• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu pada Materi Mata di Kelas VIII SMP Negeri 2 Pungging Mojokerto

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu pada Materi Mata di Kelas VIII SMP Negeri 2 Pungging Mojokerto"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA TERPADU

PADA MATERI MATA

DI KELAS VIII SMP NEGERI 2 PUNGGING MOJOKERTO

Mutmainah

1)

dan Diah Hari Kusumawati

2)

1)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sains FMIPA UNESA. E-mail : mutmainahmuty@ymail.com 2)

Dosen Jurusan Fisika FMIPA UNESA.

Abstrak

Pengembangan perangkat pembelajaran IPA terpadu tipe integreted pada materi mata ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan, keterlaksanaan RPP, hasil belajar siswa dengan menerapkan perangkat pembelajaran yang dikembangkan, dan respons siswa terhadap perangkat dan kegiatan pembelajaran. Pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan model pengembangan 4-D models, tahapan yang dilakukan hanya sampai develop. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan divalidasi dan diujicobakan secara terbatas di kelas VIII SMPN 2 Pungging dengan jumlah 12 siswa. Hasil validasi perangkat pembelajaran oleh 3 ahli menyatakan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan meliputi silabus, RPP, LKS, buku siswa, dan soal tes hasil belajar sudah baik dan layak untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Semua tahapan dalam RPP terlaksana dengan sangat baik dan mendapat skor rata-rata dari dua pertemuan sebesar 3,11. Ketuntasan hasil belajar kognitif produk siswa mencapai 75%. Respons siswa terhadap kegiatan pembelajaran sangat kuat dengan persentase 89,8%, sedangkan respons siswa terhadap LKS dan buku siswa sangat kuat dengan persentase berturut-turut sebesar 95,75% dan 97%.

Kata kunci: Perangkat pembelajaran, IPA terpadu tipe Integreted, Mata Abstract

A research study entitled The Development of Integrated Learning In Material Ipa Eye In Eighth Grade SMP Negeri 2 Pungging Mojokerto performed as one of the solutions to overcome the problem of integrated science learning and teaching system which is centered on the teachers without actively involving students. The development of learning aims to generate learning devices Integrated Sciences, describes the feasibility and describe the response of students towards learning device that has been developed. Method in this research is the development of research refers to the 4-D Model which is limited to the development phase only. Limited testing done in SMP Negeri 2 Pungging in class VIII randomly selected a total of 12 students. The development of science learning outcomes Integrated Integreted on material type eyes showed that the feasibility study of the results of validation by faculty and teachers of SMP Negeri 2 Pungging obtained an average yield of 84.6% percentage of the syllabus, RPP 86.9%, 86.5% LKS , and 84.6% with a student book category "very decent". The conclusion from this study is that the learning device was developed to obtain the criteria of "very feasible" that can be used in learning activities and student response was very positive towards learning tools have been developed.

Keywords: Integrated science teaching tools Integreted type, 4-D Model, Eye

PENDAHULUAN

Ilmu pengetahuan alam dan teknologi semakin berkembang pesat dari waktu ke waktu. Bangsa yang tidak ingin tertinggal dari penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi maka harus mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDA) yang berkualitas dan diperlukan pula peningkatan mutu pendidikan. Salah satu kunci utama dalam peningkatan mutu pendidikan adalah guru. Guru secara langsung dapat menciptakan kondisi dan situasi yang memungkinkan siswa membentuk makna dari bahan-bahan pelajaran melalui suatu proses belajar dan dikembangkan lebih lanjut. Peningkatan mutu pendidikan dapat pula dilihat dari pembelajaran yang berlangsung pada sekolah tersebut baik proses pembelajaran maupun hasil belajar siswa.

Kurikulum merupakan seperangkat aturan yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Sejak tahun 2006 kurikulum yang dilaksanakan di Indonesia adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang memberikan wewenang pada sekolah untuk menyusun kurikulumnya sesuai dengan satuan pendidikan, potensi atau karakteristik daerah, peserta didik, dan sosial budaya masyarakat sekitar dan disesuaikan dengan visi, misi, dan tujuan suatu sekolah tersebut. Menurut Mulyasa (2007), KTSP berorientasi pada hasil dan dampak yang diharapkan muncul pada diri peserta didik melalui serangkaian pengalaman yang bermakna. KTSP merupakan kurikulum yang tidak hanya berorientasi pada ranah

(2)

k a t F m d p t m l m m l b b l b b t m p m c P d F k j m d p g k m d d t m m m k m m Jurn kognitif tapi j afektifnya. Secara um tingkat SMP/M Fisika, Kim menghendaki diajarkan se penerapannya terpisah-pisah mata pelajaran lain yang se menurut Had menyebutkan b secara terpadu lebih bermakn bahasan atau t bahasan lain, lain, yang dila baik dalam sa beragam penga Dalam pe tidak dipersiap menimbulkan permasalahan menguasai beb contoh SMP y Pungging Mo diperoleh has Fisika) di SM kesulitan bila selain belum juga membu mempersiapka dengan IPA te pelajaran untu guru Fisika da kelas. Untu materi mata y sebuah perang siswa, dan l digunakan seb dalam belajar silabus, RPP, b terpadu. Selam masih disajika malas memba menarik. Mere karena LKS menarik. Pembelaja strategi meng menemukan k nal Pendidikan juga mengkai mum Ilmu Pe MTs meliputi mia, dan B pembelajaran ecara terpadu di lapangan, dan jarang di n satu dengan ebenarnya ma disubroto, 200 bahwa jika pem u dapat mem na, karena di tema tertentu y konsep terten akukan secara atu bidang stu alaman belajar elaksanaan pem pkan dengan b beberapa p yang muncul berapa materi yang merasa ke ojokerto. Ber il bahwa Gur MP Negeri 2 P IPA harus diaj menguasai tig utuhkan wakt an segala sesu erpadu, sehingg uk mata pelaja an Biologi har uk mengajarka yang dikemas gkat yang terd lembar kerja bagai pegangan . Kenyataan d buku siswa, da ma ini silabus, an secara terpis

