• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pemberian Insentif terhadap Motivasi Kerja (Studi pada Human Resource Service PT Telkom )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Pemberian Insentif terhadap Motivasi Kerja (Studi pada Human Resource Service PT Telkom )"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP MOTIVASI KERJA (STUDI

PADA HUMAN RESOURCE SERVICE PT TELKOM )

Meta Kurnia Utami¹, Yuliani Rachma Putri², Sip.³

¹Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika), Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Telkom

Abstrak

ABSTRAK Sumber daya manusia memiliki peran penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Dalam mencapai tujuan perusahaan dibutuhkan motivasi karyawan yang tinggi agar dapat menghasilkan kinerja yang baik. Terciptanya motivasi kerja yang yang baik dipengaruhi oleh balas jasa atau imbalan yang diberikan oleh perusahaan. Balas jasa yang diberikan perusahaan kepada karyawan berbagai macam bentuknya, diantaranya pemberian insentif. Insentif adalah suatu sarana motivasi dalam arti perangsang atau pendorong yang diberikan dengan sengaja kepada para pekerja agar pada diri mereka timbul semangat yang lebih besar untuk berprestasi bagi organisasi. Untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan maka

produktifitas kerja karyawan perlu ditingkatkan melalui motivasi kerja. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pemberian insentif pada Human Resource Service PT. Telkom, untuk mengetahui motivasi kerja karyawa pada Human Resource Service PT. Telkom, dan untuk mengetahui sejauhmana pengaruh pemberian insentif terhadap motivasi kerja

karyawan pada Human Resource Service PT. Telkom. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Data diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 31

karyawan di Human Resource Service PT. Telkom. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh (sensus) dan data tersebut diolah dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi berganda. Sedangkan dalam proses pengolahan data menggunakan bantuan program Microsoft Excel 2007 dan SPSS 19 for Windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel insentif (X) berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi kerja karyawan (Y) di Human Resource Service. Hal ini didapat dari hasil analisis data dan hasil pengujian hipotesis dengan R square sebesar 0,263 atau 26,3% yang berarti insentif mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motivasi kerja karyawan sebesar 26,3%. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 73,7% dipengaruhi variabel lain di luar variabel yang diteliti.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(2)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1. Profil PT. Telkom Tbk.

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk adalah penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan layanan InfoComm, telepon tidak bergerak

kabel (fixed wireline) dan telepon tidak bergerak nirkabel (fixed

wireless), layanan telepon seluler, data dan internet, serta jaringan dan interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui anak perusahaan.

Untuk menghadapi tantangan dengan semakin

meningkatnya kebutuhan akan mobilitas dan konektivitas tanpa putus, TELKOM telah memperluas portofolio bisnisnya yang mencakup telekomunikasi, informasi, media dan edutainment (TIME). Dengan meningkatkan infrastruktur, memperluas teknologi

Next Generation Network (NGN), TELKOM berupaya mewujudkan dan memberdayakan pelanggan ritel dan korporasi dengan memberikan kualitas, kecepatan, kehandalan dan layanan

pelanggan yang lebih baik. (Sumber : www.telkom.co.id)

(3)

2

1.1.2. Visi dan Misi PT. Telkom Tbk. a. Visi PT. Telkom Tbk

“To become a leading Telecommunication, Information, Media & Edutainment (TIME) Player in the Region”

Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai

perusahaan InfoCom di kawasan Asia Tenggara dan akan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik.

b. Misi PT. Telkom Tbk

1.“To Provide TIME Services with Excellent Quality & Competitive Price”

2. “To be the Role Model as the Best Managed Indonesian

Corporation”

Telkom mempunyai misi memberikan layanan “One Stop

InfoCom Service with Excellent Quality and Competitive Price and To Be the Role Model as the Best Managed Indonesian Corporation” dengan jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan

layanan terbaik, berupa kemudahan, produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif. Telkom akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis.

(4)

3

1.1.3 Logo perusahaan

Gambar 1.1 Logo PT. Telkom Tbk.

