• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik.1

Negara Indonesia adalah Negara hukum.1 Indonesia adalah Negara dengan

kekayaan alam yang melimpah, potensi sumber daya manusia, peluang pasar yang besar dan demokrasi yang relatif stabil namun semua ini belum mampu dikelola secara efektif dan efisien oleh para aktor pembangunan, sehingga Indonesia masih tertinggal dari cepatnya laju pembangunan global dewasa ini.2

Dalam rangka menghadapi kondisi tersebut, pemerintah Indonesia melakukan upaya reformasi birokrasi dan menetapkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara agar PNS selaku aktor pembangunan dapat berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa serta mewujudkan cita-cita bangsa sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.3 PNS yang mampu mewujudkan cita-cita bangsa

adalah PNS yang profesional yaitu memiliki nilai-nilai dasar profesi PNS berupa ANEKA yaitu aktuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi. Untuk membentuk PNS yang profesional maka perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur Pendidikan dan Pelatihan (Diklat).

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 101 tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS), ditetapkan bahwa salah satu jenis diklat yang strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN yang profesional seperti tersebut diatas adalah Diklat Prajabatan.2 Ada 2

tahap pembelajaran dalam diklat prajabatan yaitu Internalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS. Tahap pembelajaran internalisasi yaitu tahap membekali peserta dengan nilai-nilai dasar yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas jabatan Profesi PNS secara profesional sebagai pelayan masyarakat yang meliputi Akuntabilitas PNS, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.2

(2)

Tahap pembelajaran aktualisasi yaitu tahap mengimplementasikan rancangan kegiatan nilai-nilai dasar Profesi PNS di tempat tugas, sesuai dengan formasi jabatan. Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA di RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau dengan formasi dokter gigi pertama.

I.2 Tujuan dan Manfaat Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS

I.2.1 Tujuan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar profesi PNS

1) Mengaplikasikan nilai ANEKA dilingkungan kerja 2) Mewujudkan cita-cita reformasi birokrasi

I.2.1 Manfaat Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS

1) Memberikan informasi tentang aktualisasi nilai-nilai dasar profesi dokter gigi pertama di RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau.

2) Peningkatan kinerja dokter gigi pertama di Poli Gigi RSUD Siti Aisyah karena adanya penerapan nilai ANEKA dalam pelayanan kesehatan. 3) Memberikan pelayanan yang bermutu dan berkualitas bagi

masyarakat Kota Lubuklinggau dan sekitarnya sesuai dengan visi RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau.

I.3 Ruang Lingkup Aktualisasi

Ruang lingkup materi pada laporan ini adalah nilai-nilai dasar profesi PNS berupa Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA). Lingkup waktu dan tempatnya yaitu pada tanggal 7-14 April 2016 di poli gigi RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau.

:

(3)

DESKRIPSI ORGANISASI

II.1 Deskripsi Tempat Aktualisasi

II.1.1 Sejarah Berdiri dan Berkembangnya Rumah Sakit

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Siti Aisyah adalah rumah sakit milik Pemerintah Kota Lubuklinggau, yang pertama kali didirikan berdasarkan akte notaris Badiah Azhary. SH. Nomor. 35 tanggal 30 Maret 1990 dalam bentuk Yayasan yang diketua oleh Drs.H.Muhamad Syueb Tamat. Penyelenggaraan Yayasan Rumah Sakit Siti Aisyah berdasarkan surat izin sementara Kanwil Depkes Propinsi Sumatera Selatan Nomor. YM.01.02.3.2.8420 tanggal 10 Oktober 1994. Sejalan dengan maju mundurnya penyelenggaraan Yayasan Rumah Sakit Siti Aisyah, maka berdasarkan Surat Keputusan Yayasan Rumah Sakit Siti Aisyah No. 39/YRSSA/SK/XI/2002, terhitung mulai tanggal 1 Agustus 2002 Penyelenggaraan Rumah Sakit dinyatakan ditutup.

