• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA SOSIAL-EKONOMI-BUDAYA (SOSEKBUD) DENGAN PEMILIHAN JENIS PENGOBATAN PADA MASYARAKAT KELURAHAN TUNGGUL WULUNG WILAYAH KERJA PUSKESMAS DINOYO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA SOSIAL-EKONOMI-BUDAYA (SOSEKBUD) DENGAN PEMILIHAN JENIS PENGOBATAN PADA MASYARAKAT KELURAHAN TUNGGUL WULUNG WILAYAH KERJA PUSKESMAS DINOYO"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

i

HUBUNGAN ANTARA SOSIAL-EKONOMI-BUDAYA (SOSEKBUD) DENGAN PEMILIHAN JENIS PENGOBATAN PADA MASYARAKAT KELURAHAN

TUNGGUL WULUNG WILAYAH KERJA PUSKESMAS DINOYO

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S. Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Disusun Oleh:

Hendrawan Agung Dwi Cahya NIM: 07060086

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

HUBUNGAN ANTARA SOSIAL EKONOMI BUDAYA (SOSEKBUD) DENGAN PEMILIHAN JENIS PENGOBATAN PADA MASYARAKAT TUNGGUL

WULUNG WILAYAH KERJA PUSKESMAS DINOYO

SKRIPSI

Disusun Oleh:

HENDRAWAN AGUNG DWI CAHYA

NIM. 07060086

Skripsi ini Telah Disetujui Tanggal 27 Juli 2011

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. Ainur Rofieq, M.Kes Faqih Ruhyanudin, S.Kep.,Ns NIP. 19651001.19900311.004 NIP. UMM 112.0309.0391

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

(3)

iii

HUBUNGAN SOSIAL EKONOMI BUDAYA (SOSEKBUD) DENGAN PEMILIHAN JENIS PENGOBATAN PADA MASYARAKAT KELURAHAN TUNGGUL

WULUNG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DINOYO MALANG

LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI

Disusun Oleh:

Hendrawan Agung Dwi Cahya 07060086

Diujikan

Pada Tanggal 2 Agustus 2011

Penguji I, Penguji II,

Drs. Ainur Rofieq, M.Kes Faqih Ruhyanudin, S.Kep.,Ns

NIP. 19651001.19900311.004 NIP. UMM 112.0309.0391

Penguji III, Penguji IV,

Prof. DR. Sujono, M.Kes Edi Purwanto, S.Kep

NIP.UMM. 131.887.094 NIP.UMM. 112.0805.0426

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

(4)

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Hendrawan Agung Dwi Cahya

Nim : 07060086

Jurusan : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM

Judul Skripsi : Hubungan antara Sosial-Ekonomi-Budaya dengan Pemilihan Jenis Pengobatan Pada Masyarakat Kelurahan Tunggul Wulung Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila kemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi perbuatan tersebut.

Malang, juli 2011

Yang Membuat Pernyataan,

Hendrawan Agung Dwi Cahya

(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan bimbinganNya saya dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Hubungan antara Sosial-Ekonomi-Budaya dengan Pemilihan Jenis Pengobatan Pada Masyarakat Kelurahan Tunggul Wulung

Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo, Malang”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat

untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada program Studi ilmu

Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Bersamaan ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya dengan tulus kepada :

1. Dr. Muhajir Effendy MAP selaku rektor Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan untuk menempuh studi di Fakultas Ilmu Kesehatan

Program Studi Ilmu Keperawatan.

2. Tri Lestari Handayani, M.Kep., Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Ririn Harini, S.Kep, Ns selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Terima kasih atas masukan

dan semua ilmu yang telah diberikan serta dedikasinya terhadap ilmu keperawatan. 4. Drs. Ainur Rofieq, M.Kes selaku pembimbing I sekaligus penguji I yang telah

banyak memberikan pengarahan dalam penyusunan penelitian ini.

5. Faqih Ruhyanudin, S. Kep., Ns selaku pembimbing II sekaligus penguji II yang telah banyak memberikan masukan dan saran dalam penelitian ini.

6. Kepala Puskesmas Dinoyo Malang, yang telah memberikan kesempatan kepada

peneliti untuk melakukan penelitian.

7. Bapak, ibu kakak dan adek tercinta yang telah memberikan semangat dan nasehatnya

selama menempuh pendidikan ini.

(6)

vi

Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Mohon maaf

atas segala kesalahan dan ketidak sopanan yang mungkin telah saya perbuat. Semoga

Allah SWT senantiasa memudahkan setiap langkah-langkah kita menuju kebaikan dan

selalu menganugerahkan kasih sayang-Nya untuk kita semua. Amin.

Malang, 27 Juli 2011

(7)

vii

MOTTO

Kemarin adalah kenangan, Besok adalah Harapan dan Sekarang adalah Kenyataan....

Tidak ada yang tidak bisa selama kita mau mencoba dan Jangan pernah takut gagal, karena kegagalan adalah kesuksean yang tertunda...

Jadilah orang yang berguna dan bermanfaat bagi orang lain...

