• Tidak ada hasil yang ditemukan

DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 1-14

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 1-14"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

¹ Widya Prabandari, Prasetiono

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA SAHAM

SEBELUM DAN SESUDAH SEASONED EQUITY OFFERINGS

(Studi kasus pada perusahaan non lembaga keuangan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia dan melakukan SEO periode 2005-2009)

Widya Prabandari, Prasetiono¹

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedharto SH Tembalang, Semarang 50239, Phone: +622476486851

ABSTRACT

This study is performed in order to test the influence of SEO policy effects on financial performance and stock performance two years before and after two years of SEO. Sampling technique used was purposive sampling with criteria as (1) Not a bank and other financial instituions (2) Not doing SEO more than once and other corporate action during the observation period (3) Present the financial statements for the study and not delisted from BEI during the observation period. Data obtained by the publication of Indonesian Capital Market Directory (ICMD 2003 - 2011) and fact book BEI 2005 - 2009. From the results showed that is an average increase in debt to equity ratio, return on assets, current ratio, price to book value, and a decrease in the average of stock return. But it is a small increase and decrease resulting in financial performance and stock performance does not differ significantly before and after SEO

Keywords : Seasoned equity offerings, financial performance, stock performance, price to book value.

PENDAHULUAN

Pasar modal mempunyai peranan penting dalam suatu negara. Salah satu tujuan didirikannya pasar modal adalah menciptakan fasilitas bagi keperluan industri dan entitas dalam memenuhi permintaan dan penawaran modal. Pasar modal sebagai wahana sektor keuangan diluar perbankan, diharapkan dapat menjadi sarana untuk memperoleh dana secara cepat dan mudah dari investor maupun kreditur.

Perusahaan yang telah memasuki pasar modal atau perusahaan go public ternyata masih membutuhkan dana untuk membiayai kegiatannya. Perusahaan dapat meminjam dana dari bank atau hutang, namun tentunya hutang ini sangat beresiko bagi perusahaan karena adanya beban bunga dan angsuran pinjaman, dimana hal ini akan membatasi kinerja perusahaan.

Salah satu alternatif external financing yang dapat dipilih perusahaan adalah dengan melakukan seasoned equity offerings (SEO). SEO merupakan penawaran saham tambahan yang dilakukan oleh perusahaan go public di luar saham yang terlebih dahulu beredar melalui initial public offerings (Megginson, 1997). Tujuan perusahaan melakukan SEO adalah untuk memperoleh tambahan dana yang akan digunakan untuk kepentingan investasi, restrukturisasi modal, dan ekspansi (Darmadji dan Fakhruddin, 2001). Alasan perusahaan lebih memilih SEO daripada pinjaman bank karena proses SEO ini cepat dan mudah, serta murah tidak memerlukan jasa underwriter, dan tidak dibebani resiko bunga. Motivasi perusahaan dalam melakukan SEO adalah untuk meningkatkan profitabilitas, likuiditas perusahaan, memperbaiki struktur modal, mempertahankan porsi kepemilikan pemegang saham lama, meningkatkan nilai perusahaan, dan meningkatkan likuiditas saham selanjutnya dapat meningkatkan return saham (Wild, 2004).

Keberhasilan perusahaan dalam melakukan SEO terlihat pada kinerjanya dalam laporan keuangan yang dikeluarkan perusahaan. Dengan mengetahui laporan keuangan perusahaan tersebut, maka investor dapat mengetahui apakah dana hasil SEO dimanfaatkan secara efektif dan efisien oleh perusahaan dalam rangka meningkatkan kinerjanya.

Berdasarkan pada motivasi perusahaan, maka kinerja keuangan dalam penelitian ini akan diproksi dengan rasio-rasio keuangan seperti debt to equity ratio (DER), return on assets (ROA), current ratio (CR), price to book value (PBV), sedangkan kinerja saham akan diukur menggunakan return saham.

(2)

2

Pengeluaran saham baru melalui SEO semestinya mendorong ke arah perkembangan kinerja keuangan dan kinerja saham yang optimal atau lebih baik (Eckbo dan Masulis, dikutip oleh Sunarjanto, 2007). Penelitian mengenai pengaruh SEO terhadap perubahan kinerja perusahaan telah banyak dilakukan. Namun berdasarkan bukti empiris yang menunjukkan bahwa beberapa perusahaan mengalami penurunan kinerja keuangan dan kinerja saham, bahkan beberapa perusahaan menunjukkan tidak ada sinergi yang dihasilkan antara kebijakan SEO yang dilakukan dengan kinerja keuangan maupun kinerja sahamnya. Oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan memperbarui periode penelitian, untuk membuktikan bagaimana pengaruh SEO pada kinerja keuangan dan kinerja saham sebelum dan sesudah SEO.

KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Seasoned Equity Offerings

SEO merupakan penawaran saham tambahan yang dilakukan oleh perusahaan go public di luar saham yang terlebih dahulu beredar melalui initial public offerings (Megginson, 1997). Tujuan perusahaan melakukan SEO adalah untuk memperoleh tambahan dana yang akan digunakan untuk kepentingan investasi, restrukturisasi modal, dan ekspansi (Darmadji dan Fakhruddin, 2001). Motivasi perusahaan dalam melakukan SEO adalah untuk meningkatkan profitabilitas, likuiditas perusahaan, memperbaiki struktur modal, mempertahankan porsi kepemilikan pemegang saham lama, meningkatkan nilai perusahaan, dan meningkatkan likuiditas saham selanjutnya dapat meningkatkan return saham (Wild, 2004).

Proses SEO dapat dilakukan dengan dua cara: (1) menjual hak (right) kepada pemegang saham lama untuk membeli saham baru dengan harga tertentu, (2) menjual kepada setiap investor yang ingin membeli sekuritas baru melalui second offerings, third offerings, dan seterusnya (Brealey, et all, 2001). Sebagian besar proses SEO di Indonesia dilakukan dengan cara right issue dengan memberi hak (right) kepada pemegang saham untuk membeli saham baru dengan harga tertentu (Kurniawan dan Rusiti, 2004).

