• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang

Tujuan pendidikan nasional sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No: 20 Tahun 2002 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN), pada Bab II Pasal 3 adalah sebagai berikut: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” Hal tersebut dijabarkan pula dalam visi pendidikan nasional yaitu terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.

Dari penjabaran di atas pendidikan dapat dilihat sebagai proses dan sekaligus sebagai tujuan. Asumsi dasar pendidikan tersebut memandang pendidikan sebagai suatu bentuk kegiatan kehidupan dalam masyarakat untuk mewujudkan manusia seutuhnya dan berlangsung sepanjang hayat.Pendidikan juga merupakan proses bantuan yang diberikan secara sadar dan berencana untuk mengembangkan berbagai ragam potensi anak didik, sehingga dapat beradaptasi secara kreatif dengan lingkungan serta berbagai perubahan yang terjadi.

Mata pelajaran matematika merupakan mata pelajaran yang sangat penting bagi siswa karena matematika diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Belajar matematika semestinya dapat membantu siswa agar dapat berpikir logis tentang peristiwa sehari-hari dan meningkatkan perkembangan intelektual. Belajar matematika memiliki dimensi proses, dimensi produk dan juga mengembangkan sikap ilmiah. Selain itu matematika juga termasuk salah satu pelajaran yang diujikan. Sehingga pembelajaran matematika menjadi sangat penting untuk dimengerti oleh siswa.

(2)

Bruner (1982) dalam Gatot Muhsetyo (2008: 1.6) menyatakan proses belajar matematika yang menitik beratkan pada pentingnya tekanan kemampuan peserta didik dalam berpikir intuitif dan analitik akan mencerdaskan peserta didik membuat prediksi dan terampil dalam menemukan pola (pattern) dan hubungan/keterkaitan (relations). Pembaruan dalam proses belajar ini, dari proses drill & practice ke proses bermakna, dan dilanjutkan proses berpikir intuitif dan analitik, merupakan usaha luar biasa untuk selalu meningkatkan mutu pembelajaran matematika. Reaksi-reaksi positif untuk perubahan mempunyai dampak perkembangan kurikulum matematika sekolah yang dinamis. Gerakan matematika modern pada tahun 1950 – 1960 menekankan perlunya makna (meaning), terutama dari sudut pandang materi (subject masser), yaitu pemusatan perhatian pada pemahaman (understanding). Struktur atau sistem formal matematika lebih diutamakan untuk dipahami dari pola latihan, pengerjaan dan ketrampilan komputasional, dengan harapan peserta didik lebih mudah dan lebih mampu menggunakan matematika pada situasi yang beragam.

Mata pelajaran matematika kelas IV semester II terdapat materi bilangan bulat, standar kompetensi menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat, kompetensi dasar menjumlahkan bilangan bulat. Bilangan bulat merupakan bilangan nol, bilangan positif, dan bilangan negatif. Apabila disajikan dengan menggunakan garis bilangan, siswa akan mengetahui dan memahami konsep letak bilangan bulat. Dalam operasi hitungnya, apabila disajikan dengan menggunakan garis bilangan, siswa banyak yang belum paham. Oleh karena itu, perlu dicari beberapa macam metode pembelajaran, model pembelajaran, dan media pembelajaran yang relevan dan dapat meningkatkan pemahaman konsep bilangan bulat.

Pemahaman bilangan positif dan negatif di SD Negeri Surjo 02 siswa kelas IV masih kurang. Dari 22 siswa kelas IV tahun pelajaran 2011/2012 yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan, terdapat 14 siswa atau 63% siswa yang mengalami kesulitan dalam penyelesaian soal bilangan bulat, sehingga nilai selalu dibawah KKM. Guru sering mengeluh bahwa pelajaran matematika kurang disenangi oleh siswa, ini terjadi karena banyak hal yang mempengaruhi kondisi tersebut. Kondisi yang mempengaruhi hal tersebut terjadi antara lain kondisi materi matematika, kondisi guru dan kondisi siswa. Jika ditinjau dari materi matematika, maka materi/objek

(3)

matematika merupakan hal yang abstrak yang terdiri dari fakta, konsep, prinsip dan skill. Jika hal ini kurang diperhatikan oleh guru matematika, maka ini dapat menjadi salah satu penyebab kurang berhasilnya pembelajaran matematika.

Selain itu, media pembelajaran di SD Negeri Surjo 02 belum banyak dimanfaatkan meskipun sudah banyak media tersedia. Namun, media pembelajaran tentang bilangan bulat tidak ada. Untuk menjelaskan dengan menggunakan garis bilangan, guru harus menggambar sebuah garis di papan tulis. Untuk itu, guru harus lebih kreatif dalam penciptaan media pembelajaran guna mempermudah pengajarannya.

Hal yang menjadikan masalah berikutnya adalah pola mengajar guru yang cenderung monoton dan tidak berkembang. Pandangan guru terhadap cara mengajar yang keliru, guru memandang bahwa mengajar sampai kapanpun akan tetap selalu menggunakan metode ceramah dan ceramah. Guru belum mencobakan metode maupun model pembelajaran yang inovatif karena memandang akan percuma dan menghasilkan prestasi belajar yang sama pula.

Kondisi siswa setelah penelitian ini diharapkan mendapatkan nilai yang lebih baik. Indikator ketercapaian penelitian ini adalah siswa memperoleh nilai rata-rata ulangan harian 75. Tingginya rata-rata harapan peneliti ini dimaksudkan agar siswa lebih konsentrasi dalam pelajaran matematika yang di ujian nasionalkan dan memperbaiki proses pembelajaran guru di kelas IV dengan menggunakan metode pembelajaran dan media pembelajaran yang efektif.

1.2 Permasalahan penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis dengan bantuan teman sejawat dan supervisor II bersama-sama mengidentifikasi masalah kekurangefektifan dalam proses pembelajaran tersebut dan muncul masalah-masalah dalam pembelajaran antara lain: 1.2.1 perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran kurang aktif;

1.2.2 kurangnya keberanian siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan guru; 1.2.3 metode pembelajaran tidak bervariasi;

1.2.4 penggunaan media yang kurang mendukung.

Masalah tersebut menimbulkan hasil belajar siswa tidak memuaskan dan kemampuan guru dalam mengajar patut dipertanyakan. Oleh karena itu, penelitian ini

(4)

benar-benar menjadi penyelesaian masalah dalam hal pemahaman konsep bilangan bulat.

1.3 Cara Pemecahan masalah

Berbagai masalah yang dipaparkan dalam 1.2 menunjukkan permasalahan secara umum. Penelitian ini membatasi permasalahan pada 1.2.3 tentang metode pembelajaran dan 1.2.4 tentang media pembelajaran. Sehingga dapat dijelaskan pembatasan masalah sebagai berikut: ”peningkatan prestasi belajar matematika kelas IV SD Negeri Surjo 02 dengan menggunakan metode demonstrasi dan media manik-manik positif negatif tahun pelajaran 2011/2012”.

Agar permasalahan-permasalahan tersebut selesai dan dapat bermanfaat bagi siswa maupun guru, perlu diadakan perbaikan pembelajaran yang menitik beratkan pada kemampuan ajar guru dan penggunaan media pembelajaran. Alternatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah penggunaan metode pembelajaran demonstrasi.

Pemilihan metode demonstrasi adalah untuk memotifasi siswa supaya dapat memahami konsep bilangan bulat dengan baik. Siswa mendemonstrasikan sebuah media pembelajaran sehingga dapat mempermudah pembelajaran matematika yang abstrak menjadi konkrit.

Agar pemahaman, keaktifan serta hasil belajar siswa dapat meningkat, maka diperlukan media pembelajaran yang sesuai dengan materi dan menarik perhatian siswa. Kekreatifan guru sangat diperlukan, tidak harus menunggu adanya media pembelajaran dari sekolah. Dalam media garis bilangan, guru harus membuat media sendiri menggunakan kayu yang dipotong sedemikian rupa menyerupai garis bilangan dan menggunakan mobil-mobilan sebagai media gerak untuk mensimulasikan operasi hitung bilangan bulat. Selain media tersebut, media pembelajaran yang sesuai adalah manik-manik positif negatif untuk mempermudah dalam menjelaskan materi penjumlahan dan pengurangan.

Dalam penelitian ini, penulis memilih media pembelajaran manik-manik posiif negatif dengan alasan:

1.3.1 Mudah dimengerti dan dipahami. 1.3.2 Lebih nyata dan realistis.

(5)

1.3.4 Lebih mudah dipahami karena manik positif dan negatif yang berpasangan nilainya nol dan hasilnya adalah sisa dari pasangan tersebut.

1.4 Rumusan Masalah

Dari identifikasi masalah dan penyebab-penyebabnya, maka dirumuskan permasalahannya sebagai berikut:

”Apakah metode pembelajaran demosntrasimelalui media manik-manik positif negatif dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Surjo 02 pada materi bilangan bulat?”

1.5 Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

Untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada bilangan bulat dengan metode pembelajaran demonstrasidengan media manik-manik positif negatif pada siswa kelas IV SD Negeri Surjo 02 kecamatan Bawang kabupaten Batang.

1.6 Manfaat Penelitian 1.6.1 Manfaat Teoretis

Dengan pengetahuan dan pengalaman yang baru dan relevan dalam pembelajaran pada Pelajaran Matematika kelas VI kompetensi dasar menjumlahkan bilangan bulat dengan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi dan media manik-manik positif negative dapat meyakinkan bahwa pembelajaran dapat meningkat.

1.6.2 Manfaat Praktis

1.6.2.1 Bagi siswa dapat terlibat secara aktif dalam Proses Belajar Mengajar sehingga lebih kreatif, berani di depan umum/kelas dan dapat menemukan sendiri konsep-konsep yang diajarkan oleh guru.

1.6.2.2 Bagi guru mendapatkan pengalaman baru dalam mengatasi masalah pembelajaran, melaksanakan inovasi pembelajaran dan mengembangkan profesionalitas dalam mengajar.

Referensi

Dokumen terkait

untuk liabilitas keuangan non-derivatif dengan periode pembayaran yang disepakati Grup. Tabel telah dibuat berdasarkan arus kas yang didiskontokan dari liabilitas

Pada bidang ilmu penyakit saraf lebih dititikberatkan pada cedera terhadap jaringan otak, selaput otak, dan pembuluh darah otak, sebagai akibat adanya kekuatan mekanik dari luar,

Sistem juga dapat mengakses data yang dibutuhkan sesuai waktu yang diinginkan, berhubungan dengan bagian/divisi lain, menampilkan kebutuhan konten, berkomunikasi dua arah

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), Akta adalah surat tanda bukti berisi pernyataan (keterangan, pengakuan, keputusan, dan sebagainya) tentang peristiwa

Uraian tugas merupakan paparan atau bentangan semua tugas Jabatan yang merupakan upaya pokok yang dilakukan oleh pemegang Jabatan dalam memproses bahan kerja

Tinea pedis adalah infeksi dermatofita pada kaki terutama mengenai sela jari kaki dan telapak kaki, dengan lesi terdiri dari beberapa tipe, bervariasi dari ringan, kronis

algoritma kompresi LZW akan membentuk dictionary selama proses kompresinya belangsung kemudian setelah selesai maka dictionary tersebut tidak ikut disimpan dalam file yang

Sistem penghematan bahan bakarnya adalah dengan menggunakan sistem variasi, yaitu variasi standart dan variasi sumbatan, dengan variasi standart menggunakan main jet bawaan