• Tidak ada hasil yang ditemukan

E D I S I A P R I L

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "E D I S I A P R I L"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

A N A L I S I S C U A C A D A N I K L I M S K A L A G L O B A L R E G I O N A L

D A N L O K A L

A N A L I S I S H U J A N B U L A N A P R I L 2 0 2 0

P R A K I R A A N C U R A H H U J A N D A N S I F A T H U J A N

B U L A N M E I , J U N I D A N J U L I 2 0 2 0

BULETIN

METEOROLOGI

STASIUN METEOROLOGI KELAS III

TEMINDUNG SAMARINDA

(2)

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

RINGKASAN MJO OLR SOI SST ANGIN PERMUKAAN CURAH HUJAN SUHU UDARA KELEMBAPAN UDARA PENYINARAN MATAHARI PENGUAPAN CUACA SIGNIFIKAN INDEKS KEKERINGAN MONITORING HTH APRIL ANALISIS CH & HH APRIL PCH & SIFAT HUJAN MEI PCH & SIFAT HUJAN JUNI PCH & SIFAT HUJAN JULI PETA POTENSI BANJIR DAFTAR ISTILAH 1 3 4 5 6 8 8 9 9 10 11 11 12 13 15 16 19 21 24 26 Penanggung Jawab KEPALA STASIUN Redaktur / Editor SUTRISNO BRIAN EKO PERMADI FAIZAL WEMPY Staff Redaksi

ALIANSYAH ROBY ANA KANIYA ANNISA FERGIAN YOGA ADITAMA PRIMARISKY WAHYU MUMPUNI

Berkat rahmat dan perkenan Tuhan Yang Maha

Esa, Buletin Meteorologi Samarinda yang berisi

rangkuman informasi meteorologi di wilayah

Samarinda  selama bulan April 2020 telah dapat

diselesaikan. Buletin ini disusun berdasarkan hasil

pantauan baik terhadap unsur–unsur cuaca lokal

wilayah Samarinda maupun faktor–faktor global

dan regional yang turut mempengaruhi kondisi

klimatologi Samarinda.

Unsur–unsur cuaca lokal yang dimaksud

meliputi informasi tentang curah hujan, angin,

suhu udara, kelembaban udara, tekanan udara,

Indeks Kekeringan maupun cuaca signifikan yang

terjadi di wilayah Samarinda. Sedangkan

informasi kondisi atmosfer secara global dan

regional meliputi analisa perkembangan aktifitas

MJO, OLR, SOI, SST selama bulan April 2020.

Kritik dan saran pembaca sangat kami

harapkan

untuk

lebih

meningkatkan

kesempurnaan buletin ini. Mudah-mudahan

dengan segala kekurangan yang ada di buletin ini

dapat bermanfaat untuk menambah wawasan

tentang kondisi cuaca dan iklim Samarinda.

Samarinda, 10 Mei 2020

Kepala Stasiun

(3)

___________________________________________________________________________

RINGKASAN

Kondisi cuaca dan iklim bulan April 2020 di wilayah Samarinda dapat dilihat dari faktor global, regional, dan lokal. Berdasarkan faktor global, secara umum dapat dilihat bahwa pada bulan April 2020 kondisi MJO aktif untuk wilayah Indonesia pada 1-5 April 2020 dan 25-30 April 2020. Di luar tanggal tersebut, fenomena MJO dalam fase tidak aktif. Pada bulan April 2020, grafik OLR menunjukkan indeks yang bernilai negatif pada awal hingga akhir bulan dengan nilai OLR berkisar antara 230-260 Wm-2. Nilai tersebut mengindikasikan bahwa potensi pertumbuhan awan pada bulan April 2020 relatif rendah dari awal hingga akhir bulan.Indeks SOI pada bulan April 2020 menunjukkan nilai -7 yang berarti jika indeksnya negatif maka terjadi pengurangan jumlah curah hujan. Wilayah Samarinda sifat hujannya adalah normal (N). Hal ini menunjukkan bahwa SOI tidak memengaruhi curah hujan di wilayah Samarinda. Nilai SST pada bulan April 2020 di sekitar wilayah Kalimantan khususnya Selat Makassar dalam kategori cukup hangat, yaitu berkisar 28-29 0C. Nilai tersebut mengindikasikan bahwa terdapat potensi penguapan yang cukup

tinggi, sehingga meningkatkan proses pembentukan awan-awan konvektif. Anomali SST di wilayah sekitar Kalimantan bagian utara dan timur (Selat Makassar) berada pada kondisi normal, sehingga Samarinda dan sekitarnya tidak mengalami peningkatan curah hujan.

Selama bulan April 2020, variasi arah angin di Samarinda didominasi bertiup dari arah barat-utara. Frekuensi kecepatan angin terbanyak bernilai 1-4 knots (1,8-7,4 km/jam). Curah hujan total pada bulan Maret 2020 mencapai 191,6 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 19 hari. Suhu udara rata-rata pada bulan April 2020 berkisar antara 25,7-29,5 oC. Suhu maksimum tertinggi sebesar 34,8 oC sedangkan suhu minimum terendah bernilai 21,3

oC. Kelembapan udara rata-rata berkisar antara 72,25-93,50%. Kelembapan udara rata-rata

tertinggi sebesar 93,50%, sedangkan kelembapan udara rata-rata terendah sebesar 72,25%. Durasi rata-rata penyinaran matahari selama 5 jam. Penguapan rata-rata pada bulan April 2020 sebesar 3,71 mm. Cuaca signifikan di wilayah Samarinda didominasi oleh kejadian hujan dengan intensitas sangat ringan hingga hujan sedang. Selanjutnya, kejadian lightning sebanyak sembilan kali dan thunderstorm atau guntur sebanyak tujuh kejadian, baik guntur disertai hujan maupun guntur tanpa hujan. Wilayah Samarinda pada bulan April 2020 memiliki indeks kekeringan yang bernilai rendah hingga tinggi. Indeks kekeringan tertinggi terjadi pada tanggal 24 April 2020, yaitu sebesar 1820 dan indeks kekeringan terendah

(4)

___________________________________________________________________________

terjadi pada tanggal 30 April 2020, yaitu sebesar 469. Pada awal bulan April 2020, indeks tingkat bahaya kebakaran pada posisi yang tinggi dan terus meningkat hingga pada kategori ekstrem. Kemudian pada tanggal 30 April 2020 indeks turun secara signifikan, hingga dalam kategori rendah.

Curah hujan bulan April 2020 wilayah Samarinda secara umum bersifat normal dengan curah hujan sebesar 173 mm. Kemudian, analisis curah hujan April secara umum menunjukkan bahwa wilayah Kalimantan Timur termasuk kedalam kategori menengah dan sebagian mengalami curah hujan kategori tinggi, curah hujan yaitu di Kabupaten Kutai Barat bagian kecamatan Long Iram.

(5)

___________________________________________________________________________

ANALISIS KONDISI IKLIM DAN CUACA SAMARINDA APRIL 2020

Kondisi cuaca dan iklim di wilayah Samarinda dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik skala global, regional, maupun lokal. Berikut faktor global, regional, dan lokal tersebut.

A. Analisis Dinamika Atmosfer Skala Global dan Regional 1. MJO (Madden Jullian Oscillation)

Gambar 1. Grafik RMM1 dan RMM2 fase MJO (Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/mjo/)

Gambar 1 merupakan grafik RMM1 dan RMM2 yang menunjukkan pergerakan MJO yang terjadi pada bulan April 2020. Apabila pergerakan berada di dalam lingkaran, hal tersebut menandakan bahwa MJO sedang tidak aktif. Apabila pergerakan terjadi di luar lingkaran, hal tersebut menandakan bahwa MJO sedang aktif. MJO aktif yang berada pada posisi kuadran 3, 4, dan 5 akan menyebabkan hujan di wilayah Indonesia. Berdasarkan Gambar 1, secara umum dapat dilihat bahwa pada bulan April 2020 kondisi MJO aktif untuk wilayah Indonesia pada 1-5 April 2020 dan 25-30 April 2020. Di luar tanggal tersebut, fenomena MJO dalam fase tidak aktif. Dampak dari aktifnya fenomena MJO terhadap wilayah Indonesia

(6)

___________________________________________________________________________

berupa peningkatan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia, tetapi tidak merata di semua tempat. Fase aktif MJO berdampak di wilayah Samarinda yang menyebabkan terjadi peningkatan curah hujan dari intensitas sedang hingga hujan lebat.

2. OLR (Outgoing Longwave Radiation)

Gambar 2. Grafik OLR

(7)

___________________________________________________________________________

Berdasarkan Gambar 2, grafik OLR yang berwarna biru menunjukkan indeks negatif yang diidentifikasi memiliki potensi pertumbuhan awan yang cukup tinggi, sedangkan grafik OLR yang berwarna oranye atau merah menunjukkan indeks positif yang diidentifikasi memiliki potensi pertumbuhan awan yang kurang aktif. Pada bulan April 2020, grafik OLR menunjukkan indeks yang bernilai negatif pada awal hingga akhir bulan dengan nilai OLR berkisar antara 230-260 Wm-2. Nilai tersebut mengindikasikan bahwa potensi pertumbuhan awan pada bulan April 2020 relatif rendah dari awal hingga akhir bulan.

Secara umum, pada bulan April 2020 terjadi anomali nilai OLR sebesar 5-15 Wm-2. Hal tersebut mengindikasikan pembentukan awan konvektif relatif lebih rendah dibanding dengan kondisi normalnya.

3. SOI (Southern Oscillation Index)

Gambar 3. Grafik pergerakan SOI

(Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/enso/#tabs=SOI)

Nilai indeks SOI yang bernilai negatif menandakan potensi terjadinya pengurangan hujan di wilayah Indonesia, khususnya di wilayah bagian tengah dan timur Indonesia. Sebaliknya, jika indeksnya bernilai positif maka berpotensi terjadi

(8)

___________________________________________________________________________

penambahan curah hujan di wilayah Indonesia, terutama Indonesia bagian tengah dan timur.

Pada Gambar 3 di atas, dapat dilihat bahwa indeks SOI pada bulan April 2020 menunjukkan nilai -7 yang berarti jika indeksnya negatif maka terjadi pengurangan jumlah curah hujan. Curah hujan pada bulan April 2020 di wilayah Samarinda sifat hujannya normal (N). Hal tersebut menunjukkan bahwa SOI tidak memengaruhi curah hujan di wilayah Samarinda.

4. SST (Sea Surface Temperature) a. SST Rata-Rata April 2020

Gambar 4. Peta Sea Surface Temperature

(Sumber: http://www.emc.ncep.noaa.gov/research/cmb/sst_analysis/images/archive/monthly_sst)

Gambar 4 merupakan peta suhu muka laut bulan April 2020. Nilai SST pada bulan April 2020 di sekitar wilayah Kalimantan khususnya Selat Makassar dalam kategori cukup hangat, yaitu berkisar 28-29 0C. Nilai tersebut mengindikasikan bahwa terdapat potensi penguapan yang cukup tinggi, sehingga meningkatkan proses pembentukan awan-awan konvektif di daerah tersebut.

(9)

___________________________________________________________________________

b. SST Anomali April 2020

Gambar 5. Peta Anomali SST

(Sumber:http://www.emc.ncep.noaa.gov/research/cmb/sst_analysis/images/archive/monthly_anomaly/)

Berdasarkan Gambar 5, anomali SST yang bernilai positif mengindikasikan potensi terjadinya penguapan dan pertumbuhan awan yang tinggi. Di wilayah Indonesia, secara umum menyebabkan terjadinya hujan.

Pada bulan April 2020, anomali SST di wilayah sekitar Kalimantan bagian utara dan timur (Selat Makassar) berkisar antara -0,5 s.d. 0,5 0C. Hal tersebut menunjukkan bahwa penguapan yang terjadi berada pada kondisi normal, sehingga pada bulan April 2020 di wilayah Samarinda dan sekitarnya tidak mengalami peningkatan curah hujna dikarenkan anomali SST yng berada pada kondisi netral.

(10)

___________________________________________________________________________

B. Analisis Cuaca Lokal Samarinda 1. Angin Permukaan

Angin Permukaan April 2020

Wind Rose Grafik Distribusi Frekuensi Angin

Gambar 6. Wind Rose dan Grafik Distribusi Frekuensi Kecepatan Angin Tiap Jam April 2020

Gambar 6 merupakan wind rose dan grafik distribusi frekuensi kecepatan angin tiap jam di Stasiun Meteorologi Temindung Samarinda. Pada bulan April 2020, variasi arah angin di Samarinda didominasi bertiup dari barat-utara. Frekuensi kecepatan angin terbanyak bernilai 1-4 knot dengan persentase sebesar 43,3%.

2. Curah Hujan

(11)

___________________________________________________________________________

Berdasarkan Gambar 7, jumlah curah hujan total pada bulan Maret 2020 mencapai 191,6 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak sembilan belas hari. Jumlah curah hujan harian tertinggi terjadi pada tanggal 24 April 2020 dengan nilai sebesar 49,5 mm.

3. Suhu Udara

Gambar 8. Grafik Rata-Rata Suhu Udara April 2020

Berdasarkan Gambar 8, rata-rata suhu udara pada bulan April 2020 berkisar antara 25,7-29,5 oC. Suhu maksimum tertinggi sebesar 34,8 oC yang terjadi pada 15 April 2020 dan suhu minimum terendah bernilai 21,3 oC yang terjadi pada 10 April 2020.

4. Kelembapan Udara

(12)

___________________________________________________________________________

Kelembapan udara rata-rata pada bulan April 2020 berdasarkan Gambar 9 berkisar antara 72,25-93,50%. Kelembapan udara rata-rata tertinggi terjadi pada 30 April 2020 dengan nilai sebesar 93,50%, sedangkan kelembapan udara rata-rata terendah terjadi pada 6 April 2020 dengan nilai 72,25%.

5. Penyinaran Matahari

Gambar 10. Grafik Lama Penyinaran Matahari April 2020

Gambar 10 merupakan grafik lama penyinaran matahari di Stasiun Meteorologi Temindung Samarinda. Durasi penyinaran matahari dihitung selama delapan jam dalam sehari yang dimulai dari pukul 08.00 WITA hingga 16.00 WITA. Pada bulan April 2020, rata-rata durasi penyinaran matahari selama lima jam. Durasi penyinaran matahari terlama terjadi pada 5 April 2020 selama delapan jam, sedangkan durasi penyinaran matahari tersingkat terjadi pada 30 April 2020 selama 0,6 jam.

(13)

___________________________________________________________________________

6. Penguapan

Gambar 11. Grafik Penguapan April 2020

Berdasarkan grafik penguapan pada Gambar 11, rata-rata penguapan pada bulan April 2020 sebesar 3,71 mm. Penguapan tertinggi terjadi pada 4 April 2020 sebesar 6,5 mm, sedangkan penguapan terendah terjadi pada 30 April 2020 sebesar 0,2 mm.

7. Cuaca Signifikan

Gambar 12. Grafik Jumlah Kejadian Cuaca Signifikan April 2020

Gambar 12 merupakan grafik kejadian cuaca signifikan yang terjadi pada bulan April 2020. Cuaca signifikan di wilayah Samarinda didominasi oleh kejadian

(14)

___________________________________________________________________________

hujan dengan intensitas sangat ringan hingga hujan sedang. Total hujan yang terjadi sebanyak sembilan belas hari hujan. Selanjutnya, kejadian lightning sebanyak sembilan kali dan thunderstorm atau guntur sebanyak tujuh kejadian, baik guntur disertai hujan maupun guntur tanpa hujan. Kemudian, untuk cuaca signifikan yang berupa haze, fog, mist, dan smoke selama bulan April 2020 tidak ada kejadian.

8. Indeks Kekeringan

Keetch-Byram Kekeringan Indeks (KBDI) adalah indeks yang digunakan untuk menentukan potensi kebakaran hutan. Indeks kekeringan didasarkan pada keseimbangan air sehari-hari, di mana faktor kekeringan seimbang dengan curah hujan dan temperatur tanah (diasumsikan memiliki kapasitas penyimpanan maksimum 8 inci) yang dinyatakan dalam seratus inci deplesi kelembapan tanah.

Gambar 13. Grafik Indeks Kekeringan April 2020

Berdasarkan Gambar 13, wilayah Bandara APT Pranoto Samarinda pada bulan April 2020 memiliki indeks kekeringan yang bernilai rendah hingga tinggi. Indeks kekeringan tertinggi terjadi pada tanggal 24 April 2020, yaitu sebesar 1820 dan indeks kekeringan terendah terjadi pada tanggal 30 April 2020, yaitu sebesar 469. Pada awal bulan April 2020, indeks tingkat bahaya kebakaran pada posisi yang tinggi dan terus meningkat hingga pada kategori ekstrem. Kemudian pada tanggal 30 April 2020 indeks turun secara signifikan, hingga dalam kategori rendah. Secara umum, pada bulan April 2020 terdapat 15 (lima belas) hari hujan yang terjadi di

(15)

___________________________________________________________________________

wilayah Bandara APT Pranoto dengan intensitas terbanyak pada kategori hujan ringan hingga hujan sedang.

9. Cuaca Ekstrem

Cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Samarinda dan sekitarnya sebagai berikut.  Angin permukaan dengan kecepatan >25 knot

Tidak ada kejadian.

 Suhu udara >35,0 0C dan atau suhu udara <150C

Tidak ada kejadian.  Kelembapan udara <40%

Tidak ada kejadian.  Hujan >50 mm/hari Tidak ada kejadian.

C. Analisis Iklim Kalimantan Timur April 2020

1. Monitoring Hari Tanpa Hujan Bulan April 2020 a. Dasarian I (1 – 10 April 2020)

Gambar 14. Peta HTH dasarian I

Berdasarkan Gambar 14 di atas, wilayah Kalimantan Timur secara umum mengalami hari tanpa hujan dengan kriteria sangat pendek (1 – 5 hari). Wilayah dengan hari tanpa hujan terpanjang yaitu kecamatan Muara Samu kabupaten Paser dengan hari tanpa hujan sebanyak 4 hari.

(16)

___________________________________________________________________________

b. Dasarian II (11 – 20 April 2020)

Gambar 15. Peta HTH dasarian II

Berdasarkan Gambar 15 di atas, wilayah Kalimantan Timur secara umum mengalami hari tanpa hujan dengan kriteria sangat pendek (1–5 hari). Selain itu terdapat juga wilayah yang mengalami hari tanpa hujan dengan kriteria Pendek (6-10 hari) yaitu kecamatan Linggang Bigung, Long Iram, Kenohan, Tenggarong Sebrang, Muara Jawa dan Tabang.

c. Dasarian III (21 – 30 April 2020)

(17)

___________________________________________________________________________

Berdasarkan Gambar 16 di atas, wilayah Kalimantan Timur secara umum mengalami hari tanpa hujan dengan kriteria sangat pendek (1 – 5 hari). Wilayah dengan hari tanpa hujan terpanjang yaitu kecamatan Teritip kota Balikpapan dan kecamatan Muarawis Kabupaten Kutai Kartanegara dengan hari tanpa hujan sebanyak 3 hari.

2. Analisis Curah Hujan dan Hari Hujan Bulan April 2020

Gambar 17. Peta Analisis Curah Hujan April 2020

Gambar 18. Peta Analisis Hari Hujan April 2020

Berdasarkan Gambar 17, analisis curah hujan April menunjukkan bahwa secara umum wilayah Kalimantan Timur mengalami curah hujan kategori menengah (100-300 mm) dan sebagian mengalami curah hujan kategori tinggi (300-500 mm), yaitu di Kutai Barat bagian barat, Paser bagian selatan dan Mahakam Ulu. Curah

(18)

___________________________________________________________________________

hujan dengan kategori sangat tinggi terjadi di Kabupaten Kutai Barat, yaitu Kecamatan Long Iram (600 mm). Sementara itu, analisis hari hujan yang disajikan pada Gambar 18 menunjukkan bahwa jumlah hari hujan di wilayah Kalimantan Timur pada umumnya 11 – 20 hari.

D. Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Bulanan 1. Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Mei 2020

Gambar 19. Peta Prakiraan Curah Hujan Mei 2020

Gambar 20. Peta Prakiraan Sifat Hujan Mei 2020

Pada bulan Mei 2020, secara umum curah hujan di wilayah Kalimantan Timur yang disajikan pada Gambar 19 diprakirakan berada pada kategori menengah (200-300 mm) hingga kategori tinggi (300-400 mm). Potensi curah hujan dengan kategori tinggi terjadi di seluruh wilayah Mahakam Ulu, sebagian wilayah Kutai

(19)

___________________________________________________________________________

Kartanegara, Berau, dan Kutai Timur. Sementara itu, berdasarkan Gambar 20, sifat hujan bulan Mei umumnya berada pada kategori atas normal. Potensi curah hujan untuk wilayah Kalimantan Timur pada bulan Mei 2020 disajikan pada Tabel 1, sedangkan potensi sifat hujan disajikan pada Tabel 2.

Tabel 1. Potensi Curah Hujan Wilayah Kalimantan Timur Mei 2020

Curah Hujan (mm/bulan) Kabupaten / Kota

Rendah 0 – 20 - 21 – 50 - 51 – 100 - Menengah 101 – 150 - 151 – 200 - 201 – 300 Berau Kutai Timur Kutai Kartanegara Samarinda Bontang Balikpapan

Penajam Paser Utara Paser

Kutai Barat

Tinggi 301 – 400 Berau bagian barat Kutai Timur bagian barat Kutai Kartanegara bagian barat Mahakam Ulu

401 – 500 - Sangat Tinggi > 500 -

(20)

___________________________________________________________________________

Tabel 2. Potensi Sifat Hujan Wilayah Kalimantan Timur Mei 2020

Prakiraan Sifat Hujan Mei

BN N AN

- - Samarinda

- - Balikpapan

- - Penajam Paser Utara

- - Berau

- - Bontang

- - Mahakam Ulu

- Kutai Timur bagian timur

Kutai Timur bagian barat

- - Kutai Barat

- - -

(21)

___________________________________________________________________________

2. Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Juni 2020

Gambar 21. Peta Prakiraan Sifat Hujan Juni 2020

Gambar 22. Peta Prakiraan Sifat Hujan Juni 2020

Berdasarkan Gambar 21, secara umum curah hujan di wilayah Kalimantan Timur pada bulan Juni 2020 diprakirakan berada pada kategori menengah (150-200 mm hingga 200-300 mm). Sementara itu, sifat hujan bulan Juni 2020 yang disajikan pada Gambar 22 umumnya berada pada kategori normal hingga atas normal. Potensi curah hujan untuk wilayah Kalimantan Timur pada bulan Juni 2020 disajikan pada Tabel 3, sedangkan potensi sifat hujan disajikan pada Tabel 4.

(22)

___________________________________________________________________________

Tabel 3. Potensi Curah Hujan Wilayah Kalimantan Timur Juni 2020

Curah Hujan (mm/bulan) Kabupaten / Kota

Rendah 0 – 20 - 21 – 50 - 51 – 100 - Menengah 101 – 150 -

151 – 200 Berau bagian timur

Kutai Timur bagian tengah dan timur

Samarinda Bontang

Penajam Paser Utara Paser

Balikpapan Kutai Barat

Kutai Kartanegara bagian tengah dan timur

201 – 300 Berau bagian barat Kutai Timur bagian barat Kutai Kartanegara bagian barat Mahakam Ulu

Tinggi 301 – 400 - 401 – 500 - Sangat Tinggi > 500 -

(23)

___________________________________________________________________________

Tabel 4. Potensi Sifat Hujan Wilayah Kalimantan Timur Juni 2020

Sifat Hujan BN N AN - Samarinda - - Bontang - - Balikpapan - - Berau - - Kutai Barat -

- Kutai Kartanegara Kutai Kartanegara bagian tengah

- Kutai Timur Kutai Timur bagian timur

- Mahakam Ulu -

- Paser Paser bagian selatan

- Penajam Paser Utara -

3. Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Juli 2020

(24)

___________________________________________________________________________

Gambar 24. Peta Prakiraan Sifat Hujan Juli 2020

Berdasarkan Gambar 23, secara umum curah hujan di wilayah Kalimantan Timur pada bulan Juli 2020 diprakirakan berada pada kategori menengah (100-150 mm hingga 200-300 mm). Sementara itu, sifat hujan bulan Juli 2020 yang disajikan pada Gambar 24 umumnya berada pada kategori normal hingga atas normal. Potensi curah hujan untuk wilayah Kalimantan Timur pada bulan Juli 2020 disajikan pada Tabel 5, sedangkan potensi sifat hujan disajikan pada Tabel 6.

Tabel 5. Potensi Curah Hujan Wilayah Kalimantan Timur Juli 2020

Curah Hujan (mm/bulan) Kabupaten / Kota

Rendah 0 – 20 - 21 – 50 - 51 – 100 - Menengah 101 – 150 - 151 – 200 Berau Kutai Timur Samarinda Kutai Kartanegara Balikpapan Kutai Kartanegara Kutai Barat Paser

Penajam Paser Utara Bontang

(25)

___________________________________________________________________________

201 – 300 Berau bagian barat Kutai Timur bagian barat Kutai Kartanegara bagian barat Mahakam Ulu

Tinggi 301 – 400 - 401 – 500 - Sangat Tinggi > 500 -

Tabel 6. Potensi Sifat Hujan Wilayah Kalimantan Timur Juli 2020

Sifat Hujan

BN N AN

- Samarinda -

- Bontang -

- - Balikpapan

- Berau Berau bagian Timur

- Kutai Barat bagian utara

Kutai Barat

- Kutai Kartanegara Kutai Kartanegara bagian tengah

- Kutai Timur Kutai Timur bagian timur

- Mahakam Ulu -

- - Paser

- - Penajam Paser Utara

(26)

___________________________________________________________________________

Gambar 25. Peta Prakiraan Daerah Potensi Banjir 2020

Prakiraan daerah potensi banjir bulan Mei 2020 yang disajikan pada Gambar 25 umumnya berada pada kategori rendah hingga menengah. Potensi banjir untuk wilayah Kalimantan Timur pada bulan Mei 2020 disajikan pada Tabel 7.

Tabel 7. Prakiraan Daerah Potensi Banjir Mei 2020 Sifat Hujan

Tinggi Menengah Rendah

- Berau (Kec. Tanjung Redeb, Telukbayur

Berau (Kec. Teluk Bayur)

- Kutai Barat (Kec. Borong Tongkok, Bongan Damai, Long Iram, Melak, Muarapahu)

Kota Balikpapan (Kec. Balikpapan Barat, Balikpapan Selatan, Balikpapan Timur, Balikpapan Utara)

- Kutai Timur (Kec. Muara Ancalong, Muara Bengkal)

Kota Samarinda (Kec. Loa Janan Ilir, Palaran, Samarinda Ilir, Samarinda Ulu, Samarinda Utara, Samarinda Kota, Samarinda Seberang, Sambutan, Sungai Kunjang, Sungai Pinang)

- Kutai Kartanegara (Kec. Konahan, Kota Bangun, Loa Janan,

Kutai Barat (Borong Tongkok, Bongan Damai, Melak, Muara

(27)

___________________________________________________________________________

Muara Kaman, Sebulu)

Lawa, Muara Pahu, Penyinggahan)

- Mahakam Ulu (Kec. Long Bagun)

Kutai (Kec. Muara Bengkal)

- Paser (Kec. Batu Sopang, Long Ikis, Long Kali, Tanjung Harapan)

Kutai Kartanegara (Kec. Anggana, Kota Bangun, Loa Janan, Muara Kaman, Sebulu, Tenggarong)

- Penajam Paser Utara (Kec. Penajam, Waru)

Paser (Kec. Batu Sopang, Long Ikis, Long Kali, Pasir Balengkong, Tanjung Harapan)

- - Penajam Paser Utara (Kec. Babulu, Penajam, Waru)

(28)

___________________________________________________________________________

Daftar Istilah

Madden Jullian Oscillation (MJO)

: Osilasi Madden Jullian merupakan fenomena skala global di kawasan tropis yang berkaitan dengan penambahan gugusan uap air yang mendukung pembentukan awan hujan. Fenomena ini terkait dengan variasi angin, perawanan, curah hujan, suhu muka laut, dan penguapan di permukaan laut pada skala ruang yang luas. MJO diinterpretasikan berdasar pengukuran OLR (Outgoing Longwave Radiation) menggunakan satelit. OLR merupakan radiasi gelombang panjang yang dipancarkan bumi ke luar angkasa yang besar kecilnya didominasi oleh pengaruh tutupan awan karena radiasi gelombang panjang sulit untuk menembus partikel awan. Jika OLR bernilai negatif, maka wilayah yang dilewati cenderung banyak awan hujan, sedangkan jika OLR bernilai positif, wilayah yang dilewati cenderung sedikit atau kurang banyak awan hujan.

Outgoing Longwave Radiation (OLR)

: Energi gelombang panjang yang meninggalkan bumi ke angkasa sebagai radiasi inframerah. OLR memiliki panjang gelombang >0,7 µm dan mempunyai efek termal (panas) sebanyak 50%. OLR dipengaruhi oleh awan dan debu yang ada di atmosfer.

Southern Oscillation Index (SOI)

: Perbedaan tekanan antara Tahiti dan Darwin. Indeks SOI yang bernilai positif menunjukkan potensi hujan yang cukup tinggi di wilayah benua maritim Indonesia.

Kondisi Suhu Permukaan Laut di Wilayah Perairan Indonesia

: Kondisi suhu permukaan laut di wilayah perairan Indonesia dapat digunakan sebagai salah satu indikator banyak/ sedikitnya kandungan uap air di atmosfer dan erat kaitannya dengan proses pembentukan awan di atas wilayah Indonesia. Jika suhu permukaan laut dingin, maka jumlah kandungan uap air di atmosfer sedikit. Sebaliknya, jika suhu permukaan laut panas, maka jumlah uap air di atmosfer banyak.

Sea Surface

Temperature (SST)

: SST berkaitan dengan suhu pada ketinggian atau kedalaman tertentu dari permukaan laut. Pada umumnya pengukuran ini menggunakan citra satelit pada kanal infrared. Namun, tetap

(29)

___________________________________________________________________________

dilakukan pengukuran secara konvensional di lautan sebagai koreksi terhadap nilai yang dihasilkan satelit.

Curah Hujan : Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang jatuh pada tempat yang datar dengan asumsi tidak menguap, tidak mengalir, dan tidak meresap. Curah hujan 1 mm didefinisikan sebagai air hujan setinggi 1 mm yang tertampung pada tempat yang datar seluas 1 m2 dengan asumsi di atas.

Normal Hujan : Normal hujan bulanan adalah nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan selama periode 30 tahun berturut-turut yang periodenya dapat ditentukan secara bebas.

Sifat Hujan : Sifat hujan dibagi menjadi tiga kategori, yaitu

- Atas Normal (AN), jika nilai perbandingannya >115% - Normal (N), jika nilai perbandingannya antara 85%-115% - Bawah Normal (BN), jika nilai perbandingannya <85% Mengingat bahwa curah hujan rata-rata bulanan di suatu tempat tidak selalu sama dengan tempat lainnya, maka yang dimaksud dengan sifat hujan dalam buletin ini adalah perbandingan antara jumlah curah hujan selama sebulan dengan nilai rata-rata atau normalnya pada bulan tersebut di suatu tempat. Dengan demikian, daerah yang sifat hujannya di bawah normal (BN) tidak berarti di daerah tersebut kurang hujan, begitu pula dengan daerah yang sifat hujannya di atas normal (AN) tidak berarti banyak hujan. Hal tersebut bergantung rata-rata bulanan pada tempat yang bersangkutan.

Intensitas Curah Hujan

: - Sangat Ringan: Curah hujan <5 mm/hari atau <1 mm/jam - Ringan: Curah hujan 5–20 mm/hari atau 1–5 mm/jam - Sedang: Curah hujan 20–50 mm/hari atau 5–10 mm/jam - Lebat: Curah hujan 50–100 mm/hari atau 10–20 mm/jam - Sangat lebat: Curah hujan >100 mm/hari atau >20 mm/jam

(30)

___________________________________________________________________________

Cuaca Ekstrem : Kondisi cuaca yang terjadi di suatu daerah yang melebihi keadaan rata-rata atau di luar kebiasaan, yaitu

- Suhu udara >30C melebihi nilai rata-rata.

- Curah hujan mencapai 56-86 mm melebihi nilai rata-rata 50 mm.

Gambar

Gambar 1. Grafik RMM1 dan RMM2 fase MJO  (Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/mjo/)
Gambar 2. Grafik OLR
Gambar 3. Grafik pergerakan SOI
Gambar 4. Peta Sea Surface Temperature
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ketidakmampuan manusia dalam menjalankan kehidupan sehari- hari akan mendorong manusia untuk selalu mengadakan hubungan timbal balik dengan sesamanya serta bertujuan

Penggunaan Bahan kimia yang digunakan tergantung pada motif celana jeans yang diminta oleh perusahaan pemilik celana jeans, sehingga perlu adanya pengendalian

Lemma 2.3 Jika P adalah bukti pada LBB ' I n∼1 dari sebuah sequent S yang mengandung sebuah aturan multi-cut* yang muncul sebagai aturan inferensi paling bawah pada P, maka S

Misalnya dianggap hanya untuk memuaskan hawa nafsu (hypersex) bagi kaum laki – laki. Perselisihan atau pertengkaran antara suami – istri dalam keluarga yang hendak

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui dan mendeskripsikan tentang kategori aktualitas berita serta jenis teras berita yang terdapat

Informasi terkait adanya penambahan informasi terbuka pada Daftar Informasi Publik (Kepala) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian (Kepala) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Maret

Dalam membina hubungan baik antar perusahaan dan konsumen, salah satunya adalah melalui layanan, sehingga penting untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap layanan yang

Di pihak lain ada juga peneliti yang berpendapat bahwa epigrafi lebih sesuai dengan dengan kajian ilmu sejarah (Titi Surti Nastiti 1995: 6), bahkan Ayatrohaedi