Informasi Dokumen
- Penulis:
- Doni Sarosa
 
 - Pengajar:
- Moh. Khairudin, M.T., Ph.D
 
 - Sekolah: Universitas Negeri Yogyakarta
 - Mata Pelajaran: Pendidikan Teknik Elektro
 - Topik: Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Pada Mata Pelajaran Mikroprosesor Di SMK Negeri 2 Pati
 - Tipe: skripsi
 - Tahun: 2016
 - Kota: Yogyakarta
 
Ringkasan Dokumen
I. PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan latar belakang masalah yang dihadapi dalam pengajaran mata pelajaran mikroprosesor di SMK Negeri 2 Pati. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik melalui pembelajaran yang efektif. Namun, pemanfaatan media pembelajaran masih terbatas, dan siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi. Oleh itu, pengembangan media pembelajaran interaktif diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model media pembelajaran interaktif yang sesuai, menguji fungsionalitas, dan menilai kelayakannya.
1.1 Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah mencakup pentingnya pendidikan dalam mengembangkan karakter dan keterampilan siswa. Pendidikan kejuruan, khususnya di SMK, bertujuan untuk mempersiapkan siswa memasuki dunia kerja. Namun, keterbatasan media pembelajaran yang digunakan menyebabkan proses belajar mengajar menjadi kurang efektif. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan media pembelajaran interaktif untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi mikroprosesor.
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan model media pembelajaran interaktif yang tepat untuk mata pelajaran mikroprosesor, mengetahui fungsionalitas media tersebut, serta menilai tingkat kelayakan pengembangan media pembelajaran interaktif. Dengan tujuan tersebut, diharapkan media yang dikembangkan dapat membantu siswa memahami materi dengan lebih baik.
II. KAJIAN PUSTAKA
Kajian pustaka membahas teori-teori yang mendasari pengembangan media pembelajaran interaktif. Media pembelajaran interaktif diartikan sebagai alat yang membantu siswa dalam proses belajar dengan memberikan stimulus yang menarik. Pengembangan media ini penting untuk meningkatkan motivasi dan efektivitas pembelajaran. Selain itu, software seperti Adobe Flash digunakan untuk menciptakan media yang menarik dan interaktif.
2.1 Media Pembelajaran Interaktif
Media pembelajaran interaktif berfungsi sebagai perantara dalam penyampaian materi. Media ini tidak hanya menyajikan informasi secara statis, tetapi juga memungkinkan interaksi antara siswa dan materi pembelajaran. Dengan menggunakan media interaktif, siswa dapat lebih aktif dalam proses belajar, yang berkontribusi pada peningkatan pemahaman dan retensi informasi.
2.2 Pengembangan Media
Pengembangan media pembelajaran mengikuti model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Setiap tahap dalam model ini memiliki peran penting dalam memastikan bahwa media yang dihasilkan memenuhi kebutuhan siswa dan efektif dalam menyampaikan materi. Proses pengembangan juga melibatkan validasi dari ahli media dan materi untuk memastikan kualitas dan kelayakan produk.
III. METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan (Research and Development). Prosedur pengembangan meliputi analisis kebutuhan, desain, pengembangan produk, implementasi, dan evaluasi. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan angket. Penelitian ini melibatkan guru dan siswa sebagai subjek penelitian untuk mendapatkan umpan balik yang komprehensif.
3.1 Model Pengembangan
Model pengembangan yang digunakan adalah model ADDIE. Setiap tahap dalam model ini dimulai dengan analisis kebutuhan siswa, dilanjutkan dengan desain media, pengembangan produk, implementasi media di kelas, dan evaluasi untuk mendapatkan umpan balik dari pengguna. Pendekatan ini memastikan bahwa media yang dikembangkan relevan dan efektif untuk pembelajaran.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan angket. Observasi digunakan untuk mengamati proses pembelajaran, wawancara dilakukan dengan guru untuk mendapatkan wawasan tentang kebutuhan siswa, dan angket digunakan untuk mengukur respons siswa terhadap media yang dikembangkan. Data yang diperoleh akan dianalisis secara deskriptif kuantitatif.
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model media pembelajaran interaktif yang dikembangkan memenuhi kriteria kelayakan. Penilaian dari ahli media dan materi menunjukkan persentase kelayakan yang baik. Media ini mampu menyajikan materi dengan baik dan memberikan kemudahan navigasi bagi siswa. Selain itu, media ini juga meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran interaktif yang dikembangkan dapat digunakan dengan baik dalam pembelajaran mikroprosesor. Penilaian dari ahli media dan materi menunjukkan bahwa media ini layak digunakan dengan persentase 75% dan 77,5% untuk guru. Siswa juga memberikan respons positif terhadap media ini, dengan persentase kelayakan 75,74%.
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
Pembahasan hasil penelitian mengacu pada efektivitas media pembelajaran interaktif dalam meningkatkan pemahaman siswa. Media ini tidak hanya menyajikan informasi tetapi juga mendorong interaksi aktif antara siswa dan materi. Dengan demikian, media ini dapat berkontribusi pada peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran mikroprosesor.
V. KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pengembangan media pembelajaran interaktif pada mata pelajaran mikroprosesor di SMK Negeri 2 Pati sangat diperlukan untuk meningkatkan pemahaman siswa. Media yang dikembangkan telah terbukti layak dan efektif dalam mendukung proses pembelajaran. Rekomendasi untuk pengembangan lebih lanjut juga disampaikan, termasuk saran untuk memperluas materi dan fitur dalam media pembelajaran.
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa media pembelajaran interaktif dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi mikroprosesor. Media yang dikembangkan memenuhi kriteria kelayakan dan fungsionalitas yang baik. Oleh karena itu, media ini diharapkan dapat digunakan secara luas dalam proses pembelajaran di SMK.
5.2 Saran
Saran untuk pengembangan lebih lanjut mencakup peningkatan fitur interaktif dalam media, penambahan materi yang lebih komprehensif, dan pelatihan bagi guru dalam menggunakan media ini. Dengan demikian, diharapkan media pembelajaran interaktif dapat terus berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan di SMK.
Referensi Dokumen
- Dokumentasi Hasil Uji Coba Lapangan ( Suharsimi Arikunto )