Sumber : www.telkom.co.id

1.1.4 Profil Human Resource Service

Human Resource Service merupakan sebuah divisi

di bawah Human Resource Center yang mengelola

beberapa unit bisnis. Bertempat di Jl. Gegerkalong Hilir no. 47, Bandung, yang berada di dalam lingkungan kompleks

Telkom Learning Center. Human Resource Service

merupakan sebagai koordinator dari beberapa Operation Manager di daerah-daerah yang melingkupi seluruh di Indonesia.

(5)

4

Gambar 1.2

Struktur Organisasi Human Resource Service

Sumber : Data Internal HR Service (2012) 1.2 Latar Belakang Penelitian

Setiap perusahaan yang didirikan tentunya memiliki tujuan-tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Tujuan-tujuan-tujuan baik individu maupun organisasi dapat dicapai maksimal dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Salah satu sumber yang telah tersedia dan keberadaanya berpengaruh besar terhadap pencapaian tujuan adalah sumber daya manusia.

Karyawan merupakan salah satu faktor produksi yang terpenting dalam suatu perusahaan. Tanpa adanya karyawan, perusahaan akan kesulitan dalam mencapai tujuan, karena yang menentukan kemajuan suatu perusahaan adalah karyawan. Karena

SGM HR Center DEPUTY SGM

HR Center

OSM HR Service Barat

MGR Admin & Service

MGR Employee Relation

OM HR Service

(6)

5

dengan adanya kontribusi yang positif dari karyawan visi atau tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dapat tercapai. Sehingga untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan motivasi kerja yang tinggi oleh karyawan.

Salah satu cara untuk meningkatkan motivasi kerja para karyawan adalah dengan cara memberikan insentif. Pemberian insentif dengan cara adil merupakan daya penggerak yang dapat merangsang terciptanya pemeliharaan karyawan. Karena dengan pemberian insentif karyawan merasa mendapat pengakuan dan perhatian terhadap prestasi yang dicapainya, sehingga semangat kerja dan sikap loyal karyawan akan lebih baik (Sujatmoko,2007:8-9).

Insentif merupakan sarana motivasi yang mendorong para pegawai untuk bekerja dengan kemampuan maksimum. Kompensasi dan insentif mempunyai hubungan yang erat, dimana insentif merupakan salah satu bagian dari kompensasi. Tujuan utama dari pemberian insentif adalah untuk memberikan tanggung jawab dan dorongan kepada karyawan dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil kerja (Rivai, 2009:767).

Menurut Husnan dan Heidjachman (dalam, Binti 2011:88) upah insentif merupakan suatu bentuk motivasi yang dinyatakan dalam bentuk uang, dan keberhasilan motivasi inilah harus kita ukur dari hasilnya.

(7)

6

Berdasarkan pada hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis pada hari Kamis, 3 Mei 2012 pukul 09.00 wib yang

berlokasi di Human Resource Service dengan bapak Dadang

Maulana selaku Asessment Employment Data Manajemen 1, bahwa

insentif yang diberikan kepada karyawan pada Human Resource

Service bandung yaitu pegawai yang statusnya masih aktif atau karyawan yang berkontribusi terhadap perusahaan, dan karyawan yang aktif itu sendiri dibagi menjadi 2 :

1. Karyawan yang aktif tetapi masih berstatus sebagai

calon pegawai tidak diberikan insentif sama sekali.

2. Karyawan yang berstatus aktif dalam perusahaan

tersebut dengan syarat berkontribusi terhadap tugas-tugas yang diberikan oleh perusahaan. Selain itu juga insentif diberikan kepada karyawan yang sedang dalam masa persiapan pensiun. Sedangkan Karyawan yang mengambil cuti di hari besar keagamaan, insentif yang diberikan oleh perusahaan tidak dipotong tetapi karyawan yang mengambil cuti diluar tanggung jawab perusahaan atau ketidakhadirannya selama 15 hari insentif tersebut akan dipotong.

