• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEORI SHORT CIRCUIT. Arus peralihan dan arus tetap Persamaan dasar arus untuk short circuit di. dt yang penyelesaian arusnya sebagai berikut: V maks

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TEORI SHORT CIRCUIT. Arus peralihan dan arus tetap Persamaan dasar arus untuk short circuit di. dt yang penyelesaian arusnya sebagai berikut: V maks"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

TEORI SHORT CIRCUIT

Short circuit = hubung singkat (hubung pendek) ) disebabkan oleh kegagalan isolasi

) menimbulkan arus abnormal & tegangan abnormal 9 menyebabkan kerusakan (pecah, hangus,meleleh) 9 menyebabkan stabilitas terganggu

9 Menyebabkan tegangan turun

) magnitude arus short circuit dikontrol dengan 9 rating peralatan

9 Pentanahan netral melalui impedans ) duration arus short circuit dibatasi oleh

9 Kecepatan kerja perlengkapan proteksi

) arus short circuit tidak dibatasi oleh impedans beban, tetapi oleh impedans dari titik gangguan ke arah sumber

Arus peralihan dan arus tetap

Persamaan dasar arus untuk short circuit

(

)

dt di i R t Vmakssin ω +α = . +l

yang penyelesaian arusnya sebagai berikut:

(

)

(

)

[

ω +α −∈ α−θ

]

= − sin sin L Rt t Z V i maks dengan ω = 2πf

α = sudut fase tegangan di saat mulainya short circuit θ = sudut impedans sistem ke arah sumber

Z = impedans sistem ke arah sumber = R + j ωL

suku pertama = arus bolak-balik suku kedua = arus peralihan Sumber arus short circuit 1. Synchronous generator

a. arus subtransien b. arus transien c. arus tetap

2. Synchronous motor (& condenser) a. arus subtransien

b. arus transien 3. Motor induksi

a. arus subtransien

Bagi Sistem Tenaga Listrik industri yang dilayani oleh utility (selain dari pembangkit sendiri): 4. Utility system

(2)

Magnitude & decrement komponen DC ) magnitude tertinggi terjadi pada nilai

sin (α-θ) = 1 atau sin (α-θ) = 90°

) decrement komponen DC tergantung pada nilai L/R (atau disebut T) = rangkaian induktif : T= besar (lama)

= rangkaian resistif : T= singkat Macam-macam arus short circuit ) bentuk gelombangnya

1. arus short circuit asimetris : mengandung komponen DC 2. arus short circuit simetris : tanpa komponen DC

) Magnitude & decrement-nya: 1. arus short circuit subtransient 2. arus short circuit tetap (sustained) ) Batas besarannya:

1. arus short circuit maksimum 2. arus short circuit minimum ) Macam short circuit-nya:

1. arus short circuit tiga fase 2. arus short circuit fase ke fase 3. arus short circuit fase ke tanah 4. arus short circuit satu fase ke tanah ) Macam short circuit kondisi gangguan

1. bolted short circuit (tanpa impedans gangguan) 2. short circuit through impedance

Perhitungan arus short circuit 1. Short circuit tiga fase

) menggunakan rangkaian ekivalen seperti pada perhitungan listrik ) semua impedans adalah impedans urutan positif

2. Short circuit yang lain (φ -φ, φ -φ - G, dan φ - G) ) menggunakan teori komponen simetris

Akan lebih mudah jika menggunakan besaran per-unit Perhitungan arus short circuit diperlukan untuk: 1. symmetrically rated fuses and low voltage CB 2. asymmetrically rated fuses

3. relaying devices

dan yang diperlukan adalah nilai arus short circuit adalah sebagai berikut: 1. maximum first cycle

2. maximum approximately 30 cycles 3. minimum approximately 30 cycles

Perhitungan short circuit pada sistem tegangan rendah ) hanya menghitung arus short circuit siklus pertama

(3)

Perhitungan short circuit pada sistem tegangan tinggi & multi voltage system ) resistans diabaikan (bila nilai X/R > 5), sehingga dipakai Z ≈ X

) yang diperlukan untuk perhitungan: diagram reaktans

) diagram resistans juga diperlukan bila ingin diketahui nilai X/R jaringan Menyiapkan diagram reaktans

) harus ada one line diagram sistem

) harus ada data impedans tiap komponen sistem

) data impedans diubah ke dalam besaran per-unit, dengan basis umum basis nilai ktual nilai pu nilai = a

Mengubah nilai nilai pu ke dalam basis umum ) data impedans peralatan

) batas arus, b b b xkV kVA I 3 = ) batas impedans,

) basis tegangan, kVb = rating tegangan

( )

( )

b b b b b b b MVA kV kVA x kV xI x kV Z 2 2 1000 3 1000 = = =

) basis daya, kVAb = rating daya ) basis umum perhitungan

1. basis daya ( pilih salah satu nilai kVA (misalnya: rating kVA trafo yang paling baik) 2. basis tegangan: pilih salah satu rating tegangan (pada salah satu level), maka basis

tegangan pada level tegangan yang lain proposional dengan perbandingan transformasi trafo penghubungnya

) Nilai pu dengan basis umum, dihitung dengan:

( )

( )

be e b e pu pu kV kV x kVA kVA x Z Z = ,

Menyederhanakan diagram (rangkaian)

) diagram reaktans disederhanakan menjadi sebuah rangkaian ekivalen Thevenin ) penyederhanaan dilakukan dengan:

= penggabungan komponen seri & komponen paralel = transformasi Y→ Ì dan Ì → Y

Cara dan tujuan perhitungan short circuit

1. maximum first-cycle duties for symmetrically rated fuses and low-voltage CB ) Untuk generator & motor-motor, gunakan reaktans subtransien

) Untuk motor-motor induksi dan motor-motor sinkron yang dicatu dari trafo distribusi (tegangan rendah), digunakan nilai reaktans yang dimodifikasi untuk kelompok motor-motor

(4)

) Apabila total HP motor-motor itu mendekati rating kVA trafo dalam keadaan self-cooling, maka reaktans total kelompok motor tersebut dapat didekati dengan nilai 0,25 pu dari reaktans trafo yang bersangkutan

) Nilai tegangan sebelum gangguan (pre-fault voltage) biasanya dipakai V = 1 pu ) Arus short circuit simetris yang merupakan duty sekring atau CB tegangan rendah

adalah: b pu pu xI X V I =

2. First-cycle duties for asymmetrically rated fuses

) Hasil perhitungan di atas (point 1) dikalikan dengan sebuah faktor yang didapat dari standard aplikasi sekring

3. Relaying devices

) Untuk maximum setting bagi instantaneous relays, gunakan the first-cycle short circuit total rms current, lalu dikalikan 1,6

) Untuk arus relaying dalam waktu kira-kira 5 siklus cukup digunkan: b pu pu c xI X V I5 =

) Untuk aplikasi time-delays yang jauh melebihi 6 siklus

) pengaruh motor-motor dapat diabaikan, sehingga hanya generator dan peralatan statikyang diperhitungkan

) generator dinyatakan dengan impedans transien-nya ) komponen DC arus hubung singkat dapat diabaikan ) Nilai arus short circuit dihitung dengan

b pu rms sc xI X V I =

) dengan nilai Xpu ini berbeda yang digunakan pada point 2 di atas.

OVERCURRENT PROTECTION AND COORDINATION Overcurrent Devices

1. Low voltage circuit breaker 2. Fuses : low-voltage fuses

high-voltage fuses

3. Overcurrent relays: phase fault OCR ground fault OCR Low-volatge CB

) Dua jenis

1. mould case circuit breakers (MCCB) 2. low-voltage power circuit breakers ) Kapabilitas dinyatakan dalam rating CB

1. rated (maximum) voltage 2. rated frequency

3. rated continues current

4. rated interrupting current (short circuit current rating) 5. rated short time current

(5)

) Trip devices characteristic

1. long-time delay: overload range

2. instantaneous trip: pada short circuit range 3. short-time delay: untuk CB berkapasitas besar

Ada juga MCCB dan LV-PCB yang tanpa instantaneous trip, tetapi dilengkapi short-time delay ) Setting & ground-fault sensing

1. Untuk MCCB

) untuk rating kecil, LTD-nya non-adjustable ) untuk rating ≥ 100A, IT-nya adjustable

) untuk MCCB jenis baru, menggunakan solid-state tripping devices dengan karakteristik: ) long-time delay ) short-time delay ) instantaneous trip ) ground-fault sensing 2. Untuk LV-PCB

) LT-nya adjustable pada:

) long-time delay pick-up (current) ) long-time delay operating-time ) 3 macam: minimum

intermediate maximum

) IT-nya adjustable pada 4 sampai 12 kali current-rating ) STD-nya adjustable dengan 3 macam posisi kurve

) Dilengkapi dengan direct acting solid-state devices untuk ground fault Fuses

1. Rating

a. rated voltage b. rated current c. rated frequency

d. rated interrupting current 2. Jenis LV fuses

a. class G fuses (0 – 60 A) b. class H fuses (0 – 600 A) c. class J fuses (0 – 600A) d. class K fuses (0 – 600 A) e. class L fuses (601 – 60000 A) 3. Jenis HV fuses

a. Distribution cut-outs

) expulsion or liquid-filled ) open or enclosed type b. Power fuses

) expulsion, current limiting, liquid filled ) dropout or non-dropout type

4. Karakteristik arus-waktu

(6)

b. total-clearing time curve 5. current-limitation characteristic

a. menyatakan peak let-through dan maximum prospective fault current b. diperlukan untuk koordinasi yang presisi pada arus short circuit Overcurrent Relays

) Memerlukan HV circuit breaker terpisah ) Memerlukan power supply DC yang andal ) Karakteristik arus-waktu

1) time delay: definite time standard inverse very inverse extremly inverse long-time inverse dengan fasilitas setting

) setting arus ) setting waktu 2) instantaneous trip

) waktu trip sekitar 0,01 detik ) dengan fasilitas setting arus ) Deteksi arah arus gangguan

) non-directional: tanpa diteksi arah ) directional: dengan deteksi arah ) Ground-fault sensing

) dapat disetel di bawah arus beban normal

) berdiri sendiri atau menjadi satu unit dengan OCR untuk gangguan fase ) dipasang dalam residual circuit atau melalui window (ring) type CT Proteksi dan Koordinasi

1. Proteksi

) untuk seluruh range arus gangguan, pengaman harus bekerja sebelum peralatan yang bersangkutan terbahayakan

) diperlukan data (kurve) kapabilitas peralatan (mesin, trafo, konduktor) ) kerja proteksi jangan berlebihan (terlalu cepat atau terlalu lambat) 2. Koordinasi

) diperlukan terhadap pengaman lain: di sisi sumber dan di sisi beban ) kerja pengaman harus selektif

) kerja pengaman harus diskriminatif: dapat membedakan gangguan sesungguhnya terhadap yang berupa gangguan semu

) karaktersitik T-I pengaman-pengaman sebaiknya sama

) koordinasi dicapai melalui pemilihan setting arus & waktu, atau rating arus Time delay relays in series

1. the tcc of the direct-acting time-delay trip devices ¾ The fuses

(7)

Tolerance bands must be added (include the necessary allowance for: ™ Overt ravel

™ Manufacturing tolerances, etc) 2. the interrupting time of the CB : 5 - 8 cycles

(= 3 – 5 cycles opening time + arcing time) 3. over travel of the OCR

(= 0,1 second, for standard inverse induction OCR)

Ordinary Occuracy relay Faster CB &

CB Operating time 8 = 0,13 sec Better Solid state relays Over travel = 0,1 sec

Manufacture's safety = 0,17 sec 0,4 sec 0,33 sec 0,2 – 0,25 sec

Time grading, karakteristik relay sama

) dengan memilih TMS relay yang berbeda:

relay di sisi sumber dipilih TMS yang lebih tinggi ) time margin pada arus short circuit terbeda, atau

pada setting instantaneous relay di sisi bebannya Current grading, untuk setting instantaneous

) tidak mungkin dikoordinasikan menggunakan time grading, satu-satunya adalah menggunakan current grading

) relay di sisi sumber setting arusnya harus lebih besar dari sisi beban ) tidak bisa memberi backup

Time current grading, untuk relay inverse

) relay kelompok invere (SI, VI, EI) yang setting arusnya dibuat berbeda, akan memberikan waktu kerja yang berbeda

Batas-batas lintasan TCC

1. arus beban penuh saluran : IS ≥ 150% IFL

2. arus short circuit minimum : IS < ISC min untuk wilayah backup 3. TCC > cold load pickup current:

operating time at 1,7 IS > 2,3 second (for SUTM) 1. TCC > Istart motor (for both time & magnitude) 2. TCC > Istall motor

3. TCC > Iinrush trafo daya 4. TCC < ANSI Curve

5. TCC< Heating curve motor

6. TCC< Short time capability conductor → protected by back device

7. IT setting 135% of maximum symmetrical short circuit current for a far end fault (or the IT setting of the down stream device)

8. IT setting + reclosing → to safeguard the down stream fuses from blowing because of the temporary fault

→ = needs contrarary to point 3)above low setting → = can be blinded during restoration of service

(8)

Ground relay tap setting

a baut 10 – 30% of full load current or as experience dictates

Referensi

Dokumen terkait

Munculnya inovasi ATM Beras untuk warga miskin di Kabupaten Trenggalek tidak lepas dari keinginan Polisi Resosrt Trenggalek yang terkumpul dalam organisasi P2S (Polisi

The real rental rate adjusts to equate demand for capital with supply.. Units of output MPK, demand for capital equilibrium R/P Supply of

Menurut peraturan perundang-undangan di Indonesia, rumusan definisi wakaf adalah: (1) Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 1977, wakaf adalah perbuatan hukum seseorang atau

Seperti yang dikemukakan oleh Freud (http//www.majalahpendidikan.com/2011/pendekatan- psikologi-sastra.html), manusia sebagai sistem yang kompleks memiliki energi untuk

Dari gambar di atas tersebut dapat kita simpulkan bahwa setiap tabel saling berhubungan, sehingga kalau kita ingin menggunakan 2 buah tabel dalam suatu query

Skripsi berjudul “ Analisis Produktivitas Kerja dan Kontribusi Pendapatan Tenaga Kerja Wanita Pemetik Teh Terhadap Pendapatan Rumah Tangga di PTPN XII Kebun Kertowono

Saran yang dapat diberikan penelitian ini guru dapat memberikan feedback dengan menerangkan jawaban dari pekerjaan rumah yang diberikan pada siswa untuk meningkatkan self

Atika Elza Saputri/ 20150042, PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM SEHAT GEMBIRA PADA KELOMPOK B DI TK PERTIWI SOBOKERTO TAHUN PELAJARAN 2018/2019.. Skripsi,