• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI KUTAI BARAT PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUPATI KUTAI BARAT PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI KUTAI BARAT

PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT

NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG

ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS SANGGAR KEGIATAN BELAJAR PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KUTAI BARAT

BUPATI KUTAI BARAT,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam pasal 60 Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Kutai Barat, pada Dinas dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis untuk melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa Kecamatan;

b. bahwa untuk mendukung lancarnya pelaksanaan tugas Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Barat dan dalam rangka menunjang program PAUDNI di Kabupaten Kutai Barat serta untuk mewujudkan pemberdayaan masyarakat Kabupaten Kutai Barat agar mampu menjadi inisiator dan motivator pelaksanaan program, maka dipandang perlu dibentuk Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) pada Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Barat;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Sanggar Kegiatan Belajar pada Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Barat.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten malinau, Kabupaten Kutai barat, Kabupaten Kutai Timur, dan Kota Bontang (Lembaran Negara RI tahun 1999 Nomor 175, tambahan Lembaran Negara RI 3896, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2000 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999 tentang pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten malinau, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur, dan Kota Bontang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3962); 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018), sebagaimana yang diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tetang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194) ;

(2)

5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 5157);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5589); 10. Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2008 tentang Urusan

Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Kutai Barat (Lembaran Daerah Kabupaten Kutai Barat Tahun 2008 Nomor 03);

11. Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Barat Nomor 05 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Kutai Barat (Lembaran Daerah Kabupaten Kutai Barat Tahun 2008 Nomor 05 Seri D) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Barat Nomor 08 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Kutai Barat (Lembaran Daerah Kabupaten Kutai Barat Tahun 2013 Nomor 8).

MEMUTUSKAN;

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT

PELAKSANA TEKNIS SANGGAR KEGIATAN BELAJAR PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KUTAI BARAT.

(3)

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Keputusan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Daerah Otonomi Kabupaten Kutai Barat;

2. Pemerintah Daerah Kabupaten yang selanjutnya disebut Pemerintah Kabupaten adalah unsur penyelenggara pemerintahan daerah Kabupaten yang terdiri atas Bupati dan Perangkat Daerah Kabupaten;

3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disebut DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah; 4. Kepala Daerah adalah Bupati Kabupaten Kutai Barat;

5. Perangkat Daerah Kabupaten adalah unsur pembantu kepala daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan Kelurahan;

6. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Kutai Barat; 7. Dinas Pendidikan adalah Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Barat; 8. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Barat;

9. Sanggar Kegiatan Belajar yang selanjutnya disingkat SKB adalah unit pelaksana teknis pada Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Barat yang mempunyai tugas dan fungsi sebagai penyelenggara teknis pendidikan nonformal dan informal; 10.Unit Pelaksana Teknis Sanggar Kegiatan Belajar yang selanjutnya disingkat UPT

SKB adalah Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Pendidikan yang bertugas menyelenggarakan sebagian tugas teknis operasional Dinas Pendidikan dibidang pembuatan percontohan dan penyelenggaraan program pendidikan nonformal dan informal;

11.Kepala Unit Pelaksana Teknis Sanggar Kegiatan Belajar yang selanjutnya disingkat Kepala UPT SKB adalah Kepala UPT SKB pada Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Barat;

12.Kepala Sub Bagian Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis Sanggar Kegiatan Belajar yang selanjutnya disingkat Kasubag TU UPT SKB pada Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Barat;

13.Eselon adalah tingkatan jabatan struktural;

14.Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan;

15.Pendidikan Non Formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang yang hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan;

16.Pendidikan Informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri, yang mana hasil pendidikan informal diakui sama dengan pendidikan formal dan non formal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan;

17.Pendidikan kesetaraan merupakan program pendidikan non formal yang menyelenggarakan pendidikan umum setara SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA yang mencakup program Paket A, Paket B dan Paket C serta pendidikan kejuruan setara SMK/MAK yang berbentuk Paket C Kejuruan;

(4)

18.Jabatan Fungsional Pamong Belajar adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melakukan kegiatan belajar mengajar, pengkajian program, dan pengembangan model pendidikan anak usia dini, non formal dan informal (PAUD NI) pada Unit Pelaksana Teknis dan Satuan PNF sesuai peraturan perundang-udangan yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil;

19.Pamong Belajar adalah pendidik dengan tugas utama melakukan kegiatan belajar mengajar, pengkajian program, dan pengembangan model pendidikan non formal dan informal (PNFI pada unit pelaksana teknis dan satuan PNFI).

BAB II PEMBENTUKAN

Pasal 2

Dengan Peraturan Bupati ini dibentuk Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Sanggar Kegiatan Belajar pada Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Barat.

