• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Variasi Main Jet Karburator Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Bensin Pada Mesin Grand 4 Tak 100CC

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Variasi Main Jet Karburator Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Bensin Pada Mesin Grand 4 Tak 100CC"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Variasi Main Jet Karburator Terhadap Konsumsi

Bahan Bakar Bensin Pada Mesin Grand 4 Tak 100CC

Iskandar, Mufti Fathonah Muvariz, Nugroho Pratomo Aryanto Batam Polytechnics

Mechanical Engineering study Program

Jl. Ahmad Yani, Batam Center, Batam 29461 Kepulauan Riau E-mail: khand.crseven07@gmail.com

Abstrak

Main jet adalah sebuah komponen karburator yang berfungsi sebagai tempat penyuplaian bahan bakar bensin untuk masuk keruang bakar untuk melakukan proses pembakaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan konsumsi bahan bakar yang lebih sedikit, agar mendapatkan keiritan bahan bakar dengan berbagai variasi dari main jet tersebut. Sistem penghematan bahan bakarnya adalah dengan menggunakan sistem variasi, yaitu variasi standart dan variasi sumbatan, dengan variasi standart menggunakan main jet bawaan dari karburatornya sedangkan variasi sumbatan, main jetnya disumbat pada lubang aliran bensin yang masuk keruang bakar dengan maksimal 2 dan 3 serabut kabel ukuran diameternya 0,10 mm. Data yang didapat pada pengujian dimana variasi main jet standart menghasilkan sisa bahan bakar sebanyak 90 ml, untuk variasi main jet sumbatan 2 kabel menghasilkan sisa bahan bakar sebanyak 100 ml, dan untuk sitem variasi main jet sumbatan 3 kabel menghasilkan sisa bahan bakar sebanyak 130 ml. Untuk konsumsi bahan bakarnya variasi main jet standart mencapai 110 ml dari kapasitas bahan bakar 200 ml, dan untuk variasi main jet sumbatan 2 kabel mengkonsumsi bahan bakar sebanyak 100 ml dari kapasitas tangki 200 ml, dan divariasi main jet sumbatan 3 kabel mengkonsumsi bahan bakar sebanyak 70 ml dari kapasitas bahan bakar 200 ml. Dari banyaknya sistem variasi tersebut, didapat bahwa sistem variasi main jet dengan sumbatan 3 kabel lebih banyak menghasilkan sisa bahan bakarnya yaitu 130 ml dan variasi main jet standart lebih banyak mengkonsumsi bahan bakar yaitu sebanyak 110 ml.

Kata kunci: main jet, karburator dan motor bensin

Abstract

Main jet carburetor is a component that functions as a fuel supplying gas to enter the fuel space to perform the combustion process. The purpose of this research is to get more fuel consumption slightly, in order to get fuel efficiency with a variety of the main jet. Saving system fuel is by using a system of variations, namely variations in standards and variations blockage, with a variation of the standard use of the main jet is built from the carburetor while the variation of the blockage, main jet plugged in the holes the flow of gasoline into the fuel space with a maximum of 2 and 3 fiber cable size diameter 0.10 mm. The data obtained in the test where the variation main jet standards result in residual fuel of 90 ml, to variations of the main jet blockage 2 wires generate residual fuel as much as 100 ml, and to system variations of the main jet blockage 3 wires generate residual fuel as much as 130 ml. For the fuel consumption variation main jet standard reached 110 ml of fuel capacity 200 ml, and for variation main jet blockage 2 cable fuel consumption as much as 100 ml of a tank capacity of 200 ml, and varied main jet blockage 3 wires consumes as much fuel as 70 ml of fuel capacity of 200 ml. The variation of the number of systems, found that the variation of main jet system with 3 wires more blockages result in residual fuel that is 130 ml and variation of the standard main jet to consume more fuel is as much as 110 ml.

(2)

1 Pendahuluan

Salah satu perhatian utama dari masyarakat umum adalah peningkatan bertahap dari temperatur bumi yang dapat mengakibatkan bencana dalam hitungan dekade, seperti mencairnya kutub, menghilangnya sumber daya, dan kepunahan ras. Katalis terbesar untuk fenomena ini adalah emisi gas rumah kaca seperti karbondioksida dan metana, terutama dihasilkan karena pembakaran bahan bakar fosil, salah satunya adalah bahan bakar minyak yang menggerakkan kendaraan roda 2, roda 4, dan sebagainya.

Bidang transportasi adalah salah satu dari sekian banyak bidang yang berkembang. Dari sekian banyak alat transportasi yang ada, baik darat, laut, maupun udara. Transportasi daratlah yang banyak digunakan oleh masyarakat. Sepeda motor adalah salah satunya, dengan ukuran kecil dan ringan, sepeda motor menjadi alat transportasi yang efisien, mampu menempuh jarak jauh, tidak banyak memerlukan tempat untuk parkir, dan pemakaian bahan bakar yang lebih hemat dibandingkan mobil. Meningkatnya kendaraan bermotor saat ini di iringi dengan meningkatnya kebutuhan bahan bakar. sehingga menuntut untuk berpikir bagaimana memenuhi dan menghemat BBM dengan sehemat mungkin. Dengan demikian, perlu usaha untuk menghemat BBM tersebut. Untuk mengurangi pemborosan bahan bakar bensin pada mesin honda grand 4 tak 100cc dilakukan system variasi pada main jetnya. Karburator adalah sebuah alat untuk mencampur bahan bakar dan udara pada mesin pembakaran dalam. Main jet adalah sebuah komponen pada karburator yang berfungsi sebagai tempat aliran ahan bakar minyak keluar untuk masuk keruang bakar..

Penelitian yang dilakukan oleh Iskandar, dkk [1] tentang urban gasoline car, Proposal pembuatan alat, Jurusan Mesin Politeknik Negeri Batam. Penelitian yag dilakukan oleh Kurniawan [2] tentang pengaruh jenis busi alumina, iridium dan platinum terhadap emisi gas buang honda supra xx 100cc, Tugas Akhir, Jurusan Mesin, Politeknik Negeri Batam.

Penelitian yang dilakukan oleh Harosyid [3] tentang variasi ukuran pilot jet dan main jet. Jika suplai bahan bakar lancar pembakaran akan berlangsung tertatur hingga mesin berjalan dengan normal, dan juga mampu memberikan konsumsi bahan bakar yang lebih sedikit Penelitian lain yang dilakukan oleh Yamin [4] lebih ke komponen karburator yang lain yaitu main jet tanpa melakukan modifikasi apapun, tetapi melihat hasil keiritannya dari 2 jenis bahan bakar seperti premium dan bahan bakar bioethanol untuk mencari konsumsi yang lebih sedikit agar mendapatkan keiritannya.

Penelitian yang dilakukan Aprinaldi [5] didalam penelitiannya memodifikasi pada kepala silinder yang berpengaruh pada campuran bahan bakar dan udara didalam ruang bakar untuk mengetahui pengaruh konsumsi bahan bakar. Penelitian yang lainnya dilakukan oleh Akbar [6] tentang dasar-dasar kendaraan yang berbahan bakar gas alam, dimana penelitian tersebut juga mencari keiritan pada konsumsi bahan bakar yang lebih sedikit pada saat proses pembakaran. Penelitian terakhir dilakukan oleh Abdillah dan Sugondo [7] merupakan penelitian dosen tentang sistem penghematan bahan bakar pada mobil dengan metode hydrocarbon crack system dan juga mengurangi kadar emisi gas buangnya.

Dari semua pegujian yang dilakukan oleh para mahasiswa dan penelitian dosen dari perguruan tinggi lain serta dari referensi yang didapat, belum pernah ada yang melakukan penelitian terhadap main jet karburator dengan sistem variasi standart dan dengan variasi sumbatan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan konsumsi bahan bakar yang lebih sedikit, agar mendapatkan keiritan bahan bakar dengan berbagai variasi dari main jet.

Agar penelitian ini tidak menyimpang dari permasalahan yang akan diteliti, maka penelitian akan dibatasi permasalahannya, yaitu mengenai pengaruh variasi main jet terhadap konsumsi bahan bakar pada mesin motor grand 4 tak 100cc tahun 1997.

(3)

Gambar 1 : Spuyer Main jet

2 Metodologi Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan variasi main jet karburator terhadap konsumsi bahan bakar, system variasi yang digunakan adalah system variasi standart dan system variasi sumbatan. Pengujian dilakukan menggunakan kendaraan urban concept car, yaitu kendaraan yang dimodifikasi menjadi sebuah mobil mini. Mobil urban ini menggunakan bahan bakar premium (Ron 88) yang dibeli dipertamina. Sistem pengujiannya menggunakan komponen karburator yaitu main jet dengan 2 sistem variasi yaitu memakai main jet standar asli karburator dan system kedua melakukan penyumbatan pada main jet tersebut agar aliran bahan bakar lebih sedikit masuk keruang bakar. Mesin kendaraan yang digunakan sebagai objek penelitian yaitu honda grand 4 tak 100 cc dan spesifikasi mesinnya akan ditunjukkan pada tabel I berikut :

TABELI

SPESIFIKASI HONDA GRAND 4TAK 100CC

Tipe Mesin 4 Stroke/ 4 Langkah

Kapasitas Mesin 85,8 cc ( 100 ) Diameter X Langkah 50 X 49,5 mm Perbandingan Kompresi 9 : 1

Daya Maksimum 7,3 DK 8000Rpm Kapasitas oli pelumas 0,7 Liter Tipe Kopling Kopling Ganda Gigi Transmisi 4 Percepatan

Pola Pengoprasian N-1-2-3-4, Sistem Rotasi Starter Kick dan Elecktrik Sistem Pengapian CDI AC

Sistem Pendingin Udara/ Sirip

Pengujian dilakukan menggunakan kendaraan urban concept yang menggunakan mesin grand 4 tak 100cc dimana kendaraan ini dibuat menyerupai mobil seperti umumnya, karya ini dibuat oleh mahasiswa teknik mesin politeknik negeri batam sendiri.

Gambar 2 : Layout Lintasan Pengujian Dengan Jarak 1.3 Km

Pengujian dilakukan dengan melihat pengaruh variasi main jet karburator terhadap konsumsi bahan bakar. Pengujian ini dilakukan sebanyak 3 kali percobaan untuk masing-masing variasi main jetnya dengan rute yang ditempuh sekitar 1,3 km sebanyak 3 putaran untuk mendapatkan banyak perbandingan hasil konsumsi bahan bakar yang nantinya akan diketahui mana variasi main jet yang mampu memberikan keiritan bahan bakarnya. Untuk titik start pengujian dimulai dari halte Graha Pena, Batam Centre. Dan garis finish

juga ditempat yang sama yaitu Halte Graha Pena, Batam Centre. Untuk semua data yang didapat nantinya akan diukur menggunakan GPS yang dipasang pada kendaraan urban concept tersebut. Tahapan untuk melakukan proses pegujiann adalah siapkan alat-alat seperti obeng plus (+) dan tang jepit untuk membuka rumah karburator dan spuyer setelan gas, obeng minus (-) untuk membuka main jet karburator, obeng setting untuk membuka spuyer angin, kunci pas 8 dan 10 untuk membuka baut untuk melepaskan baut yang menempelkan karburator, gasket, dan intake manifold, gunting untuk memotong kabel listrik, gelas ukur untuk memberikan kapasitas bahan bakar pada tangki, dan wadah untuk menampung komponen karburator saat dibongkar nantinya.

(4)

Selanjutnya untuk melakukan proses pengambilan data, pada main jet standar mesin digunakan bahan bakar premium (Ron 88) dengan diberikan bahan bakar dengan kapasitas 200ml dengan jarak sirkuit 1,3 km dengan melakukan putaran sebanyak 3 lap/putaran.

Dan pada main jet dengan sistem sumbatan proses pengambilan datanya sama dengan yang main jet sistem standart yaitu menempuh jarak 1,3 km sebanyak 3 lap/putaran dengan kapasitas bahan bakar 200 ml, tetapi bagian tengah main jet diberikan beberapa helai kabel listrik, yang berfungsi sebagai penghambat aliran bahan bakar untuk masuk keruang bakar. Setelah data sudah didapatkan dari hasil pengujian, maka selanjutnya dibuat grafik menggunakan Microsoft excel agar dapat diketahui hasil konsumsi bahan bakar yang mana lebih irit dari kedua sistem variasi main jet tersebut.

3 Analisa dan Pembahasan

Setelah melakukan pengambilan data pada mobil urban concept dengan variasi main jetnya untuk mendapatkan konsumsi bahan bakar yang lebih sedikit, maka didapatlah beberapa hasil dari pengujian yang tentunya berdasarkan keterangan data yang didapat pada saat pengambilan data. Setiap kali melakukan percobaan data yang didapat akan dicatat serta akan dilampirkan pada tabel pengujian. Berikut adalah data yang bisa dilihat pada tabel 3.1, tabel 3.2, tabel 3.3, dan tabel 3.4 :

TABEL II :

VARIASI MAIN JET STANDART

Pengujian Variasi main jet Bahan Bakar Awal (ml) Sisa Bahan Bakar (ml) Konsumsi Bahan Bakar (ml) Waktu Tempuh ( Menit ) 1 Standart 200 90 110 8,35 2 100 100 8,2 3 80 120 8,34 Rata-rata 90 110 8,29

Pada tabel II melampirkan data yang didapat dari sistem variasi main jet standart, dimana sisa bahan bakar pada pengujian pertamanya menghasilkan sisa bahan bakar 90 ml dan mengkonsumsi bahan bakar sebanyak 110 ml dengan waktu tempuh

8.35 menit, pada pengujian kedua mendapatkan sisa bahan bakar 100 ml dan mengkonsumsi bahan bakar sebanyak 100 ml dengan waktu tempuh 8.20 menit, dan pada pengujian ketiga didapatkan sisa bahan bakar 80 ml dan mengkonsumsi bahan bakar sebanyak 120 ml dengan waktu yang ditempuh 8.34 menit. Maka dari ketiga pengujian tersebut didapatkan nilai rata-rata sisa bahan bakar 90 ml dan rata-rata konsumsi bahan bakar sebanyak 110 ml dengan rata-rata waktu tempuh 8.29 menit.

TABEL III :

VARIASI MAIN JET SUMBATAN 2 KABEL

Pengujian Variasi main jet Bahan Bakar Awal (ml) Sisa Bahan Bakar (ml) Konsumsi Bahan Bakar (ml) Waktu Tempuh ( Menit ) 1 Sumbatan 2 kabel 200 110 90 10,59 2 100 100 10,24 3 90 110 9,45 Rata-rata 100 100 10,09

Pada tabel III melampirkan data yang didapat dengan sistem variasi main jet tersumbat 2 kabel, dimana mendapatkan hasil pada pengujian pertama dengan sisa bahan bakar 110 ml dan mengkonsumsi bahan bakar sebanyak 90 ml dengan waktu tempuh 10.59 menit, pengujian keduanya didapatkan sisa bahan bakar 100 ml dan mengkonsumsi bahan bakar sebanyak 100 ml dengan waktu tempuh 10.24 menit, dan pada pengujian ketiga mendapatkan hasil sisa bahan bakar 90 ml dan mengkonsumsi bahan bakar sebanyak 110 ml dengan waktu tempuh 9.45 menit. Dari ketiga pengujian tersebut didapat nilai rata-rata sisa bahan bakar 100 ml dan mengkonsumsi rata-rata bahan bakar sebanyak 100 ml dengan waktu tempuh rata-ratanya 10.09 menit.

TABEL IV :

VARIASI MAIN JET SUMBATAN 3 KABEL

Pengujian Variasi main jet Bahan Bakar Awal (ml) Sisa Bahan Bakar (ml) Konsumsi Bahan Bakar (ml) Waktu Tempuh ( Menit ) 1 Sumbatan 3 kabel 200 130 70 11,63 2 140 60 11,47 3 120 80 8,38 Rata-rata 130 70 10,49

(5)

Pada tabel IV melampirkan data yang didapat dari sistem variasi main jet tersumbat 3 kabel. Pada pengujian pertama sisa bahan bakar yang didapat sebanyak 130 ml dan mengkonsumsi bahan bakar 70 ml dengan waktu tempuh 11.63 menit. dipengujian kedua sisa bahan bakar yang didapat sebanyak 140 ml dan mengkonsumsi bahan bakar 60 ml dengan waktu tempuh 11.47 menit, dan pada pengujian yang ketiga mendapatkan sisa bahan bakar 120 ml dan mengkonsumsi bahan bakar sebanyak 80 ml dengan waktu tempuh 8.38 menit. Dari ketiga pengujian tersebut didapat hasil rata-rata sisa bahan bakar sebanyak 130 ml dan rata-rata konsumsi bahan bakarnya 70 ml dengan rata-rata waktu tempuh 10.49 menit.

Gambar 3 : Grafik Rata-Rata Konsumsi Bahan Bakar Dengan Variasi Main Jet

Pada gambar 3 menjelaskan grafik rata-rata konsumsi bahan bakar yang didapat dengan berbagai variasi main jet. Pada variasi main jet standart dapat menghasilkan konsumsi bahan bakar sebanyak 110 ml, sedangkan pada variasi main jet sumbatan 2 kabel menghasilkan konsumsi bahan bakar sebanyak 100 ml, dan pada sistem variasi sumbatan 3 kabel menghasilkan konsumsi bahan bakar lebih sedikit sekitar 70 ml.

Gambar 4 : Grafik Rata-Rata Waktu Yang Ditempuh Dengan Variasi Main Jet

Pada gambar 4 menjelaskan tentang grafik rata-rata waktu tempuh dengan sistem variasi main jet. Pada variasi main jet standart rata-rata waktu tempuh yang dicapai sekitar 8.29 menit, sedangkan dengan variasi main jet sumbatan 2 kabel waktu tempuh rata-ratanya mampu mencapai sekitar 10.09 menit, dan pada variasi main jet sumbatan 3 kabel rata-rata waktu tempuhnya mencapai sekitar 10.49 menit.

TABEL V :

KONSUMSI BAHAN BAKAR PER 1 LITER Variasi Main jet Jarak Tempuh (km) Konsumsi Bahan Bakar (ml) Jarak Tempuh Perliter (km) Standart 1.3 110 34.24 Sumbatan 2 Kabel 100 37.58 Sumbatan 3 Kabel 70 53.04

Pada tabel V melampirkan data apabila sistem variasi main jet menggunakan kapasitas bahan bakar 1000 ml. Pada variasi main jet standart dengan jarak tempuh 1.3 km mengkonsumsi bahan bakar sebanyak 110 ml dari bahan bakar awal 200 ml. Dan untuk jarak tempuh perliternya akan menempuh jarak 34.24 km. Pada variasi main jet sumbatan 2 kabel dengan jarak tempuh 1.3 km mengkonsumsi bahan bakar sebanyak 100 ml dari bahan bakar awal 200 ml. Untuk jarak tempuh perliternya akan menempuh jarak 37.58 km. Untuk variasi main jet sumbatan 3 kabel dengan jarak 1.3 km mengkonsumsi bahan bakar sebanyak 70 ml dari bahan bakar 200 ml. Dan untuk jarak tempuh perliternya akan menempuh jarak 53,04 km.

Gambar 5 : Grafik Jarak Yang Ditempuh Menggunakan Variasi Main Jet Dengan Kapasitas Bahan Bakar 1000 ml

Pada gambar 5 menjelaskan grafik jarak yang ditempuh tiap-tiap variasi main jet. Dimana pada garis horizontalnya menyatakan jarak yang ditempuh dan pada garis vertikalnya menyatakan dari variasi main jetnya. Dapat dilihat hasil dari

(6)

variasi main jet standart bisa menempuh jarak sekitar 34.24 km dengan kapasitas bahan bakar 1000 ml, pada variasi 2 sumbatan kabel hasilnya meningkat karna bisa menempuh jarak sekitar 37.58 km, dan pada variasi main jet sumbatan 3 kabel hasilnya jauh lebih jauh dari variasi sebelumnya karna bisa menempuh jarak 53.04 km.

4. Kesimpulan

Sistem variasinya dengan menggunakan main jet standart, dan main jet sumbatan. Dari hasil pegujian yang didapat dari variasi main jet karburator terhadap sisa bahan bakar yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa variasi main jet standart menghasilkan rata-rata sisa bahan bakar mencapai 90 ml dan mengkonsumsi bahan bakar sebanyak 110 ml dari kapasitas tangki 200 ml. Untuk sumbatan 2 kabel menghasilkan rata-rata sisa bahan bakar mencapai 100 ml dan mengkonsumsi bahan bakar sebanyak 100 ml dari kapasitas tangki 200 ml. Dan untuk sumbatan 3 kabel jauh lebih banyak menghasilkan rata-rata sisa bahan bakar dengan mencapai 130 ml dan mengkonsumsi bahan bakar sebanyak 70 ml dari kapasitas tangki 200 ml. Untuk jarak tempuh perliternya variasi main jet sumbatan 3 kabel bisa menempuh jarak sejauh 53.04 km.

5 Referensi

[1] Iskandar,dkk (2015), urban gasoline car, Proposal pembuatan alat, Jurusan Mesin Politeknik Negeri Batam

[2] Kurniawan, tommy (2015), pengaruh jenis busi alumina, iridium dan platinum terhadap emisi gas buang honda supra xx 100cc, Tugas Akhir, Jurusan Mesin, Politeknik Negeri Batam [3] Harosyid, Ahmad (2004), pengaruh variasi celah reed valve dan variasi ukuran pilot jet, main jet terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha FIZR tahun 2001, Skripsi, Teknik Mesin, Universitas Sebelas Maret

[4] Yamin, Iqbal (2013), analisa pengaruh pengaturan volume bioethanol sebagai campuran bahan bakar melalui main jet secara independent terhadap emisi pada mesin otto, Skripsi, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia

[5] Aprinaldi, kaji eksperimental pengaruh modifikasi kepala silinder terhadap campuran bahan bakar-udara (air-fuel ratio) studi kasus pada mesin honda gx-160, Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Bengkulu

[6] Akbar, Faisal (2008), Makalah dasar-dasar otomotif kendaraan berbahan bakar gas alam, Makalah, Fakultas teknik Universitas Negeri Jakarta, jurusan Pendidikan Teknik Mesin

[7] Abdillah, Fuad dan Sugondo (2013-2014), studi pembutan prototipe alat penghemat bahan bakar mobil dengan metode hydrocarbon crack system untuk menghemat bahan bakar dan mengurangi emis gas buang, Penelitian Dosen, Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Pendidikan dan Kejuruan, IKIP Veteran Semarang

Gambar

Gambar 1 : Spuyer Main jet
TABEL II :
Gambar 5 : Grafik Jarak Yang Ditempuh Menggunakan Variasi  Main Jet Dengan Kapasitas Bahan Bakar 1000 ml

Referensi

Dokumen terkait

Dasar Simulasi Reservoir.. Simulasi reservoir adalah suatu kegiatan yang memodelkan keadaaan atau kondisi dalam reservoir hidrokarbon dan selanjutnya digunakan untuk memprediksi

Validitas ini mengacu pada ketepatan pengukuran didasarkan pada isi (content) instrument untuk memastikan bahwa item skala yang digunakan sudah memenuhi keseluruhan

peralatan pakan serta minum, juga untuk alat persiapan minum puyuh. Ember yang digunakan 3 buah dengan harga Rp. j) Tempat kotak telur, terbuat dari kayu dengan

Pembelajaran dribble bola kaki dengan metode bermain sangat bagus dan sesuai dengan karakteristik anak siswa diberikan pada siswa pada saat pembelajaran penjaskes

Berdasarkan deskripsi dan hasil penelitian yang sudah disajikan sebelumnya, dapat dikatakan bahwa rata-rata hasil belajar siswa kelas XI SMK Muhammadiyah 1 Banda Aceh dari siklus

Arahan penataan lingkungan permukiman petani rumput laut di Kelurahan Ela-ela dilakukan melalui pengembangan masyarakat dengan memberikan pelatihan secara menyeluruh

Berdasarkan analisis internal control dari RSUP Nasion- al DR Cipto Mangunkusumo, dapat dilihat bahwa kes- empatan untuk melakukan tindakan fraud dirasa sangat sulit karena sudah

kasus pembayaran yang berbeda. Dalam rencana kedepannya, kami menciptakan ekosistem otonom yang sepenuhnya terdesentralisasi, yang menyatukan semua peserta pasar keuangan.