• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN VIDEO MOTION GRAPHICSSENI TARI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN VIDEO MOTION GRAPHICSSENI TARI"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN VIDEO MOTION GRAPHICSSENI TARI

JAIPONG KREASI

Rifki Risandhy

1

, Achmad Syarief

2

, Elda Franzia Jasjfi

3

Abstract

The development of traditional dance 'Jaipong Kreasi' as one of the performing arts is still pretty good in the public. Any kinds of event in many regions still often stage it, but the development of Jaipong Kreasi dance in digital media is still slow due to little appreciation. Therefore, a development of motion graphic video is required for the traditional dance Jaipong Kreasi in order to provide an interesting spectacle for the public and as one of efforts to maintain the existence of local culture, in this case, Jaipong Kreasi dance art. Research is conducted by using qualitative approach with data collection technique through interview and observation. Subsequently, the data is analyzed under several phases, namely data reduction, data presentation, and conclusion. Motion graphics videos are designed with a modern and dynamic concept. giving the appearance of traditional dance to be fresher and up-to-date, but remain to consider the principles of Indonesian culture.

Keywords: Jaipong Kreasi Dance, Video, Motion Graphics, Modern

Abstrak

Perkembangan tari tradisional Jaipong Kreasi sebagai salah satu seni pertunjukkan masih cukup baik di masyarakat, namun pada media digital perkembangan taxi Jaipong Kreasi masih kurang mendapat apresiasi. Maka dari itu dibutuhkan suatu pengembangan video

motion graphics pada taxi tradisional Jaipong Kreasi. Untuk memberikan sebuah tontonan yang menarik bagi masyarakat sebagai salah satu upaya dalam menjaga eksistensi budaya lokal seni tari Jaipong Kreasi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Berdasarkan hasil tersebut video motion graphics kemudian dirancang dengan konsep modern dan dinamis. Sehingga tampilan taxi tradisional menjadi lebih fresh dan kekinian, namun tetap memperhatikan kaidah-kaidah budaya Indonesia.

Kata kunci: Tari Jaipong Kreasi, Video, Motion Graphics, Modern

1 Mahasiswa Magister Desain Produk FSRD Universitas Trisakti, e-mail: rifkirisandhy@gmail.com 2 Staf Pengajar Magister ITB – Magister Usakti

3 Staf Pengajar Magister Usakti, e-mail: eldafranzia@gmail.com

291

(2)

Pendahuluan

Perkembangan tari Jaipong sebagai salah satu seni pertunjukkan pada saat ini cukup baik, berbagai kegiatan dari masyarakat, pemerintah maupun swasta masih kerap menampilkan tari Jaipong. Seperti event Bandung International Arts Festival 2018 (BIAF) pada juli 2018. Event nasional Goyang Karawang (Gokar) September 2018, hingga acara pembukaan Asian Games 2018 di Jakarta dengan menampilkan beberapa taxi tradisional Indonesia salah satunya Jaipong. Demikian juga eksistensi sanggar-sanggar seni taxi Jaipong yang cukup banyak di beberapa daerah khususnya di Jawa Barat.

Namun perkembangan tari Jaipong pada media digital kurang mendapat apresiasi. Berbagai media digital seperti youtube, instagram, dan lain-lain masih sangat sedikit konten video tari Jaipong maupun jumlah penontonnya, dibandingkan dengan taxi kpop atau tari modern. Pada pencarian di Instagram tanggal 18 september 2018 dengan kata kunci 'taxi Jaipong' hanya terdapat 2.958 postingan, sementara 'modern dance' terdapat 373.000 postingan dan 'kpop dance'

terdapat 567.000 postingan. Adapun di Youtube pencarian tari Jaipong jumlah penonton terbanyak rata-rata yaitu hanya ratusan ribu, sementara kpop dance mencapai jutaan penonton dan bahkan modern dance hingga puluhan juta penonton. Kemasan video tari Jaipong juga kurang menarik, karena sekedar menampilkan dokumentasi video amatir dibandingkan taxi dari barat yang banyak menampilkan video tarian yang keren dan kekinian. Padahal saat ini merupakan era digital multimedia dimana masyarakat dapat menonton hiburan atau seni pertunjukkan tidak hanya secara langsung namun dapat melihat di handphone, tablet, laptop dan sebagainya.

Maka dari itu diperlukan sebuah konten video taxi Jaipong pada media digital yang menarik dan kekinian sebagai salah satu upaya daya tarik penonton generasi muda dan eksistensi kebudayaan tan Jaipong. Video motion graphics bisa menjadi salah satu pilihan untuk memberikan tontonan yang menarik terhadap tan Jaipong, dengan mengemas sebuah video live action dan teknik animasi motion

graphics dibaur dengan efek visual sederhana. Memanfaatkan digital dan

teknologi merupakan salah satu strategi dalam mempertahankan eksistensi budaya lokal ditengah terpaan arus globalisasi. Diharapkan dengan

mengembangkan video motion graphics terhadap seni tan Jaipong dapat

memberikan tontonan yang baru kekinian yang dapat mengemas tarian tradisional lebih menarik.

(3)

Metodologi

Penelitian yang dilakukan yaitu dengan menggunakan pendekatan kualitatif, karena memiliki karakteristik yang lebih pada kedalaman data, fleksibel, empiris, dan membangun teori (Kriyantono, 2012). Hal tersebut disesuaikan terhadap objek yang diteliti untuk mendapatkan informasi seputar tari Jaipong Kreasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui wawancara dan observasi. Berdasarkan data hasil wawancara dan observasi selanjutnya akan digunakan sebagai sumber referensi untuk mengembangkan video motion graphics

taxi Jaipong Kreasi. 1. Wawancara

Dalam proses pengumpulan data menggunakan wawancara, dengan jenis wawancara tidak struktur (Sugiyono, 2012: 197-199). Wawancara dilakukan terhadap pakar seni taxi Jaipong Kreasi seperti koreografer taxi Jaipong, penari Jaipong, Akademis, atau Pemda Dinas Pariwisata & Kebudayaan, dengan jumlah minimal 2 narasumber. Beberapa jenis pertanyaan akan diajukan, daintaranya jenis pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman, pendapat dan tentang pengetahuan (Patton, 1991: 199-203).

Wawancara yang dilakukan kepada:

1.

Citra Nuranteni Putri, S.Sn., M.Sn yang bertindak sebagai koreografer seni tari Jaipong Kreasi sekaligus akedemisi dalam bidang seni taxi. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi umum terkait seni tari Jaipong.

2.

Aristiyani, Spd. yang berprofesi sebagai koreografer dan pencipta taxi

Jaipong Kreasi yang akan dirancang video motion graphicsnya. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang gerakan-gerakan tari Jaipong yang diciptakan dan menarik perhatian.

3.

Wawancara juga dilakukan kepada pecinta video tarian modern dance atau

kpop dance, untuk medapatkan opini tentang tampilan video modern dance

atau kpop dance dan video tari Jaipong pada media digital. 2. Observasi

Pengumpulan data juga dilakukan secara observasi, dengan melakukan pengamatan secara langsung, Harbani Pasolong (2013: 131). Observasi fokus dilakukan untuk mengamati gerakan penari jaipong Kreasi khususnya gerakan-gerakan dasar yang menampilkan ciri khas taxi Jaipong. Kemudian selain dari mengamati gerakan umum atau gerakan dasar, juga dilakukan observasi terhadap

(4)

gerakan-gerakan yang secara spesifik menjadi kekhasan dari taxi Jaipong Kreasi. Observasi taxi Jaipong Kreasi dilakukan di Sanggar Puspo Budoyo Ciputat. Analisis Data Pendahuluan

Analisis Data yang diperoleh melalui pengumpulan data selanjutnya akan diolah secara sistematis. Prosedur yang akan digunakan dalam menganalisis data kualitatif menurut (miles & huberman, 1984) di dalam buku Sugiyono, antara lain adalah Reduksi Data, Penyajian Data, dan Kesimpulan atau Verifikasi.

a.

Reduksi Data

Pada proses reduksi data, informasi hasil wawancara dan observasi yang telah didapatkan kemudian direduksi kepada hal-hal yang pokok dan sifatnya yang penting yaitu seperti gerakan-gerakan yang ditampilkan, gerakan utama, gerakan kreasi, body language, gerakan dinamis, gerakan dengan ekspresi wajah dan tempo gerakan. Kemudian membuang hal-hal yang tidak perlu dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan proses data selanjutnya.

b.

Penyajian Data

Setelah melalui proses reduksi data, maka langkah selanjutnya yaitu penyajian data yang dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya. Terkait dengan perkembangan tan Jaipong Kreasi khususnya pada media digital (audio visual) serta gambaran gerakan taxi Jaipong Kreasi dari hasil data sebelumnya. Bentuk penyajian data lebih banyak mengacu pada teks naratif dan akan dilakukan penyederhanaan pada informasi yang bersifat kompleks.

c.

Kesimpulan atau Verifikasi

Setelah melakukan proses reduksi data dan penyajian data, maka selanjutnya adalah menyimpulkan dan memverifikasi data-data yang diperoleh. Kesimpulan dapat digunakan sebagai pedoman dalam pengembangan video motion graphics taxi Jaipong Kreasi. Kesimpulan ini dapat pula berupa hubungan kausal atau interaktif, maupun hipotesis atau teori.

(5)

Metode dan Prosedur Perancangan

Berdasarkan hasil kesimpulan atas data pendahuluan maka disusun proses perancangan dengan prosedur sebagai berikut.

Gambar 1. Skema Metode Perancangan

Metode perancangan yang digunakan untuk mengembangkan video motion

graphics tari Jaipong Kreasi memiliki 3 tahapan, yaitu Pra Produksi, Produksi dan

Pasca Produksi. Hasil

A.Konsep

Berdasarkan dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa konsep yang digunakan dalam perancangan video motion graphics taxi Jaipong Kreasi yaitu modern. Modern merupakan kata yang berasal dari bahasa inggris yang berarti sesuatu yang baru yang berlaku pada masa kini. Jadi Untuk memberikan daya tarik sebuah tampilan video yang terkesan jadul pada tari tradisional yaitu dengan memberikan sentuhan modern agar sesuai dengan perkembangan zaman yang dapat diminati generasi muda.

Perancangan video motion graphics yaitu menggabungkan live action dan motion

graphics dengan teknik tracking pada video taxi Jaipong Kreasi. Sehingga motion

graphics yang diciptakan akan lebih menyatu pergerakannya dengan penari dan pergerakan kamera. Beberapa aspek konsep perancangan video motion graphics

tari Jaipong Kreasi:

1.

Video

Dari konsep modern tampilan video divisualisasikan dengan pengambilan gambar yang dinamis seperti menggunakan multi angle dan camera movement

mengikuti irama gerakan objek penari Jaipong Kreasi. Kualitas resolusi video yang besar menjadi salah satu hal yang penting, agar video yang dihasilkan cukup tajam dan tidak noise maka dari itu kamera yang digunakan dengan kualitas yang baik dan sesuai.

(6)

2.

Motion Graphics

Pergerakan elemen desain (motion graphics) diselaraskan mengikuti pergerakan tubuh penari dengan iringan musik hingga tercapai keharmonisan gerak dan visual. Pada konsep elemen desain yang digunakan yaitu minimalis agar menambah kesan modern. Garis lengkung diberikan untuk menampilkan kesan dinamis dan luwes, garis lengkungan yang bergelombang memberikan kesan yang mengalir. Serta bentuk-bentuk geometri diberikan untuk kesan stabil, energik, dan minimalis. Elemen visual batik garutan mewakili unsur tradisional dari jawa barat serta menyesuaikan kostum penari. Kombinasi unsur organik membentuk pita dan kain dalam menyesuaikan setting dan tarian tradisional Indonesia Jaipong Kreasi.

Gambar 2. Elemen Desain

(Sumber: Hasil Olahan Rifki Risandhy, 2019)

3.

Warna / Color Grading

Pemilihan warna pada elemen desain motion graphics dan color grading video, berkaitan dengan konsep modern mengusung tone color bright & fresh, style

generasi muda. Diharapkan konsep warna tersebut dapat menyegarkan tampilan video motion graphics taxi tradisional Jaipong Kreasi. Warna merah, jingga, biru, putih dan abu-abu menjadi ragam pewarnaan yang dipilih.

(7)

Gambar 3. Color Pallete

(Sumber: Hasil Olahan Rifki Risandhy, 2019)

4.

Tipografi

Pemilihan jenis huruf pada motion graphic ini dilihat dari kesesuaian dan kejelasan huruf. Font yang dipilih adalah Nooa Semiserif yang merupakan tipe huruf kapital. Font ini terkesan simple dan tidak terlalu kaku serta memiliki kesan modern.

Gambar 4. Font Nooa Semiserif

(Sumber: Hasil Olahan Rifki Risandhy, 2019)

5.

Lokasi

Lokasi pengambilan video yaitu di Rumah Puspo Budoyo Ciputat, Tangerang Selatan. Sebuah panggung bernuansa etnik dengan background bangunan relief budaya nusantara dan bertekstur bebatuan dengan warna natural. Karakter dari bangunan tersebut sangat kuat dalam pementasan sebuah tarian Jaipong Kreasi sebagai salah satu seni pertunjukan Indonesia.

(8)

Gambar 5. Lokasi Shoting

(Sumber: Dokumen Rifki Risandhy, 2018) B. Produksi

Pada tahap produksi yaitu melakukan proses pengambilan gambar tarian Jaipong Kreasi yang dipentaskan oleh sang Penari Tania Hantara. Berbagai hal dipersiapkan untuk dapat menghasilkan gambar yang dinamis sesuai dengan konsep storyboard yang telah dirancang. Seperti peralatan, crew, setting dan sebagainya.

1. Peralatan

Untuk menghasilkan kualitas gambar yang baik diperlukan beberapa peralatan produksi yang sesuai, diantaranya: Kamera Sony a6500, Lensa 10-18 mm, Lensa

fix 35mm, Drone dji Spark, Stabilizer kamera dji Ronin S, Monopod, Lighting redhead, Lighting LED, Laptop, Speaker.

2. Kru Produksi

Untuk mendukung proses pengambilan gambar dibutuhkan sebuah tim atau kru yang dapat bekerja sama agar proses produksi berjalan dengan lancar dan mendapatkan hasil gambar yang bagus. Terdapat 7 kru untuk melakukan

shoting taxi jaipong Kreasi diantaranya:

1.

Rifki Risandhy sebagai Director & Cameraman 1

2.

Dedy Arpan sebagai Cameraman 2

3.

Iqbal sebagai Pilot Drone

4.

Hana Iriani sebagai Asisten Director

5.

Tito sebagai Lightingman

6.

Adit sebagai Asisten

7.

Adam sebagai Dokumentasi

3. Proses Shoting

Proses shoting dilakukan pada hari Selasa tanggal 18 Desember 2018 di lokasi Rumah Puspo Budoyo, Jalan Elang Raya No. 1, Sawah Lama, Ciputat, Tangerang. Pengambilan video mulai dari pagi hingga sore hari di tiga titik kawasan.

(9)

Gambar 6. Proses Shoting

(Sumber: Dokumen Rifki Risandhy, 2018) C. Pasca produksi

Pasca produksi dilakukan setelah tahap produksi proses shoting telah selesai. Pada tahapan ini dimulai dari proses editing hasil shoting, pemberian motion graphics, rotoscoping, color correction & color grading, compositing kemudian terakhir adalah

final render. Terdapat beberapa software untuk mendukung proses pembuatan

video motion graphics Tari Jaipong Kreasi diantaranya: Adobe Photoshop, Adobe Premiere Pro, Adobe After Effect, Adobe, dan Cinema 4D.

1. Editing

Proses editing menggabungkan dan menyusun video hasil shoting yang

disesuaikan dengan konsep dan storyboard. Sebelum tahap editing, pemilihan shot

video yang baik dan sesuai disortir untuk selanjutnya digabungkan.

Dalam proses editing software yang digunakan yaitu Adobe Premiere Pro. Video-video shot yang telah dipilih kemudian disusun berdasarkan urutan storyboard

serta memotong bagian-bagian shot yang kurang sesuai angle mapun durasinya.

Gambar 7. Proses penyusunan video (Sumber: Hasil Olahan Rifki Risandhy, 2019)

(10)

2. Motion Graphics

Perancangan motion graphics dilakukan dengan mengacu pada video hasil editing. Tahapan awal video shot by shot dilakukan proses motion tracking untuk memberikan titik-titik proyeksi 3d pada video taxi Jaipong. Software yang

digunakan yaitu Cinema 4d. Kemudian elemen-elemen desain digerakkan sesuai

dengan storyboard mengikuti musik dan gerakan penari. Sehingga motion graphics

tersebut seolah menyatu dalam ruang dan gerak pada video live action taxi Jaipong Kreasi.

Gambar 8. Proses Tracking Camera

(Sumber: Hasil Olahan Rifki Risandhy, 2019)

Gambar 9. Proses pembuatan Motion Graphics

(Sumber: Hasil Olahan Rifki Risandhy, 2019) 300

(11)

3. Color Correction & Color Grading

Setelah proses compositing selesai selanjutnya adalah Color Correction yaitu menyelaraskan intensitas warna secara keseluruhan. Kemudian memberikan color

grading sesuai dengan karakter dan konsep yang dipilih yaitu kesan modern.

Gambar 10. Proses Color Grading

(Sumber: Hasil Olahan Rifki Risandhy, 2019)

4. Compositing

Tahap compositing yaitu menyatukan motion graphics dengan video. Berbagai elemen motion yang dibuat kemudian di render lalu digabungkan dan diselaraskan lagi dengan video dan audio.

Gambar 11. Proses Compositing

(Sumber: Hasil Olahan Rifki Risandhy, 2019) 291

(12)

5. Final Render

Proses terakhir adalah final render yaitu menjadikan hasil output video ke beberapa file format untuk dapat disaksikan dan dipublikasikan. Format video yang digunakan adalah .mov dan .mp4 sebagai format yang dapat dijalankan di beberapa media digital.

Hasil Perancangan

Gambar 12. Proses Color Grading

(Sumber: Hasil Olahan Rifki Risandhy, 2019)

Video diawali dengan memperlihatkan panggung utama dari kejauhan melintasi pepohonan menuju ke arah penari yang memulai pergerakan pembuka tan Jaipong Kreasi. Terdapat opening text motion dengan judul 'Tani Jaipong Kreasi' pada awal video dan motion graphics elemen kain melintasi kamera dan teks. Kemudian pada shot berikutnya penari bergerak dengan dinamis mengikuti irama musik dan motion graphics menghiasi pergerakan penari yang berwarna merah biru dan putih. Pada beberapa tampilan video terdapat teks gerak Bukaan

& gerak Mincid sebagai informasi nama gerakan-gerakan dasar tan Jaipong.

(13)

Gambar 13. Screenshot Hasil Perancangan (Sumber: Hasil Olahan Rifki Risandhy, 2019)

Penari bergerak mengikuti tempo musik yang terkadang melambat dan cepat, diiringi motion graphics yang mengikuti gerak tangan atau tubuh sang penari. Motion graphics tidak hanya mengikuti gerakan penari namun ada juga pada

background mengikuti bentuk dan relief panggung. Terdapat beberapa scene

dengan setting panggung utama dan diantara pepohonan yang silih berganti menjadikan tampilan video lebih beragam.

Gambar 14. Screenshot Hasil Perancangan (Sumber: Hasil Olahan Rifki Risandhy, 2019)

(14)

Pergerakan tan Jaipong begitu beragam menggunakan gerak kepala, tangan, pinggul dan kaki. Beberapa angle di fokuskan pada setiap gerakan, seperti kaki

yang membentuk kuda-kuda, melompat, dan berputar dengan lincah dan energic.

Elemen desain yang ditampilkan seperti karakteristik kain, pita dan batik garutan

bersinergi melengkapi setiap gerakan penari.

Gambar 15. Screenshot Hasil Perancangan (Sumber: Hasil Olahan Rifki Risandhy, 2019)

Terdapat Gerak Pencak atau pencak silat sebagai salah satu ciri khas dari tarian

jaipong, dibawakan dengan energic dan menghentak mengikuti suara kendang.

Pergerakan kamera begitu cepat dan dinamis mengikuti ritme dari gerak dan musik pengiring, sehingga memberikan tampilan video yang tidak monoton pada seni pertunjukan tari tradisional jaipong Kreasi.

(15)

Gambar 16. Screenshot Hasil Perancangan (Sumber: Hasil Olahan Rifki Risandhy, 2019)

Informasi nama gerak dasar tan Jaipong disuguhkan seperti, gerak Ukel, gerak

Geol, gerak Pencugan dan gerak Terisik. Video ditutup dengan gerakan dan

alunan musik yang semakin cepat dengan motion graphics pada penari dan

background panggung, menampilkan visual yang dinamis & modern.

Simpulan

Kesenian tari Jaipong Kreasi merupakan salah satu kebudayaan tradisional Indonesia yang harus terus dijaga dan dikembangkan. Salah satu aspek yang dapat dilakukan yaitu dengan memanfaatkan media digital, melalui perancangan video yang bisa menarik perhatian masyarakat khususnya bagi generasi muda. Mereka lebih menyukai tontonan video tarian luar negeri yang terkesan keren dan modern dibandingkan video tari tradisional yang terkesan kuno dan membosankan.

Maka dari itu dengan mengembangkan video motion graphics tari Jaipong Kreasi ini, dapat memberikan sebuah tontonan yang menarik bagi kesenian tradisional tari Jaipong Kreasi. Proses perancangan dilakukan dari pra produksi, produksi dan pasca produksi. Adapun konsep yang digunakan yaitu modern dan dinamis, serta menyajikan sebuah video live action dengan mengkombinasikan motion

graphics didalamnya. Kemudian aspek-aspek dalam proses perancangan juga

dilakukan dengan baik dan sesuai konsep, seperti sinematografi, warna, tipografi, elemen desain, motion graphics dan lainnya, sehingga dapat menyuguhkan sebuah tampilan yang baru, menarik dan modern. Hasil evaluasi dari perancangan tersebut dapat dikatakan bahwa generasi muda menyukai rancangan video motion

graphics taxi Jaipong Kreasi. Mereka tertarik dengan sebuah tampilan yang baru,

modern, serta mengikuti zaman dan teknologi. Tesis ini juga dapat dijadikan sebuah referensi untuk lebih banyak mengembangkan sebuah video tari tradisional yang dapat bersaing dengan video tarian luar negeri seperti modern

dance atau kpop dance. Sehingga taxi tradisional Indonesia dapat terus eksis dan

bahkan lebih berkembang untuk lokal maupun internasional. 291

(16)

Referensi

Ablan, D. 2002. Digital Cinematography & Directing. Indianapolis: New Riders. Beare, I. C. (2016). Motion Graphics: Principles and Practices from the Ground Up.

London: Bloomsbury.

Curran, S. 2001. Motion Graphics: Graphic Design for Broadcast and Film. Rockport: Rockport Publishers.

Djalle, Z. G. 2008. The Making of 3D Animation Movie Using 3D Studio Max. Bandung: Informatika.

Goethe, J. W. 1970. Theory of Colours. Terjemahan C.L. Eastlake, Cambridge: MIT Press. Krasner, J. 2008. Motion Graphic Design Applied Historic and Aesthetics. Oxford: Elsevier. Kusrianto, A. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Publisher.

Mascelli, J. V. 1997. The Five C'S of Cinematography: Motion Picture Filming Technique Simplified atau Angle-Kontiniti-Editing-Close Up-Komposisi dalam Sinematografi. Terjemahan H.M.Y. Biran. Jakarta: Yayasan Citra. Motion by Design. 2010. "History of Motion Graphic Design". I. 15 Maret. Him.

5-13.

Peacock, R. B. 2000. The Art of Movie Making: Script to Screen. Upper Saddle River: Prentice Hall.

Rustan, S. (2009). Layout: dasar & penerapannya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Sanyoto, S. E. 2010. Nirmana: Dasar-Dasar Seni dan Desain. Yogyakarta: Jalasutra.

Shaughnessy, A. (2010). How to be a graphic designer, without losing your soul. New York: Pricenton Architectural Press.

Sihombing, D. 2015. Tipografi dalam Desain Grafis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Triedman, K. (2015). Colour: The Professional's Guide. Great Britain: Octopus.

Website

https://www.tradisikita.my.id/2017/02/tari-jaipong-dari-jawa-barat.html, diakses pada 2 juli 2018

https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Jaipongan.jpg, diakses 2 juli 2018 https://ekspektasia.com/tari-jaipong/, diakses 2 juli 2018

http://www.eenherdiani.net/2013/11/jaipongan-dan-karakteristik-perempuan.html, diakses 4 juli 2018

http://www.eenherdiani.net/2016/08/jaipongan-proses-kreasi-dan.html, diakses 4 juli 2018 https://id.wikipedia.org/wiki/Video, diakses 15 juli 2018

https://en.wikipedia.org/wiki/Color.grading, diakses 4 September 2018 https://studioantelope.com/category/filmmaking/, diakses 7 februari 2019 https://studioantelope.com/istilah-shot-dalam-film/, diakses 7 februari 2019

Gambar

Gambar 1. Skema Metode Perancangan
Gambar 2. Elemen Desain
Gambar 3. Color Pallete
Gambar 5. Lokasi Shoting
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hal yang sama lebih lanjut dalam kamus Bahasa Indonesia, balai pustaka (1990) pendidikan informal adalah pendidikan atau pelatihan yang terdapat di dalam keluarga atau

Metode yang digunakan adalah metode Maximum Likelihood Estimation (MLE) dimana metode ini merupakan metode yang paling efisien dan sering memberikan pendugaan yang baik,

Menurut khabar, di malam saat Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam dimi’rajkan ke hadirat Allah Subhanahu Menurut khabar, di malam saat Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam

Metode yang di usulkan pada penelitian ini adalah metode data mining dengan menggunakan pendekatan algoritma decisison tree, dan dapat diterapkan pada studi kasus

Ikan nila yang diamati merupakan ikan budidaya, sehingga faktor yang mempengaruhi hubungan kekerabatan diduga berasal dari sumber induk yang berbeda, sebab lingkungan perairan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada buah muda yang sehat dapat ditemukan ekspresi TcPIN1-2 like gene , tetapi tidak ditemukan pada cherelle wilt kakao.. Kata kunci:

Hati nurani akan muncul apabila potensi rasional pada manusia sudah dapat menimbang benar atau salau, baik atau buruk serta besar atau kecilnya sebuah tindakan.. Hati

Foto 4.2 Perbandingan Sampel K.2.1 (kontrol), T.1.2.1 (diaplikasi ekstrak teh tanpa penambahan asam fosfat dan tanpa dicoating), S.1.2.1 (diaplikasi tannin sintetik tanpa penambahan