• Tidak ada hasil yang ditemukan

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 62 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI BALI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 62 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI BALI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

GUBERNUR BALI

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 62 TAHUN 2011

TENTANG

RINCIAN TUGAS POKOK DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BALI,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 172 Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Rincian Tugas Pokok Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Bali;

Mengingat : 1.

2.

3.

Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa

Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1649);

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

(2)

4.

5.

6.

7.

8.

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 1 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Provinsi Bali (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2008 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Bali Nomor 1);

Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Bali (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2011 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Bali Nomor 4);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI BALI.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan: 1. Gubernur adalah Gubernur Bali.

2. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Bali.

3. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang selanjutnya disebut Dinas adalah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Bali. 4. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang selanjutnya

disebut Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Bali.

(3)

BAB II

TUGAS POKOK DINAS Pasal 2

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas pokok:

a. melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dalam bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi; dan

b. melaksanakan tugas dekonsentrasi dan pembantuan di bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi yang diberikan oleh Gubernur.

BAB III FUNGSI DINAS

Pasal 3

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis sesuai kewenangan di bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi;

b. pengelolaan dan fasilitasi sesuai kewenangan di bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi;

c. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi;

d. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi;

e. pelaksanaan urusan sekretariat; dan

f. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan lingkup tugas dan fungsinya.

BAB IV

RINCIAN TUGAS KEPALA DINAS Pasal 4

Kepala Dinas mempunyai tugas:

a. menyusun rencana dan program kerja Dinas;

b. mengkoordinasikan penyusunan rencana dan program kerja Dinas;

c. merumuskan kebijakan umum Dinas serta menyelenggarakan administrasi berdasarkan kewenangan;

d. mendistribusikan tugas kepada bawahan; e. menilai prestasi kerja bawahan;

f. menyediakan dukungan kerjasama antar Kabupaten/Kota;

g. melakukan pengendalian terhadap pelayanan umum dan perizinan;

(4)

i. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pada tahun berjalan; j. melaksanakan pembinaan umum dan pembinaan teknis; k. melaksanakan sistem pengendalian intern;

l. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan

m. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

BAB V

RINCIAN TUGAS SEKRETARIAT Bagian Kesatu

Sekretaris Pasal 5 Sekretaris mempunyai tugas:

a. menyusun rencana dan program kerja kesekretariatan;

b. mengkoordinasikan program kerja masing-masing Sub Bagian; c. mengkoordinasikan Kepala Sub Bagian;

d. menilai prestasi kerja bawahan;

e. membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Sub Bagian; f. melakukan koordinasi dengan Kepala Bidang dan Kepala UPT; g. menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan berdasarkan rencana

kerja yang telah disusun;

h. melaksanakan dan mengawasi kegiatan pengelolaan urusan Kepegawaian, Keuangan dan Penyusunan Program, dan Umum; i. menghimpun dan menyusun rencana kerja dan program

pembangunan bidang Hukum dan Kehumasan Dinas;

j. mengumpulkan dan menyusun laporan Sekretariat, Bidang, dan UPT sebagai bahan laporan Dinas;

k. melaksanakan sistem pengendalian intern;

l. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan

m. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas. Bagian Kedua

Kepala Sub Bagian Pasal 6

(1) Kepala Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian; b. memberikan petunjuk kepada bawahan;

c. menilai prestasi kerja bawahan; d. membuat buku penjagaan pegawai;

(5)

e. menyiapkan bahan dan membuat konsep Usulan Kepangkatan, Pemindahan, Mutasi, Pemberhentian, Pensiun, Kenaikan Gaji Berkala, Kartu Pegawai, Kartu Istri dan Kartu Suami (Karis/Karsu), Asuransi Kesehatan, Tabungan Asuransi Pegawai Negeri (Taspen), Cuti dan Penghargaan;

f. membuat, menghimpun dan memelihara Daftar Susunan Pegawai (DSP);

g. menyiapkan blanko-blanko kepegawaian; h. membuat rekapitulasi absensi kepegawaian; i. menata dan menyimpan berkas kepegawaian;

j. menyiapkan bahan penyusunan Surat Pernyataan Menduduki Jabatan, Pernyataan Melaksanakan Tugas, dan Pengusulan Penyesuaian Pangkat/Golongan;

k. menyiapkan bahan telaahan, kajian dan analisis organisasi dan ketatalaksanaan, analisis jabatan dan pengukuran beban kerja serta menyiapkan bahan penyusunan program dan laporan realisasi Pengawasan Melekat (WASKAT);

l. melaksanakan sistem pengendalian intern;

m. memproses usulan kepegawaian yang diajukan UPT;

n. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan

o. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris.

(2) Kepala Sub Bagian Keuangan dan Penyusunan Program mempunyai tugas:

a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian; b. memberikan petunjuk kepada bawahan;

c. menilai prestasi kerja bawahan;

d. melaksanakan penatausahaan keuangan;

e. melaksanakan pengurusan gaji pegawai dan tunjangan lainnya;

f. melaksanakan kontrol keuangan;

g. menyusun dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban keuangan;

h. mengkoordinasikan penyusunan anggaran/pembiayaan pembangunan;

i. menghimpun usulan program ketenagakerjaan dan ketransmigrasian yang bersumber dari dana APBD dan APBN; j. mengadakan pembahasan program kegiatan dengan instansi

terkait;

k. membuat usulan calon pengelola keuangan APBD dan APBN; l. melaksanakan sistem pengendalian intern;

m. melanjutkan usulan program dan keuangan yang diajukan oleh UPT;

n. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan

o. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris. (3) Kepala Sub Bagian Umum mempunyai tugas:

a. menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian; b. memberikan petunjuk kepada bawahan;

(6)

d. mengelola, memelihara dan mendistribusikan barang bergerak dan/atau tidak bergerak serta menyiapkan usulan penghapusannya;

e. memelihara, menjaga keamanan, ketertiban dan kebersihan lingkungan kantor serta melaksanakan kegiatan kerumahtanggaan Dinas;

f. mengelola urusan surat menyurat;

g. menyusun dan meneliti bahan penyusunan produk hukum serta menghimpun peraturan perundang-undangan;

h. melaksanakan tugas-tugas kehumasan dan keprotokolan; i. melaksanakan sistem pengendalian intern;

j. merencanakan kebutuhan dan mengatur tenaga operasional kendaraan dan kebersihan kantor;

k. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan

l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris. BAB VI

RINCIAN TUGAS BIDANG Bagian Kesatu

Bidang Penempatan dan Perluasan Kerja Pasal 7

Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kerja mempunyai tugas: a. membuat rencana kegiatan Bidang;

b. mengkoordinasikan para Kepala Seksi agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung;

c. memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerja untuk pembinaan karier;

d. menilai hasil kerja Kepala Seksi dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerja untuk pembinaan karier;

e. melaksanakan pelayanan informasi pasar kerja terhadap para pencari kerja melalui bursa kerja yang berasal dari pemerintah maupun swasta;

f. melaksanakan pembinaan terhadap Antar Kerja Lokal (AKL), Antar Kerja Daerah (AKAD) dan Antar Kerja Antar Negara (AKAN);

g. melaksanakan pembinaan dan penempatan kelompok tenaga kerja yang rentan dari kesempatan kerja (penyandang cacat, usia lanjut, pemuda dan perempuan);

h. melaksanakan pembinaan dan pengaturan perluasan lapangan kerja dan kesempatan kerja bagi tenaga kerja mandiri di perdesaan dan perkotaan;

i. membentuk dan membina tenaga kerja mandiri/pengusaha pemula;

j. melaksanakan pembinaan dan pemberian perizinan serta pengendalian penggunaan tenaga kerja asing yang bekerja di Bali;

(7)

l. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan

m. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas. Pasal 8

(1) Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja mempunyai tugas: a. menyusun rencana kegiatan Seksi;

b. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

c. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerja untuk pembinaan karier;

d. melakukan pembinaan terhadap pejabat Fungsional Pengantar Kerja;

e. menyusun petunjuk pelaksanaan kegiatan Antar Kerja Lokal(AKL), Antar Kerja Daerah (AKAD) dan Antar Kerja Antar Negara (AKAN);

f. memberikan Surat Persetujuan Penempatan (SPP) AKAD dan Surat Pengantar Rekrut (SPR) kepada Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (PPTKIS) untuk Tenaga Kerja Indonesia ke luar negeri;

g. menerbitkan surat ijin pendirian kantor cabang PPTKIS dan Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta (LPTKS);

h. melakukan koordinasi dengan Balai Pelayanan Penempatan dan Pengawasan TKI untuk melakukan Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP) kepada para Calon Tenaga Kerja (ke luar negeri) memberikan rekomendasi Bebas Fiskal Luar Negeri (BFLN) bagi Tenaga Kerja Indonesia yang akan bekerja ke luar negeri;

