PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN
D~~
GAYA BERPIKIR
TERHADAP BASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
Dl
SMP NEGERil IDI RA YEUK KABUPATEN ACEH TIMUR
TESIS
Oleh:
SRI SUSILA
W
A TI
NIM : 809121043
PASCASA.RJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN GAYA BERPIKIR TERHADAP BASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
DI SMP NEGERI 1 IDI RAYEUK KABUP ATEN ACEH TIMUR
Disusun dan diajukan oleh:
SRI SUSILA W ATI
NIM • 809 121 043
Telah Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis Pada Tanggal 15 Desember 2011 dan Dinyatakan Memenuhi Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan
Menyetujui Tim Pembimbing
Medan, lS Desember 2011
Pembimbing I, Pembimbing II,
~
Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd
NIP. 19601125 1986011 002 NIP. 19441030 197603 1 001
..
Persetujuan Dewan Penguji
Ujian Tesis Magister Pendidikan
No. Nama Tanda Tangan
1. Prof. Dr.Abdul Hasan Saragih, M.Pd ~
(Pembimbing I)
-NIP.19601125 1986011 002 ••••••.••••••••• • ••••••••
2. Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd (Pembimbing II)
NIP. 19441030 197603 1001
3. Prof. Dr.Harun Sitompul, M.Pd (Penguji)
NIP. 19600705 1986011001
···
~
4. Prof. Dian Armanto, M.A,M.Pd,M,Sc,P.hD
Q..-1,.-(Penguji)
J :,
NIP. 19631011198803 1001 ... ..
5. Dr. R.Mursid, M.Pd (Penguji)
NIP. 19660711199103 1003
Mahasiswa
... '
..
Pemyataan Tidak Melakukan Plagiat Dan Memalsukan Data
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Sri Susilawati
Program Studi: Teknologi Pendidikan
NIM : 809121043
Angkatan : 17 /Reguler
Judul Tesis Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Berpikir Terhadap
Hasil Belajar Matematika Siswa Di SMP Negeri 1 ldi Rayeuk
Kabupaten Aceh Timur
dengan ini menyatakan bahwa:
1. Benar tesis saya adalah karya saya sendiri, bukan dikerjakan orang lain; '
2. Saya tidak melakukan plagiat dalam penulisan tesis saya;
3. Saya tidak merubah atau memalsukan data penelitian saya.
Jika ternyata dikemudian hari terbukti saya telah melakukan salah satu hal di atas,
maka saya bersedia dikenai sanksi yang berlaku berupa pencopotan gelar saya. Demikian pemyataan saya
ini
saya buat dengan sebenarnyaDiketahui oleh
Asisten Direktt~ I,
pemyataan,
Syarifuddin, M.Sc., Ph.D Nip. 19591122 198601 1 001
Medan, 1 Desember 2011
Saya yan.g membuat
..
ABSTRAK
SRI SUSILAWATI, NIM. 809121043. Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Gaya Berplldr Siawa Terhadap BasH Belajar Matematika Siawa Di SMP Negeri 1 ldl Rayeak Kabapaten Aceh Timar, Tesis PascaSarjana Universitas
Negeri Medan, Desember 2011.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan basil bebVar Matematika antara siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan Stratcgi
Discovery dan Strategi Ekspositori, (2) mengetahui perbedaan basil belajar siswa yang memiliki Oaya Berpikir Divergen dan Oaya Berpikir Konvergen (3)
interaksi antara penggunaan Stratcgi pembelajaran dan Oaya Berpikir dalam mempengaruhi basil belajar Matematika siswa.
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas Vlll SMP Negeri I Idi Rayeuk Kabupaten Aceh Timur sebanyak 9 kelas dengan jumlah 374 siswa. Teknik penarikan sampel dilakukan dengan cluster random sampling. Sampel penelitian
terdiri dari 80 siswa. Instrumen pengukuran untuk mengukur basil belajar digunakan tes berbentuk pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban terdiri dari 37 butir soal. Untuk menjaring data Oaya Berpikir Divergen dan Konvergen siswa, dilakukan melalui Tes Psikolog. Untuk menganalisis tes basil belajar Matematika digunakan point biserial. Metode penelitian menggunakan metode quasi eksperimen dengan disain penelitian faktorlal 2x2, seda'ngkan teknik analisis data menggunakan ANA VA dua jalur pada taraf signifikansi a = O.OS. Syarat ANA VA
adalah data berdistn"busi nonnal dengan lilifors dan data memiliki varians populasi homogen dengan uji bartlett dan uji fisher.
...
ABSTRACT
SRI SUSILA WAll, Nim 809121043. The Effect Oflutructional Strategy And Style Of Thinking On Students Oatcome In Matllematies SMP Negerl 1 ldl Rayeak Kabupaten Aceh Timor. Graduated Program, State University Of
Medan.
The objectives of this research were to find out: ( 1) the difference betweeen students learning of outcome in Mathematics taught with Discovery -learning strategy and Expository teaching -learning strategy, (2) the difference of mathematics learning of outcome between students mathematics with divergent thinking style and convergent thinking style and (3) to fmd out whether there was
any interaction effect between learning strategy with thinking style on the students outcome of Mathematics.
The population of this research was the students
vm
Junior High School SMP Negeri 1 ldi Rayeuk Kabupaten Aoeh Timur, involving 374 students, these sample were taken by using cluster random sampling, method the sample of thisresearch was 80 students. The instrument tbat used the measure the outcome was test multiple choice with 4 option with 37 questions. To get data thingking divergent and convergent style used Tes Phsicolog. To get of data the outcome in Mathematics used point biserial correlations formula. The research method used
quasi experiment . with . factorial design 2x2. The data analysis technique was analysis of variance (ANOVA) two way at significant a= 0.05.
The fmding of the research showed that: ( l) the students outcome in Mathematics that taught by Discovery instructional strategy had a higher than outcome the students outcome that taught by Expository instructional strategy, (2) the students outcome in Mathematics that taught by thinking divergent style is higher than convergent thinking style and (3) be found interaction between learning strategy with thinking style on the students outcome of Mathematics.
Based on the resuh of study, it is concluded that for the students with high
thinking divergent style, Discovery instructional strategy had learning and
students taught Expository aided learning strategy students with convergent.
..
KATAPENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang memberikan
kekuatan dan Rahmat-Nya sehingga tesis ini dapat diselesaikan. Dalam proses penulisannya penulis banyak menghadapi kendala dan keterbatasan, namun berkat bimbingan Pembimbing dan motivasi dari orang tua dan rekan-rekan mahasiswa
Pascasarjana akhimya penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Untuk itu penulis
ucapkan terima kasih yang tulus kepada :
Bapak Prof. Dr. Hasan Saragih. M. Pd, Pembimbing I dan, Bapak Prof. Dr. Muhammad Badiran, M. Pd, Pembimbing II yang telah banyak memberikan pengarahan serta bimbingan. Serta Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, sebagai Penguji I, Prof. Dr. Dian Armanto, M A. M.Pd, M.Sc, Ph.D, sebagai Penguji II dan Dr. R. Mursyid sebagai penguji III yang telah banyak memberikan saran dan koreksi untuk perbaikan penulisan tesis ini.
Bapak Prof. H. lbnu Hajar Damanik, M.Si, Rektor Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti
perkuliahan di Program Pascasarjana Unimed dan Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang, Direktur Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah memberikan bantuan administrasi di Program Pascasarjana Universitas Ncgeri Medan.
Bapak Prof. Dr. Sabat Siagian. M.Pd, Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan dan Bapak Dr. R. Mursyid, M.Pd, Sekretaris Program Studi Teknologi Pendidikan yang juga sebagai Penguji III, atas motivasi dan dukungan
yang telah diberikan serta seluruh Dosen (Staf Pengajar) dan tata usaha Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Medan
yang
telahmemberikan sumbangan pemikiran, memberikan berbagai ilmu pengetahuan dan
juga waktu kepada penulis sclama mengikuti perkuliahan bingga dapat menyelesaikan penulisan tesis ini dan tak terlupakan juga rekan mahasiswa kelas reguler angkatan ke 17 khususnya dan mahasiswa PascasaJjana Program Studi Teknologi Pendidikan.
Selanjutnya ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak '
Syawaluddin, SH, MH (Sekretaris Dinas Kabupaten Aceh Timur), Bapak
Drs.
Muhammad Yakob, M.Pd ( Kabid Dikmen Kabupaten Aceh Timur), Bapak Ishak, S.Pd ( Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Idi Rayeuk), lbu Mardhiah, S.Pd, lbu Cut Nurfata, S.Pdi, lbu Juli Wami, S.Pd, lbu Fathonah, S.Pd dan lbu Fitriani, S.Pd yang telah menyediakan waktu dan tenaga untuk membantu penulis selama melalcsanakan penelitian
Ayahanda dan lbunda (almarbum) yang telah membesarkan, membimbing, memberikan pendidikan, semangat dan motivasi serta seluruh keluarga dan anak-anakku tercinta yang telah memberikan dukungan selama penyusunan tesis ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini banyak terdapat kekurangan yang masih perlu diperbaiki sehin'gga kritik, saran, dan penelitian yang lebih lanjut mengenai pengaruh strategi pembelajaran dan gaya berpikir masih sangat diperlukan. Dan
saya
juga memohon maaf kepada scmua pihak apabila sclama proses penyusunan tesis ini penulis telah melakukan kesalahan.Semoga penelitian ini dapat berguna bagi kemajuan pendidikan Nasional dan kemajuan pendidikan bagi seluruh umat. Terima kasih.
iv
Peaulis,
•
..
DAFI'ARISI
ABS'fRA.K...
lABSTRAcr ...
n
KATA PENGATAR ... - ... - ... . -... _ ... -... IU
DA.nAR lSI ...._.._ ... - ... ._ ... - .... · - - - -... _....__... v
DAnAR TABIL ... - ... _ ... ...-..-... vi
DAFI'.AR GAMBAR ... .__... ... .-...-... _.... . ..._... ... vii
DAFI'AR LA.MPIR.AN ... - ... _ ... - ... ..._... :s.l BABI : PE'NDAHULUAN ... . A. Latar Belakang Masalah ... . B. ldcntifikasi
Masalah ... .
c.
Pembatasan Masalah ... . D. Rumusan Masalah ... . E. Tujuan Pcnclitian ... . F. Manfaat Pcnelitian ... . 1 1 10 11 12 12 13 DABn :
KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR. DAN PENG.AJ'UAN m::ronsiS ... 15A.
KajianTeoritis...
IS
I.
Haldkat Belajar dan Hasfi Belajar Matematika ...IS
2. Hakikat Stratcgi Pembch\jaran... 23a. Pcmbclajaran Discovery ... 27
b. Pcmbclajaran Ekspositori ... 33
3. Hakikat Gaya Bcrpikir ... 38·
a. Gaya Berpikir Divcrgcn ... 42
b. Gaya Berpikir Konvergcn ... 47
B. Pcnelitian Yang Rc1cvan ... SO
c.
Kcrangka Berpikir... 52I. Pcrbedaan Hasil Belajar Matcmatika Siswa Yang Diajar Dcngan Strategi Pcmbclajaran Discovery dan ttatcgi Pembelajaran Ekspositori... S2 2. Perbcdaan Hasil Belajar Matcmatika Siswa Yang Mcmilild Gaya Berpildr Divergen dan Konvcrgcn... 54
3. Interaksi Strategi Pembclajaran dan Gaya Bcrpikir Terbadap Hasil Belajar
Matematika...
S6 D. Hipotesis Pcnc1itian ... 58BAB
m :
METOOOL()G.J PENELITI.AN' ... 60A. Tcmpat dan Waktu Pcne1itian ... ;, ... ~... 60
B. Populasi dan Salnpe1 ... , ... :.; ... ~ •. ~... 60
C. Metode dan
Rancanian
Pcne1itian ... ~.. 6ID.
Proscdur dan PelaksanaanPerlakuan...
62
E. Variabc1 dan Dcftnisi Operasiona1 Variabc1 Penc1itian... 67
F. Tcknik Pcngwnpu1an Data ... 69
G. Uji Coba lnstrumcn Tcs ... 73
H. Teknik. Analisis Data .. .. . .. • .. ... .. .. .. • .. .... ... .. • .. .. .. .. .... . .. .. ... 77
DAB VI
BABV
: HA.SIL PENELITIAN ... . 79
A. Deskripsi Data ... 79
B. Pengujian Persyaratan Analisis... 89
C. Pengujian Hipotesis ... 95
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 101
E. Keterbatasan Penelitian ... 121
: SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan ... . B. Implikasi ... .. C. Saran ... . 123 124 127 DAFI' AR PUST AKA ••••••••••••••••••.•••••••••••••••••••••••••••• -... 129
LAMPIR.AN •••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••.••••••••••••••••••••••••••••••••••• 132
..
