• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum ANTV

ANTV berdiri pada 1 Januari 1993 sebagai stasiun televisi lokal di kota lampung yang kemudian berhasil mendapatkan izin siaran nasional melalui Keputusan Mentri Penerangan RI No. 04A/1993 pada tanggal 18 Januari 1993. Sepuluh hari kemudian ANTV mulai mengudara secara nasional dan dipindahkan dari Lampung ke Jakarta.

Tepat tanggal 1 Maret 1993 ANTV untuk pertama kalinya memproduksi program sendiri berupa liputan berita aktual jalannya Sidang Umum DPR/MPR dan menjadi prestasi dalam melaksanakan siaran langsung liputan kenegaraan, yang kemudian dijadikan sebagai hari jadi ANTV. ANTV pada mulanya mengkhususkan diri pada siaran untuk segmen remaja 13-25 tahun dan pernah menyiarkan acara-acara MTV Indonesia hingga awal tahun 2000, tepat pada tahun 2002 berkembang menjadi stasiun televisi untuk segala usia, sama dengan stasiun televisi yang lainnya.

ANTV berhasil mencatat prestasi gemilang di Museum Rekor Indonesia sebagai penyelenggara konser selama 72 jam di akhir tahun 2003. Hingga 30 April 2006 dengan pembelian 20% saham oleh pihak asing, STARTV. Kemudian pada 20 September 2009, ANTV kembali mengubah logonya dengan kemiripan seperti logo yang lama. Namun didominasi warna merah dengan bayangan berwarna kuning menggunakan huruf ANTV.

(2)

Di usia genap 20 tahun tanggal 17 Maret 2013, ANTV menvariasikan logo onair, baik saat live maupun iklan menjadi versi batik sekaligus logo komersial terutama di situs ANTV.

4.1.1 Kategori dan Pembagian Program ANTV

Sebagai family entertainment TV channel, ANTV menghadirkan berbagai program untuk keluarga Indonesia di semua kalangan dan semua usia. Agar mampu menjangkau semua pemirsanya, ANTV mengkategorikan program-program untuk 4 target pemirsa dengan gendre dan waktu tayang yang disesuaikan :

1. Female ( 06.30 – 12.00 WIB ) a. Religious

b. Traveling

c. Lifestyle and hobbies

2. Kids and Teen ( 12.00 – 17.30 WIB ) a. Cartoon b. Teen Magazine c. Reality Show d. Music 3. Family ( 19.30 – 22.30 WIB ) a. Movies b. Comedy c. Talk Show

(3)

4. Male ( 22.30 – 24.00 WIB ) a. News

b. Sport

c. Documentary

Pengkategorian ini menjadikan program-program ANTV menjadi lebih fokus mencapai target pemirsa, sehingga mampu menghadirkan tayangan yang menarik, kreatif dan dapat diterima bahkan dicintai oleh masyarakat. Tak heran banyak program-program ANTV yang semakin unggul, kuat dan bertahan lama mendampingi keluarga Indonesia.

Untuk kedepanya, ANTV tak akan berhenti untuk menggali kratifitas dan meningkatkan kualitas program, sehingga mampu menyuguhkan program-program yang kreatif, berisi dan segar untuk dinikmati setiap pemirsa.

4.1.2 Visi dan Misi ANTV

Visi PT. Cakrawala Andalas Televisi dengan nama siar ANTV adalah menjadi saluran televisi keluarga terbaik untuk seluruh keluarga Indonesia. Visi ini tercermin dalam setiap tayangannya yang diproduksi agar seluruh usia bisa menyaksikan program yang ditayangkannya.

Misi yang dipegang oleh ANTV untuk bisa mencapai visi tersebut adalah dengan memberikan program-program berkualitas terbaik untuk setiap anggota keluarga untuk mendukung perkembangan karakter Bangsa Indonesia dengan spirit

(4)

Kebijakan Mutu PT. Cakrawala Andalas Televisi berkomitmen terhadap kebijakan mutu dengan melakukan peningkatan yang berkelanjutan dalam :

1. Mengupayakan yang terbaik untuk memuaskan pelanggan 2. Memberdayakan kemampuan karyawan kea rah profesionalisme 3. Menerapkan ISO 9001 : 2008

4. Mengintegrasikan semua proses dalam unit agar tercapai efisiensi dan efektifitas yang optimal

5. Melakukan peninjauan dan perbaikan Standart Operating Procedure secara berkesinambungan agar ANTV dapat beroperasi lebih efisien

4.1.3 Logo ANTV

1. Logo ANTV pertama yang dipakai dari 1 Januari 1992 sampai dengan 13 Maret 2003

Gambar 4.1

(5)

Gambar 4.2

3. Logo ANTV ketiga dipakai dari 30 April 2003 sampai dengan 20 September 2009

Gambar 4.3

4. Logo ANTV keempat dipakai dari 20 September 2009 hingga 20 Juli 2012, sebagai logo on-air. Sejak 20 Juli 2012, logo ini masih digunakan sebagai logo penutup kredit dan logo perusahaan.

Gambar 4.4

5. Logo ANTV kelima versi abu-abu dipakai dari 20 September 2009 hingga 17 Maret 2013, sebagai logo jeda komersial. Sejak 20 Juli 2012, digunakan sebagai logo on-air dan jeda komersial.

(6)

Gambar 4.5

6. Logo ANTV keenam versi batik dipakai dari 17 Maret 2013 hingga sekarang, digunakan sebagai logo on-air dan jeda komersial.

Gambar 4.6

4.1.4 Struktur Organisasi Departemen Production Service

Sr. Manager Operations Service : Danet Ahmad

Manager Production Service : Maruli Sitorus

Administration Staff : Herlin Novia

Anggun

Spv. Audio, Video dan Camera Person : Heru Santoso

Spv. Set Builder, Property, Art. dan Lighting : Benny

Spv. Video Editor : Tba

(7)

Coordinator Audio Person : Henryco

Coordinator Video Person : Henry Darwin

Coordinator Builder, Property dan Artistic : Yanto Sugiantoro

Coordinator Lighting Person : Sudarja

Coordinator Video Editor Production : Miko Branda

4.1.5 Gambaran Umum Program Super Deal ANTV

Gambar 4.7

Super deal adalah sebuah program acara game show yang datang dari Amerika Serikat dengan nama “Lets Make a Deal” dan berada dibawah lisensi Fremantle Media. Program acara ini hasil dari kerjasama pihak ANTV dan Fremantle Media Indonesia sebagai pemilik resmi dari konsep program Superdeal, acara ini merupakan reinkarnasi dari Superdeal 2 milyar yang pernah ditayangkan ANTV sebanyak 3 musim, pertama kali superdeal 2 milyar tayang pada tahun 2006-2007,

(8)

kemudian pada tahun 2010 Superdeal 2 milyar hanya tayang selama 6 bulan saja, dan pada tahun 2011 Superdeal kembali tayang selama 8 bulan, dan pada tahun 2014 hingga sekarang nama program yang berawal Superdeal 2 milyar berubah menjadi Superdeal saja.

Game Show yang melibatkan 120 orang peserta ini dipandu oleh Uya Kuya yang dalam acara ini dikenal dengan sebutan Agan Uya, yang akan menawarkan hadiah-hadiah yang menarik di dalam tirai, box, ataupun amplop, dalam menawarkan

hadiah-hadiah tersebut, terdapat interaksi yang sangat seru, tegang, bahkan lucu1.

Melalui sebuah permainan Trading, setiap kontestan yang terpilih untuk maju kedepan dan bermain bersama host akan ditawarkan berbagai pilihan hadiah yang dikemas dengan berbagai bentuk, mulai dari sebuah kotak,amplop,dompet dan yang sudah menjadi ciri khas dari program Superdeal ini adalah 3 (tiga) tirai yang akan ditawarkan kepada kontestan, yang membangun ketegangan dalam permainan ini adalah tidak semua hadiah yang ditawarkan benar – benar berisi hadiah karena pasti ada jebakan atau istilah dalam Superdeal lebih dikenal dengan zonk dalam setiap pilihan yang ditawarkan pada kontestan sehingga kontestan harus berhati – hati dalam memilih setiap tawaran dari host Superdeal namun jika kontestan memilih tawaran yang tepat maka hadiah impian pun bias di bawa pulang oleh kontestan.

