• Tidak ada hasil yang ditemukan

GLOSARIUM Absolut Ahad Aliyah Asy ariyah Ayat Aqli Bayan Dar Tawhid Dar Kafir Demokrasi Dalil Deduktif Demokrasi Dilalah Din Doktrin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GLOSARIUM Absolut Ahad Aliyah Asy ariyah Ayat Aqli Bayan Dar Tawhid Dar Kafir Demokrasi Dalil Deduktif Demokrasi Dilalah Din Doktrin"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

GLOSARIUM

Absolut : Berasal dari bahasa Inggrin absolute, yang digunakan untuk menjelaskan hal-hal yang mutlak, yang tidak memerlukan penafsiran lain lagi.

Ahad : Menyendiri, hadits yang secara kuantitas tidak mencapai mutawatir.

Aliyah : Yang tinggi. Biasanya merujuk pada jenjang sekolah setingkat SMA, yakni Madrasah Aliyah.

Asy’ariyah : Suatu istilah yang dikaitkan dengan aliran kalam yang didirikan Abul Hasan al-Asy’ari.

Ayat : Berasal dari bahasa Arab ayat, artinya tanda, ciri atau alamat. Istilah ini selanjutnya digunakan untuk menyatakan bagian-bagian kalimat yang terdapat pada suatu surat dalam Alquran.

Aqli : Berasal dari bahasa Arab aql, yang artinya ikatan atau mengikatkan diri, sehingga tidak bebas. Atau argumen yang masuk akal. Bayan : Penjelasan, misalnya penjelasan hadits terhadap Alquran yang

masih bersifat global (mujmal).

Dar Tawhid : Wilayah yang dianggap oleh kelompok Khawarij sebagai daerah yang islami karena sefaham dengan mereka.

Dar Kafir : Daerah di luar kekuasaan Khawarij yaitu daerah yang dikuasai pemerintah.

Demokrasi : Sebuah ide tentang sistem kekuasaan yang berasal dari Barat dan telah menjadi trend politik. Sebuah sistem kekuasaan yang menempatkan rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Dalil : Alasan atau argumentasi. Dalil nash misalnya adalah dalil yang

bersumber dari Alqurandan Hadits.

Deduktif : Penalaran dalam silogisme yang dimulai dari hal umum kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat khusus.

Demokrasi : Sebuah ide tentang sistem kekuasaan yang berasal dari Barat dan telah menjadi trend politik. Sebuah sistem kekuasaan yang menempatkan rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Dilalah : Penunjukan suatu hal, misalnya penunjukan dalil Alquran atau

Hadits.

Din : Berasal dari bahas Arab, al-din secara bahasa artinya tunduk, patuh, hutang, balasan dan penyerahan. Kata ini selanjutnya digunakan untuk arti agama yang diturunkan Tuhan kepada manusia yang wajib diikuti dan dipatuhinya.

(2)

yang diambil dari wahyu yang diturunkan Tuhan, atau pemikiran mendalam yang diyakini mengandung kebenaran.

Dzanni : Kira-kira, sesuatu yang tidak pasti atau relatif. Hasil pemikiran manusia bersifat dzanni, tidak mutlak.

Epistemologi : Berasal dari bahasa Inggris epistemology, artinya bagian dari ilmu filsafat yang membahas tentang asal-usul sesuatu.

Etimologi : Berasal dari bahasa Inggris etymology, artiny ilmu tentang asal-usul kata.

Fitrah : Berasal dari bahasa Arab fithrah, artinya asal kejadian, bersih dan suci, perasaan beragama atau meykini danya Tuhan.

Fiqh : yang banyak berhubungan dengan dimensi eksoterik atau dzahir. Sering disebut juga hukum Islam.

Filsafat : Berfikir secara sistematis, radikal dan universal tentang segala sesuatu untuk mencari kebenaran dan kebijaksanaan.

Furu’ : Berasal dari bahasa Arab fara’a, artinya cabang, sebagai lawan dari kata ashal yang berarti pokok. Kata ini selanjutnya digunakan untuk menunjukan bagian dari ajaran agama yang sifatnya cabang, ranting, bukan pokok.

Hakim : Yang menfhukumi. Orang yang memutuskan hukum suatu perkara. Biasanya dilakukan di pengadilan (Mahkamah).

Hujjah : Penggunaan dalil yang dijadikan sandaran atau referensi dalam pelaksanaan ajaran agama. Misalnya Alquran dapat dijadikan sebagai hujjah.

Himmah : Cita-cita, keinginan. Misalnya himmah Rasulullah untuk melakukan puasa hari Asyura tanggal 9 Dzulhijjah yang tidak sempat dilakukan, karena keburu meninggal.

Ibtidaiyah : Permulaan. Adalah Jenjang sekolah setingkat Madrasah Ibtidaiyyah setingkat Sekolah Dasar.

Ijtihadiah : Hal-hal yang diijtihadkan atau yang ditentukan hukumnya berdasarkan pada Alquran dan hadits.

Ilahiyyah : hal-hal yang berkaitan dengan masalah ketuhanan.

Islamic Studies : Usaha sadar dan sistematis untuk membahas secara mendalam tentang seluk-beluk yang berhubungan dengan agama Islam, baik ajaran ataupun praktek pelaksanaannya dalam kehidupan. Insider : Orang Islam yang secara serius mendalami ajaran Islam dengan

melakukan kajian baik pada aspek pemikiran (filsafat), tasawuf, politik dan sebagainya.

Idlafah : Sandaran, misalnya sebuah hadits yang disandarkan kepada nabi saw disebut hadits marfu.

(3)

Ilmu Kalam : Ilmu yang membahas tentang perkataan-perkataan atau perdebatan-perdebatan dalam hubungannya dengan masalah ketuhanan, perbuatan manusia, keadilan Tuhan. Disebut juga ilmu tauhid, ushuluddin atau teologi.

Induktif : Cara penalaran yang dimulai dari hal-hal yang bersifat khusus kemudian diakhiri kesimpulan umum.

Jabariyah : Aliran dalam Ilmu kalam yang mengatakan bahwa manusia tidak memiliki kebebasan dalam berbuat dan berkehendak.

Jender : Konsep yang bersifat budaya (cultural) yang berupaya membuat perbedaan dalam hal peran, perilaku, mentalitas, dan karakteristik emosional antara laki-laki dan perempuan yang berkembang dalam masyarakat.

Kafir : Adalah suatu istilah yang digunakan untuk menjelaskan manusia yang tidak mau tunduk dan mengakui keberadaan Tuhan sebagai yang wajib diyakini.

Kalam : Secara harfiah berarti perkataan atau pembicaraan. Kalam diartikan sebagai ilmu yang membahas tentang Kalam Tuhan dengan berbagai aspek yang terkait dengannya.

Kifarat : Denda atau sesuatu yang harus dibayarkan karena melanggar larangan tertentu dalam ajaran Islam, misalnya kifarat bagi suami-istri yang “bergaul” siang hari bulan Ramadlan adalah puasa dua bulan berturut-turut.

Khawarij : Golongan yang memisahkan diri daro khalifah Ali karena tidak setuju dengan hasil perundingan (tahkim, arbitrase) antara Ali dan Muawiyah. Kelompok teologi Islam yang bepikiran sederhana dan tekstualis atau literalis.

Khuluqiah : segala hal yang berkaitan dengan fostur atau bentuk fisik; Asalnya bermakna penciptaan.

Khutbah : Ceramah atau pidato tentang suatu persoalan di depan khalayak ramai (public).

Maqbul : Kualitas hadits shahih atau hasan yang bisa dijadikan sebagai hujjah atau argumentasi hukum.

Mauquf : Hadits yang disandarkan kepada perkataan sahabat dan bukan kepada nabi saw atau tabi’in.

Mardud : Hadits yang ditolak sebagai hujjah atau argumentasi hukum. Maslahat : Kebaikan yang memberi manfaat bagi orang banyak.

Mafsadat : Kejelekan atau yang mendatangkan kesengsaraan. Merupakan lawan dari maslahat.

Mukallaf : orang yang terbebani tuntutan untuk melakukan sesuatu. Misalnya, seorang muslim yang telah dewasa termasuk mukallaf.

(4)

Mu’jizat : Sesuatu yang melemahkan, sesuatu yang luar biasa yang diberikan oleh Allah kepada para Nabi/ Rasul pilihannya untuk melemahkan musuh-musuhnya.

Mujmal : Umum atau global. Alquran masih bersifat mujmal dan memerlukan penjelasan atau penafsiran.

Mujtahid : Orang yang melakukan ijtihad, atau mencurahkan segala kemampuan untuk menentukan suatu hukum yang tidak disebutkan secara eksplisit (tersurat) dalam Alquran dan Hadits. Muhkamat : Yang jelas, mudah difahami, tidak memerlukan pemikiran dan

penafsiran.

Mu’jizat : Secara harfiah artinya sesutu yang melemahkan. Secara istilah berarti keadaan berupa kemampuan luar biasa yang dianugerahkan Tuhan kepada seorang Rasul sebagai bukti kerasulannya.

Mutasyabihat : Yan g sa ma r, tidak j elas. Ayat mutasya bu ha t da la m Alquranmengandung arti aayat yang belum jelas dan memerlukan penafsiran.

Munfaridh : Menyendiri, tidak bersama-sama (kolektif). Biasanya istilah ini dipergunakan merujuk pada pelaksanaan ibadah shalat. Shalat munfarid artinya shalat menyendiri, tidak berjama’ah.

Muhkam : Jelas, tidak memerlukan penjelasan lebih jauh. Kebalikannya adalah mutsyabih.

Mutawatir : Hadits yang diriwayatkan oleh sejumlah perawi yang tidak mungkin sepakat untuk berdusta.

Mukharij : Orang yang mengeluarkan hadits. Biasanya mereka mengarang atau menyusun kitab hadits, seperti Bukhari, Muslim, Ahmad, dan sebagainya.

Maqthu : Hadits yang terputus tidak sampai kepada Nabi, atau hanya disandarkan kepada tabi’in.

Orientalisme : Cara atau metodologi yang memiliki kecenderungan untuk menguasai, memanipulasi bahkan mendominasi dunia Timur. Dalam pengertian sekarang orientalisme lebih diarahkan pada pendalaman tentang bahasa, agama, budaya, geografi dan sejarah bangsa-bangsa Timur.

Outsider : Para pengkaji keislaman yang berasal dari luar Islam. Pada umumnya mereka melakukan kajian secara objektif terhadap literatur Islam bahkan di antaranya menyetujui pandangan dan pemikiran Islam. Pluralisme : Sebuah paham yang meniscayakan keragaman dalam kehidupan, baik keragaman dalam bahasa, tradisi, keyakinan, atau agama.Islam memandang pluralitas sebagai sunnatullah.

(5)

Primitif : Berasal dari bahasa Inggris, primitive artinya sederhana, bersahaja. Istilah ini digunakan dalam ilmu sosial yang menunjukan masyarakat dengan kehidupannya yang sederhana dalam agama, pola pikir dan lain-lain.

Qadariyah : Aliran teologi atau ilmu kalam yang mengatakan bahwa manusia memiliki kekuasaan dan kebebasan untuk berkehendak dan berbuat.

Qath’i : Absolut atau mutkhlak. Merupakan kebalikan dari dzanni (relatif). Qudsi : Nama bagi hadits yang redaksinya dari Rasulullah, sedangkan

substansi materinya dari nabi saw.

Religi : Berasal dari bhasa Inggris religare, artinya mengumpulkan atau menghimpun. Istilah ini selanjutnya digunakan untuk nama dari suatu agama yang berfungsi mengatur hubungan manusia dengan Tuhan.

Sahabat : orang yang sezaman dan sering bertemu dengan Nabi serta meninggal dalam Islam.

Samawi : Berasal dari bahasa Arab, samawiy yang berarti tinggi atau langit. Selanjutnya istilah ini digunakan untuk mengacu kepada sesuatu yang diturunkan Allah. Agama yang diturunkan Allah, misalnya disebut agama samawi.

Sekuler : Istilah yang digunakan untuk menunjukan kelompok yang memandang bahwa urusan agama dengan urusan pemerintahan terpisah.

Syura : Sebuah sistem Islam yang berhubungan dengan pengambilan keputusan secara kolektif melalui mekanisme musyawarah. Sebuah nilai yang sering dikonotasikan dengan salah satu prinsip demokrasi dalam Islam.

Shirah : Sejarah, peristiwa masa lalu yang menyangkut seseorang. Misalnya shirah nabawiyah yang menyangkut sejarah para Nabi/ Rasul. Tabi’in : Orangyang hidup sezaman dengan sahabat, lahirsetelah nabi

wafat, serta meninggal dalam Islam.

Tafsir : Penjelasan tentang sesuatu. Misalnya, hadits sebagai tafsir bagi Alquran.

Tasyri’ : Segala hal yang berkaitan dengan penentuan syariat atau hukum Islam.

Takhsis : Pengkhususan. Alquran yang masih bersifat “Aam (Umum) memerlukan pengkhususan. Hampir sama dengan penjelasan atau penafsir.

(6)

Tasawuf : Dimensi bathini dalam kajian Islam yang lebih banyak berhubungan dengan aspek esoteric dalam Islam. Dilakukan dengan cara berusaha menghadirkan Tuhan dimanapun dan kapanpun. Wahdat al Wujud : Salah satu doktrin tasawuf tentang kesatuan wujud. Sering

Referensi

Dokumen terkait

Loan Back , yakni dengan cara meminjam uangnya sendiri, Modus ini terinci lagi dalam bentuk direct loan, dengan cara meminjam uang dari perusahaan luar negeri, semacam

1 — Juni 2020 Sebagai misal, yang sesungguhnya kalangan tokoh agama memiliki peran penting dalam mendidik masyarakat Muslim untuk lebih antisipatif terhadap ancaman wabah

Putusan Pengadilan Negeri tersebut selanjutnya diajukan upaya hukum kasasi oleh Penuntut Umum karena Pusat Nomor 1824/Pid.Sus/2013/PN.Jkt.Pst tersebut jika dikaitkan

Dalam proses pembentukan identitas mahasiswi yang menggunakan cadar terjadi dalam tahap eksplorasi dimana mahasiswi sedang berusaha untuk mencari tahu tentang identitas dirinya

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Melalui suatu aktivitas bersiklus dengan menggunakan Four-D

Nilai tersebut merupakan koefisien determinasi, yang berarti variabel Kompensasi (X1), Stres kerja (X2), dan Komunikasi (X3), dapat menjelaskan variasi perubahan kinerja

Berdasarkan analisis yang dilakukan, hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel persentase perubahan ROA dan opini audit tidak mempengaruhi ukuran perusahaan sampel

tani penangkar benih melaksanakan peran sebagai kelas belajar, wadah kerjasama, unit produksi dan unit pemasaran hasil mendukung peningkatan kapasitas petani