•
DAFI'ARTABEL
Tabel Halama a
l.l Rata-rata Nilai Semester Matematika Siswa SMP Negeri 1 Idi 6 Rayeuk
2.1 Komponen Strategi Pembelajaran 26
2.2 Rancangan Pembelajaran Strategi Discovery 33
2.3 Rancangan Pembelajaran Strategi Ekspositori 38
3.1 Jumlah Siswa Pada Kelas VIII di SMP NIdi Rayeuk 60
3.2 Desain Eksperimen Faktorial2 x 2 61
3.3 Kisi- kisi Tes Hasil Belajar Matematika 3.4 Kisi-kisi Tes Gaya Berpikir.
4.1 Deslaipsi Data Hasil Belajar Matematika Yang Diajarkan
Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Discovery 4.2 Deskripsi Data basil belajar Matematika Siswa Yang
Diajarkan Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori
4.3 Deskripsi Data basil belajar Matematika Siswa Yang
Memiliki Gaya Berpikir Divergen
4.4 Deskripsi Data Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Memiliki Gaya Berpikir Konvergen
4.5 Deskripsi Data Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Diajarkan Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Discovery Berdasarlcan Gaya Berpikir Divergen
4.6 Deslaipsi Data Hasil Belajar Matematika Yang Diajarkan
Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Discovery Berdasarkan Gaya Berpikir Konvergen
4.7 Deskripsi Data Hasil Belajar Matematika Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori Dan Gaya Berpikir Divergen
4.8 Deslaipsi Data Hasil Belajar Matematika Yang Diajarkan
Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori Berdasarkan Gaya Berpikir Konvergen
4.9 Hasil Analisis Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika Siswa.
4.10 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Strategi Pembelajaran Discovery Dan Strategi Pembe~aran Ekspositori
4.11 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel
Dengan Gaya Berpikir DiVergen Dan . gaya Berpikir
Konvergen ·
4.12 Rangkuman analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel Interaksi Strategi Pembelajaran dan Gaya Berpikir
4.13 Data basil Belajar Matematika Siswa
4.14 Rangkuman Analisis Faktoriall2x2
4.15 Rangkuman Uji Seheffe
[image:11.523.42.485.48.641.2]Gam bar 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7
..
4.8• 4.9
"
DAFfAR GAMBAR
Histogram Hasil Belajar Matematika Yang Dibelajarkan Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Discovery
Histogram Hasil Belajar Matematika Yang Dibelajarkan
Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori Histogram Hasil Belajar Matematika Yang Memiliki Gaya Berpikir Divergen.
Histogram Hasil Belajar Matematika Yang Memiliki Gaya Berpikir Konvergen
Histogram Hasil belajar Matematika Siswa Yang Dibelajarkan
Dengan Strategi Pembelajaran Discovery Berdasarkan Gaya Berpikir Divergen
Histogram Hasil belajar Matematika Siswa Yang Dibelajarkan
Dengan Strategi Pembelajaran Discovery Berdasarkan Gaya Berpikir Konvergen
Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori Berdasarkan Gaya Berpikir Divergen
Histogram Hasil Belajar Matematika Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori Berdasarkan Gaya Berpikir Konvergen
Interaksi Antara Strategi Pembelajaran Dan Gaya Berpikir
..;
DAFTAR LAMPIRAN
Tabel Halama a
1 Pengembangan Silabus 132
2 Rencana Pembelajaran Pada Kelompok Eksperimen I 139 3 Rencana Pembelajaran Pada Kelompok Eksperimen II 161
4 Tes Hasil Belajar Matematika 176
5 Kunci Jawaban Tes Maternatika 184
6 Analisis Hasil Uji Coba Instrumen 185
7 Perhitungan Statistik Dasar Dan Distribusi Frekuensi 201
8 Pengujian Nonnalitas 216
9 Uji Homogenitas Data 225
10 Pengujian Hipotesis 228
ll Uji Lanjut (Uji Schefee) 233
12 Dokumentasi Penelitian 236
[image:13.522.41.475.55.510.2]•
•
A. Latar Belakang Masalab
BABI
PENDAHULUAN
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan teknologi dewasa ini menuntut semua pihalc untuk meningkatkan mutu pendidikan. Dalam meningkatkan mutu
pendidikan, pemerintah RI melalui Departemen Pendidikan Nasional telah
melakukan berbagai kebljakan dengan melakukan perubahan dalam bidang
kurikulum, peningkatan kemampuan guru serta penambahan sarana dan prasarana yang mendukung kelangsungan kegiatan belajar mengajar yang lebih dinamis dan efekti£ Namun belum juga membuahkan basil yang lebih optimal
Kurikulum sebagai salah satu substansi pendidikan perltr didesentralisasikan terutama dalam pengembangan silabus dan pelaksanaannya yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan siswa dan kondisi sekolah atau daerah, dengan demikian sekolah atau daerah memiliki cukup wewenang untuk merancang dan menentukan materi pokok pembe~aran,
kegiatan pembelajaran dan penilaian basil pembelajaran. Banyak hal yang perlu dipersiapkan oleh daerah karena sebagian besar kebljakan yang berkaitan dengan implementasi standar pendidikan dilaksanakan oleh sekolah atau daerah. Sekolah harus menyusun kurikuluni tingkat satuan pendidikari · (KTSP) yang terdiri dari
tujuan Pendidikan, struktur dan muatan KTSP, kalender pendidikan dan silabus dengan cara melakukan penjabaran dan penyesuaian standar kompetensi lulusan (SKL) yang ditetapkan dengan Kepmendiknas No. 23 tahun 2006.
Tujuan utama diselenggarakan proses belajar adalah demi tercapainya
..
2
tertentu maupun pendidikan pada umum.nya. Dalam upaya mewujudkan fungsi pendidikan sebagai wahana sumber daya manusia, perlu dikembangkan iklim
bel~ar mengajar yang kontruktif bagi berkembangnya potensi kreatif peserta
didik seiring dengan berkembangnya suasana kebiasaan, dan strategi pembelajaran yang dilandasi dengan kepahaman tentang ilmu-ilmu pengetahuan
serta implikasinya dalam kegiatan belajar mengajar bagi para guru di sekolah
Pelajaran Matematika adalah salah satu mata pelajaran pokok yang
diajarkan mulai dari tingkat SD sampai Perguruan Tinggi dan juga merupakan salah satu mata pelajaran yang diuji dalam Ujian Nasional baik di tingkat Selcolah Menengah Pertama (SMP), maupun di tingkat Sekolah Menengah Atas. Selain itu matematika juga merupakan pengetahuan mendasar yang mencakup aspelc
pemahaman konsep. penalaran dan komunikasi serta aspek pemecahan masalah
yang sangat dibutuhkan dalam perkcmbangan teknologi , ini terungkap dalam kurikulum KBK 2004 dan KTSP 2006, bahwa tujuan pembelajaran matematika adalah (1) Melatih
cara
berpikir dan bemalar dalam menarik kesimpulan.misalnya melalui kegiatan penyelidikan. mengeksploras~ eksperimen, menuqjukkan kesamaan. perbedaan. konsisten dan inkonsistensi; (2)
Mengcmbangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imaj inas~ intuisi, dan penemuan dapat mengembangkan pemikiran divergen, orisinil. rasa ingin tabu.
membuat prediksi serta mencoba-coba; (3) Mengembangkan kemampuan
memecahkan masalah; (4) Mengcmbangkan kcmampuan penyampaian informasi
•
3
Dalam merumuskan tujuan pembelajaran matematika di atas, mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinas~ intuisi, dan penemuan dapat mengembangkan pemikiran divergen, orisini~ rasa ingin tabu, membuat predilcsi serta mencoba-coba, tennasuk · dalam cara beipikir atau gaya berpikir siswa. Hal yang sama juga tersirat dalam (NCTM, 2000) yang mana menurut sumarno (dalam Situmorang, 2010) terdapat 5 aspek keterampilan
matematik (doing math) yaitu : (1) belajar untuk berkomunikasi (mathematical
communication), (2) bel~ar untuk bemalar (mathematical reasoning), (3) belajar untuk memecahkan masalah (mathematical problem solving), (4) belajar untuk
mengaitkan ide (mathematical conections), (5) pembentukan sikap positif terbadap matematika (positive attitudes toward mathematics)
Oleh karenanya matematika memegang peranan penting di dalam dunia pendidikan dan juga diperlukan oleh semua ilmu pengetahuan, oleh sebab itu matematika harus dipelajari dan dikuasai oleh setiap peserta didik dengan harapan agar siswa dapat mencapai basil bel~ar yang lebih baik. Namun kenyataannya tidak semua siswa dapat mencapai basil belajar seperti yang dibarapkan. Hasil betajar yang dicapai dapat diketahui bila diadakan pengukuran dati pengetahuan
siswa. Untuk mengukur sampai dimana tingkat pengetahuan seseorang. harus ada alat pengukuran tertentu yang fungsinya adalah mengukur basil belajar
4
tersebut maka dapat dilihat bahwa kamampuan matematika siswa masih rendah sehingga diperlukan perhatian yang khusus dalam upaya perbaikannya
Rendahnya nilai matematika siswa merupakan masalah yang dihadapi
dewasa ini, dimana keberhasilan siswa dalam mengikuti suatu pelajaran dapat
dilihat dari basil yang diperolehnya. Demikian juga yang terjadi di SMP Negeri l ldi Rayeuk Kabupaten Aceh Timur, hal ini juga dapat dilihat dari rendahnya nilai UAN matematika siswa yang merata. Ini dapat di identifikasi dari Data dari
bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan (PEP) Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Timur tiga tahun terakhir yaitu, tahun 2007/2008 dengan nilai rata-rata 5,09, tahun 2008/2009 dengan nilai rata-rata 5,17, tahun 2009/2010 dengan nilai rata-rata 5,35 dan terakhir tahun 2010/2011 dengan nilai rata-rata 5,45 nilai tersebut masih dibawah nilai KKM 7,00. Hal ini menunjukkan bahwa rcndahnya kemampuan matematika yang menyebabkan basil belajar siswa pada bidang studi ini belum sesuai dengan yang diharapkan.
Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya basil belJ\iar matematika,
faktor tersebut mungkin datangnya dari dalam diri siswa (faktor internal) dan juga berasal dari faktor luar diri siswa ( ekstemal), yang berupa faktor internal adalah : motivasi bel~ar, minat, bakat, intelegensi, cara belajar , gaya berpikir, sedangkan
yang berupa faktor ek:sternal adalah : lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah yang berupa metode pembelajaran, media yang digunakan da1am pembe~aran
5
Sejauh ini pendidikan kita masih didominasi oleh pandangan bahwa
pengetahuan sebagai perangkat fakta-fakta yang harus dihafal. Kelas masih berfokus pada guru sebagai sumber belajar utama pengetahuan, dan ceramah
menjadi pilihan utama metode pembelajaran. Dalam metode pembelajaran seperti
ini siswa hanya menerima informasi (pengetahuan) dari apa yang disampaikan oleh guru. sehingga siswa kurang diberdayakan. Dengan kata lain siswa memperoleh pengetahuan karena "diberitahukan" oleh gunmya dan bukan karena
"menemukan sendiri" oleh siswa secara langsung. Kegiatan belajar yang dilakukan berorientasi pada target penguasaan materi, sehingga hanya berhasil
dalam kompetensi ingatan jangka pendek saj~ namun gagal dalam membekali siswa dengan ilmu dan pengetahuan jangka panjang. Pembelajaran seperti ini akan mengakibatkan siswa menjadi kurang mampu memahami apa makna be~ar.
apa manfaatnya dan bagaimana cara untuk mencapainya. Siswa saat menerima materi pelajaran dan dalam menyelesaikan soal matematika dituntut mengikuti petunjuk yang ada dan tidak membutuhkan proses berpikir. Pada akhimya siswa merasa kesulitan dalam memecahkan persoalan-persoalannya sendiri karena tidak memiliki bekal pengalaman, ilmu dan pengetahuan yang memada~ strategi seperti
inilah yang sering terjadi di kelas-kelas sekolah kita.
Proses pembelajaran seperti ini akan memberikan basil belajar yang
kurang memuaskan disebabkan oleh berbagai hal, antara lain pemilihan strategi atau strategi pembelajaran yang tidak sesuai. Untuk memperoleb basil be~ar
6
metode, media dan sumber belajar lainnya yang dianggap relevan dalam penyampaian informasi, dan membimbing siswa agar terlibat secara optimal,
sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman belajar dalam rangka menumbuh
kembangkan kemampuannya, seperti : mental, intelektual, emosional, dan sosial
serta keterampilan atau kemampuan kognitit: efektif dan psikomotorik. Dengan demikian pemilihan strategi pembelajaran yang sesuai dapat membangkitkan dan mendorong timbulnya aktifitas siswa untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran tersebut.
Sebagai basil survey awal di SMP Negeri l ldi Rayeuk , pengajaran bidang studi matematika disesuaikan dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan, namun basil yang dicapai masih di bawah standar kelulusan. Ini
[image:19.522.37.474.45.486.2]terlihat pada basil Ujian Semester kelas VIII pada tiga tahun terakhir seperti terlihat pada Tabel 1.1 berikut :
Tabell.l : Nllal ajlaa semester matematlka kelas
vm
di SMP Negeri 1 Idi Rayeak Kabapatea Aceh TimorNllal Rata-rata · .. Semester I SemesterD KK)I
Matematlka
Tabun 200812009 5,65 6,50 7,00
Tabun 2009/2010
s
91 6,75 7,00Tabun 2010/2011 625 6,
so
7,00Dalam rangka mengatasi persoalan basil belajar matematika yang masih relatif rendah, berbagai upaya telab dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dan pemabaman siswa dalam pelajaran matematika, baik pihak Dinas maupun
pihak sekolab yang telah melakukan ke~a sama dengan LPMP provinsi NAD
7
Oengan fenomena di atas, tentunya dibutuhkan perbaikan dan perhatian serius dati pihak sekolah. Menurut pengamatan penulis, disamping berbagai faktor yang turut mempengaruhi rendahnya basil belajar siswa maka penggunaan
strategi mengajar yang digunakan guru juga masih sering diabaikan, siswa hanya mencatat semua materi di papan tulis, guru lebih cenderung menggunakan st:rategi
ceramah dalam menyampai.k.an materi matematika padahal masih banyak strategi
lain yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika agar dapat
meningkatkan basil belajar matematlka secara optimal. Strategi pembelajaran yang diduga dapat memaksimalkan basil belajar peserta didik adalah dengan strategi penemuan (discovery) dan st:rategi ekspositori.
Strategi pembelajaran discovery dan ekspositori sebagai salah satu
alternatif pembelajaran yang efektit: inovatif dan menyenangkan untuk mata pelajaran matematika, karena strategi pembelajaran discovery adalah suatu strategi
pembelajaran yang mengatur pembelajaran sedemikian rupa sehingga siswa memperoleh pengetahuan yang belum diketahuinya tidak melalui pemberitahuan tetapi pengetahuan yang diperoleh melalui penemuan siswa. Konsep belajar ini
juga akan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilildnya dengan penerapannya dalam menghadapi persoalan belajamya. Konsep belajar ini mempunyai landasan filosofi konsb'Uktivisme, yakni pemahaman berkembang sebagai suatu proses informasi dan mengkonstruksi ide-ide secara mental, sehingga anak akan mcnemukan sendiri apa yang dipelajarinya, bukan mengetahuinya dari orang lain. Dengan demikian siswa dapat menjelaskan
atau menyampaikan ide-ide atau konsep-konsep matematika, disamping negosiasi
8
dapat mernbawa siswa pada pernahaman yang lebih mendalam tentang konsep
matematika yang telah dipelajari. Untuk itu pembelajaran di sekolah hendaknya
dimulai dengan pengenalan rnasalah yang sesuai dengan situasi lingkungan siswa
(contextual problem). Dengan mengl\iukan masalah-rnasalah kontektual siswa
bertahap dibimbing untuk menguasai konsep-konsep matematika. Hal ini sesuai dengan aspek yang diukur dalam mata pelajaran matematika yaitu (1)
pernahaman konsep, (2} penalaran dan komunikasi, dan (3) pernecahan masalah. Pengetahuan siswa yang diperoleh dapat bertahan lebih lama dalam ingatan, meningkatkan penalaran siswa, karena mereka harus menganalisis untuk memecahkan masalah, membangkitkan keingintahuan siswa, serta membawa
siswa belajar dalam suasana yang lebih menyenangkan.
Dalam pernbell\iaran matematika, sering kali ditemukan proses berpikir dan cara siswa berbeda dengan strategi guru. Bila hal ini teljadi dan guru memaksakan strateginya, maka akan menghambat aktivitas siswa untuk mengkonstruksikan sendiri pengetahuan yang dimilikinya dalam belajar matematika. Dengan demikian, pembelajaran matematika diharapkan lebih bennakna bagi siswa, karena proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa, adalah bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat Barcheid and Struve ( dalam
Ratumanan, 2000) yang menyatakan bahwa konsep-konsep teoretis tidak cukup dengan hanya memfokuskan pada individu, justru sesungguhnya siswa yang akan
konsep-9
konsep yang diinginkan guna memperoleh ilmu pengetahuan, infonnasi dan keterampilan yang bennanfaat bagi kepentingan belajamya.
Dari uraian di. atas, dapat dipahami bahwa ide kunci dari strategi
pembelajaran discovery adalah siswa harus diberi kesempatan untuk membangun
konsep-konsep atau prinsip-prinsip matematika dengan kemampuannya sendiri.
Jadi, pada dasamya strategi pengajaran ini sejalan dengan pandangan kontruktivisme, yakni : membantu siswa untuk membangun konsep-konsep atau prinsip-prinsip intemalisasi, sehingga konsep-konsep atau prinsip-prinsip tersebut terbangun kembali.
Selain itu faktor penting penentu keberhasilan pembelajaran adalah karakteristik siswa yaitu Jatar belakang siswa, gaya berpikir adalah salah satu karakteristik siswa. Gaya berpikir dari siswa merupakan hal yang penting diketahui oleh guru sehingga guru dapat memahami kondisi siswa dan menentukan strategi apa yang diperlukan untuk mengajamya dalam proses pembelajaran selanjutnya. De Walle (2008:23) mengemukakan bahwa Teori konstruktivisme memberikan kita wawasan tentang bagaimana anak-anak belajar matematika dan membimbing kita untuk menggwlakan strategi pengajaran yang dimulai dengan memperbatilcan kondisi anak.anak dan bukannya memperhatikan kita sendiri. Menurut Dick and Carey (2005), seorang guru hendaknya mampu mengenal dan mengetahui karakteristik siswa, sebab pemahaman yang baik terhadap karakteristik siswa akan sangat berpengaruh terhadap keberblsilan
proses belajar siswa.
Gaya berpikir merupakan salah satu dari karakteristik siswa. Torrance
10
adalah kemampuan individu untuk memahami kesenjangan atau hambatan dalam
hidupnya, untuk dapat melakukan itu semua diperlukan adanya dorongan yang didasarkan atas potensi kreatif yang ada pada dirinya, dengan demikian dia dapat memecahkan masalah-masalah dalam hidupnya, mampu berpikir kritis. Agar individu dapat memahami kesenjangan atau hambatan yang dialami dalam perjalanan hidupnya, merumuskan hipotesis, mengkomunikasikan hasilnya, serta
sedapat mungkin memodiflkasi dan menguji' hipotesis yang telah dirumuskan
diperlukan adanya rasa ingin tabu yang besar, ketekunan dan tidak mudah
bosan.
percaya diri dan kemandirian, rasa tertantang oleh kemajemukan atau
kompleksitas, keberanian mengambil resiko, dan kemampuan berpikir divergen.
Pemilihan strategi pembelajaran matematika yang tepat sangat dibutuhkan dan harus disesuaikan dengan gaya berpikir siswa, karena dengan memperbatikan karakteristik siswa akan membantu guru dalam menentukan strategi, metode, media belajar yang cocok untuk digunakan. Hal ini perlu dilakukan agar tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan akan tercapai dan akhimya basil belajar siswa juga akan memuaskan.
Hal inilah yang mendasari peneliti untuk membuat penelitian peda kajian "
Pengaruh ~gi pembelajaran dan gaya berpikir terhadap basil belajar
matematika siswa" .
B. Ideatlftkul Mualah
Berdasarbn latar belakang masalah, dapat diidentifikasi masalah berkenaan dengan penelitian ini ; apakah proses pembelajaran matematilca di SMP
11
KTSP khususnya komponen mengembangkan aktivitas kreatif yang metibatkan
imajinas~ intuis~ dan penemuan dapat mengembangkan pemikiran divergen,
orisini~ rasa ingin tabu, membuat prediksi serta mencoba-coba; dan
mengembangkan kemampuan memecahkan . masalah?,Bagaimana strategi
pembelajaran yang diterapkan selama ini?, strategi pembelajaran untuk pelajaran Matematika kurang menarik perhatian peserta didik? Strategi pembelajaran yang bagaimanakah yang tepat digunakan dalam pembelajaran Matematika? Bagaimana hubungan strategi pembelajaran discovery dan basil belajar peserta
didik? Apakah strategi pembelajaran discovery dapat meningkatkan basil belajar peserta didik pada pembelajaran Matematika? Apakah strategi pembelajaran ekspositori dapat meningkatkan basil belajar peserta didik pada mata pelajaran Matematika? Apakah ada perbedaan basil belajar dengan strategi pembelajaran
discovery dan strategi pembelajaran ekspositori? Apakah ada pengaruh pada basil
belajar peserta didik dengan mengetahui gaya berpikirnya? Apakah dengan gaya
berpikir yang berbeda dan strategi pembelajaran yang berbeda akan menghasilkan basil belajar yang berbeda? Apakah dengan mengetahui gaya berpikir yang dimiliki siswa guru dapat meningkatkan basil belajar peserta didik?
C. Pembatuu Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka banyak pertanyaan yang
dijawab sehubungan dengan strategi pembelajaran Matematika. Keterbatasan
ruang lingkup lokasi, subjek penelitian, waktu penelitian dan variabel penelitian
12
l. Hasil belajar Matcmatika dalam ranah kognitif dengan matcri Sistem Persamaan Linier Dua Variabel di kelas VIII semester ganjil tahun ajaran 201112012
2. Strategi pembelajaran penelitian ini adalah menggunakan strategi
pembelajaran discovery dan strategi ekspositori dalam pembelajaran
Sistem Persamaan Linier Dua Variabel
3. Gaya berpikir dikatagorikan atas katagori divergen dan konvergen
D. Ramuaa Masalab
Berdasarkan Jatar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang dikemukakan di atas, maka penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah basil belajar matcmatika siswa yang diajar dengan strategi
pembelajaran discovery lebih tinggi dengan basil belajar matcmatika siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori?
2. Apakah basil belajar matcmatika siswa yang memiliki gaya berpikir divergen lebih tinggi dari basil belajar matcmatika siswa yang memiliki gaya berpikir konvergen?
3. Apakah terdapat pengaruh interaksi antara strategi pembelajaran dengan gaya berpikir
terbadap
basil belajar matemanb siswa?E. Tajaaa Peaelltlaa
13
1. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar matematika siswa yang diajarkan
dengan strategi pembelajaran discovery dengan basil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori.
2. Untuk mengetahui basil belajar matematika siswa yang memiliki gaya berpikir divergen dengan basil belajar matematika siswa yang memiliki gaya berpikir konvergen.
3. Untuk mengetahui pengaruh interaksi antara strategi pembelajaran dan gaya berpikir terhadap hasil belajar matematika siswa.
F. Manfaat PeaeUtian
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
secara teoritis dan praktis. Adapun manfaat teoretis penelitian ini adalah :
l. Untuk memperkaya dan menambah khasanah ilmu pengetahuan guna meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya yang bcrkaitan dengan
strategi pembelajaran matematika dan gaya berpikir siswa
2. Sumbangan pemikiran dan bahan acuan bagi guru, pengelola, pengembang, lembaga pendidikan dan peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji
secara
dalam tentangpenerapan
strategi pembelajaran dan gayaberpikir serta pengaruhnya terhadap hasil belajar matematika. Sedangkan manfaat praktis dalam penelitian ini antara lain
adalah :
1. Sebagai bahan pertimbangan dan alternatif bagi guru tentang penerapan strategi pembelajaran dl3covery, sehingga guru dapat merancang suatu
rencana pelaksanaan pembelajaran yang berorientasi bahwa belajar akan
14
mcntalnya agar memperoleh pengalaman, sehingga memungkinkan untuk menemukan sendiri prinsip atau konsep matematika yang sebenamya
secara realistis, sehingga dapat meningkatkan basil belajar matematika,
dan
BABV
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. SIMPULAN
Berdasarkan analisis data dan pembahasan terhadap hasil penelitian yang
dikemukakan sebelumnya maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Terdapat perbedaan rata-rata basil belajar tnatematika antara siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajara Discovery dengan siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori. Rata-rata basil belajar Matematika siswa yang dibelajarlcan dengan menggunakan Strategi Discovery
lebih tingi dati basil belajar Matematika siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan Strategi Ekspositori. Strategi pembelajaran Discovery lebih
efektif diterapkan dalam pembelajaran matematika guna meningkatkan hasil
belajar matematika siswa tanpa memperhatikan adanya perbedaan gaya berpikir.
2. Rata-rata Hasil belajar Matematika siswa yang memiliki Gaya Berpikir
Divergen lebih tinggi daripada basil belajar Matematika siswa yang memiliki
Gaya Berpikir Konvergen. Rata-rata hasil belajar matematika siswa denpn
gaya berpikir divergen baik sccara keseluruhan yang dibel~ denpn
strltegi pembe~ discovery
3. Tenlapat
interaksi
antara penggunaan Strategi Pembelajarall dan GayaBerpildr dalam mempengaruhi hasil belajar Matematika siswa. Pengaruh
tersebut adalah ( 1) hasil belajar matematika siswa yang dibelajarkan denpn strategi pembelajaran discovery ben:lasarkan gaya berpikir divergen lebih
tingai dibandingk.an dengan basil belajar matematika siswa yang diajarbn
124
dengan stratcgi pembelajaran ekspositori berdasarkan gaya berpikir divergen,
(2) basil belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran discovery berdasarkan gaya berpikir divergen lebih tinggi
dibanding dengan basil belajar matematika siswa dengan strategi pembelajaran discovery berdasarkan gaya berpikir konvergen, (3) basil belajar . matematika siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran
discovery berdasarkan gaya berpikir divergen lebih tinggi dibandingkan
dengan basil belajar matematika siswa yang dibelajarkan strategi pembelajaran ekspositori dan gaya. berpikir koitvergen, (4) basil belajar matematika siswa yang dt"belajarkan dengan strategi pembel'\iaran ekspositori berdasarkan gaya berpikir divergen lebih rendah dibandingkan dengan basil belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran discovery berdasarkan gaya berpikir konvergen. (5) basil belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori berdasarkan gaya berpikir divergen lebib rendab dibandingkan dengan basil belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori
berdasarkan gaya berpikir konvergen. (6) basil belajar matematika siswa dengan strategi pembelajaran ekspositori berdasarkan gaya berpikir konvergen lebih tinggi dibandingkan dengan basil belajar matematika siswa dengan
strategi pembelajaran discovery berdasarkan gaya berpikir konvergen.
B. IMPLIKASI
Pertama, basil yang diperoleb dari penelitian ini menunjukkan adanya
125
Matematika. Hal ini memberikan penjelasan dan penegasan bahwa strategi pembelajaran merupakan salah satu faktor yang menjadi perhatian untuk meningkatkan basil belajar Matematika. Ini dapat dipahami karena melalui penerapan strategi pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan partisipasi aktif
siswa dalarn pembelajaran yang pada gilirannya dapat menggiring keberhasilan dan ketercapaian tujuan pembelajaran itu sendiri. Dengan dCmikian
konsekuensinya apabila strategi yang kurang tepat dalam pembelajaran, maka
tentu akan berakibat berkurang pula partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran. Melalui penelitian ini menut\iukkan bahwa secara rata·rata basil beh\jar Matematika lebih tinggi dengan menggunakan strategi pembelajaran Discovery
dari pada strategi Ekspositori. Hal ini menunjukkan bahwa strategi Diacuvery
lebih efektif untuk meoingkatkan basil be~ar
Matematika.
lcarena dalampembel~aran yang menerapkan strategi Discovery siswa cenderung aktif ~
merekonstruksi sendiri ilmu yang akan diperolehnya, siswa beupaya menemukan dan menyelesaikan masalah dalam kerangka pencapaian tujuan pembe~.
Konsekuensi logis dari pengaruh penerapan strategi pembeh\jaran terhadap
basil belajar Matematika berimplikasi kepada guru untuk melaksanakan strategi
pembel~aran Discuvery. Dengan menggunakan strategi pembelajaran Discuvery
diharapkan guru dapat membangkitkan dan memotivasi keterlibatan dan partisipasi aktif siswa terhadap pembelajaran Matematika dan dapat menciptakan suasaua be~ar yang lebih interakiif dan ~ktif dalam. mencapai tujuan
pembe~aran.
Kedua, basil menunjukkan bahwa gaya berpikir siswa berpengaruh
126
rata-rata memiliki lebih tinggi atau unggul dibandingkan dengan siswa yang gaya
berpikir konvergen. Pemyataan ini memberikan penjelasan dan penegasan bahwa gaya berpikir divergen signiftkan memberikan pengaruh dalam meningkatkan basil belajar Matematika siswa~ Siswa dengan gaya berpikir divergen, maka pada diri siswa terdapat keinginan untuk menyelesaikan masalah-masalah (soal-soal)
Matematika yang menantang, ia tidak akan pemah berhenti bekerja sebelum
nenemukan jalan keluar (jawaban) dengan selalu bertanya pada guru. Dengan
demikian maka siswa yang selalu melatih dirinya secara terus menerus akan
menemukanjalan dalam memecahkan masalah-masalah belajar.
Ketlga, basil penelitian juga menunjukkan terdapat interaksi strategi pembelajaran dan gaya berpikir terhadap basil belajar Matematika. Interaksi tersebut terindikasi dari siswa dengan gaya berpikir konvergen dan dibelajarkan
dengan stratcgi Discovery secara rata-rata mempunyai basil belajar yang lebih tlnagi dibandingkan dengan menggunakan strategi elcspositori, sedangkan bagi siswa dengan gaya berpikir divergen dan dibelajarkan dengan strategi elcspositori secara rata-rata lebih tinigi dibandingkan dengan menggunakan strategi
Discovery. Dengan demikian dapat dipahami bahwa strategi Discovery lebih tepat
digunakan bagi siswa dengan gaya berpikir konvergen, stdanglran strategi
127
sendiri, sehingga dengan demikian untuk mencapai basil belajar yang maksimal maka kedua variabel tersebut yaitu strategi pembelajaran dan gaya berpikir.
Konsekuensi logis dari interaksi strategi pembelajaran dan gaya berpikir
berimplikasi kepada guru dan siswa .. Untuk guru, agar dapat memahami dan tentunya melaksanakan
dengan
baik strategi pembelajaran di kelas karena melaluipenelitian ini terbukti efektif untuk meningkatkan basil belajar, sedangkan untuk siswa agar selalu berupaya mengembangkan gaya berpikir dengan membuka diri dan wawasan dalam berpikir.
C. SARAN
l. Kepada guru yang mengasuh mata pelajaran matematika bahwa strategi
pembelajaran Discovery lebih baik diberikan kepada siswa dengan gaya berpikir divergen dan strategi Ekspositori lebih baik diberikan kepada siswa dengan gaya berpikir konvergen.
2. Kepada guru yang akan menggunakan strategi pembelajaran discovery
maupun strategi pembelajaran ekspositori sebaiknya mengetahui langk.ah-langkah kegiatan pembelajaran agar proses pembelajaran berlangsung sesuai
dengan strategi yang telah dikondisikan
3. Kepada pihak. penyelenggara pendidikan di SMP Negeri l Idi Rayeuk agar
dapat mensupport guru dalam melaksanakan pembelajaran matematika yang
variatif sesuai dengan
karakteristik
gaya berpikir siswa4. Kepada pihak. penulis buku materi ajar bidang studi matematika agar
128
5. Kepada peneliti lain yang ingin meneliti lebih lanjut tentang strategi
pembelajaran yang diterapkan dalam bidang matematika hendaknya
memperluas jumlah sampel dan menambah variabel-variabel yang dikontrol
sehingga diperoleh pengetahuan yang lebih luas mengenai strategi
DAFfAR PUSTAKA
Ahmadi A dan Supriyono W, (2003). PsilwlogiBe/ajar. Jakarta : Rineka Cipta
Asrori M. (2010). Psilwlogi Remaja : Perlrembangan Peserta Didik. Jakarta : Bumi Aksara.
Asrori ,Mohammad.(2007). Psilwlogi Pembelajaran. Bandung : Wacana Prima.
Arikunto,S. (2009). Dasar- Dasar Evaluosi Pendidi/can (Edisi Revisi). Jakarta : Rineka Cipta
Arikunto,S. (2010}. Manajemen Pene/itian. Jakarta: Rineka Cipta
Budiningsih,Asri C. (2005}. Be/ajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta. Bnmer,J.S. (1966). Toward A Theory of Instructional. New York : Norton Daryanto.(2010).Be/ajm dan Mengajm. Bandung: Yrama Widya.
Dimyati dan Mujiono.(2000). Belajm dan Pembelajman. Jakarta : Rineka Cipta.
De
Walle J A V. (2008). Matematika Sekolah Dasar dan Menengah :Pengembangan Pengajaran. Jakarta : Erlangga
Depenas. (2004). Mater/ Pelatihan Terintegrasi. Matematilca. Jakarta : Bagian Proyek Pengembangan Sistem dan Pengendalian Program
De Bono, Edward, (1990). Berplkir Lateral, Jakarta : Binarupa Aksara
De Portcr,B & Hemacld,M (1992}. Quantum Leranlng: Membiasakan Belqjm
Nyaman Don Me~nangkan. Jakarta : Kaifa
Dick and Carey. (2005). The Sptematlc Duign of Instructional, New York : Harper Collins Publishers.
Gape,
Robert M and Briggs, Leslie J ( 1979). Principles of Instructional Design.Second Edition.New York : Holt, Rinehart and Winston. Gulo,W. (2002). Strategl Belajm Mengajar. Jakarta: Gramedia Pustaka
Hamalik, 0. (1993), Perencanaan Pengqjaran Berdosm/can pendelcatan Sistem,
Jakarta: Bumi Aksara.
Hamid,K,A. (2009). Teorl Belajm dan Pembelajaran. Medan : Unimed
Hamzah. (2009). Model Pembelqjman : Menciptakan Proses Belajm Mengajm Yang Kreatif dan Efektif. Jakarta : Bumi Aksara.
130
Hudoyo. (1998). Pembelajaran Matematilra. Jakarta: Depdikbud
Istiyono Wahyu, Y dan Silaban,0.(2006). Kamus Pintar Bahasa Indonesia.
Jakarta : Karisma
PublisingLibertus. (2006). Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Motivasi Terhodap Basil Be/ajar Fisilra Siswa. Tesis tidak diterbitkan. Medan. PPS Unimed.
Merril. M.D, ( 1994)./nstructional Design Theory. Englewood Cliffs, New Jersey
:Educational Teknology
Miarso,Yusuf Hadi . (2007) Menyemai Benih Telrnologi Pendidilian.
Jakarta:Kencana.
Munandar,Utami.(2009). Pengembangan Kreativitas Anak Berbalrat. Jakarta :
Rineka Cipta.
Nasution, Wahyudin Nur (2008). Efektifltas Strategi Pembelajaran Dan Gaya
Berpikir Terhadtlp Basil Be/ajar Sains di Madrasah lbtidayah Negeri Medon. Tesis tidak diterbitkan. Medan. PPS Unimed.
Nasution,Zainul. (1997). Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Ngermanto. A. (2002), Kecerdasan Quantum, Bandung: Penerbit Nuansa.
Nuriah. (2010). Pengaruh Metode Pembelajaran dan Gaya .berpikir Terhadap Kemampuan Menu/is Siswa ulas X SMA Negeri 4 Medon Dalam Mata Pelajaran Bahosa Indonesia. Tesis tidak diterbitkan.Medan. PPS Unimed.
Nurhadi. (2002). Pentlelratan Kontelcstual (Contextual Teaching and Learning).
Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan
Padmodewo,dk:k.(2002). Psikologi Perlakuan Pribadi. Jakarta: Rineka Cipta.
Putri Hanna, Ni Nyoman. (20 11 ). Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya
Berpikir terhadap Basil Be/ajar Fisiko Siswa SMA Swasta Kristen Immanuel Medan. Tesis tidak diterbitkan. Medan. PPS Unimed.
Richey and Seels (1994). Telcnologi Pembelajaran. Defenisi dan kawasan19'Q.
Jakarta : IPTPI
Riduwan. (2010). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung : Alfabeta Roestiyah.(200 1 ). Strategi Be/ajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
131
Romiszowski,AJ. (1981). Designing lnstrulctional Systems. London: Kogan Page
Sanjaya W.(2008). Strategi Pembelajaran berorientasi Standar Proses Pendidiklm. Jakarta : Prenada Media Group.
Saharja, Komda (2011). Pengaruh Model Pembelajaran dan Gaya Berpildr Terhadap Hasil Be/ajar Kriptogrqfi Mahosiswa Selrolah Tlnggl Manajemen lnformatilw dan Komputer Mikrosldl Medon. Tesis tidalc diterbitkan. Medan. PPS Unimed.
Santrock, J.W. (2010), Psilrologi Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sarbana dan Dina, (2003). Ampuh. Mergadi Cerdas Tanpa BatasJakarta : Elex Media Komputindo
Semiawan, C. (1997). Perspekllf Pendidlkan Anak Berbalcat. Jakarta : Grasindo Sihombing, T.(2009). Pengaruh Strategi Pembelqjaran Dan Gaya Berplklr
Terhadap Hasil Be/ajar Flsllr.a ( SuaiU studi Eksperlmen Di SMA. Swasta Hang Tuah Belawan) Medon. Tesis tidalc diterbitkan. Medan. PPS Unimed Slameto.(2010). Be/ajar & Faktor-fa/ctor Yang Mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta.
Sloane, Paul (2011 ). How to be a Brilliant Thinker. Alih bahasa Riga D. P<mziani
: Jakarta : Gramedia
Sudijono, Anas.(2009). Evaluasi Pendidiklm . Jakarta : Bumi Aksara
Suparman, Atwi. (200 1 ). Desain lnstrulrsional • Jakarta :Pusat Antar Universitas Untuk Peningkatan Dan Pengembangan Aktivitas Instruksional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Suryabrata,S.(1993).Psl/ro/ogl Pendidilam.Jakarta: Raja Grafindo Penada Tim Pascasatjana Unimed. (2010). Pedoman Admlnistrasi dan Penullsan Tesis &
Dlsertasi. Medan.
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif - Progresif. Jakarta : Kencana
Widiastuti,Uyuni. (2009). Pengaruh Stmtegi Pembelajaran dan KemtlltiJ1Uilll
Apreslosi Seni Musik terhadap Hasil Belajar Harmoni Siswa SMK Negerl 11 Medon. Tesis tidak diterbitkan. Medan. PPS Unimed