(8)

viii

LEMBAR PERSEMBAHAN

SKRIPSI INI KU PERSEMBAHKAN UNTUK My FAMILY....

AYAH tercinta Edy Purwono, S.pd yang telah bersusah payah mencari nafkah buat keluarga dan tidak pernah berhenti memotivasi dan

mendo’akan...

MAMA tercinta Siti Nuthayati yang telah mencurahkan kasih sayangnya buat keluarga dan tidak henti-hentinya berjuang menjadikan kakak, saya dan adek jadi orang sukses...

KAKAK tercinta Ika Ratna Citra, Amd. P.K yang tiada hentinya mendukung dan memberi semangat...

(9)

ix

Tak ada yang bisa saya berikan selain ucapan terima kasih yang sebesqr-besarnya buat semua oramg dekat, semua orang yang mendukung dan semua orang yang mengenal saya. Hanya allah yang bisa membalas semua yang kalian berikan itu....amien.

My princes in my life, Desta Santika, terima kasih atas semua support yang gak pernah berhenti dinda berikan, yang gak pernah capek untuk mengingatkan n senantiasa berada di sampingku...thanks for all.

My best friends Dessy, Eka Niko, Novi, Nuril, Vivi n Widya gak akan pernah terlupakan masa-masa kuliah yang kita lewati bersama, kalian menjadi bagian keluarga kecil terindah yang saya dapatkan ketika kuliah. Semoga persahabatn ini gak akan pudar termakan waktu.

Trio Kuek-kuek (Widya n Vivi) serta ibu manager mbak Okky, thanks udah membantu proses penelitianku hingga bisa berjalan lancar. Sayang bu manager gak ikut profesi.

Teman-teman satu atap bimbingan bapak Rofieq tercinta (Lisa, Riska,Paska) yang berjuang bersama dari bimbingan, seminar proposal bahkan sidang akhirpun tetap bareng.

Teman-teman 1 bimbingan lainnya (akeh pol) kalau bimbingan jangan lupa jarkom teman yang laen, ben iso bareng-bareng, tetap semangat yo rek.

Teman-teman “bolo Pentong” PSIK 07

(10)

x

PSIK B 07, tak terasa masa kuliah 4 tahun kita lewati bersama, kalian semua jadi bagian keluargaku. Thanks atas semua pembelajaran yang teman-teman berikan.

Semua teman-teman PSIK 07 (A & B), kita masuk bersama dalam profesi keperawatan, so kita harus bersama-sama memajukan profesi yang kita cintai.

Konco-konco Kost Barokah Tripleniners (999), mz Dhimas, Yudha, daenk, Iwan, Alvi kalian semua ku anggap sebagai saudara. Untk mas Andrean thanks buat printernya.

Dan semua pihak yang telah turut membantu,terima kasih dan maaf tidak dpt menyebutkan satu persatu

Bebaskan hati dari rasa benci,

Bebaskan pikiran dari rasa cemas,

Belajarlah untuk hidup lebih sederhana,

cobalah belajar lebih banyak memberi daripada meminta...!!!

(11)

xi INTISARI

Hubungan antara Sosial-Ekonomi-Budaya dengan Pemilihan Jenis Pengobatan Pada Masyarakat Kelurahan Tunggul Wulung Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo,

Malang

Hendrawan Agung Dwi Cahya1, Ainur Rofieq2, Faqih Ruhyanudin3

Latar belakang : Sosial ekonomi budaya merupakan factor yang berperan dalam pemilihan jenis pengobatan. Dimana tingkat pendidikan sangat berpengaruh dalam perilaku hidup sehat. Tingkat pendidikan yang tinggi akan memudahkan mendapatkan informasi. Jenis pekerjaan juga akan mempengaruhi seseorang untuk menjaga kesehatannya. Jika memiliki pekerjaan yang mapan otomatis akan mampu menjaga kesehatannya. Tingkat ekonomi akan berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan hidup, besar penghasilan keluarga dapat mempengaruhi kemampuan seeorang untuk hidup sehat. Budaya dapat menunjang tingginya status kesehatan seperti pendidikan yang optimal.

Metode : Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian observasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 43 pasien yang datang ke Puskesmas Dinoyo dan 20 orang yang datang ke tempat penjual jamu Kelurahan Tunggul Wulung, Malang. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling. Dengan variabel independen adalah social-ekonomi-budaya. Analisa data yang digunakan adalah dengan uji Chie Square dengan taraf signifikasi 0,05.

Hasil : Dari Chie Square didapatkan hasil P<0,05 maka Ho ditolak. Sosial-Ekonomi-Budaya dengan nilai p < 0,05, maka social-ekonomi-budaya berhubungan dengan pemilihan jenis pengobatan. Selain itu, dari uji kontingensi C di dapatkan nilai terdekat dengan 1 adalah variabel budaya dengan nilai 0,33, kemudian ekonomi 0,32, jenis pekerjaan 0,27, dan tingkat pendidikan 0,18.

Kesimpulan : Ada hubungan yang bermakna antara sosial-ekonomi-budaya dengan pemilihan jenis pengobatan pada masyarakat Kelurahan Tunggul Wulung Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo, Malang.

