• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
189
0
0

Teks penuh

(1)BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki integritas, profesional, netral, dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa perlu dibentuk dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yaitu melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang ASN, Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki peranan. yang. menentukan. dalam. mengelola. prakondisi. dan. sumber. daya. pembangunan yang ada sehingga dapat mempercepat peningkatan daya saing bangsa. Sejumlah keputusan-keputusan strategis mulai dari memformulasi kebijakan sampai pada penetapannya dalam berbagai sektor pembangunan ditetapkan oleh PNS.Untuk memainkan peran tersebut, diperlukan sosok PNS yang profesional, yaitu PNS yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga mampu melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efisien. Untuk dapat membentuk sosok tersebut di atas perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur Pendidikan dan Pelatihan (Diklat). Guru sebagai ujung tombak fungsi pelaksanaan pelayanan di bidang pendidikan merupakan. profesi. yang. sangat. mulia. sekaligus. membutuhkan. aparat. yang. berlandaskan ANEKA guna mencapai tujuan dan sasaran pokok sebagaimana tugas pokok dan fungsi guru yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka peserta Diklat Pelatihan dasar CPNS Golongan III Angkatan XCI Kabupaten Konawe Kepulauan Tahun 2021 ditugaskan untuk merancang aktualisasi nilai dasar ANEKA.. 1.

(2) Dalam undang-undang nomor 14 tahun 2005, tentang guru dan dosen disebutkan bahwa guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga professional pada jenjang pendidikan dasar, menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal. Sebagai seorang professional guru harus menguasai kompetensi yang. dipersyaratkan. untuk. profesi. tersebut.. Kompetensi. adalah. seperangkat. pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya. Paling tidak ada 4 (empat) macam kompetensi yang harus dikuasai oleh guru yaitu. kompetensi. pedagogic,. kompetensi. kepribadian,. kompetensi. sosial. dan. kompetensi profesionalisme. Pendidikan Islam adalah usaha orang dewasa muslim yang bertakwa secara sadar mengarahkan dan membimbing pertumbuhan serta perkembangan fitrah (kemampuan sadar) anak didik melalui ajaran Islam ke arah titik maksimal pertumbuhan dan kekurangannya (M. Arifin, 2006: 22). Pendidikan Islam adalah proses bimbingan terhadap. pertumbuhan. rohani. dan. jasmani. menurut. Islam. dengan. hikmah. mengarahkan, mengajarkan, melatih, mengasuh, dan mengawasi semua sesuai berlakunya ajaran Islam (M. Arifin ,1994: 14-15). Dalam Islam, Al-Quran adalah pedoman atau petunjuk. bagi umat manusia,. sebagaiman yang diterangkan oleh Syekh Muhammad Khudari Beik bahwa Al-Quran sangat berharga dalam kehidupan kita dan menjadi tonggak berdirinya suatu peradaban, sehingga kita harus senantiasa mempelajarinya, itu karena Al-Quran hadir sebagai petunjuk bagi umat manusia. Berdasarkan hasil konsultasi dengan Kepala SMP Negeri Satap Wawonii Tenggara, maka penulis menemukan permasalahan yang secara spesifik dilakukan oleh peserta didik, permasalahan tersebut antara lain adalah, rendahnya kemampuan siswa membaca Al-Qur’an, belum optimalnya pembiasaan perilaku terpuji, belum terskedul praktek ibadah shalat siswa, kemudian sarana pembelajaran Pendidikan Agama Islam belum memadai. Di sisi lain ada potensi penerapan nilai-nilai prilaku sikap yang baik dari siswa jika kondisi faktualnya itu diperbaikai. Dengan demikian itulah yang melatar belakangi penulis mengangkat isu kemudian menjadi gagasan pemecah isu “Peningkatan kemampuan siswa kelas VII 2.

(3) dalam Membaca Al-Qur’an Melalui Metode Tahsin dengan Menggunakan Media Visual di SMP Negeri Satap Wawonii Tenggara.” 1.2 Tujuan a. Tujuan umum Aktualisasi pelatihan dasar CPNS Golongan III adalah mengaktualisasikan nilainilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mencakup Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitemen Mutu dan Anti Korupsi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diemban. b. Tujuan khusus Meningkatnya Kemampuan siswa kelas VII dalam membaca Al-Qur’an melalui metode tahsin dengan menggunakan media visual. 1.3 Manfaat a. Bagi Penulis . Bagi diri penulis, penerapan aktualisasi ini dapat mejadi pengalaman belajar untuk mengemban tanggung jawab sebagai abdi Negara terkusus sebagai pelayan masyarakat.. . Merubah cara berfikir dalam diri untuk lebih profesional, berkomitmen, beretika, berintegritas dalam menjalankan tugas.. b. Bagi Instansi Diharapkan dengan adanya rancangan aktualisasi ini dapat mendorong perkembangan instansi khususnya dalam mewujudkan visi-misi organisasi, c. Bagi siswa Peserta didik mampu meningkatkan hasil belajarnya terutama dalam. membaca. Al-Qur’an. d. Bagi masyarakat Timbulnya kepercayaan dan rasa bangga orang tua siswa/keluarga jika anak-anaknya bisa membaca Al-Quran dengan fasih (benar). 1.4 Ruang Lingkup Ruang lingkup rancanga aktualisasi ini di fokuskan pada metode yang digunakan dalam membaca Al-Quran yaitu metode tahsin. Metode tahsin dalah suatu cara untuk tilawah Al-Qur’an. yang meniti beratkan pada makhraj, sifat-sifat huruf dan tajwid. 3.

(4) Implementasi metode tahsin dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an disesuaikan dengan tingkat bacaan siswa. 1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN ini di lakukan di SMP Negeri Satap Wawonii Tenggara Kecamatan Wawonii Tenggara Kabupaten Konawe Kepulauan dengan masa aktualisasi terhitung mulai tanggal 28 februari 2021 sampai dengan 30 maret 2021. Adapun jadwal kegiatan aktualisasi sebagai berikut: Table 1.1 jadwal kegiatan aktualisasi NO 1. 2. 3. 4 5. KEGIATAN. FEBRUARI. MARET. Melaksanakan konsultasi dan meminta persetujuan pemimpin dalam rencana kegiatan peningkatan pemahaman siswa dalam membaca Al-Qur’an. Menyiapkan bahan kegiatan/pembelajaran peningkatan pemahaman siswa dalam membaca Al-Qur’an melalui metode tahsin dengan menggunakan media visual. Melaksanakan kegiatan/pembelajaran peningkatan pemahaman siswa dalam membaca Al-Qur’an melalui metode tahsin dengan menggunakan media visual. Melakukan evaluasi Membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan aktualisasi. 4.

(5) BAB II RANCANGAN AKTUALISAI. 2.1 Deskripsi Organisasi 2.1.1 Profil Organisasi SMP Negeri Satap Wawonii Tenggara adalah salah satu SMP yang berada di Desa Sainoa Indah Kecamatan Wawonii Tenggara berdiri pada tahun 2015 di Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan. Dengan luas lahan 2000 m2 yang terdiri dari 3 bangunan ruang kelas, 1 kantor guru, dan. 2 WC. SMP Negeri Satap Wawonii. Tenggara mulai beroperasi dari tahun 2016. Jumlah siswa pada tahun ajaran 2020/2021 berjumlah 71 orang, dengan jumlah guru, kepala sekolah dan staf sebanyak 13 orang diantaranya, kepala sekolah, guru PNS 6 orang, guru honorer 5 orang dan 1 orang staf. 2.1.2.. Visi, Misi dan Nilai Organisasi. a. Visi SMP Negeri Satap Wawonii Tenggara Adapun Visi SMP Negeri Satap Wawonii Tenggara yaitu “Mewujudkan Siswa Yang Bertaqwa, Kompetitif, Kreatif Dan Bertanggung Jawab”. b. Misi SMP Negeri Satap Wawonii Tenggara a. Mewujudkan siswa yang aktif melaksanakan ibadah dalam kehidupan seharihari b. Mewujudkan rasa hormat terhadap orang tua dan sesamanya c. Menumbuh kembangkan kemauan dan kemampuan untuk mengembangkan ilmu yang telah di terima d. Mampu menunjukan kualitas belajar yang membanggakan baik di tingkat sekolah maupun di tingkat yang lebih tinggi e. Menciptakan suasana yang aman, tertib dan menyenangkan c. Nilai organisasi Nilai-nilai organisasi yang terkandung di dalamnya adalah B e r akhlak Alkarimah, Disiplin, Mandiri, Kreatif dan Inofatif.. 5.

(6) 2.2. Struktur Organisasi 2.2.1. Sturuktur Organisasi sekolah Struktur Organisasi yang ada di SMP Negeri Satap Wawonii Tenggara. KEPALA SEKOLAH. KOMITE SEKOLAH. LANSINGA, S.Pd. LA ROMA. WAKASEK SEKOLAH LAODE SURI, S.Pd. KURIKULUM. KESISWAAN. HERMAN, S.Pd. NURLIANTI. SARPRAS. PERPUSTAKAAN. DARMANTO, S.Pd. ELMIANI, S.Pd. WALI KELAS VII. WALI KELAS IX. ERDIN,S.Pd ERDIN, S.Pd. IRSYAH, S.Pd WALI KELAS VIII ASRAN, S.Pd. SISWA. Gamar 2.1. Struktur Organisasi Smpn Satap Wawonii Tenggara. 2.2.2. Tugas Pokok dan Fungsi Guru a. Tugas Pokok Guru merupakan salah satu komponen terpenting dalam pendidikan, dimana guru memegang peranan yang sangat vital dalam penyelengaraan pendidikan. Tugas 6.

(7) guru ini dijelaskan dalam Bab XI Pasal 39 Ayat (2) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 20 Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Pasal 52 Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru, yakni: 1.. Merencanakan pembelajaran;. 2.. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu;. 3.. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;. 4.. Membimbing dan melatih peserta didik / siswa. 5.. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;. 6.. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok yang sesuai;. 7.. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan. Lebih. lanjut,. tugas. guru. secara. lebih. terperinci. dijelaskan. dalam Permendiknas No. 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, diantaranya : 1. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan; 2. Menyusun silabus pembelajaran; 3. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); 4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran; 5. Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran; 6. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaaran di kelasnya; 7. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran; 8. Melaksanakan. pembelajaran/perbaikan. dan. pengayaan. dengan. memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi; 9. Melaksanakan. bimbingan. dan. konseling. di. kelas. yang. menjadi. tanggungjawabnya (khusus guru kelas); 10. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat sekolah/ madrasah dan nasional; 11. Membimbing guru pemula dalam program induksi; 7.

(8) 12. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran; 13. Melaksanakan pengembangan diri 14. Melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif; dan 15. Melakukan presentasi ilmiah. b. Fungsi Guru Fungsi guru yang dimaksudkan disini juga sudah termasuk dalam tugas guru yang telah dijabarkan diatas, namun terdapat beberapa fungsi lain yang terkandung dalam poin d dan e Pasal 20 Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta poin a, b dan c Pasal 40 Ayat (2) Undnag-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni: 1. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa; 2. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika; Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis; 3. Memelihara komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya. SMP Negeri Satap wawonii tenggara memiliki warga sekolah sejumlah 84 orang, terdiri atas 71 siswa, kepala sekolah, 11 tenaga guru, 1 karyawan tata usaha. Tabel 2.1 Daftar Nama-Nama Guru SMP Negeri Satap Wawonii Tenggara No. Nama. Mata pelajaran. 1. Lansinga, S.Pd. Kepala Sekolah. 2. Laode Suri, S.Pd. Pendidikan Kewarganegaraan. 3. Herman, S.Pd. Bahasa Inggris. 4. Irsyah, S.Pd. Ilmu Pengetahuan Sosial. 5. Erdin, S.Pd. Pendidikan Agama Islam. 6. Asran, S.Pd. Bahasa Indonesia. 7. Suliani, S.Pd. Bimbingan Konseling. 8. Darmanto, S.Pd. Bahasa Indonesia 8.

(9) 9. Abdul Ranchman, S.Pd. Mate-Matika. 10. Marlie, S.Pd. Bahasa Inggris. 11. Elmiani, S.Pd. Prakarya. 12. Hajeria, S.Hi. Staf. 13. Nurlianti, S.Sos. Seni Budaya. Tabel 2.2 Data Peserta Dididk SMP Negeri Satap Wawonii Tenggara No Nama Jumlah siswa Total L P 1 Kelas VII 23 23 26 2 Kelas VIII 10 14 24 3 Kelas IX 11 10 21 Tabel 2.3 Data Peserta Dididk Berdasarkan Agama/Kepercayaan SMP Negeri Satap Wawonii Tenggara No 1. 2 3 4. Agama. Nama. Islam. Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Kristen Hindu/Budha Katolik -. Total 26 24 21 -. Ket. Tidak ada Tidak ada Tidak ada. 2.3. Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN Ada 5 (lima) nilai-nilai dasar profesi ASN yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas jabatan secara profesional sebagai pelayan masyarakat meliputi : 1) Akuntabilitas; 2) Nasionalisme; 3) Etika Publik; 4) Komitmen Mutu; dan 5) Anti Korupsi atau dapat disingkat sebagai ANEKA. Penjelasan dari kelima nilai tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut. 2.3.1 Akuntabilitas Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Akuntabilitas dimaknai sebagai sebuah hubungan dan proses yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sejak awal, penempatan sumber daya yang tepat, dan 9.

(10) evaluasi kinerja. Tujuan utama akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja PNS dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut antara lain adalah: a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi; b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis; c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik; d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan. Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama, yaitu untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokratis); untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional); dan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar). Akuntabilitas publik terdiri dari dua macam, yaitu: akuntabilitas vertikal (pertanggungjawaban kepada otoritas yang lebih tinggi) dan akuntabilitas horisontal (pertanggungjawaban pada masyarakat luas). Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel, maka mekanisme akuntabilitas harus mengandung dimensi akuntabilitas kejujuran dan hukum, akuntabilitas proses, akuntabilitas program, dan akuntabilitas kebijakan. Berdasarkan aspek-aspek tersebut seorang PNS harus memiliki sikap tanggung jawab dalam menjalankan setiap tugasnya. Bovens menyatakan bahwa akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama yaitu: 1. Untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokratis); 2. Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional) 3. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).. 10.

(11) 4. Akuntabilitas memiliki tingkatan hierarkis. Tingkatan akuntabilitas terdiri dari 5 (lima) tingkatan sebagai berikut: a. Akuntabilitas personal b. Akuntabilitas individu c. Akuntabilitas kelompok d. Akuntabilitas organisasi e. Akuntabilitas stakeholder Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu: a. Tanggung Jawab: adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak disengaja tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban. b. Jujur: sikap untuk menyatakan sesuai sesuai dengan yang terjadi c. Kejelasan: Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan. d. Netral: Tidak memihak pada salah satu pihak serta tercipta keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas. e. Mendahulukan kepentingan publik atas kepentingan pribadi atau kelompok f. Adil: adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. g. Transparansi: Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi. h. Konsistensi: adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir. i.. Partisipatif: semua aspek yang mendukung terlibat tanpa adanya monopoli oleh sebagian orang. j.. Legal: adanya bukti secara formal atas segala tindakan untuk dapat dipertanggungjawabkan.. 11.

(12) 2.3.2.. Nasionalisme Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar. terhadap bangsa dan negara dan sekaligus menghormati bangsa lain. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan dan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rend ah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa. Dalam UU No. 5 tahun 2014 tentang ASN, salah satu fungsi ASN adalah menjalankan kebijakan publik.Kebijakan publik diharapkan dapat dilakukan dengan integritas tinggi dalam melayani publik sehingga dalam menjadi pelayan publik yang profesional.ASN adalah aparat pelaksana yang melaksanakan segala peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan kebijakan publik untuk mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan. Fungsi ASN sebagai pelayan publik merupakan segala bentuk pelayanan sektor publik yang dilaksanakan aparatur pemerintah, termasuk aparat yang bergerak di bidang perekonomian dalam bentuk barang dan jasa, yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Sebagai pelayan publik seorang ASN dituntut menjadi profesional untuk menciptakan pelayanan yang prima. Selain profesional dan melayani, ASN juga dituntut harus memiliki integritas tinggi yang merupakan bagian dari kode etik dan kode etik perilaku yang telah diatur dalam Undang-Undang ASN.Etika-etika dalam kode etik tersebut harus diarahkan pada pilihan-pilihan yang benar-benar mengutamakan kepentingan masyarakat luas dengan dijiwai oleh nilai-nilai yang terkandung dalam pengamalan Pancasila.. 12.

(13) 2.3.3. Etika Publik Etika adalah tujuan hidup yang baik bersama dan untuk orang lain di dalam institusi yang adil. Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik atau buruk, benar atau salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan kewajiban yang baik atau benar.Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.Integritas publik menuntut para pemimpin dan pejabat publik untuk memili ki komitmen moral dengan mempertimbangkan keseimbangan antara penilaian kelembagaan, dimensi-dimensi peribadi, dan kebijaksanaan di dalam pelayanan publik. Berdasarkan Undang-Undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yakni sebagai berikut: 1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi; 2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin; 3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan; 4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku; 5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundangundangan dan etika pemerintahan; 6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara; 7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien 8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya 9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan 10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain 13.

(14) 11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN 12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai ASN. 2.3.4.. Komitmen Mutu LAN RI menjelaskan bahwa ada tiga karakteristik utama dalam menjamin. mutu yang baik yaitu efektivitas, efesien dan inovasi. Dasar yang digunakan untuk mengukur tingkat efektivitas adalah ketercapaian target yang telah direncanakan, baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja, sehingga dapat memberi kepuasan, sedangkan tingkat efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam menyelesaikan kegiatan. Inovasimuncul. karena. adanya. dorongan. kebutuhan. organisasi/perusahaan untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi di sekitarnya. Mengenai inovasi, LAN RI menyatakan bahwa proses inovasi dapat terjadi secara perlahan (bersifat evolusioner) atau bisa juga lahir dengan cepat (bersifat revolusioner). Inovasi akan menjadi salah satu kekuatan organisasi untuk memenangkan persaingan. Sebagaimana terkait dengan karakteriktik utama tersebut, setidaknya empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus diperhatikan, yaitu:. 1. Efektif Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target. Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Efektifitas organisasi tidak hanya diukur dari performans untuk mencapai target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi sumber daya, melainkan juga diukur dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan. 2. Efisien Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa menimbulkan keborosan.Sedangkan efisiensi merupakan tingkat 14.

(15) ketepatan realiasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme yang ke luar alur. 3. Inovasi Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin. 4. Berorientasi pada Mutu Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen. Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui harapannya.Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur. capaian. hasil. kerja.Mutu. menjadi. salah. satu. alat. vital. untuk. mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi. Ada Lima dimensi karakteristik yang digunakan pelanggan dalam mengevaluasi kualitas pelayan, yaitu: 1. Tangibles (bukti langsung), yaitu: meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi; 2. Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah dijanjikan; 3. Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan untuk memberikan pelayanan dengan tanggap; 4. Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya; 5. Empaty, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan pelanggan. Target. utama kinerja. aparatur. yang. berbasis. komitmen. mutu. adalah. mewujudkan kepuasan masyarakat yang menerima layanan.Mutu kerja aparatur dalam 15.

(16) memberikan pelayanan kepada masyarakat dewasa ini masih banyak yang tidak mengindahkan peraturan perundang-undangan. 2.3.5. Anti Korupsi Kata korupsi berasal dari bahasa Latin yaitu corruptio yang artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas.Kerusakan tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang.(Widita, 2015). Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus diperhatikan, yaitu: a. Jujur Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi penegakan integritas diri seseorang.Tanpa adanya kejujuran mustahil seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas. Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat membentengi diri terhadap godaan untuk berbuat curang. b. Peduli Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi Akan memperhatikan lingkungan sekelilingnya di mana masih terdapat banyak orang yang tidak mampu, menderita, dan membutuhkan uluran tangan. Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda untuk memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah berupaya untuk menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu sesama. c. Mandiri Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain.. Mentalitas. kemandirian yang dimiliki seseorang memungkinkannya untuk mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara efektif. Pribadi yang mandiri tidak akan. 16.

(17) menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab demi mencapai keuntungan sesaat. d. Disiplin Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan kebenaran menjadi pegangan utama dalam bekerja. Seseorang yang mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah. e. Tanggung Jawab Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak tanduk dan kegiatan yang dilakukannya akan dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista. f. Kerja Keras Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya. Ia mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk melaksanakan tugas dan berkarya dengan sebaik-baiknya. Ia tidak akan mau memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan keringat. g. Sederhana Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa. berlebih-lebihan.Ia. tidak. tergoda. untuk. hidup. dalam. gelimang. kemewahan. Kekayaan utama yang menjadi modal kehidupannya adalah ilmu pengetahuan.Ia sadar bahwa mengejar harta tidak akan pernah ada habisnya karena hawa nafsu keserakahan akan selalu memacu untuk mencari harta sebanyak-banyaknya. 17.

(18) h. Berani Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan mentolerir adanya penyimpangan dan berani menyatakan penyangkalan secara tegas. Ia juga berani berdiri sendirian dalam kebenaran walaupun semua kolega dan teman-teman sejawatnya melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal yang semestinya. Ia tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau ternyata mereka mengajak kepada hal-hal yang menyimpang. i.. Adil Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk mendapatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan.. 2.4. Nilai-nilai Dasar Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI 2.4.1. Manajemen ASN Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah, sedangkan yang dimaksud Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah pengelolaan pegawai negeri sipil untuk menghasilkan pegawai negeri sipil yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Dalam Konsep Manajemen ASN ini dikenal apa yang disebut dengan sistem merit. Sistem Merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundangundangan sedangkanPegawai Negeri Sipil yang selanjutnya. 18.

(19) disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. Manajemen PNS meliputi: penyusunan dan penetapan kebutuhan; pengadaan; pangkat dan Jabatan; pengembangan karier; pola karier;. promosi;. mutasi; penilaian kinerja; penggajian dan tunjangan;. penghargaan; disiplin; pemberhentian; jaminan pensiun dan jaminan hari tua; dan perlindungan. 2.4.2.. Kedudukan ASN Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi selama ini. dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang profesional. Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas. 2.4.3.. Peran ASN Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai ASN. berfungsi dan bertugas sebagai berikut: a. Pelaksana kebijakan publik ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuanperaturan mengutamakan. perundang-undangan.. kepentingan. publik. dan. Untuk. itu. ASN. harus. masyarakat. luas. dalam. menjalankan fungsi dan tugasnya, serta harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan public b. Pelayan publik ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan publik yang profesional da berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturanperundang-undangan bagi setiap warga negaradan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administratif yang diselenggarakan. 19.

(20) oleh. penyelenggara. pelayanan. publik. dengan. tujuan. kepuasan. pelanggan. c. Perekat dan Pemersatu Bangsa ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan kesatuan NKRI. ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,. UUD. 1945,. negara. danpemerintah.. ASN. senantiasa. menjunung tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan. Dalam UU ASN disebutkan bahwa dalam penyelengaraan dan kebijakan manajemen ASN, salah satu diantaranya asas persatuan dan kesatuan. 2.4.4.. Hak dan Kewajiban ASN Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh. hukum, suatu kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi maupun umum. Dapat diatikan bahwa hak adalah sesuatu yang patut atau layak diterima. Agar melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik , dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejateraan ASN dan akuntabel, maka setiap SN diberikan hak. Hak ASN dan PPPK yang diatur dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN sebagai berikut: -. PNS berhak memperoleh: a. gaji, tunjangan, dan fasilitas; b. cuti; c. jaminan pensiun dan jaminan hari tua; d. perlindungan; dan e. Pengembangan kompetensi.. -. PPPK berhak memperoleh: a. gaji dan tunjangan; b. cuti; c. perlindungan; dan d. Pengembangan kompetensi. 20.

(21) Selain hak sebagaimana disebutkan di atas, berdasarkan pasal 70 UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN disebutkan bahwa setiap pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi. Berdasarkan Pasal 92 pemerintah juga wajib memberikan perlindungan berupa: a. Jaminan kesehatan; b. Jaminan kecelakaan kerja; c. Jaminan kematian; dan d. Bantuan hukum. 2.4.5.. Kode Etik dan Perilaku ASN. Dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN disebutkan bahwa ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar pegawai ASN. a. Melaksanakan. tugasnya. dengan. jujur,. bertanggung. jawab,. dan. berintegritas tinggi; b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin; c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan; d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan; e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan; f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan; g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien; h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya; i.. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan; 21.

(22) j.. Tidak. menyalahgunakan. informasi. intern. negara,. tugas,. status,. kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain; k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN; dan l.. Melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai disiplin Pegawai ASN.. 2.4.6.. Whole of goverment WoG. (Whole of. Government) didefinisikan sebagai “Suatu. model. pendekatan integratif fungsional satu atap” yang digunakan untuk mengatasi wicked problems yang sulit dipecahkan dan diatasi karena berbagai karakteristik atau keadaan yang melekat antara lain: tidak jelas sebabnya, multi dimensi, menyangkut perubahan perilaku. Salah satu bentuk penerapan WoG pada pelayanan publik adalah eGovernment.E-government adalah tata kelola pemerintahan (governance) yang diselenggarakan secara terintegrasi dan interaktif berbasis teknologi IT, agar hubungan-hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis dan masyarakat dapat berlangsung lebih efisien, efektif, produktif dan responsif. Hasil atau manfaat yang diperoleh melalui e-government antara lain adalah: a. Terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), efisien dan efektif b. Hemat anggaran dan tepat waktu c. Transparan sehingga peluang terjadinya kecurangan (fraud), suap dan korupsi akan banyak berkurang. d. Tingkat akurasi (ketepatan) dan kualitas pelayanan meningkat dan tingkat kesalahan berkurang e. Kemudahan akses dan kenyamanan pelayanan meningkat sehingga kepuasan publik juga meningkat. 22.

(23) 2.4.7.. Pelayanan publik Istilah pelayanan dalam bahasa Inggris adalah “service” A.S. Moenir. mendefinisikan “pelayanan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan landasan tertentu dimana tingkat pemuasannya hanya dapat dirasakan oleh orang yang melayani atau dilayani, tergantung kepada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan pengguna.” Pelayanan pada hakikatnya adalah serangkaian kegiatan, karena itu proses pelayanan berlangsung secara rutin dan berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan organisasi dalam masyarakat. Proses yang dimaksudkan dilakukan sehubungan dengan saling memenuhi kebutuhan antara penerima dan pemberi pelayanan. Selanjutnya A.S. Moenir (2002: 16) menyatakan bahwa proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain yang langsung inilah yang dinamakan pelayanan. Jadi dapat dikatakan pelayanan adalah kegiatan yang bertujuan untuk membantu menyiapkan atau mengurus apa yang diperlukan orang lain. Dari definisi tersebut dapat dimaknai bahwa pelayanan adalah aktivitas yang dapat dirasakan melalui hubungan antara penerima dan pemberi pelayanan yang menggunakan peralatan berupa organisasi atau lembaga perusahaan. Dalam kamus Bahasa Indonesia (1990), pelayanan publik dirumuskan sebagai berikut : 1. Pelayanan adalah perihal atau cara melayani. 2. Pelayanan adalah kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang dan jasa. 3.. Pelayanan medis merupakan pelayanan yang diterima seseorang dalam hubungannya dengan pensegahan, diagnosa dan pengobatan suatu gangguan kesehatan tertentu.. 4. Publik berarti orang banyak (umum) Pengertian publik menurut Inu Kencana Syafi’ie, adalah “Sejumlah manusia yang memiliki kebersamaan berfikir, perasaan, harapan, sikap dan tindakan yang benar dan baik berdasarkan nilai- nilai norma yang mereka miliki”. Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, diatur bahwa Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang23.

(24) undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Adapun tujuan dari pelayanan public adalah sebagai berikut: a.. Terwujudnya batasan dan hubungan yang jelas tentang hak, tanggung jawab, kewajiban, dan kewenangan seluruh pihak yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan publik;. b.. Terwujudnya sistem penyelenggaraan pelayanan publik yang layak sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan dan korporasi yang baik;. c.. Terpenuhinya penyelenggaraan pelayanan public sesuai dengan peraturan perundang-undangan.. 2.4.8.. Metode Pembelajaran ( metode Tahsin ). a.) Pengertian metode pembeljaran ( Metode Tahsin ) Metode berasal dari bahasa Latin meta yang berarti “melalui”, dan hodos yang berarti “jalan ke” atau “cara ke”. Dalam bahasa Arab, metode disebut tariqoh artinya “jalan”, ”cara”, ”sistem” atau “ketertiban” dalam mengerjakan sesuatu. Sebagai suatu istilah, metode berarti suatu sistem atau cara yang mengatur suatu cita-cita. Dengan kata lain metode adalah suatu cara yang sistematis untuk mencapai tujuan tertentu. Metode tahsin dalah suatu cara untuk tilawah Al-Qur’an. yang meniti. beratkan pada makhraj, sifat-sifat huruf dan tajwid. Implementasi metode tahsin dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an disesuaikan dengan tingkat bacaan siswa. b.langkah-langkah dalam metode tahsin yaitu dalam proses belajar mengajar guru menggunakan langkah-langkah Klasikal Baca Simak (KBS) secara bersama-sama membaca Al-Quran (huruf hijaiyah ), membaca secara individu dengan bergantian dan diperhatikan, disimak oleh teman lainya. Guru juga ikut mencotohkan bacaan yang baik dan membenarkan bacaan Al-quran siswa yang kurang tepat.. 24.

(25) 2.5. Identifikasi ISU dan Analisis Dampaknya 2.5.1. Penetapan isu Berdasarkan hasil konsultasi dengan Kepala SMP Negeri Satap Wawonii Tenggara, maka penulis menemukan permasalahan yang secara spesifik dilakukan oleh peserta didik, permasalahan tersebut adalah, rendahnya kemampuan siswa membaca Al-Qur’an pada SMP Negeri Satap Wawonii Tenggara ( terkhusus Kelas VII ) Kecamatan Wawonii Tenggara Kabupaten Konawe Kepulauan. Table 2.4 Daftar Nilai Siswa Kelas VII Mata Pelajaran PAI No. Nama Siswa KKM Nilai Keterangan 1. Aldo Salim. 70. 71. Tuntas. 2. Ardilah. 70. 70. Tuntas. 3. Baitul Mahmur H. 70. 75. Tuntas. 4. Bayu Emrian. 70. 74. Tuntas. 5. Bela. 70. 80. Tuntas. 6. Bondan. 70. 70. Tuntas. 7. Bunga. 70. 70. Tuntas. 8. Dirman. 70. 71. Tuntas. 9. Faisal Saputra. 70. 75. Tuntas. 10. Febri. 70. 70. Tuntas. 11. Hasfita. 70. 72. Tuntas. 12. Kasim. 70. 85. Tuntas. 13. Laode Fardan. 70. 71. Tuntas. 14. Laode Lavianto. 70. 71. Tuntas. 15. Melsin. 70. 72. Tuntas. 16. Mirnawati. 70. 80. Tuntas. 17. Nisa. 70. 72. Tuntas. 18. Nisa Ardindah. 70. 80. Tuntas. 19. Rian Ardian. 70. 81. Tuntas. 20. Selfi. 70. 71. Tuntas. 21. Sudarson Saimu. 70. 71. Tuntas 25.

(26) 22. Waode Rasti. 70. 75. Tuntas. 23. Laode Salwan. 70. 80. Tuntas. 24. Waode Yarni. 70. 76. Tuntas. 25. Waode Nur Amaliah. 70. 80. Tuntas. 26. Zikrul Setiawan. 70. 75. Tuntas. Berdasarkan data nilai siswa diatas menunjukkan bahwa rendahnya kemampuan siswa kelas VII dalam memahami materi Pendidikan Agama Islam khususnya dalam membaca Al-Quran, maka penulis berinisiatif untuk melakukan aktualisasi di sekolah tersebut.. 2.5.2. Alasan Pemilihan Isu Tabel 2.5. Identifikasi Terkait Kondisi Saat Ini dan Kondisi Yang Diharapkan Tugas dan Fungsi yang bermasalah. Sumber isu. Kondisi saat ini. Kondisi yang diharapkan. Kesenjangan/isu. Melaksanakan kegiatan pembelajaran. Pelayanan publik Manajemen ASN. Rendahnya kemampuan siswa membaca Al-Quran. Meningkatnya kemampuan siswa membaca AlQuran. Rendahnya kemampuan siswa kelas VII dalam membaca Al-Quran pada SMP Negeri Satap Wawonii Tenggara Kecamatan Wawonii Tenggara Kabupaten Konawe Kepulauan. Belum optimalnya pembiasaan perilaku terpuji Belum terskedul praktek ibadah shalat siswa Sarana pembelajaran pendidikan agama islam belum memadai. 26.

(27) 2.5.3.. Analisis Penyebab Isu Dari isu aktual yang telah terkumpul dan berdasarkan analisa kondisi. diatas, selanjutnya penulis melakukan proses pemilihan isu dengan analisis kriteria Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan (APKL). Berkut penjelasan kriteria APKL: 1. Aktual, benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat. 2. Problematik , Isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya 3. Kekhalayakan, Isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak. 4. Kelayakan, Isu yang masuk akal realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya. Penilaian secara. APKL dilakukan menggunakan nilai. dengan. memberikan skor rentang 1 – 5, semakin tinggi nilai menunjukan bahwa isu tersebut sangat urgent dan sangat serius untuk segera ditangani. Tabel 2.6. Analisa Isu berdasarkan Kriteria APKL. No. Isu 1 2 3 4. Rendahnya kemampuan siswa membaca Al-Qur’an Belum optimalnya pembiasaan perilaku terpuji Belum terskedul praktek ibadah shalat siswa Sarana pembelajaran pendidikan agama Islam belum memadai. Indentifikasi Isu Jum RAN lah K A P K L 5. 4. 5. 5. 19. I. 3. 4. 3. 2. 12. II. 2. 4. 2. 2. 10. III. 2. 4. 2. 3. 11. IV. Berdasarkan tabel diatas dapat ditetapkan isu prioritas yang akan diangkat dalam aktualisasi ini adalah rendahnya kemampuan siswa membaca Al-Quran.. 27.

(28) 2.5.4.. Keterkaitan Isu dengan Mata Pelatihan Agenda III Setelah penulis menetapkan isu. Kemudian penulis menetapkan metode. yang akan digunakan dalam pemecahan isu, isu yang ditemukan adalah rendahnya kemampuan siswa membaca Al-Quran. Cara mengatasinya dengan menggunakan metode pemebelajaran yaitu metode tahsin untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam hal ini memiliki hubungan dengan nilai-nilai dasar pelayanan publik dan manajemen ASN. 2.5.5. a). Dampak Jika Isu Tidak Dipecahkan Jika isu diatas tidak segera di tangani maka: Siswa mengalami kebosanan dengan metode yang digunakan. b). Rendahnya nilai hasil evaluasi belajar siswa dalam pembelajaran. c). Visi sekolah tidak akan tercapai.. 2.5.6. Daftar Kegiatan Terpilih Sebagai Pemecahan Isu 1) Melakukan konsultasi dengan kepala sekolah 2). Merancang Kegiatan Pembelajaran. 3). Pelaksanaan proses kegiatan/pembelajaran. 4). Melakukan evaluasi. 5). Membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan aktualisasi. 28.

(29) RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI. Unit Kerja. : SMP Negeri Satap Wawonii Tenggara. Isu Yang Diangkat. : Rendahnya Kemampuan Siswa dalam Membaca Al-Qur’an. Gagasan Pemecahan Isu. : Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas VII dalam Membaca AlQur’an Melalui Metode Tahsin Dengan Menggunakan Media Visual. Tujuan Gagasan Pemecahan Isu. : Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Dalam Membaca AlQuran. 29.

(30) Tabel 2.7 Deskripsi Kegiatan dan Analisis Dampak. No Kegiatan. Tahapan Kegiatan Output/Hasil. Melaksanakan a. Melakukan 1. a. Terlaksananya. Keterkaitan. Konstribusi. Penguatan. Subtansi. terhadap. terhadap. Mata Pepelatihan  Akuntabilitas. Visi dan Misi Dengan Organisasi terlaksananya. Nilai Melakukan organisasi konsultasi kepada. Konsultasi dan pertemuan. pertemuan. Bertanggung. meminta. dengan. dengan. jawab dalam. koordinasi. atasan langsung/. persetujuan. pimpinan. pimpinan. menjalankan. dan. mentor untuk. Pimpinan. rancangan. persetujuan dari. mendapatkan. dalam. aktualisasi yang. Pimpinan maka. persetujuan. rencana. sudah disepakati.. dapat menumbuhkan sebelum. 30.

(31) kegiatan. b. meminta. b. Tercatatnya. arahan dari. arahan. . Nasionalisme. semangat. melakukan. Mengutamakan. keunggulan yang. kegiatan adalah. pimpinan/Mencatat pimpinanan. musyawarah untuk memiliki potensi di. hasil arahan. mufakat dalam. pimpinan. pengangkatan isu. iptek.. Al-Karimah),. Etika Publik. menjunjung tinggi. Mengutamakan. nilai-nilai. kesopanan dan. ketaatan,. rasa hormat saat. kepatuhan dan. berkonsultasi.. ketertiban. Komitmen Mutu. (Kedisiplinan). .  c. meminta. Menawarkan. persetujuan dari. inovasi saat. pimpinan. berkomunikasi. bidang imtaq dan. yang baik dan terpuji (Akhlak. mengenai gagasan pengangkatan isu yang dihadapi. . Anti Korupsi Bersikap jujur dan berani menyampaikan apa adanya kepada atasan mengenai isu yang ada di. 31.

(32) Pembuatan 2. Mandiri. Sika. a. media belajar. Dalam menyediakan. Dengan. ( buku pendais dan. bahan ajar harus. melengkapi segala p dan perilaku. atan/pembelajar kegiatan/pembelajara ilmu tajwid serta. transparansi. bentuk admistrasi yang tidak. an peningkatan n peingkatan. lembaran-. (Akuntabilitas). pembelajaran. mudah. kemampuan. lembaran yang. Dalam menyediakan. seperti RPP. tergantung. bertuliskan huruf. bahan ajar harus. maka tanggung. pada orang. hijaiah.. responsif. jawab seorang. lain dalam. (Nasionalisme). guru terhadap. menyelesaika. Penilis menyediakan. kewajiban telah. n tugas-tugas.. dengan. bahan ajar secara. terlaksana.. Keberhasilan. menggunakan. cepat, dan tepat. RPP yang disusun Sekolah:. media visual.. (Etika Publik) Bahan. dengan. Menciptakan. ajar yang dibuat. menggunakan. situasi sekolah. secara konsisten. kaidah-kaidah. yang. (Komitmen Mutu). yang penyusunan membangun. Membuat bahan ajar. yang sesuai. kemandirian. harus mandiri dan. aturan yang bisa. peserta didik.. bahan. a. Menyiapkan kegi bahan ajar. siswa. kemampuan siswa. dalam dalam membaca Al-. membaca. Al- Quran. Quran. melalui. metode. tahsin. 32.

(33) tidak terpaksa (Anti. memberikan. Keberhasilan. Korupsi). kontribusi. Kelas:. terhadap visimisi. Menciptakan. sekolah yakni. suasana kelas. Menghasilkan. yang. peserta didik. memberikan. yang jujur,. kesempatan. mandiri, cerdas. kepada. dan berkarakter. peserta didik untuk bekerja mandiri.. 33.

(34) b. Membuat bahan ajar. b. Silabus dan RPP. Penulis membuat bahan ajar secara jelas (Akuntabilitas) Bahan ajar yang dibuat harus responsif (Nasionalisme) Bahan ajar dibuat dengan cepat dan tepat (Etika Publik) Bahan yang dibuat. c. Konsultasi dengan c. persetujuan pimpinan pimpinan untuk pelaksanaan pembelajaran. harus inovatif (Komitmen Mutu) Bahan dibuat secara mandiri (Anti Korupsi) Dalam berkonsultasi dengan pimpinan penulis lakukan dengan penuh tanggung jawab (Akuntabilitas) Penulis berdiskusi dengan pimpinan terkait bahan ajar (Nasionalisme) Saat berdiskusi kepada. 35.

(35) Melaksanakan 3. kegiatan/Pemeb materi dan perangkat elajaran. a. Akuntabilitas. a.mempersiapkan. Pembelajaran. peningkatan. dalam b.. Tanggung jawab :. mendukung. materi dan RPP. Pelaksanaan. tercapainya misi. kegiatan harus. sekolah yaitu. memiliki tujuan dan. Mendorong. hasil yang. kemauan belajar. membaca Quran metode. Al- siswa. diharapkan. Peseta didik. sehingga kegiatand. dengan. apat berjalan. Menyiapkan. dengan baik. gererasi unggul. menunjukkan sikap. yang memiliki. tanggung jawab. potensi di bidang. sebagai ASN.. imtag. Mempersiapkan b.siswa mengikuti mengikuti materi. melalui pembelajaran.. pemebelajaran. tahsin. dengan menggunakan media visual.. c.terlaksananya c.melaksanakan pembelajaran membaca Al-Quran. pembelajaran membaca Al-Quran melalui metode. Rangkaian kegiatan ini. a.Tersedianya. kemampuan siswa. Pada tahap ini. menguatkan nilai Religius.setelah melakukan kegiatan, karena melalui peningkatan pemahaman nilai-. dan iptek. nilai pendidikan agama islam dan mampu mengetahui dengan baik apa. melalui metode tahsin tahsin dengan. tujuan. dengan media visual media visual.. pembelajaran yang akan dicapai, sehingga guru memmberikan. 36.

(36) pelayanan kepada para peserta didik dalam bentuk pengajaran dan bisa menghasilkan pendidikan yang lebih bagus serta menumbuhkan daya berpikir dan bertindak kreatif dan inovatif.. 37.

(37) Dengan kegiatan. pembelajaran aktif,. pramuka diharapkan ASN dapat. kreatif dan. menumbuhkan sikap menyenangkan. cinta tanah air, pemahaman pada pancasila, bhineka tunggal ika, UUD NRI 1945 dan NKRI. d. Etika Publik Dalam kegiatan pelatihan ASN diharapkan menunjukkan sikap sopan dan santun serta mengedepankan etika. d. Komitmen Mutu. 37.

(38) Melalui kegiatan Membaca. Al-. Quran diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayan ASN e. Anti korupsi Melalui kegiatan membaca AlQuran diharapkan ASN dapat disiplin waktu dan mengefektifkan serta mengefisienkan kegiatan sehingga waktu tidak terbuang percuma.. 38.

(39) 4. a. Akuntabilitas:. Melaksanakan a. Membuat kisi-kisi. a. Tersedianya. Hal ini. berkaitan. evaluasi. dokumen evaluasi Saya akan mempelajari Dengan. misi. b. Menulis butir. cakupan. pertanyaan. diajarkan. berdasarkan kisi-kisi. menentukan. soal. (Tanggung jawab). keunggulan. dan. b.Nasionalisme:. membangun. citra. c. melakukan pre test dan pos test. materi. yang sekolah. yaitu. kemudian menumbuhkan kisi-kisi. semangat. Pembuatan. kisi-kisi sekolah. disesuaikan. dengan mitra. materi. pernah masyarakat.. yang. diajarakan. sebagai terpercaya. sebelumnya.. (Amanah). c. Etika publik: Kisi-kisi ini diperlukan untuk sebagai pedoman perumusan item soal agar. 39.

(40) tidak melenceng dari apa yang diajarkan(Etika Publik:Taat Peraturan,Kejelasan d.. Komitmen. mutu:. Pembuatan. kisi-kisi. disesuaikan. dengan. materi. yang. diajarkan. sebelumnya. (Berorientasi mutu) e. Anti Korupsi: Pembuatan. kisi-kisi. disesuaikan. dengan. materi yang diajarkan sebelumnya. (Jujur). 40.

(41) a.mengumpulkan. a.terkumpulnya. f. Akuntabilitas. bahan hasil. bahan hasil. Adanya transparansi. aktualisasi. aktualisasi. Ketika mengumpulkan hasil kegatan g. Komitmen mutu Efisiennya waktu dalam menysusun laporan. Membuat 5. laporan. hasil b.Menyusun laporan. b.Tersusunya. hasil pelaksanaan. laporan hasil. kegaitan aktualisasi. pelaksanaan. hasil pelaksanaan. pelaksanaan. h. Anti korupsi. kegiatan. kegiatan aktualisasi. kegiatan. Adanya kejujuran dalam. aktualisasi. menyusun laporan melaporkan hasil. c.terlaporkan hasil. kegiatan kepada. kegiatan kepada. mentor/atasan. atasan/mentor. aktualisasi. Rangkaian kegiatan ini menguatkan nilai Religius.setel ah melakukan kegiatan, karena melalui peningkatan pemahaman nilai-nilai pendidikan agama islam dan mampu mengetahui dengan baik apa tujuan pembelajaran yang akan dicapai, sehingga guru memmberika n pelayanan. 41.

(42) kepada para peserta didik dalam bentuk pengajaran dan bisa menghasilkan pendidikan yang lebih bagus serta menumbuhka n daya berpikir dan bertindak kreatif dan inovatif.. Kendari,. April 2021. Mengetahui Coach. Peserta Latsar. (GAFARUDDIN, SE.,M.Si) NIP. 19620204 199203 1 009. (MARBEY, S.Pd.I) NIP. 19851119 202012 1 004. 42.

(43) Tabel 2.8. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi. N o. Kegiatan. 1. Konsultasi dengan kepala sekolah /pimpinan. 2. Pembuatan bahan kegiatan/pembel ajaran peningkatan kemampuan siswa membaca Al-Quran. 3. Melaksanakan. Melakukan konsultasi dengan kepala sekolah/pimpina n.Meminta arahan Meminta Persetujuan kepada kepala sekolah/pimpina n. Menyiapkan bahan ajar kegiatan/pembel ajaran Membuat bahan ajar Konsultasi dengan Pimpinan Mempersiapkan. F E MARET B 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 8 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 M I N L G I G B U U R. 43.

(44) kegiatan/pembel ajaran peningkatan kemampuan siswa dalam membaca AlQur’an.. 4. Melaksanakan evaluasi. 5. Membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan aktualisasi.. materi dan perangkat pembelajaran Mempersiapkan siswa mengikuti pembelajaran. Melaksanakan pembelajaran membaca AlQuran melalui metode tahsin menggunakan media Visual.. Membuat kisikisi. Menulis butir pertanyaan berdasarkan kisi-kisi soal. Melakukan Pre test dan Postest Mengumpulkan bahan hasil aktualisasi Menyusun laporan hasil. 44.

(45) pelaksanaan aktualisasi Melaporkan hasil kegiatan kepada mentor/pimpinan .. 45.

(46) BAB III CAPAIAN AKTUALISASI. 3.1. Kendala dan Antisipasi Dalam melaksanakan aktualisasi di tempat kerja kemungkinan akan ada hal-hal yang menjadi kendala bagi peserta. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka diperlukan strategi untuk menghadapi kendala tersebut agar tidak menimbulkan ketidak efisiennya waktu pelaksanaan yang terbatas. Antisipasi. dalam. menghadapi. kendala. selama. melaksanakan. aktualisasi dapat di lihat pada tabel berikut ini : Tabel 3.1. Antisipasi dalam mghadapi kendala selama melaksanakana aktualisasi. KEGIATAN. KENDALA. KEGIATAN 1 Konsultasi dengan kepala sekolah/pimpinan Tahapan Kegiatan 1  Tidak menemukan Konsultasi dengan kepala kendala saat sekolah konsultasi pada atasan dan berjalan sesuai yang direncanakan. Tahapan Kegiatan 2  Tidak menemukan Mencatat saran dan arahan kendala saat dari kepala sekolah terkait mencatat saran dan rencana kegiatan. arahan dari atasan Tahapan Kegiatan 3  Blum ada lembar Meminta persetujuan kegiatan persetujuan kepada kepala sekolah KEGIATAN 2 Pembuatan bahan ajar Tahapan Kegiatan 1  Kurangnya bahan Menyiapkan bahan ajar ajar/buku pelajaran PAI.. ANTISIPASI. . . Apabila terdapat kendala maka akan dilakukan konsultasi lewat via telepon dengan cara mengunjugi yang tempat yang ada jaringanya. Menyiapkan buku catatan dan polpen.. . Menyiapkan lembar persetujuan .. . Menyiapkan/menambahkan referensi/bahan ajar sendiri.. 46.

(47) . Tahapan Kegiatan 2 Membuat bahan ajar/RPP. Tidak memiliki laptop. Tahapan Kegiatan 3  Tidak ada kendala Konsultasi dengan pimpinan KEGIATAN 3 Melaksanakan Kegiatan/Pembelajaran Tahapan Kegiatan 1  Tidak ada kendala Mempersiapkan materi dan perangkat pembelajaran Tahapan Kegiatan 2 Mempersiapkan siswa gikuti pembelajaran.  men. . Tahapan Kegiatan 3 Melaksanakan kegiatan/pembelajaran. Kegiatan 4 Melaksanakan Evaluasi Tahapan Kegiatan 1 Membuat kisi-kisi. Tahapan Kegiatan 2 Menulis butir pertanyaan berdasarkan kisi-kisi soa Tahapan Kegiatan 3 Mencetak soal evaluasi. . Meminjam leptop sekolah yang belum digunakan sesuai dengan kesepakatan.. . Telah dipersiapkan sebelumnya sebagaimana yang ada pada tahapan kegiatan II Menyampikan kepada siswa untuk masuk kelas 5 menit sebelum bel masuk berbunyi. Merapatkan bebrapa meja untuk dapat dipakai bersama siswa yang tidak memiliki meja. Memberikan pembelajaran di masjid terutama siswa yang masih kurang memahami materi pelajaran.. Waktu yang tersedia  sering tersita disebabkan siswa terlambat masuk kelas Meja yang belum  cukup untuk beberapa siswa.. . Beberapa siswa  sedikit kurang memahami materi. . Tidak ada kendala. . Tidak ada kendala. . Print yang tersedia  sedikit bermasalah. Adanya print dari sekolah yang bisa difungsikan.. KEGIATAN 5 Membuat laporan hasil kegiatan aktualisasi. 47.

(48) Tahapan Kegiatan 1 Mengumpulkan bahan aktualisasi. . Tidak ada kendala. Tahapan kegiatan 2 Menyusun laporan aktualisasi. . Hasil yang maksimal. Tahapan Kegiatan 3 Melaporkan hasil laporan aktualisasi kepada mentor/pimpinan. hasil. . kurang . Sering komunikasi dengan coach dengan mencari tempat yang ada jaringannya.  Meminta pendapat dari mentor dan rekan guru senior maupun guru teman latsar. Tidak ketemu  Melaporkan hasil aktualisasi disekolah karena ada di rumah pimpinan/mentor urusan dinas yang tidak bisa di tunda sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. 48.

(49) Tabel. 3.2 Hasil Realisasi Capaian Kegiatan No. Kegiatan. Tahapan Kegiatan. Output/hasil yang diharapkan. 1. Konsultasi dengan Kepala Sekolah. 2. Pembuatan bahan kegiatan/pembelajaran. 3. Melakukan Terlaksananya pertemuan dengan pertemuan kepala sekolah dengan kepala Sekola Meminta Tercatatnya saran/arahan dari arahan Kepala Sekolah Meminta Adanya persetujuan persetujuan Menyiapkan bahan media belajar ( ajar buku pendais dan ilmu tajwid serta lembaranlembaran yang bertuliskan huruf hijaiah. membuat bahan silabus dan RPP ajar Konsultasi dengan persetujuan Pimpinan pimpinan untuk pelaksanaan pembelajaran Mempersiapkan materi dan perangkat pembelajaran. Melaksanakan kegiatan/pembelajaran peningkatan kemampuan siswa dalam membac AlQuran melalui metode Mempersiapkan. Kontribusi output/hasil kegiatan terhadap penguatan NDS Terwujudnya Nilai-nilai tanggung jawab menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sopan dan santun inovatif mandiri. Keterangan. Terwujudnya nilai-nilai tanggung jawab responsive, sopan dan santun, Inovatif, Kerja Keras.. terlaksana. Terwujunya nilai-nilai tanggung jawab, Responsif, inofatif, efisien dan jujur. terlaksana. terlaksana. 49.

(50) 4. tahsin. siswa mengikuti pembelajaran Melaksanakan pembelajaran. Melaksanakan evaluasi. Membuat kisi-kisi. Tersedianya dokumen evaluasi. Terwujunya nilai-nilai tanggung jawab, Responsif, inofatif, efisien dan jujur dan adil.. terkumpulnya bahan hasil aktualisasi tersusunya laporan hasil pelaksanaan kegiatan.. Terwujunya nilai-nilai tanggung jawab, Responsif, inofatif, efisien dan jujur.. Menulis butir Pertanyaan berdasarkan kisikisi soal. terlaksana. Melakukan Pre test dan post test 5. Membuat laporan hasil Mengumpulkan pelaksanaan kegiatan bahan hasil aktualisasi aktualisasi Menyusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan aktualisasi. Melaporkan hasil kegiatan kepada mentor/atasan. terlaksana. terlaporkan hasil kegiatan kepada mentor/atasan.. 50.

(51) 3.2. Hasil Aktualisasi DESKRIPSI KEGIATAN 1 Kegiatan 1 : Konsultasi dengan kepala sekolah selaku mentor tentang rencana kegiatan aktualisasi. Konsultasi dengan atasan (Kepala Sekolah) tentang aktualisasi adalah kegiatan bertemu dan berdiskusi dengan atasan yang bertujuan untuk meminta dukungan, arahan serta masukan dari atasan mengenai kegiatan aktualisasi sebelum memulai pelaksanaan kegiatan. Tujuan dari kegiatan ini agar atasan mengetahui jenis kegiatan peserta latsar CPNS sehingga dapat memberikan arahan dan persetujuan tertulis, sehingga nantinya kegiatan pelaksanaan aktualisasi menjadi sah untuk dilaksanakan. Tabel 3.2 : Deskripsi kegiatan 1 Kegiatan 1. Konsultasi dengan atasan (Kepala Sekolah ) tentang rencana kegiatan aktualisasi. Tahapan kegiatan 1. Melakukan pertemuan dengan kepala sekolah/mentor. Waktu pelaksanaan. 2-3 Maret 2021. Output. /. hasil. diharapkan Keterkaitan Nilai Dasar. yang Terlaksananya semua kegiatan melalui: foto kegiatan menghadap Kepala Sekolah.. dengan. Nilai- Kegiatan melakukan pertemuan dengan atasan sebelum melaksanaan kegiatan aktualisasi merupakan hal yang wajib, agar kegiatan aktualisasi mendapat dukungan dari atasan. Selain itu tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meminta saran dan masukan terhadap kegiatan aktualisasi.. Pada. tahapan. pertemuan. dengan. atasan. kegiatan maka. melakukan. penulis. telah. 51.

(52) mengaktualisasikan dengan nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika public, Komitmen mutu, Anti korupsi. -. Akuntabilitas Dalam melakukan pertemuan mentor penulis memperoleh. persetujuan. dari. atasan. untuk. menyetujui dari atasan -. Nasionalisme mengutamakan musyawarah untuk mufakat dalam persetujuan dari mentor. -. Etika public Mengutamakan kesopanan dan rasa hormat saat berkonsultasi dengan atasan. -. Komitmen mutu menawarkan. inovasi. saat. berkomunikasi. mengenai laporan aktualisasi yang dihadapi -. Anti korupsi bersikap jujur dan berani menyampaikan apa adanya. kepada. atasan. mengenai. laporan. aktualisasi yang ada disekolah Deskripsi terhadap Organisasi. Kontribusi Dalam melaksanakan konsultasi dengan atasan, penulis Visi. Misi berusaha menjelaskan kepada atasan tujuan dari pengangkatan isu agar dapat melaksanakan aktualisasi tersebut. sehingga. dapat. menumbuh. kembangkan. kemauan dan kemampuan untuk mengembangkan ilmu yang telah diterima seperti yang tertuang dalam visi Organisasi. SMPN. Satap. Wawonii. Tenggara. “Mewujudkan Siswa yang Bertaqwa, Kompertitif,. 52.

(53) Kreatif dan Bertanggung Jawab”. Dengan diberikan dukungan kepada penulis untuk membuat aktualisasi ini membantu penulis mewujudkan Misi SMPN Satap Wawonii Tenggara yaitu Mampu menunjukan kualitas belajar yang mengembangkan baik di tingkat sekolah maupun ditingkat yang lebih tinggi. Keterkaitan. dengan. dan Kedudukan ASN. Peran Pelaksanaan. kegiatan. konsultasi. dengan. atasan. (Kepala Sekolah) tentang aktualisasi sebagai bentuk implementasi tugas penulis sebagai Aparatur Sipil Negara. yang. bekerja. secara. professional. dan. bertanggung jawab yaitu melakukan diskusi bersama atasan secara professional (Manajemen ASN) dan kerja sama antar guru dan kepala SMPN Satap Wawonii Tenggara untuk memaksimalkan aktualisasi (Whole Of Govemment) Penguatan Nilai-Nilai. Dalam melakukan komunikasi dengan atasan, sesuai. Organisasi. dengan nilai dasar Akuntabilitas memberikan penguatan terhadap nilai “Mewujudkan Akuntabilitas” kaitannya. dengan. pertanggungjawaban. yang. pembuatan. aktualisasi. Menjelaskan secara detail tentang kegiatan yang akan dilaksanakan. kepada. atasan. menguatkan. Nilai. Transparansi Menunjukan Transparansi Saat bertemu dengan atasan penulis melakukan secara efektif dan disiplin waktu, hal ini menguatkan Nilai Disiplin Menegakkan Kedisiplinan. 53.

(54) Analisis dampak. ➢ Dampak. positif :. Dengan dilakukannya konsultasi kepada kepala sekolah maka akan membuat kegiatan aktualisasi berjalan. dengan. lancar. karena. sudah. mendapat. dukungan dari pimpinan ➢ Dampak negatif : Jika. kegiatan. konsultasi. dengan. pimpinan. tidak. dilakukan maka secara tidak langsung penulis tidak profesional dan tidak menghargai atasan dengan demikian bisa saja pimpinan tidak memberikan izin untuk melaksanakan kegiatan aktualisasi LAMPIRAN KEGIATAN 1. Gambar 1. Pertemuan dengan mentor/kepala sekolah dalam ruangan KS. 54.

(55) Gambar 2. Konsultasi dengan KS menyangkut laporan aktualisasi. Kegiatan 1. Konsultasi dengan Kepala Sekolah tentang rencana kegiatan aktualisasi. Tahapan kegiatan 2. Mencatat saran dan arahan dari Kepala Sekolah terkait rencana kegiatan. Waktu pelaksanaan Output. /. diharapkan. hasil. 4 Maret 2021 yang Diperolehnya saran dan arahan dari Kepala Sekolah dibuktikan dengan dokumen dan catatan saran dan arahan dari Kepala Sekolah. Keterkaitan dengan Nilai- Kegiatan mencatat hasil konsultasi adalah kegiatan Nilai Dasar. merangkum semua isi dari hasil diskusi/konsultasi kedalam sebuah tulisan. Pada saat Kepala Sekolah menjelaskan. saran. dan. masukannya. penulis. mencatat dengan jelas semua perkataan Kepala SMPN Satap Wawonii Tenggara dalam sebuah buku. Pada tahapan kegiatan mencatat hasil konsultasi aktualisasi maka penulis telah mengaktualisasikan. 55.

(56) dengan nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu dan Anti Korupsi. -. Akuntabilitas Penulis mencatat dengan jelas sebagaimana masukan dari atasan (kejelasan). -. Nasionalisme Penulis. melakukan. diskusi. bersama. (musyawarah) penulis mencatat semua hasilhasil diskusi bersama tersebut, serta menerima kritik dan saran (keadilan sosial dan tidak diskriminasi) -. Etika publik Penulis merespon terhadap tanggapan atasan (responsif) dan saling menerima saran. dan. masukan (kebersamaan) -. Komitmen mutu Penulis mencatat dengan baik setiap catatan, di arsipkan dalam sebuah buku catatan (mutu dan sesuai prosedur). -. Anti korupsi setelah mencatat dan menerapkan catatan hasil diskusi. Catatan hasil diskusi dibubuhi tanda tangan. penulis. dan. tanda. tangan. Kepala. Sekolah, serta di beri cap SMPN Satap Wawonii Tenggara. Sikap ini mencerminkan sikap kerja keras,. jujur. serta. bertanggungjawab. (kerja. keras, jujur dan tanggung jawab). 56.

(57) DeskripsiKontribusi terhadap. Visi. Organisasi. Dalam melaksanakan konsultasi dengan atasan, Misi penulis berusaha menjelaskan kepada atasan tujuan dari pengangkatan isu agar dapat melaksanakan aktualisasi. tersebut. kembangkan. sehingga. kemauan. dan. dapat. menumbuh. kemampuan. untuk. mengembangkan ilmu yang telah diterima seperti yang tertuang dalam visi Organisasi SMPN Satap Wawonii. Tenggara. “Mewujudkan. Siswa. yang. Bertaqwa, Kompertitif, Kreatif dan Bertanggung Jawab”. Dengan diberikan dukungan kepada penulis untuk membuat. aktualisasi. ini. membantu. penulis. mewujudkan Misi SMPN Satap Wawonii Tenggara yaitu Mampu menunjukan kualitas belajar yang mengembangkan baik di tingkat sekolah maupun ditingkat yang lebih tinggi. Keterkaitan dengan Peran Pelaksanaan dan Kedudukan ASN. kegiatan. konsultasi. dengan. atasan (Kepala Sekolah) tentang aktualisasi sebagai bentuk implementasi tugas penulis sebagai Aparatur Sipil Negara yang bekerja secara professional dan bertanggung jawab yaitu melakukan diskusi bersama atasan secara professional (Manajemen ASN) dan kerja sama antar guru dan kepala SMPN Satap Wawonii Tenggara untuk memaksimalkan aktualisasi (Whole Of Govemment). Penguatan Nilai-Nilai. Dalam melakukan komunikasi dengan atasan,. Organisasi. sesuai. dengan. nilai. dasar. Akuntabilitas. 57.

(58) memberikan. penguatan. terhadap. nilai. “Mewujudkan Akuntabilitas” yang kaitannya dengan. pertanggungjawaban. pembuatan. aktualisasi. Menjelaskan secara detail tentang kegiatan yang. akan. dilaksanakan. kepada. atasan. menguatkan Nilai Transparansi Menunjukan Transparansi Saat. bertemu. dengan. atasan. penulis. melakukan secara efektif dan disiplin waktu, hal ini menguatkan Nilai Disiplin Menegakkan Kedisiplinan Analisis dampak. Dampak positif : Dengan adanya saran dan arahan kepala sekolah. maka. akan. membuat. kegiatan. aktualisasi berjalan dengan lancar karena sudah mendapat dukungan dari pimpinan ➢ Dampak negatif : Jika tidak ada saran dan arahan dari kepala sekolah maka penulis merasa tidak ada control dalam. melaksanakan. kegiatan. aktualisasi. sehingga pada akhirnya tidak akan memberikan hasil yang baik.. 58.

(59) Gambar 3.mencatat arahan kepala sekolah. Gambar 4. Dokumen Catatan arahan Kepala Sekolah. 59.

(60) Kegi atan 1. Konsultasi dengan Kepala Sekolah tentang rencana kegiatan aktualisasi. Tahapan kegiatan 3. Meminta persetujuan kegiatan kepada Kepala Sekolah. Waktu pelaksanaan. 4 Maret 2021. Output. /. Hasil. yang Surat persetujuan Kepala Sekolah. diharapkan Keterkaitan Nilai Dasar. dengan. Nilai- Menyetujui meruapakan kegiatan menyiapkan rencana kegiatan aktualisasi ketika persetujuan telah selesai disetujui. oleh. atasan.. Penulis. membuat. konsep. aktualisasi menggunakan hasil rancangan aktualisasi yang sebelumnya telah diseminarkan dikegiatan latsar CPNS dan disetujui oleh mentor/atasan, coach dan penguji. Pada tahapan kegiatan menyiapkan konsep aktualisasi maka penulis telah mengaktualisasikan dengan nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, Anti korupsi. -. Akuntabilitas Penulis. membuat. melaksanakan atasan. surat. aktualisasi. percaya. persetujuan. untuk. menandakan. bahwa. terhadap. apa. yang. akan. dilaksanakan oleh penulis (kepercayaan) -. Nasionalisme dengan adanya surat persetujuan dari atasan membuat penulis semakin bersemangat untuk memulai aktualisasi (etos kerja). -. Etika publik penulis taat aturan. Taat aturan dan sesuai prosedur, salah satu prosedur yang benar sebelum. 60.

(61) melaksanakan. kegiatan. adalah. adanya. surat. persetujuan dari atasan. -. Komitmen mutu dengan terbentuknya konsep aktualisasi serta adanya. surat. persetujuan. menunjukan. bahwa. penulis memperhatikan mutu, kualitas dan sesuai dengan prosedur. -. Anti korupsi Penulis dengan mandiri menyiapkan aktualisasi serta bekerja keras dalam pembuatan konsep aktualisasi.. Deskripsi terhadap. Kontribusi Dalam melaksanakan konsultasi dengan atasan, penulis Visi. Organisasi. Misi berusaha menjelaskan kepada atasan tujuan dari pengangkatan isu agar dapat melaksanakan aktualisasi tersebut. sehingga. dapat. menumbuh. kembangkan. kemauan dan kemampuan untuk mengembangkan ilmu yang telah diterima seperti yang tertuang dalam visi Organisasi. SMPN. Satap. Wawonii. Tenggara. “Mewujudkan Siswa yang Bertaqwa, Kompertitif, Kreatif dan Bertanggung Jawab”. Dengan diberikan dukungan kepada penulis untuk membuat aktualisasi ini membantu penulis mewujudkan Misi SMPN Satap Wawonii Tenggara yaitu Mampu menunjukan kualitas belajar yang mengembangkan baik di tingkat sekolah maupun ditingkat yang lebih tinggi. Keterkaitan. dengan. Peran Pelaksanaan kegiatan persiapan aktualisasi sebagai. dan Kedudukan ASN. bentuk implementasi tugas penulis sebagai Aparatur. 61.

(62) Sipil Negara yang bekerja secara profesional dan bertanggung jawab yaitu melakukan diskusi bersama atasan secara profesional (Manajemen ASN) dan kerja sama antar guru dan kepala SMPN Satap Wawonii Tenggara untuk memaksimalkan aktualisasi (Whole Of Govemment) Penguatan. Nilai-Nilai Dalam melakukan komunikasi dengan atasan, sesuai. Organisasi. dengan nilai dasar Akuntabilitas memberikan penguatan terhadap nilai “Mewujudkan Akuntabilitas” kaitannya. dengan. pertanggungjawaban. yang. pembuatan. aktualisasi. Menjelaskan secara detail tentang kegiatan yang akan dilaksanakan. kepada. atasan. menguatkan. Nilai. Transparansi Menunjukan Transparansi Saat bertemu dengan atasan penulis melakukan secara efektif dan disiplin waktu, hal ini menguatkan Nilai Disiplin Menegakkan Kedisiplinan Analisis dampak. Dampak positif : Dengan adanya persetujuan dari kepala sekolah maka akan membuat kegiatan aktualisasi berjalan dengan lancar karena sudah mendapat dukungan dari pimpinan ➢ Dampak negatif : Jika tidak ada persetujuan dari kepala sekolah maka penulis. tidak. aktualisasi.. mungkin. alangkah. melaksanakan. ganjilnya. kegiatan. melakukan. sustu. kegiatan tidak ada persetujuan dari pemilik tempat.. 62.

(63) Gambar 5. Meminta persetujuan dari Kepala Sekolah. 63.

(64) Gambar 6. Dokumen lembar persetujuan Kepala Sekolah. DESKRIPSI KEGIATAN 2 Kegiatan 2 : Pembuatan Bahan Ajar Tercapainya pemebelajaran yang baik apabila bahan ajar yang digunakan telah tersedia maka dari itu menyusun perangkat pembelajaran. ini. bertujuan. untuk. mempersiapkan. materi. pembelajaran yang baik. Penyusunan perangkat pembelajaran dibuat berdasarkan silabus sesuai keputusan Menteri Pendidikan dan sumber-sumber lain yang mendukung buku dan bahan pembelajaran.. 64.

(65) Tabel 3.3. Deskripsi kegiatan 2 Kegiatan 2. Pembuatan Bahan Ajar. Tahapan Kegiatan 1. Menyiapkan Bahan Ajar. Waktu pelaksanaan. 5-6 Maret 2021. Output. /. hasil. yang Adanya bahan ajar. diharapkan Keterkaitan dengan Nilai-Nilai Seiring Dasar ASN. dengan. memudahkan. perkembangan. teknologi,. maka. tenaga pengajar untuk mendapatkan. bahan ajar jika dalam seuati instansi pendidikan yang masih memiliki fasilitas pembelajaran yang belum memadai (bahan ajar yang masih kurang ). Pada tahapan kegiatan menyiapkan bahan ajar. maka. penulis telah mengaktualisasikan dengan nilai dasar Akuntabilitas,. Nasionalisme,. Etika. publik,. Komitmen mutu, Anti korupsi. -. Akuntabilitas penulis bertanggungjawab, untuk mencari bahan ajar yang masih kurang demi tercapainya tujuan PBM. -. Nasionalisme Penulis. memilih bahan ajar. menggunakan. bahasa Indonesia yang baik dan benar -. Etika publik Penulis dengan cermat memilih bahan ajar yang dapat digunakan dengan baik.. -. Komitmen mutu Bahan ajar yang disiapkan dapat menjamin kualitas pengajaran. 65.

(66) -. Anti korupsi Penulis. berani. mencari. bahan. ajar. dan. bertanggungjawab mengajarkannya. Deskripsi Kontribusi terhadap Adanya bahan ajar yang tersedia dapat menunjang Visi Misi Organisasi. peningkatkan. prestasi. belajar. siswa. pada. Mata. Pelajaran Pendidikan Agama Islam seperti yang tertuang dalam visi Organisasi SMPN Satap Wawonii Tenggara “Mewujudkan Siswa yang Bertaqwa, Kompertitif, Kreatif dan Bertanggung Jawab”. Dengan diberikan dukungan kepada penulis untuk membuat. aktualisasi. ini. membantu. penulis. mewujudkan Misi SMPN Satap Wawonii Tenggara yaitu Mampu menunjukan kualitas belajar yang mengembangkan baik di tingkat sekolah maupun ditingkat yang lebih tinggi. Keterkaitan dengan Peran dan Pelaksanaan Kedudukan ASN. kegiatan. persiapan. bahan. ajar. berkorespodensi dengan pembelajaran membaca AlQuran. melalui. metode. tahsin. sebagai. bentuk. implementasi tugas penulis sebagai Aparatur Sipil Negara. yang. bekerja. secara. profesional. dan. bertanggung jawab yaitu melakukan diskusi bersama teman. sejawat. secara. profesional. untuk. memaksimalkan pelaksanaan aktualisasi (Whole Of Govemment) Penguatan Nilai-Nilai. Tersedianya bahan ajar mewujudkan prestasi belajar. Organisasi. siswa menguatkan nilai organisasi “Mewujudkan Akuntabilitas” pertanggungjawaban. yang dalam. kaitannya pembuatan. dengan materi. 66.

(67) pembelajaran. Menemui Kepala Sekolah. dalam ruangan untuk. meminta saran dan masukan dari materi yang sudah dibuat. dalam. bentuk. RPP. menguatkan. nilai. transparansi “Menunjukan transparansi” Setelah mendapatkan masukan dan saran dari Kepala Sekolah. penulis. siap. melaksanakan. kegiatan. selanjutnya yakni menyusun perangkat pembelajaran sesuai dengan jadwal kegiatan, hal ini sesuai dengan nilai organisasi “Menegakkan kedisiplinan” Analisis dampak. ➢ Dampak positif Akan berjalan dengan baik PBM apabila fasilitas pemebelajaran/bahan ajar telah tersedia. Mengigat. factor yang terpenting. dalam proses beljar mengajar itu adalah buku/referensi mata pelajaran. ➢ Dampak negatif Tetap berjalan proses. belajar mengajar. walaupun tidak ada bahan ajar, tapi proses tersebut tidak terarah akibat materi yang diajarkan sesuai keinginan tampa ada rujukan yang harus diikuti.. 67.

(68) LAMPIRAN KEGIATAN 2. Gambar 7. a bahan ajar berupa buku cetak.. Gambar 7.b bahan ajar bersumber dari internet.. 68.

(69) Kegiatan 2. Pembuatan bahan ajar. Tahapan Kegiatan 2. Membuat bahan ajar/RPP. Waktu pelaksanaan. 8 Maret 2021. Output. /. hasil. yang Adanya RPP. diharapkan Keterkaitan dengan Nilai-Nilai Kegiatan memilih materi pokok bahasan yang akan Dasar. diajarkan di mulai dengan pencaharian kompetensi dasar yang dibuat berdasarkan silabus dan RPP. Pada tahapan kegiatan memilih materi pokok bahasan maka penulis telah mengaktualisasikan dengan nilai dasar Akuntabilitas,. Nasionalisme,. Etika. publik,. Komitmen mutu, Anti korupsi. -. Akuntabilitas penulis. bertanggungjawab,. kejelasan. memilih. materi pokok bahasan agar nanti isi materi jelas dan transparan -. Nasionalisme Penulis. memilih. materi. pokok. bahasan. menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar -. Etika publik Penulis dengan cermat agar materi yang di ajarkan tersusun dengan baik.. -. Komitmen mutu Pengunaan. RPP. bertujuan. untuk. menjamin. kualitas pengajaran -. Anti korupsi Penulis. berani. memilih. materi. dan. 69.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk persoalan di- namik dengan kendala tidak dapat dikondisikan, karateristik keputusan adalah membuat pada basis informasi mengenai distribusi yang dikombinasikan oleh pa-

Nasionalisme; adanya rasa hormat kepada kepala sekolah, tidak memaksakan kehendak sendiri, serta memiliki kehendak untuk bekerja keras Etika Publik; adanya sikap sopan santun

5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN yakni ANEKA akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi

Menurunnya tingkat hunian kamar dapat terjadi karena beberapa faktor diantaranya semakin banyaknya hotel bintang 4 di Kota Bandung yang menjadi banyaknya persaingan dan

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gaya bahasa yang terdapat pada lirik lagu dalam album Kamar Gelap karya band Efek Rumah Kaca. Data yang diolah adalah lirik lagu

[r]

6. Pelaksanaan administrasi dinas.. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Bupati sesuai tugas dan fungsi dinas Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman mempunyai tugas