• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Minat Membaca Pada Siswa SMK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Minat Membaca Pada Siswa SMK"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN MINAT MEMBACA PADA SISWA SMK

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi

Oleh :

YAN RACHMAWATI YAUMIL AKHIR F 100 136 002

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

(2)

HALAMAN PERSETUJUAN

HUBUNGANANTARA EFIKASI DIRI DENGAN MINAT MEMBACAPADA SISWA SMK

PUBLIKASI

ILMIAH

Oleh:

YAN RACHMAWATI YAUMIL AKHIR F 100 136 002

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh :

Dosen Pembimbing

l/)

-W;,,,,,,L

-tT

Dr. Lisnawati Ruhaena, S.Psi, M.Sin Psikolog

(3)

TIALAMAN PENGESAHAN

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN MINAT MEMBACA PADA

SISWA SMK Oleh:

YAN RACHMAWATI YAUMIL AKHIR

F 100 136 002

Telah dipertahankan di depan dewan penguji

Pada tanggal 16 Juni 2Ol7

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Penguji Utama

(,(_;

Dr. Lisnawati Ruhaena. S.Psi. M.Si. psikolos

Penguji Pendamping 1 Dr. Env Purwandari. M-Si Penguji Pendamping 2

Drs. Soleh Amini. M-Si. Psi

Surakarta, l6 Juni 2017

Dr. Moordiningsih, M.Si, Psi

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ilmiah ini tidak

terdapat kar-ya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu pergunran tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pemah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pemyataan saya

di

atas,

maka akan saya pertanggungiawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 16 Juni 2017 Penulis

Yan Rachrnawati Yaumil Akhir F 100 136 002

(5)

1

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN MINAT MEMBACA SISWA SMK

ABSTRAK

Keberhasilan siswa di masa depan salah satunya ditentukan dalam kegiatan membaca. Kegiatan membaca dipengaruhi melalui minat membaca. Faktor yang dapat mempengaruhi minat membaca adalah efikasi diri karena memiliki peran penting saat menumbuhkan minat di dalam kegiatannya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dengan minat membaca pada siswa SMK. Sampel yang diambil berjumlah 179 siswa dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu Cluster Random Sampling. Metode pengumpulan data menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan alat ukur skala yaitu skala efikasi diri dan skala minat membaca. Teknik analisis data menggunakan teknik korelasi product moment dari Carl Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efikasi diri memiliki korelasi dengan minat membaca sebesar 0,394 dengan tingkat signifikansi 0,000, artinya ada hubungan positif yang sangat signifikan antara efikasi diri dengan minat membaca pada siswa SMK.

Kata kunci : efikasi diri, keberhasilan, minat membaca, siswa SMK

ABSTRACT

The success of students in the future is determined by reading. Reading activities are influenced by reading interest. Factors that may affect in reading interest is self efficacy because it has an important role in growing interest in that’s activities. The purpose of the research is to know the relationship between self efficacy and interest in reading vocational high school students. The samples were 179 students with using

Cluster Random Sampling technique sample. Data collection method uses

quantitative research method with measuring instrument used in the study are self efficacy scale and reading interest scale. Data analysis technique used technique correlation product moment of Carl Pearson. The results showed that self efficacy has a correlation with reading interest of 0,394 the level significance 0,000, means that there is positive relationship highly significant between self efficacy with reading interest in vocational high school students.

Keywords : reading interest, self efficacy, success, vocational high school students

1. PENDAHULUAN

Minat membaca di Indonesia saat ini sangatlah rendah. Data ini dilihat dari hasil riset yang menyebutkan bahwa Indonesia berada pada peringkat 60 dari 61

(6)

2

negara mengenai minat membaca. Kedudukan Indonesia berada tepat di bawah negara Thailand yang berada di peringkat 59 dan di atas Bostwana yang berada di peringkat 61 (Gewati, 2016). Hal ini didukung melalui data dari United Nations

Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) yang menunjukkan

bahwa persentase minat membaca anak Indonesia hanya sekitar 0,01% saja (Putri, 2016). Hasil penelitian Munir (2016) juga menyebutkan bahwa hanya sekitar 17,58% penduduk yang gemar membaca buku, surat kabar atau majalah. Siswati (2010) menyatakan pada tahun 2006 bahwa membaca bagi masyarakat Indonesia belum menjadikan kegiatan sebagai sumber untuk mendapatkan informasi. Data ini terbukti bahwa membaca belum menjadi kebutuhan bagi masyarakat karena masyarakat lebih suka untuk mendapatkan informasi melalui televisi dan radio dibanding membaca.

Sekolah menengah juga merupakan masa di mana siswa merasa dirinya kurang memiliki minat dalam membaca. Beberapa diantaranya yang termasuk sekolah menengah yaitu Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). SMA merupakan jenjang pendidikan formal, sedangkan SMK merupakan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan. Subandi (dalam Malik & Halim, 2017) menjelaskan bahwa kemampuan membaca dan sains seseoranglah yang akan membentuk soft skill dari seorang siswa. Ia juga mejelaskan

soft skill siswa SMK rata-rata kurang dari siswa SMA. Pada tahun 2016 Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menjelaskan bahwa persentase presentasi belajar di SMK yaitu berupa 50% praktikum dan 50% teori (Fadhilah, 2016). Pendidikan SMK lebih mengutamakan memiliki ketrampilan spesifik tertentu seperti memiliki keahlian (skill). Untuk memiliki keahlian maka dibutuhkan ilmu pengetahuan karena dalam mempelajari keahlian tersebut dibutuhkan pengetahuan dan wawasan yang memiliki peranan penting di dalamnya.

Hasanah (dalam Widiyati, 2013) mengatakan bahwa minat baca menentukan tujuan membaca. Sunaiyah (2015) berpendapat mengenai minat dan kebiasaan membaca perlu dikembangkan secara terprogram dan terencana untuk mengembangkan potensi keingintahuan seseorang. Rasa ingin tahu tersebut bisa

(7)

3

dikembangkan melalui membaca buku bacaan karya ilmiah dan mengakses internet. Karena kondisi mayoritas pelajar saat ini ketika diberi tugas tidak membaca keseluruhan bacaan namun hanya berwujud mengcopy paste saja. Departemen Pendidikan Amerika Serikat (AS) menyatakan bahwa membaca adalah salah satu sarana untuk mendapatkan akses terhadap semua pengetahuan di dunia ini (Khairuddin, 2013).

Membaca sangat penting dalam keberhasilan di masa depan karena kalau minatnya meningkat pasti akan bisa berhasil namun jika individu tidak mempunyai minat maka sulit berhasil di masa depannya. Salah satu kunci dalam keberhasilan individu dalam meraih ilmu pengetahuan dan teknologi yaitu dengan memiliki kegemaran minat membaca (Rahim, 2009). Keberhasilan membaca ditentukan oleh salah satu faktor minat yang tinggi dalam membaca sesuai dengan pernyataan Harjasujana (dalam Noviantoro dkk, 2016) yang menyatakan bahwa minat yang tinggi terhadap suatu topik akan memberikan energi mental tambahan yang diperlukan dalam upaya menyarikan informasi dari suatu teks, sehingga minat membaca memegang peranan yang penting dalam menunjang keberhasilan membaca.

Berdasarkan permasalahan minat membaca yang terjadi maka diperlukan keyakinan individu dalam kemampuannya untuk mencapai sebuah keberhasilan. Untuk meningkatkan keberhasilan yang ingin dicapai maka efikasi diri berperan penting di dalam individu karena dengan efikasi diri yang tinggi juga berperan sebagai pendorong semangat dan kesulitan dalam mencapai keberhasilan tersebut. Sesuai dengan penelitian Suwardi (dalam Rosyida dkk, 2016) yang menyebutkan bahwa faktor pertama dan terbesar yang mempengaruhi hasil belajar merupakan faktor psikologi dengan persentase 27,54%. Beberapa macam faktor psikologis yang mempengaruhi diantaranya yaitu kebiasaan belajar, minat, motivasi dan efikasi diri yang bisa berpengaruh dalam menentukan hasil belajar. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa faktor psikologis memberikan sumbangan yang besar dalam menentukan keberhasilan belajar.

(8)

4

Slameto (2003) berpendapat mengenai belajar adalah suatu proses yang kompleks dengan banyak faktor yang mempengaruhinya. Belajar memiliki banyak metode salah satunya adalah membaca. Sehingga ketika belajar banyak faktor yang mempengaruhinya, maka membaca juga banyak faktor yang mempengaruhi. Salah satu faktornya adalah faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal berasal melalui dari luar diri individu yang beberapa di antaranya termasuk adalah faktor sosial, faktor budaya, faktor keluarga maupun faktor lingkungan. Sedangkan faktor internal berasal dari dalam diri individu yang beberapa di antaranya termasuk adalah faktor fisiologis, faktor psikologis seperti sikap, motivasi, kecerdasan, minat, bakat, efikasi diri, aktivitas belajar maupun kemandirian belajar. Faktor psikologi merupakan faktor yang berada di dalam diri individu yang diartikan sebagai faktor internal. Salah satu faktor internal dan faktor psikologi yang termasuk berpengaruh dalam belajar merupakan efikasi diri. Efikasi diri berperan sebagai pendorong sedangkan kebiasaan belajar sebagai strategi agar memperoleh hasil belajar yang baik.

Zaker, Dadsetan, Nasiri, Azimi, dan Rahnama (2016) menyatakan bahwa efikasi diri sangat mempengaruhi mekanisme perilaku manusia. Individu bisa menjadi kuat atau lemah dalam berbagai hal tentang keadaan keyakinannya atau ketidakberfungsian keyakinan yang dimiliki individu tersebut. Pada saat individu yakin akan kemampuan untuk mendatangkan sesuatu yang diinginkan maka individu tersebut akan selalu berusaha untuk menggapainya. Namun jika individu tidak mempunyai keyakinan untuk mendatangkan sesuatu yang diinginkannya maka individu tersebut tidak akan berusaha untuk mewujudkannya. Misalnya di sekolah, kepercayaan siswa dalam mengembangkan tentang kemampuan akademis mereka membantu untuk menentukan apa yang mereka lakukan dengan pengetahuan dan ketrampilan yang telah mereka pelajari selama ini dan akibatnya penampilan akademik mereka membuahkan hasil yang baik karena akibatnya mereka yakin bahwa mereka telah bisa menyelesaikan dan dapat mencapai hal tersebut. Data ini didukung dari hasil penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa efikasi diri merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan prestasi akademik. Bouchey

(9)

5

dan Harter (dalam Suharti dkk, 2015) menyatakan bahwa prestasi yang diraih oleh individu dalam suatu bidang tertentu dipengaruhi oleh efikasi diri individu tersebut. Jika individu merasa mampu dalam mengerjakan sesuatu maka akan berdampak pada keberhasilan individu dalam menyelesaikan hal yang dikerjakan dengan sangat baik.

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan tersebut maka muncul rumusan masalah dalam penelitian “Apakah ada hubungan antara efikasi diri dengan minat membaca pada siswa SMK?”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dan minat membaca pada siswa SMK, mengetahui tingkat efikasi diri dan tingkat minat membaca pada siswa SMK serta mengetahui sumbangan efektif efikasi diri dengan minat membaca. Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan baru dalam pengembangan psikologi pendidikan serta diharapkan sebagai bahan rujukan bagi siswa untuk mempunyai efikasi diri dalam memiliki keinginan yang lebih giat membaca bacaan supaya muncul minat membaca.

Minat membaca adalah suatu rasa ketertarikan dengan kegiatan memahami simbol atau bahasa tulis yang di lakukan tanpa ada paksaan maupun dorongan dari luar sehingga individu memiliki kemauan dari dalam diri sendiri di mana nantinya individu tersebut bisa menimbulkan pemahaman dengan apa yang di bacanya (Kurniawati, 2015). Faktor yang mempengaruhi dalam kemampuan membaca menurut Lamb dan Arnold (dalam Rahim, 2009) adalah : Faktor Fisiologis, Faktor Psikologis, Faktor Intelektual dan Faktor Lingkungan. Hariss dan Rebecca (dalam Nursalina & Budiningsih, 2014) mengungkapkan mengenai aspek yang mencakup dalam minat membaca : Kesadaran, Rasa Senang, Perhatian dan Frekuensi.

Bandura menjelaskan bahwa efikasi diri adalah sebagai keyakinan diri seseorang dalam kemampuannya untuk melakukan suatu bentuk kontrol terhadap keberfungsian orang itu sendiri dan kejadian dalam lingkungan (Feist, 2010). Faktor dari efikasi diri yang bisa di pelajari dan di tumbuhkan melalui empat sumber menurut Bandura (dalam Fitrianti dkk, 2011), yaitu : Hasil yang telah di capai

(10)

6

Keadaan Fisiologi (Pshysioligycalstates) dan Persuasi Verbal (Persuasive Verbal). Bandura (dalam Christian & Moningka, 2012) mengatakan bahwa perbedaan efikasi diri pada setiap individu berada dalam tiga komponen dan masing-masing komponen memiliki keterlibatan yang penting di dalam penampilan yaitu : Magnitude/Level,

Generality dan Strength.

2. METODE

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode kuantitatif. Variabel bebas dalam penelitian adalah efikasi diri dan variabel tergantung adalah minat membaca. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas X SMK Negeri 7 Surakarta. Sedangkan sampel yang di ambil dalam penelitian berjumlah 179 siswa dari kelas Pekerjaan Sosial (PS) 1, Akomodasi Perhotelan (APH) 3, Patiseri (PTSR) 3, Jasa Boga (JB) 1, Usaha Perjalanan Wisata (UPW) 1, Broadcast (BC) 1 dan Multimedia (MM) 2. Teknik pengambilan sampel menggunakan Cluster Random Sampling. Alat ukur skala yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala efikasi diri dan skala minat membaca. Uji Validitas didasarkan pada hasil penilaian panel ahli (expert

judgement) menggunakan rumus formula Aiken’s V dengan koefisien validitas

<0,667. Uji Reliabilitas menggunakan teknik koefisien Alpha Cronbach’s dengan koefisien reliabilitas <0,60. Teknik analisis data dalam penelitian menggunakan teknik korelasi product moment.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil analisis data penelitian menggunakan teknik analisis Korelasi Product Moment dari penentuan Parametrik oleh Carl Pearson melaluiprogram aplikasi SPSS for windows versi 16 dapat di ketahui perolehan nilai koefisien korelasi yaitu 0,394 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000, artinya ada hubungan positif yang sangat signifikan antara efikasi diri dengan minat membaca pada siswa SMK. Siswa yang memiliki efikasi diri tinggi mempunyai minat membaca yang tinggi di bandingkan dengan siswa yang memiliki efikasi diri rendah. Para siswa merasa bahwa dirinya

(11)

7

mampu dalam hal membaca maka siswa akan yakin terhadap dirinya sendiri. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Bouchey dan Harter (dalam Suharti dkk, 2015) yang mengemukakan bahwa efikasi diri merupakan hal yang penting dalam menentukan suatu prestasi akademik. Zaker dkk (2016) berpendapat bahwa efikasi diri sangatlah mempunyai pengaruh pada mekanisme perilaku manusia. Jika siswa merasa mampu dalam mengerjakan sesuatu maka akan berdampak pada keberhasilan siswa tersebut dalam menyelesaikan hal yang dikerjakan dengan baik. Tangkeallo dkk (2014) juga menyatakan bahwa efikasi diri dapat mempengaruhi tindakan seberapa besar usaha yang mereka lakukan dalam mencapai apa yang diinginkan untuk menentukan pilihan masa depannya.

Efikasi yang dimiliki siswa untuk berhasil akan memperkuat untuk selalu bersungguh-sungguh dalam mencapai keberhasilan. Efikasi diri dapat meningkatkan keberhasilan siswa melalui keyakinan diri yang memiliki peranan penting saat menumbuhkan minat di dalam kegiatannya. Efikasi diri merupakan salah satu faktor internal yang mempengaruhi minat membaca. Untuk memiliki minat membaca maka siswa harus yakin bahwa keberhasilan siswa juga di tentukan dari kepentingan minat membaca. Kepentingan membaca membawa pengaruh pada keberhasilan di masa depan siswa jika siswa sadar akan kepentingan dalam minat membaca. Hal ini sesuai dengan pernyataan Rahim (2009) bahwa salah satu kunci dalam keberhasilan individu dalam meraih ilmu pengetahuan dan teknologi yaitu dengan memiliki kegemaran minat membaca.

Adicondro & Purnamasari (2011) berpendapat tentang informasi siswa yang kurang mempunyai pengaruh dalam kegunaan peran penting saat memiliki efikasi diri. Karena jika seorang siswa mempunyai efikasi diri rendah maka siswa tidak akan mencoba menumbuhkan minat membaca karena tidak percaya bahwa minat membaca membawa faktor kebaikan yang penting di dalam diri siswa. Hal ini juga sesuai dengan penelitian tentang hubungan antara efikasi diri, kecemasan dan kemampuan bahasa Perancis dalam membaca dan mendengarkan dari Mills, Pajares & Herron (dalam Naseri & Zaferaniah, 2012) yang mengindikasikan bahwa efikasi diri siswa

(12)

8

dalam membaca melalui bahasa Perancis berhubungan positif dengan kemahiran membaca.

Tingkat efikasi diri subjek dalam penelitian tergolong tinggi dilihat melalui dalam analisis variabel Efikasi Diri memiliki Rerata Empirik (RE) sebesar 65,34 dan Rerata Hipotetik (RH) sebesar 57,5. Berdasarkan hasil kategorisasi variabel efikasi diri diketahui bahwa 58,7% dari 105 siswa tergolong memiliki tingkat efikasi diri tinggi. Maka diketahui bahwa subjek penelitian mempunyai tingkat efikasi diri yang tinggi. Siswa yang memiliki tingkat efikasi diri tinggi diantaranya 67 siswa perempuan dan 38 siswa laki-laki. Siswa yang tergolong memiliki efikasi diri tinggi terbanyak adalah siswa perempuan. Tingkat efikasi diri yang tergolong tinggi berada dijurusan PS 1 (14 siswa), APH 3 (18 siswa), PTSR 3 (14 siswa), JB 1 (16 siswa), UPW 1 (10 siswa), BC 1 (16 siswa) dan MM 2 (17 siswa). Pengaruh efikasi diri yang tinggi di sebabkan karena siswa memenuhi aspek-aspek efikasi diri tinggi. Hal ini di buktikan sesuai pendapat Bandura (Christian & Moningka, 2012) yang berpendapat bahwa perbedaan efikasi diri pada setiap individu berada dalam tiga komponen dan masing-masing komponen memiliki keterlibatan yang penting di dalam perilaku, seperti : komponen magnitude/level, generality, dan strength.

Sedangkan minat membaca dari data UNESCO menunjukkan bahwa perbandingan anak yang mempunyai kegemaran membaca hanya 1 dari 10.000 anak saja (Putri, 2016). Data dari hasil riset juga menyebutkan bahwa Indonesia berada pada peringkat 60 dari 61 negara mengenai minat membaca. Namun hal ini berbeda dengan hasil penelitian bahwa tingkat minat membaca subjek dalam penelitian tergolong sedang dilihat melalui analisis variabel Minat Membaca yang memiliki Rerata Empirik (RE) sebesar 58,15 dan Rerata Hipotetik (RH) sebesar 55. Berdasarkan hasil kategorisasi variabel minat membaca menunjukan bahwa 59,8% dari 107 siswa tergolong memiliki tingkat minat membaca sedang. Perbedaan minat membaca siswa dari jenis kelamin melalui hasil analisis t-test menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pada minat membaca perempuan dan laki-laki. Walaupun minat membaca perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki. Tingkat minat

(13)

9

membaca yang tergolong sedang berada dijurusan PS 1 (20 siswa), APH 3 (13 siswa), PTSR 3 (12 siswa), JB 1 (17 siswa), UPW 1 (8 siswa), BC 1 (17 siswa) dan MM 2 (20 siswa). Dampak minat membaca siswa sedang di sebabkan karena siswa memenuhi aspek-aspek minat membaca yang sedang. Hal ini dibuktikan sesuai pendapat Hariss dan Rebecca (dalam Nursalina & Budiningsih, 2014) yang berpendapat bahwa perbedaan minat membaca pada setiap siswa berada dalam empat aspek yang memiliki keterlibatan penting di dalam diri siswa, seperti : kesadaran, rasa senang, perhatian dan frekuensi.

Sumbangan efektif efikasi diri dengan minat membaca sebesar 15,6%. Maka masih terdapat 84,4% dipengaruhi faktor lain selain faktor efikasi diri yang mempengaruhi minat membaca. Faktor yang mempengaruhi minat membaca menurut Lamb dan Arnold adalah faktor fisiologis, psikologis, intelektual dan lingkungan (Rahim, 2009). Hasil ini menunjukkan bahwa efikasi diri dengan segala aspek yang terkandung di dalamnya cukup memberikan sumbangan terhadap minat membaca meskipun minat membaca tidak hanya dipengaruhi oleh variabel efikasi diri.

Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian menunjukkan hubungan yang sangat signifikan antara efikasi diri dengan minat membaca sehingga efikasi diri memiliki pengaruh terhadap minat membaca pada siswa SMK. Hal ini diketahui dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa hasil hipotesis yang diajukan dalam penelitian di terima.

4. PENUTUP

Kesimpulan dari penelitian ini adalah 1) Ada hubungan antara Efikasi Diri dengan Minat Membaca, 2) Tingkat kemampuan efikasi diri pada siswa SMK tergolong tinggi, 3) Sedangkan tingkat kemampuan minat membaca pada siwa SMK tergolong sedang, 4) Sumbangan efektif efikasi diri dengan minat membaca sebesar 15,6%, masih terdapat 84,4% di pengaruhi faktor lain selain faktor efikasi diri yang mempengaruhi minat membaca, seperti : faktor fisiologis (kesehatan fisik, jenis

(14)

10

kelamin dan pertimbangan neurologis), psikologis (minat, motivasi, emosi, kematangan sosial dan penyesuaian diri), intelektual dan lingkungan.

Saran yang diberikan peneliti bagi pihak sekolah karena penerapan program minat membaca sudah diterapkan dalam sekolah, maka hal ini bisa memberikan dampak terhadap peningkatan minat membaca siswa yang sedang menjadi minat membaca yang tinggi. Maka bagi pihak sekolah untuk menambah waktu kebiasaan membaca buku di sekolah dari 15 menit menjadi 30 menit pada setiap harinya. Saran bagi siswa-siswi SMK untuk lebih meningkatkan keinginan yang lebih giat mempunyai minat membaca. Membaca sangat diperlukan dalam sehari-hari maka dari itu membaca bisa di mulai seperti membaca koran, membaca majalah. Jika sering melakukannya maka para siswa-siswi akan menjadi terbiasa, sehingga membaca menjadi bahan pokok untuk wajib dimiliki. Bagi siswa siswi yang sudah memiliki minat membaca tinggi dan sangat tinggi untuk tetap dipertahankan minat membacanya. Saran bagi peneliti selanjutnya jika tertarik untuk melakukan penelitian ini diharapkan dapat memperluas hasil penelitian dari kekurangan penelitian ini seperti faktor yang mempengaruhi minat membaca selain variabel efikasi diri dan disarankan menggunakan try out terpakai karena bisa dibagi antara try out dengan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Adicondro, N., & Purnamasari, A. (2011). Efikasi Diri, Dukungan Sosial Keluarga Dan Self Regulated Learning Pada Siswa Kelas VIII. Jurnal Humanitas, 8(1), 17-27.

Christian & Moningka, C. (2012). Self Efficacy Dan Kecemasan Pegawai Negerei Sipil Menghadapi Pensiun. Jurnal Psikologi Ulayat, 1(1), 45-56.

Fadhilah, U. N. (2016, September 15). Kemendikbud Akan Tambah Persentase Praktik SMK. Republika. Di unduh dari

(15)

11

http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/09/15/odicmp359-kemendikbud-akan-tambah-presentase-praktik-smk.

Feist, J., & Feist, G. J. (2010). Teori Kepribadian. Jakarta : Salemba Humanika.

Fitrianti, N., Subekti, E. M. A., & Aquarisnawati, P. (2011). Pengaruh Antara Kematangan Emosi Dan Self Efficacy Terhadap Craving Pada Mantan Pengguna Narkoba. Jurnal Insan, 13(2), 106-117.

Gewati, M. (2016, Agustus 29). Minat Baca Orang Pedalaman Lebih Tinggi Daripada Orang Kota. Kompas. Di unduh dari

http://edukasi.kompas.com/read/2016/08/29/08522371/minat.baca.orang.pedal aman.lebih.tinggi.daripada.orang.kota.

Khairuddin, Z. (2013). A Study Of Students’ Reading Interests In A Second Language. International Education Studies, 6(11), 160-170.

Kurniawati, T. (2015). Minat Membaca Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris. Jurnal Edukasi, 13(2), 227-238.

Malik, D., & Halim, F. (2017, Mei 22). Alasan Siswa SMK Lebih Banyak Jadi Pengangguran. Viva. Di unduh dari

http://m.viva.co.id/berita/bisnis/918110-alasan-siswa-smk-lebih-banyak-jadi-pengangguran

Munir, S. (2016, April 28). Minat Baca Rendah, Mayoritas Warga Indonesia Hobi Nonton Televisi. Kompas. Di unduh dari

http://regional.kompas.com/read/2016/04/28/21020061/Minat.Baca.Rendah.M ayoritas.Warga.Indonesia.Hobi.Nonton.Televisi.

Naseri, M., & Zaferanieh, E. (2012). The Relationship Between Reading Self-efficacy Beliefs, Reading Strategy Use and Reading Comprehension Level.

World Journal Of Education, 2(2), 64-75.

Noviantoro, K. M., Amirudin, A., & Budijanto. (2016). Hubungan Minat Dan Kebiasaan Membaca Dengan Hasil Belajar Geografi Siswa SMA Unggulan Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo. Jurnal Pendidikan Geografi, (1), 22-29.

Nursalina, A. I., & Budiningsih, T. E. (2014). Hubungan Motivasi Berprestasi Dengan Minat Membaca Pada Anak. Educational Psychology Journal, 3(1), 1-7.

(16)

12 Masyarakat. Kompas. Di unduh dari

http://edukasi.kompas.com/read/2016/06/20/09475581/perpustakaan.bisa.jalan -jalan.menjemput.minat.baca.masyarakat.

Rahim, F. (2009). Pengajaran Membaca Di Sekolah Dasar (ed. 2). Jakarta : Bumi Aksara.

Rosyida, F., Utaya, S., & Budijanto. (2016). Pengaruh Kebiasaan Belajar Dan Self Efficacy Terhadap Hasil Belajar Geografi Di SMA. Jurnal Pendidikan Geografi, (2), 17-28.

Siswati. (2010). Minat Membaca Pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi Undip, 8(2), 124-134.

Slameto. (2003). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Suharti, Darwis, M., & Anas S. (2015). Pengaruh Pola Asuh Demokratis, Interaksi Sosial Teman Sebaya, Kecerdasan Emosional Dan Efikasi Diri Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMPN Se Kecamatan Manggala Di Kota Makassar. Jurnal Daya Matematis, 3(1), 10-19.

Sunaiyah, S. (2015). Memacu Minat Membaca Bebas (Perpustakaan) Melalui Tugas Menulis. Jurnal Universum, 9(1), 117-129.

Tangkeallo, G. A., Purbojo, R., & Sitorus, K. S. (2014). Hubungan Antara Self-Efficacy Dengan Orientasi Masa Depan Mahasiswa Tingkat Akhir. Jurnal Psikologi, 10(1), 25-32.

Widiyati, E. (2013). Peningkatan Minat Dan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Buku Cerita Binatang Dan Permainan Bahasa Siswa Kelas II SD Plus Al Anwar Pacul Gowang Jombang. Jurnal Pendidikan Humaniora, 1(4), 405-413.

Zaker, A., Dadsetan, A., Nasiri, Z., Azimi, S., & Rahnama, F. (2016). Effectiveness Of Happiness On Self-Efficacy Of Students. Electronic Journal Of Biology, 12(4), 333-336.

Referensi

Dokumen terkait

Interval Konfidensi Dari Prestasi Operasional, Efisiensi Operasional, dan Posisi Keuangan Tahun 1996 dan

Aset keuangan dan liabilitas keuangan dilakukan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika Bank dan Entitas

[r]

Difokuskan pada suatu masalah atau tugas tertentu Berikan waktu yang cukup kepada anak untuk berfikir sebelum menjawab pertanyaan.. Bagikanlah semua pertanyaan kepada seluruh

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah kualitas layanan, kemudahan aplikasi dan jumlah armada berpengaruh terhadap

• Keunggulan dari topologi tipe Star ini adalah bahwa dengan adanya kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server , maka bandwidth atau lebar jalur komunikasi dalam kabel

APINDO maupun of ฀ cer dan / atau karyawannya tidak bertanggung jawab apapun terhadap setiap kerugian yang timbul baik langsung maupun tidak langsung sebagai akibat dari

c. Ketika pelaksanaan diskusi kelompok, guru belum mengingatkan supaya siswa saling bekerjasama dalam mengerjakan diskusi kelompok. Guru belum memberikan memotivasi siswa agar