BAB III

KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Bagian Pertama

Kedudukan Pasal 3

(1) UPT SKB merupakan unsur pelaksana tugas teknis operasional Dinas Pendidikan sebagai penyelenggara pendidikan non formal dan informal yang mempunyai wilayah kerja Se- Kabupaten Kutai Barat;

(2) UPT SKB dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang berkedudukan dan bertanggung

jawab kepada Kepada Dinas.

Pasal 4

(1) Sub Bagian Tata Usaha merupakan staf administrasi UPT SKB;

(2) Sub Bagian Tata Usaha SKB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh Kepala Subbag Tata Usaha yang secara teknis operasional dan administratif berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala UPT SKB.

Bagian Kedua Tugas Pokok

Pasal 5

(1) UPT SKB mempunyai tugas pokok melaksanakan penyelenggaraan kegiatan

pendidikan non formal dan informal serta pelayanan umum meliputi kesekretariatan dan kegiatan teknis operasional dan penunjang Dinas Pendidikan sesuai kebijakan umum daerah;

(2) Sub Bagian Tata Usaha SKB mempunyai tugas pokok mengelola urusan

ketatausahaan, urusan umum dan perlengkapan, administrasi kepegawaian, administrasi keuangan dan aset daerah.

(5)

Bagian Ketiga Fungsi Pasal 6

(1) Dalam penyelenggaraan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 ayat (1), UPT SKB mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana kegiatan UPT SKB;

b. Penyelenggara percontohan dan kegiatan pembelajaran pendidikan nonformal dan informal;

c. Penyelenggaraan sebagian urusan Dinas dalam urusan kepegawaian;

d. Pembangkitan dan penumbuhan kemauan belajar masyarakat dalam rangka terciptannya masyarakat gemar belajar;

e. Pemberian motivasi dan pembinaan masyarakat agar mau dan mampu menjadi

pendidik dalam melakukan azaz saling membelajarkan;

f. Pemberian pelayanan informal kegiatan pendidikan non formal dan informal;

g. Pembuatan percontohan berbagai program dan pengendalian mutu pelaksanaan

program pendidikan nonformal dan informal; h. Penyusunan dan pengadaan muatan lokal; i. Penyediaan sarana dan fasilitas belajar mengajar;

j. Pengintegrasian dan pengsinkronisasian kegiatan sektoral dalam bidang pendidikan non formal dan informal;

k. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga pelaksana pendidikan non formal dan informal; dan

l. Pengelolaan urusan tata usaha sanggar kegiatan belajar.

(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 ayat (2) diatas, Sub Bagian Tata Usaha UPT SKB mempunyai fungsi :

a. Pengelolaan urusan ketatausahaan;

b. Pengelolaan urusan umum dan perlengkapan; c. Pengelolaan administrasi keuangan;

d. Pengelolaan aset daerah.

BAB IV

SUSUNAN ORGANISASI Pasal 7

(1) Susunan Organisasi UPT SKB terdiri dari : a. Kepala;

b. Sub Bagian Tata Usaha;

c. Kelompok Jabatan Fungsional Pamong Belajar.

(2) Bagan susunan organisasi UPT SKB sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam Peraturan Bupati ini.

BAB V URAIAN TUGAS Bagian Pertama

Kepala Pasal 8

Dalam menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi UPT SKB sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 6 ayat (1) diatas, Kepala UPT SKB mempunyai uraian tugas:

a. Merumuskan visi dan misi UPT SKB;

b. Membuat usulan kebijakan teknis UPT SKB sebagai bahan pertimbangan atasan dalam penetapan kebijakan;

(6)

c. Membuat program dan kegiatan UPT SKB sebagai pedoman dan acuan kerja;

d. Mengkoordinasikan/sinkronisasi kegiatan dengan instansi terkait sesuai ketentuan dan perintah atasan agar terjalin kerjasama yang baik;

e. Membagi tugas kepada bawahan terhadap pelaksanaan kegiatan secara lisan dan tertulis agar pekerjaan terbagi habis;

f. Memberi petunjuk dari bawahan agar dalam melaksanakan tugas selalu

berpedoman pada sistem dan prosedur kerja agar kegiatan berjalan dengan lancar; g. Memeriksa hasil kerja bawahan dengan membandingkan hasil yang dicapai dengan

petunjuk yang sudah diberikan untuk penyempurnaan hasil kerja;

h. Memberikan penilaian terhadap kinerja dan prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil capaian kinerja sebagai bahan pemberian penghargaan serta sanksi;

i. Memberikan pelayanan informal kegiatan pendidikan nonformal dan informal bagi masyarakat agar dalam pelaksanaan tugas berjalan dengan lancar;

j. Membangkitkan dan menumbuhkan kemauan belajar masyarakat dalam rangka terciptanya masyarakat gemar membaca;

k. Membuat percontohan dan layanan berbagai program dan pengendalian mutu pelaksanaan program pendidikan nonformal dan informal;

