• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA DEALER PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DI SURABAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA DEALER PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk. DI SURABAYA"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

70

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM

INFORMASI AKUNTANSI PADA DEALER PT ASTRA

INTERNATIONAL Tbk. DI SURABAYA

Dione Ivana Tineke Wehartaty *

Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya tineke@ukwms.ac.id A R T I C L E I N F O Article history: Received October 29, 2015 Revised November 23, 2015 Accepted January 12, 2016 Key words:

Accounting Information Systems (AIS), Performance Accounting Information Systems, Factors Affecting the Per-formance of Accounting Information Systems (AIS)

ABSTRACT

At this time, Accounting Information Systems is needed by the company to face a tighter business competition. Presen-tation of an relevance, accurate and timeliness information is one of the key success to the company. A good Accounting In-formation Systems performance becomes very important to produce financial inIn-formation and accounting management infor-mation that required in decision-making activity. The aim of this study was to find factors that can affect the performance of Accounting Information Systems. The object in this research is the employees of finance and operational department also other related departments which using Accounting Information Systems in Dealer PT Astra International Surabaya. Sample collec-tion method used in this study is the convenience sampling method. Data in this study were analyzed using multiple linear regression technique analysis. The results of this study showed that personal technical Systems Information skills, top man-agement support, the formalization of Systems Information Development and user education and training programs have significant positive effect on the performance of Accounting Information System. User participation in the system develop-ment process not positive influencing the performance of Accounting Information Systems.

ABSTRAK

Sistem Informasi Akuntansi saat ini sangat dibutuhkan perusahaan untuk menghadapi persaingan bisnis yang se-makin ketat. Penyajian informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu adalah salah satu kunci keberhasilan perusahaan. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi yang baik menjadi sangat penting untuk dapat menghasilkan informasi keuangan dan informasi akuntansi manajemen yang dibutuhkan dalam aktivitas pengambilan keputusan. Tujuan dari penelitian ini ada-lah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat berpengaruh terhadap kinerja SIA. Objek pada penelitian ini adaada-lah para karyawan departemen finance, operasional, dan departemen lain yang terkait dalam pemakaian SIA pada dealer PT Astra International Tbk. di Surabaya. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah convenience sampling. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik analisis regresi linear berganda. Dari hasil analisis yang didapatkan menunjukkan bahwa faktor kemampuan teknik personal SI, dukungan manajemen puncak, faktor formalisasi pengembangan SI serta program pendidikan dan pelatihan pengguna berpengaruh terhadap kinerja SIA. Sementara faktor keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem tidak berpengaruh terhadap kinerja SIA.

PENDAHULUAN

Pada era globalisasi, dunia mengalami perkembangan yang pesat, terutama dari segi teknologi. Lingkungan bisnis pun ikut berkembang disertai persaingan bisnis yang intens. Perusahaan harus menghadapi lingkungan bisnis yang penuh perubahan dan tantangan. Perusahaan dengan memanfaat-kan teknologi informasi (TI) berusaha untuk meningkatmemanfaat-kan keunggulan kompetitif d an menyiasati kelemahan yang dimiliki. Dalam konteks riset sistem akuntansi, teknologi diartikan sebagai system com-puter (hardware, software, dan data) dan jasa yang mendukung pemakai (training, help lines, dll) yang dise-diakan untuk membantu pemakai dalam tugas-tugasnya (Handayani, 2010).

(2)

71 Penggunaan TI mendukung Sistem Informasi Akuntansi (SIA) untuk meningkatkan produktivitas perusahaan. Pengimplementasian SIA membantu perusahaan mengatasi permasalahan dan risiko bisnis yang ada dengan menyajikan informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu. Ada dua jenis Informasi yang dihasilkan oleh SIA, yaitu informasi akuntansi manajemen dan informasi keuangan. Informasi akuntansi manajemen merupakan informasi yang dibutuhkan pihak internal dalam pengambilan kepu-tusan perusahaan. Informasi keuangan adalah informasi yang digunakan untuk kepentingan pihak ek-sternal seperti investor, pemerintah, pemasok, dan kreditur Kinerja SIA dapat diukur dari kepuasan pengguna dan penggunaan SIA suatu organisasi.

Baik buruknya kinerja SIA dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja SIA adalah keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem, kemampuan teknik per-sonal Sistem Informasi (SI), dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan SI, serta program pelatihan dan pendidikan pemakai. Keterlibatan pemakai adalah keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem. Kemampuan teknik personal SI adalah kemampuan pengguna dalam menggunakan SIA. Dukungan manajemen puncak merupakan pemahaman yang dimiliki pihak mana-jemen mengenai SIA beserta tingkat minat, dan kebutuhan akan SIA. Formalisasi pengembangan SI ada-lah penugasan dalam proses pengembangan sistem disertai dengan dokumentasi sistematik dan dikon-firmasi berdasarkan dokumen yang ada, dan berpengaruh terhadap keberhasilan penerapan SI. Program pelatihan dan pendidikan pemakai dapat diartikan sebagai fasilitas organisasi untuk meningkatkan ke-mampuan pengguna dalam penggunaan Sistem Informasi Akuntansi.

Objek yang dipilih untuk penelitian ini adalah Dealer PT Astra International Tbk. yang berada di ko-ta Surabaya. Dealer PT Astra International Tbk. adalah salah satu segmen usaha PT Astra International Tbk. yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia yang bergerak dalam bidang perdagangan baran g dan jasa otomotif, yaitu penjualan mobil, spare parts, dan jasa service mobil. Pada tahun 2014, volume penjualan mobil di PT Astra International mencapai 614.000 unit mobil dan merupakan yang terbesar di Indonesia. Penurunan laba bersih pada tahun 2015 sebesar 12% membuat PT Astra Interational Tbk me-nyediakan investasi sebesar Rp. 2,6 Trilyun dalam anggaran tahun 2016 untuk pengembangan jaringan segmen usaha otomotif. Perkembangan jaringan dan proses bisnis PT Astra International Tbk ini tidak lepas dari keberadaan SIA yang memenuhi kebutuhan operasional yang ikut terus berkembang. Kondisi SIA yang ada sangat terkait dengan kondisi karyawan sebagai pemakai sistem. Hal ini membuat kinerja SIA sangat dipengaruhi oleh pemakai (karyawan dealer) sistem tersebut sebagai pengoperasi sistem. Dengan mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kinerja SIA, pihak manajemen dapat mengetahui langkah yang harus dilakukan agar SIA dapat memberikan hasil sesuai dengan kebu-tuhan yang ada.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan penelitian adalah “Apakah keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan system, kemampuan teknik personal SI, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan SI, program pelatihan dan pendidikan

pemakai berpengaruh terhadap kinerja SIA di Dealer PT Astra International Tbk. di Surabaya?”Penelitian

ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh keterlibatan pemakai dalam proses bangan system, kemampuan teknik personal SI, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengem-bangan SI, program pelatihan dan pendidikan pemakai terhadap kinerja SIA di Dealer PT Astra Interna-tional Tbk. di Surabaya.

Di sisi akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan pada mahasiswa mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja SIA di Dealer PT Astra International Tbk.di Surabaya secara ilmiah serta dapat mendukung penelitian-penelitian selanjutnya. Dari sisi praktis, penelitin ini diharap-kan dapat memberidiharap-kan manfaat bagi manajemen Dealer PT Astra International Tbk. di Surabaya untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja SIA, sehingga kinerja SIA dapat lebih ditingkatkan dan memberikan nilai tambah bagi Dealer PT Astra International Tbk. di Surabaya.

KAJIAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPO

Kajian Literatur

Teori Model Penerimaan Teknologi (Technology Acceptance Model atau TAM)

(3)

72 bagaimana reaksi pengguna mengenai penerimaan terhadap teknologi yang diterapkan dalam organisasi tersebut. Model penerimaan teknologi ini diperkenalkan oleh Davis (1989, dalam Suhartini dan Handa-yani, 2009), menjelaskan bahwa ada dua keyakinan yang mendasari penerimaan pengguna terhadap teknologi komputer, yaitu Perceived Usefulness (PU) atau kegunaan persepsian, dan Percieved Ease of Use (PEU) atau kemudahan penggunaan persepsian. Berikut adalah model dari TAM (Saputra dan Misfari-yan, 2013):

Gambar 1. Model TAM

Perceived Usefulness atau kegunaan persepsian merupakan tingkat pemikiran seseorang bahwa teknologi informasi mampu memberi peningkatan dalam pekerjaannya. Seseorang cenderung menggunakan atau tidak menggunakan teknologi tergantung sejauh mana mereka meyakini bahwa teknologi dapat meningkatkan kinerja mereka. Pada penelitian-penelitian sebelumnya, Perceived Useful-ness dikatakan lebih berpengaruh terhadap Attitude Toward Using, Behavior Intention to Use, dan Actual System Usage dibandingkan konstruk lainnya (Riskadewi, 2014).

Perceived Ease of Use atau kemudahan penggunaan persepsian merupakan suatu ukuran kepercayaan seseorang bahwa teknologi mudah untuk digunakan dan dipahami (Saputra dan Misfariyan, 2013). Da-lam hal ini, teknologi dianggap bebas dari kesulitan, atau tidak membutuhkan kerja keras daDa-lam penggunaannya. Perceived Ease of Use dapat mempengaruhi Perceived Usefulness. Karena meski seseorang percaya jika teknologi sangat bermanfaat, pada saat yang sama mereka bisa saja berpikir bahwa teknologi terlalu sulit untuk digunakan dan keuntungan yang didapatkan dari teknologi tidak sebanding dengan kerja keras dalam penggunaannya.

Attitude Toward Using atau sikap terhadap perilaku adalah reaksi positif atau negatif seseorang jika diharuskan untuk melakukan sesuatu (Riskadewi, 2014). Reaksi ini dapat dicerminkan sebagai penolakan atau penerimaan seseorang terhadap penggunaan teknologi dalam pekerjaannya. Berbagai penelitian sebelumnya mengatakan bahwa konstruk ini berpengaruh terhadap penggunaan sistem, tetapi ada penelitian lainnya yang tidak mencantumkan konstruk ini karena menganggap konstruk attitude ini tid-ak memiliki pengaruh terhadap tingkat penggunaan sistem.

Behavior Intention to Use atau minat perilaku untuk menggunakan adalah kecenderungan perilaku seseorang untuk ingin tetap menggunakan teknologi (Saputra dan Misfariyan, 2013). Terbentuknya per-ilaku seseorang diawali dari keinginan atau tujuan seseorang untuk mencapai sesuatu. Perper-ilaku seseorang dalam penggunaan teknologi terkait dengan keyakinan bahwa dia dapat memperoleh sebua h hasil di masa mendatang.

Actual System Usage atau penggunaan sistem sesungguhnya adalah situasi sebenarnya dalam penggunaan suatu sistem. Actual System Usage tidak dapat secara langsung diamati oleh peneliti. Banyak penelitian yang mengganti Actual System Usage dengan presepsi pemakaian. Actual System Usage diukur dengan menggunakan frekuensi penggunaan suatu sistem. Seseorang akan terus menggunakan sebuah sistem apabila dia yakin sistem tersebut memberikan peningkatan dalam pekerjaannya dan mudah untuk digunakan. Penggunaan sistem yang sesungguhnya dapat dikatakan sebagai pengimplementasian atau penggunaan sistem di suatu organisasi atau perusahaan

Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Rama dan Jones (2008), “Sistem Informasi Akuntansi adalah susbsistem Sistem Informasi

Manajemen (MIS) yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan seperti halnya informasi lain

yang diperoleh dari pengolahan rutin transaksi akuntansi”. Wilkinson (1991, dalam Sahuslawane,

(4)

equip-73 ment, suppliers, personal, and funds) untuk mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa informasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu entitas dan menye-diakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Dalam pengolahan dan pemrosesan data SIA, data disusun dan dikelompokkan menjadi siklus -siklus tertentu. Hal ini dilakukan agar memudahkan dalam pengolahan dan pemrosesan data SIA. Rama dan Jones (2008:3-4) menjelaskan bahwa ketiga siklus tersebut adalah :

1. Siklus pemerolehan/pembelian (acquisition/ purchasing cycle) yang merupakan sebuah proses dari ak-tivitas atau transaksi pembelian sampai dengan pembayaran barang dan jasa perusahaan atau pe-lunasan hutang pembelian.

2. Siklus konversi (conversion cycle) yang merupakan sebuah proses dari aktivitas perubahan sumber daya menjadi barang dan jasa perusahaan.

3. Siklus pendapatan (revenue cycle) adalah yang merupakan sebuah proses dari aktivitas atau transaksi penyediaan barang dan jasa perusahaan kepada pelanggan dan penerimaan kas dari transaksi tere-but.

Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Mangkunegara (2001, dalam Fitria, 2013) mengatakan, “kinerja adalah hasil kerja sama secara ku

ali-tas dan kuantiali-tas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. Kinerja SIA dapat diukur dari sisi pemakai dengan membagi kinerja SIA menjadi dua bagian yaitu, kepuasan pemakai informasi dan pemakaian SI sebagai variabel pengganti kinerja SIA (Soegiharto, 2001; dalam Almilia, dan Briliantien, 2007). Kedua bagian kinerja SIA ini, dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Kepuasan pemakai informasi

Pemakai informasi adalah berbagai pihak yang membutuhkan informasi dalam pengambilan kepu-tusan. Almilia dan Briliantien (2007) mengatakan bahwa kepuasan pemakai SI dapat diukur dengan melihat perkembangan kebutuhan dari para pemakai. Kepuasan pemakai informasi menunjukkan kepuasan yang dimiliki pemakai SI mengenai seberapa jauh pemakai merasa senang dan dapat mempercayai informasi yang dihasilkan dengan mempertimbangkan apakah informasi memenuhi kebutuhan pemakai (relevan), memiliki sedikit kesalahan (accurate), dan tepat waktu (timelines) (Mardiana, Sinarwati, dan Atmadja, 2014).

2. Pemakaian SI

Dalam penelitiannya, Tjhai Fung Jen (2002, dalam Almilia dan Briliantien, 2007) mengatakan bahwa banyaknya SI yang digunakan dapat menunjukkan keberhasilan dari sebuah SI Manajemen. Mardiana, Sinarwati, dan Atmadja (2014) juga mengatakan bahwa sebuah SI dapat dikatakan ber-hasil apabila frekuensi penggunaannya sering, dengan demikian sistem itu bisa dikatakan baik. Keterlibatan Pemakai dalam Proses Pengembangan Sistem

Menurut Hall (2001), partisipasi pemakai dalam pengembangan SI terdiri dari sejumlah anggota dalam organisasi yang berkaitan dengan aktivitas dalam pengembangan sistem. Anggota tersebut adalah profesional sistem (analis sistem, desainer database, dan programmer), pemakai akhir (para manajer), dan stakeholders (individu internal dan eksternal yang berkepentingan dalam sistem tersebut, tetapi bukan pemakai akhir seperti auditor, dan akuntan). Keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem dapat memberikan manfaat positif bagi sistem tersebut. Menurut Suryawarman dan Widhiyani (2013) dengan melibatkan pengguna dalam pengembangan sistem, dapat memunculkan keinginan pengguna untuk menggunakan SIA disebabkan pengguna merasa ikut memiliki SIA sehingga hal ini dapat meningkatkan kinerja SIA.

Kemampuan Teknik Personal SI

Kemampuan teknik seseorang dapat terlihat dari cara orang tersebut mengoperasikan SI. Suwira dan Dewi (2014) mengatakan, “kapabilitas personal SI merupakan keahlian, kapabilitas, dan tingkat pen-galaman dari seorang pengguna SI dalam mengoperasikan suatu program guna memenuhi tugas dan kewajibannya”. Kemampuan teknik personal ini dimiliki oleh seseorang berdasarkan latar belakang dari orang tersebut. Orang dengan tingkat pengalaman yang lebih tinggi dalam pengoperasian SI akan mem-iliki kemampuan teknik personal yang tinggi pula.

(5)

74 Dukungan Manajemen Puncak

Manajemen Puncak adalah manajer-manajer yang memiliki kedudukan tertinggi dalam manajemen. Dalimunthe, Agusti, dan Fitrious (2014) mengatakan bahwa manajemen puncak memiliki kekuasaan dan kekuatan dalam menerima dan menolak gagasan- gagasan serta memberikan keputusan akhir. Mana-jemen mempunyai kekuasaan untuk terhadap bawahannya dengan meminta mereka menggunakan sua-tu sistem tertensua-tu (Widarno, 2008).

Dukungan manajemen adalah dukungan penuh tidak hanya dalam hal partisipasi manajemen dan memotivasi karyawan, tetapi juga untuk membentuk teamwork dan meningkatkan komunikasi dalam organisasi (Lielbler dan McConnel, 2012:6; dalam Rapina 2014). Menurut Khalil (2003, dalam Dalimunthe dkk., 2014), Dukungan manajemen puncak adalah penyusunan sasaran atau penilaian tujuan, pengeval-uasian usulan proyek pengembangan SI, pendefenisian informasi dan pemrosesan yang dibutuhkan, dan pemantauan program dan rencana pengembangan SI.

Formalisasi Pengembangan SI

Dalam penelitiannya Suwira dan Dewi (2014) mengatakan bahwa, “formalisasi Pengembangan SI adalah berbagai prosedur yang diterapkan dalam pengembangan sistem”. Menurut Hidayati (2011), for-malisasi pengembangan SI berarti penugasan dalam proses pengembangan sistem yang didokumentasi-kan secara sistematik dan dikonfirmasi dengan dokumen yang ada, dan adidokumentasi-kan mempengaruhi keberhasi-lan penerapan SI. Menurut Dalimunthe dkk. (2014), tujuan dari pendokumentasian dan penyusunan pengembangan SI secara formal ini adalah untuk mengkomunikasikan tujuan, komponen, maupun pen-goperasiannya atau semua hal yang memiliki kaitan dengan pengembangan sistem.

Dalam penelitiannya, Dalimunthe dkk. (2014) mengatakan terdapat tiga pihak yang terlibat dalam pengembangan SI diantaranya adalah:

1. Spesialis informasi yang terdiri dari tenaga ahli dalam bidang SI yang memiliki tanggung jawab da-lam pengembangan informasi.

2. Manajemen yang merupakan pihak yang memakai dan menggunakan SIA secara langsung baik ma-najer, struktural, staf ahli, atau karyawan lainnya.

3. Komite pengarah (steering committee) yang merupakan pihak dari kalangan eksekutif manajemen yang bertanggung jawab untuk mengawasi perkembangan sistem agar sesuai dan searah dengan tujuan strategis perusahaan.

Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai

Baridwan (2006, dalam Ananda, Kamaliah, dan Azhar, 2014) mengatakan pelatihan dapat men-dekatkan pemakai dengan penggunaan teknologi komputer, proses dari pengembangan sistem, dan membuat pemakai menjadi lebih efektif dalam pengembangan sistem yang spesifik. Keberadaan pelati-han dan pendidikan sangatlah penting. Pelatipelati-han dan pendidikan memberikan keahlian baru kepada seseorang agar dapat menggunakan keahlian tersebut dimasa mendatang. Program pelatihan dan pen-didikan pemakai ini sangat diperlukan dalam pengembangan kemampuan teknis karyawan dalam menggunakan sistem yang baru.

Penggunaan sistem yang baru dalam organisasi cenderung menimbulkan rasa khawatir dalam diri karyawan. Karyawan biasanya tidak siap dalam menggunakan sistem yang baru dan khawatir apabila perusahaan akan menggantikan mereka dengan karyawan lain yang memiliki kemampuan yang lebih baik (Handayani, 2010). Bagi perusahaan sendiri, pergantian karyawan tidak mungkin dilakukan karena akan mengeluarkan biaya yang lebih banyak dalam perekrutan dan pelatihan karyawan serta karya-wan baru membutuhkan waktu untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan perusahaan.

Pengadaan program pelatihan dan pendidikan untuk karyawan dapat memberikan karyawan ke-mampuan yang memadai dengan sistem yang ada diperusahaan. Hal ini membuat para karyawan dapat lebih siap dan menerima pengimplementasian sistem yang baru. Kesiapan ini akan menunjang kepuasan karyawan dan tingkat pemakaian SIA dalam penyelesaian perkerjaan yang dimiliki.

Pengembangan Hipotesis

Pengaruh Keterlibatan Pemakai dalam Proses Pengembangan Sistem terhadap Kinerja SIA

(6)

75 terhadap kinerja SIA. Terlibatnya pemakai dalam proses pengembangan SIA dapat membuat karyawan mudah menerima SIA karena adanya rasa ikatan yang dimiliki. Hal ini dapat mendorong peningkatkan frekuensi pemakaian SIA dalam perusahaan. Menurut Tjhai Fung Jen (2002, dalam Almilia dan Briliantien, 2007) keterlibatan pemakai memiliki hubungan yang positif terhadap kinerja SIA disebabkan oleh keterlibatan pemakai yang semakin sering dapat meningkatkan kinerja SIA. Rusdi dan Megawati (2011), serta Sahusilawane (2014) juga mengemukakan bahwa keterlibatan pemakai memiliki pengaruh positif terhadap kinerja SIA. Berdasarkan uraian diatas tentang factor keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem terhadap kinerja SIA, maka hipotesis pertama menyatakan:

H1: Faktor keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem berpengaruh terhadap kinerja SIA Pengaruh Kemampuan Teknik Personal SI terhadap Kinerja SIA

Kinerja SIA sangat terkait dengan kemampuan pemakainya. SIA membutuhkan pengguna dengan kemampuan teknik yang memadai agar dapat beroperasi dengan baik. Penggunaan komputer dalam proses pengperasian dan penggunaan SIA membutuhkan kemampuan teknik personal yang baik dari pemakainya. Kemampuan teknik seseorang dapat dipengaruhi oleh pengalaman penggunaan SIA orang tersebut. Semakin banyak pengalaman pemakai dalam pemakaian sistem, maka pemakai akan lebih mu-dah mengoperasikan SIA. Pemakai dengan tingkat kemampuan teknik yang tinggi akan memberikan kinerja Sistem Infomasi Akuntansi yang tinggi juga. Hal ini didukung oleh pendapat Imana (2011) serta Suryawarman dan Widhiyani (2013) dalam penelitiannya yang mengatakan bahwa kemampuan teknik personal SI memiliki pengaruh positif terhadap kinerja SIA. Berdasarkan uraian diatas tentang faktor kemampuan teknik personal SI terhadap kinerja SIA, maka hipotesis kedua menyatakan:

H2: Faktor kemampuan teknik personal SI berpengaruh terhadap kinerja SIA Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak terhadap Kinerja SIA

Dukungan manajemen puncak terhadap SIA dapat mempengaruhi kepuasan pemakai dan pemakaian SIA. Manajemen puncak memiliki kekuasaan mengatur sumber daya dan dapat menekan karyawan untuk mengunakan SIA. Manajemen puncak yang memahami penggunaan teknologi dapat lebih mengerti kebutuhan bawahannya dalam penggunaan SIA. Ketertarikan dan harapan yang dimiliki manajemen puncak membuat manajemen puncak ikut terlibat dalam pengoperasian SIA. Selain itu mana-jemen puncak juga bertanggung jawab untuk memberikan solusi, arahan, serta penyusunan dan pen-gevaluasian dalam proyek pengembangan SIA. serta Suryawarman dan Widhiyani (2013) serta Sahusi-lawane (2014) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa dukungan manajemen puncak memiliki pengaruh yang signifikan atau positif terhadap kinerja SIA. Thai Fung Jen (2002, dalam Almilia dan Briliantien, 2007) juga mengatakan semakin besar dukungan manajemen puncak, kinerja SIA akan meningkat disebabkan oleh hubungan positif antara dukungan manajemen puncak dalam proses pengembangan dan pengoperasian SIA dengan kinerja SIA. Berdasarkan uraian tentang faktor dukungan manajemen puncak terhadap kinerja SIA, maka hipotesis ketiga menyatakan:

H3: Faktor dukungan manajemen puncak berpengaruh terhadap kinerja SIA Pengaruh Formalisasi Pengembangan SI terhadap Kinerja SIA

Dengan adanya prosedur dalam pengembangan SI dinilai dapat meningkatkan kinerja SIA. Pember-itahuan tahap-tahap proses pengembangan sistem yang tercatat secara sistematik dan disesuaikan secara aktif dengan catatan yang ada dapat membantu komunikasi dalam proses pengembangan sistem (Imana, 2011). Dengan adanya formalisasi pengembangan SI, proses dalam pengembangan SIA dapat dikelola dan diawasi dengan baik dan sesuai dengan tujuan strategis perusahaan. Pengembangan sistem yang sesuai dengan tujuan dapat memenuhi dan menyesuaikan kebutuhan pengguna dalam pengoperasia n sistem yang ada. Dalam penelitiannya, Imana (2011) serta Suwira dan Dewi (2014) berpendapat bahwa formalisasi pengembangan SI berpengaruh positif terhadap kinerja SIA. Hal ini didukung oleh Tjhai Fung Jen (2002, dalam Almilia dan Briliantien, 2007) yang berpendapat adanya hubungan positif antara formalisasi pengembangan SI terhadap SIA dikarenakan semakin tinggi tingkat formalisasi pengem-bangan SIA akan meningkatkan kinerja SIA. Berdasarkan uraian diatas tentang faktor formalisasi pengembangan SI terhadap kinerja SIA, maka hipotesis keempat menyatakan:

(7)

76 Pengaruh Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai terhadap Kinerja SIA

Program pelatihan dan pendidikan pemakai mendukung meningkatnya kemampuan teknik pengguna untuk mengoperasikan SIA. Pengguna akan memiliki kemampuan yang memadai untuk men-goperasikan SIA. Selain itu, dengan kemampuan yang ada pengguna akan merasa bahwa SIA mudah untuk digunakan, sehingga akan meningkatkan pemakaian dan kinerja SIA dalam perusahaan. Imana (2011) serta Suryawarman dan Widhiyani (2013) dalam penelitiannya berpendapat bahwa program pelatihan dan pendidikan pemakai berpengaruh positif terhadap kinerja SIA. Hal ini sejalan dengan pernyataan Tjhai Fung Jen (2002, dalam Almilia dan Briliantien) yang menyatakan bahwa dengan mem-perkenalkan program pelatihan dan pendidikan pemakai, maka kinerja SIA akan lebih tinggi. Berdasar-kan uraian diatas tentang faktor program pelatihan dan pendidiBerdasar-kan pemakai terhadap kinerja SIA, maka hipotesis kelima menyatakan:

H5: Faktor program pelatihan dan pendidikan pemakai berpengaruh terhadap kinerja SIA Model Penelitian

Gambar 2. Model Penelitian METODE PENELITIAN

Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah penelitian kuanti-tatif dengan pengujian hipotesis yang bertujuan un-tuk menguji pengaruh keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem, kemampuan teknik personal SI, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan SI, dan program pelatihan dan pendidikan pemakai terhadap kinerja SIA Dealer PT Astra International Tbk. yang ada di kota Surabaya. Identifikasi Variabel, Definisi Operasional, dan Pengukuran Variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Variabel independen, yaitu:

1. Keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem (KPP) 2. Kemampuan teknik personal SI (KT)

3. Dukungan manajemen puncak (DMP) 4. Formalisasi pengembangan SI (FP)

5. Program pelatihan dan pendidikan pemakai (PP) b. Variabel dependen, yaitu kinerja SIA (KSIA)

Definisi operasional beserta pengukuran dari masing-masing variabel adalah:

1. Keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem (KPP), merupakan keterlibatan dalam pros-es pengembangan sistem oleh pemakai sistem. Pengukuran variabel keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem diukur menggunakan dua item pertanyaan yang berdasarkan kuesioner dari Almilia dan Briliantien (2007). Pengukuran variabel ini diukur menggunakan 5 poin skala likert yaitu: 1= Sangat Rendah; 2= Rendah; 3= Netral; 4= Tinggi; dan 5= Sangat Tinggi.

2. Kemampuan teknik personal SI (KT) adalah kemampuan yang dimiliki oleh pengguna dalam pen-goperasian SI. Pengukuran variabel kemampuan teknik personal SI ini menggunakan dua item

(8)

per-77 tanyaan berdasarkan kuesioner dari Almilia dan Briliantien (2007). Pengukuran pertanyaan ini menggunakan skala kategori.

3. Dukungan manajemen puncak (DMP) adalah pemahaman manajemen mengenai tingkat minat, pem-anfaatan, dukungan, dan pengetahuan manajemen akan SIA. Pengukuran variabel dukungan mana-jemen puncak ini menggunakan lima item pertanyaan berdasarkan kuesioner dari Almilia dan Briliantien (2007). Pengukuran ini menggunakan 5 poin skala likert yaitu: 1= Sangat Tidak Setuju; 2= Tidak Setuju; 3= Netral; 4= Setuju; dan 5= Sangat Setuju.

4. Formalisasi pengembangan SI (FP) adalah penggunaan prosedur dan dokumentasi secara sistematis pada pengembangan SIA. Variabel formalisasi pengembangan SI diukur menggunakan lima item per-tanyaan berdasarkan kuesioner dari Almilia dan Briliantien (2007). Pengukuran ini menggunakan 5 poin skala likert yaitu: 1= Sangat Tidak Pernah; 2= Tidak Pernah; 3= Netral; 4= Pernah; dan 5= Sangat Pernah.

5. Program pelatihan dan pendidikan pemakai (PP) merupakan pelatihan dan pendidikan yang ada di perusahaan untuk meningkatkan kemampuan pengguna mengenai SI. Pengukuran variabel program pelatihan dan pendidikan pemakai ini menggunakan dua item pertanyaan berdasarkan kuesioner dari Almilia dan Briliantien (2007). Pengukuran pertanyaan ini menggunakan 5 poin skala likert yaitu: 1= Sangat Rendah; 2= Rendah; 3= Netral; 4= Tinggi; dan 5= Sangat Tinggi.

6. Pengukuran variabel dependen yaitu kinerja SIA (KSIA) diukur menggunakan 13 item pertanyaan berdasarkan berdasarkan kuesioner dari Almilia dan Briliantien (2007). Pengukuran variabel ini diukur menggunakan 5 poin skala likert dengan tiga tipe jawaban yang berbeda, yang pertama ada-lah: 1= Sangat Tidak Setuju; 2= Tidak Setuju; 3= Netral; 4= Setuju; dan 5= Sangat Setuju. Tipe jawaban yang kedua adalah: 1= Sangat Tidak Sering; 2= Tidak Sering; 3= Netral; 4= Sering; dan 5= Sangat Ser-ing. Tipe jawaban yang terakhir berupa: 1= Sangat Tidak Ingin; 2= Tidak Ingin; 3= Netral; 4= Ingin; dan 5= Sangat Ingin.

Pertanyaan dalam kuesioner berjumlah 29 pertanyaan, yang terdiri dari 13 pertanyaan mengenai kinerja SIA (KSIA), 2 pertanyaan mengenai keterlibatan pemakai dalam pengembangan SI (KPP), 2 per-tanyaan mengenai kemampuan teknik personal SI (KT), 5 perper-tanyaan mengenai dukungan manajemen puncak (DMP), 5 pertanyaan mengenai formalisasi pengembangan SI (FP), dan 2 pertanyaan mengenai program pelatihan dan pendidikan pemakai (PP).

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang dikuantitatifkan. Data kualitatif adalah data yang bentuknya berupa kata-kata yang menjelaskan sifat atau sesuatu, sedangkan data kuantitatif berasal dari hasil pengukuran kuesioner dalam skala angka. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer yang diperoleh langsung dari narasumber melalui penyebaran kuesioner yang dilakukan kepada Dealer PT Astra International Tbk. yang berada di kota Surabaya.

Alat dan Metode Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang diadaptasi dari penelitian yang dilakukan oleh Almilia dan Briliantien (2007). Sebelum proses pengumpulan data dimu-lai, dilakukan pengujian validitas pada instrumen penelitian melalui validitas isi. Validitas isi merupakan langkah pengevaluasian dan revisi instrumen pertanyaan dalam kuesioner berdasarkan pendapat profes-sional (Suryabrata, 2011:61). Validitas isi dalam penelitian ini ditujukan kepada 2 dosen di bidang SIA. Setelah dilakukan validitas isipengumpulan data dalam penelitian ini akan dilakukan dengan survey langsung melalui penyebaran kuesioner kepada Dealer PT Astra International Tbk. yang ada di kota Su-rabaya. Penyebaran kuesioner ini berlangsung dari tanggal 29 Desember 2015 hingga 9 Januari 2016. Penyebaran dilakukan dengan secara langsung mendatangi Dealer PT Astra International Tbk yang be-rada di Surabaya. Kuesioner akan dititipkan kepada manajer atau karyawan terkait untuk kemudian diisi oleh karyawan dealer. Pengambilan kuesioner dilakukan setelah peneliti mengkonfirmasi bahwa kuesioner telah selesai diisi oleh pihak dealer.

Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Sampel

(9)

78 kota Surabaya. Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan departemen financial, operasional, dan de-partemen lain dalam Dealer PT Astra International Tbk. di Surabaya yang pekerjaannya berkaitan dengan pengoperasian dan penggunaan SIA. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah convenience sampling yaitu pengambilan sampel dimana data penelitian mudah diperoleh atau didapatkan peneliti (Sekaran, 2006:230).

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Statistik Deskriptif

Menurut Sekaran (2006), statistik deskriptif seperti maksimum, minimum, rata-rata, standar deviasi, dan varians dihasilkan untuk variabel dependen dan independen skala interval. Jogiyanto (2007) da-lam mengemukakan bahwa, “statistik deskriptif merupakan statistik yang menggambarkan fenomena atau karateristik dari data”. Karateristik data yang digambarkan adalah karateristik distribusinya dengan menyediakan nilai frekuensi, pengukur tendensi pusat, dispersi, dan pengukur-pengukur ben-tuk.

2. Uji Kualitas Data

Untuk melakukan uji kualitas data atas data primer ini, maka harus dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas.

a. Uji Validitas

Uji validitas ini digunakan untuk menguji ketepatan ukuran dalam kuesioner yang dibagikan da-lam penelitian ini. Jogiyanto (2007) dada-lam bukunya mengatakan bahwa validitas dapat menun-jukan apakah suatu pengujian sudah mengukur apa yang seharusnya diukur dengan sebenarnya atau nyata. Uji validitas ini dilakukan untuk menguji variabel bebas dalam penelitian ini yaitu, keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem, kemampuan teknik personal SI, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan SI, dan program pelatihan dan pen-didikan pemakai.

b. Uji Reliabilitas

Reabilitas adalah tingkat seberapa besar suatu pengukur mengukur dengan stabil atau konsisten. Besarnya tingkat reabilitas ditunjukkan oleh nilai koefisien, yaitu koefisien reabilitas dengan mengukur tingginya reabilitas suatu alat ukur (Jogiyanto, 2007). Uji reabilitas dalam penelitian ini menggunakan pengujian statistik alfa cronbach. Menurut Sekaran (2006), alfa cronbach adalah koefisien keandalan yang menunjukkan seberapa baik item dalam suatu kumpulan secara positif berkorelasi satu sama lain. Nilai alfa cronchbach yang mendekati 1, menunjukkan semakin tinggi keandalan konsistensi internal.

c. Uji Asumsi Klasik

Uji Asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui apakah hasil estimasi regresi telah terbatas dari bias sehingga hasil regresi yang diperoleh dapat dinyatakan valid (Dalimunthe dkk., 2014). Hasil regresi yang valid dapat dipergunakan sebagai dasar dalam pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan. Uji asumsi klasik terbagi menjadi tiga, yaitu uji normalitas yang dilakukan untuk menguji apakah variabel independen dan variabel dependen dalam model regresi memiliki dis-tribusi yang normal atau tidak, uji multikolinearitas yang dilakukan untuk melihat ada tidaknya korelasi antara setiap variabel independen dalam model regresi, dan uji heteroskedastisitas dil-akukan untuk menguji apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual pengamatan yang satu dengan yang lainnya dalam model regresi (Mardiana dkk., 2014).

3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem, kemampuan teknik personal SI, dukungan manajemen puncak, formal-isasi pengembangan SI, dan program pelatihan dan pendidikan pemakai terhadap kinerja SIA. Rumus model analisis data dengan menggunakan regresi linier berganda adalah sebagai berikut:

(10)

79 Keterangan:

KSIA = kinerja SIA α adalah kostanta β1- β5 = koefesien regresi

KPP = keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem KT adalah kemampuan teknik personal SI

DMP = dukungan manajemen puncak FP adalah formalisasi pengembangan SI PP = program pelatihan dan pendidikan pemakai e adalah error

Pengujian hipotesis ini juga menggunakan uji F, dan uji t sebagai berikut: a. Uji F

Uji F atau uji Anova dilakukan untuk menguji apakah ada perbedaan pengaruh antara beberapa variabel bebas terhadap sebuah variabel terikat (Rusli, 2014). Uji F dalam penelitian ini diuji menggunakan software SPSS dengan tingkat kepercayaan 0,1 atau 10%. Jadi, apabila nilai uji F < 10%, maka dapat disimpulkan variabel bebas berpengaruh secara bersamaan terhadap variabel terikat.

b. Uji t

Uji t dilakukan untuk menguji apakah variabel independen berpengaruh secara signifikan ter-hadap variabel dependen. Dalam uji-t ini dapat dilihat bagaimana pengaruh setiap variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji t dalam penelitian ini diuji menggunakan software SPSS dengan tingkat kepercayaan 0,1 atau 10%. Jadi, apabila nilai signifikansi < 1%, maka dapat disimpulkan variabel berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Objek Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 26 Dealer PT Astra International, Tbk. yang ada di kota Surabaya yaitu antara lain Toyota, Daihatsu, Isuzu, UD. Trucks, Peugeot, BMW, Astra Otoparts, Astra World, dan Trac Astra Rent A Car. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di departemen finance, operasional, dan departemen lainnya yang menggunakan program software sistem PSS (Pygmalion Scheduled Synchronization), yang dipakai pada setiap dealer PT. Astra International, Tbk. Dalam Penggunaan software sistem, terdapat dealer PT. Astra International, Tbk yang menggunakan nama yang berbeda untuk software PSS yang digunakan tersebut, seperti IDMS yang digunakan oleh dealer Isuzu dan ADMS yang digunakan oleh dealer Daihatsu.

Selain PSS, ada beberapa dealer yang masih menggunakan software sistem lainnya, seperti SAP (Systems, Applications, and Products in Data Processing). Data dalam penelitia n menggunakan ini didapatkan dengan menggunakan teknik convienence sampling yaitu data didapatkan dengan mudah oleh peneliti. Data dalam penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh langsung dari responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner. Berikut adalah ringkasan hasil dari pengiriman dan penerimaan kuesioner penelitian:

• Jumlah kuesioner yang disebarkan 111 eksemplar • Jumlah kuesioner yang tidak kembali 57 eksemplar • Jumlah kuesioner yang kembali 64 eksemplar • Jumlah kuesioner yang tidak layak 4 eksemplar • Jumlah kuesioner yang layak 60 eksemplar

Berdasarkan hasil ringkasan penyebaran kuesioner dapat dilihat jumlah kuesioner yang dapat dio-lah berjumdio-lah 60 eksemplar. Jumdio-lah kuesioner yang dapat diodio-lah merupakan hasil tanggapan positif dari 9 dari 26 dealer PT Astra International, Tbk. di Surabaya. Karakterisitik responden dibagi berdasar-kan keterbiasaan dalam penggunaan SIA, umur, jenis kelamin, pendidiberdasar-kan terakhir, departemen, jabatan, software yang digunakan, pengalaman keterlibatan dalam Pengembangan sistem, dan jumlah karyawan yang bekerja di tempat responden bekerja.

(11)

80

Tabel 1. Profil Responden

Keterangan Frekuensi Persentase

I. Penggunaan SIA Biasa 49 81,67% Tidak Biasa 11 18,33% Total 60 100,00% II. Umur 20-30 tahun 30 50,00% 31-40 tahun 25 41,67% 41-50 tahun 5 8,33% Total 60 100,00%

III. Jenis Kelamin

Pria 32 53,33% Wanita 28 46,67% Total 60 100,00% IV. Pendidikan SMA/SMK 7 11,67% Diploma 14 23,33% S1 38 63,33% S2 1 1,67% Total 60 100,00% V. Departemen Finance 20 33,33% Administrasi 21 35,00% Service 4 6,67% Marketing 15 25,00% Total 60 100,00%

VI. Jenis Software

PSS 47 70,15%

SAP 7 10,45%

ADMS 7 10,45%

IDMS 6 8,96%

Total 67 100,00%

VII. Keterlibatan dalam Pengembangan Sistem

Pernah 19 31,67%

Tidak Pernah 41 68,33%

Total 60 100,00%

VIII. Jumlah Karyawan

≥50 orang 25 41,67%

51–100 orang 23 38,33%

101-150 orang 10 16,67%

> 150 orang 2 3,33%

Total 60 100,00%

Sumber: Data diolah Statistik Deskriptif

(12)

81

Tabel 2. Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Std. Deviation

KSIA 60 46 61 4,16 KPP 60 3 9 2,78 KT 60 2 9 2,22 DMP 60 16 25 4,14 FP 60 12 24 3,92 PP 60 4 10 4,18

Sumber: Data diolah Uji Validitas dan Reliabilitas

Hasil uji validitas dan uji reliabilitas disajikan dalam tabel 3 dan tabel 4.

Tabel 3. Hasil Uji Validitas

Variabel Korelasi Signifikansi Keterangan

Kinerja SIA 0,824 0,000 Valid

Keterlibatan dalam Proses pengembangan sistem 0,601 0,000 Valid

Kemampuan Teknik Personal Pemakai SIA 0,687 0,000 Valid

Dukungan Manajemen Puncak 0,641 0,000 Valid

Formalisasi Pengembangan SI 0,800 0,000 Valid

Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai 0,612 0,000 Valid Sumber: Data diolah

Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas

Keterangan Frekuensi Persentase

Kinerja SIA 0,772 Reliabel

Keterlibatan Pemakai dalam Proses Pengembangan Sistem 0,872 Reliabel

Kemampuan Teknik Personal SI 0,643 Reliabel

Dukungan Manajemen Puncak 0,749 Reliabel

Formalisasi Pengembangan SI 0,864 Reliabel

Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai 0,756 Reliabel

Sumber: Data diolah Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa model penelitian ini telah lolos uji asumsi klasik.

Tabel 5. Uji Normalitas Kinerja SIA (KSIA) Unstandardized Residual

Kolmogorov-Smirnov Z 0,647

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,796

Sumber: Data diolah

Tabel 6. Uji Multikolinearitas

Variabel VIF Keterangan

Keterlibatan Pemakai dalam Proses Pengembangan Sistem (KPP) 1,825 Bebas

Kemampuan Teknik Personal SI (KT) 1,476 Bebas

Dukungan Manajemen Puncak (DMP) 1,293 Bebas

Formalisasi Pengembangan SI (FP) 1,974 Bebas

Program Pendidikan dan Pelatihan Pemakai (PP) 1,311 Bebas Sumber: Data diolah

(13)

82

Tabel 7. Uji Heteroskedastisitas

Unstandardized Residual Keterlibatan Pemakai dalam

Proses Pengembangan Sistem (KPP)

Correlation Coefficient -.046

Sig. (2-tailed) .728

N 60

Kemampuan Teknik Personal SI

(KT) Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) .088 .506

N 60

Dukungan Manajemen

Puncak (DMP) Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) .074 .574

N 60 Formalisasi Pengembangan SI (FP) Correlation Coefficient .041 Sig. (2-tailed) .757 N 60

Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai (PP)

Correlation Coefficient -.022

Sig. (2-tailed) .867

N 60

Sumber: Data diolah Analisis Data

Tabel 8. Regresi Linier Berganda

B t-Hitung Sign

(Constant) 30,137 6,848 0,000

Keterlibatan Pemakai dalam Pengembangan

Sistem (KPP) -0,461 -1,464 0,149

Kemampuan Teknik Personal SI (KT) 0,651 2,246 0,029

Dukungan Manajemen Puncak (DMP) 0,510 2,342 0,023

Formalisasi Pengembangan SI (FP) 0,380 1,929 0,059

Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai (PP) 0,669 2,134 0,037 a. Dependent Variable: KSIA

R-Square 0,457

F-hitung 9,092 Sign. 0,000

Sumber: Data diolah

Berdasarkan tabel 8 maka persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini sebagai berikut: KSIA = 30,137 - 0,461KPP + 0,651KT + 0,510DMP+0,380FP+0,669PP

Pembahasan

Keterlibatan Pemakai dalam Proses Pengembangan Sistem terhadap Kinerja SIA

Hasil pengujian variabel keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem menunjukkan bahwa variabel tersebut tidak berpengaruh terhadap kinerja SIA. Hal ini disebabkan oleh sistem biasanya dikembangkan di kantor pusat yang berada di Jakarta dan cabang dealer PT Astra International Tbk. hanya tinggal menerapkannya saja. Selain itu banyaknya responden yang berasal dari departemen ad-ministrasi sebesar 35% dan juga dari departemen marketing sebesar 25% dapat menjadi salah satu penyebab rendahnya keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem, karena karyawan dari departemen tersebut lebih banyak berperan sebagai pemakai dan kurang dilibatkan dalam pengem-bangan SI.

Kemampuan Teknik Personal SI Terhadap Kinerja SIA

Hasil pengujian menunjukkan variabel kemampuan teknik personal SI berpengaruh terhadap kiner-ja SIA. Pengoperasian SIA sangat membutuhkan pemakai sistem dengan kemampuan teknik yang

(14)

me-83 madai. Kemampuan teknik personal dapat dipengaruhi oleh latar belakang dan tingkat pengalaman yang dimiliki dalam menggunakan SIA. Pendidikan dan kemampuan yang tinggi yang dimiliki oleh respond-en mrespond-enyebabkan pemakai mrespond-enjadi merasa mudah dalam mrespond-engoperasikan SIA yang ada. Pemakaian sis-tem yang menjadi lebih mudah ini membuat pemakai dapat mengoperasikan SIA dengan baik dan memperoleh hasil yang baik dari penggunaan SIA untuk membantu penyelesaian tugas pemakai dalam sehari-hari. Hal ini dapat meningkatkan frekuensi pemakaian SIA yang ada.

Dukungan Manajemen Puncak Terhadap Kinerja SIA

Hasil pengujian variabel dukungan manajemen puncak menunjukkan bahwa variabel tersebut ber-pengaruh terhadap kinerja SIA. Ketertarikan dan harapan yang dimiliki oleh manajemen puncak mem-buat manajemen puncak menjadi lebih aktif terlibat dalam pengembangan dan pengoperasian SIA. Ke-mampuan manajemen puncak untuk dapat mengatur sumber daya yang ada dapat meningkatkan kepua-san pemakai dengan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan dalam pengoperasian SIA. Manajemen pun-cak juga bertanggung jawab dalam pengembangan dan pengoperasian SIA untuk memberikan arahan, solusi, juga mengevaluasi dan menyusun proyek pengembangan SIA. Manajemen puncak juga dapat menekan bawahannya untuk menggunakan SIA yang ada sehingga frekuensi pemakaian sistem dapat meningkat.

Formalisasi Pengembangan SI terhadap kinerja SIA

Hasil pengujian variabel formalisasi pengembangan SI menunjukkan bahwa variabel tersebut ber-pengaruh terhadap kinerja SIA. Dilakukannya formalisasi dalam proses pengembangan SI dapat meningkatkan komunikasi dalam proses pengembangan SI tersebut. Pengkom unikasian dan dokumenta-si proses pengembangan dokumenta-sistem menjadi sangat penting agar pengembangan SI sesuai dengan tujuan dan rencana perkembangan strategis yang dimiliki oleh perusahaan. Terdapatnya prosedur dalam proses pengembangan SI dan penyesuaian yang dilakukan secara berkala ini membuat pengembangan tersebut dapat diawasi dengan baik dan disesuaikan menurut dengan tujuan pengembangan sistem. Sehingga SI yang dikembangkan dapat memenuhi kebutuhan pemakai SI, baik dari segi pemakai informasi yang dihasilkan dan pengoperasi SI. Hal ini dapat meningkatkan kepuasan pengguna dan keinginan pengguna dalam menggunakan SI.

Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai Terhadap Kinerja SIA

Hasil pengujian menunjukkan variabel program pelatihan dan pendidikan pemakai berpengaruh terhadap kinerja SIA. Masih terdapatnya responden yang memiliki pendidikan SMA/ SMK sebanyak 11,67% dan Diploma 23,33% mendukung pentingnya pengadaan program pelatihan dan pendidikan pemakai untuk diadakan dalam perusahaan. Peningkatan kemampuan teknik pemakai dari dil-aksanakannya program pelatihan dan pendidikan dapat mempengaruhi penerimaan SIA dan keinginan untuk menggunakan Hal ini disebabkan oleh pemakai memiliki kemampuan teknik yang terus ber-tambah sesuai dengan pengembangan sistem yang terus dilakukan. Pemakai akan merasa SIA mudah untuk digunakan. Selain itu pengguna menjadi lebih memahami SIA yang ada, sehingga pemakai dapat menyelesaikan masalah yang mungkin dihadapi dalam pengoperasian sistem. Penguasaan cara menggunaan sistem yang lebih baik, dapat meningkatkan hasil dari pemakaian sistem, sehingga sistem dapat membantu menyelesaikan tugas pemakai sehari-hari.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil dari penelitian dan pembahasan sebelumnya diketahui ada empat faktor yang berpengaruh terhadap kinerja SIA dan satu faktor yang tidak berpengaruh terhadap kinerja SIA, berikut merupakan beberapa kesimpulan yang diambil berdasarkan hasil dari penelitian ini bahwa kemampuan teknik personal SI, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan SI serta program pelatihan dan pendidikan pemakai berpengaruh terhadap kinerja SIA. Hal ini berarti bahwa H2, H3, H4 dan H5 diterima serta keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem tidak berpengaruh terhadap kinerja SIA. Hal ini berarti bahwa H1 ditolak. Faktor-faktor yang diketahui memiliki pengaruh terhadap kinerja SIA dapat jadi pertimbangan pihak manajemen dalam meningkatkan kinerja SIA yang ada di

(15)

84 dealer PT. Astra International Tbk.

Adapun keterbatasan yang terdapat dalam penelitian ini adalah (1) Banyaknya jumlah dealer yang tidak bersedia mengisi kuesioner. Hal ini disebabkan oleh penyebaran kuesioner; (2) Dilakukan pada akhir dan awal tahun, dimana karyawan sedang sibuk melakukan tutup buku dan menyiapkan da-ta perpajakan. Jumlah responden yang sedikit dalam penelitian ini mengakibatkan penelitian ini kurang dapat digeneralisasikan, (3) Kembalinya kuesioner dalam penelitian ini membutuhkan waktu yang lama, sehingga terdapat banyak kuesioner yang telah disebarkan menjadi tidak kembali disebabkan oleh telah terlewatnya tenggat waktu pengumpulan kuesioner.

Disarankan pada penelitian selanjutnya untuk peneliti mengembangkan penelitian ini dengan mene-liti pengaruh variabel lain yang belum dapat dijelaskan pada penemene-litian ini atau penemene-litian lainnya. Hal ini disebabkan berdasarkan hasil R- square terdapat 54,3% variansi Kinerja SIA yang masih belum dapat dijelaskan pada penelitian ini. Berdasarkan sedikitnya jumlah sampel dalam penelitian ini, disarankan pada penelitian selanjutnya untuk memperluas sampel penelitian dengan menghindari pengumpulan data pada awal dan akhir tahun. Diharapkan dengan hal ini jumlah responden yang diperoleh menjadi lebih banyak dan hasil penelitian dapat digeneralisasikan

REFERENCES

Almilia, L.S., dan I. Briliantien, 2007, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (SIA) pada Bank Umum Pemerintah di Wilayah Surabaya dan Sidoarjo, Jurnal Akuntansi STIE Perbanas Surabaya.

Ananda, R.M., Kamaliah, dan A. Azhar, 2014, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Infor-masi Akuntansi pada Perbankan di Kota Pekanbaru, JOM FEKON, Vol. 1, No. 2.

Dalimunthe, R.W., R. Agusti, dan R. Fitrious, 2014, Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada Perusahaan Perhotelan yang Ada di Riau dan Sumatera Barat, Jom FEKON, Vol. 1, No. 2.

Fitria, E.N., 2013, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada Bank Syariah Mandiri Cabang Surakarta, Jurnal Paradigma, Vol. 11, No. 01, Februari-Juli: 51-63.

Ghozali, I., 2006,Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Sess Cetakan keempat, Semarang, Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hall, J.A., 2001, Sistem Informasi Akuntansi buku 1, 3rd ed., Jakarta, Salemba Empat.

Handayani, R., 2010, Analisis Faktor-Faktor yang Menentukan Fektivitas Sistem Informasi pada Organ-isasi Sektor Publik, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 12, No. 1, Mei: 26-40.

Hendra-P, D., Y. Setiawanta, dan I. Septriana, 2014, Analisis Pengaruh Keterlibatan Pemakai Dalam Pengembangan Sistem Informasi, Dukungan Manajemen Puncak, dan Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Bank Jateng Cabang Ungar-an, Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

Hidayati, A., 2011, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada Kemen-trian Kelautan dan Perikanan RI, Jurnal Universitas Gunadarma, Vol. 10, No. 5.

Imana, B., 2011, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi Kasus Pada Swalayan yang Ada di Kota Tanjungpinang), Jurnal Mahasiswa Fakultas Ekonomi UM-RAH.

Jogiyanto, H.M., 2007, Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman, 4th ed., Yogyakarta, BPFE- Yogyakarta.

Mardiana, I.G.E.P., N.K. Sinarwati, dan A.T. Atmadja, 2014, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (SIA) pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Su-sut, Jurnal Akuntansi S1 Universitas Pendidikan Ganesha, Vol. 2, No. 1.

Rama, D.V., dan F.L. Jones., 2008, Sistem Informasi Akuntansi buku 1, Jakarta, Salemba Empat.

Rapina, 2014, Factors Influencing The Quality of Accounting Information System and Its Implications on The Quality of Accounting Information, Research Journal of Finance and Accounting, Vol. 5, No. 2: 148-154.

Riskadewi, E.S., 2014, Penerimaan Sistem Informasi Akademik Universitas Airlangga Cyber Campus (UACC) pada Dosen Fisip Universitas Airlangga, Journal Universitas Airlangga, Vol. 3, No. 2.

(16)

85 Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi, Vol. 1, No. 3, Mei: 70-76.

Rusdi, D., dan N. Megawati, 2011, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (SIA), Jurnal Majalah Ilmiah sultan Agung, Vol. 49, No. 125, November: 1-18.

Rusli, M., 2014, Pengelolaan Statistik yang Menyenangkan, Yogyakarta, Graha Ilmu.

Saputra, E., dan Misfariyan, 2013, Analisis Penerimaan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Bangkinang Menggunakan Metode Technology Acceptance Model (TAM), Jurnal Sains dan Teknologi Industri. Vol. 10, No. 2, Juni: 229–235.

Sahusilawane, W., 2014, Pengaruh Partisipasi Pemakai dan Dukungan Atasan Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada Bank Umum Pemerintah, Jurnal Organisasi dan Manajemen, Vol. 10, No. 1: 37-43.

Suhartini, D., dan W. Handayani, 2009, Model Penerimaan Teknologi Informasi Oleh Dosen Pada Perguruan Tinggi di Surabaya, Makalah disajikan dalam Seminar Nasional : Implementasi Sistem Manajemen Kualitas ISO 9001-2008 dan IWA 2 Dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Dosen dan Mahasiswa Fakultas Ekonomi UPN “VETERAN” Jawa Timur, Surabaya, 10 Desember.

Suryabrata, S., 2011, Metodologi Penelitian, Ed. 1, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada.

Suryawarman, A.A.Ngr.K., dan N.L.S. Widhiyani, 2013, Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sis-tem Informasi Akuntansi pada Restoran Waralaba Asing di Kota Denpasar, E-Jurnal Akuntansi Uni-versitas Udayana, Vol. 2, No. 1, Januari: 1-23.

LAMPIRAN

KUESIONER

Kuesioner ini ditujukan kepada departemen finance, operasional, dan departemen lainnya yang dalam pelaksanaan pekerjaannya di perusahaan Bapak/Ibu sudah menggunakan Sistem Informasi Akuntansi.

BAGIAN 1

Apakah Bapak/Ibu sudah biasa dalam menggunakan Sistem Informasi Akuntansi? [ ] Ya [ ] Tidak

1. Umur: ……… tahun

2. Jenis Kelamin: Pria / Wanita

3. Jenjang pendidikan terakhir Anda: ………

4. Nama Departemen Anda Bekerja: ………

5. Jabatan: ………

6. Apa nama Sistem Informasi Akuntansi yang digunakan di Departemen Anda (contoh:accurate)? ………..

7. Apakah Anda pernah terlibat dalam pengembangan sistem? [ ] Ya [ ] Tidak

8. Berapa jumlah karyawan di Perusahaan Anda?……… Keterangan:

1. Sistem Informasi Akuntansi adalah susunan berbagai dokumen, alat komunikasi, tenaga pelaksana, dan berbagai laporan yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi keuangan.

2. Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi adalah pemberitahuan akan tahap-tahap dari proses pengembangan sistem yang tercatat secara sistematik, dan secara aktif melakukan penyesuaian ter-hadap catatan.

BAGIAN 2

Mohon Bapak/Ibu cukup memilih salah satu jawaban pada kolom yang tersedia dengan cara melingkari angka-angka yang tersedia dengan pilihan jawaban:

A. (1) Sangat Tidak Setuju (STS), (2) Tidak Setuju (TS), (3) Netral (N), (4) Setuju (S), dan (5) Sangat Setuju (SS)

(17)

86

NO Variabel STS TS N S SS

KSIA01 Sistem mampu membantu departemen berfungsi dengan baik. 1 2 3 4 5 KSIA02

Sistem penting dalam kesuksesan dari kinerja

depar-temen saya. 1 2 3 4 5

KSIA03 Sistem mampu meningkatkan kepuasan kinerja saya. 1 2 3 4 5 KSIA04

Sistem selalu memberikan informasi yang dibutuhkan

departemen saya. 1 2 3 4 5

KSIA05

Sistem di dalam aplikasi lain dapat digunakan untuk mengakses informasi guna memenuhi kebutuhan di

departemen saya. 1 2 3 4 5

KSIA06 Saya senang menggunakan sistem yang ada. 1 2 3 4 5

KSIA07

Dengan sistem yang ada, departemen saya mampu

mengerjakan tugasnya lebih mudah dan lebih efisien. 1 2 3 4 5

KSIA08

Sistem dapat memberikan kontribusi dalam pencapaian

tujuan dan misi organisasi. 1 2 3 4 5

KSIA09

Sebagian besar karyawan di departemen saya tertarik untuk

menggunakan sistem yang ada, jika tidak diwajibkan. 1 2 3 4 5

KSIA10

Sistem telah dilengkapi dengan informasi yang akurat dan

reliabel. 1 2 3 4 5

KSIA11

Sistem dengan mudah melakukan penyesuai

an pada berbagai kondisi baru, sesuai dengan perkem-bangan kebutuhan informasi sekarang dan di masa yang akan datang.

1 2 3 4 5

DMP01 Manajemen puncak dapat menggunakan komputer. 1 2 3 4 5 DMP02

Manajemen puncak memiliki harapan yang tinggi terhadap

penggunaan SI. 1 2 3 4 5

DMP03 Manajemen puncak secara aktif terlibat dalam perencanaan operasi SI 1 2 3 4 5 DMP04

Manajemen puncak memberikan perhatian tinggi

terhadap kinerja SI. 1 2 3 4 5

DMP05

Manajemen puncak sangat senang terhadap informasi rating pemakaian SI dari departemen-departemen pemakai.

1 2 3 4 5

B. (1) Sangat Tidak Sering (STS), (2) Tidak Sering (TS), (3) Netral (N), (4) Sering (S), dan (5) Sangat Sering (SS)

NO Variabel STS TS N S SS

KSIA12 Frekuensi penggunaan SI 1 2 3 4 5

C. (1) Sangat Tidak Ingin (STI), (2) Tidak Ingin (TI), (3) Netral (N), (4) Ingin (I), dan (5) Sangat Ingin (SI)

NO Variabel STI TI N I SI

(18)

87

D. (1) Sangat Rendah (SR), (2) Rendah (R), (3) Netral (N), (4) Tinggi (T), dan (5) Sangat Tinggi (ST)

NO Variabel SR R N T ST

KPP01 Tingkat partisipasi saya dalam pengembangan sistem

adalah 1 2 3 4 5

KPP02 Tingkat pengaruh saya dalam pengembangan sistem adalah 1 2 3 4 5 PP01 Tingkat kebutuhan saya akan program pelatihan dan

pendidikan untuk staff 1 2 3 4 5

PP02 Keuntungan yang saya dapat dari program- program pelatihan dan pendidikan 1 2 3 4 5

E. (1) Sangat Tidak Pernah (STP), (2) Tidak Pernah (TP), (3) Netral (N), (4) Pernah (P), dan (5) Sangat Pernah (SP)

NO Variabel STP TP N P SP

FP01 Laporan proyek diserahkan kepada manajer departemen SI. 1 2 3 4 5 FP02 Dokumentasi pengembangan sistem disiapkan dengan format yang telah distandarisasi. 1 2 3 4 5 FP03 Teknik dan waktu pencatatan yang harus dilakukan oleh

setiap orang, telah disiapkan saat SI disosialisasikan. 1 2 3 4 5 FP04 Biaya pengembangan SI dialokasikan ke pengembangan SI per departemen. 1 2 3 4 5 FP05

Dilakukannya pengenalan terhadap pengendalian SI berbasis komputer pada pengembangan SI yang saat ini dipakai.

1 2 3 4 5

Mohon Bapak/Ibu memberikan tanda cawang (√) pada salah satu jawaban pada kotak yang tersedia untuk pertan-yaan dibawah ini:

KT01. Berapa lama pengalaman Anda dalam menggunakan Sistem Informasi Akuntansi saat ini? [ ] < 1 tahun [ ] 1 < 3 tahun [ ] 3 < 5 tahun

[ ] 5 < 7 tahun [ ] < 7 tahun

KT02. Berapa lama pengalaman Anda dalam menggunakan Sistem Informasi lainnya? [ ] < 1 tahun [ ] 1 < 3 tahun [ ] 3 < 5 tahun

[ ] 5 < 7 tahun [ ] < 7 tahun

Gambar

Gambar 1. Model TAM
Gambar 2. Model Penelitian  METODE PENELITIAN
Tabel 5. Uji Normalitas Kinerja SIA (KSIA)
Tabel 8. Regresi Linier Berganda

Referensi

Dokumen terkait

Maksud tujuan penulis di sini adalah untuk membantu memberikan informasi tentang perumahan nirwana golden park kepada masyarakat umum dengan waktu yang singkat. Penulis

Dalam penulisan laporan kerja praktek ini penulis membahas tentang âPROSEDUR PENGGAJIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA (BKN).â Tujuan dari laporan kerja

Tak jarang untuk mendapatkanya mereka rela menghalalkan segala cara, termasuk melupakan nilai – nilai yang ada pada agama dan lingkungan semua hanya untuk memenuhi tuntutan gaya

Secara umum distribusi kandungan kimia kayu kelapa yang diteliti dari bagian pangkal ke ujung cenderung tidak beraturan karena nilai rataan yang disajikan

Relief bercerita tentang peristiwa sejarah manusia purba (bagamana mereka hidup, bagaimana mereka tinggal, dll).. Suasana pada ruang transisi dibuat seperti

Sebenarnya metode yang memiliki akurasi yang paling tinggi yang dikembangkan saat ini adalah metode korelasi eddy, akan tetapi karena kurang ekonomisnya metode

Teknik analisis yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data, menyusun

Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji sejauh mana motivasi berinvestasi investor muda Surabaya dalam pengambilan keputusan investasi di pasar