Selain itu juga insentif yang diberikan kepada setiap karyawan itu berbeda-beda setiap unitnya, berdasarkan tugas yang diberikan oleh perusahaan dan tergantung hasil pencapaian kinerja

atau prestasi yang diberikan oleh para karyawan kepada Human

(8)

7

Resource Service yang berdasarkan kepada NKU (Nilai kinerja Unit) dan NSKU (Nilai Kinerja Sub Unit).

Sedangkan penerapan insentif pada PT. Telkom khususnya

Human Resource Service dilaksanakan pada tiap triwulan. Dimana setiap akhir triwulan dilakukan evaluasi kontribusi para karyawan untuk triwulan sebelumnya, seperti yang tertera pada keputusan direksi nomor KD. 28/PS650/SDM-30/2007 tentang sistem remunerasi terdapat beberapa point seperti dibawah ini:

1. Sehubungan hal tersebut diatas, agar dibayarkan

insentif Triwulan III kepada seluruh karyawan paling lambat pada tanggal 10 Desember melalui proses dan slip tersendiri dengan alokasi anggaran untuk masing-masing Unit Bisnis.

2. Distribusi insentif kepada masing-masing karyawan

sepenuhnya menjadi kewenangan masing-masing Kepala Unit Bisnis dihitung dengan berbasis kepada

besaran Take Home Pay masing-masing karyawan

serta threshold NKU sebagaimana diatur dalam

KR.34/PS560/COP-b0013000/2007 dan

KR.34/PS560/SDM-20/2004 lampiran III.16.a.1.

3. Pembayaran insentif Triwulan didasarkan pada Band

Posisi karyawan selama masa triwulan sebelumnya dan disesuaikan dengan kontribusi karyawan selama periode tersebut, dengan ketentuan sebagai berikut :

(9)

8

a. Karyawan yang melaksanakan cuti sakit atau cuti

besar yang bukan untuk menjalankan ibadah keagamaan selama lebih dari 30 (tiga puluh) hari

kalender selama masa triwulan dipotong

insentifnya sebesar 1/3 (satu per tiga) dari penerimaan insentif.

b. Karyawan dengan status skorsing/non aktif selama

15 hari kalender atau lebih dalam satu bulan

dianggap tidak berkontribusi dalam bulan

bertalian.

4. Untuk keperluan tersebut diatas serta dalam rangka

tertib administrasi perpajakan, seluruh Operation

Senior Manager (OSM) Human Resource Area

diinstruksikan untuk melaporkan realisasi pembayaran insentif dan Pph 21 baik yang diproses melalui payroll maupun secara manual kepada SM HR Budgeting, dan

kepada seluruh OSM Finance Area diinstruksikan

untuk menyampaikan Surat Setoran Pajak (SSP) dan SPT masa PPH 21 kepada SM Tax Operation.

Sumber : Data Internal HR Service (2011)

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Epstein dan Ward

(2006:18) dalam bentuk jurnal mengemukakan “In order to

maintain producvtivity in profession, one may wish to alternative forms incentive mechanism”. Artinya dalam rangka mempertahankan produktivitas dalam sebuah pekerjaan, seseorang

(10)

9

akan bergantung juga salah satunya pada bagaimana mekanisme insentif yang ada pada sebuah perusahaan tersebut.

Rencana insentif individu bertujuan untuk memberikan penghasilan tambahan selain gaji pokok bagi individu yang dapat mencapai standar prestasi tertentu. Sedangkan insentif akan diberikan kepada kelompok kerja apabila kinerja mereka juga melebihi standar yang telah ditetapkan, Panggabean (2004:90-91).

Berdasarkan uraian definisi di atas, dapat dilihat bahwa insentif merupakan pemberian uang di luar gaji yang dilakukan oleh pihak pemimpin organisasi sebagai pengakuan terhadap prestasi kerja dan kontribusi karyawan kepada organisasi dalam upaya untuk mempertahankan produktivitas dalam sebuah pekerjaan yang dilakukan oleh para karyawan.