l. Menyusun dan melaksanakan pengadaan sarana belajar muatan lokal;

m. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan tenaga pelaksana pendidikan nonformal dan informal;

n. Menyusun rencana program kerja minimal 8 (delapan) program PNFI (pendidikan

kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, pendidikan informal, serta pendidikan lain);

o. Melaksanakan layanan program antara lain: layanan bimbingan kewirausahaan, karir, keluarga dan agama layanan minat bakat dan hobi, layanan pendidikan informal, layanan fungsional skill, layanan keterampilan mata pencaharian, layanan program multi literasi, layanan pendidikan jasmani dan kesehatan, layanan informasi dan program PNFI berbasis wilayah;

p. Melaksanaakan pembinaan teknis bagi satuan PNFI lainnya (PKBM, Lembaga Kursus, PAUD, Kelompok Belajar, Majelis Taklim dan Satuan PNFI lainnya);

q. Melaksanakan pendidikan kesetaraan;

r. Membuat kalender pendidikan yang memuat semua kegiatan pendidikan dan pelatihan;

s. Melakukan pengawasan dan pengendalian atas penggunaan barang milik daerah yang ada di UPT SKB;

t. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan yang dilaksanakan;

u. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas secara lisan dan tertulis serta berkala kepada atasan sebagai bahan masukan bagi atasan dalam mengambil keputusan;

v. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan.

Pasal 9

(1) Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Kepala UPT SKB dibantu Sub Bagian Tata Usaha yang dipimpin oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha sebagaimana disebutkan pada pasal 4 ayat (2) dan beberapa jabatan fungsional umum dan pamong belajar sesuai ruang lingkup tupoksi dan tanggung jawabnya masing-masing;

(7)

(2) Pamong Belajar disesuaikan dengan kebutuhan diusulkan oleh Kepala UPT kepada Kepala Dinas Pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bagian Kedua Sub Bagian Tata Usaha

Pasal 10

Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPT SKB mempunyai uraian tugas:

a. Menyiapkan rencana kerja Sub Bagian Tata Usaha sesuai dengan program kerja ; b. Melaksanakan pengelolaan ketatausahaan, umum dan perlengkapan, keuangan,

administrasi kepegawaian, dengan memadukan rencana kegiatan untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

c. Melaksanakan pengelolaan aset daerah di UPT SKB meliputi :

 Mengajukan rencana kebutuhan barang milik daerah bagi UPT SKB;

 Melakukan pencatatan dan inventarisasi barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya;

 Mengamankan dan memelihara peralatan UPT SKB agar dapat dimanfaatkan dengan optimal dan terus menerus;

 Menyusun dan menyampaian Laporan Barang Kuasa Pengguna Semesteran

(LBKPS) dan Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan (LBKPT) yang berada di UPT SKB kepada Kepala Dinas;

d. Melaksanakan kegiatan koordinasi dan kerjasama dengan unit kerja terkait dalam penyusunan rencana kerja UPT SKB sesuai petunjuk pelaksanaan untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

e. Menilai kinerja bawahan sesuai hasil kerja dan petunjuk teknis penilaian sebagai bahan pertimbangan karier pegawai;

f. Membagi tugas dan memberikan petunjuk kepada bawahan dalam kegiatan

pengolahan data kepegawaan, adminitrasi keuangan, dan urusan umum sesuai prosedur untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

g. Memberikan saran/telaahan kepada atasan sesuai ketentuan agar tepat sasaran; h. Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan berdasarkan data dan

informasi sebagai pertanggungjawaban tugas;

i. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 11

Dalam menyelenggarakan tupoksinya, Kepala Sub Bagian Tata Usaha dibantu oleh pejabat fungsional umum yang merupakan unsur pelaksana pelayanan administrasi UPT SKB.

BAB VI PAMONG BELAJAR

Pasal 12

Pamong belajar adalah pendidik yang mempunyai tugas pokok melakukan kegiatan belajar mengajar, mengkaji program, dan mengembangkan model pendidikan nonformal dan informal pada UPT SKB.

Pasal 13

Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat dalam pasal 12, Pamong Belajar mempunyai fungsi antara lain:

a. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar;

b. Pengkajian program belajar mengajar pendidikan nonformal dan informal;

c. Pengembangan percontohan/model pendidikan nonformal dan informal;

d. Pelaksanaan pengembangan percontohan/model pendidikan nonformal dan

informal;

(8)

Pasal 14

Dalam melaksanakan tupoksinya, Pamong Belajar berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala UPT SKB.

BAB VII ESELON Pasal 15

(1) Kepala UPT merupakan jabatan struktural eselon IV.a;

(2) Kepala Sub Bagian Tata Usaha merupakan jabatan struktural eselon IV.b.