Kata Kunci : Sosial (Tingkat Pendidikan dan Pekerjaan), Ekonomi (Penghasilan), Budaya (suku), Jenis Pengobatan (Tradisional dan Modern).

1. Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang 2. Dosen Universitas Muhammadiyah Malang

(12)

xii ABSTRACT

The relationship between Social-Economics-Culture with The Choosing of Treatment types in Society of Kelurahan Tunggul Wulung Wilayah Kerja

Puskesmas Dinoyo, Malang

Hendrawan Agung Dwi Cahya1, Ainur Rofieq2, Faqih Ruhyanudin3

Background : Social economics culture was a factor which had a role in choosing the types of treatment. Where the degree of education influenced more in healthy life style. The higher degree of education would make to get information easily. The occupation also would influence anybody to keep his health. If he had a good job it would automatically keep his health. Economics degree would influence toward fulfilling their

needs, higher family income could influence someone’s ability to stay healthy in his life.

Culture could support the high status in health like optimal education.

Method : This study used analytical observation design research by using cross sectional approach. Sample in this research was about 43 patients who visited to Puskesmas Dinoyo

and 20 people who visited to traditional medicine like “jamu” seller in Kelurahan Tunggul Wulung, Malang. Sample technique in this research was simple random sampling. With independent variable was social-economics-culture. Data analysis which was used was

Chie Square test with significant degree 0,01.

Result : From Chie Square we got the result of P<0,05 so Ho was rejected. Social-Economics-Culture with value of p < 0,05, so that social-economics-culture had relationship with the choosing of treatments types. Beside, from the Contingensi C got the nearest value 1 is culture variable with value 0,33, and than economic is 0,32, occupation is 0,27 and degree of education is 0,18.

Conclusion : There was meaningful relationship among social-economics-culture and choosing of treatment types in society of Kelurahan Tunggul Wulung Wilayah Kerja Puskesmas Dinoyo, Malang.

Key Words : Social (Educational and Job Degree), Economics (income), Culture (ethnicity), treatment types (Traditional and Modern).

1. Nursery of Science Study Program, Faculty of Health Science, Muhammadiyah University of Malang

2. Lecture of Muhammadiyah University of Malang

(13)

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

LEMBAR PERSETUJUAN………...………...ii

LEMBAR PENGESAHAN...iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ... ….iv

KATA PENGANTAR ... …..v

MOTTO...vii

LEMBAR PERSEMBAHAN...viii

RINGKASAN ... ...xi

ABSTRACT...xii

DAFTAR ISI ... ...xiii

DAFTAR TABEL ... .xviii

DAFTAR GAMBAR ... ...xix

DAFTAR LAMPIRAN ... ....xx

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... ...1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.3.1 Tujuan Umum ... 6

1.3.2 Tujuan Khusus ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... ……….7

1.4.1 Manfaat Teoritis………...7

1.4.1.1 Bagi Peneliti……….7

(14)

xiv

1.4.2 Manfaat Praktis………8

1.4.2.1 Bagi Masyarakat………...8

1.4.2.2 Bagi Perawat………8

1.5 Batasan Penelitian...8

1.6 Keaslian Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep sosial ekonomi budaya yang berhubungan dengan pengobatan ...11

2.2 Konsep Sosial ...13

2.2.1 Definisi Tingkat Sosial ...13

2.2.2 Jenis-jenis Tingkat Sosial………....14

2.2.3 Jenis-jenis Stratifikasi Sosial………....15

2.2.4 Pendidikan……….16

2.2.5 Pekerjaan………....19

2.2.6 Penghasilan………20

2.3 Kebudayaan………...21

2.3.1 Definisi Kebudayaan…….………...21

2.3.2 Ruang Lingkup Kebudayaan………...24

2.3.3 Kebudayaan dan Unsur-unsurnya………...25

2.3.4 Wujud Kebudayaan………....26

2.4 Pengobatan Tradisional.………....27

2.4.1 Jenis Pengobatan Tradisional di Indonesia..………...28

(15)

xv

2.5 Pengobatan Modern………..30

2.5.1 Pengobatan Medis Dokter………...30

1. Dokter……….30

2.5.2 Pengobatan Medis Non Dokter..………....31

1. Bidan………....31

2. Mantri atau Perawat………...33

2.6 Alasan Pemilihan Jenis Pengobatan Menurut Beberapa Penelitian………...35

2.7 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Jenis Pengobatan…………....36

2.8 Peranan Pengobatan Tradisional dan Obat Tradisional dalam Pelayanan Kesehatan………...38

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS 3.1 Kerangka Konsep ...41

3.2 Hipotesis Penelitian ...43

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ...44

4.2 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ...44

4.2.1 Populasi ...44

4.2.2 Sampel ...45

4.3.2 Teknik Sampling………....45

4.3 Variabel Penelitian ...46

(16)

xvi

4.5 Tempat Penelitian ...51

4.6 Waktu Penelitian………...51

4.7. Prosedur Penelitian..………52

4.7.1 Tahap Pelaksanaan………..52

4.8 Prosedur Pengumpulan Data ...52

4.8.1 Angket atau Kuesioner………..………..52

4.8.2 Dokumentasi………..53

4.9 Instrumen Penelitian ...54

4.10 Pengolahan Data dan Analisa Data……….55

4.10.1 Pengelolaan Data………..55

4.10.2 Analisa Data………..55

4.11 Etika Penelitian ...59

BAB V HASIL dan ANALISA DATA PENELITIAN

5.1 Hasil Penelitian………61

5.1.1 Karakteristik Sampel Penelitian………..61

a. Jenis Kelamin………..61

b. Usia………62

c. Suku………...63

d. Pekerjaan………...64

e. Pendidikan……….65

f. Ekonomi………66

(17)

xvii

5.2 Analisa Data………...68

5.2.1 Analisa Data dengan chi-square………..68

5.2.2 Analisa Data dengan Kontingensi C……….73

BAB VI PEMBAHASAN

6.1 Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Pemilihan Jenis Pengobatan……..74

6.2 Hubungan Jenis Pekerjaan dengan Pemilihan Jenis Pengobatan………….75

6.3 Hubungan Tingkat Ekonomi dengan Pemilihan Jenis Pengobatan……….76

6.4 Hubungan Budaya dengan Pemilihan Jenis Pengobatan……….77

6.5 Budaya Faktor yang paling kuat mempengaruhi pemilihan Jenis

Pengobatan………..78

6.6 Keterbatasan Penelitian………...80

6.7 Implikasi Keperawatan………...80

BAB VII KESIMPULAN dan SARAN

7.1 Kesimpulan………...82

7.2 Saran………...83

(18)

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Tabel Pengumpulan Data Hubungan antara Sosial Ekonomi Budaya

dengan Pemiliha Jenis Pengobatan……….…………...…...53

Tabel 5.1 Distibusi Sampel Menurut Jenis Kelamin…..………...61

Tabel 5.2 Distribusi Sampel Menurut Usia………...62

Tabel 5.3 Distribusi sampel Menurut Suku………...63

Tabel 5.4 Distribusi Sampel Menurut Pekerjaan………...64

Tabel 5.5 Distribusi Sampel Menurut Pendidikan………...65

Tabel 5.6 Distribusi Sampel Menurut Ekonomi………...67

Tabel 5.7 Distribusi Sampel Menurut Jenis Pengobatan………...68

Tabel 5.8 Tabulasi Silang antara Tingkat Pendidikan dengan Pemilihan Jenis Pengobatan...69

Tabel 5.9 Hasil Uji Chi-Square Tingkat Pendidikan dengan Pemilihan Jenis Pengobatan………...69

Tabel 5.10 Tabulasi Silang antara Jenis Pekerjaan dengan Pemilihan Jenis Pengobatan...70

Tabel 5.11 Hasil Uji Chi-Square Jensi Pekerjaan dengan Pemilihan Jenis Pengobatan………...70

Tabel 5.12 Tabulasi Silang antara Tingkat Ekonomi dengan Pemilihan Jenis Pengobatan...71

Tabel 5.13 Hasil Uji Chi-Square Tingkat Ekonomi dengan Pemilihan Jenis Pengobatan………...71

Tabel 5.14 Tabulasi Silang antara Budaya dengan Pemilihan Jenis Pengobatan...72

Tabel 5.15 Hasil Uji Chi-Square Jenis Budaya dengan Pemilihan Jenis Pengobatan………...72

(19)

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Hubungan antara Sosial Ekonomi Budaya dengan

Pemilihan Jenis Pengoabatan………...42

Gambar 5.1 Diagram Lingkaran Prosentase Jenis Kelamin………...62

Gambar 5.2 Diagram Lingkaran Prosentase Usia………...63

Gambar 5.3 Diagram Lingkaran Prosentase Suku………...64

Gambar 5.4 Diagram Lingkaran Prosentase Status Pekerjaan………...65

Gambar 5.5 Diagram Lingkaran Prosentase Tingkat Pendidikan………..66

Gambar 5.6 Diagram Lingkaran Prosentase Tingkat Ekonomi……….67

(20)

xx

DAFTAR LAMPIARAN

Lampiran 1 Angket Kuesioner………..86

Lampiran 2 Lembar Persetujuan Menjadi Responden………...90

Lampiran 3 Daftar Cmaks………...….92

Lampiran 4 Crosstabs Chi-Square………93 Lampiran 5 Perhitungan Manual Chi-Square...99

Lampiran 6 Surat ijin Studi Pendahuluan dari Universitas Fakultas...107

Lampiran 7 Surat Ijin Studi Pednadahuluan dari Dinas Kesehatan………....108

Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian dari Dinas Kesehatan...109

Lampiran 9 Surat Telah Selesai Melakukan Penelitian dari Puskesmas.…………...110

Lampiran 10 Lembar Konsultasi...111

Lampiran 11 Dokumentasi...115

(21)

xxi

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Azwar., dan Jacob, M.S.,M.D.,T. (2007). Antropologi Kesehatan Indonesia.

Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Atmarita, Fallah S. tatang. (2004). Analisis Situasi Gizi dan Kesehatan Masyarakat.