Berikut data karyawan yang dibawahi oleh Human

Resource Service yang mendapat insentif pada akhir tahun 2012 :

Tabel 1.1

Jumlah Karyawan yang mendapat Insentif tahun 2012

Jumlah Karyawan

Jumlah karyawan yang mendapat Insentif

31 31

Sumber: Data Internal HR Service 2012

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa seluruh

karyawan yang bekerja pada Human Resource Service mendapatkan

insentif. Peranan insentif dapat meningkatkan motivasi kerja

(11)

10

karyawan apabila karyawan tersebut sudah merasakan insentif-insentif tersebut. Sehingga kebutuhan mereka lebih dapat terpenuhi dan memberikan yang terbaik bagi perusahaan sehingga tercapai produktivitas kerjanya dan mencapai tujuan perusahaan.

Insentif bagi mereka dapat meningkatkan tarif hidup sehingga keingginan mereka dapat terpenuhi, sehingga mereka lebih

termotivasi memberikan yang terbaik untuk perusahaan.

Sarwoto (2000 : 144) mengemukakan insentif adalah suatu sarana motivasi yang diberikan sebagai perangsang atau pendorong yang diberikan dengan sengaja kepada karyawan agar dalam diri mereka timbul semangat yang lebih besar untuk berprestasi bagi perusahaan.

Berdasarkan kajian teori di atas mengenai insentif dapat disimpulkan bahawa ada hubungan timbal-balik antara insentif dengan motivasi kerja karyawan, dengan diberikannya insentif yang sesuai pada seorang karyawan akan membuat karyawan tersebut terdorong atau termotivasi untuk berprestasi.

Motivasi kerja adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi kebutuhan individual (Silalahi, 2008:15).

Menurut Nandanwar dan Surnis (2010:9), “it can be said

with reasonable degree of confidence that overall a well designed incentive schemes could be perceived positively and likely to increase employee motivation.” Artinya adalah dapat dikatakan

(12)

11

dengan tingkat kepercayaan yang memadai bahwa keseluruhan skema insentif yang dirancang dengan baik dapat dianggap positif dan kemungkinan untuk meningkatkan motivasi karyawan. Hal itu terungkap dalam penelitian ini yang lebih banyak insentif moneter dapat menyebabkan lebih banyak perbedaan antara karyawan dan akan memiliki dampak negatif pada motivasi karyawan.

Menurut Ballantyne (dalam, Nandanwar dan Surnis

2010:6), “both monetary and non-monetary incentives are

considered as workplace motivators.” Dapat diartikan bahwa insentif moneter dan non-moneter dianggap sebagai motivator tempat kerja.

Tingkat motivasi pegawai bukan suatu hal yang bersifat stabil, dimana tingkat motivasi dapat naik ataupun turun secara perlahan maupun drastis. Masing-masing individu berbeda dalam dorongan motivasi dasar mereka dan berbagai perubahan yang terjadi akan timbul akibat dari dorongan situasi yang dihadapi. Motivasi yang tinggi akan membuat orang berusaha mencapai tujuan pribadinya. Karyawan yang memiliki motivasi tinggi dalam mencapai tujuannya akan bekerja dengan giat dan bertanggung jawab terhadap tugas yang telah diberikan kepada karyawan tersebut. Secara tidak langsung motivasi karyawan yang tinggi dapat membantu perusahaan untuk memajukan dan mengembangkan perusahaan serta meraih tujuannya.

Absennya pegawai dapat menjadi dasar pengukuran motivasi, semakin banyak pegawai yang absen berarti tingkat

(13)

12

motivasi mereka untuk menyelesaikan pekerjaannya semakin rendah dan berimbas pada kinerja pegawai. Hal tersebut dapat disebabkan

oleh berbagai faktor, misalnya tidak adanya reward (penghargaan)

dan punishment (sanksi), lemahnya pengawasan, lingkungan kerja yang kurang kondusif, dan lain sebagainya. (Sarworini, 2007:4).

Berikut disajikan rekapitulasi daftar absensi Human Resource Service mulai dari bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2012 :

Tabel 1.2

Rekapitulasi Absensi Karyawan Human Resource Service Periode Januari-Juni 2012 Bulan Jumlah Karyawan Jumlah Hari Kerja Total Hari Kerja Jumlah Hadir Jumlah Tidak Hadir Tidak Hadir (%) Januari 31 22 682 598 84 14.04% Februari 31 21 651 624 27 4.32% Maret 31 22 682 656 26 3.96% April 31 21 651 648 3 0.46% Mei 31 23 713 711 2 0.28% Juni 31 21 651 636 15 2.35%

sumber : Data Internal HR Servive yang telah diolah (2012)

Data tersebut dapat dilihat dalam bentuk gambar yang menunjukkan peningkatan dan penurunan motivasi pada gambar 1.3 berikut.

(14)

13

Gambar 1.3

Tingkat Absensi Karyawan Human Resource Service Periode Januari-Juli 2012

Gambar 1.3 diatas menunjukkan bahwa tingkat absensi

karyawan berdasarkan jumlah hari kerja pada Human Resource

Service mengalami fluktuasi dalam tahun 2012. Tingkat absensi karyawan pada awal tahun mengalami penurunan dari 14.04% pada bulan januari menjadi 4.32% pada bulan februari. Pada bulan maret terjadi penurunan lagi menjadi 3.96% dan turun lagi menjadi 0.46% pada bulan april. Penurunan kembali terjadi pada bulan mei menjadi 0.28%. Pada bulan juli tingkat absen mengalami peningkatan kembali menjadi 2.35%.

Data tingkat absensi yang disajikan menunjukkan bahwa

terjadi peningkatan dan penurunan motivasi pada karyawan Human

(15)

14

Resource Service dalam tahun 2012. Hal ini mengindikasikan pegawai yang tidak memanfaatkan waktu kerjanya untuk mengerjakan tugas dan kewajibannya di kantor. Para pegawai lebih banyak menggunakan alasan izin untuk tidak masuk kantor. Keterangan mengenai tingginya jumlah ketidakhadiran para pegawai tersebut berarti mengurangi waktu kerja mereka untuk dapat menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Berdasarkan hal tersebut penulis menganggap fenomena ini sebagai suatu masalah yang hendak diangkat menjadi suatu penelitian.

Berdasarkan latar belakang diatas peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian ini dengan memfokuskan pada pemberian

insentif yang dilakukan oleh Human Resource Service PT. Telkom

Bandung dengan judul penelitian “Pengaruh Pemberian Insentif

Terhadap Motivasi Kerja Karyawan (Studi Pada Human

Resource Service PT. Telekomunikasi Indonesia)”

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka peneliti merumuskan beberapa pertanyaan yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini antara lain :

1. Bagaimana pemberian insentif di Human Resource

Service?

2. Bagaimana motivasi kerja karyawan di Human

Resource Service?

3. Bagaimana pengaruh pemberian insentif terhadap

motivasi kerja karyawan di Human Resource Service?

(16)

15

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang akan dicapai melalui penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pemberian insentif di Human

Resource Service.

2. Untuk mengetahui motivasi kerja karyawan di Human

Resource Service.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemberian

insentif terhadap motivasi kerja karyawan di Human

Resource Service. 1.5 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat dalam menambah pengetahuan serta penerapannya berdasarkan teori yang telah dipelajari dengan masalah yang diteliti.

2. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam mempertahankan dan meningkatkan motivasi kerja karyawan.

3. Bagi Pihak Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi dan tambahan pengetahuan untuk para akademisi ataupun pihak–pihak yang

(17)

16

tertarik pada masalah pengaruh pemberian insentif terhadap motivasi kerja karyawan.

1.6 Batasan Penelitian

Batasan-batasan dalam penelitian ini untuk menjaga konsistensi penelitian sehingga sesuai dengan tujuan penelitian yaitu sebagai berikut :

a. Penelitian ini menetapkan bahwa responden penelitian

adalah karyawan Human Resource Service.

b. Objek dari penelitian ini adalah Human Resource

Service.

c. Wilayah penelitian dilakukan di Bandung.

d. Periode penelitian ini dilakukan pada tahun 2012.

1.7 Sistematika Penulisan Tugas Akhir

Sistematika penulisian ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan. Dengan sistematika sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab ini membahas tentang latar belakang penelitian, obyek studi, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab ini berisi uraian umum tentang teori-teori yang digunakan dan literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian sebagai acuan perbandingan dalam masalah yang terjadi sehingga akan diperoleh gambaran yang cukup jelas, dan kerangka pemikiran.

(18)

17

Bab III Metode Penelitian

Bab ini menjelaskan tentang metode penelitian, variable penelitian, operasional variabel, teknik pengumpulan data, teknik sampling dan teknik analisa data.

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Bab ini akan menjelaskan secara rinci tentang pembahasan dan analisa – analisa yang dilakukan sehingga gambaran permasalahan yang terjadi akan terlihat jelas dan dapat diperooleh alternatif pemecahan masalah yang dihadapi.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Bab ini akan menjelaskan mengenai kesimpulan dari hasil pembahasan yang disertai dengan saran atau rekomendasi bagi perusahaan yang diteliti.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(19)

109

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kepada karyawan

Human Resource Service PT. Telkom mengenai pengaruh pemberian insentif terhadap motivasi kerja karyawan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Penerapan insentif material dan insentif non material di Human

Resource Service PT. Telkom sudah berjalan cukup baik. Variabel insentif material dan insentif non material berada pada kategori yang sangat tinggi. Hal tersebut berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan. Selain itu juga tidak hanya pemberian penghargaan saja, tetapi juga diberikan fasilitas-fasilitas perusahaan untuk menunjang kinerja karyawannya.

2. Motivasi kerja karyawan Human Resource Service PT. Telkom

dapat dikategorikan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari skor keseluruhannya. Berdasarkan penjelasan tersebut, para karyawan

Human Resource Sevice PT. Telkom memiliki motivasi kerja yang sangat tinggi. Adanya motivasi kerja yang sangat tinggi tersebut membuat karyawan termotivasi untuk memberikan prestasi atau kontribusinya untuk perusahaan.

3.Pengaruh pemberian insentif terhadap motivasi kerja karyawan di

Human Resource Service PT. Telkom dapat diuraikan sebagai berikut:

Berdasarkan hasil perhitungan secara keseluruhan, dapat diketahui bahwa insentif material dan insentif non material

(20)

110

sebesar 26,3%. Angka tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara insentif material dan insentif non material terhadap motivasi kerja. Selain hal tersebut, terdapat faktor lain di luar variabel yang diteliti yang mempengaruhi motivasi kerja sebesar 73,7%.

5.2 Saran

5.2.1 Saran untuk Perusahaan

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian Pengaruh

Pemberian Insentif terhadap Motivasi Kerja Karyawan di Human Resource

Service PT. Telkom, maka penulis mempunyai beberapa saran antara lain sebagai berikut:

1. Pemberian insentif material yang diberikan oleh Human

Resource Service PT. Telkom sudah diterapkan dengan baik. Salah satu variabel insentif material yang diterapkan dengan

baik yaitu pemberian bonus. Namun karyawan juga

membutuhkan cara baru atau bentuk apresiasi PT. Telkom sebagai salah satu upaya peningkatan motivasi kerja karyawan. Misalkan dengan cara memberikan bonus secara individu kepada karyawan yang berprestasi.

2. Pemberian insentif non material pada Human Resoure Service

sudah dilaksanakan dengan baik namun masih ada beberapa hal yang sebaiknya ditingkatkan untuk meningkatkan kerja karyawan seperti pemberian pujian secara lisan maupun tulisan

yang dapat dilakukan oleh pihak manajer Human Resource

Service kepada karyawan, hal ini dimaksudkan agar karyawan merasa lebih dihargai hasil kerjanya. Selain itu pemberian insentif non material yang seharusnya ditingkatkan yaitu dengan

(21)

111

seperti memberikan fasilitas alat tulis kantor serta alat-alat lainnya yang menunjang kinerja karyawan.

5.2.2 Saran untuk Penelitian Lanjutan

Penelitian ini dibatasi pada insentif karena itu perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai variabel-variabel lain yang mempengaruhi motivasi kerja, misalnya pelatihan, budaya organisasi, kepemimpinan dan lain-lain, mengingat adanya faktor lain yang mempengaruhi motivasi kerja sebesar 73,7%.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(22)

112

DAFTAR PUSTAKA

Adams, Susan.M., Gupta, A. & Leeth John. D. (2010). Maximizing

compensation: organizational level and industry gender composition effects. Gender in Management: An International Journal, vol.25 Iss:5, pp.366-385. Emerald Insight.

Binti, Margo Tando. (2011). Pemberian Insentif dan Pengaruhnya

Terhadap Produktivitas Kerja dan Tingkat Kerusakan Produksi (Studi Kasus Pada Perusahaan Batako CV. Kacima Palangkaraya). Jurnal Ekonomi Vol.3 No.1. Universitas Palangkaraya.

Buraidah (2011). Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Kerja

Terhadap Komitmen Organisasi di Organisasi Pendidikan Islam X. Jurnal Magister Psychology. Universitas Gunadarma.

Dito, Anoki Herdian. (2010). Pengaruh Kompensasi Terhadap

Kinerja Karyawan PT. Slamet Langgeng Purbalingga dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening. Skripsi. Universitas Diponegoro.

Handoko, T. Hani. (2008). Manajemen personalia dan sumber daya manusia . edisi II. Cetakan keempat belas. Yogyakarta : penerbit BPFE.

(23)

113

Hasibuan, S.P. Malayu. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia

edisi revisi. Jakarta : Bumi Aksara

Hasibuan, S.P. Malayu. (2007). Manajemen Sumber Daya

Manusia, Cetakan Kesembilan. Jakarta : Bumi Aksara

Hasibuan, S.P. Malayu. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia.

Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Kountur. (2007). Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan

Tesis. Edisi Revisi. Jakarta : Percetakan Buana Printing.

Leat, Mike & El-Kot, Ghada. (2009). Interpersonal trust at work,

intrinsic motivation, work – related tension and satisfaction in Egypt. International Journal of WorkPlace Health Management, vol.2 Iss:2, pp.180-194. Emerald Insight.

Loebis, Rumonda Bulan.A. (2007). Pengaruh Pemberian Insentif

dan Kepuasan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Balai Yasa Pulo Brayan PT. Kereta Api Medan. Tesis Universitas Sumtera Utara.

Mangkunegara, A.A. prabu. (2009). Manajemen Sumber Daya

Manusia Perusahaan. Bandung : PT Remaja Posdakarya .

Mukti, Satrio Prastia Eka. (2010). Pengaruh Kompensasi dan

Insentif Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT.

(24)

114

Lenggogeni Jakarta Selatan. Jurnal Ekonomi Manajemen. Universitas Gunadarma.

Nandanwar, M.V., Surnis, S.V. (2010). Intervening factors affecting

the relationship between incentives and employee motivation: a case study of pharmaceutical manufacturing organisation in Navi Mumbai. Journal of Business Excellence, Vol.1, Issue:2.

Panggabean, Mutiara. S, (2004). Manajemen Sumber Daya

Manusia. Jakarta : penerbit erlangga.

Pasaribu, Hardi. (2008). Pengaruh Pelaksanaan Pemberian Insentif

Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara. Skripsi pada Universitas Sumatera Utara.

Prabu, Anwar. (2005). Pengaruh Motivasi Terhadap Kepuasan

Kerja Pegawai Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Kabupaten Muara Enim. Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya vol.3 no.6 Desember 2005. Universitas Sriwijaya.

Priadi, Fiky. (2008). Pengaruh Sistem Penggajian Terhadap otivasi

Berprestasi Karyawan Hotel Geulis Bandung.

Riduwan & Engkos Ahmad Kuncoro. (2007). Cara Menggunakan

dan Memaknai Analisis Jalur, Bandung, Penerbit Alfabeta.