Pengumuman SEO akan direspon oleh pasar sebagai suatu sinyal yang menyampaikan adanya informasi baru yang dikeluarkan oleh manajemen yang selanjutnya akan mempengaruhi nilai serta kinerja perusahaan di masa depan. Seringkali muncul asimetri informasi antara manajer dan investor karena manajemen umumnya mempunyai informasi yang lebih akurat dibandingkan dengan pihak luar perusahaan (investor) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan ke pasar modal. Perusahaan dengan pertumbuhan kinerja yang tinggi memiliki lebih banyak kesempatan untuk berinvestasi, sehingga pengumuman SEO akan diterjemahkan investor sebagai sinyal positif karena berhubungan dengan prospek earning perusahaan yang bagus di masa depan. Sebaliknya investor mungkin akan menanggapi suatu pengumuman SEO sebagai sinyal negatif karena hal ini mengindikasikan bahwa manajemen memandang kinerja perusahaan suram sehingga perusahaan perlu untuk melakukan penawaran sekuritas tambahan, hal ini dapat menurunkan harga saham sekalipun prospek perusahaan akan bagus dan menguntungkan di masa depan. Semua ini tergantung bagaimana pihak manajemen memberikan informasi ke pasar mengenai keadaan, nilai, kinerja, dan prospek perusahaan di masa mendatang (Sukwadi, 2006).

Debt to Equity Ratio (DER)

Debt to equity Ratio (DER) merupakan perbandingan total hutang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri (ekuitas) (Martono dan Harjito, 2008).

Perusahaan setelah melakukan SEO akan memperoleh dana besar yang dapat dijadikan sebagai modal perusahaan, sehingga akan mengurangi pemakaian hutang. Jadi setelah pelaksanaan SEO diharapkan debt to equity ratio perusahaan menurun (Schall dan Haley, 1991).

Return on Assets (ROA)

Return on asset (ROA) mengukur kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba (Prastowo dan Juliaty, 2005).

(3)

3

Pelaksanaan SEO akan meningkatkan dana yang dimiliki perusahaan. Dana tersebut dapat digunakan oleh perusahaan untuk ditanamkan pada berbagai investasi yang menguntungkan, yang akan mendukung terjadinya peningkatan laba serta profitabilitas perusahaan (Schall dan Haley, 2001).

Current Ratio (CR)

Current ratio (CR) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban lancar menggunakan aktiva lancarnya (Brigham dan Daves, 2001).

Secara matematis, CR dirumuskan sebagai berikut (Martono dan Harjito, 2008):

Perusahaan yang menerbitkan saham baru akan mengalami kenaikan aktiva lancar karena adanya kas masuk hasil pembayaran saham yang dibeli para investor. Pelaksanaan SEO akan membuat current ratio perusahaan mengalami peningkatan, yang menunjukkan bahwa kondisi perusahaan menjadi lebih likuid (Schall dan Haley, 1991).

Price to Book Value (PBV)

Price to book value (PBV) merupakan rasio pasar modal yang menggambarkan seberapa kali pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan. Makin tinggi rasio ini berarti pasar percaya akan prospek perusahaan tersebut (Darmadji dan Fakhruddin, 2001).

Secara matematis Price to Book Value dapat dirumuskan sebagai berikut (Darmadji dan Fakhruddin, 2001) :

Tambahan dana hasil SEO dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengambil kesempatan investasi yang menguntungkan sehingga terjadi peningkatan laba perusahaan, dan dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan. Pemegang saham akan memilih rasio profitabilitas yang tinggi karena tingginya rasio ini mengindikasikan tingginya tingkat kembalian hasil investasi mereka. Pemanfaatan dana hasil SEO untuk keperluan investasi dapat menghasilkan NPV positif, sehingga semakin banyak investor yang akan menginvestasikan dananya dan semakin tinggi kepercayaan investor pada prospek perusahaan, tercermin dari nilai PBV perusahaan yang meningkat (Wardjono, 2010).

Return Saham

Return saham adalah tingkat keuntungan yang ditawarkan oleh suatu saham dalam periode tertentu, umumnya satu tahun, melalui investasi yang dilakukan oleh investor (Fabozzy, 2003). Return saham yang digunakan dalam penelitian adalah return total yang terdiri dari capital gain (loss) dan yield.

Secara matematis return saham dapat diformulasikan sebagai berikut

(Jogiyanto, 2003):

1 -1

-Pti

Dti

)

Pti

(

Pti

Rti

Keterangan:

Rti = return realisasi saham i pada periode t Pti = harga saham i pada akhir periode t Pti-1 = harga saham i pada awal periode t

(4)

4

Penambahan jumlah lembar saham dengan harga yang lebih rendah dari harga pasar akan menrik investor. Selanjutnya permintaan saham akan meningkat diikuti dengan peningkatan harga saham. Frekuensi dan likuiditas saham meningkat, dimana saham dengan tingkat likuiditas tinggi akan menghasilkan return saham yang tinggi pula. Maka setelah SEO return saham akan meningkat (Darmadji dan Fakhruddin, 2001).

Kerangka Pemikiran

Seasoned Equity Offerings (SEO) merupakan penawaran sekuritas tambahan (seasoned securities) yang dilakukan oleh emiten sebagai perusahaan go public kepada masyarakat melalui pasar modal. Penawaran ini dilakukan karena perusahaan yang telah go public tersebut membutuhkan tambahan dana untuk membiayai kegiatan operasionalnya (Megginson, 1997).

Keberhasilan perusahaan dalam melakukan SEO terlihat dari kinerja keuangan maupun kinerja sahamnya. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan dan kinerja saham dapat dilakukan dengan membandingkan kinerja keuangan dan kinerja saham perusahaan tersebut sebelum dan sesudah SEO.

