• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengelolaan Pesisir dan Laut dan Pengembangan Jalur Rempah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengelolaan Pesisir dan Laut dan Pengembangan Jalur Rempah"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Jakarta, 29 Oktober 2020

Pengelolaan Pesisir dan Laut

dan Pengembangan Jalur Rempah

Dr. Hendra Yusran Siry

(2)

OUTLINE

1. Kebijakan Pembangunan Kelautan dan Perikanan

a. Prioritas KKP 2020

2024

b. Kebijakan Strategis Pengelolaan Ruang Laut

c. Rancangan Kegiatan Prioritas

d. Kegiatan Pengelolaan Ruang Laut Lainnya

2. Perspektif Dalam Pengembangan Jalur Rempah

3. Sinkronisasi Kepentingan

4. Peluang Program

5. Poin Diskusi

(3)

01

05

04

03

02

Kelautan &

Perikanan

Maju,

Indonesia

Maju!

Penguatan

SDM dan inovasi

riset

kelautan dan perikanan

Perikanan budidaya dioptimalkan dan diperkuat untuk penyerapan lapangan kerja dan penyediaan sumber protein hewani untuk konsumsi masyarakat.

Membangkitkan industri kelautan dan perikanan melalui pemenuhan kebutuhan bahan baku industri, peningkatan kualitas mutu produk dan nilai tambah, untuk peningkatan investasi dan ekspor hasil perikanan

Pengelolaan wilayah laut, pesisir dan

pulau-pulau kecil

serta

penguatan

pengawasan

sumber daya kelautan

dan perikanan dan

karantina ikan

melalui koordinasi dengan instansi

terkait.

Memperbaiki komunikasidengan nelayan, penyederhanaan perizinan, pengembangan pelabuhan perikanan, pengaturan penangkapan ikan sampai ZEE dan laut lepas, dan perlindungan dan pemberdayaan nelayan, untuk peningkatan pendapatan nelayan.

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2020-2024

(4)

Sumber Daya Manusia

Infrastruktur

• Pendidikan vokasi berbasis entrepreneurship

• Pelatihan teknis untuk masyarakat

• Sertifikasi kompetensi pelaku utama

• Digitalisasi pelatihan & penyuluhan

• Hilirisasi hasil inovasi & riset

• Pelabuhan perikanan

• Budidaya perikanan

• Sentra Kelautan & Perikanan Terpadu

• Sistem rantai dingin

• Sentra pengolahan

• Pasar ikan modern

• Kampung nelayan maju

• Rehabilitasi kawasan pesisir

• Prasarana pergaraman rakyat

Penataan Regulasi

• Evaluasi & simplifikasi regulasi

• Harmonisasi peraturan perundangan terkait dengan

penciptaan lapangan kerja & pemberdayaan UMKM

dalam rangka peningkatan investasi

• Penyederhanaan perizinan

• Penyusunan regulasi untuk mendukung

pembangunan KP

Menyederhanakan Birokrasi

• Peningkatan pelayanan publik

• Penguatan Sistem Pemerintah Berbasis

Elektronik

• Penyederhanaan prosedur & Tata Laksana

• Transformasi ASN struktural ke jabatan

fungsional

PRIORITAS KKP 2020 - 2024

Transformasi Ekonomi

Industri Kelautan & Perikanan yang

Berdaya Saing: Perikanan Tangkap,

Perikanan Budidaya, Pengolahan,

Pemasaran, Garam Rakyat dan

Wisata

Bahari

(5)

TUJUAN

TARGET

ARAH

Pengelolaan Ruang Laut yang

Mensejahterakan dan

Berkelanjutan

1. Meningkatkan Kontribusi

Ekonomi Sub Sektor Kelautan,

Pesisir dan Pulau

Pulau Kecil

2. Meningkatkan Kelestarian

Sumber Daya Kelautan, Pesisir

dan Pulau

Pulau Kecil

3. Meningkatkan Tata Kelola

Pengelolaan Ruang Laut

1. Perencanaan ruang laut, pesisir dan pulau-pulau kecil yang partisipatif, serasi dan implementatif;

2. Pengelolaan Konservasi Kawasan dan

Keanekaragaman Hayati Perairan yang lestari dan berkelanjutan;

3. Pendayagunaan pesisir dan pulau-pulau kecil yang lestari dan mandiri;

4. Pencegahan dan Pemulihan Kerusakan Pesisir dan Pulau–Pulau Kecil;

5. Penataan dan Pemanfaatan Jasa Kelautan dalam rangka optimalisasi potensi ekonomi kelautan;

6. Pengelolaan Perizinan Sumberdaya Pesisir dan Laut yang efektif;

7. Peningkatan Kemandirian Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT);

8. Tata Kelola Pemerintahan yang baik di Lingkungan Pengelolaan Ruang Laut.

(6)

RANCANGAN KEGIATAN PRIORITAS

PENGELOLAAN RUANG LAUT

2020-2024

15 pulau (2020)

36 pulau (2021 - 2023) 8 pulau (2024)

Sertifikasi Hak atas Tanah di Pulau-pulau Kecil/Terluar

74 unit (2020)

208 unit (2021 - 2024)

Revitalisasi Gudang Garam Rakyat & sarana prasarana kawasan garam 43 dokumen (2020) 44 dokumen (2021) 14 dokumen (2022) 11 dokumen (2023) 4 dokumen (2024) Rencana Zonasi 8 lokasi (2020) 12 lokasi (2021 - 2022) 10 lokasi (2023 - 2024)

Gerakan Cinta Laut (GITA LAUT)

35 unit (2020 - 2024)

Dermaga / Jetty Apung

4 kawasan (2020 - 2024)

Pengembangan

Sentra Kelautan Perikanan Terpadu

80 kelompok (2020 - 2023)

25 kelompok (2024)

Kelompok Masyarakat

Penggerak Konservasi (KOMPAK)

16 kawasan (2020) 40 kawasan (2021 - 2024) Rehabilitasi kawasan 23 kab/kota; 600 Ha (2020) 100 kab/kota; 3000 Ha (2021 –2024)

Pengembangan Usaha Garam Rakyat (PUGaR) 30 Komunitas MHA

(2020-2024)

Pengakuan dan Perlindungan MHA di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

(7)

KEGIATAN PENGELOLAAN RUANG

LAUT LAINNYA

1. Pembangunan sarana-prasarana

2. Peningkatan kapasitas kelompok

masyarakat

3. Fasilitasi kemitraan

4. Fasilitasi akses ke permodalan dan

pasar

Program Desa Wisata Bahari

Pengembangan wisata bahari

berbasis desa dan kelompok masy,

untuk perbaikan ekosistem,

peningkatan ekonomi lokal dan

perubahan perilaku masy pesisir

untuk lebih oedui ingkungan

Pemanfaatan Benda Muatan

Kapal Tenggelam

Pengelolaan BMKT untuk

edukasi sejarah maritim,

konservasi dan ekonomi

1. Koleksi dari abad 9

19 Masehi

2. Pembuatan display dan interpretasi

BMKT

3. Penetapan Kawasan Konservasi Maritim

untuk lokasi kapal/BMKT

4. Sarana-prasarana untuk pengembangan

wisata bahari berbasis kapal tenggelam

(8)
(9)

STRATEGI PEMANFAATAN

BMKT YG TELAH

DIANGKAT

LOKASI BMKT

EDUKASI

DAN RISET

WISATA

BAWAH LAUT

DISPLAY

DI GALLERY/

MUSEUM

KONSERVASI

1. Optimalisasi BMKT di Warehouse

sebagai objek riset

2. Distribusi ke Universitas

1. Optimalisasi ruang di K/L, Pemda dan

ruang publik utk display.

2. Integrasi dengan Pondok Wisata

Bahari

sebagai galeri mini.

1. Asesmen kelayakan lokasi utk wisata

2. Integrasi atraksi selam, berbasis kapal

tenggelam

1. Asesmen kelayakan/ pengusulan lokasi

sbg KKM

2. Kerjasama bilateral dgn negara pemilik

bendera kapal

(10)

HAL-HAL YANG TELAH, SEDANG DAN AKAN DILAKUKAN...

BMKT YG TELAH DIANGKAT

(BAGIAN PEMERINTAH)

PEMANFAATAN LOKASI BMKT

1. Ditetapkan sebagai Barang Milik Negara

KKP

2. Display di Marine Heritage Gallery di

Gedung KKP

3. Mini Gallery di Pondok Informasi Bahari

Tangkolak

4. Hibah ke Galeri Budaya Karawang dan

Belitung

5. Kerjasama dengan universitas untuk

pemanfaatan BMKT di warehouse sbg

objek riset

1.

Pengaturan dalam RZWP3K

2.

Penetapan HMAS Perth sbg KKM

3.

Inisiasi penetapan USS Houston, dan on going

kerjasama teknis bilateral.Inisiasi penetapan

USS Houston, dan on going kerjasama teknis

bilateral.

4.

Inisiasi penetapan USS Houston, dan on going

kerjasama teknis bilateral.

5.

Kerjasama dgn Pertamina di Ambon (SS. Aquila)

6.

Lokasi snorkeling di Karang Kapalan, Karawang

7.

Inisiasi shipwrecks trail di Natuna

(11)

Perda Jawa Barat No. 5/2019 tentang Rencana Zonasi Pengelolaan Wilayah

Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Propinsi jawa Barat 2019 - 2039

(12)

PENGATURAN BMKT BAGIAN

PEMERINTAH YANG TELAH DIANGKAT

1. 16 April 2020,

137, 378

keping

ditetapkan sebagai

Barang Milik Negara

(BMKT

Cirebon, abad 10 Masehi dan

Belitung, abad 9 Masehi)

.

2. Rencana pemanfaatan, a.l:

untuk display, hibah ke

(13)

CONTOH PUSAT INFORMASI APUNG KAPAL TENGGELAM MV. BOELONGAN

DI MANDEH, PESISIR SELATAN

(14)

DISPLAY MARINE HERITAGE GALLERY,

GEDUNG KKP JAKARTA

(15)

PENGEMBANGAN WISATA BAHARI

1. Dilaksanakan pada lokasi yang memiliki potensi daya tarik wisata alam,

buatan dan/atau wisata budaya.

2. Memiliki kelompok masyarakat nelayan tangkap, pembudidaya ikan,

petambak garam, dan pengelola wisata.

3. Terdapat dukungan pengelola kawasan/UPT KKP.

4. Terdapat dukungan kebijakan dan anggaran/dana pendamping dari

pemerintah daerah

5. Terdapat komitmen kelompok masyarakat.

6. Memiliki fasilitas dasar akses jalan/aksesibilitas dan air bersih.

7. Terdapat potensi kunjungan wisata dan potensi usaha kelautan dan

perikanan.

15

15

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

(16)

LOKASI BANTUAN KKP

DALAM MENDUKUNG DESA WISATA TAHUN 2016-2018

Lampung

2018

⚫ Lampung

Selatan

Kep. Bangka Belitung 2016 ⚫ Belitung 2018 ⚫ Bangka Tengah Jawa Barat 2018 ⚫ Karawang Jawa Tengah 2018 ⚫ Pekalongan Yogyakarta 2017 ⚫ Kulonprogo : Perahu Wisata : Pondok Informasi/Landmark : Peralatan selam/Snorkling Jenis Bantuan Kepulauan Riau 2017 ⚫ Bintan 2018 ⚫ Natuna Jawa Timur 2016 ⚫Banyuwangi ⚫Malang

Sulawesi Utara Gorontalo

Papua Barat NTB 2017 ⚫ Lombok Barat ⚫ Bima 2018 ⚫ Lombok Barat ⚫ Lombok Timur NTT 2016 ⚫ Manggarai ⚫ Lembata 2016 ⚫Kota Bitung 2016 ⚫ Manokwari 2016 ⚫ Kota Gorontalo 16

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

(17)

Banten

⚫ Serang

Kep. Bangka Belitung

⚫ Belitung Jawa Barat ⚫ Karawang ⚫ Cirebon DI Aceh ⚫ Aceh Jaya Jawa Tengah ⚫ Kebumen : Perahu Wisata : Pondok Informasi/Landmark : Peralatan selam/Snorkling Jenis Bantuan Kalimantan Barat ⚫ Bengkayang ⚫ Kubu Raya Jawa Timur ⚫ Gresik ⚫ Trenggalek ⚫ Tulungagung Kaltim Gorontalo Papua Barat NTB ⚫ Lombok Barat ⚫ Lombok Timur ⚫ Sumbawa ⚫ Bima NTT ⚫ Flores Timur ⚫ Alor ⚫ Labuan Bajo Bali ⚫ Karangasem ⚫ Buleleng Jakarta ⚫ Kep. Seribu Sulawesi Tenggara Sulawesi Selatan Sulawesi Tengah ⚫ Muna ⚫ Bulukumba ⚫ Raja Ampat ⚫ Kota Gorontalo ⚫ Kutai Kertanegara ⚫ Bulukumba ⚫ Banggai 17

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

17

LOKASI BANTUAN KKP

(18)

FASILITASI BANTUAN SARANA DAN PRASARANA

WISATA BAHARI UNTUK MASYARAKAT

18

Bantuan Kano Bantuan Landmark

Bantuan Ponton wisata Pondok Informasi Bahari, tracking mangrove, Menara

pandang dan gazebo Bantuan perahu wisata

(19)

RESTORASI KAWASAN PESISIR

Pusat Restorasi dan Pembelajaran Ekosistem Pesisir

1.

Kawasan dirancang untuk perlindungan

dan restorasi ekosistem pesisir.

2.

Pusat pembelajaran sebagai sarana

edukasi, penelitian, laboratorium alam

serta destinasi ekowisata.

3.

Dirintis sejak 2015, tersebar di 22

kabupaten/kota dengan lokus

pengembangan 28 lokasi hingga 2020.

4.

Dikelola oleh kelompok masy, dengan

target pengguna adalah masy dan

generasi muda

(20)
(21)

PERSPEKTIF DALAM PENGEMBANGAN JALUR REMPAH

1. Jalur Rempah adalah strategi diplomasi budaya maritim.

2. Gambaran geostrategis nusantara sebagai jalur perdagangan

jarak jauh sejak dahulu.

3. Pusat interaksi budaya bahari yang menempatkan wilayah

perairan (laut, teluk, dan jejaring sungai) sebagai media yang

menghubungkan bangsa dan masyarakat.

4. Merevitalisasi atau menciptakan nilai-nilai budaya positif di

pesisir untuk keberlangsungan ekosistem.

(22)

SINKRONISASI KEPENTINGAN

Kepentingan

Pembangunan

Kelautan

Jalur Rempah

Ekonomi lokal Pelestarian budaya/tradisi Pengayaan wawasan sejarah/identitas Kemandirian dan kedaulatan Peningkatan ekonomi

Jalur Rempah:

konsep atau

program ?

Lokasi dan

lokus dimana ?

Target ?

(23)

Overlay Lokasi BMKT dan Sebaran Mangrove di Bangka Belitung

Titik BMKT

yang

bersejarah

umumnya

ditemukan di

jalur ramai

pelayaran

PELUANG SINKRONISASI

(24)

PELUANG SINKRONISASI

Jalur

Rempah

Jalur

Mangrove

Sebaran

Mangrove

dari

Jalur

Perdagangan

Kuno

Berdasarkan

titik BMKT

1. Pelestarian ekosistem,

budaya/tradisi,

sejarah

2. Peningkatan ekonomi

lokal

3. Identitas dan

kedaulatan

sumberdaya

4. Membangun

memory

collective

bangsa

maritim

Integrasi program

(25)

1. Gerakan Cinta Laut

2. Untuk penanggulangan

marine debris

3. Raising awareness

kebersihan pesisir dan

laut

1. Pembangunan Pusat Restorasi

dan Pembelajaran Ekosistem

Pesisir.

2. Dikelola oleh masyarakat

pesisir

PELUANG PROGRAM

1. Pengembangan wisata

bahari berbasis

masyarakat.

2. Target: perbaikan

ekosistem, ekonomi dan

perilaku

1. Pemanfaatan lokasi BMKT

oleh masy. Untuk wisata

2. Edukasi sejarah maritim

3. Kawasan Konservasi

Maritim untuk lokasi

BMKT/kapal yang

bersejarah

(26)

POIN DISKUSI

1. Roadmap pengembangan Jalur Rempah.

2. Rumusan program terintegrasi di lokasi-lokasi pada

koridor Jalur Rempah.

3. Identifikasi program eksisting K/L pada targeted lokasi

koridor

(27)

Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut

Kementerian Kelautan dan Perikanan

Gedung Mina Bahari 3, Lantai 11

Jl. Medan Merdeka Timur No. 16

Jakarta Pusat 10110

Referensi

Dokumen terkait

63/2000, Sistem Manajemen Keselamatan Radiasi (SMKR) yang harus diaplikasikan dalam pemanfaatan zat radioaktif dan/atau sumber radiasi lainnya meliputi 7 komponen yaitu... 38

Syukur Alhamdulillah selalu tercurah hanya kepada Allah SWT, karena dengan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang merupakan

Sebagai kota metropolitan terbesar ketiga di Indonesia, dengan karakteristik masyarakat yang cukup heterogen, diharapkan gambaran profil perilaku konsumen dari hasil penelitian

Garvie mengatakan pada Reuters Health, “menghasilkan peningkatan dalam pilihan rejimen pengobatan dan akses terhadap terapi yang lebih manjur untuk anak-anak yang sebelumnya

ACFTA adalah perjanjian regional antara negara- negara anggota ASEAN dengan China untuk menciptakan area perdagangan bebas dengan menghilangkan atau mengurangi hambatan

Jikalau kegiatan membaca pada tingkat pertama ini peneliti menyelesaikan bacaan sejak dari bab awal sampai bab akhir untuk setiap buku sebagai sumber data, maka peneliti

Laporan Akhir ini disusun untuk memenuhi syarat menyelesaikan pendidikan Diploma III pada Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Listrik Politeknik Negeri