i. mengelola bursa kerja dan menentukan persyaratan dan kriteria pendirian Bursa Kerja Khusus (BKK), Bursa Kerja Swasta (BKS) dan menyusun Berita Pasar Kerja;

j. membina pengelola Informasi Pasar Kerja (IPK) dan pemandu BKK, BKS, analisis jabatan dan organisasi psikolog; k. melaksanakan sistem pengendalian intern;

l. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan

m. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang. (2) Kepala Seksi Penggunaan dan Pengendalian Tenaga Kerja Asing

mempunyai tugas:

a. menyusun rencana kegiatan Seksi;

b. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

c. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerja untuk pembinaan karier;

d. menyiapkan bahan petunjuk pelaksanaan pengendalian penggunaan tenaga kerja asing (TKA);

e. memonitor pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dari TKA kepada Tenaga Kerja Indonesia Pendamping dalam rangka alih teknologi;

(8)

f. melakukan pelayanan penerbitan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) perpanjangan skala provinsi; g. melakukan pelayanan penerbitan Ijin Mempekerjakan Tenaga

Kerja Asing (IMTA) perpanjangan skala provinsi dan pencabutan apabila diperlukan;

h. melakukan pelayanan penerbitan laporan keberadaan bagi TKA yang bekerja di Provinsi Bali;

i. melakukan pembinaan, penyuluhan, pendataan dan pengendalian penggunaan TKA berkoordinasi dengan instansi teknis terkait;

j. melaksanakan sistem pengendalian intern;

k. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan

l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang. (3) Kepala Seksi Usaha Mandiri dan Perluasan Kesempatan Kerja

mempunyai tugas:

a. menyusun rencana kegiatan Seksi;

b. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

c. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerja untuk pembinaan karier;

d. menjalin mitra kerjasama dalam pembentukan dan pembinaan tenaga kerja mandiri, tenaga kerja sukarela, kader Teknologi Padat Karya (TPK) dan Perluasan Kerja Sistem Padat Karya (PKSPK);

e. membentuk mitra pendayagunaan tenaga kerja sukarela Indonesia dan tenaga kerja sukarela luar negeri (United Nation Volunteer);

f. memantau dan mengevaluasi pembentukan tenaga kerja mandiri, terapan TPK dan PKSPK;

g. mempromosikan hasil produksi usaha tenaga kerja mandiri, perorangan dan kelompok;

h. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan;

i. menyusun petunjuk pelaksanaan pembentukan tenaga kerja mandiri, jenis dan model teknologi padat karya dan perluasan kerja sistem padat karya (PKSPK);

j. menyusun materi pelatihan wirausaha mandiri, TPK dan pemandu swadaya;

k. melaksanakan sistem pengendalian intern;

l. melakukan pembinaan terhadap pemandu wirausaha, tenaga kerja mandiri, perorangan dan kelompok; dan

(9)

Bagian Kedua

Bidang Pelatihan dan Produktivitas Pasal 9

Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Bidang;

b. mengkoordinasikan program kerja masing-masing Seksi; c. mengkoordinasikan Kepala Seksi;

d. menilai prestasi kerja bawahan;

e. membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Seksi;

f. melaksanakan pembinaan dan penyelenggaraan pelatihan produktivitas skala provinsi;

g. melaksanakan pembinaan diseminasi program untuk kabupaten/Kota di wilayah provinsi;

h. mengembangkan program pelatihan dan pemagangan di lembaga pelatihan kerja baik pemerintah, swasta dan perusahaan dan upaya peningkatan peran masyarakat dalam penyelenggaraan pelatihan;

i. mengembangkan program standarisasi dan sertifikasi kompetensi tenaga kerja;

j. melaksanakan pemasyarakatan tata kerja lembaga akreditas lembaga pelatihan kerja;

k. melaksanakan pembinaan dan pengembangan Produktivitas; l. merekomendasi hasil Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja kepada

Lembaga Akreditasi Pusat;

m. menyiapkan bahan pembinaan di bidang pengembangan program pemagangan untuk lembaga pelatihan dan perusahaan pemagangan;

n. mengkoordinasikan pelaksanaan sertifikasi profesi dengan badan sertifikasi profesi;

o. mengkoordinasikan kegiatan pelatihan peningkatan produktivitas; p. melaksanakan sistem pengendalian intern;

q. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan

r. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas. Pasal 10

(1) Kepala Seksi Pelatihan dan Pemagangan mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Seksi Pelatihan dan

Pemagangan;

b. memberi petunjuk kepada bawahan; c. menilai prestasi kerja bawahan;

d. menginventarisir data izin Lembaga Pelatihan Kerja;

e. menyiapkan bahan pembinaan program pelatihan, pedoman perizinan, tenaga pelatihan, fasilitas instruktur di dalam negeri maupun luar negeri guna meningkatkan kualitas Lembaga Pelatihan Kerja;

f. memberikan izin bagi instruktur dan peserta pelatihan untuk job training ke perusahaan;

g. melaksanakan workshop jejaring informasi pelatihan; h. melaksanakan pelatihan asesor;

(10)

i. melaksanakan monitoring pelaksanaan kegiatan instruktur; j. menyusun pedoman dalam rangka menentukan kualifikasi

jenis tenaga kerja pemagangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

k. menginventarisir kelembagaan pelatihan pemagangan perusahaan dan kegiatan pemagangan yang mencakup program, jenis keterampilan, sertifikasi, pendanaan pelatihan;

l. meneruskan permohonan rekomendasi perusahaan yang akan mengirim tenaga kerja pemagangan luar negeri ke Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia;

m. mengkoordinir pelaksanaan sosialisasi, promosi, seleksi dan penempatan peserta pemagangan baik di dalam maupun di luar negeri;

n. menyiapkan bahan pembinaan di bidang pengembangan program pemagangan untuk lembaga pelatihan dan perusahaan pemagangan;

o. melaksanakan sistem pengendalian intern;

p. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan

q. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas.

(2) Kepala Seksi Standarisasi dan Sertifikasi mempunyai tugas:

a. menyusun rencana dan program Seksi Standarisasi dan Sertifikasi ;

b. memberikan petunjuk kepada bawahan; c. menilai prestasi kerja bawahan;

d. menginventarisasi data Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) sertifikasi kompetensi dan sertifikasi kompetensi nasional yang telah ditetapkan;

d. menyiapkan bahan penyusun SKKNI, materi uji kompetensi, pelaksanaan uji kompetensi tenaga kerja;

e. menyiapkan bahan penyusunan program pelatihan berbasis kompetensi;

f. menyiapkan dan menyusun modul pelatihan berbasis kompetensi;

g. menginventarisasi sertifikat pelatihan tenaga kerja;

h. menyiapkan bahan pembinaan dan penyuluhan SKKNI, Sertifikasi Kompetensi dan Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelatihan;

i. menginventarisasi lembaga pelatihan ketenagakerjaan yang belum dan sudah terakreditasi;

j. mengawasi pelaksanaan uji sertifikasi kompetensi yang dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP);

k. melaksanakan Seleksi Tenaga Kerja dalam rangka Asean Skill Kompetensi;

l. mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan/penyuluhan asosiasi profesi yang berkaitan dengan standarisasi dan sertifikasi kompetensi;

(11)

m. melaksanakan sistem pengendalian intern;

n. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan

o. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang. (3) Kepala Seksi Pengembangan Produktivitas mempunyai tugas:

a. menyusun rencana dan program kerja Seksi; b. memberikan petunjuk kepada bawahan; c. menilai prestasi kerja bawahan;

d. menyiapkan bahan pelatihan, konsultasi produktivitas tenaga kerja sesuai kebutuhan masyarakat;

e. menginventarisasi lembaga, tenaga pelatihan, jenis kegiatan dan program kegiatan pengembangan produktivitas tenaga kerja di daerah;

f. melaksanakan koordinasi dengan organisasi profesi dan asosiasi profesi dan perusahaan dalam rangka peningkatan produktivitas tenaga kerja;

g. melaksanakan pelatihan dan pengukuran produktivitas tenaga kerja baik di lingkungan pemerintah, perusahaan dan masyarakat luas lingkup provinsi;

h. melaksanakan program peningkatan produktivitas tenaga kerja di wilayah provinsi melalui kegiatan terpadu;

i. membentuk dan membina klinik-klinik produktivitas di daerah;

j. membentuk dan membina UP3 di perusahaan;

k. memberikan penghargaan produktivitas (Sidhakarya) terhadap UMKM lingkup provinsi;

l. melaksanakan pembinaan dan pengembangan model desa produktif;

m. melaksanakan sistem pengendalian intern;

n. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan

o. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang. Bagian Ketiga

Bidang Bina Hubungan Industrial dan Pengawasan Tenaga Kerja Pasal 11

Kepala Bidang Bina Hubungan Industrial dan Pengawasan Tenaga Kerja mempunyai tugas:

a. menyusun rencana dan program kerja Bidang;

b. mengkoordinasikan program kerja masing-masing Seksi; c. mengkoordinasikan Kepala Seksi;

d. menilai prestasi kerja Kepala Seksi;

e. membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Seksi;

f. menyusun petunjuk teknis tentang pelaksanaan pengawasan norma ketenagakerjaan;

g. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait yang berkaitan dengan penegakan hukum, pengawasan, penyidikan terhadap pelanggaran norma ketenagakerjaan;

(12)

h. melaksanakan pembinaan terhadap P2K3, SMK3 dan PJK3;

i. melaksanakan dan merumuskan hasil rapat komisi K3, Komite aksi bentuk-bentuk pekerjaan terburuk anak;

j. melaksanakan pembinaan dan penyelenggaraan Kelembagaan Hubungan Industrial;

k. melaksanakan pembinaan dan penyelenggaraan persyaratan kerja dan kesejahteraan pekerja dan standar upah minimum; l. melaksanakan pembinaan dan penyelenggaraan pemasyarakatan

dan penyelesaian perselisihan hubungan industrial;

m. melaksanakan pembinaan tentang Hubungan Industrial dan Persyaratan Kerja dan Kesejahteraan Pekerja ke Kantor Dinas Tenaga Kerja Kabupaten/Kota;

n. melaksanakan sistem pengendalian intern;

o. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan

p. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas. Pasal 12

(1) Kepala Seksi Hubungan Industrial dan Kesejahteraan Pekerja mempunyai tugas:

a. menyusun rencana dan program kerja Seksi; b. memberikan petunjuk kepada bawahan; c. menilai prestasi kerja bawahan;

d. memfasilitasi penyusunan serta pengesahan peraturan perusahaan (PP) lintas Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) provinsi;

e. memfasilitasi penyusunan Program Kerja (PK) dan pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama (PKB) lintas Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) provinsi;

f. memfasilitasi penyusunan dan pendaftaran Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) lintas Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) provinsi;

g. memproses penerbitan rekomendasi/pencabutan izin operasional perusahaan penyedia jasa, pekerja/buruh lintas Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) provinsi;

h. melakukan inventarisasi dalam rangka verifikasi data pengaturan syarat kerja dengan Kabupaten/Kota;

i. mempersiapkan sidang-sidang Dewan Pengupahan Daerah; j. melaksanakan pembinaan dan kesejahteraan pekerja ke

Kantor Dinas Tenaga Kerja Kabupaten/Kota;

k. bimbingan aplikasi pengupahan lintas Kabupaten/Kota dalam 1(satu) provinsi;

l. penyusunan dan penetapan upah minimum provinsi, kabupaten/kota dan melaporkan kepada menteri yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan;

m. mengkoordinasikan pembinaan kepesertaan jaminan sosial tenaga kerja (JAMSOSTEK) lingkup provinsi;

n. mengkoordinasikan pembinaan penyelenggaraan fasilitas dan kesejahteraan tenaga kerja lingkup provinsi;

o. melaksanakan sistem pengendalian intern;

p. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan

(13)

(2) Kepala Seksi Kelembagaan dan Penyelesaian Hubungan Industrial mempunyai tugas:

a. menyusun rencana dan program kerja Seksi; b. memberikan petunjuk kepada bawahan; c. menilai prestasi kerja bawahan;

d. pembinaan, koordinasi dan pengembangan LKS Tripartit Provinsi dan LKS Tripartit Kabupaten/Kota;

e. pembinaan pelaksanaan sistem dan kelembagaan serta pelaku Hubungan Industrial lingkup Provinsi;

f. melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan Kelembagaan Hubungan Industrial (KHI);

g. penetapan organisasi Pengusaha dan Organisasi Pekerja/ Buruh lingkup Provinsi untuk duduk dalam lembaga ketenagakerjaan tingkat Provinsi berdasarkan hasil verifikasi; h. pengkoordinasian pelaksanaan verifikasi keanggotaan Serikat

Pekerja/Serikat Buruh Tingkat Provinsi;

i. menyelenggarakan Konsolidasi Organisasi Pekerja/Buruh lingkup Provinsi;

j. menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis tentang Pemasyarakatan dan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial;

k. koordinasi Teknis antara Pegawai Perantara HI/Mediator HI dan Konsiliator serta Arbiter Hubungan Industrial se-Bali; l. menyusun peta tingkat kerawanan perusahaan dan deteksi

dini pencegahan penyelesaian Perselisihan Hubungan Industial (PHI);

m. sosialisasi/pemasyarakatan Proses Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industial di luar Pengadilan wilayah provinsi; n. mencegah, penanggulangan, penanganan mogok kerja/unjuk

rasa dan kasus lock out(penutupan perusahaan);

o. menyelesaikan perselisihan Hubungan Industrial melalui mediator Hubungan Industrial;

p. membina SDM dan lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial di luar Pengadilan di wilayah Provinsi Bali;

q. menyusun formasi, pendaftaran dan seleksi calon mediator, arbiter dan konsiliator di wilayah Provinsi Bali;

r. pendaftaran dan seleksi calon Hakim Ad.hoc;

s. pencegahan dan penyelesaian perselisihan Hubungan Industrial skala provinsi;

t. melaksanakan sistem pengendalian intern;

u. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan

v. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang. (3) Kepala Seksi Pengawasan dan Norma Kerja mempunyai tugas:

a. menyusun rencana dan program kerja Seksi; b. memberikan petunjuk kepada bawahan; c. menilai prestasi kerja bawahan;

d. menyiapkan bahan pembinaan yang berkaitan dengan Norma Kerja;

(14)

e. mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan norma kerja pengusaha/pengurus perusahaan, tenaga kerja dan anggota asosiasi;

f. mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan, pemeriksaan dan pengujian terhadap pelaksanaan norma kerja secara Preventif maupun Represif;

g. inventarisasi tindaklanjut pengesahan kecelakaan dalam hubungan kerja yang dilaporkan lewat 2x24 jam;

h. melaksanakan registrasi dalam buku klater, buku induk terhadap pendaftaran wajib lapor ketenagakerjaan berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1981 lintas kabupaten/kota dalam satu provinsi;

i. menyiapkan bahan penyidikan terhadap perusahaan yang melanggar ketentuan norma ketenagakerjaan;

j. mengkoordinasikan penyidikan terhadap perusahaan yang melanggar ketentuan di bidang ketenagakerjaan;

k. melakukan administrasi penyidikan di bidang ketenagakerjaan;

l. melaksanakan pengusulan penerbitan Kartu Legistimasi bagi Pengawas Ketenagakerjaan dan Kartu PPNS bagi PPNS ketenagakerjaan;

m. menyiapkan bahan pembinaan dan melaksanakan pembinaan Norma Kerja Perempuan dan Anak kepada Pengusaha/ Pengurus Perusahaan Tenaga Kerja, Anggota Asosiasi dan orang tua pekerja anak;

n. melaksanakan pengawasan, pemeriksaan dan pengujian terhadap Norma Kerja Perempuan dan Anak;

o. mengkoordinasikan pemeriksaan dan pengujian instalasi penyalur petir, instalasi proteksi kebakaran (fire hydrant dan fire alarm), pesawat angkat dan angkut;

p. mensosialisasikan penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja pada perusahaan yang wajib melaksanakan SMK3 di tempat kerjanya (perusahaan yang memilki jumlah pekerjaan lebih dari 100 orang);

q. mengidentifikasi perusahaan-perusahaan yang wajib menerapkan audit SMK3 di tempat kerjanya perusahaan-perusahaan yang mempekerjakan karyawan lebih dari 100 orang dan/atau perusahaan-perusahaan yang menggunakan alat-alat/pesawat yang mengandung resiko bahaya tinggi; r. melakukan koordinasi dengan badan audit K3 untuk

melakukan audit di perusahaan-perusahaan yang wajib dilakukan audit K3;

s. melaksanakan sistem pengendalian intern;

t. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan

(15)

Bagian Keempat Bidang Transmigrasi

Pasal 13

Kepala Bidang Transmigrasi mempunyai tugas: a. menyusun rencana dan program kerja Bidang;

b. mengkoordinasikan program kerja masing-masing Seksi; c. mengkoordinasikan para Kepala Seksi;

d. menilai prestasi kerja bawahan;

e. membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Seksi;

f. melaksanakan koordinasi penyelenggaraan transmigrasi dengan pusat dan antar daerah;

g. menyelenggarakan dan melaksanakan informasi ketransmigrasian dan menghimpun animo calon transmigran;

h. menghimpun pendaftaran pemohon calon transmigran dari kabupaten/kota;

i. membina dan memfasilitasi animo dan calon transmigrasi dari kabupaten/kota;

j. melaksanakan sistem pengendalian intern;

k. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan

l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas. Pasal 14

(1) Kepala Seksi Pendaftaran dan Seleksi Transmigrasi mempunyai tugas:

a. menyusun rencana dan program kerja Seksi; b. memberikan petunjuk kepada bawahan; c. menilai prestasi kerja bawahan;

d. menyelenggarakan dan melaksanakan pendaftaran dan seleksi calon transmigran;

e. menghimpun pendaftaran dan hasil seleksi calon transmigran;

f. menyelenggarakan dan melaksanakan pemantapan kepada calon transmigran yang telah diseleksi sebelum diberangkatkan ke daerah transmigrasi;

g. menyelesaikan administrasi yang berkaitan dengan pemberangkatan transmigran;

h. melaksanakan sistem pengendalian intern;

i. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan

j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang. (2) Kepala Seksi Pengarahan Transmigrasi mempunyai tugas:

a. menyusun rencana dan program kerja seksi; b. memberikan petunjuk kepada bawahan; c. menilai prestasi kerja bawahan;

d. mempublikasi kegiatan ketransmigrasian baik secara langsung dengan masyarakat maupun melalui media cetak, elektronik dan kesenian daerah;

(16)

f. mengadakan forum komunikasi, informasi dan edukasi dengan lembaga terkait;

g. mengadakan koordinasi dengan kabupaten/kota dalam pelaksanaan penyuluhan ketransmigrasian;

h. melaksanakan sistem pengendalian intern;

i. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan

j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang. (3) Kepala Seksi Pembinaan dan Fasilitasi mempunyai tugas:

a. menyusun rencana dan program kerja seksi Pembinaan dan Fasilitasi;

b. memberikan petunjuk kepada bawahan; c. menilai prestasi kerja bawahan;

d. melaksanakan angkutan transmigran dan barang bawaannya dari desa asal ke penampungan sampai ke embarkasi daerah tujuan transmigrasi;

e. melaksanakan pengawalan dari desa asal ke penampungan dan daerah tujuan transmigrasi;

f. memberikan peralatan/barang-barang perlengkapan calon transmigran sesuai dengan aturan yang berlaku;

g. memberikan pembekalan dan menyelenggarakan bimbingan mental melalui ceramah-ceramah dan pelatihan dari instansi terkait;

h. memberikan pelayanan kesehatan dan makanan di penampungan sampai dengan daerah tujuan transmigrasi; i. memfasilitasi penyelenggaraan transmigrasi antar pemerintah

daerah;

j. melaksanakan sistem pengendalian intern;

k. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan

l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang. Bagian Kelima

Bidang Pengembangan, Informasi Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Pasal 15

Kepala Bidang Pengembangan, Informasi Ketenagakerjaan dan Transmigrasi mempunyai tugas:

a. menyusun rencana dan program kerja Bidang;

b. mengkoordinasikan program kerja masing-masing seksi; c. mengkoordinasikan para Kepala Seksi;

d. menilai prestasi kerja bawahan;

e. membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan;

f. merumuskan kebijakan di bidang pengumpulan dan pengolahan data dan menyusun skala prioritas program evaluasi dan pelaporan di bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi;

g. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan ketenagakerjaan dan transmigrasi;

(17)

h. mengkoordinasikan, membina dan melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data ketenagakerjaan dan transmigrasi;

i. melaksanakan kegiatan pengawasan operasional terhadap pelaksanaan program dan kegiatan di bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi;

j. melaksanakan sistem pengendalian intern.

k. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan

l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas. Pasal 16

(1) Kepala Seksi Data, Informasi Ketenagakerjaan dan Transmigrasi mempunyai tugas:

a. menyusun rencana dan program kerja seksi; b. memberikan petunjuk kepada bawahan; c. menilai prestasi kerja bawahan;

d. menyiapkan model blanko isian untuk pengumpulan dan pengolahan data ketenagakerjaan dan transmigrasi dan informasi bursa kerja;

e. mengumpulkan data sebagai bahan penyusunan brosur, buku informasi ketenagakerjaan dan transmigrasi, bursa kerja, profil ketenagakerjaan dan transmigrasi, tabel dan grafik ketenagakerjaan dan transmigrasi;

f. mengolah dan menyajikan data ketenagakerjaan dan transmigrasi, dalam bentuk brosur, lembar informasi ketenagakerjaan dan transmigrasi, bursa kerja, profil ketenagakerjaan dan transmigrasi, tabel dan grafik ketenagakerjaan dan transmigrasi;

g. melakukan identifikasi dan klarifikasi data pasar kerja dan bursa kerja;

h. menyebarluaskan data informasi ketenagakerjaan, informasi pasar kerja dan pasar kerja kepada masyarakat melalui loket informasi, media cetak maupun elektronik;

i. mengembangkan sistem perangkat keras dan perangkat lunak informasi ketenagakerjaan dan bursa kerja dan transmigrasi;

j. melaksanakan sistem pengendalian intern;

k. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan

l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang. (2) Kepala Seksi Perencanaan, Pengembangan Ketenagakerjaan

dan Transmigrasi mempunyai tugas:

a. menyusun rencana dan program kerja seksi; b. memberikan petunjuk kepada bawahan; c. menilai prestasi kerja bawahan;

d. menyiapkan model blanko isian untuk penyusunan dan perencanaan dan pengembangan ketenagakerjaan dan transmigrasi;

e. melaksanakan survey di bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi sebagai bahan penyusunan perencanaan tenaga kerja;

(18)

f. menyiapkan dan melaksanakan analisis data ketenagakerjaan sebagai bahan pengambilan kebijakan bagi pimpinan;

g. menghimpun bahan kebijakan sebagai masukan dalam penyusunan Rencana Stratejik (RENSTRA) dan Rencana Kerja Tahunan (RKT);

h. menyusun indikator kinerja utama (IKU); i. melaksanakan sistem pengendalian intern;

j. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan

k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang. (3) Kepala Seksi Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas:

a. menyusun rencana dan program kerja seksi; b. memberikan petunjuk kepada bawahan; c. menilai prestasi kerja bawahan;

d. melakukan monitoring terhadap pelaksanaan rencana dan program ketenagakerjaan APBD dan APBN;

e. melaksanakan evaluasi pelaksanaan kegiatan program ketenagakerjaan APBD dan APBN;

f. menyiapkan bahan-bahan rapat pimpinan baik rapat koordinasi maupun rapat staf dan menyusun laporan hasil rapat/notulen;

g. membuat laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP); h. membuat laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

(LPPD);

i. membuat laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ); j. melaksanakan sistem pengendalian intern;

k. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan

l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.

BAB VII Bagian Kesatu

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 17

Kelompok Jabatan Fungsional Dinas mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

(19)

BAB VIII

KETENTUAN PENUTUP Pasal 18

Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal 2 Januari 2012. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Bali.

Ditetapkan di Denpasar

pada tanggal 2 Nopember 2011 GUBERNUR BALI,

MADE MANGKU PASTIKA

Diundangkan di Denpasar pada tanggal 2 Nopember 2011

SEKRETARIS DAERAH PROVINSI BALI,

I MADE JENDRA

Referensi

Dokumen terkait

Perlindungan Kaum Minoritas, pada tahun 1981, dalam laporannya yang berjudul Diskriminasi Terhadap Masyarakat Adat, mendefinisikan indigenous people sebagai kelompok masyarakat

Dari gambar 9 tampak bahwa hasil analisa Metode Elemen Hingga mendekati hasil eksperimen dengan error yang terjadi sebesar 3,203 %, sehingga dapat disimpulkan

ferensial menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan kepuasan kerja pe- gawai tetap dengan pegawai outsourcing, te- tapi dari hasil analisis

Hasil dari penelitian tersebut adalah responden yang menguji pada perangkat yang memiliki screen-dimension yang lebih kecil memberikan opini yang lebih rendah

bahwa Keputusan Gubernur Bali Nomor 514 Tahun 2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Propinsi Bali Nomor 4 Tahun 2000 tentang Retribusi Penjualan

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 62 ayat (3) huruf b Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Kondisi dusun bontolebang terkenal dengan kekayaan alam berlimpah di bidang perairan dan pertanian khususnya dengan hasil sayur antara lain (bayam) yang selama ini dikenal

Faktor-Faktor Penting dalam Merancang Program Pendidikan Luar Sekolah Untuk Anak Jalanan dan Pekerja Anak.. MAKARA: