• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS ABNORMAL RETURN SAHAM DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN MERGER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS ABNORMAL RETURN SAHAM DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN MERGER"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS ABNORMAL RETURN SAHAM DAN TRADING VOLUME

ACTIVITY SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN MERGER

(Study Kasus PT Bank Syariah Indonesia 2020)

Raniti1, Parulian2

Prodi Manajemen, Universitas Pelita Bangsa

E-mail : Rraniti0@gmail.com1; Parulian@pelitabangsa.ac.id2

ABSTRAK

Peristiwa merger yang terjadi diIndonesia terus meningkat karena regulasi pemerintah yang mendukung merger tersebut. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui reaksi aktivitas harga saham dan juga untuk mengetahui apakah terdapat volume perdagangan (trading volume activity) dan imbal hasil (abnormal return) sebelum dan sesudah pengumuman merger pada perusahaan Bank Syariah indonesia. Jenis penelitian ini adalah deskriptif yang memaparkan karatakteristik fenomena berdasarkan data yang terdapat dilapangan dengan analisis data dengan uji normalitas (shapiro-wilk) dan uji beda (wilxocon signed ranks test) dengan periode pengamatan event study yaitu 30 hari sebelum dan 30 hari sesudah pengumuman merger. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa tidak terjadi perbedaan yang signifikan terhadap trading volume activity maupun abnormal return pada sebelum dan susah pengumuman merger yang berarti peristiwa ini tidak dapat memberikan suatu nilai yang positif bagi investor

(2)

ANALISIS ABNORMAL RETURN SAHAM DAN TRADING VOLUME

ACTIVITY SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN MERGER

(Study Kasus PT Bank Syariah Indonesia 2020)

Raniti1, Parulian2

Prodi Manajemen, Universitas Pelita Bangsa

E-mail : Rraniti0@gmail.com1; Parulian@pelitabangsa.ac.id2

ABSTRACT

Merger events that occur in Indonesia continue to increase due to government regulations that support the merger. This study is intended to determine the reaction to stock price activity and also to determine whether there is trading volume (trading volume activity) and returns (abnormal returns) before and after the announcement of the merger in Indonesia. Indonesian Islamic Bank company. This type of research is descriptive which describes the characteristics of the phenomenon based on the data in the field by analyzing the data with the normality test (shapiro-wilk) and the different test (wilxocon signed ranks test) with the event study observation period, namely 30 days before and 30 days after the announcement of the merger. The results of this study indicate that there is no significant difference in trading volume activity and abnormal returns before and when it is difficult to announce the merger, which means that this event cannot provide a positive value for investors.

(3)

PENDAHULUAN

Pandemi corona virus melanda diberbagai penjuru dunia membuat perekonomian diberbagai negara melemah. Salah satunya negara Indonesia yang termasuk dalam negara yang terkena dampak dari pandemi ini. Dilihat dari segi ekonomi dimana perekonomian Indonesia mengalami penurunan karena hampir seluruh sektor perusahaan terdampak. Keadaan ini membuat banyak perusahaan tidak mampu bertahan dan mengalami kesulitan finansial.

Diketahui banyak perusahaaan yang menciptakan strategi baru agar tetap bersaing ditengah pandemi ini. Strategi yang cocok akan menyebabkan perusahaan dalam melaksanakan pengoperasionalan usahanya menjadi kuat. Bentuk dari strategi yang dilaksanakan oleh berbagai bank ialah dengan melakukan merger perusahaan. Merger bank yang dilakukan diIndonesia memiliki tujuan untuk mempertahankan keberadaaannya dimasyarakat umum maupun untuk memperluas usahan perbankan sehingga dapat bersaing dalam skala yang nasional maupun internasional. Motivasi yanag mendukung pihak bank dalam melaksanakan merger diantaranya ialah agar menaikkan pengendalian keuangan dan pasar yang masif.

Merger didefinisikan sebagai suatu strategi tertentu yang dimiliki oleh pihak perusahaan dengan tujuan agar menambah nilai bagi perusahaan dan memperbaiki perusahaan yang mengalami kesulitan finansial agar tetap bisa bersaing dalam pasar.

Pengumuman merger dianggap sebagai strategi yang efektif untuk menghadapi persaingan pasar yang cukup ketat agar perusahaan tetap bertahan ditengah persaingan (saputra dan hasibuan, 2019:117). Banyak perusahaan yang menggunakan strategi merger agar tetap

unggul dalam persaingan. Merger dipertimbangkan sebagai suatu kebijakan yang memberikan keuntungan untuk pihak perusahaan, hal in disebabkan bahwa perusahaan tersebut akan memperoleh kekayaan dengan biaya yang ekonomis dibandingkan terhadap membentuk suatu jenis perusahaan baru atau divisi perusahaan yang baru. Dua perusahaan yang tergabungkan tersebut akan saling menunjang dan akan mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi dibanding bilamana perusahaan- perusahaan tersebut melaksanakan operasi usaha dengan mandiri (Gunawan, 2005:2).

Salah satu fenomena merger yang terjadi saat ini merupakan perusahaan besar milik BUMN yaitu perusahaan bank Syariah. Ketiga bank telah menyetujui penggabungan dan telah menandatangani perjanjian penggabungan bersyarat pada hari senin tanggal 12 oktober 2020. Rencananya hasil penggabungan ini akan efektif bulan februari 2021. Bank yang bersangkutan tersebut antara lain PT BNI Syariah, PT BRI Syariah dan juga PT Bank Syariah Mandiri yang sudah resmi dilaksanakan. PT BRI Syariah akan menerbitkan sebanyak 31,13 miliar saham baru dalam rangka menggabungkan (merger) bank Syariah bumn. Penggabungan usaha ketiga bank Syariah yang dimiliki oleh BUMN akan jadi suatu bank syariah yang paling besar dengan visi yang juga besar bilamana membentuk suatu identitas yang baru selama berlangsungnya proses penggabungan yang berlangsung dengan bagus. (www.britabrita.com). Penelitian astricia et al., (2020) menyatakan bahwa ada bank yang memiliki perbedaan return dan ada juga yang tidak mengalami perbedaan sebelum dan sesudah merger.Wairooy (2019) menyatakan tidak terdapat perbedaan rata- rata abnormal return yang signifikan sebelum dan setelah pengumuman merger dan terdapat perbedaan rata-rata aktivitas volume

(4)

perdagangan (TVA) sebelum dan setelah pengumuman merger. Wicaksono et al., (2018) Volume Perdagangan Saham yang diproksikan dengan TVA (Trading Volume Activity) menunjukan tidak ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah merger. Pandey dan Kumari (2020) menyatakan bahwa ada perubahan return selama pengumuman dan beberapa hari setelah tanggal pengumuman.

Merujuk pada uraian latar belakang penelitian yang disajikan tersebut di atas, dengan demikian peneliti berkeinginan untuk melaksanakan penelitian yang berjudul “Analisis Abnormal Return Saham Dan Trading Volume Activity Sebelum Dan Sesudah Pengumuman Merger (Study Kasus Pt Bank Syariah Indonesia 2020)”.

TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

1. Event study

Menurut jogiyanto (2018) mengemukakan Studi peristiwan (event study)

didefinisasikan sebagai studi yang

menganalisis perilaku harga sekuritas pada saat acara atau pengumuman

informasional. 1. Pasar modal

Merujuk dari pernyataan wairooy (2019) Definisi klasik pasar modal adalah ruang perdagangan sekuritas seperti saham, obligasi dan saham. Secara resmi, pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan (atau surat berharga) jangka panjang, yang dapat diperdagangkan dalam bentuk hutang atau ekuitas yang diterbitkan oleh pemerintah dan instansi pemerintah serta perusahaan swasta. Pembangunan pasar modal merupakan sarana untuk memperoleh dan menggunakan sumber daya keuangan untuk memajukan pembangunan yang

merupakan wujud nyata partisipasi masyarakat.

1. Abnormal return

Menurut penjelasan sihombing dan kamal (2016) menjabarkan bahwa Abnormal return merupakan selisih antara taraf laba yg sebenarnya menggunakan taraf laba yg diharapkan. Abnormal return tak jarang dipakai menjadi awal pengujian keefisiensian pasar. Pasar dikatakan efisien bila ada salah satu pelaku pasar yg menikmati abnormal return pada jangka ketika yg relatif lama. Dalam keuangan, abnormal return adalah disparitas antara pengembalian yg diharapkan.

1. Trading Volume Activity

Merujuk pada pernyataan romadhona (2019) Aktivitas volume perdagangan digunakan untuk menentukan apakah investor perorangan menganggap iklan tersebut berguna. Sehingga dapat dikatakan bahwa informasi tersebut dapat mempengaruhi investasi. Mereka dapat dihitung dengan membandingkan jumlah saham yang diperdagangkan dalam periode tertentu dengan jumlah total saham yang diterbitkan selama periode itu.

1. Merger

Mengacu pada Undang- undang dan Peraturan Pemerintah yang termaktub dalam UU No. 40/2007 Pasal 1 angka 9 mengungkapkan bahwa penggabungan atau difusi (merger) didefinisikan sebagai suatu perbuatan atau tindakan hukum yang dilaksanakan oleh lebih dari dua perusahaan atau perseroan agar bergabung atau menggabungkan perusahaannya dengan perusahaan atau perseroan yang lainnya yang sudah ada sebelumnya yang menyebabkan passiva dan aktiva yang ada pada perusahaan atau perseroan tersebut menggabungkan diri beralih atau berubah, hal in disebabkan bahwa hukum pada perusahaan atau perusahaan yang

(5)

mendapatkan penggabungan atau difusi serta status dari badan hukum untuk perusahaan atau perseroan itu sudah berakhir.

Hipotesis Penelitian.

Hipotesis pertama: Diduga terdapat ada perbedaan abnormal return saham sebelum periode dan sesudah periode

Hipotesis kedua: Diduga terdapat ada perbedaan volume trading activity saham sebelum periode dan sesudah periode. Gambar 3.2. Desain penelitian

Kumari dan Pandey

(2020)

Wairooy (2019)

Kumari dan Pandey (2020)

Keterangan:

X1 : Variabel dependen X2 : Variabel dependen Y : Variabel independen

: Pengaruh variabel Y terhadap X

Metode Analisis

Gulo et al., (2017), analisis data dapat dilakukan dengan tujuan menyajikan temuan empiris dalam bentuk data statistik. Analisis informasi adalah metode yang digunakan dalam penelitian untuk

mencapai kesimpulan. Dilihat dari kerangka teorinya, analisis deskriptif informasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis naratif kuantitatif dengan menggunakan analisis komparasi. Estimasi klasik terlebih dahulu diuji sebelum pengujian menggunakan uji komparatif. Uji estimasi klasik dilakukan dengan menggunakan uji normalitas data untuk mengetahui apakah variabel penelitian yang termasuk dalam penelitian berdistribusi normal. Uji estimasi klasik yang digunakan dalam penelitian ini dikembangkan dengan uji normalitas Shapiro Wilk dilanjutkan dengan uji perbandingan variabel dengan menggunakan uji-t sampel yang sesuai dan uji peringkat bertanda Wilcoxon.

HASIL PENELITIAN a. Abnormal Return Saham

Tabel 4.1.2.1

Hasil Uji Statistic Deskriptif 30 Hari Sebelum Pengumuman Merger Dan 30 Hari Setelah

Pengumuman Merger Descriptive Statistic N Mini mu m Max imu m Mea n Std. Devi ation Pengumuman Merger (Y) Trading Volume Activity (X2) Abnormal Return (X1)

(6)

AR_S EBEL UM 3 0 -0,05 3814 73 0,07 7450 10 -0,001 6132 1 0,027 6978 97 AR_S ESUD AH 3 0 -0,07 3307 90 0,24 2431 16 0,012 5090 77 0,071 8208 77 Valid N (listwi se) 3 0

Sumber: olah data spss25 (2021)

Tabel uji statistic deskriptif menunjukkan bahwa rata – rata abnormal

return 30 hari sebelum pengumuman

merger adalah -0,00161321 dengan standar deviasi 0,027697897. Sedangkan nilai rata rata 30 hari sesudah pengumuman merger sebesar 0,012509077 dengan standar deviasi 0,071820877. Nilai rata – rata

abnormal return sebelum pengumuman

merger diketahui lebih kecil apabila dibandingkan dengan sesudah pengumuman merger hal ini dapat dikatakan peristiwa merger merupakan

good news dan memiliki respon positif bagi

para investor. Uji normalitas

Hasil Uji Shapiro-Wilk 30 Hari Sebelum Pengumuman Merger

Dan 30 Hari Sesudah Pengumuman Merger

Test of Normality Shapiro-Wilk

Statistic df Sig.

AR_SEBELUM ,919 30 ,025 AR_SESUDAH ,749 30 ,000

Sumber: olah data spss25 (2021)

Berdasarkan table 4.1.2.2 dapat dilihat bahwa hasil uji normalitas menggunakan shapiro-wilk pada variable abnormal return saham sebelum pengumuman merger sebesar 0,025 dan setelah pengumuman merger sebesar 0,000. Nilai tersebut lebih kecil dari sig:0,05. Menunjukan data dikatakan berdistribusi tidak normal karena memiliki nilai asymp. Sig.(2-tailed) < 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil uji normalitas abnormal return saham terdistribusi tidak normal sehingga pengujian hipotesis tersebut menggunakan uji Wilcoxon signed ranks test karena uji tersebut tidak mensyaratkan data normal.

Hasil Uji Wilcoxon signed ranks test Saham 30 Hari Sebelum Pengumuman

Merger Dan 30 Hari Sesudah Pengumuman Merger

Test statitics

30 hari sebelum - 30 hari sesudah

(7)

Z -0,319 Asymp.

Sig.(2-tailed) ,750

Sumber: olah data spss 25 (2021)

Berdasarkan tabel 4.1.2.2 hasil uji wilcoxon

signed ranks test diatas dapat dilihat bahwa

nilai asymp, sig.(2-tailed) variabel

abnormal return sebelum dan sesudah

pengumuman merger sebesar 0,750 dimana nilai tersebut lebih besar dari nilai sig. 0,05 yang dapat diartikan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada abnormal

return saham sebelum dan sesudah

pengumuman merger dalam penelitian ini. Sehingga hipotesis yang menyatakan yang menyatakan terdapat perbedaan yang signifikan pada abnormal return saham sebelum dan sesudah pengumuman merger ditolak. Ini berkaitan dengan ketepatan reaksi pelaku pasar, yakni melihat pelaku pasar berperilaku benar. Jika mengatakan suatu peristiwa itu positif, maka bisa mengartikan peristiwa itu sebagai kabar baik, tetapi jika mengatakan suatu peristiwa itu negatif, maka peristiwa itu adalah kabar buruk. Hal ini mengindikasikan investor tidak merespon pasar karena informasi terkait pengumuman merger terjadi saat pandemi covid19.

b. Trading Volume Activity

Tabel 4.1.2.1.

Hasil Uji Statistic Deskriptif 30 Hari Sebelum Pengumuman Merger Dan 30 Hari Sesudah

Pengumuman Merger Descriptive Statistic N Min imu m Max imu m Mean Std. Devi ation TVA_S EBEL UM 3 0 0,04 217 27 0,05 0966 77 0,018 3014 32 0,10 7179 04 TVA_S ESUD AH 3 0 0,03 628 37 0,09 5175 69 0,027 0191 95 0,02 4326 25 Valid N (listwis e) 3 0

Sumber: olah data spss25 (2021)

Berdasarkan hasil uji statistic desktiptif pada table menunjukkan bahwa nilai rata – rata trading volume activity 30 hari sebelum pengumuman merger sebesar 0,018301432 dengan standar deviasi 0,10717904. Sedangkan nilai rata- rata 30 hari setelah pengumuman merger yaitu sebesar 0,027019195 dengan nilai standar deviasi 0,02432625. Hasil statistik data tersebut menandakan bahwa rata – rata trading

volume activity 30 hari setelah

pengumuman lebih besar dibanding sebelum pengumuman merger hal ini

(8)

mengindikasikan bahwa informasi peristiwa pengumuman merger sudah tersebar sehingga menimbulkan sinyal respon bagi para investor untuk melakukan pembelian saham dengan harapan mendapatkan return saham yang positif.

Hasil Uji Shapiro-Wilk 30 Hari Sebelum Pengumuman Merger Dan 30 Hari

Sesudah Pengumuman Merger

Test of Normality Shapiro-Wilk

Statistic df Sig.

TVA_SEBELUM ,879 30 ,003

TVA_SESUDAH ,818 30 ,000

Sumber: olah data spss 25 (2021)

Berdasarkan table 4.1.2.2 dapat dilihat bahwa hasil uji normalitas menggunakan shapiro-wilk pada variable Trading Volume

Activity sebelum pengumuman merger

sebesar 0,003 dan setelah pengumuman merger sebesar 0,000. Nilai tersebut lebih kecil dari sig:0,05. Menunjukan data dikatakan berdistribusi tidak normal karena memiliki nilai asymp. Sig.(2-tailed) < 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil uji normalitas Trading Volume

Activity terdistribusi tidak normal sehingga

pengujian hipotesis tersebut menggunakan uji Wilcoxon signed ranks test karena uji tersebut tidak mensyaratkan data normal.

Hasil Uji Wilcoxon signed ranks test 30 Hari Sebelum Pengumuman

Merger Dan 30 Hari Sesudah Pengumuman Merger Test statitics 30 hari sebelum - 30 hari sesudah Z -1,142 Asymp. Sig.(2-tailed) ,254

Sumber: olah data spss 25 (2021)

Berdasarkan tabel 4.1.2.2 hasil uji wilcoxon signed ranks test diatas dapat dilihat bahwa nilai asymp, sig.(2-tailed) variabel trading volume activity sebelum dan sesudah pengumuman merger sebesar 0,254 dimana nilai tersebut lebih besar dari nilai sig. 0,05 yang dapat diartikan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada trading volume activity saham sebelum dan sesudah pengumuman. sehingga hipotesis yang menyatakan yang menyatakan terdapat perbedaan yang signifikan pada trading volume activity sebelum dan sesudah pengumuman merger ditolak. Bisa dikatakan bahwa volume perdagangan saham (Trading Volume Activity) selama peristiwa tersebut

(9)

mengalami fluktuasi. Artinya, investor di pasar modal tidak akan bereaksi karena pengumuman merger terkait aktivitas volume perdagangan tidak memuat informasi apapun. Aktivitas ekonomi masyarakat saat ini sejalan dengan wabah virus covid-19 yang menyebabkan penurunan konsumsi rumah tangga, tren investasi dan ekspor yang tercatat.

PEMBAHASAN

1. Pengaruh pengumuman merger terhadap abnormal return saham. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis uji wilcoxon signed ranks test nilai Asymp,

Sig. (2-tailed) diatas nilai abnormal return

sebelum pengumuman merger dan abnormal return setelah pengumuman merger adalah sebesar 0,750. Hasil daripada pengujian tersebut terbuktikan bahwa tidak terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan periode sebelum dan sesudah pengumuman merger. Pengujian secara statistik yang dilakukan dengan uji wilcoxon signed ranks test tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antara abnormal return 30 hari sebelum dan 30 hari sesudah peristiwa pengumuman merger, sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan pada periode sebelum dan sesudah pengumuman merger ditolak.

Dari sudut pandang teori sinyal, manajer menggunakan pengumuman merger untuk

membahas ekspektasi masa depan, karena teori sinyal terkait dengan asimetri informasi antara manajer dan investor, yang dianggap sebagai respons yang baik terhadap pasar. Penelitian ini memberikan hasil yang berbeda. Artinya, tidak terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan antara pengumuman sebelum merger dan pasca merger. Investor cenderung melihat informasi ini sebagai sinyal, tetapi mereka tidak akan membuat perubahan besar. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat abnormal return yang signifikan, hal ini menunjukkan bahwa belum semua investor memberikan respon yang detail terhadap

pengumuman merger Bank Syariah

Indonesia. Setelah pengumuman merger, beberapa investor mengadopsi strategi menunggu dan melihat untuk melihat bagaimana perusahaan bereaksi atau bagaimana hal itu akan terpengaruh. Artinya investor menantikan informasi baru yang dirilis di pasar, atau investor menganggap pengumuman merger sebagai kabar baik, dan tidak akan mengubah preferensi investor untuk keputusan investasinya.

Pengujian abnormal return saham terhadap pengumuman merger serupa dengan penelitian wairooy (2019) dimana hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa tidak ada perbedaan signifikan terhadap abnormal return pada peristiwa pengumuman merger. Dari hasil tersebut

(10)

menjelaskan bahwa tidak ada informasi tentang pengumuman merger yang dapat mempengaruhi pasar dan memperlambat respon pasar.

2. Pengaruh pengumuman merger terhadap trading volume activity. Pengujian terhadap hipotesis kedua, secara statistik yang dilakukan dengan uji wilcoxon signed ranks test nilai Asymp, Sig.

(2-tailed) pada variabel trading volume activity 30 hari sebelum dan 30 hari sesudah pengumuman merger adalah sebesar 0,254. Berdasarkan hasil tersebut membuktikan bahwa tidak terdapat perbedaan trading volume activity yang signifikan pada periode sebelum dan sesudah pengumuman merger. Sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan trading volume activity yang signifikan pada periode sebelum dan sesudah pengumuman merger ditolak. Uji hipotesis ini dilakukan untuk memperkuat hipotesis sebelumnya. Hipotesis ini dengan demikian merupakan cara untuk memastikan reaksi pasar terhadap pengumuman merger, terutama dengan memeriksa perilaku (dan harga saham), terutama dalam hal trading volume activity. Tujuan dari asumsi ini juga untuk melihat apakah pasar bereaksi berlebihan terhadap pengumuman merger sebelum dan sesudah pengumuman merger. Trading Volume Activity yang menunjukan tidak ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah

pengumuman merger. Hal ini diduga karena investor sudah bereaksi sebelum adanya pengumuman merger dimana sebelum periode pengumuman merger, index harga saham gabungan mengalami ketidakstabilan karena adanya pandemi covid-19 yang secara tidak langsung juga mempengaruhi harga saham dari Bank Syariah Indonesia dan membuat adanya panic selling bagi para investor perusahaan.

Hasil penelitian terhadap variabel trading volume activity ini memperoleh hasil yang sama dengan penelitian yang dilakukan oleh wicaksono et,.al (2018) yang menyatakan bahwa analisis terhadap volume perdagangan saham yang dikategorikan dengan TVA (Trading Volume Activity) tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah merger pada Perusahaan Jasa Sub Sektor Telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh penulis terhadap variabel abnormal return saham dan trading volume activity maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji peringkat Willcoxon disebutkan bahwa pengumuman merger Bank Umum Syariah Indonesia menyebabkan

(11)

perbedaan abnormal return yang besar sebelum dan sesudah pengumuman merger. Hal ini disebabkan tidak adanya hasil pengujian yang signifikan untuk abnormal return. Dengan kata lain, baik pasar maupun investor tidak bereaksi terhadap pengumuman merger tersebut karena investor seperti itu dengan pengumuman merger tersebut tidak akan memberikan dampak positif yang begitu besar. Pengumuman merger merupakan informasi yang memerlukan analisis lebih lanjut, karena belum tentu ada kabar baik atau kabar buruk. Teori Pasar Efisien menyatakan bahwa semua informasi relevan yang diterima di pasar yang ditafsirkan sebagai informasi yang tidak secara langsung digunakan untuk membuat keputusan aset tertentu. 2. Berdasarkan hasil uji hipotesis Trading

Volume Activity yang menunjukan tidak adanya perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah pengumuman merger. Hal ini berkaitan dengan terjadinya pandemi covid-19 yang berkepanjangan dimana saat ini investor sudah melakukan aksi sebelum adanya pengumuman merger dimana sebelum periode pengumuman merger, index harga saham gabungan mengalami ketidakstabilan karena adanya pandemi covid-19 yang secara tidak langsung juga mempengaruhi

harga saham dari Bank Syariah Indonesia dan membuat adanya panic selling bagi para investor perusahaan. Investor maupun pemegang saham melihat bahwa walaupun merger dilakukan, namun usaha perbankan tetap tidak dapat memberikan suatu nilai yang positif bagi investor mengingat prospek yang kurang baik saat pandemi covid-19.

Saran

1. Bagi peneliti faktor-faktor berikut harus dipertimbangkan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat: Jenis informasi yang berbeda menghasilkan jawaban yang berbeda. Oleh karena itu, diperlukan memilih jenis informasi yang tepat untuk pasar modal. Melakukan penyelidikan pendahuluan untuk menentukan lamanya periode peristiwa, terutama yang berkaitan dengan peristiwa lain yang tidak relevan dengan penyelidikan. Oleh karena itu, jika ada peristiwa lain yang tidak terkait dengan survei selama periode peristiwa, pastikan harus mengecualikan peristiwa lain dari sampel survei.

2. Bagi investor: Disarankan melakukan analisis terlebih dahulu untuk mengamati pasar serta memperhatikan faktor yang dapat mempengaruhi harga saham sebelum melakukan investasi.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

astohar, D. A. (2012). ANALISIS FAKTOR

FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI RETURN

SAHAM (Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public di BEI periode Keyword : Return On Asset, Debt To Equity Ratio, Earning Per Share, Price To Book Value and Stock Return tahun 2005 - 2009). Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, 3.

Chhetri, S. D. (2018). Event Study of Effect of Merger Announcement on Stock Price in Nepal. The Journal of Business and Managemen, 5(1), 64-73.

Dr. H. Budi Untung, S. (2019). hukum merger. (g. rizky, Penyunt.) yogyakarta, indonesia: penerbit andi.

Edward, M. Y. (2012). Analisis Reaksi Pasar Atas Pengumuman Merger Dan Akuisisi . Urnal Dinamika Ekonomi & Bisnis Vol. 9 No. 1 Maret 2012.

gunawan, b. (2005, januari). Pengaruh Pengumuman Merger dan Akusisi terhadap Abnormal Return Saham Perusahaan Akuisitor dan Non Akuisitor dalam Sektor Industri

yang Sama di BEJ Perioda Tahun 1998-2001. Jurnal Akuntansi dan Investasi, 6(1), 1-20.

Jogiyanto. (2018). studi peristiwa menguji reaksi pasar modal akibat suatu peristiwa. yogyakarta: BPFE - YOGYAKARTA.

kamal, n. s. (2016). Analisis Pengaruh Pengumuman Merger dan Akuisisi Terhadap Abnormal Return Saham dan Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi pada perusahaan yang melakukan Merger dan Akuisisi pada Tahun 2011 dan terdaftar di Bursa Efek Indon. DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT, 1-15.

KUMARI, D. K. (2020). EFFECTS OF MERGER AND ACQUISITION ANNOUNCEMENTS ON STOCK RETURNS: AN EMPIRICAL STUDY OF BANKS LISTED ON NSE AND NYSE. The Review of Finance and Banking, 12(1). Rivanny Astricia, I. A. (2020, april).

BANKING STOCK ABNORMAL RETURN ANALYSIS OF PRE AND

POST MERGER AND

ACQUISITION IN INDONESIA. Jembatan: Jurnal Ilmiah Manajemen, 17

(13)

Wairooy, M. A. (2019). PENGARUH

PENGUMUMAN MERGER

TERHADAP ABNORMAL

RETURN DAN AKTIVITAS

VOLUME PERDAGANGAN

SAHAM (STUDI PADA

PERUSAHAAN PERBANKAN DI BANK INDONESIA). Jurnal Ekonomi Balance, 15(2), 139-164. wulandari, h. m. (2017). penelitian metode

dan analisis. semarang, jawa tengah, indonesia: cv AGUNG. Wulandari, T. I. (2020). Analisis Kinerja

Perusahaan Sebelum dan Setelah Melakukan Merger dan Akuisisi pada Tahun 2015. mbia, 19(2), 227-236. www.republika.com www.bi.go.id www.idx.co.id www.britabrita.com www.tradingview.com www.sahamgain.com www.ir-bankbsi.com

Zahrah, I. (2018). analisis perbandingan kinerja keuangan sebelum dan sesudah merger pada perusahaan manufaktur. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen e-ISSN : 2461-0593. Zulyanti, R. H. (2018, februari). pengaruh

earning per share (eps), debt to equity ratio, (der), dan return on assets (roa) terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di bei. jurnal Penelitian Ilmu Manajemen, 3(1).

Gambar

Gambar 3.2. Desain penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Provinsi Bengkulu merupakan provinsi di wilayah barat Indonesia dengan tingkat kemiskinan anak tertinggi pada tahun 2016 sehingga menjadi fokus dalam penelitian ini

Mazhab Malik berpendapat dalam mencukupi nafkah keluarga itu merupakan kewajiban ketiga dari seorang suami setelah membayar mahar dan berlaku adil kepada

Adapun Structural Equation Modelling (SEM) menggunakan program Lisrel 8.80 dalam teknik analisis penelitiannya. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa: 1)

Pada penelitian ini akan dilakukan elektrodeposisi logam Pb pada permukaan karbon aktif sekam padi bebas silika dengan perlakuan iradiasi ultrasonik sebagai bahan

Minimal Diploma III di bidang Ilmu yang relevan dengan tugas jabatan Jabata.n pelaksana Penguji terdir-i atas:. Penyiap Bahan Rencana Keia dan Anggaran Kementerian /

Biaya langsung sistem pengendalian manajemen (SPM) mencakup seluruh biaya out-of-pocket biaya moneter yang dibutuhkan untuk mendesain dan