(25)

115

Riduwan. (2008). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian,

Bandung: Alfabeta

Rivai, Veithzal, Ella Jauvani Sagala. 2009. Manajemen Sumber

Daya Manusia untuk Perusahaan : Dari Teori ke Praktek, Jakarta : Rajawali Pers.

Sarworini, Fithriani (2007), Hubungan Kemampuan Dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Kependudukan, Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Karanganyar.

Sekaran, Uma. (2006). Metode Penelitian Bisnis. Edisi Keempat.

Jakarta : Salemba Empat.

Shipley, Christhoper.J., & Kleiner, Brian. H. (2005). Compensation

Managements of Commissioned Sales Employees.

Management Research News, vol.28 Iss:2/3, pp.2-10. Emerald Insight.

Siagian, P. Sondang (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia,

Jakarta : Bumi Aksara.

Siagian, Sondang,P (2002). Kiat Meningkatkan Produktivitas. Jakarta : Rineka Cipta.

Silalahi, Betty Yuliani (2008), Kepemimpinan Transformasional, Motivasi Kerja, Budaya Organisasi, Dan Komitmen Organisasi. Jurnal Psikologi Vol. 2, No.1, 14-20.

(26)

116

Sihotang, A. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Pradnya

Paramita: Jakarta.

Simamora, henry (1999). Manajemen Sumber Daya Manusia. STIE

– YKPN Yogya

Stringer, C., Didham, J., Ampillai, P.T. (2008). Motivation, pay

satisfaction, and job satisfaction of front-pine employees.

Qualitative Research in Accounting & Management vol.8 Iss:2, pp.161-179. Emerald Insight.

Subagyo, Bambang. (2009). Pemberian Insentif Terhadap Kinerja

Karyawan Bagian Kolektor Pada PT.Adira Finance Cabang Blitar. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesuma Negara Blitar

Sugiyono, (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan

R&D. Cetakan 9. Bandung : CV Alfabeta.

Sujatmoko, Koko. 2007. Pengaruh Insentif Terhadap Peningkatan

Prestasi Kerja Karyawan Pada Departemen Operasional Pemasaran Dunkin Donuts Cabang Arteri Jakarta, Karya Ilmiah : USU Medan.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta : CV Andi

Ofset.

(27)

117

Suwatno dan Priansa, J.P (2011). Manajemen Sumber Daya

Manusia. Bandung : Alfabeta

Umar, husein. (2011). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis

Bisnis. Edisi kedua. Jakarta : Rajawali Pers.

Usman, husaini. (2009). Manajemen, teori, praktir dan riset pendidikan, Jakarta : bumi Aksara

Wahjono, Sentot Imam (2010). Perilaku Organisasi, Yogyakarta :

Graha Ilmu.

Wati, Tri Suliana. (2008). Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap

Motivasi Kerja Karyawan Retail & Consumer Risk PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Skripsi.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Gambar

Gambar 1.1  Logo PT. Telkom Tbk.
Gambar  1.3  diatas  menunjukkan  bahwa  tingkat  absensi  karyawan  berdasarkan  jumlah  hari  kerja  pada  Human  Resource  Service  mengalami  fluktuasi  dalam  tahun  2012

Referensi

Dokumen terkait

Bersama Mona dan orangutan lain yang diselamatkan selama periode itu, Sarmi tinggal di kandang sosialisasi sampai 2010, kemudian dipindahkan ke Pulau 6, sebuah

No Nomor Peserta Nama Asal Sekolah Kab./Kota1. MUIS MA Negeri

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu selama proses pelaksanaan praktik kerja lapangan dan pengerjaan laporan praktik kerja

The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XLII-2/W6, 2017 International Conference on Unmanned Aerial Vehicles

[r]

Al Irsyad surabaya adalah dana yang diperoleh berasal dari para pengurus dan pemain senior saja, yang tidak dapat mencukupi kebutuhan klub, (3) Peluang : Peluang meraih prestasi

Bagi peneliti lain: Peneliti lain yang hendak melakukanpenelitian seperti yang peneliti lakukan sebaiknya warna yang digunakan lebih banyak, cat air yang akan

Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan Perundang- undangan bagi setiap warga