Melihat situasi dan kondisi Yayasan Rumah Sakit Siti Aisyah yang tidak terawat dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya, maka pada tanggal 11 Maret 2004 Penyelenggaraan Pengelolaan Yayasan Rumah Sakit Siti Aisyah secara operasional diserahkan kepada Pemerintah Kota Lubuklinggau, melalui penandatanganan Nota Kesepakatan (MoU) antara Ketua Yayasan Rumah Sakit Siti Aisyah dengan Pemerintah Kota Lubuklinggau dan pada tanggal 19 Desember 2006 seluruh asset milik Yayasan Rumah Sakit Siti Aisyah diserahkan kepada Pemerintah Kota Lubuklinggau. Selanjutnya melalui Peraturan Walikota Lubuklinggau Nomor : 03 Tahun 2007 Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Resmi menjadi milik Kota Lubuklinggau. Sesuai dengan kemajuan dan perkembangan yang dicapai maka berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 332/Menkes/SK/V/2009 tanggal 7 Mei 2009 ditetapkan statusnya menjadi rumah sakit tipe D.

Rumah Sakit Siti Aisyah terus melakukan pembenahan untuk meningkatkan pelayanan, sumber daya manusia serta sarana dan prasarana pendukung lainnya yang sesuai dengan perkembangan tekhnologi kesehatan.

(4)

Pada tahun 2012 RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau resmi menjadi Rumah Sakit Kelas C berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : HK.03.05/I/907/12 tanggal 7 Juni 2012 tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah Kota Lubuklinggau Propinsi Sumatera Selatan.

Sejalan dengan perkembangannya maka pada tanggal 31 Mei 2010 maka dilantiklah pejabat struktural pada lingkungan RSUD Siti Aisyah berdasarkan Surat Keputusan Walikota Lubuklinggau Nomor : 821.2/ 98/KPTS/BKD.III/2010 Tanggal 29 Mei 2010, mengacu pada Peraturan Daerah Kota Lubuklinggau Nomor 3 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Lubuklinggau (Lembaran Daerah Kota Lubuklinggau Tahun 2008 Nomor 13) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Lubuklinggau Nomor 9 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Lubuklinggau Nomor 3 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Lubuklinggau (Lembaran Daerah Kota Lubuklinggau Tahun 2011 Nomor 9). Kemudian direvisi ulang menjadi Peraturan Daerah Kota Lubuklinggau Nomor 01 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Lubuklinggau (Lembaran Daerah Kota Lubuklinggau Tahun 2014 Nomor 1).

Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Sumatera Selatan Nomor 1 tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 41 tahun 2014 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan, RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau ditetapkan menjadi RS Rujukan Regional di Provinsi Sumatera Selatan.

II.1.2. Letak Geografis

RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau berlokasi di Jl. Lapter Silampari Kelurahan Air Kuti Kecamatan Lubuklinggau Timur I, dengan luas komplek sebesar ± 53.000 m2 danluas bangunan sebesar ± 9.975 m2.

II.1.3. Visi dan Misi

(5)

“Terwujudnya Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah sebagai Rumah Sakit Tujuan utama Masyarakat Kota Lubuklinggau dan Sekitarnya dengan Pelayanan yang Bermutu dan Berkualitas.”

2) Misi

a) Meningkatkan dan Mengembangkan Pelayanan Kesehatan Sekunder sesuaidengan Kebutuhan dan Tuntutan Masyarakat.

b) Meningkatkan sarana dan prasarana RSUD medis dan non medis yang menunjang pelayanan kesehatan

c) Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan yang Profesional, Transparan dan Akuntabel.

Motto RSUD Siti Aisyah kota Lubuklinggau adalah “Layanan Prima Bersahabat” yang bermakna semua pelayanan RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau diberikan kepada pasien dengan prima dan diperlakukan seperti layaknya sahabat. Selain itu, untuk mencapai visi dan misi RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau maka Budaya dan Nilai yang diterapkan adalah sebagai berikut :

1) First, do no harm

Suatu filosofi dalam bahasa latin yaitu “Primum,Non Nocere” (First, do no harm. RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau harus berkemampuan dalam memberikan pelayanan dengan pendekatan patient safety, employee dan employer safety serta owner safety).

2) Kemitraan

RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau selalu akan membangun kemitraan sejajar lintas profesi yang bermartabat dan beretika, membangun suasana etos kerja yang kondusif, serta menciptakan persaingan yang sehat yang berorientasi pada pelanggan.

3) Berwawasan Sosial dan Kebangsaan

Dalam melayani pasien tidak akan membedakan-bedakan suku, ras, agama dan perbedaan lainnya yang dapat menghambat pelayanan.

4) Sumber daya Manusia yang Berkualitas dan Manusiawi

SDM Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah Lubuklinggau akan selalu berusaha untuk mengembangkan diri (Self development). SDM v Siti Aisyah bukan ‘Mesin” yang hanya menjadi alat pekerja, tetapi SDM yang handal, jujur, altruistic dan berkualitas.

(6)

Berupaya memenuhi kebutuhan sarana, prasarana dan peralatan yang sesuai dengan standar dan mendukung peningkatan kinerja dalam memberikan pelayanan.

6) Sustainnable Development

Dalam memberikan pelayanan berusaha untuk mengembangkan pelayanan yang berkelanjutan, imajinatif, inovatif dan kreatif serta berwawasan lingkungan.

II.1.4 Struktur Oganisasi RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau

Berdasarkan Peraturan Walikota Lubuklinggau Nomor 63 Tahun 2014 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah Kota Lubuklinggau, RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau dipimpin oleh seorang Direktur. Unsur organisasi RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau terdiri atas:

1) Bagian Tata Usaha; 2) Bidang Keuangan;

3) Bidang Perencanaan dan Pengembangan;

4) Bidang Pelayanan Medis, Penunjang Medis, dan Keperawatan.

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SITI AISYAH KOTA LUBUKLINGGAU

Direktur

Komite-Komite

(7)

Bidang Keuangan Bidang Pelayanan

Medik & Keperawatan

Bidang Perencanaan dan

Pengembangan

Sub Bid. Pely Medis & Penj.

Medis Sub Bid. Penyus. Program, Monit. & evaluasi Sub Bid. Anggaran & Perbendaharaan Sub Bidang Keperawatan Sub Bid. Penelitian dan Pengembangan Sub Bidang Pembukuan dan Aset Instalasi Instalasi Satuan Pengawas Jabatan Fungsional Sub Bag. Kepegawai an Sub Bag. Perlengkapa n Sub Bag. Umum & Publikasi

(8)

II.1.5 Bidang Pe layanan Medis, Penunjang Medis, dan Keperawatan

Bidang pelayanan medik dan keperawatan mempunyai tugas mengkoordinasikan semua kebutuhan pelayanan medik dan keperawatan, pemantauan dan pengawasan penggunaan fasilitas kesehatan, kegiatan pelayanan medik dan keperawatan serta penerimaan dan pemulangan pasien. Untuk melaksanakan tugas, Bidang pelayanan medis, penunjang medis dan keperawatan menyelenggarakan fungs i:

1) Perumusan kebijakan teknis dalam pembinaan dan pengendalian kegiatan dibidang pelayanan medik, penunjang medik dan keperawatan; 2) Mengkoordinasikan kebutuhan pelayanan medis dan penunjang medis

pada instalasi rawat inap, rawat jalan, perawatan intensif, bedah sentral, rehabilitasi medik, laboratorium, radiologi, gizi, farmasi, CSSD (Instalasi Sterilisasi);