Tidak hanya membangun suasana ketegangan, di dalam sebuah permainan superdeal banyak terselip gimmick – gimmick lucu dan segar sehingga membuat kontestan dan penonton dirumah dapat lebih menikmati tayangan ini, sebuah momen

(9)

sedih pun bisa di gali dalam setiap segmen Superdeal, biasanya momen itu datang dari latar belakang kontestan, keadaan sosial dan ekonomi yang bisa disebut kurang mencukupi membuat mereka lebih berjuang untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dari Superdeal, ditambahkan jika ada kontestan yang memiliki anak ataupun saudara yang menderita sebuah penyakit dan dia berjuang keras agar mendapatkan sesuatu dari acara tersebut sehingga bisa mengobati penyakit anak atau saudaranya itu, bermacam – macam motivasi para kontestan dalam mengikuti gameshow Superdeal ini membuat program Superdeal menjadi sebuah tayangan yang menarik dan melibatkan emosi penonton dirumah dan di studio.

Format Program :

a. Durasi : 90 Menit b. On Air Type : Taping

c. Jadwal Tayang : Senin – Jumat, 17.30 – 19.00 WIB

d. Pengisi Acara : Uya Kuya, Luna Maya, Ule Kribo, Sapri, Kak Nunuk

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Deskripsi Profil Narasumber Penelitian

Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara yang mendalam dengan narasumber sebagai bentuk pencarian data dan observasi langsung dilapangan yang kemudian peneliti analisis.

(10)

Jumlah narasumber yang dijadikan data penelitian sebanyak 3 orang. Ketiga narasumber banyak mengetahui mengenai dan berkaitan langsung dengan masalah penelitian.

Berikut ini data narasumber yang peneliti wawancara beserta latar belakang pekerjaan, status ataupun kegiatan serta tanggal dimana peneliti melakukan wawancara mendalam terhadap narasumber.

1. Identitas Narasumber

Nama : Ari Wijayanto

Usia : 39 Tahun

Jabatan : Koordinator Kameramen Produksi

Bergabung di ANTV : Tahun 2006

Memimpin jalannya proses produksi serta bertugas mengatur jadwal crew camera person produksi setiap minggunya dan mengawasi kinerja kerja kameramen.

2. Identitas Narasumber

Nama : Jamilludin

Usia : 48 Tahun

Jabatan : Program Director / PD

Bergabung di ANTV : Tahun 2002

Bertanggung jawab secara teknis pelaksanaan produksi, menyutradarai program acara, dan PD mengarahkan kru di dalam control room dan kru di studio.

(11)

3. Identitas Narasumber

Nama : Supriatna

Usia : 40 Tahun

Jabatan : Kameramen Senior

Bergabung di ANTV : Tahun 2003

Bertugas menangani kerja kamera sehingga menghasilkan gambar yang memenuhi tuntutan artistic sesuai shooting script dan pengarahan dari PD, mengetahui kontinuitas gambar yang satu dan yang lainnya, dan memahami komposisi, ukuran dan gerak dari objek yang di ambil atau di shoot.

Dari hasil wawancara dan pengamatan yang dilakukan penulis, mendapatkan penjelasan tentang sistem manajemen juru kamera (camera person) dalam proses produksi program Super Deal di ANTV.

4.2.2 Perencanaan (Planning)

Perencanaan mencakup kegiatan penentuan tujuan media penyiaran serta mempersiapkan rencana dan strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam perencanaan harus diputuskan “apa yang harus dilakukan, kapan melakukannya, bagaimana melakukannya dan siapa yang melakukannya”. Jadi perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan memutuskan apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh siapa.

“Departemen production services adalah departemen yang membantu sebuah program produksi pada departemen produksi antv, dan bekerja dibawah

(12)

general manager operations services. Bagian yang termasuk dalam departemen production service adalah kameramen, audiomen, videomen, property, art, lightingmen dan video editor.”

“Juru Kamera Produksi di ANTV berada di bawah Departemen Production Services dan juru kamera di kelola oleh Koordinator kameramen. Koordinator kameramen, bertugas mengatur jadwal crew kameramen produksi setiap minggunya, mengawasi kinerja kameramen dan memimpin suatu jalannya proses produksi.”2

Dalam wawancara peneliti dengan nara sumber yaitu koordinator juru kamera, peneliti menemukan bagaimana penjadwalan tugas setiap masing-masing juru kamera di tentukan dan diatur oleh koordinator kameramen.

“Tahap pertama yang dilakukan untuk booking juru kamera atau flowchart booking camera person adalah

1. User atau Produser acara Super Deal mengisi formulir booking request studio, outside broadcast equitment dan mainpower dan melengkapi atau membuat revisi kemudian diserahkan kepada supervisor production service dan post production. Form tersebut salah satunya berisi, kapan kegiatan shooting dilakukan dan berapa juru kamera yang diperlukan. 2. Spv. Production services dan Post Production memeriksa kelengkapan

pengisian dan otoritasnya. Setelah lengkap dan sesuai, supervisor meneruskan ke coordinator camera person untuk menyusun jadwal crew yang akan bertugas di dalam program super deal.

3. Koordinator kameramen membuat jadwal kerja mingguan dan mengontrol jadwal crew. Kemudian mendirtibusikan jadwal kerja crew kepada crew dengan tembusan ke User dan Spv. Prod. Services dan Post Production”3

Koordinator kameramen membuat jadwal kerja mingguan dan mengkontrol jadwal crew kemudian mendistribusikan jadwal kerja crew kameramen kepada crew melalui email masing-masing juru kamera. Produksi super deal dilakukan seminggu minimal 3 kali shooting taping dengan satu kali produksi 2 episode.

2 Wawancara dengan koordinator kamaramen, Ari Wijayanto 25 Mei 2015 pukul 14.00 WIB 3ibid

(13)

“Super deal menggunakan 6 kamera karena game show ini menampilkan 120 peserta, jadi harus menggunakan studio yang lebih besar dibandingkan dengan program antv lainnya. Menggunakan stage depan belakang. Stage depan untuk 120 peserta, stage depan untuk tirai yang didalamnya terdapat hadiah. Jadi pembagian kamera nya lebih kompleks. Jenis kamera yang

digunakan hanya kamera studio, kamera sony model BVP-E30P3.”4

STAGE PESERTA

Jimmy Jib kamera 5 kamera 4 kamera 3 kamera 2 kamera 1

TIRAI 3

TIRAI 2

TIRAI 1

Gambar Posisi Kamera

(14)

Juru kamera harus tau pembagian job desk pengambilan gambar. Setiap kamera memiliki shot gambar yang berbeda-beda:

1. Kamera satu dengan lensa lebar (wide) : kamera tanpa menggunakan tripod atau hand-held bertugas untuk mengambil gambar pada sisi kanan, dengan shot gambar lebih close-up dan medium close-up untuk memperlihatkan reaksi atau informasi secara rinci atau detail.

2. Kamera dua dengan lensa normal (standar) : menggunakan tripod dengan shot gambar close up dan medium close up dengan komposisi gambar cross shot dengan objek one shot, two shot untuk menunjukan situasi yang sedang terjadi.

3. Kamera tiga dengan lensa lrbar (wide) : kamera tiga merupakan kamera master, dengan sudut pandang lebar dengan shot medium long shot untuk menunjukan gambar atau situasi secara keseluruhan

(15)

4. Kamera empat dengan lensa normal (standar) : menggunakan tripod dengan shot gambar close up dan medium close up dengan komposisi gambar cross shot dengan objek one shot, two shot untuk menunjukan situasi yang sedang terjadi.

5. Kamera lima dengan lensa lebar (wide) : kamera tanpa menggunakan tripod atau hand-held bertugas untuk mengambil gambar pada sisi kiri, dengan shot gambar lebih close-up dan medium close-up untuk memperlihatkan reaksi atau informasi secara rinci atau detail.

(16)

6. Kamera enam : kamera jimmy-jib, shot gambar yang di ambil lebih ke beauty shot, bertujuan untuk memperindah adegan atau frame, melihat situasi yang luas dari atas.5

4.2.3 Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian adalah penentuan sumber daya-sumber daya dari kegiatan-kegiatan perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja, penugasan dan tanggung jawab tertentu dan pendelegasian wewenang yang dibutuhkan dan yang diperlukan tiap-tiap individu untuk melaksanakan tugasnya, serta menciptakan struktur formal dimana pekerjaan ditetapkan, dibagi dan dikoordinasikan.

Ari Wijayanto sebagai koordinator kameramen memberikan keterangan tentang standarisasi yang diterapkan oleh kameramen ANTV.

“Standar bakunya yang pasti harus kaya angle, gambar harus focus, sehingga memudahkan pengemasan produksi oleh produser dan editor. Sebagai kameramen adalah unsur terpenting dalam kaitan kualitas gambar yang di ambil maupun yang ditayangkan, menjadi tugas kameramen dalam mengambil gambar yang baik dan layak, sesuai standart televisi (focus dan kaya angle).”

(17)

Sebagai kameramen senior di ANTV, Supriatna menjelaskan :

“Kamera yang diibaratkan sebagai mata penonton atau pemirsa. Jadi tugas kameramen harus memastikan bahwa tidak ada kesalahan yang dilakukan saat mengambil gambar, memastikan gambar sudah tajam (focus), komposisi gambar (framing) yang tepat. Karna kameramen membantu program director dalam upaya menerjemahkan dari bahasa tulisan ke bahasa visual, maka harus bisa bekerja sama dengan baik dengan PD. Kameramen bukan hanya bisa mengoperasikan kamera, melainkan harus bisa menilai apakah gambar itu sesuai dengan narasi yang ada atau tidak dan juga mengetahui fungsi kamera, sehingga dapat menghasilkan kesinambungan gambar yang indah.”6

Menurut Jamilludin seorang PD di ANTV, berpendapat kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh kameramen super deal adalah :

1. Secara teknologi, kameramen mengerti cara kerja kamera, karakteristik kamera dan mengerti persiapan sepeti apa yang ada di studio.

2. Memadukan gambar yang baik serta mengedit gambar yang penting dan yang tidak penting.

3. Bekerjasama dengan kru kamera lainnya dan mengerti kapan giliran mengambil gambar dalam produksi super deal.

4. Mengerti tentang posisi gambar dan mengetahui 5 shot dasar, yaitu close up, medium close up, medium shot, knee shot dan medium long shot ataupun long shot.

Juru kamera secara teknis melakukan perekaman visual dengan kamera mekanik dalam proses produksi di bawah arahan Program Director dan bertanggung jawab kepadanya.

“Mekanisme kerja yang dilakukan oleh seorang kameramen pada prinsipnya sama seperti apa yang dilakukan oleh kameramen stasiun televisi pada umumnya, sehari-harinya kameramen menjalankan tugasnya berdasarkan jadwal yang sudah ditentukan oleh koordinator kameramen. Penugasannya adalah berdasarkan jadwal mingguan yang sudah dibuat oleh koordinator kameramen. Kriteria penugasan dalam sehari-hari berubah-ubah, dan dalam sistem penugasannya di roling secara merata.”7

(18)

Dari jadwal kerja camera person yang dikirimkan lewat email masing-masing, juru kamera mendapatkan call time crew dari tim produksi assisten (PA). Proses produksi program acara super deal dilakukan secara taping. Sebelum shooting taping berjalan, diperlukan rehearsel atau gladi resik agar produksi bisa berjalan dengan lancar. Semua tim produksi yang terlibat dalam program super deal mengadakan rapat atau briefing, termasuk juru kamera.

“Program super deal memakai 6 kamera termasuk kamera jimmy jib atau bahasa broadcastnya sering di sebut dengan multicam. Kamera yang digunakan adalah jenis kamera sony model BVP-E30P. Untuk kamera studio, kamera terhubung dengan camera control unit atau CCU di control room. Untuk adjustment warna dan iris dilakukan oleh CCU Man.”

“Persiapan yang dilakukan sebelum shooting berjalan, ikut dalam briefing, kameramen diberikan pengarahan dari seorang program director tentang rencana visual yang akan dibuat kemudian melakukan pengecekan kamera dari kelengkapan peralatan yang akan digunakan seperti apakah servo zoom out dan in nya berjalan dengan baik, fungsi focus tidak back focus, mengecek tripod, monitor, headphone.”8

Sebagai Program Director Super Deal, Jamil juga menjelaskan : “ Briefing meliputi

1. Brain stroming :

a. membuat atau menentukan detail konsep bersama-sama produser, creative, kameramen, audioman, lightingman.

b. melakukan analisis script atau scenario atau rundown berdasarkan konsep atau ide yang telah disepakati.

c. menentukan peralatan pendukung teknis meliputi: kamera, lighting, audio, dan perangkat teknis lainnya sesuai dengan konsep program.

2. Koordinasi, melakukan koordinasi dengan crew pendukung teknis meliputi: kameramen, audioman, lightingman menyangkut konsep acara dan kebutuhan

(19)

peralatan produksi, me-review kembali kebutuhan teknis produksi dengan producer dan kreatif.”9

Pada tahap ini, seorang juru kamera diberikan pengarahan dari seorang sutradara atau program director tentang rencana visual yang akan dibuat. Program director mendiskusikan shot-shot seperti apakah yang harus dibuat. Untuk juru kamera yang bekerja, dia akan mendengarkan briefing dari produser serta program director. Secara sistematis rencana ini dibuat ke dalam breakdown script. Dengan breakdown script memudahkan semua elemen kru dalam bekerja nantinya. Program acara super deal melibatkan lebih dari satu orang juru kamera atau multicamera. Juru kamera tidak hanya pasif menerima arahan, baiknya memberikan masukan juga pada program director serta produser.

4.2.4 Pelaksanaan (Actuating)

Pelaksanaan atau actuating adalah kegiatan pelaksanaan perencanaan dan organisasi yang telah dibentuk sebelumnya dari perencanaan dan pengkoorganisasian yang telah dibentuk akan direalisasikan supaya perencanaan dan pengkoorganisasian tadi tidak sia-sia. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui sudah sejauh mana perencanaan dan pengkoorganisasian bisa berjalan.

“Produksi, ini tahap penting bagi seorang juru kameramen Karena pada bagian ini yang berpengaruh terhadap kualitas gambar program, menariknya gambar suatu program juga bisa ditentukan oleh juru kamera. Sebelum program di mulai, juru kamera menyeting kamera sehingga menghasilkan komposisi yang diinginkan oleh Program Director. Selama Program berlangsung, juru kamera stand by pada

(20)

kameranya masing-masing dengan menggunakan headset untuk mendengar perintah dari PD.”10

Jamilludin menjelaskan seorang program director merangkap sebagai switcherman :

“PD di antv merangkap sebagai switcherman yang bertanggung jawab terhadap pergantian gambar sesuai dengan shooting script atau rundown yang telah di susun sebelumnya. Seorang yang bertugas menginterprestasikan, mengeksekusi naskah atau ide atau rundown seorang produser, menjadi suatu bentuk acara utuh. Memadukan gambar, agar penonton dapat menikmati sebuah rangkaian gambar yang berkesinambungan dan dapat menggambarkan situasi serta kondisi yang terjadi di studio. Program super deal merupakan program game show terbesar yang melibatkan 120 peserta, tanggung jawab seorang PD harus bisa memperlihatkan keseruan, kehebohan, kemegahan super deal dengan kwalitas gambar dan suara yang utuh. Sedangkan konten atau isi tanggung jawab penuh produser.”11

Juru kamera harus tau pembagian job desk pengambilan gambar. Setiap kamera memiliki shot gambar yang berbeda-beda:

1. Kamera satu dengan lensa lebar (wide) : kamera tanpa menggunakan tripod atau hand-held bertugas untuk mengambil gambar pada sisi kanan, dengan shot gambar lebih close-up dan medium close-up untuk memperlihatkan reaksi atau informasi secara rinci atau detail.

2. Kamera dua dengan lensa normal (standar) : menggunakan tripod dengan shot gambar close up dan medium close up dengan komposisi gambar cross shot dengan objek one shot, two shot untuk menunjukan situasi yang sedang terjadi.

3. Kamera tiga dengan lensa lrbar (wide) : kamera tiga merupakan kamera master, dengan sudut pandang lebar dengan shot medium long shot untuk menunjukan gambar atau situasi secara keseluruhan

4. Kamera empat dengan lensa normal (standar) : menggunakan tripod dengan shot gambar close up dan medium close up dengan komposisi gambar cross shot dengan objek one shot, two shot untuk menunjukan situasi yang sedang terjadi.

10 Wawancara dengan kameramen senior, Supriatna 28 Mei 2015 pukul 19.00 WIB

(21)

5. Kamera lima dengan lensa lebar (wide) : kamera tanpa menggunakan tripod atau hand-held bertugas untuk mengambil gambar pada sisi kiri, dengan shot gambar lebih close-up dan medium close-up untuk memperlihatkan reaksi atau informasi secara rinci atau detail.

6. Kamera enam : kamera jimmy-jib, shot gambar yang di ambil lebih ke beauty shot, bertujuan untuk memperindah adegan atau frame, melihat situasi yang luas dari atas.12

4.2.5 Pengawasan (Controlling)

Pengawasan adalah penemuan atau penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, baik positif maupun negatif.

“Setelah selesai, maka akan ada rapat evaluasi. Rapat evaluasi dilakukan untuk membahas tentang kekurangan yang ada dalam proses produksi. Rapat evaluasi dipimpin oleh produser dan diikuti oleh seluruh crew yang bertugas. Tugas dan tanggung jawab juru camera berakhir setelah selesai rapat evaluasi. Apabila terjadi kekurangan atau kerusakan pada kamera, juru kamera melaporkan kepada Techincal Support atau user.”13

Tugas dan tanggung jawab juru kamera berakhir setelah selesai rapat evaluasi.

4.3 Pembahasan

Dari penelitian yang dilakukan oleh penulis mengenai sistem manajemen juru kamera dalam proses produksi program super deal di ANTV adalah sebagai berikut :

Strategi produksi yang melalui konsep perencanaan dilakukan oleh koordinator kameramen sudah cukup baik. Peneliti menemukan bagaimana setiap kegiatan shooting yang akan dilakukan ada standard operating procedure termasuk

(22)

flowchart booking untuk juru kamera, seperti apa tim juru kamera menjalankan tugasnya. ANTV khususnya tim produksi memiliki 65 camera person. Setiap minggunya kameramen mendapat tugas melalui email masing-masing yang di distribusikan oleh koodinator kameramen dengan tembusan ke spv. Prod. Service dan Post. Production.

Konsep pengorganisasian yang dilakukan oleh koordinator kameramen sudah terstruktur dengan baik. Dari jadwal kerja kameramen yang dikirimkan lewat email masing-masing, juru kamera mendapatkan call time crew dari tim produksi assisten (PA). Proses produksi program acara super deal dilakukan secara taping. 2 jam sebelum shooting taping berjalan, semua tim produksi melakukan rapat atau briefing termasuk juru kamera yang harus berdiskusi dengan program director, shot dan angle seperti apa yang harus di ambil. Setelah briefing, juru kamera mempersiapkan dan memeriksa kelengkapan peralatan yang akan digunakan, seperti peralatan pendukung dan fungsi kontrol berfungsi dengan baik.

Tahap pelaksanaan hasil dari briefing guna mencapai target dan tujuan tim produksi. Kameramen mengambil gambar sesuai dengan arahan PD, kameramen juga di tuntut untuk aktif dalam mengambil gambar dan mencari angle yang sesuai. Menjadi seorang juru kamera harus mempunyai skil yang cukup memadai untuk dapat menghasilkan gambar yang bervariatif dan menarik interes pemirsa.

Pengawasan dalam hal ini rapat evaluasi setelah kegiatan berlangsung, dengan membahas semua kekurangan yang ada dalam proses shooting super deal. Rapat evaluasi ini diikuti oleh seluruh kru termasuk juru kamera. Kendala apa yang ditemui

(23)

saat shooting sedang berlangsung, agar shooting selanjutnya bisa diatasi. Apabila terjadi kerusakan pada kamera, juru kamera bisa langsung melaporkan kepada bagian technical support. Tugas dan tanggung jawab juru kamera berakhir setelah selesai rapat evaluasi.

Gambar

Gambar Posisi Kamera

Referensi

Dokumen terkait

I-2 : Citra CP Prima yang sedang menurun memang membutuhkan proses atau waktu yang tidak singkat untuk mengembalikannya seperti sebelumnya tetapi saya sangat yakin bahwa

Pada motif g² dan g³ merupakan pengulangan dari birama ke dua pada motif g¹ yang tidak beraturan akan tetapi terstruktur dan dalam suasana yang sama, yang mengalamin

Pada saat yang sama ketiga intelektual Muslim baru ini juga akrab dengan berbagai corak pemikiran Barat, dan dalam batas tertentu juga paham dengan teori-teori ilmu sosial

Perbedaan jumlah kuisioner yang disebar pada KPP Madya dan KPP Pratama didasarkan pada pertimbangan saat melakukan konsultasi kepada para Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi

Kajian Ditinjau dari kekerabatan bahasa Jawa tersebut membagi bunyi konsonan dalam Yogyakarta, bahasa Jawa dan bahasa Indonesia bahasa Indonesia menjadi 23 konsonan yaitu

Salah satu jalan yang dilakukan adalah adalah mempertahankan dan meningkatkan kepuasan konsumen yang telah ada, yang dapat dilakukan dengan penelitian secara mendalam

Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder, data primer adalah hasil pengukuran usap alat medis di ruang perawatan, data sekunder meliputi data umum dan

Pengertian kalibrasi menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabulary of International Metrology (VIM) adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara