• Tidak ada hasil yang ditemukan

Meningkatkan Hasil Belajar Motorik Kasar Anak Tunagrahita Ringan Kelas V SDLB Negeri Surakarta Melaluai Aktivitas Akuatik Tahun Ajaran 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Meningkatkan Hasil Belajar Motorik Kasar Anak Tunagrahita Ringan Kelas V SDLB Negeri Surakarta Melaluai Aktivitas Akuatik Tahun Ajaran 2016/2017."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

TAHUN AJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Oleh:

AFINA ZAKIAH KUSUMANIGRUM K5610004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS V SDLB NEGERI

SURAKARTA MELALUI AKTIVITAS AKUATIK TAHUN AJARAN 2016/2017

Oleh:

AFINA ZAKIAH KUSUMANIGRUM K5610004

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Afina Zakiah Kusumanigrum. K5610004. MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK TUNAGRAHITA

RINGAN KELAS V SDLB NEGERI SURAKARTA MELALUI

AKTIVITAS AKUATIK TAHUN AJARAN 2016/2017. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Surakarta, November 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya peningkatkan hasil belajar kempuan motorik kasar para anak tunagrahita ringan kelas V SDLB Surakarta, Tahun Ajaran 2016/2017 melalui dilatih aktivitas akuatik.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SDLB Surakarta yang berjumlah 5 orang siswa Sumber data berasal dari guru,siswa, kepala sekolah dan orangtua. Teknik pengumpulan data adalah dengan hasil tes dan pengukuran, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Validitas data menggunakan teknik triangulasi sumber. Analisis data menggunakan teknik deskriptif kuantitatif yang didasarkan pada analisis berdasarkan target akhir pencapaian. Prosedur penelitian adalah model spiral putaran sebuah siklus kegiatan bentuk tindakan dijelsakan dalam bentuk siklus seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan tercapai.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui aktivitas akuatik dapat meningkatkan hasil belajar motorik kasar siswa dari sebelum pelaksananan ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Untuk peningkatan hasil motorik kasar

dengan menggunakan pembelajaran aktivitas akuatik yang di rancang

mengunakan pendekatan pembelajaran tematik yang merupakan pengembangan dari kurikulum upaya pendalamanya setiap tema disesuaikan dengan kondisi masing-masing siswa dan tingkat pengembangan pisikologi serta pengalaman dalam proses pembelajaran.Peningkatan terjadi pada siklus I. Hasil belajar siswa meningkat walaupun belum optimal. Dari analisis yang diperoleh peningkatan hasil belajar Siklus I rata-rata meningkat sebesar 80% dari Siswa 5 pencapaian ketuntasan di Siklus II 100 % atau Siswa telah mencapai ketuntasan KKM 75

Simpulan penelitian ini adalah melalui akativitas akuatik terjadi peningkatkan hasil belajar Motorik kasar siswa Kelas V SDLB Surakarta, Tahun Ajaran 2016/2017

(7)

ABSTRACT

Afina Zakiah Kusumanigrum. K5610004 IMPROVING THE MENTALLY

DISABLE CHILDREN'S LEARNING OUTCOME ON RAW MOTORIC ABILITY IN THE CLASS V C OF STATE SDLB SURAKARTA THROUGH AQUATIC ACTIVITIES ACADEMIC YEAR 2016/2017. Thesis, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty, Sebelas Maret University, November 2016.

The objective of this research is to identify the improvement of mentally disable children's learning outcome on raw motoric ability after doing some aquatic activities in the class V C of state SDLB Surakarta, Academic Year 2016/ 2017.

This research is a classroom action research (PTK). This study was conducted in two cycles. Each cycle consists of planning, action, observation, and reflection. The subjects of this research V C SLB surakart which consisted of 5 students, the source of the data from teacher, student, head master school and parent. The data collecting technique whit test result, and measurement, observation, interview, and documentation. The validity of the data used was data triangulation technique score. The researcher used descriptive quantitative technique its means quatitative analysis which based on the final target of this research. The research procedure is spiral raund mode a cycle ativity be explained in the cycle from until sited or improvement is achieved.

The result of the study showed that through the aquatik activites can improve the mentally disability children learning outcome on raw motorik ability student before implementation to cycle I and from cycle I to cycle II. To improvement gross motor results by using the learning aquatic activitythat is designed result use tematic learning approach be adapted with the students condition and development psychologist . from the analyis result the obtainable enhancement raw motorik in the cycle I from 5 student 80 % achievement student was completeness in cycle II 100 % increase or students reaches KKM 75.

The result of research is that through the aquatic activities can improve the mentally disable children learning outcome on raw motorik ability in the class V C of state SDLB Surakarta Year 2016/2017

(8)

MOTO

Nikmat sehat akan terasa jika kita pernah sakit. Nikmat harta akan terasa

jika kita pernah susah, dan nikmat hidup akan terasa jika kita pernah mendapatkan

musibah. Musibah adalah awal dari kenikmatan hidup... Bahagianya hidup dengan

manisnya iman dan menjadikan Allah sebagai tujuan hidup.

Jangan menyerah... tidak ada yang memalukan dari terjatuh... yang

memalukan adalah kalau tidak berdiri lagi

Daripada bersedih tentang masa lalu, lebik baik aku menikmati apa yang

terjadi sekarang

Banyak orang gagal karena mereka tidak memahami usaha yang

diperlukan untuk menjadi sukses.

Selama kita masih memiliki harapan untuk hidup. Selama itu pula,

impianmu akan terus ada.

(9)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

Bapak dan Ibu

“Tiada hari yang lepas dari detiknya waktu untuk jerih payah, doa, cinta dan kasih sayang tulus untuk sang Anak. Begitu banyak harapan dan keinginan untuk sesuatu yang perlu diperjuangkan di dunia ini, harta tahta dun cinta kau korbankan. Dan selalu mengingatkan bahwa hidup ini manis jika Allah sebagai tujuan hidup.”

Untuk teman seperjuangan Kepor 2010

Setiap kebersamaan pasti akan berakhir, tapi kebahagiaannya akan tetap abadi dalam kenangan indah kita”

Untuk teman menjadi Inspirasi Zandra, Derinda, Novie, dan Aya.

”Persahabatan tidak dinilai dari hanya selembut apa kita mengatakan kata-kata indah untuknya, namun harus dibuktikan pula dengan sikap kita dalam persahabatan. Satu sahabat yang selalu mendampingi kita jauh lebih baik dari pada seribu teman yang hanya mementingkan diri mereka sendiri”

Untuk teman yang membantu penelitian Aldi, Danang, Alan, Aris, Fajar, dan Noval

(10)

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang memberi ilmu dan inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”Meningkatkan Hasil Belajar Kemampuan Motorik Kasar Anak Tunagrahita Ringan Kelas V SDLB Negeri Surakarta melalui Aktivitas Akuatik Tahun Ajaran 2016/2017”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr Joko Nurkamto, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Agustiyanto, M.Pd kepala Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Dra. Ismaryati, M.Kes, Selaku Pembimbing I,yang selalu memberikan motivasi

dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Drs. Bambang Wijanarko, M.Kes ., selaku Pembimbing II, yang selalu

5. memberikan pengarahan, semagat dan bimbingan dalam penyusunan skripsi 6. Ariyanto Yuli Kristiwan, S.Pd, guru Penjas selaku SLB NEGERI Surakarta, yang

telah memberi kesempatan dan tempat gunanpengambilan data dalam penelitian.

7. Drs. Sukamto. SE. MPD, selaku Kepala Sekolah SLB NEGERI Surakarta, yang telah memberi kesempatan dan tempat guna pengambilan data dalam

8. penelitian

9. Para siswa kelas V SDLB Nengeri Surakarta Yang telah berpartisipasi dalam pelaksanan penelitian ini

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan hal ini antara lain karena keterbatasan peneliti. Meskipun demikian, peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan pengembangan ilmu.

Surakarta ,29 November 2016

(11)

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERNYATAAN ... ii

HALAMAN PENGAJUAN ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN... iv

HALAMAN PENGESAHAN... v

HALAMAN ABSTRAK... vi

HALAMAN MOTTO ... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL... xii

... DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 9

D. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) ... 10

1. Tunagrahita ... 12

2. Klasifikasi Tunagrahita... 13

a. Tunagrahita Ringan... 14

b. Tunagrahita Sedang ... 15

c. Tunagrahita Berat ... 15

3. Anak Berkesulitan Belajar... 17

4. Kemampuan Motorik ... 18

a. Geraklocomotor ... 19

b. Gerak non-locomotor... 19

c. GerakManipulatif... 20

5. Psikologi... 22

6. Aktivitas Akuatik... 24

a. Perkenalan air ... 26

b. Melatih geraklocomotor ... 27

c. Melatih Geraknon-locomotor... 27

d. Melatih gerakManipulatif... 28

7. Penilaian ... 28

8. Latihan... 30

B. Kerangka Berpikir... 31

(12)

C. Subjek Penelitian ... 36

D. Data dan Sumber Data... 36

E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data... 37

F. Teknik Uji Validitas Data ... 37

G. Teknik Analisi Data ... 38

H. Indikator Kerja Penelitian ... 39

I. Prosedur Penelitian... 41

1. Rancangan Siklus 1 ... 41

2. Rancangan Siklus II ... 44

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 46

1. Deskripsi Data Sebelum Tindakan ... 46

2. Siklus Pertama (Siklus I)... 48

3. Siklus Kedua (Siklus II) ... 53

B. Pembahasan... 56

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan... 66

B. Implikasi ... 67

C. Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 40

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Klasifikasi Tunagrahita ... 14

2. Pengelompokan anak Tunagrahita menurut umur dan IQ-nya ... 16

3. Motorik Kasar anak Usia 4 8tahun ... 21

4. Tabel Perkembangan motorik masa anak-anak awal ... 22

5. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian ... 34

6. Teknik Pengumpulan Data ... 36

7. Standar subtes dan Gross Motor ... 38

8. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ... 40

9. Indikator Kinerja Penelitian ... 40

10. Waktu dan Tempat Pelaksanan SIKLUS atau Tindakan. ... 45

11. Nilai Awal Hasil Belajar Kemampuan Motorik Siswa Kelas V SDLB Negeri Surakarta ... 46

12. Hasil Siklus I ... 50

13. Hasil Siklus II ... 54

14. Rata-Rata Aspek Kognitif , Afektif, dan Motorik Siswa Pada Siklus ... 58

15. Kerteria Ketuntasan Minimal (KKM) Gerak Motorik Kasar .. ... 59

16. Skala Penilaian ... 60

17. Penilaian Rata-rata Kognitif , Afektif , Pisikootor Siklus II ... 60

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Melompat, Melangkah, Jalan, Lari ... 19

2 Memutar lengan , Keseimbangan, Meliukkan badan... 19

3. Melempar, Menangkap, Memukul... 20

4. Dua anak mencipratkan air... 26

5. Dua orang anak bermain kejar-kejaan, mengendong teman, dan melompat dari pingir kolam ... 27

6. Menyelam, Mengontrol nafas ... 27

7. Menendang, Melepar, menangkap, dan permaian di kolam renang ... 28

8. Kerangka Berfikir... 32

9. Siklus Penelitian Tindakan (PTK) ... 35

10. Diagram Perbandingan Skor Kognitif Sebelum Siklus dengan Siklus I... 51

11. Diagram Perbandingan Skor Afektif Sebelum Siklus dengan Siklus I... 51

12. Diagram Perbandingan Skor Psikomotorik Sebelum Siklus dengan Siklus I... 53

13. Diagram Perbandingan Skor Kognitif Sebelum Siklus, Siklus I dan Siklus II ... 55

14. Diagram Perbandingan Skor Kognitif Sebelum Siklus, Siklus I dan Siklus II ... 55

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Si1abus Pembelajaran ... 72

2. Petunjuk Pelaksanaan TGMD 2 ... 82

3. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Siklus I ... 112

4. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Siklus II ... 130

5. Lembar Soal Kognitif Siklus I... 147

6. Lembar Soal Kognitif Siklus II ... 150

7. Kartu Ceria Aktivitas Motorik Kasar ... 153

8. Kartu Ceria Aktivitas Akuatik ... 154

9. Rekapitulasi Presensi Siklus I... 155

10. Rekapitulasi Presensi Siklus II... 156

11. Data Awal Siswa... 157

12. Hasil Tabulasi Data Awal... ... 158

13. Hasil Tabulasi Data Kognitif Sikus I dan Sikls II ... 162

14. Hasil Tabulasi Data Afektif Sikus II... 164

15. Data Pisikomotorik Tabulasi Data Tes TGMD 2 tes awal ... 167

16. Data Pisikomotorik Tabulasi Tes TGMD 2 tes Akhir ... 169

17. Data siswa... 163

18. Surat Ketrangan Dokter ... 164

19. Panduan Wawancara ... 169

20. Lebar Observasi Aktivitas Guru... 172

21. Dokumentasi Penelitian ... 173

22. Pengajuan Judul... 178

23. Validasi Proposal ... 179

24. Surat Keputusan Ijin Penyusunan Skripsi ... 180

25. Surat Permohonan Ijin Penelitian ... 181

(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diera globalisasi ini masyarakat masih berprinsip “Orandum est ut sit mens sana in corpore sano" yang berarti hendaknya engkau berdoa agar didalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat. Olahraga dapat dilakukan di waktu

senggang untuk memperoleh kepuasan secara emosional seperti kesenangan,

kegembiraan, serta kepuasan fisik-fisiologis, sehingga mencapai kesehatan yang

menyeluruh. Olahraga juga sebagai media untuk berjuang melawan alam atau

paling tidak untuk menyesuaikan diri dengan alam. Salah satu contoh olahraga

adalah olahraga adaptif. Olahraga adaptif adalah “Olahraga yang dirancang secara khusus untuk individu yang memiliki kemapuan terbatas dengan menggunakan

peralatan yang dimodifikasi” (Hendrayana,2007:7). Olahraga adaptif bersifat individu dan berkelompok meliputi kebugaran fisik, pola dan keterampilan gerak

dasar, keterampilan akuatik dan senam, serta olahraga permainan yang dibuat

khusus untuk mereka yang memiliki kemapuan terbatas. Oleh karena itu,

keseluruhanya harus dimodifikasi sekreatif mungkin, sehingga Anak Bekebutuhan

Khusus (ABK) bisa melakukan aktivitas olahraga seperti anak normal.

Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) adalah anak yang keadan dan

pertumbuhanya mengalami peyimpangan dari segi fisik, mental, sosial, dan

emosinya. ABK dapat digolongkan menjadi empat yaitu tunanetra, tunarungu,

tunagrahita, dan tunadaksa. “Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki kebutuhan khusus yang bersifat permanen, akibat dari kecacatan tertentu

dan anak berkebutuhan khusus yang bersifat temporer akibat kesulitan dalam

menyesuaikan diri, akibat trauma kerusuhan, dan kesulitan konsentrasi karena

sering diperlakukan dengan kasar atau tidak bisa membaca karena kekeliruan

(17)

Anak tunagrahita termasuk anak berkebutuhan khusus sering disebut juga

cacat mental. Wardani (2007: 9) mengatakan bahwa anak tunagrahita “Anak yang memiliki kemapuan mental yang dibawah anak normal”. Anak tunagrahita dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu tunagrahita ringan, sedang, dan berat. Anak

tunagrahita mempunyai kecerdasan atau IQ yang di bawah anak normal, sehingga

mental dan tingkah lakunya tidak sesuai dengan anak normal. Anak tunagrahita

memiliki masalah dalam belajar, gejalanya tampak antara lain prestasi belajar

sebagaian besar atau seluruh mata pelajaran umumnya rendah, sering tidak naik

kelas, sulit menangkap pelajaran, dan lain-lain. Anak tunagrahita memiliki

kekurangan dalam perkembangan motorik dapat dilihat dari mereka mempunyai

persepsi lebih rendah tentang kompetensi jasmaninya dibandingkan anak-anak

normal lainya.

Kecerdasan fisik anak berkaitan dengan motoriknya. “Motorik adalah semua gerakan yang mungkin dapat dilakukan oleh seluruh tubuh, sedangkan

perkembangan motorik dapat disebut sebagai perkembangan dari unsur

kemantangan dan pegendalian tubuh” (Sujiono, 2008: 3). Motorik dibagi menjadi dua yaitu motorik kasar (gross motor skills) dan motorik halus ( fine motorik skills). Motorik kasar dapat dikatagorikan menjadi tiga yaitu locomotor, non locomotor, dan manipulative. Sedangkan motorik halus yaitu gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu yang

mempegaruhi belajar dan latihan, seperti membaca, menulis, melukis. Sehingga

kemapuan motorik atau belajar gerak sangat penting untuk anak tunagrahita

karena anak tunagrahita dituntut dapat melakukan kegiatan normal seperti

anak-anak lainya.

Meningkatnya keterampilan motorik kasar sangat terkait dengan latihan,

(18)

kasar dan kerampilan menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial, agar berhasil

dalam berbagi kegiatan dan peningkatan persepsi dirinya terhadap kemampuan

jasmani yang dimiliki. Program latihan yang diambil peneliti ialah program

latihan aktivitas jasmani di air dangkal atau aktivitas akuatik.

Aktivitas akuatik adalah “Aktivitas yang dilakukan di air yang bertujuan untuk melatih anak untuk memperoleh kemajuan potensi motorik kasar, kognisi,

afeksi dan sosial ”(Susanto, 2014: 23). Tujuannya untuk melawan kondisi dan karakteristik anak tunagrahita di air dan darat. Jika anak tunagrahita dapat

menyesuaikan diri di air dengan baik, berarti dapat menyesuaikan diri dari dengan

baik pula kehidupan di darat. oleh karena itu, aktivitas akuatik sangat cocok untuk

mereka agar meningkatkan gerak kasarnya atau motorik kasarnya.

Dalam proses pembelajaran akuatik, sangat terkait dengan prinsip-prinsip

psikologi karena situasi dan kondisi kegiatan pembelajar anakuatik yang berbeda

dengan situasi kondisi kegiatan pembelajran yang lainya. Unsur yang harus

dikembangkan yaitu karakter terhadap diri anak tunagrahita dalam mengikuti

pembelajaran akuatik. Anak tungarahita pada umumnya saat melakukan aktivitas

kegiatan di air dangkal terkadang timbul rasa takut, malu-malu, dan perasaan

lainya, sehingga kurangnya keberanian melakukan aktivitas akuatik. Disini

peranan peneliti membantu guru untuk memotivasi keberanian agar anak mau

melakukan ketrampilan gerak kasar atau motorik kasar sesuai dengan target

tertentu.

Berdasarkan observasi awal di SLBN (Sekolah Luar Biasa Negeri)

Surakarta, peneliti disini mendapatkan data bahwa kecerdasan anak tunagrahita

yang terbatas membuat mereka kesulitan melakukan aktivitas gerak motorik kasar

dan halus, salah satu contohnya motorik kasar yang kurang, hal ini ditunjukan

dengan bukti bahwa anak tidak bisa berjalan lurus di atas garis, dan beberapa

diantaranya memiliki kesegaran jasmani yang kurang, dibuktikan anak cenderung

(19)

motorik halus dibuktikan dengan mereka kesulitan menghitung, membaca dan

menulis, dikarenakan kurangnya minat membaca,menghitung dan menulis.

Anak-anak tunagrahita memiliki emosi yang tidak stabil dibuktikan dengan mereka

berganti-ganti suasana hati saat mengikuti pembelajaran. Faktor lainnya adalah

masalah ekonomi keluarga dan keharmonisan orang tua, dan lingkungan sekitar

rumah mereka yang jarang memiliki teman bermain, dan menjadi korban

pembulian. Secara fisik anak ABK tunagrahita sama seperti anak normal lainya.

Namun, terdapat cacat fisik kecil seperti kepalanya terbentur dan ada beberapa

bekas operasi.

Berdasarkan bukti rekam medis, bahwa siwa SDLBN (Sekolah Dasar Luar

Biasa Negeri) Surakarta tergolong retardasi (perlambatan pembaharuan) mental

ringan, tidak ada hendaya (ganguan perilaku) perilaku (F70.0) dengan IQ 50-69

(hasil tes terlapir). Hasil observasi yang dilakukan peneliti SLB di Surakarta dan

sekitarnya, ditemukan bahwa aktivitas untuk meningkatkan motorik kasar ABK,

lebih banyak dilakukan di darat. Meskipun sudah pernah ada dan di terapkan

aktivitas akuatik, namun aktivitas akuatik yang diberikan pada ABK oleh pihak

sekolah lebih mengarah pada aktivitas terapi akuatik dan hanya anak tertentu yang

memiliki kecacatan parah harus mendapatkan terapi fisik kesehatan oleh dokter.

Tidak semua anak SLB memdapatkan perlakuan rehabilitas akuatik, karena

rehabilitas akuatik hanya berkembang di beberapa SLB yang bekerjasama dengan

pusat-pusat rehabilitas. Di SDLBN Surakarta ini belum melaksanakan kegiatan

akuatik, karena fasilitas belum memadai, padahal hasil wawancara penelitidengan

orang tua siswa, diketahui bahwa sebagian besar orang tua siswa tunagrahita

ringan menginginkan pelajaran renang atau aktivitas akuatik sebagai

matapelajaran pendidikan jasmani disekolahan. Orangtua siswa menginginkan

anaknya mendapatkan kegiatan aktivitas akuatik, karena mereka yakin bahwa

aktivitas akuatik dapat meningkatkan motorik anak-anak mereka. Namun, karena

(20)

penguasaan motorik kasar. Data diperoleh melalui pengamatan aktivitas darat,

seperti beberapa anak yang kesulitan melakukan lemparan dan tangkapan bola.

Halini dikarenakan masih ada rasa malu, kurang percaya diri, atau mentalnya

terganggu, dan kurangnya persiapan saat kegiatan. Selain itu ditemukan juga

dalam aktivitas berlari dan melompat. Dalam kegiatan ini ditemukan banyak siswa

yang kesulitan berlari sesuai dengan teknik lari yang benar ataupun melompat dan

melakukan pendaratan dengan benar.

Rendahnya motorik kasar siswa ini juga dapat dilihat di sini guru penjas

masih menerapkan metode konvensional dan pembelajaran masih bersifat

monoton, belum adanya aktivitas akuatik untuk meningkatkan motorik kasar, dan

kurangnya fasilitas dan tenaga profesional membuat terhambatnya sistim

pembelajaran.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Indha Nurika Hapsari 2013

dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Mengolah Psikomotorik Anak Hiperaktif Melalui Aktivitas Terapi Akuatik Happy Water” penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terapi akuatik happy water efektif dapat meningkatkan kemampuan mengelola psikomotorik anak hiperaktif. Peneliti ini

ingin memberikan wawasan pengembangan model-model treatment di bidang psikologi klinis dan menambah alternatif treatment untuk anak-anak hiperaktif. Dalam penelitian ini anak kriteria hiperaktif mengikuti pelatihan terapi olahraga

renang dengan hasil skor skala pengelolaan psikomotorik dan di temukan bahwa

aktivitas terapi akuatik dapat menurunkan hiperaktif anak.

Selanjutnya tahun 2015 penelitian yang dilakukan oleh Puput Septiyani

dengan judul “Pengaruh Aktivitas Akuatik terhadap Kemampuan Motorik Kasar Anak Tunagrahita Ringan atas di SLBN Pembina Yogyakarta” penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh aktivitas akuatik terhadap kemampuan motorik

kasar anak tunagrahita ringan kelas atas, dari skripsi terdahulu ini terdapat data

(21)

Dari hasil penelitian terdahulu tersebut di atas, peneliti melakukan pengamatan

pada siswa tunagrahita ringan kelas V SDLB Negeri Surakarta yang berjumlah lima

siswa, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Meningkatkan Hasil belajar kemapuan Motorik Kasar Anak Tunagrahita Ringan Kelas V SDLB Negeri

Surakarta melalui Aktivitas Akuatik Tahun Ajaran 2016/2017”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada penelitian

ini adalah: Seberapa besar aktivitas akuatik dapat meningkatkan motorik kasar

anak tunagrahita ringan kelas V SDLBN Surakarta tahun ajaran 2016/2017?

Definisi Operasional Variabel

Dari rumusan masalah di atas definisi operasional variabelnya ialah:

a. Anak tunagrahita ringan siswa SDLBN (Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri)

Surakarta tergolong retardasi (perlambatan pembaharuan) mental ringan, tidak

ada hendaya (ganguan perilaku) perilaku (F70.0) dengan IQ 50-69.

b. Hasil belajar motorik kasar dalam penelitian ini yang di lakukan gerak

Locomotor dan Mengontrol Objek yaitu (Lari, GALLOP, LEAP, HORIZONTAL, HORIZONTAL JUMP, SLIDE, Memukul Bola di Tee, Memantulkan Bola di Tempat,dan Menangkap, Melempar).

c. Aktivitas jasmani yang dilakukan di air dangkal (aktivitas Akuatik) yang

bertujuan untuk melatih anak memperoleh kemajuan potensi motorik kasar

ialah: Pembelajaran Siklus I (berlari,menendang, merangkak, melompat

jongkok, melopat, berdiri,melangkah maju,melangkah mundur,mengapung,

meluncur, bernafas dalam air, melempar dan menangkap bola). Untuk Siklus

II upaya perbaikan pembelajaran Siklus I sehingga meningkatkan kemampuan

dan keterampilan kemajuan potensi motorik kasar ialah:(berlari,menendang,

(22)

d. Hasil belajar yang diukur:

1) Afektif melalui penilaian sikap melalui observasi lapangan

2) Kognitif melalui soal tes motorik kasar

3) Psikomotor melalui tes TGMD 2

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui besarnya Peningkatan hasil belajar setelah dilatih aktivitas

akuatik terhadap kemapuan motorik kasar anak tunagrahita ringan kelas V SDLB

Surakarta melalui aktivitas akuatik.

D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

Upaya Peningkatan hasil belajar keterampilan motorik kasar siswa kelas V di

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Net B/C digunakan untuk mengetahui berapakah besarnya benefit atau penerimaan terhadap besarnya biaya dan investasi untuk memperoleh suatu manfaat, apabila

[r]

Vaksin untuk imunisasi rutin serta alat dan obat kontrasepsi sebagaimana dmaksud pada ayat (3) dan ayat (4a) disediakan oleh Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah sesuai

Dasar pemikiran yang penulis lakukan dalam penelitian ini, penelitian diawali dengan mendeteksi adanya permasalahan-permasalahan yang terdapat di BLKM Provinsi

Tijdschrift van Het kononklijk Nederlandsch, Aardrijkskundundig Genootschap, Deel LII, 1935 , hlm.. Pada akhir Maret pada harga ini transaksi pertama dengan

Oleh karena itu, tujuan didirikannya pabrik komposit ini adalah mengkombinasikan bentonit dengan biochar menjadi suatu adsorben yang memiliki kapasitas adsorpsi

Selisih Mean rasio keuangan Net Income Growth terbesar dan tidak signifikan terdapat antara Perusahaan Efek dan Perusahaan Leasing dengan.

Tata letak elemen elemen penting pada blok studi (Sumber: Penulis, 2017) Dapat terlihat dari Gambar 7 di atas, bahwa dominasi blok Tunjungan adalah fungsi perdagangan jasa, di