Depkes. Jakarta: (http://www.dinkes.go.id/pdf). Diakses 12 Maret 2011.

Brainard D. 1997. Long Term Outcome of Inpatient with TBC. Assigned to outpatient

Theraphy at a local Clinic in New Orleans.

Departemen Kesehatan RI. 2004. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta: Depkes RI.

Efendi, Nasrul. (1998). Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC.

(Hadi, 2008). Pengertian Dokter dan Tugasnya. Diakses dari www.wikipedia.co.id

pada15 Maret 2011.

Iqbal Mubarak, Wahit. (2009). Sosiologi Untuk Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

KIPDI. 2008. Pengertian Dokter. Depkes RI.

Mckenzie, James F, dkk. (2007). Kesehatan Masyarakat. Jakarta: penerbit Buku

Kedokteran EGC.

Muzaham F. 1995. Sosiologi Kesehatan. Jakarta: Universitas Indonesia.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat: Prinsip-prinsip Dasar.

Jakarta: PT RINEKA CIPTA.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi Cetakan

(22)

xxii

Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT

RINEKA CIPTA.

Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta:

Salemba Medika.

Organisasi. (2008). Jenis-jenis Status Sosial dalam Sosiologi. Diakses dari

http://organisasi.org/ pada tanggal 15 Maret 2011.

Pujileksono, Sugeng. (2006). Sebuah Pengantar Ilmu Antropologi. Malang: UPT.

Penerbitan universitas Muhammadiyah Malang.

Sastroamidjojo, seno. (2001). Obat Asli Indonesia. Jakarta: DIAN RAKYAT.

Sastroasmoro S, dkk. 2007. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta : Binarupa

aksara.

Singgih, Deddy Sumbodo. (2002). Prosedur Analisis Stratifikasi Sosial dalam Persepektif

Sosiologi. Tesis. Surabaya: Unair.

Sudiharto. 2007. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan Keperawatan Transkultural.

Jakarta: EGC

Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito

(23)

1

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia disamping

pangan, pemukiman dan pendidikan, karena hanya dalam keadaan sehat manusia

dapat hidup, tumbuh dan berkarya lebih baik. Oleh karena itulah dalam

pembangunan yang sedang giat-giatnya dilakukan, kesehatan merupakan salah satu

prioritas ekonomi utama. Undang-undang No. 9 tahun 1969 tentang “pokok-pokok

Kesehatan” menyatakan bahwa yang dimaksud dengan kesehatan adalah keadaan

yang meliputi kesehatan badan, rohani (mental) dan sosial, bukan hanya keadaan

bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan. Maka untuk mencapai derajat kesehatan

yang optimal upaya terpenting yang dilakukan oleh masyarakat di seluruh dunia

diperlukan kegiatan berbagai sektor, baik di sektor sosial maupun ekonomi,

disamping kegiatan sektor kesehatan sendiri. Di sektor kesehatan, kesadaran dan

kemampuan setiap penduduk untuk hidup sehat merupakan faktor utama untuk

mewujudkan suatu masyarakat yang memiliki derajat kesehatan yang optimal

/(Hargono, 1997).

Pembangunan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan

hidup sehat setiap penduduk dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal, pada

hakikatnya adalah upaya untuk menciptakan manusia yang berkualitas dan

mempunyai produktifitas kerja yang tinggi, sehingga akan menjadi modal

pembangunan yang tangguh /(Sujudi, 1997).

Tantangan pembangunan pada hakekatnya, adalah mencapai “kesehatan bagi

(24)

2

hidup yang produktif dan bahagia. Tantangan berat yang masih dirasakan dalam

pembangunan kesehatan di Indonesia adalah jumlah penduduk yang besar dengan

pertumbuhan yang cukup tinggi serta penyebaran penduduk yang tidak merata di

seluruh wilayah. Selain itu, masalah lain yang masih perlu diperhatikan adalah

berkaitan dengan sosial budaya masyarakat misalnya; tingkat pengetahuan masyarakat

yang belum memadai, kebiasaan negatif yang berlaku di masyarakat, adat istiadat,

perilaku dan kurangnya peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan /(

Sujudi, 1997).

Untuk mencapai kondisi tersebut, perlu diupayakan kegiatan dan strategi

dalam setiap aspek kehidupan. Bukan saja aspek kesehatan, tetapi diperlukan strategi

pemerataan kesehatan dengan mendayagunakan segenap potensi yang ada, baik

dijajaran kesehatan, non kesehatan maupun masyarakat sendiri, guna mengendalikan

faktor lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan faktor keturunan yang

mempengaruhi derajat kesehatan /( Sujudi, 1997).

Derajat kesehatan dipengaruhi faktor lingkungan, perilaku, pelayanan dan

keturunan. Pelayanan kesehatan di Indonesia tidak hanya dilaksanakan oleh

pemerintah saja tetapi juga dilaksanakan oleh lembaga swasta bahkan oleh masyarakat

sendiri seperti pengobatan tradisional dan sebagainya. Pelayanan kesehatan dapat

dilaksanakan oleh pelayanan yang menggunakan metode kedokteran dan metode

pengobatan tradisional. Penyediaan obat baik yang modern maupun tradisional

merupakan factor yang penting dalam pelayanan kesehatan /(Sujudi, 1997).

Dalam rangka pemerataan kesehatan secara global disepakati strategi

pelayanan kesehatan primer. Di dalam pelayanan kesehatan primer tersebut dikenal

lima prinsip dasar, yaitu: 1). Pemerataan upaya kesehatan. 2). Penekanan pada upaya

(25)

3

serta masyarakat dalam semangat kemandirian. 5). Kerjasma lintas sektoral dalam

pembangunan kesehatan /(Sujudi, 1997).

Praktek pengobatan di Indonesia mengenal dua sistem pengobatan, yaitu

pengobatan medis dan pengobatan tradisional. Pengobatan medis sering

menggunakan obat, dilakukan oleh tenaga yang mendapat pendidikan formal

kesehatan. Pengobatan tradisional umumnya mengacu pada tradisi dan kepercayaan

masyarakat setempat atau masyarakat lain, yang bukan dari Barat

Menurut masyarakat awam, penyakit dapat disebabkan oleh gejala alam

(angin, panas matahari, hujan, makanan tidak bersih) ataupun supranatural (roh,

kekuatan gaib, hukuman Tuhan). Penyakit yang disebabkan oleh gejala alam dapat

disembuhkan dengan pengobatan medis atau pengobatan tradisional, sedangkan yang

disebabkan oleh supranatural hanya dapat disembuhkan oleh pengobatan

tradisional/dukun.

Adapun persepsi seorang manusia mengenai sebab-sebab yang menjadikan

orang sakit ditentukan oleh kebudayaan masyarakatnya dan oleh pengetahuan pribadi

orang mengenai penyakit pada umumnya. Makin jauh perkembangan kebudayaan,

makin banyak pula pengetahuan masyarakat mengenai segala sesuatu yang

berhubungan dengan penyakit dan makin realistis persepsinya mengenai gangguan

kesehatan manusia pada umumnya.

Di negara-negara maju seperti di Jepang, terdapat unsur-unsur kebudayaan

yang dapat menunjang tingginya status kesehatan masyarakat seperti pendidikan yang

optimal, keadaan sosial-ekonomi yang tinggi dan kesehatan lingkungan yang baik.

Dengan demikian pelayanan kesehatan menjadi sangat khusus sehingga dapat

(26)

4

Sebaliknya, di negara berkembang seperti di Indonesia unsur-unsur

kebudayaan yang ada kurang menunjang pencapaian status kesehatan yang optimal.

Unsur-unsur tersebut antara lain; ketidaktahuan, pendidikan yang minimal sehingga

sulit menerima informasi-informasi dan teknologi baru /(Hargono, 1997).

Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan di puskesmas Dinoyo

diperoleh data pasien yang berkunjung ke Puskesmas Dinoyo tahun 2010

menunjukkan 40% pasien yang berobat merupakan PNS, 35% mahasiswa atau

pelajar dan 25% merupakan swasta (buruh bangunan, penjahit, dan pedagang).

Mayoritas warga yang datang ke puskesmas Dinoyo merupakan warga asli Dinoyo

yang beretnis Jawa. Mereka lebih percaya kepada pelayanan medis, karena yakin akan

keefektifitasan pengobatan, kualitas pelayanan kesehatan. Selain itu ingkat

pengetahuan dan pengalaman sakit juga melatarbelakangi mereka dalam pemilihan

pengobatan.

Sedangkan dari studi pendahuluan di tempat penjual jamu yang terdapat di

kelurahan Tunggul Wulung Dinoyo diperoleh data bahwa mayoritas warga yang

mengkonsumsi jamu 65% merupakan warga Madura yang bertempat tinggal di

Dinoyo. Mereka beranggapan bahwa minum jamu telah menjadi kebiasaan keluarga

dan masyarakat Madura. Begitu melekatnya kebiasaan minum jamu, sampai ada

prinsip “lebih baik tidak makan daripada tidak minum jamu”. Kebiasaan minum jamu

tersebut sudah dikenalkan sejak dini. Jamu dimanfaatkan masyarakat Madura sebagai

sarana pemeliharaan kesehatan, meskipun beberapa jenis jamu juga dukenal sebagai

obat untuk mengobati penyakit.

Mengingat keadaan tersebut, perlu diperhatikan aspek social ekonomi budaya

masyarakat dalam kaitannya dengan keadaan kesehatan di Indonesia. Sehingga dapat

(27)

sebab-5

sebabnya, wujud penyakit, obat dan cara menghilangkan penyakit, tetapi membuat

untuk berfikir tentang bagaimana hubungan social ekonomi budaya dan persepsi

masyarakat dengan masalah yang sedang dihadapi.

Beberapa keadaan yang mempengaruhi derajat kesehatan adalah tingkat

pendidikan yang belum memadai. Di samping itu adat-istiadat, sikap, tingkah laku,

dan kebiasaan-kebiasaan warga masyarakat untuk hidup sehat dan berperan serta aktif

dalam pembangunan kesehatan, masih belum seperti yang diharapkan.

Tingkat pendidikan sangat berpengaruh dalam perilaku hidup sehat. Tingkat

pendidikan yang tinggi akan lebih mudah untuk mendapatkan informasi dan

menerapkannya dalam hidup sehari-hari, khususnya dalam hl kesehatan. Sehingga

lebih selektif dalam memilih jenis pengobatan yang berkualitas. Dan sebaliknya

tingkat pendidikan yang rendah akan mendorong pemilihan kualitas dan perilaku,

sehingga hanya sebatas pengetahuan dalam memilih jenis pengobatan.

Jenis pekerjaan akan mempengaruhi seseorang untuk menjaga kesehatannya.

Jika mmemiliki pekerjaan yang mapan secara otomatis akan mampu menjaga

kesehatannya dengan pola hidup sehat. Dan selalu menjaga diri agar tidak sakit.

Tetapi dengan pekerjaan yang kurang mapan jangankan untuk hidup sehat terkadang

tempat bekerjapun sangat beresiko untuk terjangkau penyakit.

Tingkat ekonomi yang masih rendah menyebabkan banyak warga masyarakat

belum mampu memperoleh upaya pelayanan kesehatan. Dengan pengahasilan yang

rendah, jangankan untuk mendapatkan jenis pengobatan yang berkualitas seseorang

kurang memperhatikan kebutuhan gizinya sehingga gizinya rendah, akibatnya kedaan

kesehatan lingkungan dan status kesehatannya buruk. Sedangkan besar pengahsilan

dapat mempengaruhi kemampuan untuk hidup sehat. Misalnya untuk kebutukan

(28)

6

tersebut menjadi gambaran bagaimana perilaku kesehatan masyarakat yang dilihat

dari sektor social ekonomi budaya.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti hubungan

antara social ekonomi budaya dengan pemilihan jenis pengobatan. Hal ini dapat

menggambarkan bagaimana gambaran keadaan dan karakteristik masyarakat dalam

memilih fasilitas pengobatan yang ada dan untuk mengetahui faktor apa yang

membuat masyarakat memilih salah satu pengobatan tersebut. Sehingga tenaga

kesehatan dapat mengetahui bagaimana dan dimana masyarakat memilih pengobatan

sesuai dengan status social ekonomi budaya mereka.

I.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah pada penelitian yang

diajukan :

1. Adakah hubungan antara tingkat pendidikan dengan pemilihan jenis pengobatan?

2. Adakah hubungan antara pekerjaan dengan pemilihan jenis pengobatan?

3. Adakah hubungan antara penghasilan dengan pemilihan jenis pengobatan?

4. Adakah hubungan antara budaya dengan pemilihan jenis pengobatan?

5. Manakah faktor yang paling kuat mempengaruhi pemilihan jenis pengobatan?

I.3 Tujuan Penelitian I.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara status sosisal ekonomi

(29)

7

I.3.2. Tujuan Khusus

1. Mengetahui adakah hubungan antara tingkat pendidikan dengan pemilihan

jenis pengobatan.

2. Mengetahui adakah hubungan antara pekerjaan dengan pemilihan jenis

pengobatan.

3. Mengetahui adakah hubungan antara penghasilan dengan pemilihan jenis

pengobatan.

4. Mengetahui adakah hubungan antara budaya terhadap pemilihan jenis

pengobatan.

5. Mengetahui faktor apa yang paling kuat mempengaruhi pemilihan jenis

pengobatan.

I.4 Manfaat Penelitian I.4.1. Manfaat Teoritis

I.4.1..1. Manfaat Bagi Peneliti

Hasil penelitian yang diperoleh dapat menjadi tambahan pengetahuan

tentang hubungan antara sosial budaya dengan pemilihan cara pengobatan

serta menambah pengalaman dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang

diperoleh selama duduk si bangku perkuliahan.

I.4.1.2. Manfaat Bagi Civitas Akademika

Bagi civitas akademika sebagai bahan masukan bagi perkembangan

ilmu pengetahuan dan bagi pembangunan bangsa dan negara dalam upaya

peningkatan mutu kualitas sumber daya manusia dan dapat digunakan sebagai

(30)

8

1.4.2. Manfaat Praktis

I.4.2.1. Manfaat Bagi Masyarakat

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah wawasan masyarakat

dalam menentukan pemilihan pengobatan sehingga seiring dengan

perkembangan IPTEK dan informasi yang akurat nantinya akan lebih selektif

lagi dalam memilih dan menggunakan sarana pengobatan.

I.4.2.2. Manfaat Bagi Perawat

Hasil penelitian yang diperoleh dapat digunakan sebagai bahan

masukan atau sumbangan bagi pengembangan teori di bidang keperawatan

dalam bentuk pemberian pelayanan kepada klien sesuai dengan latar belakang

sosial budayanya. Karena keperawatan merupakan bentuk pelayanan

profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan,

didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, dalam bentuk

bio-psiko-sosiokultural-spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga, dan masyarakat, baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh

proses kehidupan.

I.5. Batasan Penelitian.

Untuk mempermudah dan mempertegas lingkup penelitian, maka

penelitian ini diberi batasan sebagai berikut :

1. Status Sosial merupakan konsep yang menunjukkan adanya pembeda

dan atau pengelompokan suatu kelompok soisal (komunitas) secara

bertingkat, dalam penelitian ini komponen yang di ambil :

a. Tingkat Pendidikan

(31)

9

2. Tingkat Ekonomi

a. Penghasilan dimana besar penghasilan keluarga dapat

mempenagruhi kemampuan seseorang untuk memenuhi

kebutuhan hidup sehat.

3. Budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, rasa dan karsa

a. Suku

4. Jenis Pengobatan

a. Pengobatan Tradisional adalah Suatu upaya kesehatan dengan

cara yang lain dari ilmu kedokteran dan beradasarkan yang

diturunkan secara lisan maupun tulisan.

b. Pengobatan Modern adalah Pengobatan yang dilakukan secara

ilmiah atau telah di ujicobakan dengan sebuah penelitian dan

dapat dipertanggung jawabkan.

I.6. Keaslian Penelitian.

Dari hasil penelitian yang dilakukan Aryani ,2010 ( skripsi UMM,

Fakultas Kedokteran ). Dengan judul “ Hubungan antara tingkat sosial dengan

tingak kepuasan pelayanan kesehatan di RSUD Kanjuruhan Keanjen ”.

Menggunakan metode observasional analitik Jumlah sampel 80 orang. Tujuan

penelitian untuk mengetahui adanya hubungan antara tingkat sosial dengan

kepuasaan pelayanan di RSUD Kanjuruhan Kepanjen. Hasil penelitian tersebut

adalah ada hubungan signifikan antara tingkat sosial dengan tingkat kepuasaan

(32)

10

Dari penelitian di atas terdapat persamaan dengan penelitian yang akan

dilakukan yaitu, variabel bebasnya yaitu tingkat soisal sama-sama menggunakan

tingkat pendidikan dan ekonomi. Sedangkan perbedaannya dalam penelitian di

atas, variable terikat penelitian tersebut adalah tingkat kepuasan pelayanan

kesehatan, tempat yang digunakan adalah RSUD Kanjuruhan Kepanjen, dan

sampel yang digunakan adalah pasien yang datang ke RSUD Kanjuruhan

Kepanjen. Sedangkan dalam penelitian yang akan dilakukan variable terikatnya

merupakan pemilihan jenis pengobatan, tempat penelitian Puskesmas Dinoyo

dan tempat penjual jamu di kelurahan Tunggul wulung, dan sampel yang

digunakan adalah pasien yang datang ke Puskesmas dan masyarakat yang

mengkonsumsi jamu.

Penelitian kedua yang dilakukan Indriyawati, 2010 ( skripsi UMM,

Fakultas Kedokteran ). Menggunakan metode observasional deskriptif dengan

judul “ Gambaran faktor sosial pengunujung puskesmas di Tulung Agung ”.

Jumlah sampel 200 orang. Tujuan peneltian ini untuk mengetahui gambaran

faktor sosial pengunjung puskesmas di Tulung Agung. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa tingkat pendidikan, pendapatan, pekerjaan, budaya

merukanan faktor sosial yang mempengaruhi kunjungan ke Pusekesmas.

Persamaan yang terdapat antara penelitian dia atas dengan penelitian yang

akan dilakukan adalah variabel tingkat sosial yang meliputi, tingkat pendidikan,

pekerjaan, pendapata, dan budaya. Perbedaannya penelitian di atas menggunakan

metode observasional deksriptif sedangkan penelitian yang akan dilakukan

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan : Terdapat hubungan dukungan sosial dengan kejadian depresi postpartum pada ibu primipara dan multipara di wilayah kerja Puskesmas Dinoyo Kota

PENGARUH FAXTOR SOSIAL BUDAYA DAN EKONOMI TEFWADAP KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN PEKARANGAN PADA PERKAMPUNGAN YANG DIHUNI.. OLEH MASYARAKAT SUNDA DAN JAWA D l

Untuk mengetahui hubungan antara status sosial ekonomi dari faktor tingkat pendapatan dengan pemilihan pelayanan kesehatan di wilayah Desa Karanggeneng, Kecamatan Boyolali

Hasil Uji Statistik Pengaruh Sosial Budaya Masyarakat terhadap Tindakan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru....

pemilihan jenis iuran keikutsertaan JKN mandiri pada wilayah cakupan JKN. tertinggi

4.1.4 Terdapat hubungan antara status sosial ekonomi dari faktor tingkat pendapatan dengan pemilihan pelayanan kesehatan di wilayah Desa Karanggeneng Kecamatan

Penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pendidikan, usia dan paritas dengan pemilihan jenis alat kontrasepsi pada akseptor KB wanita di Wilayah Kerja

Kesimpulan: Terdapat hubungan dukungan sosial dengan kejadian depresi postpartum pada ibu primipara dan multipara di wilayah kerja Puskesmas Dinoyo Kota Malang..