• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMATAN SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM PENGAMATAN SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGAMATAN SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah : Konsep Dasar Biologi SD

Dosen Pengampu : Ipin Aripin, M.Pd

Kelas/Smt : 6 IPA-3 / PGSD Kelompok : 2

Cici Royani (NIM 12.22.1.0080) Dikdik Somantri (NIM 12.22.1.0119) Dwinanda Deis Noerzannah (NIM 12.22.1.0131) Dyanra Purna Nugraha (NIM 12.22.1.0132) Enok Nela Rohayati (NIM 12.22.1.0157) Rani Octavia Khoerunnisa (NIM 12.22.1.0366)

FAKULTAS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH (FAPENDASMEN)

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (SD) UNIVERSITAS MAJALENGKA (UNMA)

(2)

A. TUJUAN

Tujuan praktikum kali ini agar kita dapat :  Mengamati struktur sel hewan dan tumbuhan

B. LANDASAN TEORI

Sel adalah bagian struktural dan fungsional dari setiap organisme. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Beberapa organisme, misalnya bakteri, merupakan uniseluler, yaitu terdiri dari hanya satu sel saja. Beragam organisme lainnya, misalnya manusia, adalah multiseluler (manusia diperkirakan memiliki 100.000 miliar sel dalam tubuhnya). Teori tentang sel yang pertama kali dikemukakan pada abad ke-19 menyatakan bahwa semua organisme tersusun atas satu atau lebih sel. Setiap sel berasal dari sebuah sel lainnya. Seluruh fungsi vital bagi organisme tejadi di dalam sel dan sel-sel tersebut megandung informasi genetik yang dibutuhkan untu mengatur fungsi sel dan memindahkan informasi kepada sel-sel generasi berikutnya.

Terdapat perbedaan antar sel hewan dan tumbuhan yaitu sel tumbuhan lebih besar daripada sel hewan. Sel tumbuhan memilik bentuk yang tetap, sedangkan sel hewan memiliki bentuk yang lentur. Ini disebabkan karena sel tumbuhan memilik dinding sel yang tersusun dari selulosa sehingga memberikan bentuk yang tetap dan sifatnya keras dan kaku. Umumnya kedua macam sel ini, yaitu sel tumbuhan dan sel hewan berukuran 30-50 mikron. Biasanya yang dapat dilihat dengan jelas adalah dinding sel, sitoplasma, inti / nukleus dan sering juga terlihat vakuola, dan butir-butir anak inti / nukleolus.

Untuk membuat sediaan renik harus dilakukan cara pengirisan yang benar. Pada prinsipnya ada tiga macam berdasakan pemotongan, yaitu :

a. Irisan meilntang (cross section) yaitu irisan dengan arah tegak lurus sumbu horizontal dengan objek.

b. Irisan membujur (longitudinal section) adalah irisan sejajar dengan sumbu horizontal suatu objek.

(3)

c. Irisan tengah (median section) adalah irisan sejajar dengan tegak lurus pada bagian tengah suatu objek.

Meskipun antara sel tumbuhan dan sel hewan terdapat perbedaan, namun juga terdapat persamaan dasar tertentu mengenai sifat, bentuk, fungsi dari bagian-bagian selnya.

Pada makhuk hidup bersel banyak, berbagai fungsi kehidupan dilakukan oleh kelompok-kelompok sel yang berbeda, walaupun masih ada fungsi-fungsi kehidupan yang dilakukan oleh semua sel, misalnya respirasi. Karena itu agar fungsi-fungsi kehidupan berjalan baik, maka masing-masing kelompok sel akan saling bekerjasama.

C. ALAT DAN BAHAN

Alat: Bahan:

a. Mikroskop a. Daun Rhoe discolor b. Kaca Objek b. Epitel mukosa pipi

c. Kaca Penutup c. Kulit bawang (Alium cepa) d. Pipet Tetes d. Metilen Blue

e. Silet e. Larutan Lod f. Tisue f. Aquades g. Tusuk Gigi

h. Cutton Bud

D. LANGKAH KERJA 1. Pengamatan Sel Hewan

a) Buatlah preparat sel epitel mukosa mulut, dengan cara menmpelkan hatihati tusuk gigi atau pembersih telinga ke dalam mulut.

b) Oleskan jaringan epitelium tersebut pada kaca objek.

c) Warnai dengan menambahkan setetes metilen blue, lalu tutup denga kaca penutup.

(4)

d) Amati objek di bawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 10 diikuti dengan 10 x 40 (gunakan minyak imersi untuk memperjelas pengamatanmu).

e) Gambarkan hasil pengamatanmu.

2. Pengamatan Sel Tumbuhan

a) Buatlah sayatan memanjang pada salah satu permukaan daun Rhoe

discolor setipis mungkin.

b) Letakan dalam kaca objek dan tambahkan aquades, kemudian tutup dengan kaca penutup.

c) Amati objek di bawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 10 diikuti dengan perbesaran 10 x 40 (gunakan minyak imersi untuk memperjelas pengamatanmu).

d) Gambarkan hasil pengamatanmu.

3. Pengamatan Sel Bawang Merah (Allium Cepa)

a) Buatlah sayatan memanjang pada bawang merah untuk menemukan kulit ari-arinya.

b) Letakan dalam kaca objek dan tambahkan setetes metilen blue, kemudian tutup dengan kaca penutup.

c) Amati objek di bawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 10 diikuti dengan perbesaran 10 x 40 (gunakan minyak imersi untuk memperjelas pengamatanmu).

(5)

E. HASIL PENGAMATAN

Pada pengamatan sel mukosa mulut, sel daun Rhoe discolor dan sel Alium cepa memperoleh hasil sebagai berikut :

Media Gambar Sel

Rhoe discolor

(6)

Epitel Mukosa mulut / pipi

F. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengamatan, kondisi sel daun Rhoeo discolor dalam keadaan normal, terlihat bagian-bagian sel berbentuk rongga segi enam dengan sitoplasma berwarn ungu memenuhi dinding sel. Air yang diteteskan membentuk lingkungan isotonik baik di dalam maupun di luar sel, sehingga bentuk sel normal. Ketika sel pada daun Rhoeo discolor ditetesi larutan NaCl 5% mengalami plasmolisis. Hal ini dikarenakan sel pada daun Rhoeo discolor diletakan pada larutan garam dengan konsentrasi tingi (Hipertonik) dan menyebabkan sel tersebut akan kehilangan air dan juga tekanan turgor yang menyebabkan tumbuhan tersebut lemah. Tumbuhan dengan sel dalam kondisi seperti itu akan layu dan akan lebih banyak kehilangan air yang menyebabkan terjadinya plasmolisis.

Tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel, menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran. Akhirnya cytorrhysis runtuhnya seluruh dinding sel terjadi Plasmolisis dapat dibalikkan jika sel diletakkan di larutan hipotonik, yait menambah air pada sayatan ang diberi NACL sehingga sel akan mengalami deplasmolisis.

(7)

Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam. Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis.

Dua faktor penting yang mempengaruhi osmosis adalah: 1. Kadar air dan materi terlarut yang ada di dalam sel. 2. Kadar air dan materi terlarut yang ada di luar sel.

Jika diamati dengan cermat pada mikroskop maka vakuola sel-sel Rhoeo

discolor tersebut tidak tampak dan sitoplasma akan mengkerut dan membran sel

akan terlepas dari dindingnya. Peristiwa lepasnya plasma sel dari dinding sel ini disebut plasmolisis.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan tanaman layu, diantaranya : 1. Tanaman layu bisa terjadi jika Sel tumbuhan dalam kondisi lingkungan

yang berbeda, sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga tekanan turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah. Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan terjadinya plasmolisis. tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel, menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran. Akhirnya cytorrhysis runtuhnya seluruh dinding sel terjadi, dan kemungkinan besar layu tanaman tersebut.

2. Layu yang disebabkan oleh bakteri-bakteri tertentu yang menyerang suatu tanaman tertentu.

3. Tanaman layu bisa disebabkan kurangnya cairan sehingga terjadi transpirasi pada proses fotosintesis.

Molekul air dan zat terlarut yang berada dalam sel selalu bergerak. Oleh karena itu terjadi perpindahan terus-menerus dari molekul air, dari satu bagian ke bagian yang lain. Perpindahan molekul-molekul itu dapat ditinjau dari dua sudut. Pertama dari sudut sumber dan dari sudut tujuan. Dari sudut sumber dikatakan bahwa terdapat suatu tekanan yang menyebabkan molekul-molekul menyebar ke seluruh jaringan. Tekanan ini disebut dengan tekanan difusi. Dari sudut tujuan dapat dikatakan bahwa ada sesuatu kekurangan/deficit akan molekul-molekul. Hal ini dibandingkan dengan istilah daerah surplus molekul dan minus molekul.

(8)

Sumber tersebut adanya tekanan difusi positif dan ditinjau adanya tekanan difusi negatif. Istilah tekanan difusi negatif dapat ditukar dengan kekurangan tekanan difusi atau deficit tekanan difusi yang disingkat dengan DTD.

Masuknya air ke dalam sel yang menyebabkan tekanan terhadap dinding sel sehingga dinding sel meregang. Hal ini akan menyebabkan timbulnya tekanan hidrostatik untuk melawan aliran air tersebut. Tekanan hidrostatik dalam sel disebut tekanan turgor. Tekanan turgor yang berkembang melawan dinding sebagai hasil masuknya air ke dalam vakuola sel disebut potensial tekanan. Tekanan turgor penting bagi sel karena dapat menyebabkan sel dan jaringan yang disusunnya menjadi kaku. Potensial air suatu sel tumbuhan secara esensial merupakan kombinasi potensial osmotic dengan potensial tekanannya. Jika dua sel yang bersebelahan mempunyai potensial air yang berbeda, maka air akan bergerak dari sel yang mempunyai potensial air tinggi menuju ke sel yang mempunyai potensial air rendah.

Berdasarkan hasil pengamatan menggunakan mikroskop, epitelium mukosa mulut merupakan epitelium pipih dengan bentuk bulat agak bulat seperti telur goreng. Dalam pengamatan preparat mukosa mulut dengan metode supravital dan menggunakan pewarnaan methelyn blue 0,25% dalam larutan NaCl fisiologis dapat diketahui bahwa preparat epitel mukosa epitel dapat diamati dengan baik pada perbesaran 10x10, meskipun pada beberapa tempat ada penumpukan sel epitel.

Pengamatan dibawah mikroskop sel-sel epitel terwarna biru agak keunguan. Nukleus sel epitel terwarna lebih kuat menjadi lebih biru karena nukleus bersifat asam akan terwarna oleh pewarna basa yaitu methylene blue. Saat pengamatan sel masih dalam bentuk asalnya, tidak terjadi plasmolisis atau krenasi karena menggunakan zat warna netral yaitu pada kosentrasi setara dengan kosentrasi cairan tubuh 0,9% larutan. Didalam preparat masih terdapat kotoran hal ini diduga berasal dari kotoran yang ada di dalam mulut yang ikut terambil saat pengambilan epitelium mukosa menggunakan tangkai skapel.

Secara mikroskopis sel – sel yang telah diamati semua hasil sama dengan literature yang ada. Bahwa secara sederhana perbedaan sel hewan dan sel

(9)

tumbuhan adalah pada dinding selnya. Dimana sel hewan tidak memiliki dinding sel sementara sel tumbuhan memiliki dinding sel.

G. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Sel merupakan penyusun struktur kehidupan yang paling kecil atau paling sederhana.

2. Pada sel hewan bentuk sel tidak tetap karena tidak memiliki dinding sel sehingga membran sel dapat bergerak dengan bebas.

3. Pada tumbuhan memiliki bentuk yang tetap karena memliki sel sehingga gerakan membrane sel terbatas.

4. Preparat sementara epitelium mukosa mulut dapat dibuat dengan metode supravital, pewarna methylene blue 0,25% dalam larutan NaCl 0,9%.

5. Pewarnaan supravital dengan zat pewarna methylene blue dapat mewarnai sel epitel mukosa mulut dengan kontras sehingga dapat membedakan bagian nukleus dengan bagian sel lain seperti sitoplasma.

6. Plasmolisis adalah lepasnya membran sel dari dinding sel tumbuhan akibat sel dimasn pada larutan yang hipertonik. Adanya sirkulasi ini bisa menjelaskan bahwa sel tidak diam, jika memerlukan suatu materi dari luar maka sel tersebut harus mengambil materi itu dengan segala cara, yaitu mengatur tekanan agar terjadi perbedaan tekanan sehingga materi dari luar itu bisa masuk. Berdasarkan hasil praktikum sel pada daun Rhoeo discolor aka mengalami plasmolisi bila di masukan pada larutan NACL. Hal ini terjasi karena larutan tersebut memiliki kosentrasi yang lebih tinggi dibanding dengan kosentrasi ar dlam sel daun tersebut.

Pertanyaan :

1. Jelaskan perbedaan sel tumbuhan dan hewan! 2. Apa kegunaan metylen blue pada praktikum ini?

3. Mengapa pada pengamatan sel tumbuhan sering digunakan daun tanaman

(10)

Jawaban :

1. Perbedaan sel hewan dan tumbuhan

Sel Hewan Sel Tumbuhan

Tidak memiliki dinding sel Memiliki dinding sel Tidak memiliki butir plastisida Memiliki butir plastisida Bentuk tidak tetap karena hanya

memiliki membran sel yang keadaannya tidak kaku

Bentuknya tetap karena memiliki dinding sel yang terbuat dari cellulosa

Jumlah mitokondria relatif banyak Jumlah mitokondria relatif sedikit karena fungsinya dibantu oleh butir plastisida

Vakuolanya banyak dengan ukuran relatif kecil

Vakuolanya sedikit tapi ukurannya besar

Sentrosom dan sentriol tampak jelas Sentrosom dan sentriolnya tidak jelas Memiliki lisosom Tidak memiliki lisosom

2. Kegunaan metylen blue pada penelitian

Sel bawang merah khususnya yaitu berfungsi untuk mewarnai sel-sel bawang merah yang diamati melalui mikroskop. Kita ketahui bahwa sel bawang merah yang memiliki warna secara jelas adalah sel kulitnya yang berwarna keunguan, sedangkan daging umbinya berwarna putih. Jika dibiarkan putih begitu saja tentu akan sulit diamati.

Metylen blue tidak berbahaya, sehingga aman digunakan secara fisik. Metylen blue memberi warna pada sel, namun secara kimia tidak mengganggu metabolisme dalam sel, sehingga pengamatan tetap akurat.

Selain itu metylen blue bisa menjadi indikator adanya kehidupan sel. Jika warnanya berangsur-angsur memudar, maka sel yang diamati masih hidup dan menghasilkan enzim yang menguraikan metylen blue. Jika warnanya tetap biru, berarti sel yang diamati sudah mati. Begitupun dengan pengujian mukosa mulut,

(11)

kegunaan metylen blue tidak jauh berbeda dengan/pada pengujian sel bawang merah.

3. Karena sel tumbuhan tanaman Rhoe discolor dan bawang merah memiliki sel yang sederhana namun kompleks. Seningga mudah untuk diamati.

(12)

H. DAFTAR PUSTAKA

Rudyatmi E 2012. Bahan Ajar Mikroteknik. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA UNNES.

Aadesanjaya. (2010). Fisiologi Tumbuhan. Tersedia:

http://aadesanjaya.blogspot.com/2010/06/fisiologi-tumbuhan.html. [2 mei 2015]

Anonim (2011). Percobaan polasmolisis. Tersedia :

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat sel tumbuhan Rheo discolor yang telah ditetesi larutan A atau B dan kemudian ditetesi dengan air, maka yang terjadi adalah sitoplasma tidak memenuhi dinding sel lagi..

batasan-batasan antara sel yang satu dengan sel yang lain juga kurang jelas sel epitel tidak memiliki dinding sel yang berfungsi memberi bentuk yang tetap..     Dalam

Sel epitel rongga pipi yang sudah kami amati mempunyai bentuk pipih dan tidak beraturan karena hanya terdiri dari membran sel yang bentuknya tidak beraturan.. Sel tumbuhan lebih

Dinding sel hidup kadang dikelilingi oleh larutan cair yang sinambung dari satu sel ke sel lainnya, sehingga membentuk suatu jalinan pada seluruh tumbuhan.Jika

- Transpiransi, yaitu bagian yang paling utama dari kehilangan air ini. Dalam daun air akan diuapkan dari dinding sel ke ruang antar sel. Dari sini didifusikan ke luar ke udara

Bentuk sel epidermis bawang merah seperti balok yang disusun miring. Sel epidermis bawang merah termasuk sel hidup, karena sel bawang merah mempunyai inti sel, memliki cairan

menyimpulkan bahwa setiap mahluk hidup tersusun atas sel. Selanjutnya pada tahun 1885 seorang ilmuwan Jerman, Rudolf Virchow, mengamati bahwa sel dapat membelah diri dan

Bentuk sel epidermis bawang merah seperti balok yang disusun miring. Sel epidermis bawang merah termasuk sel hidup, karena sel bawang merah mempunyai inti sel, memliki cairan