3) Menyelenggarakan pelaksanaan pelayanan medis dan audit klinis; 4) Menyelenggarakan pelaksanaan penunjang medis dan keperawatan; 5) Menyelenggarakan penyusunan tata kelola klinis dan protap Standar

Operasional Prosedur (SOP) pelayanan medik, penunjang medis dan keperawatan;

6) Menyelenggarakan upaya peningkatan mutu pelayanan medis, penunjang medis dan keperawatan;

7) Mengkoordinasikan kebutuhan dan penyaluran peralatan medis/non medis, obat-obatan dan bahan habis pakai;

8) Melaksanakan koordinasi pembentukan komite Medik, komite keperawatan dan komite etik ;

9) Menyelenggarakan penerimaan pasien, pemulangan pasien dan pelayanan rujukan;

10) Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan dibidang pelayanan medik, penunjang medik dan keperawatan;

11) Pemantauan dan pengawasan fasilitas kesehatan di Rumah Sakit;

12) Mengkoordinasikan kebutuhan dan penyaluran tenaga Medis, tenaga paramedis keperawatan dan tenaga paramedis non keperawatan;

(9)

13) Merencanakan dan mengkoordinasikan kebutuhan peralatan dan pemeliharaan peralatan medik dan penunjang medik;

14) Menyusun rencana program pendidikan dan pelatihan tenaga medis, perawat, bidan dan penunjang Medis;

15) Menghimpun, memelihara sistematisasi catatan medik, menyajikan informasi rekam medik dan melaporkan hasil rekam medik; dan

16) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direktur, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

1) Sub Bidang Pelayanan dan Penunjang Medis

Sub Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang Medis mempunyai tugas melaksanakan pelayanan kesehatan di bidang medis, penunjang medis dan keperawatan. Untuk melaksanakan tugas, Sub Bidang Pelayanan Medis dan Penunjang Medis melaksanakan fungsi :

a) Menyiapkan penyusunan kebijakan teknis dalam pembinaan dan pengendalian dibidang pelayanan medik dan penunjang medik;

b) Menyiapkan bahan koordinasi kebutuhan pelayanan medis dan penunjang medis pada instalasi rawat inap, rawat jalan, perawatan intensif, bedah sentral, rehabilitasi medik, laboratorium, radiologi, gizi, farmasi, CSSD (Instalasi Sterilisasi);

c) Melakukan upaya peningkatan mutu pelayanan medik dan penunjang Medik;

d) Menyiapkan penyusunan standar tata kelola klinis, standar mutu pelayanan medik dan protap Standar Prosedur Operasional (SPO) pelayanan Medik dan penunjang Medik;

e) Menyiapkan bahan penyusunan kebutuhan peralatan medis/non medis, obat-obatan dan bahan habis pakai;

f) Menyiapkan bahan penyusunan prosedur pengawasan dan pengendalian pelayanan medik dan penunjang medik;

g) Melaksanakan pemeliharaan peralatan medik dan penunjang medik;

h) menyiapkan penyusunan rencana program pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan penunjang medis;

(10)

j) Melakukan pengawasan pelayanan Medik dan penunjang Medik;

k) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2) Sub Bidang Keperawatan

Sub Bidang Keperawatan mempunyai tugas melaksanakan pelayanan kesehatan di bidang keperawatan. Untuk melaksanakan tugas, Sub Bidang Keperawatan melaksanakan fungs i:

a) Menyiapkan penyusunan kebijakan teknis dalam pembinaan dan pengendalian kegiatan dibidang keperawatan dan kebidanan;

b) Menyelenggarakan bimbingan asuhan keperawatan dan kebidanan;

c) Menyelenggarakan upaya peningkatan mutu asuhan keperawatan dan kebidanan;

d) Menyusun protap Standar Prosedur Operasional (SPO), Standar Asuhan Keperawatan (SAK) dan Standar Asuhan kebidanan;

e) Merencanakan dan mengkoordinasikan kebutuhan tenaga keperawatan; f) Melaksanakan koordinasi pembentukan.

g) Melaksanakan pembinaan dan pengendalian asuhan keperawatan; h) Melaksanakan upaya peningkatan mutu asuhan keperawatan; i) Menyusun recana kebutuhan tenaga keperawatan;

j) Melaksanakan penyaluran peralatan medis/non medis, obat-obatan dan bahan habis pakai.

II.2. Uraian Tugas Jabatan Fungsional Dokter Gigi Pertama

Berdasarkan Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Sipil Negara Nomor : 141 / KEP / M.PAN / 11 / 2003 tentang Jabatan Fungsional Dokter Gigi dan Angka kreditnya, maka rincian kegiatan dokter gigi sesuai dengan jenjang jabatan dokter gigi pertama adalah sebagai berikut :4

1) Melakukan pelayanan medik gigi dan mulut umum rawat jalan tingkat pertama;

2) Melakukan pelayanan medik gigi dan mulut spesialistik rawat jalan tingkat pertama;

3) Melakukan tindakan khusus medik gigi dan mulut oleh dokter gigi umum tingkat sederhana;

(11)

5) Melakukan tindakan darurat medik gigi dan mulut tingkat sederhana; 6) Melakukan tindakan darurat medik gigi dan mulut kompleks tingkat I; 7) Melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap;

8) Melakukan pemulihan fungsi gigi dan mulut tingkat sederhana; 9) Melakukan pemulihan fungsi gigi dan mulut kompleks tingkat I; 10) Melakukan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut;

11) Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi penyakit gigi dan mulut;

12) Melakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut;

13) Membuat catatan medik gigi dan mulut pasien rawat inap; 14) Membuat catatan medik gigi dan mulut pasien rawat jalan; 15) Melayani dan menerima konsultasi dari luar atau keluar; 16) Melayani atau menerima konsultasi dari dalam;

17) Menguji kesehatan;

18) Melakukan visum et repertum; 19) Memberikan pelayanan saksi ahli;

20) Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan;

21) Melakukan dental forensik dengan pemeriksaan laboratorium; 22) Melakukan tugas jaga panggilan / on call;

23) Melakukan tugas jaga di tempat / rumah sakit; 24) Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien.

(12)

Referensi

Dokumen terkait

tahapan pembelajaran off class (Breakthrough I, Breakthrough II) serta peserta Diklat Prajabatan saat menjalani Tahap Aktualisasi. • MCC ini diperuntukan bagi peserta

Dengan pengetahuan dan pengalaman yang baru dan relevan dalam pembelajaran pada Pelajaran Matematika kelas VI kompetensi dasar menjumlahkan bilangan bulat dengan

Standar sarana dan prasarana yang diberikan kepada peserta diklat tersedia dalam Buku Pedoman Penyelenggaraan Diklat Pusdiklat Geologi Bandung menunjang proses

Akan tetapi, dalam pelaksanaan pembelajaran matematika khususnya dijenjang sekolah dasar masih banyak anggapan negatif yang ada pada siswa mengenai pembelajaran matematika,

pengajar/widyaiswara/narasumber meliputi pimpinan diklat (apabila dipandang perlu), moderator/pendamping dan petugas kelas. Tahap terakhir dari penyelenggara diklat adalah tahap

Secara teoritik penelitian ini bermanfaat untuk mengungkapkan bahwa melalui internalisasi nilai-nilai pendidikan agama Hindu akan mampu menjadi alternatif dalam

Serta selain membangun kemandirian dalam mempelajari materi-materi yang diajarkan dengan menggunakan video pembelajaran dasar-dasar autocad, diharapkan siswa juga

Bab II : Kajian Pustaka, memaparkan analisis konseptual yang berkaitan dengan strategi internalisasi nilai kebersamaan, konstruk strategi internalisasi nilai-nilai