Pengaruh SEO terhadap Debt to Equity (DER)

Debt to equity Ratio (DER) merupakan rasio untuk menilai proporsi hutang terhadap modal sendiri (Brigham dan Daves, 2001). Schall dan Haley (1991) mengungkapkan bahwa dana tambahan hasil SEO dapat dijadikan modal oleh perusahaan sehingga dapat mengurangi pemakaian sumber dana yang berasal dari pinjaman bank dalam bentuk hutang. Jadi setelah pelaksanaan SEO diharapkan debt to equity ratio perusahaan menurun, sehingga resiko keuangan juga semakin kecil. Berdasarkan uraian diatas maka dapat diperoleh hipotesis yaitu :

H₁ : DER perusahaan sesudah melakukan SEO lebih rendah daripada DER perusahaan sebelum melakukan SEO, dan terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kinerja keuangan yang dilihat dari DER sebelum dan sesudah SEO.

Pengaruh SEO terhadap Return on Assets (ROA)

Rasio

ini mengukur tingkat pengembalian investasi yang telah dilakukan

perusahaan dengan menggunakan seluruh dana (aktiva) yang dimilikinya (Prastowo dan

Juliaty, 2005).

Pelaksanaan SEO akan meningkatkan dana yang dimiliki perusahaan. Tambahan dana tersebut dapat digunakan untuk ditanamkan pada investasi-investasi yang menguntungkan, di mana hasil investasi tersebut dapat mendukung terjadinya peningkatan laba. Semakin tinggi laba bersih maka rasio ROA akan semakin besar dan menunjukkan profitabilitas perusahaan semakin baik.

Hal ini menunjukkan bahwa ROA setelah SEO menunjukkan hasil yang positif, dimana perusahaan mengalami peningkatan laba. Berdasarkan uraian diatas maka dapat diperoleh hipostesis yaitu :

H₂ : ROA perusahaan sesudah melakukan SEO lebih tinggi daripada ROA perusahaan sebelum melakukan SEO, dan terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kinerja keuangan yang dilihat dari ROA sebelum dan sesudah SEO.

Pengaruh SEO terhadap Current Ratio (CR)

Current ratio (CR) adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban lancar menggunakan aktiva lancarnya (Brigham dan Daves, 2001). Schall dan Haley (1991) menyatakan bahwa perusahaan yang menerbitkan saham baru akan mengalami kenaikan aktiva lancar karena adanya kas masuk hasil pembayaran saham yang dibeli para investor. Pelaksanaan SEO akan membuat current ratio perusahaan mengalami peningkatan, yang menunjukkan bahwa kondisi perusahaan menjadi lebih likuid. Likuiditas perusahaan mengindikasikan hasil yang positif pasca SEO. Berdasarkan uraian diatas maka dapat diperoleh hipostesis yaitu :

H₃ : CR perusahaan sesudah melakukan SEO lebih tinggi daripada CR perusahaan sebelum melakukan SEO, dan terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kinerja keuangan yang dilihat dari CR sebelum dan sesudah SEO.

(5)

5

Pengaruh SEO terhadap Price to Book Value (PBV)

Price to book value (PBV) menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan. Makin tinggi rasio ini berarti pasar percaya akan prospek perusahaan tersebut (Darmadji dan Fakhruddin, 2001).

Wardjono (2010) menyatakan bahwa pemanfaatan dana hasil SEO untuk keperluan investasi yang menguntungkan dapat menghasilkan laba bersih yang lebih tinggi, profitabilitas perusahaan pun akan meningkat. Pemegang saham akan memilih rasio profitabilitas yang tinggi karena tingginya rasio ini mengindikasikan tingginya tingkat kembalian hasil investasi mereka. Semakin tinggi profitabilitas perusahaan, semakin tinggi kepercayaan investor pada prospek perusahaan tercermin dari nilai PBV perusahaan yang meningkat. Berdasarkan paparan di atas, maka hipotesis dirumuskan sebagai berikut:

H4 : PBV perusahaan sesudah melakukan SEO lebih tinggi daripada PBV perusahaan sebelum melakukan SEO, dan terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kinerja keuangan yang dilihat dari PBV sebelum dan sesudah SEO.

Pengaruh SEO terhadap Return Saham

Return (kembalian) adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukan (Ang, 1997). Terkadang penerbitan saham baru melalui SEO ditanggapi negatif oleh pasar karena pihak investor melihat bahwa manajer memiliki informasi yang superior tentang prospek perusahaan mereka atau terjadi asimetri informasi yang besar antara manajer dan investor, sehingga menghasilkan reaksi pasar yang negatif. Sebenarnya reaksi pasar terhadap SEO tidak selalu negatif jika perusahaan dapat menghasilkan proyek dengan NPV yang positif dan peningkatan kinerja perusahaan pasca SEO (Healey dan Palepu, dikutip oleh Harto, 2001).

Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2001), harga pelaksanaan emisi right selalu ditetapkan lebih rendah dari harga pasar, hal ini dapat menarik minat investor untuk membeli saham. Permintaan saham akan naik diikuti dengan peningkatan harga saham. Meningkatnya volume dan frekuensi perdagangan saham berarti saham yang diperdagangkan di pasar sekunder semakin likuid. Saham dengan tingkat likuiditas tinggi akan memberikan return yang tinggi pula daripada saham dengan likuiditas rendah. Return saham yang tinggi dan adanya peningkatan kinerja perusahaan dapat menarik investor untuk memiliki saham perusahaan tersebut. SEO dapat meningkatkan likuiditas saham selanjutnya dapat meningkatkan return saham. Berdasarkan uraian diatas maka dapat diperoleh hipostesis yaitu :

H5 : Return saham perusahaan sesudah melakukan SEO lebih tinggi daripada return saham perusahaan sebelum melakukan SEO, dan terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kinerja saham yang dilihat dari return saham sebelum dan sesudah SEO.

METODE PENELITIAN

Variabel Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data untuk semua variabel yaitu Debt to Equity Ratio (DER), Return On Asset (ROA), Current Ratio (CR), Price to Book Value (PBV), dan return saham. Data sekunder ini diperoleh dengan metode pengamatan dan analisis laporan keuangan masing-masing perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indoneisa selama periode amatan dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2011.

Data variabel kinerja keuangan dengan menggunakan rasio keuangan yaitu Debt to Equity Ratio (DER), Return On Asset (ROA), Current Ratio (CR), Price to Book Value (PBV), dan kinerja saham yang diukur dengan return saham diambil dari Indonesian Capital Market Directory 2006, 2007, 2010 dan rangkuman kinerja keuangan perusahaan tahun 2011.

Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan non lembaga keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan melakukan SEO periode 2005 sampai 2009 sebanyak 91 perusahaan. Teknik pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria:

a. Bukan merupakan perbankan dan lembaga keuangan lain

b. Hanya melakukan SEO satu kali dan tidak melakukan aksi korporasi lain selama periode amatan

(6)

6

c. Tidak delisted dari BEI dan memiliki data laporan keuangan yang lengkap selama periode

amatan

Metode Analisis

Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif, uji normalitas data, kemudian untuk pengujian hipotesis menggunakan wilcoxon signed ranks test dan uji t sampel berhubungan.

Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, dan variasi data. Melalui analisis deskriptif dapat ditentukan perbedaan mean (naik atau turun) indikator kinerja keuangan yang dilihat dari rasio-rasio keuangan dan indikator kinerja saham yang dilihat dari return saham perusahaan antara sebelum dan sesudah SEO.

Uji Normalitas Data

Untuk mendeteksi normalitas data dapat dilakukan dengan uji kolmogorov-smirnov test. Tingkat keyakinan yang digunakan adalah 95% dengan tingkat kesalahan 0,05. Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Sampel berdistribusi normal apabila Asymptotic sig > tingkat keyakinan. Sebaliknya dikatakan tidak normal apabila asymptotic sig < tingkat keyakinan. Jika hasil uji menunjukan sampel berdistribusi normal maka uji beda yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji parametrik (paired sampel t-test). Tetapi jika sampel tidak berdistribusi normal maka uji beda yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji non parametrik (wilcoxon signed ranks test).

Wilcoxon Signed Ranks Test

Uji ini digunakan untuk menganalisis data berpasangan karena adanya dua perlakuan yang berbeda. Prosedur pengujian Wilcoxon Signed Ranks Test menurut Hasan (2005) diuraikan sebagai berikut:

1. Menentukan formulasi hipotesis

H0 : Jumlah urutan tanda positif dengan jumlah urutan tanda negatif adalah sama (tidak

ada perbedaan nyata antara pasangan data)

H0 : Jumlah urutan tanda positif dengan jumlah urutan tanda negatif adalah berbeda (ada

perbedaan nyata antara pasangan data) 2. Menentukan taraf nyata (α) dengan T tabelnya

Pengujian dapat berbentuk satu sisi atau dua sisi. 3. Menentukan kriteria pengujian

H0 diterima apabila T0 ≥ T

H0 ditolak apabila T0 < T

4. Menentukan uji nilai statistik (nilai T0)

Tahap-tahap pengujian adalah sebagai berikut :

a. Menentukan tanda beda dan besarnya tanda beda antara pasangan data b. Mengurutkan bedanya tanpa memperhatikan tanda atau jenjang

1) Angka 1 (satu) untuk beda yang terkecil, dan seterusnya 2) Jika terdapat beda yang sama, diambil rata-ratanya 3) Beda nol tidak diperhatikan

c. Memisahkan tanda beda positif dan negatif atau tanda jenjang. d. Menjumlahkan semua angka positif dan angka negatif

e. Nilai terkecil dari nilai absolut hasil penjumlahan merupakan nilai T0.

5. Membuat kesimpulan H0 diterima atau ditolak.

Uji T Sampel Berpasangan

Uji lain yang akan dipakai untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah uji t sampel berpasangan. Menurut Usman dan Akbar (2003), uji kesamaan dua rata-rata digunakan

(7)

7

untuk mengetahui ada atau tidak adanya perbedaan (kesamaan) antara dua buah data. Uji t dalam penelitian ini akan menggunakan microsoft excel. Rumus untuk penghitungannya adalah sebagai berikut:

n

stddev

X

X

t

1

2 Keterangan: 1

X : Rata-rata hitung sampel pertama (sebelum)

2

X : Rata-rata hitung sample kedua (sesudah)

Std dev : Standar deviasi gabungan sampel pertama dan kedua

n : Jumlah sampel

Maka langkah-langkah pengujian sebagai berikut: 1. Merumuskan hipotesis statistiknya:

Ha : X2 ≠ X1

H0 : X2 = X1

2. Mencari thitung dengan rumus di atas

3. Menetapkan taraf signifikansi (α = 0.05)

4. Mencari ttabel dengan mencari pada df (degree of freedom) = n1 – 1, tingkat signifikansi

0,05 tabel, dan dengan menggunakan tabel t two tailed test didapat nilai ttabel.

5. Menentukan kriteria pengujian, jika thitung ≤ ttabel , maka H0 diterima.

6. Membandingkan thitung dengan ttabel.

7. Membuat kesimpulan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan analisis statistik deskriptif diketahui perbedaan mean rasio-rasio keuangan dan return saham sebagai berikut:

Tabel 1

Rangkuman Perubahan Rata-Rata (Mean) 31 Perusahaan yang Melakukan SEO Periode 2005 – 2009

Variabel Perubahan Rata-Rata (Mean)

2 Tahun Sebelum SEO 1 Tahun Sebelum SEO 1 Tahun Sesudah SEO 2 Tahun Sesudah SEO DER 1.917 0.5274 1.3161 1.4348 ROA -0.0124 -0.0132 0.0033 0.0125 CR 4.8267 2.5229 3.3100 4.2048 PBV 1.5594 1.7877 1.6552 1.8832 Return Saham 0.2558 1.6503 0.2877 0.5410

Sumber: Rekap output SPSS 16.0 (data diolah)

Dari tabel 1 di atas terlihat bahwa mean DER mengalami kenaikan secara terus-menerus pada 1 tahun sampai 2 tahun sesudah SEO. Hal ini terjadi karena pada periode 2005 – 2009 perekonomian Indonesia belum stabil membuat hutang perusahaan dalam mata uang asing (khususnya dollar Amerika) yang tidak dilindungi dengan mekanisme hedging menjadi berlipat ganda. Kemungkinan lain adalah kebijakan SEO yang dilakukan perusahaan ditanggapi negatif oleh pasar yang mengindikasikan perusahaan mengalami kesulitan keuangan, mengakibatkan perusahaan tidak memperoleh tambahan dana seperti yang diharapkan dan memaksa perusahaan untuk memilih external financing berupa hutang.

Hasil ini sejalan dengan penelitian Sunarjanto

(2007) dan Sulistyanto dan Midiastuti (2002)

Untuk variabel ROA terlihat bahwa mean ROA pada tahun-tahun sebelum SEO sangat rendah bahkan mencapai minus, ini menunjukkan bahwa motivasi perusahaan melakukan SEO adalah untuk meningkatkan profitabilitas, dibuktikan dengan mean sesudah SEO tampak lebih meningkat daripada sebelum SEO. Hasil ini konsisten dengan penelitian IM (2006).

Lebih menarik dilihat dari mean CR, dimana pada periode 2 tahun sebelum menuju 1 tahun sebelum SEO terjadi penurunan yang cukup signifikan menunjukkan motivasi perusahaan

(8)

8

melakukan SEO adalah untuk meningkatkan likuiditasnya. Hasil ini konsisten dengan penelitian IM (2006), Harto (2001), dan Sunarjanto (2007).

Dilihat dari mean PBV 1 tahun sebelum SEO mengalami kenaikan, hal ini terjadi karena perusahaan ingin menunjukkan potensi pertumbuhannya kepada pemegang saham agar saham yang ditawarkan pada saat SEO direspon positif oleh pasar. Pertumbuhan tersebut tidak berlanjut pada satu tahun sesudah SEO dimana PBV mengalami penurunan, ini berarti investor menilai bahwa perusahaan issuer kurang prospektif. Tetapi PBV meningkat lagi pada tahun kedua sesudah SEO. Hal ini terjadi karena kinerja perusahaan pada tahun kedua sudah terlihat meningkat, yang akhirnya investor menghargai saham yang ditawarkan perusahaan dengan nilai tinggi. Hasil ini konsisten dengan penelitian IM (2006).

Mean return saham cukup berfluktuatif dan mengalami penurunan pada tahun pertama sesudah SEO namun meningkat kembali walaupun kecil pada tahun kedua setelah SEO. Hal ini sesuai dengan hipotesis negative information effect yang dikemukakan oleh Miller and Rock dalam Harto (2001), dimana kegiatan SEO sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk memperoleh dana tambahan oleh pasar dilihat sebagai indikasi kesulitan keuangan yang dihadapi oleh perusahaan, sehingga pasar bereaksi negatif. Hasil ini konsisten dengan penelitian Harto (2001) dan Kurniawan (2006).

Selanjutnya dilakukan uji normalitas data menggunakan kolmogorof-smirnov test dengan hasil pada tabel 2 berikut:

Tabel 2

Hasil Uji Normalitas Kolmogorof-Smirnov Test

Periode Variabel Sig. Tingkat Signifikansi Keterangan

2 Tahun Sebelum SEO CR DER ROA PBV Return Saham 0.000 0.000 0.000 0.000 0.001 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 Tidak normal Tidak normal Tidak normal Tidak normal Tidak normal 1 Tahun Sebelum SEO CR DER ROA PBV Return Saham 0.000 0.000 0.000 0.015 0.000 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 Tidak normal Tidak Normal Tidak normal Tidak normal Tidak normal 1 Tahun Sesudah SEO CR DER ROA PBV Return Saham 0.000 0.200 0.034 0.000 0.000 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 Tidak normal Normal Tidak Normal Tidak normal Tidak normal 2 Tahun Sesudah SEO CR DER ROA PBV Return Saham 0.000 0.003 0.000 0.000 0.001 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 Tidak normal Tidak normal Tidak normal Tidak normal Tidak normal Sumber: Hasil output SPSS 16.0

Pada tabel 2 menunjukkan keseluruhan variabel berdistribusi tidak normal, maka pengujian hipotesis selanjutnya menggunakan uji non parametrik wilcoxon signed ranks test.

Untuk melihat perbedaan kinerja setiap periode, maka kinerja keuangan maupun kinerja saham akan dibandingkan dengan periode masa perbandingan 2 tahun sebelum SEO dengan 1 tahun sebelum SEO, 1 tahun sebelum SEO dengan tahun saat melakukan SEO, 1 tahun sebelum dengan 1 tahun sesudah SEO, 1 tahun sebelum dengan 2 tahun sesudah SEO. Berikut akan ditampilkan hasil output pengujian wilcoxon signed ranks test.

(9)

9

Tabel 3

Hasil wilcoxon signed ranks test 2 tahun sebelum dan 1 tahun sebelum SEO

Hipotesis Variabel Z Asymp. Sig.

(2-tailed) Α Kesimpulan H1 DER -0.137 0.891 0.05 Ditolak H2 ROA -0.689 0.491 0.05 Ditolak H3 CR -0.990 0.322 0.05 Ditolak H4 PBV -1.313 0.189 0.05 Ditolak

H5 Return saham -1.286 0.199 0.05 Ditolak

Sumber: Output SPSS 16.00 (data diolah)

Tabel 4

Hasil wilcoxon signed ranks test 1 tahun sebelum dan tahun pada saat SEO

Hipotesis Variabel Z Asymp. Sig.

(2-tailed) Α Kesimpulan H1 DER -1.734 0.891 0.05 Ditolak H2 ROA -0.877 0.380 0.05 Ditolak H3 CR -1.529 0.126 0.05 Ditolak H4 PBV -0.843 0.399 0.05 Ditolak

H5 Return saham -0.637 0.524 0.05 Ditolak

Sumber: Output SPSS 16.00 (data diolah)

Tabel 5

Hasil wilcoxon signed ranks test 1 tahun sebelum dan 1 tahun sesudah SEO

Hipotesis Variabel Z Asymp. Sig.

(2-tailed) α Kesimpulan H1 DER -1.625 0.104 0.05 Ditolak H2 ROA -0.241 0.809 0.05 Ditolak H3 CR -1.901 0.057 0.05 Ditolak H4 PBV -0.686 0.493 0.05 Ditolak

H5 Return saham -1.666 0.096 0.05 Ditolak

Sumber: Output SPSS 16.00 (data diolah)

Tabel 6

Hasil wilcoxon signed ranks test 1 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah SEO

Hipotesis Variabel Z Asymp. Sig.

(2-tailed) α Kesimpulan H1 DER -1.388 0.165 0.05 Ditolak H2 ROA -0.978 0.328 0.05 Ditolak H3 CR -1.774 0.076 0.05 Ditolak H4 PBV -0.059 0.953 0.05 Ditolak

H5 Return saham -0.350 0.727 0.05 Ditolak

Sumber: Output SPSS 16.00 (data diolah)

Untuk menambah kualitas hasil penelitian, maka hipotesis yang diajukan juga diuji dengan uji t test sampel berhubungan. Pengujian dilakukan antar periode dengan membandingkan kinerja pada periode 2 tahun sebelum dengan 1 tahun sesudah SEO, 2 tahun sebelum dengan 2 tahun sesudah SEO, 1 tahun sebelum dengan 1 tahun sesudah SEO, serta 1 tahun sebelum SEO dengan 2 tahun sesudah SEO. Hasil pengujian akan ditampilkan pada tabel 7 berikut:

(10)

10

Tabel 7

Rangkuman Hasil Uji T Test

Periode Variabel t hitung t tabel Keterangan

2 Tahun Sebelum dan 1 Tahun Sesudah SEO DER ROA CR PBV Return Saham 0,743 -0,590 0,994 -0,227 -0,191 0,743 ≤ 2.04 -0,590 ≤ 2.04 0,994 ≤ 2.04 -0,227 ≤ 2.04 -0,191 ≤ 2.04 Ha ditolak Ha ditolak Ha ditolak Ha ditolak Ha ditolak 2 Tahun Sebelum dan 2 Tahun Sesudah SEO DER ROA CR PBV Return Saham 0,414 -0.825 -2,416 0,586 -1,518 0.414 ≤ 2.04 -0.825 ≤ 2.04 -2,416 ≤ 2.04 0,586 ≤ 2.04 -1.518 ≤ 2.04 Ha ditolak Ha ditolak Ha ditolak Ha ditolak Ha ditolak 1 Tahun Sebelum dan 1 Tahun Sesudah SEO DER ROA CR PBV Return Saham -0.686 -0.788 -1,103 0.356 -0.493 -0.686 ≤ 2.04 -0.788 ≤ 2.04 -1,103 ≤ 2.04 0.356 ≤ 2.04 -0.493 ≤ 2.04 Ha ditolak Ha ditolak Ha ditolak Ha ditolak Ha ditolak 1 Tahun Sebelum dan 2 Tahun Sesudah SEO DER ROA CR PBV Return Saham -0.782 -1,014 0.559 -0.782 1.903 -0.782 ≤ 2.04 -1,014 ≤ 2.04 0.559 ≤ 2.04 -0.782 ≤ 2.04 1.903 ≤ 2.04 Ha ditolak Ha ditolak Ha ditolak Ha ditolak Ha ditolak Sumber: Rekap output microsoft excel 2003 (data diolah)

Dari keseluruhan pengujian hipotesis di atas, baik pengujian dengan menggunakan wilcoxon signed ranks test maupun uji t sampel berpasangan, variabel-variabel dalam penelitian ini untuk keseluruhan periode masa perbandingan memiliki tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 atau thitung yang lebih besar dari ttabel, sehinggap hipotesis alternatif yang diajukan ditolak, dan

menerima hipotesis 0. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan dan kinerja saham sebelum dan sesudah SEO. Kondisi yang tidak berbeda secara signifikan ini akan dijelaskan sebagai berikut.

Hasil yang tidak signifikan pada rasio DER disebabkan kenaikan DER hanya terjadi pada beberapa perusahaan saja, sehingga hasilnya menjadi tidak signifikan untuk keseluruhan perusahaan. Hasil ini sejalan dengan penelitian Sunarjanto (2007) dan Sulistyanto dan Midiastuti (2002).

Kondisi ROA yang tidak berbeda secara signifikan ini terjadi karena perusahaan belum mampu mencapai efektivitas yang tinggi dalam penggunaan aktiva sesudah SEO sehingga peningkatan profitabilitas kurang maksimal. Kemungkinan lain adalah dana yang diperoleh dari SEO oleh perusahaan digunakan dalam investasi jangka panjang, sehingga belum bisa terlihat hasilnya dalam satu atau dua tahun sesudah SEO. Hasil ini sejalan dengan penelitian Sukwadi (2006).

. Perbedaan yang tidak signifikan pada CR ini terjadi karena seperti terlihat pada laporan keuangan masing-masing perusahaan, untuk beberapa perusahaan bertambahnya presentase aktiva lancar diikuti dengan bertambah cepatnya kewajiban lancar menyebabkan nilai CR masing-masing perusahaan tidak jauh berbeda antara sebelum dan sesudah SEO. Hasil ini konsisten dengan penelitian Natalia dan Rifka (2009), Sukwadi (2006), dan Sunarjanto (2007).

Implikasi dari hasil yang tidak signifikan pada PBV ini kemungkinan disebabkan karena seringkali terjadi asimetri informasi yang besar antara manajer dan investor sehingga mengakibatkan kebijakan SEO yang dilakukan perusahaan dipandang investor secara negatif yang melihat kemungkinan perusahaan memiliki prospek pertumbuhan yang kurang bagus dengan menghubungkan dengan peningkatan ROA yang kecil, ataupun perusahaan mengalami kesulitan dalam upaya melakukan investasi ke depan, sehingga investor kurang menghargai saham-saham yang ditawarkan pada sebelum, saat, dan sesudah SEO, pada akhirnya menyebabkan tidak adanya

(11)

11

perbedaan kinerja perusahaan yang signifikan dilihat dari price to book value-nya antara sebelum dan sesudah SEO. Hasil ini tidak konsisten dengan penelitian Harto (2001).

Perbedaan yang tidak signifikan pada return saham ini dipengaruhi karena pengumuman SEO tidak memiliki kandungan informasi yang kuat yang membuat pasar bereaksi. Hasil ini konsisten dengan penelitian Kurniawan (2006).

KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan penelitian yang dilakukan, maka dapat

diambil beberapa kesimpulan bahwa keseluruhan pengujian yang dilakukan dengan menggunakan metode wilcoxon signed ranks test dan uji t test sampel berhubungan terhadap variabel rasio keuangan dan return saham yang digunakan dalam penelitian ini, menunjukkan hasil tidak terdapat perbedaan dan tidak ada pengaruh yang signifikan pada kinerja keuangan dan kinerja saham sebelum dan sesudah SEO. Sedangkan hasil pengamatan deskriptif menunjukkan adanya beberapa perbedaan mean antara variabel rasio keuangan dan return saham. Berikut penjelasan kesimpulan masing-masing variabel rasio keuangan dan return saham yang digunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan data deskriptif perubahan nilai rata-rata (mean) DER pada penelitian ini menunjukkan adanya kenaikan sesudah SEO. Kemudian berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama pada variabel DER, dengan metode wilcoxon signed ranks test dan uji t test menunjukkan bahwa pada semua periode pengujian tidak ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah SEO. Maka secara keseluruhan hipotesis pertama ditolak.

Data deskriptif perubahan nilai rata-rata (mean) ROA pada penelitian ini menunjukkan adanya kenaikan sesudah SEO. Dengan metode wilcoxon signed ranks test dan uji t test menunjukkan bahwa pada semua periode pengujian tidak ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah SEO. Maka secara keseluruhan hipotesis kedua ditolak.

Berdasarkan data deskriptif perubahan nilai rata-rata (mean) CR pada penelitian ini menunjukkan adanya kenaikan sesudah SEO. Kemudian berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga pada variabel CR, dengan metode wilcoxon signed ranks test dan uji t test menunjukkan bahwa pada semua periode pengujian tidak ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah SEO. Maka secara keseluruhan hipotesis ketiga ditolak.

Data deskriptif perubahan nilai rata-rata (mean) PBV pada penelitian ini menunjukkan adanya fluktuasi sesudah SEO, dimana PBV meningkat pada saat menjelang SEO, namun PBV menurun pada tahun pertama sesudah SEO, kemudian PBV mengalami peningkatan pada tahun kedua sesudah SEO. Hasil pengujian hipotesis keempat pada variabel PBV, dengan metode wilcoxon signed ranks test dan uji t test menunjukkan bahwa pada semua periode pengujian tidak ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah SEO. Maka secara keseluruhan

hipotesis keempat ditolak.

Berdasarkan data deskriptif perubahan nilai rata-rata (mean) return saham pada penelitian ini menunjukkan adanya fluktuasi return saham sesudah SEO, dimana return saham menurun pada 1 tahun sesudah SEO dan kembali meningkat walaupun kecil pada 2 tahun sesudah SEO, dan secara keseluruhan mean return saham sesudah SEO tidak lebih baik daripada mean return saham sebelum SEO. Hasil pengujian dengan metode wilcoxon signed ranks test dan t test menunjukkan bahwa pada semua periode pengujian tidak ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah SEO. Maka secara keseluruhan hipotesis kelima ditolak.

Keterbatasan

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Antara lain belum menganalisis kinerja operasi, sehingga belum menggambarkan keseluruhan aspek kinerja perusahaan. Periode waktu yang digunakan hanya dua tahun sebelum dan dua tahun sesudah SEO,

padahal pengaruh yang

diakibatkan oleh kebijakan SEO bisa lebih dari dua tahun (jangka panjang).

Sampel relatif kecil.

Saran

Atas dasar keterbatasan tersebut maka disarankan agar penelitian mendatang juga menganalisis kinerja operasi seperti NPM, GPM, OPM, TATO sehingga mencerminkan

(12)

12

keseluruhan aspek perusahaan. Penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan untuk menggunakan obyek penelitian seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI, sehingga ketepatan prediksi dapat lebih tinggi karena dengan menggunakan objek yang lebih banyak dapat mewakili kondisi yang terjadi. Peneliti selanjutnya dapat memperbarui periode penelitian sehingga akan mencerminkan fenomena sesungguhnya, ditambah dengan memperpanjang periode amatan untuk melihat pengaruh SEO dalam jangka panjang.

(13)

13

REFERENSI

Brealey, et all. 2001. Fundamental of Corporate Finance 3rd Edition. New York: McGraw Hill. Brigham, E.F, and P.R. Daves. 2001. Intermediate Financial Management (7th edition). Orlando:

The Dryden Press.

Darmadji, Ciptono dan Hendy M. Fakhruddin. 2001. Pasar Modal Indonesia: Pendekatan Tanya Jawab (Edisi Pertama). Jakarta: Salemba Empat.

Duwi Priyatno. 2011 ”Paired Samples T Test”. http://www.duwiconsultant.blogspot.com. Diakses tanggal 25 April 2012.

Emmery, Douglas and John F. Fennedy 1997. Corporate Financial Management. Prentice Hall, Inc.

Fabozzy, Frank J. 2003. Manajemen Investasi. Jakarta: Salemba Empat.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Harto, Puji. 2001. “Analisis Kinerja Perusahaan yang Melakukan Right Issue di Indonesia”. Jurnal disajikan pada Simposium Nasional Akuntansi IV.

Hasan, Iqbal. 2005. Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensif). Jakarta: Bumi Aksara. IM, Rusmilawati. 2006. “Pengaruh Penawaran Terbatas terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan

Go Public”. Forum Ekonomi, Vol. IX, No.2 (17-28).

Jogiyanto. 2003. Teori Portfolio dan Analisis Investasi Edisi 3. Yogyakarta: BPFE.

Kurniawan, Heni dan Ch. Rusiti. “Analisis Kinerja Perusahaan Pre-Seasoned Equity Offerings”. KINERJA, Volume 8, No.2: 174-186.

Kurniawan, Taufan Adi. 2006. Analisis Dampak Pengumuman Right Issue terhadap Return Saham dan Likuiditas Saham di Bursa Efek Jakarta. Skripsi Dipublikasikan. Program Studi Akuntansi Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.

Martono, Agus dan Harjito. 2008. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: EKONISIA.

Megginson. 1997. Corporate Finance Theory. Addison-Wesley Educational Publishers Inc. Meythi. 2007. “Rasio Keuangan yang Paling Baik untuk Memprediksi Return Saham: Studi

Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol.9, No.1: 47-65.

Prastowo, Dwi dan Rifka Juliaty. 2005. Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi. Edisi Kedua. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Pravita, Rahmaniar Aulia. 2009. Pengaruh Right Issue terhadap Tingkat Likuiditas Saham dan Abnormal Return dengan Memperhatikan Ukuran dan Pertumbuhan Perusahaan. Program Studi Akuntansi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Putra, I Nyoman Wijana Asmara. 2003. “Pengaruh Right Issue terhadap Kinerja Perusahaan di Bursa Efek Jakarta Tahun 1996-1999”. Jurnal DIKTI. Terakreditasi Nomor 34.

Rifka, Wong dan Yanti Natalia. 2009. Analisis Kinerja Keuangan dan Kinerja Saham Seasoned Equity Offering Periode 1998 – 2004. Skripsi Dipublikasikan. Universitas Kristen Petra surabaya.

Riyanto, Bambang. 1995. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi IV. Yogyakarta: BPFE. Robert Ang. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Mediasoft Indonesia.

Safitri, Amalia dan Eduardus Tandelilin. 2000. Analisis Reaksi Investor terhadap Pengumuman Right Issue di Pasar Modal Indonesia. Tesis Dipublikasikan. Program Studi Manajemen Pascasarjanana UGM.

Schall, Lawrence D. and Charles W. Haley. 1991. Introduction to Financial Management 6th Edition. New York: McGraw Hill.

Suad Husnan. 1994. Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: Liberty. Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sukwadi, Robby. 2006. Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Perusahaan yang Melakukan Right Issue dan Perusahaan yang tidak Melakukan Right Issue di Bursa Efek Jakarta Periode 2000-2003. Tesis Dipublikasikan. Program Studi Magister Manajemen, Universitas Diponegoro Semarang.

(14)

14

Sulistyanto, H. Sri dan Pranata P. Midiastuti. 2002. “Seasoned Equity Offerings: Benarkah Underperformance Pasca Penawaran?”. n.p http://pendidikan.net/. Diakses tanggal 16 Februari 2012.

Sulistyanto, Sri dan Haris Wibisono. 2003. “Seasoned Equity Offerings: Antara Agency Theory, Windows of Opportunity, dan Penurunan Kinerja”. Paper disajikan pada Simposium Nasional Akuntansi VI, 17 Oktober 2003.

Sunariyah. 2000. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Kedua. Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.

Sunarjanto, Agus. 2007. ”Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Seudah Seasoned Equity Offerings di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Organisasi dan Manajemen, Volume 3, Nomor 1: 45-88.

Suwardjono. 2006. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan (Edisi III). Yogyakarta: BPFE.

Titman, S. and Trueman B. 1986. “Information Quality and Valuation of New Issues”. Journal of Accounting and Economics 9: 159 – 172.

Usman, Husaini dan R. Purnomo Setiady Akbar. 2003. Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi Aksara Wardjono. 2010. ”Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi PBV dan Implikasinya pada Return

Saham (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI)”. Dinamika Keuangan dan Perbankan ISSN 1979 - 4878. Vol. 2 No.1: 83-96.

Wild, John J. 2004. Financial Statement Analysis Second Edition. Jakarta: Salemba Empat. www.idx.co.id

www.finance.yahoo.com www.e-bursa.com

Referensi

Dokumen terkait

Pakaian lurik biasa digunakan tidak hanya untuk kegiatan sehari-hari, akan tetapi juga digunakan untuk kebutuhan profesi (Zaman, 2002). Misalnya pedagang perempuan yang

Jenis Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif deskriptif yaitu kegiatan penelitian yang dilakukan pada objek tertentu secara jelas dan sistematis.8 Penelitian

Jelaskan juga, gamba- rantentangpotensisumberdayadanpeluangpasartermasukanalisisekonomiusaha yang sudahadasecarasingkatuntukmenunjukkansumbangsihpenerapanteknologi yang

Semenjak berubahnya pola perekonomian masyarakat pada tahun 2007, yang dahulu bertani ke pertambangan emas maka sektor pertanian diambil alih oleh perempuan, sehingga pekerjaan

Pernyataan : 1) penduduk sebagain besar tinggal di kota 2) memiliki wilayah yang sangat luas 3) sumber daya manusia berkualitas tinggi 4) menggantungkan diri pada alam 5)

(c)  Satu salinan versi akhir dari informasi keuangan kompilasian yang  terdapat pernyataan tanggung jawab dari manajemen atau pihak yang bertanggung jawab atas tata

Cedera karena penggunaan berlebihan disebabkan oleh adanya gaya yang berulang-ulang pada tulang dan jaringan pengikatnya seperti tendon (penghubung antara tulang dengan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pemakaian piranti ortodonti cekat dengan kondisi periodontal pada pasien namun