BAB VIII TATA KERJA

Pasal 16

(1) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala UPT, Kepala Subbagian Tata Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan unit organisasi lainnya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing;

(2) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing serta memberikan bimbingan dan petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya;

(3) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasannya masing-masing serta menyampaikan laporan berkala tepat waktu;

(4) Setiap laporan yang diisikan oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan menyusun laporan lebih lanjut dan petunjuk pelaksanaan tugas bawahannya;

(5) Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada kepala satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja;

(6) Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan UPT SKB wajib melaksanakan pengawasan melekat;

(7) Apabila Kepala UPT SKB memandang perlu untuk mengadakan perubahan

kebijakan harus diajukan kepada Kepala Dinas secara berjenjang untuk mendapatkan persetujuan terlebih dahulu;

(8) Segala hal yang menyangkut ketentuan pelaksanaan kegiatan berupa penjabaran tugas tiap unit kerja dan pegawai serta standar operasional prosedur di lingkungan UPT SKB ditetapkan dalam keputusan Kepala UPT dan diketahui Kepala Dinas.

BAB IX KEPEGAWAIAN

Pasal 17

Kepala UPT dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Daerah dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat atas usul Kepala Dinas melalui Sekretaris Daerah sesuai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

(9)

BAB X PEMBIAYAAN

Pasal 18

(1) Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan UPT SKB pada Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Barat dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah melalui Dinas Pendidikan.

(2) Dengan tidak mengurangi ketentuan ayat (1) diatas, kepada UPT SKB pada Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Barat dapat diberikan bantuan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

BAB XI

KETENTUAN PENUTUP Pasal 19

Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Bupati ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaanya akan diatur lebih lanjut.

Pasal 20

Peraturan Bupati ini berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kutai Barat.

ditetapkan di Sendawar,

pada tanggal, 19 November 2014

BUPATI KUTAI BARAT,

ISMAIL THOMAS

Diundangkan di Sendawar Pada tanggal 19 November 2014

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT

AMINUDDIN

BERITA DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2014 NOMOR 34

No Nama Jabatan Paraf

1. Bastiar, SH Pj, Kasubag Kumdang 2. Jannes Hutajulu, SH., M.Si Kabag Hukum 3. Suwito, S.STP Kabag Ortal 4. Drs. Gabriel Oktavianus, MM Ass. II 5. Drs. Aminuddin, M.Si Sekda 6. H. Didik Effendi, S.Sos, M.Si Wakil Bupati

(10)

LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS SANGGAR KEGIATAN BELAJAR PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KUTAI BARAT.

========================================================== BAGAN SUSUNAN ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS

SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB)

Ditetapkan di Sendawar

pada tanggal, 19 November 2014

BUPATI KUTAI BARAT,

ISMAIL THOMAS

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL PAMONG BELAJAR

KEPALA UPT

SUB BAGIAN TATA USAHA

No Nama Jabatan Paraf

1. Bastiar, SH Pj, Kasubag Kumdang 2. Jannes Hutajulu, SH., M.Si Kabag Hukum 3. Suwito, S.STP Kabag Ortal 4. Drs. Gabriel Oktavianus, MM Ass. II 5. Drs. Aminuddin, M.Si Sekda 6. H. Didik Effendi, S.Sos, M.Si Wakil Bupati

Referensi

Dokumen terkait

Pelayanan Sakramen Baptisan Kudus secara rutin dilaksanakan setiap bulan pada Minggu ke dua, Bagi orang tua yang akan membawa anaknya di Baptis, dapat

Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini, diharapkan Bapak/Ibu/Saudara/i yang terpilih sebagai sukarelawan pada penelitian ini dapat mengisi lembar

Pihak Pentagon mengatakan rangkaian bom menyebarkan bom-bom kecil ke dalam wilayah yang luas ketika dijatuhkan dari pesawat tempur atau ditembakkan dari sebuah altileri.Di

Ibu pasien menunggu 5 bulan dari bulan januari dengan harapan pasiennya bisa bicara tetapi tidak masih bicara dan akhirnya ibunya bawa pasien ke Poliklinik Jiwa RSUP Sanglah

Pembuatan tali sandal dilakukan dengan bahan baku sheet yang sama seperti dalam pembuatan tapak, sheet dicetak dengan every rubber cutting machine, untuk sekali pencetakan

Terjadilah sesuatu yang sangat ajaib diwaktu ayah saya ingin mengantar kami dengan mobil Mercedeznya ke gereja di mana saya seharusnya berkhotbah dan berbagi firman untuk

·         Laporan sekolah yang mengungkapkan berbagai temuan dapat digunakan untuk melakukan validasi internal (menilai dan mencocokkan) oleh pengawas sekolah, dan validasi

HUBUNGAN KEPRIBADIAN BIGFIVE, MOTIVASI DAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR(OCB) PADA KARYAWAN RUMAH SAKIT X BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |