PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) LIMBAH BUAH BUAHAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN
HASIL 2 VARIETAS TANAMAN BAWANG MERAH (Allium cepa L.) SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S1
Jurusan Agronomi
Diajukan Oleh : ANGGITA ABDI SAYTEVI
Nim. 201410200311077
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI JURUSAN AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
MALANG 2018
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahhirobbilalamin segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat-Nya dan memberikan memberikan kesempatan penulis meyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) LIMBAH BUAH BUAHAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL 2 VARIETAS TANAMAN BAWANG MERAH (Allium cepa L.)”. Sholawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada baginda Rasulullah SAW yang telah berjuang demi kemenangan agama Islam sampai saat ini. Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam kelancaran penyusunan skripsi ini, kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Ali Ikhwan, M.P selaku ketua progam studi Agroteknologi
2. Ibu Prof. Dr. Ir. Dyah Roeswitawati, M.S. selaku dosen pembimbing utama
3. Ibu Ir. Hartawati, M.S selaku dosen pembimbing pendamping
4. Bapak Agus Dwi Sulistyono, S.Si, M.Si selaku dosen penguji I
5. Ibu Dr. Ir. Dian Indratmi, M.P selaku dosen penguji II
6. Teman-teman Agroteknologi 2014 dan semua pihak yang telah membantu
menyampaikan ide dan gagasan demi kelancaran penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini, karena itu kritik dan saran sangat dibutuhkan untuk kesempurnaan dan semoga bermanfaat bagi kita semua.
Malang, 05 Juli 2018 Penulis,
ix DAFTAR ISI
SKRIPSI ... ii
SURAT PERNYATAAN... iv
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
RINGKASAN ... xiv BAB I. PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 3 1.3 Tujuan Penelitian ... 3 1.4 Hipotesis ... 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1 Tanaman Bawang Merah (Allium cepa L.) ... 5
2.2 Varietas Bawang Merah ... 6
2.3 Mikroorganisme Lokal (MOL) ... 8
BAB III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 12
3.1 Tempat dan Waktu ... 12
3.2 Alat dan Bahan ... 12
3.2.1 Alat ... 12
3.2.2 Bahan... 12
3.3 Metode Penelitian ... 12
3.4 Tahap Penelitian ... 14
3.4.1 Pembuatan Mikroorganisme Lokal ... 14
3.4.2 Pemilihan Bibit ... 15
3.4.3 Persiapan Media Tanam ... 15
3.4.4 Penanaman Bibit Bawang Merah ... 15
3.4.5 Pengaplikasian Mikroorganisme Lokal ... 15
3.4.6 Perawatan ... 16
x
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 19
4.1 Hasil ... 19 4.1.1 Deskripsi Varietas ... 19 4.1.2 Unsur Hara ... 19 4.1.3 Tinggi Tanaman ... 20 4.1.4 Jumlah Daun ... 21 4.1.5 Jumlah Anakan ... 22 4.1.6 Berat Basah ... 23 4.1.7 Berat kering... 24 4.1.8 Diameter Umbi ... 25 4.1.9 Kerapatan Mikroorganisme ... 26
4.1.10 Korelasi Antar Variabel Pengamatan ... 27
4.2 Pembahasan ... 28
V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 33
5.1 Kesimpulan ... 33
5.2 Saran ... 33
DAFTAR PUSTAKA ... 34
xi
DAFTAR TABEL
No. Tabel Hal
1. Unsur Hara yang Terkandung dalam Mikroorganisme
Lokal Limbah Buah- buahan ... 19 Rerata Tinggi Tanaman pada Perlakuan Frekuensi
Pemberian dengan Varietas ... 20 Rerata Tinggi Tanaman pada Perlakuan Frekuensi
Pemberian dengan Varietas ... 20 Rerata Jumlah Daun pada Perlakuan Frekuensi
Pemberian dengan Varietas ... 21 Rerata Jumlah Anakan pada Perlakuan Frekuensi
Pemberian dengan Varietas ... 22 Rerata Berat Basah pada Perlakuan Frekuensi
Pemberian dengan Varietas ... 23 Rerata Berat Kering pada Perlakuan Frekuensi
Pemberian dengan Varietas ... 24 Rerata Diameter Umbi pada Perlakuan Frekuensi
Pemberian dengan Varietas ... 25 Rerata hasil pengamatan kepadatan mikroorganisme ... 26 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
xii
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Hal
1. Lima Varietas Unggul Nasional Bawang Merah yang dilepas BPTP Jawa Timur ... 7 2. Denah Percobaan ... 12 3. Denah Pengambilan Sampel ... 14
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Hal
1. Hasil Analisis Unsur Hara ... 37
2. Anova Tinggi Tanaman... 38
3. Anova Jumlah daun ... 39
4. Anova Jumlah Anakan ... 40
5. Anova Berat Basah, dan Berat Kering Tanaman ... 41
6. Anova Berat Kering Umbi, dan Diameter Umbi ... 42
7. Dokumentasi Pembuatan (MOL) dan Persiapan Tanam ... 43
8. Dokumentasi Pengamatan ... 43
34
DAFTAR PUSTAKA
Aini, N. D., Herlinawati, & S, Bambang. 2017. Aplikasi Mikroorganisme Lokal Bonggol Pisang dan Pupuk Kandang Kambing Terhadap Produksi Kedelai (Glycine max L. Merril) Varietas Baluran. Journal of Applied Agricultural Sciences, 9.
Arham., S, Samudin., M, Ikhwan. 2014. Frekuensi Pemberian Pupuk Organik Cair dan Berbagai Jenis Mulsa terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium ascolonicum ) Varietas Lembah Palu. Journal Agrotekbis, 11. Baswarsiati. 2013. Pengembangan Varietas Bawang Merah Potensial dari Jawa
Timur. Malang: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur.
Baswarsiati. 2009. Perbanyakan benih bawang merah Bauji dan Super Philip secara
massal. Malang: Laporan BPTP Jawa Timur.
Bintoro, H., R, Saraswati., D, Manohara., E, Taufik & J, Purwati. 2008. Pestisida Organik pada Tanaman Lada. Laporan Akhir Kerjasama Kemitraan Pertanian antara Perguruan Tinggi dan Badan LITBANG Pertanain.
BPPT.2007. Teknologi Budidaya Tanaman Pangan.
BPTP Kalimantan Barat. 2010. Pengkajian Adaptasi Varietas Bawang Merah Pada Lahan Gambut di Kalimantan Barat. Diakses pada 7 November 2017 http://kalbar.litbang.pertanian.go.id/images/stories/artikel/pengkajian_adap tasi_varietas_bawang_merah_pada_lahan_gambut_di_kalimantan_barat.p df
Chemma, KL,. A,Saeed and M, Habib. 2003. Effect of Sowing Date on Various
Cultivars of Onion (Allium cepa L.) International Journal of Agriculture & Biology,
Dartius, 1990. Fisiologi Tumbuhan 2. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Dewi, N. 2012. Untung Segunung Bertanam Aneka Bawang. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Dinas Hortikultura. 2013. Kinerja Pembangunan Sistem dan Usaha Agribisnis Hortikultura 2012, Departemen Pertanian, Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura, Jakarta
Dinas Pertanian. 2015. Outlook Komoditas Pertanain Subsektor Hortikultura
Bawang Merah. Pusat Data dan Sistem Informasi Kementerian Pertanian.
Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk. 2016. Bawang Merah Tajuk. Diakses pada 7 Juli 2018. http://bawangmerahtajuk.com/tajuk/.
Gardner, F. K. 2006. Fisiologi Tanaman Budidaya. Universitas Indonesia Perss. Jakarta.
35
Hartoyo. 2009. Bertanam Seledri Secara Hidroponik. Kasinus. Yogyakarta. Hal Juanda, Irfan, dan Nurdiana.2011. Pengaruh Metode dan Lama Fermentasi terhadap Mutu Mikroorganisme Lokal (MOL). Jurnal. Floratek 6:140-143 Kementerian Pertanian. 2011. Persyaratan Teknis Minimal Pupuk Cair Organik
70/permentan/SR.140/10/2011. diakses pada 8 Juli 2018
https://nasih.files.wordpress.com/2011/11/lampiran-i.pdf
Lindung. 2015. Teknologi Mikroorganisme Em4 dan MOL . Jambi: Kementerian
Pertanian Balai Penelitian Pertanian Jambi.
Listyaningsih, W., S, Nirwan,. M, Ikhwan 2014. Pengaruh Komposisi Media dan Frekuensi Pemberian Pupuk Organik Cair terhadap Pertumbuhan Dan Hasil
Tanaman Daun Dewa (Gynura pseudochina (L.) DC) . Agrotekbis, 31.
MP, I. L. 2016. Teknologi Mikro Organisme EM4 dan MOL. Widyaiswara BPP Jambi.
Mokhamad, Irfan. 2013. Respon Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)Terhadap
Zat Pengatur Tumbuh dan Unsur Hara. Jurnal Agroteknologi Vol 3, No 2.
Muklis, Purwaningsih,. D, Anggorowati (2012). Pengaruh Berbagai Jenis
Mikroorganisme Lokal (MOL) erhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah padaTanah Aluvial. Artikel Ilmiah, 5.
Nappu, B. 2013. Efektifitas Penggunaan Beberapa Mikroorganisme Lokal (MOL) dalam Pengolahan Limbah Kakao Menjadi Pupuk Organik dan APlikasinya pada Tanaman Kakao Produktif. Diakses pada 6 Juli 2018 https://www.sulsel.litbang.deptan.go.id.
Nisa, K. 2016. Memproduksi Kompos dan Mkroorganisme Lokal (MOL). Jakarta
Timur: Bibit Publisher. diakses pada 7 november 2017
https://books.google.co.id/books?id=4NCMDgAAQBAJ&printsec=frontc over&dq=memproduksi+kompos+dan+mikroorganisme+lokal+(MOL)&hl =en&sa=X&ved=0ahUKEwjo5vTEv5PcAhVPeysKHTpGDdUQ6AEILD AA#v=onepage&q=memproduksi%20kompos%20dan%20mikroorganism e%20lokal%20(MOL)&f=false
Nugroho, Bhuono Agung. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS, Andi. Jogja.
Nurlaeny. 2015. Bahan Organik Tanah. Unpad Press. Bandung Hal. 9 Diakses pada 9 Juli 2018 http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/12/Buku-
Bahan-Organik-Tanah-Dan-Dinamika-Ketersediaan-Unsur-Hara-Tanaman.pdf
Pahan I. 2008. Panduan Lengkap Kelapa Sawit. Manajemen Agribisnis dari Hulu Hingga Hilir. Penebar Swadaya. Jakarta
36
Pranata, A. S. 2004. Pupuk Organik Cair dan Mikro Organisme Lokal . Jakarta: PT
Agromedia Pustaka.
Purwasasmita. 2009. Mikroorganisme Lokal sebagai Pemicu Siklus Kehidupan. dalam Bioreaktor Tanaman, 19-20 Oktober 2009. Seminar Nasional Teknik Kimia Indonesia.
Sartono. 2009. Budidaya Bawang Merah, Bawang Putih, dan Bawang Bombay.
Jakarta: Intimedia.
Suhastyo, A.A. 2011. Studi Mikrobiologi dan Sifat Kimia Mikroorganisme Lokal
(MOL) yang Digunakan pada Budidaya Padi Metode SRI (System of Rice
Intensification). Tesis. Program Studi Ilmu Tanah Institut Pertanian Bogor.
diakses pada 7 November 2017
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51347/2011aas1.pd f?sequence=1&isAllowed=y
Sumarsono. 2003. Teknik Budidaya Kacang tanah. Sinar baru Aglesindo
Sumiati, E. 1999. Pertumbuhan dan Hasil Kentang Kultivar Granola dengan Aplikasi Mepiqut Klorida di Daratan Medium, Maja, Jawa Barat. J. Hort.9(1):8-17
Sunarjono, H. 2003. Bertanam 30 Jenis Sayur. Jakarta: Penebar Swadaya.
Suriana, N. 2011. Bawang Bawa Untung. Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka. Sutapraja, H. 1996. Kaitan antara Cara Pemberian Cu, dan Dosis K, Mg, serta Ca
terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah. J. Hort. 5(5) : 17-22. Tani, T. B. 2008. Pedoman Bertanam Bawang Merah. Bandung: Yrama Widya. Utomo, dan T Islami. 1995. Hubungan Tanah, Air dan Tanaman. IKIP Semarang
Press. Semarang
Wibowo, S. 2007. Budidaya Bawang : Bawang Putih, Bawang Merah, Bawang Bombay. Jakarta: Penebar Swadaya.
Widiana, 2007. Peranan serta Manfaat Pupuk Organik bagi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. Penebar Swadaya, Jakarta