• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PRODUKSI SANDAL DENGAN METODE DYNAMIC PRIORITY DAN SHORTEST JOB FORST ( Studi Kasus : CV.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PRODUKSI SANDAL DENGAN METODE DYNAMIC PRIORITY DAN SHORTEST JOB FORST ( Studi Kasus : CV."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PRODUKSI SANDAL DENGAN METODE DYNAMIC PRIORITY DAN SHORTEST JOB FORST

( Studi Kasus : CV. Djibril Jaya)

Dicky Faizal Alie, Arifin Puji Widodo, S.E., M.S.A. dan Teguh Sutanto, M.Kom.,MCP

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer (STIKOM) Surabaya Jl. Raya Kedung Baruk 98 Surabaya 60298

Email: [email protected], [email protected], [email protected]

Abstract: CV. Djibril Jaya is the company that received the orders with the order from the customer, where the delivery time and the number of items already agreed. Often CV. Djibril Jaya was not able to complete the order is received, it is concerned with the issue of delay in completion of goods which crossed the line or not being able to meet the target in the desire of customers, so as to make the production process goods are late that ultimately resulted in the existence of complaints from customers. Of these problems, the author makes a production scheduling system by using a combination of dynamic priority scheduling algorithms and shortest job first, where scheduling is an order that comes will be organized and queued by way of looking at the length of time the shortest production workmanship (shortest job first scheduling) where this method produces an average waiting time is small, while the algorithm dynamic priority scheduling was cast at the time the order comes.

Keywords: production scheduling, dynamic priority, short job first, pesanan

Penjadwalan adalah suatu kegiatan

untuk menentukan kapan pekerjaan

dilakukan, dalam proses produksi,

penjadwalan memainkan peran penting untuk mengalokasikan sumber daya seperti mesin dan tenaga kerja, dengan adanya penjadwalan produksi yang baik, maka

perusahaan tidak akan mengalami

keterlambatan dan tidak akan mendapat komplain serta biaya keterlambatan dari pelanggan.

CV. Djibril Jaya adalah

perusahaaan yang bergerak di bidang industri sandal yang memproduksi sandal dengan berbagai macam bentuk dan warna.

Adapun bentuk sandal antara lain bentuk buah, nemo, slop, dan kumbang sesuai pesanan pelanggan, dimana pemasaran produknya ditujukan untuk pelanggan lokal dan selanjutnya akan dipasarkan ke seluruh indonesia.

Untuk mendukung produksi CV.

Djibril Jaya memiliki mesin dengan

kreterian: 1 buah mesin pencetak bentuk yang berfungsi untuk memberi bentuk sesuai keinginan, 1 mesin bor yang berfungsi memberi lubang, 2 mesin press drolis yang berfungsi untuk menekan sandal atau memberi motiv di alas sandal, 1 mesin selep yang berfungsi untuk meratakan pinggiran

(2)

2

sandal yang sudah jadi, 1 mesin rol yang

berfungsi untuk merekatkan sandal yang sudah di lem dan ditempelkan dan 2 mesin lem yang berfungsi untuk merekatkan sandal dengan jumlah pegawai sebanyak 20 pegawai dengan jam kerja dari jam 9 pagi hingga 9 malam sudah termasuk jam lembur dengan sistem yang diterapkan.

Perusahaan menerima pesanan

dengan sistem order dari pelanggan, dimana waktu pengiriman dan jumlah barang sudah disepakati. Seringkali CV. Djibril Jaya tidak mampu menyelesaikan order yang diterima, hal ini terkait dengan masalah keterlambatan waktu penyelesaian barang yang melewati batas maupun tidak mampu memenuhi target yang di inginkan pelanggan, sehingga

membuat proses pengiriman barang

terlambat yang pada akhirnya

mengakibatkan adanya komplain dari

pelanggan.

Keterlambatan pengiriman barang dari perusahaan diakibatkan karena belum adanya standarisasi penjadwalan produksi pada CV. Djibril Jaya yang masih dilakukan penjadwalan secara konvensional yaitu penjadwalan first in first out (order yang pertama datang yang dikerjakan) sering mengabaikan besar kecil order maupun prioritas order yang masuk sehingga ini berdampak pada ketidak tauan informasi untuk order mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu sehingga kerja mesin cetak harus berubah-ubah sehingga terkadang terdapat antrian yang dapat menghambat produksi.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diharapkan jadwal produksi ini dapat dikurangi dengan meng-optimalkan

kerja dari mesin, oleh sebab itu di usulkan

Rancang Bangun Sistem Informasi

Penjadwalan dengan metode shortest job

first dan dynamic priority yang dapat

menampilkan order yang datang dan memberi prioritas kepada order yang harus dikerjakan pertama maupun melihat order

yang paling pendek jangka waktu

pengerjaanya, sehingga dapat dipilih

pekerjaan denga prioritas yang akan

dikerjakan maupun pekerjaan dengan waktu yang terpendek untuk di kerjakan, sehingga diharapkan mesin dapat bekerja terarah

tanpa harus sering menunggu untuk

pergantian cetakan untuk mempersingkat waktu tunggu.

Di pilihnya dynamic priority merupakan penjadwalan untuk prioritas yang berubah-ubah sesuai kondisi dan aturan yang di berlakukan dalam hal ini adalah waktu pekerjaan, sedangkan shortest job first karena metode ini memiliki waktu rata-rata tunggu paling kecil dibanding algoritma penjadwalan yang lain dengan memindahkan job yang pendek didepan job yang panjang. Oleh sebab itu dengan menerapkan sistem informasi penjadwalan ini diharapkan mendapatkan hasil yang optimal bagi perusahaan dan bagi pelanggan, yang berdampak pada informasi penjadwalan produksi yang tidak terlambat dalam menyelesaikan pesanan pelanggan, jika harus terlambat maka keterlambatan tersebut harus seminimal mungkin.

Metode

Algoritma Penjadwalan

Jenis – jenis algoritma berdasarkan penjadwalan terbagi atas :

(3)

3

A. Preemptive

Algoritma penjadwalan

memungkinkan beberapa proses yang

sedang running, bisa dihentikan sementara. Algoritma ini bertujuan agar sistem lebih responsif dan dapat mengerjakan proses yang lain secara bergantian. Yang termasuk

algoritma preemptive scheduling

menggunakan konsep :

1. FIFO (First In First Out) atau FCFS (First Come First Serve)

2. SJF (Shortest Job First) 3. HRN (Hight Ratio Next)

4. MFQ (Multiple Feedback Queues) B. Non preemtive

Suatu algoritma penjadwalan dimana proses yang sedang running tidak bisa dihentikan sementara, jadi harus running terus sampai selesai. Yang termasuk

algoritma non preemptive sceduling

meggunakan konsep : 1. RR (Round Robin)

2. SRF (Short Remaining First) 3. PS (Priority Scheduling) 4. GS (Guaranteed Scheduling)

Klasifikasi selain berdasarkan dapat / tidaknya suatu proses diambil secara paksa adalah klasifikasi adanya prioritas pada proses, yaitu :

1. Algoritma penjadwalan tanpa prioritas.

2. Algoritma penjadwalan berprioritas,

terdiri dari :

a. Berprioritas statik

b. Berprioritas dinamis (Ir.muhamad Sujatmiko, 1997)

Shortest job first scheduling

Algoritma Shortest Job First

Scheduling sangat optimal

(Nugrahanto:2002), karena membrikan rata– rata waktu tunggu lebih kecil dibandingkan algoritma penjadwalan yang lain dengan cara memindahkan job–job pendek di depan

job-job yang panjang, sehingga akan

mengurangi waktu tunggu. Untuk

memperjelasnya dapat dilihat di contoh berikut.

Misalkan ada 4 job yaitu A, B, C, D masing – masing waktu kedatangan sama yaitu pada t = 0, dan lama proses job berturut – turut : 8, 4, 4, 4.

Tabel 1 Contoh penjadwalan shortest job first jika t = 0

Jika urutan pengerjaannya :

a. Job A, B, C, D

b. Job B, C, D, A

Maka proses pengerjaanya adalah sebagai berikut :

Time : 0 8 12 16 20

a. Dengan pengerjaan job berdasarkan urutan (a) maka berturut – turut waktu yang dibutuhkan untuk proses A, B, C, D adalah 8, 12, 16, 20 sehingga dapat dihitung waktu rata – rata = ( 8 + 12 + 16 + 20 ) / 4 = 14

b. Bila job yang dikerjakan berdasarkan (b), yaitu dengan shortest job first, maka waktu yang dibutuhkan untuk proses B, C, D, A adalah 4, 8, 12, 20 atau rata – rata =( 4 + 8 + 12 + 20 ) / 4 = 11

berdasarkan contoh di atas, bahwa algoritma shortest job first scheduling lebih optimal.

Dynamic priority scheduling

Menurut Sri Kusumadewi (2000:73) dynamic Priority Scheduling merupakan suatu penjadwalan dimana prioritas selalu

(4)

4

berubah–ubah secara dinamis sesuai kondisi

yang mana tiap-tiap proses dilengkapi dengan prioritas, pesanan dialokasikan untuk proses yang memiliki prioritas lebih tinggi

Sebagai contoh ada 3 proses iklan P1, P2, dan P3 dengan lama proses :

Tabel 2 Contoh Penjadwalan Dynamic Priority Scheduling

Maka didapat waktu proses seperti tabel 3 berikut :

Tabel 3 Waktu Proses Penjadwalan Dynamic Priority Scheduling

Dari tabel diatas diketahui bahwa tugas P2 memiliki prioritas lebih tinggi dari pada P1, maka P2 akan dierjakan terlebih dahulu, dan dilanjutkan dengan P1 dan P3.

Context Diagram

Dalam perancangan sistem ini,

entitas-entitas yang berpean antara lain:

bagian pemasaran. Bagian pemasaran

memberikan masukan pada sistem berupa data pesanan konsumen . Keluaran dari sistem berupa informasi selesai order. Untuk lebih jelasnya, context diagram dapat dilihat pada Gambar 3.4

tang g al selesai produksi Laporan

laporan produksi data pesanan barang pelang gan

0 Sistem Informasi Penjadwalan + pegawai pemasaran Manag er

Gambar 1 Context diagram Sistem Informasi Penjadwalan

Data fow diagram dibuat berdasarkan

context diagram yang telah dibuat

sebelumnya. Context diagram tersebut

dijabarkan menjadi Subsistem penjadwalan produksi dijabarkan menjadi 5 sub proses, yaitu: menghitung data pesanan dari tabel pesanan dan barang, menghitung kapasitas mesin yang di dapat dari table mesin, menghitung kapasitas tenaga kerja yang di dapat dari tabel tenaga kerja, membuat jadwal produksi yang didapat dari tabel jadwal produksi dan tabel pesanan, membuat jadwal kerja dari tabel pegawai dan shift pegawai. DFD level 1 produksi dapat dilihat pada Gambar 3.7 berikut ini

tang g al s elesai produks i

jadwal seles ai shift peg awai

id tenag a kerja data tenag a kerja

update data s hift

data peg awai data s hift

mac am barang

update pelang gan melihat barang

data pelang g an data pesanan pelang g an

Laporan update status pesanan

pesanan

data pesanan barang

data tenag a kerja

jadwal produksi data barang

data barang data mesin

data jadwal update jadwal produksi

data pesanan laporan produks i data mesin

data tenag a kerja data pesanan barang pelang gan

pegawai pemasara n 1 Validasi User 3 Penjadwalan Produksi + 4 Pembuatan Laporan + pegawai pemasara n 3 Pesanan 2 Tenaga Kerja 1 Mesin Manag er 5 jadwal produksi 5 Meng elola tipe barang + 6 Barang 2 Pemes anan 7 Pelang g an 6 mengola tenaga kerja + 8 Shift

Gambar 2 DFD level 0 pada sistem informasi penjadwalan

Subsistem penjadwalan produksi

dijabarkan menjadi 5 sub proses, yaitu: menghitung data pesanan dari tabel pesanan dan barang, menghitung kapasitas mesin yang di dapat dari table mesin, menghitung kapasitas tenaga kerja yang di dapat dari

(5)

5

tabel tenaga kerja, membuat jadwal produksi

yang didapat dari tabel jadwal produksi dan tabel pesanan, membuat jadwal kerja dari tabel pegawai dan shift pegawai. DFD level 1 produksi dapat dilihat pada Gambar 3.7 berikut ini:

data pesanan out data pesanan in

data jadwal pegawai update kebutuhan shift

kebutuhan shift jadwal pegawai

mes in

data order jadwal produksi

data tenag a kerja data mesin

data barang

update jadwal produksi jml pesanan

data tenag a kerja data mesin data order Kapasitas Tenag a kapasitas mes in data order data order pegawai pemasaran 1 Meng hitung Kapasitas Mesin 2 Meng hitung Kapasitas tenaga kerja 3 Membuat Jadwal Produksi 4 perhitung an data pesanan + 3 Pesanan 2 Tenaga Kerja 1 Mesin 5 jadwal produksi 6 Barang 5 Membuat Jadwal kerja 9 shift peg awai

Gambar 3 DFD level 1 subsistem penjadwalan produksi

Dalam subsistem produksi terdapat perhitungan data pesanan yang nantinya digunakan untuk menyimpan data pesanan yang di dapat dari data barang dan di update kedalam table pesanan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.8 berikut.

Gambar 4 DFD level 2 perhitungan data pesanan

Subsistem membuat laporan

dijabarkan menjadi 3 yaitu: laporan

berdasarkan periode yang didapat dari

jadwal produksi, laporan berdasarkan

pesanan yang diperoleh dari tabel pesanan dan laporan berdasarkan model yang diperoleh dari tabel pesanan dan semua laporan nantinya akan menjadi bahan

pertimbangan untuk strategi manager

kedepannya untuk lebih jelanya dapat dilihat pada Gambar 3.9 DFD level 1 pembuatan laporan berikut ini.

Laporan

jenis laporan laporan produks i

data pesanan

Laporan periode produksi Laporan produksi model

Laporan pes anan

data jadwal Jenis Laporan Jenis Laporan Jenis Laporan data pesanan Manag er Manag er 3 Pesanan 5 jadwal produksi 1 Laporan berdas arkan periode 2 Laporan berdas arkan pesanan 3 Laporan berdas arkan barang

Gambar 4 DFD level 1 pembuatan laporan

Subsistem mengelola data

barang dijabarkan menjaddi 2 yaitu: perbarui data barang dan simpan data barang yang nantinya digunakan untuk memperbarui apabila terdapat data barang yang baru pada tabel barang. Untuk lebih jelanya dapat dilihat pada Gambar 3.10 DFD level 1 pembuatan laporan berikut ini.

mac am barang

melihat barang update data barang

data barang data barang 6 Barang 1 perbarui data barang 2 simpan data barang pegawai pemasaran

Gambar 6 DFD level 1 mengelola data barang.

Subsistem mengelola data

pegawai dijabarkan menjaddi 2 yaitu: perbarui data barang dan simpan data barang

yang nantinya digunakan untuk

memperbarui apabila terdapat data pegawai yang baru pada tabel pegawai. Untuk lebih jelanya dapat dilihat pada Gambar 3.11 DFD level 1 pembuatan laporan berikut ini.

melakukan

data tenag a kerja

update data s hift menyimpan

data peg awai

data s hift 8 Shift 2 Tenaga Kerja 1 memperbarui data tenag a kerja 2 menyimpan data tenag a kerja pegawai

Gambar 7 DFD level 1 mengelola data

(6)

6

Selanjutnya akan dihasilkan CDM dan PDM

untuk lebih jelasnya CDM dapat dilihat pada Gambar Memesan Memiliki memiliki_jumlah_pesanan memiliki_jumlah Melakukan Menggunakan memiliki_detil mempunyai_jumlah memiliki_Detil Tipe memiliki_jamkerja digunakan_pada Master Pelanggan ID Pelanggan Nama Pelanggan Nama Perusahaan Alamat Pelangan Kota Telepon Pelanggan

<pi> Variable characters (20) Variable characters (20) Variable characters (20) Variable characters (20) Variable characters (20) Variable characters (13) <M> <M> <M> Master Pelanggan Primary Key ... <pi> Master Barang ID Barang Nama Barang Jenis Keterangan Stok

<pi> Variable characters (20) Variable characters (20) Variable characters (20) Variable characters (20) Integer <M> <M> <M> Master Barang Primary Key ... <pi> Transaksi Pemesanan ID Pesanan Total Barang Tanggal Masuk Jam Masuk Keterangan

<pi> Variable characters (20) Integer Date & Time Date & Time Variable characters (20)

<M> <M> <M> <M> Transaksi Pemesanan Primary Key ... <pi> Master Tipe ID Tipe Nama Tipe Tahap Proses Keterangan

<pi> Variable characters (20) Variable characters (20) Integer Variable characters (20) <M> <M> <M> Master Tipe Primary Key ... <pi> Master Pegawai ID Pegawai Nama Pegawai Jabatan Alamat Pegawai Telepon Pegawai Password

<pi> Variable characters (20) Variable characters (20) Variable characters (20) Variable characters (20) Variable characters (20) Variable characters (20) <M> <M> <M> <M> Master Pegawai Primary Key ... <pi> Master Mesin ID Mesin Nama Mesin Kapasitas Kecepatan Keterangan

<pi> Variable characters (20) Variable characters (20) Integer Integer Variable characters (20) <M> <M> <M> <M> Master Mesin Primary Key ... <pi> Transaksi Penjadwalan ID Penjadwalan Tanggal Jam Mulai Jam Selesai Total Deskripsi Proses

<pi> Variable characters (20) Date & Time Date & Time Date & Time Integer Variable characters (50) <M> <M> <M> <M> Transaksi Penjadwalan Primary Key ... <pi> Detil Pemesanan Jumlah Status Tanggal Selesai Jam Selesai Integer Variable characters (10) Date & Time Date & Time

<M> Detil Penjadwalan Jumlah Integer Master Shift ID Shift Hari Jam Mulai Jam Selesai Shift

<pi> Variable characters (20) Variable characters (20) Date & Time Date & Time Integer

<M> Master Shift Primary Key ...

<pi>

Gambar 8 CDM Penjadwalan Produksi

Setelah CDM terbentuk maka akan di

generate yang selanjutnya akan

mengjasilkan PDM FK_TRANSAKS_MEMESAN_MASTER_P FK_MASTER_B_MEMILIKI_MASTER_T FK_DETIL_PE_MEMILIKI__TRANSAKS FK_DETIL_PE_MEMILIKI__MASTER_B FK_TRANSAKS_MELAKUKAN_MASTER_P FK_TRANSAKS_MENGGUNAK_MASTER_M FK_DETIL_PE_MEMILIKI__DETIL_PE FK_DETIL_PE_MEMPUNYAI_TRANSAKS FK_MEMILIKI_MEMILIKI__MASTER_T FK_MEMILIKI_MEMILIKI__MASTER_M FK_MASTER_S_MEMILIKI__MASTER_P FK_MASTER_S_DIGUNAKAN_MASTER_M Master Pelanggan ID Pelanggan Nama Pelanggan Nama Perusahaan Alamat Pelangan Kota Telepon Pelanggan ... varchar(20) varchar(20) varchar(20) varchar(20) varchar(20) varchar(13) <pk> Master Barang ID Barang ID Tipe Nama Barang Jenis Keterangan Stok ... varchar(20) varchar(20) varchar(20) varchar(20) varchar(20) int <pk> <fk> Transaksi Pemesanan ID Pesanan ID Pelanggan Total Barang Tanggal Masuk Jam Masuk Keterangan ... varchar(20) varchar(20) int datetime datetime varchar(20) <pk> <fk> Master Tipe ID Tipe Nama Tipe Tahap Proses Keterangan ... varchar(20) varchar(20) int varchar(20) <pk> Master Pegawai ID Pegawai Nama Pegawai Jabatan Alamat Pegawai Telepon Pegawai Password ... varchar(20) varchar(20) varchar(20) varchar(20) varchar(20) varchar(20) <pk> Master Mesin ID Mesin Nama Mesin Kapasitas Kecepatan Keterangan ... varchar(20) varchar(20) int int varchar(20) <pk> Transaksi Penjadwalan ID Penjadwalan ID Pegawai ID Mesin Tanggal Jam Mulai Jam Selesai Total Deskripsi Proses ... varchar(20) varchar(20) varchar(20) datetime datetime datetime int varchar(50) <pk> <fk1> <fk2> Detil Pemesanan ID Pesanan ID Barang Jumlah Status Tanggal Selesai Jam Selesai ... varchar(20) varchar(20) int varchar(10) datetime datetime <pk,fk1> <pk,fk2> Detil Penjadwalan ID Pesanan ID Barang ID Penjadwalan Jumlah ... varchar(20) varchar(20) varchar(20) int <pk,fk1> <pk,fk1> <pk,fk2> Master Shift ID Shift ID Pegawai ID Mesin Hari Jam Mulai Jam Selesai Shift ... varchar(20) varchar(20) varchar(20) varchar(20) datetime datetime int <pk> <fk1> <fk2> memiliki_Detil Tipe ID Tipe ID Mesin varchar(20) varchar(20) <pk,fk1> <pk,fk2> Gambar 9 PDM Penjadwalan Produksi

Hasil dan Pembahasan Hasil Uji Coba

Hasil uji coba menunjukkan bahwa aplikasi yang dibangun telah berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Laporan-laporan yang dihasilkan, memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pihak manajemen.

Implementasi Sistem

Setelah kebutuhan sistem terpenuhi, langkah selanjutnya adalah mengimplementasikan rancangan sistem ke dalam sebuah rancang

bangun sistem informasi penjadwalan

produksi.

Gambar 10 Tampilan Menu Utama Pada saat sistem dijalankan yang pertama kali muncul adalah tampilan menu utama. Dari tampilan ini, pengguna dapat memilih menu-menu yang ingin dilakukan. Selain itu, didalam menu utama disediakan menu-menu yaitu menu login, Master, penjadwalan dan juga laporan.

Kesimpulan

Setelah dilakukan uji coba dan evaluasi terhadap sistem informasi penjualan swalayan ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Sistem ini dapat menghasilkan

Sistem Informasi penjadwalan produksi pada CV. Djibril Jaya yang dapat membantu untuk mempermudah proses produksi

(7)

7

2. Sistem ini dapat menghasilkan

informasi penjadwalan kerja karyawan, yang berfungsi membantu untum memanagemen pegawai dan mesin.

3. Menghasilkan laporan selesai

produksi sebagai informasi kepada

pelanggan tentang jadwal selesai barang yang di pesan

Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan kepada peneliti berikutnya apabila ingin mengembangkan sistem yang telah dibuat ini agar menjadi lebih baik adalah sebagai berikut:

1. System ini dapat dikembangkan

menjadi system yang lebih komplek lagi dengan menambahkan MRP, Safety Stoct, dan re-order point dalam pembelian bahan baku, sehingga perusahaan lebih mudah merencanakan pembelian bahan baku.

2. System ini juga dapat di tambah

menu tambahan yaitu harga yang harus di bayar oleh pelanggan untuk pesanannya sehingga memudahkan pihak perusahaan tanpa harus menghitung biaya.

3. Tampilan form untuk aplikasi yang

berjalan masih sederhana sehingga perlu ditingkatkan lagi kualitasnya.

4. Aplikasi mendatang sebaiknya

menggunakan database terintegrasi dengan unit lain pada perusahaan sehingga antar unit dapat saling bertukar informasi melalui aplikasi yang sudah saling terintegrasi.

DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, Agus, 1986, Manajemen produksi

pengendalian produksi,

BPFE-Yogyakarta.

Arum, 2010, Modul Trainin TOT: Sistem

Operasi, 19 maret 2012,

URL:lecturer.d3ti.mipa.uns.ac.id/aru m/files/.../penjadwalan-proses4.pdf. Buffa, Elwood S., 1980, Manajemen

produksi/Operasi Jilid II, Edisi Ke

enam, jakarta Barat: Binarupa Aksara.

Djain, Zulkarnain, 1993, Perencanaan &

Analisa Proyek Edisi II, Jakarta:

Universitas Indonesia – Jakarta. Gaspersz, Vincent,1998 Production Planning

and Inventory Control (PPIC), Gramedia Pustaka Utama: Jakarta Jannah, wardatul. 2010.

"algoritma-penjadwalan", 11 Maret 2012.

URL:http://blog.uin-malang.ac.id/warda/2010/10/17/algor itma-penjadwalan/.html.

Jogiyanto, 1995, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Penerbit Andi, Yogyakarta,.

Handoko,T. Hani., 1984, Dasar - Dasar

Manajemen Produksi Dan Operasi Edisi I, Yogyakarta:BPFE-

Yogyakarta.

Handoko,T. Hani., 1989, Manajemen

Produksi Dan Operasi Edisi III,

Yogyakarta:BPFE- Yogyakarta. Nugrahanto, Yanatan, 2002, Rancang

Bangun Sistem Penjadwalan Produksi Dengan Kombinasi Algoritma Shortes Job First Dan Dynamic Priority

scheduling:STIKOM

Rudyanto, Agus. 2011, Rancang Bangun

Sistem Informasi Penjadwalan Produksi Paving Block Pada CV. Eko Joyo Surabaya: STIKOM.

Sri Kusumadewi, 2000, Sistem Operasi, J & J Learning Yogyakarta, Yogyakarta. Sujatmiko, Muhamad, Ir., 1997, Panduan

Belajar Sistem Operasi, Sekolah

Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya.

Suryantoro, Darwis, 2007, kerangka desain

dan sistem informasi, 20 maret 2012.

URL :

http://suryantara.wordpress.com/200 7/12/26/kerangka-desain-dan-sistem-informasi/.html

(8)

8

Yuswanto, 2009, Database fenomenal SQL

Referensi

Dokumen terkait

Tabel detail pemesanan berisi seluruh penjadwalan produksi yang berelasi dengan table bahan mentah. Struktur tabel

pada Buffa &amp; Sarin (1996) terdapat beberapa solusi metode yang dapat digunakan dalam proses penjadwalan produksi, antara lain metode first come first served

mesin adalah waktu yang digunakan oleh karyawan untuk memindahkan komponen ke mesin selanjutnya. Proses selanjutnya adalah menghitung lama proses. Lama proses

[Data User] [Master User] [Log in Admin] Admin Pelang g an PPIC Produksi Gudang QC 1 Login 2 Input Master + 3 Transaksi Inventori + 4 Penjadwalan + 5 Maintenance User 1 DB_User

+ 1 Data Kemasan 2 Data Proses 3 Data Mesin 4 Data Pegawai 2 Penerimaan Pesanan + 5 Data Customer 6 Data Order 3 Penjadwalan Produksi + 4 Pembuatan Laporan +. 7 Data Detail Order 8

pada Buffa &amp; Sarin (1996) terdapat beberapa solusi metode yang dapat digunakan dalam proses penjadwalan produksi, antara lain metode first come first served

Setelah menerima pesanan pelanggan dan menghitung harga pokok produksi, bagian pembelian akan melakukan pembuatan purchases order, bagian pembelian membuat daftar

Metode peramalan jumlah barang yang di produksi menggunaan MTS didasarkan pada jumlah barang yang akan di produksi berdasarkan pada jumlah pesanan yang dapat