkembang. Masing-masing partai politik mempunyai asas yang berbeda-beda. Biasanya didalam sistem ini susah di temukan adanya suatu partai yang memperoleh suara terbanyak, oleh karena itu dilakukan kualisi diantara beberapa partai agar suara yang diperoleh dapat menjadi suara terbanyak. Demikian juga dengan sistem pemerintahan yang dibentuknya juga pemerintahan kualisi. Sistem ini biasanya diterapkan dalam masyarakat yang bersifat majemuk (heterogin). Negara yang menerapkan sistem ini antara lain Perancis, Belgia, Nederland, Filipina, dan Indonesia.

c. Jelaskan bagaimana penerapan sistem Pemilu dan sistem kepartaian di negara Republik Indonesia!

Jawaban:

Sistem Pemilu yang diterapkan di Indonesia yaitu sistem organis. Pada sistem ini, rakyat dianggap sebagai sekelompok individu yang hidup bersama-sama dalam beraneka ragam persekutuan hidup. Jadi persekuuan-persekutuan inilah yang diutamakan menjadi pengendali hak pilih. Kemudian sistem kepartaian yang diterapkan di Indonesia sebagaimana Pasal 6A (2) UUD 1945 mengisyaratkan bahwa bangsa Indonesia menerapkan sistem multi partai. Pasal tersebut menyatakan bahwa Pasangan Presiden dan Wakil Presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik. Dari pasal tersebut tersirat bahwa Indonesia menganut sistem multi partai karena yang berhak mencalonkan pasangan calon presiden dan wakil presiden adalah partai politik atau gabungan partai politik. Kata gabungan partai poltitik artinya paling sedikit dua partai politik yang menggabungkan diri untuk mencalonkan presiden untuk bersaing dengan calon lainnya yang diusung oleh partai politik lain. Dengan demikian dari pasal tersebut di dalam pemilu presiden dan wakil presiden paling sedikit terdapat tiga partai politik.

(15)

7. Pada dasarnya negara-negara di dunia sekarang ini menganut paham demokrasi. Sehubungan pernyataan tersebut:

a. Jelaskan mengapa pelaksanaan demokrasi di berbagai negara berbeda dengan di Indonesia!

Jawaban:

Karena setiap negara berbeda dengan negara Indonesia, meliputi perbedaan latar belakang budaya suatu negara, ideologi dan sudut pandang suatu negara, selain itu disesuaikan dengan situasi dan kondisi negara yang bersangkutan sehingga pelaksanaan demokrasi di berbagai negara berbeda dengan di Indonesia.

b. Jelaskan demokrasi liberal yang dianut di negara-negara barat tidak cocok diterapkan di Indonesia!

Jawaban:

Karena demokrasi liberal bertentangan dengan Undang-Undang Dasar negara Republik Indonesia yang menyatakan bahwa kekayaan alam yang menyangkut hajat hidup orang banyak di kuasai negara. Dalam hal lain bisa di jelaskan bahwa, kebebasan individu untuk menguasai secara tanpa batas berbagai sumber daya alam vital atau bisnis vital akan di batasi oleh negara. Kemudian negara Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan jiwa Pancasila. Kepentingan bersama di atas kepentingan golongan atau pribadi. Jadi, sangat tidak cocok jika individu dapat secara bebas menguasai sesuatu tanpa ada batasannya (demokrasi liberal) diterapkan di Indonesia.

c. Jelaskan apa yang dimaksud demokrasi tidak langsung dan bagaimana bentuknya!

Jawaban:

Demokrasi tidak langsung (demokrasi perwakilan) adalah seluruh rakyat memilih perwakilan mereka melalui pemilihan umum (pemilu) untuk menyampaikan pendapat dan sebagai pengambil keputusan bagi mereka. Demokrasi tidak langsung intinya semua rakyatnya memiliki hak dan daulat, namun kedaulatannya tersebut diwakilkan melalui perwakilan sehingga disebut dengan demokrasi tak langsung (perwakilan). Demokrasi tidak langsung juga berarti seluruh rakyat telah diwakili oleh seseorang. Adapun bentuk demokrasi tidak langsung di Indonesia yaitu melalui Dewan Perwakilan Rakyat untuk menyampaikan pendapat dan pengambilan keputusan kepemerintahan.

Referensi

Dokumen terkait

Format Berita acara penetapan Calon Dukuh, Formulir pendaftaran pemilih, Bentuk surat pemberitahuan/panggilan untuk memberikan suara, Bentuk dan ukuran stempel

Bahkan pada kelas eksperimen guru menganggap siswa tidak serius ketika proses KBM berjalan (indikator pertama yang mendapat respon negatif di kelas eksperimen

Pada pretest kelompok kontrol didapatkan nilai Q1 atau posisi bawah data sebesar 9,75 yang berarti sebanyak 75 % responden memperoleh skor tersebut dan nilai Q3 atau posisi

Adapun hasil penelitian ini dapat di simpulkan sebagai berikut: (1) Variabel kepemilikan institusional berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap konservatisme akuntansi;

• Variabel-variabel yang tidak stasioner dapat digunakan untuk mengestimasi model dengan mekanisme koreksi kesalahan (error correction. mechanism)

a) Mengetahui seperti apakah profil pasien geriatri yang mengalami penurunan laju filtrasi glomerolus berdasarkan formula MDRD di Rumah.. Sakit Kabupaten Bantul periode

Diharapkan kepada guru matematika untuk dapat menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan pendekatan Reciprocal Teaching ini sebagai salah satu

Leuwih écésna Modul Diklat Guru Pembelajar Basa Sunda Kelompok Kompeténsi Gngawengku 10matéri poko, nu ngawengku 4 (opat) matéri poko kompeténsi pédagogik, jeung 6