aca buku sisw eka juga malas

yang diberik aran kooperat ajar yang dap konsep-konsep n Sains

e-Pensa

itkan ranah ps engetahuan A i tiga mata p Biologi. Kuri Fisika, Kimia u. Akan t IPA masih di ikaitkan antara konsep pada m asih berhubun 00 (dalam T mbelajaran IPA mbuat pembela iawali dengan yang dikaitkan ntu dikaitkan d a spontan dan udi atau lebih r siswa. mbelajaran IPA baik di lapanga permasalahan. adalah kesulit secara keselur esulitan adalah rdasarkan has ru IPA (Guru Pungging Moj ajarkan secara t ga mata pelaja tu tidak se uatunya yang ga dilakukan p aran IPA. Hal rus secara ber an IPA Terpa s secara terpa diri dari silabu

siswa (LKS) n guru dan me di lapangan b an LKS yang d RPP, buku si sah, sehingga m wa yang dis s untuk melaku kan tidak disa

tif merupakan pat membantu yang sulit me

a

. Volume 02 sikomotor dan Alam (IPA) d pelajaran yaitu ikulum 2006 a, dan Biolog tetapi dalam iajarkan secara a konsep pada mata pelajaran ngan, padaha Trianto, 2007) A dilaksanakan ajaran menjad n suatu pokok dengan pokok dengan konsep direncanakan h, dan dengan A Terpadu jika an, maka akan Salah satu tan guru untuk ruhan. Sebaga SMP Negeri 2 sil wawancara u Biologi dan jokerto merasa terpadu karena aran sekaligus ebentar untuk g berhubungan pembagian jam l ini membua rgantian masuk adu, misalnya adu diperlukan us, RPP, buku ) yang dapa embantu siswa belum terdapa dikemas secara iswa, dan LKS membuat siswa ajikan kurang ukan praktikum ajikan dengan n salah satu u siswa dalam elalui kegiatan Nomor 01 Tah 104 n i u 6 i m a a n al ) n di k k p n, n a n u k ai 2 a n a a s, k n m at k a n u at a at a S a g m n u m n diskusi d dkk.,2000 mengajar pembelaj mandiri d demikian secara sp Peng pembelaj termotiva menyebab karena itu untuk me melibatka Metode y diskusi k hasil bel Dengan c dari 50% demikian siswa ter dengan m Berd siswa yan materi po terkait d mata itu materi si dan hubu tersebut, materi m integrated menggab menetapk (Fogarty, waktu, d memberik bahwa bu digunaka membimb dan pen mereka p siswa yan digunaka jarang m diajarkan saat me mendapat Kenyataa disetiap p LKS un hun 2014, 103 dengan siswa l 0). Hal ini r yang men aran, siswa d dan belajar be n memungkin ortif sekaligus ggunaan metod aran dapat me asi siswa u bkan rendahny u untuk memak enerima pelaja an interaksi s yang dapat dit kelompok, mela

lajar yang dip cara ini siswa % (Sausa, 2001

n upaya yang rlibat aktif dal menerapkan mo dasarkan hasil ng menyatakan okok yang cu dengan konsep sendiri. Mate istem koordina ungannya den maka pola k mata adalah po d adalah mo ungkan beber kan konsep-ko , 1991: 15). Ke dapat memotiv kan perhatian p Hasil angket uku siswa dan an oleh sisw bing siswa dal nyajian materi pernah merasa ng ada selama an tidak disajik melakukan p n, tetapi guru l enyampaikan t pengetahuan annya siswa b penyampaian ntuk panduan 3-110. ISSN: 22

lain secara ber sesuai denga nyatakan bahw diberi kesemp kerja sama. D nkan siswa u menumbuhkan de yang kurang enimbulkan kej untuk belajar ya pemahaman ksimalkan aga aran dibutuhka siswa dan gur terapkan yaitu akukan praktik peroleh siswa a dapat menye 1 dalam Musl dapat dilakuk am kegiatan p odel pembelaja l angket pra n bahwa mater ukup sulit untu

p-konsep yang eri mata dapa asi dan alat in ngan kesehatan

keterpaduan y ola keterpaduan

del pembelaja rapa bidang onsep yang sal eunggulannya vasi siswa da pada berbagai b pra penelitian Lembar Kerja wa selama lam mengkons i masih terpi a jenuh terhad a ini. Buku si kan dengan m praktikum ter lebih sering m materi sehin n dan pemah banyak yang materi diberik mereka mel 252-7710 rkelompok (Ib an prinsip b wa dalam p patan untuk b Dengan kondisi untuk berkom n sikap demok g tepat dalam p jenuhan dan k r sehingga n konsep siswa ar siswa lebih m an cara belajar ru secara lang u diantaranya a k, atau mengaj kepada siswa erap informasi lich, 2008). D kan oleh guru pembelajaran a aran kooperatif penelitian, b i ”mata” meru uk dipelajari k g mendasari m at dikaitkan d ndera pada ma n. Berdasarka yang cocok d n integrated. M aran terpadu studi dengan ling tumpang

antara lain efi alam belajar bidang. n juga menunju a Siswa (LKS) ini kurang struksi pengeta isah-pisah seh dap LKS dan swa dan LKS menarik. Siswa rkait materi memberikan cer ngga siswa haman yang n senang dan kan panduan b lakukan prakt brahim belajar proses belajar i yang mpetisi krasi. proses kurang dapat . Oleh mudah r yang gsung. adalah jarkan a lain. lebih engan u agar adalah f. anyak upakan karena materi dengan anusia an hal dengan Model yang cara tindih isiensi r, dan ukkan ) yang dapat ahuan, hingga buku yang a juga yang ramah tidak nyata. ingin berupa tikum,

(3)

meskipun itu harus mereka lakukan di rumah dengan kerja kelompok.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Anita Wahyu Lestari (2011) menyatakan bahwa berdasarkan uji coba perangkat pembelajaran IPA berbasis Kooperatif Tipe STAD dengan penelitian yang berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Berbasis Kooperatif Tipe STAD pada Tema Fotosintesis di SMP GIKI-3 Surabaya” pembelajaran IPA berbasis Kooperatif Tipe STAD menarik dan menyenangkan bagi siswa.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti akan mengembangkan perangkat pembelajaran IPA Terpadu materi mata dengan judul penelitian “Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu Pada Materi Mata di Kelas VIII SMP NEGERI 2 PUNGGING MOJOKERTO”.

METODE

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang mengacu pada model 4D (Four-D Model) yang dikemukakan Thiagarajan. Model 4-D (Four-D Models) ini terdiri dari 4 tahap yaitu tahap pendefinisian (Define), perencanaan (Design), pengembangan (Develop), dan penyebaran (Disseminate). Akan tetapi pada penelitian pengembangan ini hanya dibatasi sampai pada tahap pengembangan (Develop). Hal ini dikarenakan pada tahap penyebaran (Disseminate) terlalu rumit dan membutuhkan waktu yang relatif lama. Perangkat yang dikembangkan merupakan perangkat pembelajaran IPA Terpadu pada materi mata.

Sasaran pada penelitian ini adalah perangkat pembelajaran IPA Terpadu pada materi mata untuk siswa kelas VIII SMPN 2 Pungging yang terdiri dari silabus, RPP, buku siswa, dan LKS.

Tempat pengembangan perangkat pembelajaran IPA Terpadu materi Mata ini dilakukan di Universitas Negeri Surabaya. Tahap uji coba perangkat pembelajaran IPA terpadu materi mata akan dilakukan pada 12 siswa di SMP Negeri 2 Pungging Mojokerto kelas VIII semester ganjil tahun ajaran 2012/2013, dan yang bertindak sebagai guru adalah peneliti sendiri.

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan desain Four-D Models oleh Thiagarajan, yang terdiri dari tahap define, design, develop, dan disseminate. Tahapan yang dilakukan pada penelitian ini hanya sampai tahap develop.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian yang didapat meliputi hasil pengembangan perangkat pembelajaran dan hasil uji coba perangkat pembelajaran, maka dilakukan pembahasan sebagai berikut:

Silabus yang dikembangkan mendapat skor 3,4 dengan kategori sangat baik untuk aspek format silabus, ini berarti komponen-komponen silabus yang terdiri dari identitas mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar (Depdiknas, 2009:29) sudah tercantum semua pada silabus yang dikembangkan.

Silabus yang dikembangkan pada penelitian ini adalah silabus IPA terpadu, yang berarti ada pengintegrasian antara dua atau lebih bidang kajian IPA (Fisika, Kimia, Biologi) secara tematik dalam satu pembelajaran. Penentuan materi pembelajaran pada silabus IPA terpadu lebih sulit dan harus diperhatikan seksama, karena harus menentukan cakupan dan kedalaman materi dari beberapa kompetensi dasar yang dipadukan. Berdasarkan data yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa hasil validasi dosen dan guru pada aspek kelengkapan komponen silabus sebesar 3,7. Pada aspek prinsip pada silabus yang meliputi prinsip ilmiah, sesuai materi, dan menyeluruh yang didapat rata-rata sebesar 3,3. Pada aspek prinsip silabus yang sistematis diperoleh rata-rata sebesar 3,7. Pada aspek prinsip silabus yang meliputi sifat aktual dan kontekstual diperoleh rata-rata sebesar 3,7. Pada aspek pencapaian kompetensi dasar diperoleh rata-rata sebesar 3. Pada aspek kesesuain SK-KD diperoleh rata-rata sebesar 3. Hasil rata-rata validasi silabus sebesar 3,4 dengan kriteria “sangat baik”. Hal ini sesuai dengan yang diharapkan karena sebelum membuat silabus IPA Terpadu, mempelajari Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dari bidang kajian yang akan dipadukan dan melakukan pemetaan pada semua Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar bidang kajian IPA sehingga dapat ditentukan sebuah materi terpadu.

Hal ini menunjukkan format silabus yang dikembangkan telah sesuai dengan silabus menurut Pengaturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No. 41 tahun 2007 dan BSNP yang menyatakan silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat identitas mata pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar (BSNP, 2006).

Hal tersebut memperlihatkan bahwa pengembangan silabus telah memenuhi prinsip-prinsip pengembangan silabus menurut Depdiknas, penyusunan perangkat pembelajaran IPA yang telah dikembangkan dilakukan secara sistematis, pemetaan konsep-konsep yang terkait telah sesuai dengan SK dan KD dari bidang kajian yang dipadukan, dan terdapat materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

(4)

M t m b p M T m d l p i a p ( d m b d k d k d d m k k m m t d p d m m p d n b p d d l h Jurn Hasil pen Mata telah m terpadu men meningkatkan beberapa kom seperti sifat-si pada manusia Materi tersebu Tujuan pembe meningkatkan demikian pera layak digunaka Kompenen pelajaran, sta indikator, tuju alokasi wak pembelajaran, (Depdiknas, 2 diketahui bahw memperoleh r baik”. Kelayak dengan yang d kegiatan pend didik pada seti kegiatan inti, d RPP yang dua kali tatap dilakukan ke materi bagian kegiatan prak kegiatan pemb mata kemudia setelah itu dil mengetahui s terhadap mater Penciptaa dengan cara: peserta didik, didik, mencip membangkitka membangkitka Kegiatan pengalaman b dapat terjadi m non-tatap mu sebagai kegiat berinteraksi l peserta didik dimaksudkan dilakukan pes luar kelas atau Kegiatan hanya diartik nal Pendidikan ngembangan s memenuhi tuju nurut Depdik efisiensi dan mpetensi dasa ifat cahaya, al sehingga peng ut dapat disajik elajaran IPA minat dan angkat pembel an dalam kegia n-komponen R andar kompe uan pembelaj ktu, metode penilaian hasi 2009:39). Ber wa persentase h rata-rata 3,4 kan RPP yang diharapkan. RP dahuluan dilak

iap kali pelaks dan kegiatan pe g telah dikem p muka yaitu giatan pembe n-bagian mata tikum. Pada p belajaran beru an dilanjutkan akukan tes ev eberapa jauh ri yang telah di an kondisi aw mengecek menumbuhka ptakan suasana an motivasi an perhatian pe inti menekank belajar peserta melalui kegiat uka. Kegiatan tan pembelajar langsung deng k lainnya. K sebagai keg erta didik den u di luar sekolah akhir dalam kan sebagai

n Sains

e-Pensa

silabus IPA t uan dari pem knas (2006) efektivitas pem ar dapat dica at-alat optik d ggunaan waktu kan dalam 2 k terpadu selan motivasi si ajaran yang d atan pembelaja RPP terdiri dari etensi, komp aran, materi pembelajar il belajar, dan rdasarkan hasi hasil validasi d % dengan kr g telah dikemb PP IPA Terpad ksanakan guru sanaan pembel enutup. mbangkan dilak u pada pertem elajaran berup a dan dilanj pertemuan ke upa penjelasan dengan kegiat valuasi yang b pemahaman iajarkan. wal pembelaja atau memerik an kesiapan b a belajar yan belajar pesert eserta didik. kan pada prose a didik. Penga

tan tatap muka tatap muka ran yang peser

gan guru ma Kegiatan non giatan pembe ngan sumber b h. pembelajaran kegiatan un

a

. Volume 02 terpadu mater mbelajaran IPA yaitu dapa mbelajaran dan apai sekaligus

dan alat indera u lebih efektif kali pertemuan njutnya adalah iswa. Dengan igunakan telah aran. i identitas mata petensi dasar pembelajaran ran, kegiatan sumber belajar il data, dapa dosen dan guru

riteria “sanga bangkan sesua du tersusun atas u dan peserta ajaran terpadu kukan meliput muan pertama pa penjelasan utkan dengan edua dilakukan n materi caca tan praktikum ertujuan untuk peserta didik aran dilakukan ksa kehadiran belajar peserta ng demokratis ta didik, dan s pembentukan alaman belajar a dan kegiatan dimaksudkan rta didik dapa aupun dengan n-tatap muka elajaran yang belajar lain d terpadu tidak ntuk menutup Nomor 01 Tah 106 ri A at n , a f. n. h n h a r, n, n r at u at ai s a u, ti a n n n at m, k k n n a s, n n r n n at n a g di k p pelajaran belajar pe tindak lan hasil bel kegiatan mengatur Sepe langkah k tahap ya penutup. dikemban aktif deng sehingga tersebut terpadu kebermak LKS dengan tentang praktikum guru mem baik”. Peng model pe dikemban model k digunaka kooperati dengan p melalui p Peng proses, d walaupun Kemamp praktikum panca i menyimp orang lai siswa leb disampaik Baha dengan u dengan e menarik ingin tah taraf berf bahan yan Baha siswa me proses uj menemuk dari guru yang dike hun 2014, 103 n, tetapi juga eserta didik da njut harus ditem

ajar peserta d ini relatif sin r dan memanfa erti yang diung kegiatan pemb aitu kegiatan Dalam k ngkan dalam R gan melakukan siswa dapat sesuai dengan dalam Depdi knaan konsep p yang telah tujuan untuk materi yang m. LKS yang mperoleh rata gembangan LK embelajaran ya ngkan untuk kooperatif tipe an sebagai pan if, sehingga L prosedur, ana pertanyaan. gembangan LK dimana siswa n tidak se uan tersebut m yang dilaku indra, menaf pulkan, serta

in. Dari tahap-bih aktif berpik

kan.

asa yang digu usia siswa sehi

ejaan yang di sehingga me hu siswa untuk fikir dan kema ng digunakan j an ajar yang emahami konse ji coba, siswa kan konsep-ko u melalui strate embangkan ter 3-110. ISSN: 22 sebagai kegia an kegiatan tind mpuh berdasar didik. Waktu y ngkat, oleh ka aatkan waktu se gkap dalam BS belajaran dalam awal/ pend kegiatan pe RPP sudah meli n praktikum da menggali info n karakteristik iknas (2006) pada siswa. dikembangka k mengecek telah diajark telah divalida -rata 3,4 deng KS disesuaikan ang digunakan diajarkan de e STAD. LK nduan dalam m LKS yang dig alisis dan kes KS dikaitkan d a akan melak esempurna t seperti o ukan dengan m fsirkan data mengkomunik -tahap inilah y kir untuk mem unakan dalam ingga mudah d isempurnakan. embangkitkan k mempelajari ampuan memb juga mudah un dikembangkan ep materi yang a diberi bahan onsep penting egi menggaris rdiri dari: 1) p 252-7710 atan penilaian dak lanjut. Keg rkan pada prose

yang tersedia arena itu guru

eefisien mungk SNP bahwa lan m RPP terdiri ahuluan, inti, embelajaran ibatkan siswa s an diskusi kelo ormasi sendiri k pembelajaran yaitu penan an berisi keg pemahaman kan yaitu keg

asi oleh dosen gan kriteria “s n dengan mater . LKS 1 dan L engan pembel KS 1 dan LK melatih keteram gunakan dilen simpulan dibim dengan keteram kukan kerja i yang dihara observasi ter menggunakan s yang dipe kasikannya k yang akan mem mahami konsep m LKS juga dipahami dan Penyajiannya motivasi dan nya. Sesuai d baca siswa. Ala ntuk diperoleh. n untuk mem g diajarkan. S n ajar untuk dengan bimb bawahi. Baha pendahuluan, 2 hasil giatan es dan untuk perlu kin. ngkah-dari 3 , dan yang secara ompok i. Hal n IPA naman giatan siswa giatan n dan sangat ri dan LKS 2 ajaran KS 2 mpilan ngkapi mbing mpilan ilmiah apkan. rhadap semua eroleh, kepada mbuat p yang sesuai sesuai a juga n rasa dengan at dan mbantu elama dapat bingan an ajar 2) tiga

(5)

i m p c a k t m b g “ y k y d p t o b b r i b t P d m a t y m p y d i p p m d d k k m p m k sub materi (c indera pengli menolongnya pustaka. Ilustrasi tu cukup dapat m atau konsep de kesalah paham tulis yang ba menggunakan belajar. Berdasark guru diperole “sangat baik”. yang dikemba keilmuan. Ma yang terdapat dan benar, sert penelitian ters telah dikemba oleh siswa dan Berdasark bahwa secara berlangsung d rata-rata sebes ini menunjukk bertindak seba telah direncan Peneliti telah direncanakan matang baik m alat dan bahan tersebut searah yang mendapa Kegiatan memotivasi si pembelajaran yaitu 3. Ang dibandingkan ini dikarenak pembelajaran skor rendah pertemuan ked menyampaikan dan mendapatk Kegiatan dengan katego kegiatan inti kooperatif. M model pembel pertama pada motivasi siswa kegiatan pend cahaya dan in ihatan manus ), 3) contoh so ulisan yang ad mengkomunik engan baik dan man. Ilustrasi aik dapat men

buku siswa kan hasil anali eh rata-rata s . Hal ini men angkan telah d ateri pokok, k pada bahan aj ta penyajianny ebut menunjuk angkan layak n guru dalam pr kan hasil ana keseluruhan k dalam dua kal

sar 3,25 denga kan bahwa seca agai guru telah nakan dalam h merencanak sebelumnya materi yang aka

n, serta media h dengan has at kategori baik pendahuluan swa, apresepsi mendapat sko gka tersebut dengan kegiata kan guru dal

kurang terper pada pertemu dua guru mela n tujuan sehin kan skor 3,5. inti mendap ori sangat ba i ini mengi odel kooperati lajaran yang be a model pemb a, ini sudah d dahuluan. Lan ndera penglih sia, cacat ma oal , 4) rangku da pada bahan kasikan pesan, n benar sehingg yang menarik narik motivasi sebagai salah isis validasi d ebesar 3,4 d nunjukkan bahw disusun dengan konsep-konsep ar telah disusu ya berpusat pad kkan bahwa ba digunakan seb roses belajar m alisis data da kegiatan pemb li pertemuan m an kategori san ara keseluruhan melaksanakan RPP dengan kan kegiatan dan dipersi an diajarkan, s a yang akan d il validasi sila k. yang terdiri i, dan menyam or rata-rata dar merupakan an an inti dan keg lam menyamp rinci sehingga uan pertama y akukan perbaik ngga mengalam patkan skor aik. Langkah-l ikuti model if ini merupak erpusat pada s belajaran koo dilakukan deng ngkah kedua hatan manusia ata dan cara uman, 5) daftar ajar ini sudah gagasan, ide ga tidak terjad k dan ekspres i siswa untuk h satu sumber dari dosen dan dengan kriteria wa bahan ajar n benar secara p, dan bahasa un dengan baik da siswa. Hasi

ahan ajar yang bagai panduan mengajar. apat diketahu belajaran yang mendapat skor ngat baik. Ha n peneliti yang n kegiatan yang n sangat baik n yang telah iapkan secara sumber belajar digunakan. Ha abus dan RPP dari kegiatan mpaikan tujuan ri 3 pertemuan ngka terendah giatan penutup paikan tujuan a mendapatkan yaitu 3. Pada kan dalam ha mi peningkatan rata-rata 3,25 langkah dalam pembelajaran kan salah satu siswa. Langkah operatif adalah gan baik pada adalah siswa a, a r h e, di i k r n a r a a k l g n ui g r l g g k. h a r, al P n n n h p, n n a al n 5 m n u h h a a diminta mendapat diminta mendisku Langkah membimb Kemudia kelompok dalam lan Kegi maupun mengemu dilakukan perolehan sangat p kooperati dari Vyg bantuan siswa, se keteramp lebih ting Kegi pelajaran pertanyaa melaksan kegiatan Dilih dari per kegiatan peningka bertamba dalam ke kelas. Ke kedua me Resp dikemban terhadap untuk me tkan motivasi untuk m usikan tugas y keempat a bing siswa an guru mem k yang terbai ngkah-langkah iatan membim membimbing ukakan hasil n dapat dika n skor berturut penting dalam if, hal tersebut gotsky yang m

dari guru seba ehingga siswa pilan yang mem ggi.

iatan penutup n hari ini dan re

an kepada sisw nakannya seh

penutup dari 2 hat dari rata-ra rtemuan perta pendahuluan atan, hal t ahnya intensita elas maka guru egiatan inti dari engalami kenai pons siswa ngkan terbagi kegiatan pemb 85% 90% 95% 100% Ke gi at an   …

Hasil

 

R

terhad

Pem

Grafik 1.1 peran engajukan p i. Langkah k membentuk yang telah di adalah penut untuk mem mberikan pe ik. Ketiga lan dalam kegiata mbing kelompo g perwakilan diskusi did ategorikan sa t-turut 3,3 dan m pembelajar senada dengan menyatakan p agai pemandu a dapat mengu mungkinkan fu terdiri dari me efleksi materi wa, dalam ha hingga dipero 2 kali pertemua ata skor kegia ama hingga dan kegiatan tersebut dik as pertemuan d u semakin dapa i pertemuan pe ikan. terhadap menjadi tiga, belajaran, LKS LKS Bahan   Ajar

Respon

 

Sisw

dap

 

Perangka

mbelajaran

1. Respon sisw ngkat pembelaj ertanyaan s ketiga yaitu kelompok iberikan oleh tup dimana mbuat kesimp enghargaan k ngkah ini terc an inti. ok dalam berd kelompok d depan kelas angat baik d 3. Bimbingan ran dengan m n konsep scaffo perlunya pemb pengajaran k uasai keteram fungsi kognitif enyimpulkan m dengan menga l ini peneliti leh skor rat an 3,25. atan tiap pertem

pertemuan k penutup meng karenakan d dengan peserta at mengenali k ertama ke perte perangkat yaitu respons , dan Bahan Aj

wa

 

at

 

Prosentase wa terhadap jaran etelah siswa untuk guru. guru pulan. kepada cermin diskusi dalam yang dengan n guru model olding berian kepada mpilan-f yang materi ajukan sudah ta-rata muan, kedua, galami dengan a didik ondisi emuan yang siswa Ajar.

(6)

k k y v p d a u b o p m m “ b “ y d y b b k a k t m m m d d p d b d r “ m k y A b t d t l p Jurn Berdasark siswa terhadap kuat dengan p kegiatan pemb yang sangat validasi silabu pula. Respon s dilakukan dap apakah perang untuk diterapk Kegiatan berlangsung m oleh siswa, in pada pernyata materi mata b mendapat resp Respons n “Model pembe bagi saya” s “Pembelajaran yang saya liha dalam kehidup yang diberikan belajar” sebes baru mempela siswa sulit u kehidupan seh ajar kurang t kurang menari terpadu yang menyeluruh d merupakan h memerlukan w dan akomodas dikemukakan o Kegiatan pembelajaran dalam pembel berlangsung s dalam pembe respons siswa “Saya senang materi Mata kelompok”. LKS yang yang tergolong Angka tersebu bila dibandin terhadap kegia dengan hasil v tertinggi diban lainnya. Hal i pertanyaan da nal Pendidikan kan grafik 1.1 p kegiatan pem prosentase sebe belajaran yang baik. Hal ter us dan RPP sert siswa terhadap pat digunakan gkat pembelaj kan dikelas. pembelajara menarik dan me ni dapat diketa an “Proses be berlangsung m pons positif dar negatif terbes elajaran IPA T sebesar 34% n yang dilakuk at, pikirkan, d pan sehari-hari n menarik sehi sar 17%. Hal ajari IPA seca untuk mengka hari-hari. Hal in terdapat gamb ik untuk mem mengajak si dalam mempe hal baru bag waktu untuk b si dengan hal oleh Piaget dal

pembelajara kooperatif y lajaran. Kegiat sudah dapat m elajaran, hal t yang merespo g mengikuti karena melib g dikembangk g sangat kuat ut termasuk a ngkan dengan atan pembelaj validasi LKS y ndingkan deng ini dikarenaka lam LKS. Per n Sains

e-Pensa

1, dapat dipe mbelajaran ter esar 94,2%, ini dilakukan men rsebut sejalan ta hasil THB si p kegiatan pem n guru sebag aran layak ata an IPA te enyenangkan d ahui dari hasil elajar mengajar menarik dan m ri sebagian besa ar didapat pa Terpadu merup kemudian d kan dikaitkan d dan hal-hal ya i dan Tampila ingga saya term

tersebut dika ara Terpadu o aitkan pembela ni juga disebab bar-gambar se mbacanya. Pem iswa untuk b elajari suatu gi siswa, se beradaptasi me baru tersebut lam Nur 2004. an ini meng yang menuntu tan pembelajar membuat sisw tersebut didap ons negatif pa pembelajaran batkan saya d kan mendapat dengan perse angka peroleha angka pero aran. Fakta in yang mendapa gan perangkat an siswa kura rtanyaan yang

a

. Volume 02 eroleh respons rgolong sanga i menunjukkan ndapat respons dengan hasi iswa yang baik mbelajaran yang gai tolak ukur au tidak layak erpadu yang dapat dirasakan respons siswa r IPA Terpadu menyenangkan” ar siswa. ada pernyataan

pakan hal baru isusul dengan dengan hal-ha ang saya alam an dan isi LKS

motivasi untuk arenakan siswa oleh karena itu ajaran dengan bkan pada buku ehingga siswa mbelajaran IPA berpikir secara konsep yang ehingga siswa elalui asimilas t, seperti yang gikuti mode ut siswa aktif

ran yang telah wa lebih aktif pat dari hasi ada pernyataan IPA terpadu dalam bekerja respons siswa entase 95,75% an yang tingg lehan respons ni tidak searah at skor validas t pembelajaran ang memaham membutuhkan Nomor 01 Tah 108 s at n s l k g r k g n a u ” n u n al mi S k a u n u a A a g a i g l f h f l n u a a %. i s h i n mi n penjelasa sehingga yang ku kesulitan Perta menemuk menjawab bahan a pengamat cenderun bimbinga pembelaj Aspe respons bahwa L materi y mudah di pada pern menemuk menunjuk siswa ter konsep pembelaj Resp dan isi termotiva 17%. Fa gambar y pasif untu Resp dikemban tergolong buku sisw respons y buku sisw Buku terpadu, membaha dengan a dalam bu 100%, komunika tingkat pe siswa in dengan p dapat me Perny runtut” m ini dikare memaduk memaham Resp pernyataa hun 2014, 103 an fisika dan pertanyaan di urang terhada dalam menjaw anyaan-pertany kan konsep bnya siswa h ajar yang tan saat melak ng malas unt an dari guru aran tercapai. ek keterpaduan positif dari si LKS yang di yang dipaduka imengerti. Res nyataan “LKS kan dan mema kkan bahwa d rbimbing dala yang dipel aran yang digu pons negatif di LKS yang d asi untuk bela akta ini diseb

yang menarik uk membaca ba pons siswa ngkan mendap g sangat baik. wa yang dikem yang baik, hal wa yang mend u yang dikem sehingga mat as aspek biol aspek fisika. uku siswa m ini menunjuk atif, mudah di erkembangan b ni berfungsi d pernyataan ya mbantu dalam yataan “Mater mendapat respo enakan materi kan dari 2 bid minya diperluk pon negatif an yang berfik

3-110. ISSN: 22

n biologi da irasa sulit dime ap pertanyaan wab pertanyaan yaan disusun d itu sendiri, harus membac telah disedia kukan kegiatan tuk membaca u sangat pen n dan bahasa p iswa. Hal ter ikembangkan an dan bahas

pons positif se ini dapat mem ahami konsep y dengan LKS y am menemuka lajari sesuai unakan. idapat pada pe iberikan mena ajar” dengan babkan oleh k oleh karena i ahan ajar. terhadap bu pat persentase . Fakta ini m mbangkan sudah l ini sejalan de dapat kategori b mbangkan ini

teri yang dis logi saja, nam

Aspek bahas mendapat respo kkan bahasa ipahami, dan berpikir dan us dengan baik 1 ang menyataka belajar dan me ri yang disajik ons negatif den yang disajikan dang kajian IP kan membaca b

sebesar 9% kir kritis dan k

252-7710 alam menjaw engerti. Pemah n membuat n. dalam rangka , sehingga ca referensi b akan. Berdas pembelajaran buku, seh nting agar t pada LKS men sebut menunju sudah meng sa yang digu ebesar 100% di mbimbing saya yang dipelajar yang dikemban an dan mema dengan m enyataan “Tam arik sehingga persentase se kurangnya ga itu siswa cend uku siswa

sebesar 97% menunjukkan b

h baik dan men engan hasil va baik. adalah buku ajikan tidak mun dikaitkan sa yang digu ons positif se yang digu disesuaikan d sia anak SMP. 100% siswa an bahwa buk engerjakan tug kan cukup jela ngan persentas n adalah materi PA sehingga berulang-ulang jg didapat kreatif. Berdas wabnya haman siswa untuk untuk berupa sarkan siswa hingga tujuan ndapat ukkan aitkan unakan idapat untuk ri”, ini ngkan ahami model mpilan saya ebesar ambar-derung yang yang bahwa ndapat alidasi u IPA hanya n juga unakan ebesar unakan dengan Buku setuju ku ini gas. as dan se 9%, i yang untuk . pada sarkan

(7)

hasil respons siswa, 2 dari 10 siswa menyatakan kurang tertarik pada tampilan fisik dan penyajian buku.

Pada penggunaan IPA Terpadu tipe integreted memiliki karakteristik yang mendukung dalam kegiatan pembelajaran, antara lain efisiensi waktu, dapat memotivasi siswa dalam belajar, dan memberikan perhatian pada berbagai bidang. Model integreted adalah model pembelajaran terpadu yang menggabungkan beberapa bidang studi dengan cara menetapkan konsep-konsep yang saling tumpang tindih (Fogarty, 1991: 15).

Berdasarkan hasil analisis angket respons siswa terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan rata-rata prosentase 94,2% siswa menjawab ya, dengan demikian respons siswa terhadap pelaksanaan kegiatan uji coba perangkat pembelajaran IPA yang telah dikembangkan memperoleh respons yang positif.

PENUTUP Simpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dapat dikategorikan baik dan layak digunakan, dengan hasil rata-rata validasi untuk silabus 3,4; rencana pelaksanaan pembelajaran 3,4; lembar kegiatan siswa 3,4; buku siswa 3,4.

2. Tahap-tahap yang ada dalam rencana pelaksanaan pembelajaran terlaksana dengan sangat baik dengan perolehan skor rata-rata 3,11.

3. Hasil belajar siswa terdiri dari hasil belajar produk dengan ketuntasan klasikal sebesar 75% dan hasil belajar proses dengan ketuntasan klasikal sebesar 66%.

4. Respons siswa terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan sangat kuat, meliputi kegiatan pembelajaran 89,8%; LKS 95,75%; dan buku siswa 97%.

Saran

1. Perlu dikembangkan perangkat pembelajaran pada materi lain yang memiliki karakteristik yang sama, karena perangkat pembelajaran IPA Terpadu tipe integreted memperoleh respons sangat positif dari siswa.

2. Pengembangan perangkat pembelajaran tipe integreted pada penelitian ini hanya dilakukan sampai pada tahap pengembangan (develop), oleh karena itu perlu dilakukan penelitian hingga tahap lanjut pada tahap penyebaran (disseminate) untuk kesempurnaan penelitian dan perangkat pembelajaran dapat digunakan secara luas.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP.

Bungin, B. 2009. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Prenada Media Grup.

Campbell, Neil A; Jane B. Reece; Lawrence G. Mitchell; alih bahasa, Rahayu lestari, et al. 2002. Biologi edisi kelima-jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Depdiknas. 2009. Buku Saku Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Depdiknas.

________. 2006. Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPA di SMP/MTs. Jakarta : Depdiknas.

________. 2008. Panduan Pengembangan Bahan ajar. Jakarta : Depdiknas.

________. 2008. Rancangan Penilaian hasil belajar. Jakarta : Depdiknas.

________. 2008. Panduan penulisan butir soal. Jakarta : Depdiknas.

Djamarah, S. B. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Enger, Eldon D; Bradley F. Smith. 2006. Environmental Science. New York: McGraw-Hill.

.

Fogarty, R. 1991. The Mindful School:How to Integrate the Curricula. Palatine, Illionis : IRI/Skylight Publishing Inc.

Howe, Ann C.; Linda Jones. 1993. Engaging Children In Science. New York: Macmillan Publishing Company.

Ibrahim, Muslimin. 2002. Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Guru Mata Pelajaran Biologi Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Nur, Mohammad. 2004. Teori-teori Perkembangan Kognitif. Surabaya : Pusat Studi Sains dan Matematika Sekolah Unesa.

______________. 2004. Perkembangan Selama Masa Anak-anak Dan Remaja. Surabaya : Pusat Studi Sains dan Matematika Sekolah Unesa.

______________. 2002. Psikologi Pendidikan Pondasi Untuk Pengajaran. Surabaya : Pusat Studi Sains dan Matematika Sekolah Unesa.

(8)

_ _ _ P P P R T Jurn ____________ Belajar. Matematik ____________ Siswa d Pengajaran ____________ keterampi Sains dan Peraturan M Indonesia Untuk Sat Peraturan M Indonesia Proses U Menengah Pusat Kuriku Pengemba SMP/MTs http://www d.pdf, diak Riduwan. 201 Penelitian Sardiman A.M Mengajar. Suryosubroto, Sekolah. J Timberlake, K to Genera Edition. Education nal Pendidikan ___. 2008. P Surabaya : ka Sekolah Un ___. 2008. P dan Pendeka n. Surabaya: P ___. 2011. ilan Proses Sa Matematika S Menteri Pendi Nomor 22 Tah tuan Pendidika Menteri Pendi Nomor 41 T Untuk Satuan h. ulum, Balitb angan Pemb s. w.puskur.net/in kses tanggal 10 10. Skala Pen n. Bandung: Alf M. 2007. Inter . Jakarta: PT R B. 1997. P Jakarta : Rinek Karen C. 2009 al Organic and United State n. n Sains

e-Pensa

Pemotivasian Pusat Stud nesa. engajaran Be atan Konstuk PSMS Unesa. Modul ains. Surabaya ekolah Unesa. idikan Nasion hun 2006 Tent an Dasar Dan M idikan Nasion Tahun 2007 Te n Pendidikan ang Depdikn belajaran IP nc/mdl/050_M 0 September 20 ngukuran Var fabeta. raksi Dan Mo RajaGrafindo. roses Belajar ka Cipta. . Chemistry A Biological Ch es of Amer

a

. Volume 02 Siswa Untuk i Sains dan rpusat kepada ktivis dalam Keterampilan-a : PusKeterampilan-at Stud nal Republik ang Standar Is Menengah. nal Republik entang Standar Dasar Dan nas. Panduan PA Terpadu Model_IPA_Trp 011. riabel-Variabe otivasi Belajar Mengajar d An Introduction hemistry, Tenth rica: Pearson Nomor 01 Tah 110 k n a m -di k i k r n n u p l r di n h n hun 2014, 1033-110. ISSN: 22252-7710

Referensi

Dokumen terkait

Aru untuk paket pekerjaan Pekerjaan BELANJA BAHAN OBAT PATEN, maka sesuai jadwal pada aplikasi SPSE saudara diminta hadir di Kantor ULP Kab. Aru dengan membawa Dokumen Perusahaan

Jelaskan apa yang dimaksud dengan iman kepada qodo dan

Kepada seluruh peserta Pengadaan Jasa Konsultansi yang merasa keberatan atas ditetapkannya pemenang tersebut di atas, dapat mengajukan sanggahan secara online kepada Pokja

Ekstraksi adalah pengolahan dengan pemisahan suatu zat dari campurannya dengan pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak campurannya dengan pembagian sebuah

Dari hasil penelitian lingkungan sekolah, lingkungan keluarga dan fasilitas belajar di sekolah pada kategori baik, dilihat dari lingkungan sekolah, lingkungan keluarga

Kekuatan yang ada pada petani pemilik KJA saat ini adalah tingkat pemanfaatan Waduk PLTA Koto Panjang untuk budidaya ikan sistem KJA pada saat ini masih lebih

Mie adalah salah satu bentuk olahan pangan sumber karbohidrat yang dapat digunakan sebagai alternatif makanan pokok. Mie dibuat dari tepung gandum atau tepung

Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa 603 PM-88 Reni Untarti, Akhmad Jazuli Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas